NAMA : YULIARDI
NIM : 030229721
Empat kategori teori administrasi negara yang dikemukakan oleh Bailey, diangkat dari
upaya-upaya yang telah dilakukan untuk memperbaiki proses pemerintahan. Setiap
kategori teori tersebut mempunyai pusat perhatian yang berbeda satu sama lain. Teori
deskriptif berkaitan dengan soal “apa” dan “mengapa”; teori normatif berkenaan dengan
soal “apa yang seharusnya” dan “apa yang baik”; teori asumtif berhubungan dengan soal
“pre-kondisi” dan “kemungkinan-kemungkinan”; sedangkan teori instrumental berkenaan
dengan soal “bagaimana”dan “kapan”.
Teori administrasi menurut Stephen Robbins yaitu sebagai berikut, Teori hubungan
manusia, teori ini awalnya dirintis oleh Elton Mayo untuk menguji hubungan antara
produktivitas dengan lingkungan fisik. Teori pengambilan keputusan, teori ini berasumsi
bahwa yang menjadi inti administrasi adalah pengambilan keputusan. Teori perilaku, teori
ini memahami akan pentingnya factor perilaku manusia sebagai alat utama dalam upaya
mencapai tujuan. Teori system, teori yang memandang organisasi sebagai suatu system
yang menampilkan karakteristik sebagai penerima masukan, pengolah, dan penghasil
kebijakan. Teori kontingensi, teori ini diangkat untuk mencari beberapa karakteristik
umum yang melekat pada situasi-aituasi tertentu yang memungkinkan melakukan
kualifikasi pada situasi khusus
2. Evaluasi kebijakan adalah kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan
yang mencakup substansi, implementasi dan dampak (Anderson: 1975). Evaluasi
kebijakan dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional. Artinya, evaluasi kebijakan tidak
hanya dilakukan pada tahap akhir saja melainkan kepada seluruh proses kebijakan.
Perda No. 10 Tahun 1990 tentang “Pembinaan Pedagang Kaki Lima Dalam Kotamadya
Daerah Tingkat II Ujung Pandang”. Dewasa ini, sejalan dengan semakin berkembangnya
peradaban di muka bumi merupakan salah satu faktor dari pertumbuhan/perubahan dari
semua sendi-sendi kehidupan. Mulai dari aspek kehidupan sosial kemsyarakatan maupun
dari aspek kehidupan lingkungan. Dimana, perubahan pola tingkah laku masyarakat
(sosial kemsyarakatan) juga berdampak pada kehidupan lingkungan. Karena tak bias
dipungkiri bahwa masyarakat merupakan bagian dari lingkungan dan begitupun
sebaliknya. Lingkungan pada umumnya merupakan salah satu faktor penentu dari sebuah
perubahan peradaban, baik itu dari segi lingkungan tempat tinggal maupun dari segi pola
tingkah laku masyarakatnya.
Sejalan dengan hal tersebut diatas, dampak perubahan peradaban tersebut Indonesia pada
umumnya dan Makassar pun juga terjadi atau ikut merasakan dari perubahan tersebut.
Dimana Makassar yang notabenenya merupakan salah satu kota besar di Indonesia telah
mengalami perubahan yang cukup pesat dari aspek kehidupan masyarakat maupun dari
aspek lingkungannya. Daerah kabupaten atau kota adalah ungkapan dari dampak
perubahan yang ada, baik itu dari segi masyarakatnya ataupun dari segi lingkungannya.
Makassar satu kota madya yang ada di Indonesia timur karena telah mampu mengikuti
arus perubahan yang ada, baik dari pola tingkah laku masyarakatnya maupun dari
lingkungan atau tata kelolah pemukiman/kota yang ada. Dan terbukti telah meraih 2 kali
penghargaan Adipura pada tahun 1998 sebagai kota kecil terbaik dan pada tahun 2011
sebagai kota metropolitan. Hal tersebut di atas telah membuktikan bahwa Kota Makassar
merupakan salah satu kota yang memiliki predikat baik segalah aspek. Mulai dari
kehidupan masyarakat, tata kelolah pemukiman dan perkotaan, yang menjadi nilai plus.
Faktor-faktor ekologis yang bersifat ilmiah, Aspek-aspek kehidupan nasional terdiri dari
aspek alamiah dan aspek kemasyarakatan, maka faktor-faktor ekologis administrasi
Negara Indonesia akan diperinci sejalan dengan aspek-aspek kehidupan nasional tersebut.
Aspek Alamiah
1) Lokasi dan posisi geografi
a. Pengaruh lokasi dan posisi geografi terhadap administrasi Negara
Untuk melihat pengaruh lokasi dan posisi geografi terhadap administrasi Negara,
perlu disebutkan bentuk wujudnya Negara Indonesia terdiri dari kepulauan, letak
astronomiknya yang berada di daerah tropik, posisi silang antara 2 benua dan 2
samudra.
b. Pengaruh administrasi Negara terhadap geografi Indonesia
Selain pengaruh administrasi Negara terhadap geografi (lokasi dan posisinya), ada
pengaruh dari segi lain yang dapat ditelusuri melalui perubahan cara pandang atau
wawasan bangsa Indonesia terhadap geografinya. Geografi Indonesia merupakan
lautan yang ditengah-tengahnya bertebaran pulau-pulau, dengan sendirinya laut
antara 2 pulau menjadi perairan “dalam”. Wawasan ini akan terwujud apabila
diperlengkapi perangkat admisnistrasi Negara yang mampu, seperti Departemen
Hankam, Departemen Perhubungan, Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar
Negeri dan sebagainya.
2) Keadaan dan kekayaan alam
a. Pengaruh keadaan dan kekayaan alam terhadap administrasi Negara Pengaruh
keadaan dan kekayaan alam ini terhadap administrasi Negara nampak pada usaha-
usaha untuk memanfaatkan sumber-sumber alam tadi bagi pemenuhan kebutuhan
hidup manusia. Negara-negara sedang berkembang pada umumya belum mampu
menggali sumber-sumber kekayaan alam secara maksimal, oleh karenanya
bantuan asing, baik berupa modal maupun tenaga ahli tidak dapat dihindarkan.
Demikina pula Indonesia, untuk menggali sumber-sumber minyak di lepas pantai
pada akhir-akhir ini diperlukan kerja sama dengan pihak asing.
b. Pengaruh administrasi Negara terhadap keadaan dan kekayaan alam Pengaruh
administrasi Negara terhadap keadaan dan kekayaan alam sangat terbatas, karena
kekayaan alam ini merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Pengaruhnya kalau
ada, terbatas pada merubah sumber-sumber dari potensi menjadi kemampuan real.
Misalnya, air terjun merupakan potensi tenaga diubah untuk benar-benar menjadi
tenaga, tanah yang subur diubah menjadi tanaman padi diubah agar benar-benar
menghasilkan padi.
3) Keadaan dan kemampuan penduduk
a. Pengaruh keadaan dan kemampuan penduduk terhadap administrasi Negara
Dalam melihat pengaruh faktor keadaan dan kemampuan penduduk ini, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
Jumlah Penduduk
Distribusi Sosial
Komposisi (umur)
Penghasilan Penduduk
Tingkat Pendidikan
Kesehatan Penduduk
b. Pengaruh administrasi Negara terhadap keadaan dan kemampuan penduduk
Program-program pemerintah yang diimplementasikan oleh administrasi Negara
dapat merubah keadaan dan kemampuan penduduk.
1) Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi khususnya Direktorat Jendral
Transmigrasi dengan jajarannya dan bekerjasama dengan unsure-unsur
administrasi Negara lain misalnya dengan Departemen Dalam Negeri atau
Badan Koordinasi Penyelenggaraan Transmigrasi dapat lebih
menyeimbangkan penyebaran spasial penduduk.
2) Departemen Kesehatan, dengan program-programnya di bidang kesehatan
dapat mempengaruhi keadaan kesehatan penduduk.
3) Ekonomi
a. Pengaruh faktor ekonomi terhadap administrasi Negara Ekonomi Indonesia tidak
berdasarkan pada ekonomi bebas, tidak pula berdasakan ekonomi sentral yang
bercorak etatisma, melainkan berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Landasan ekonomi
tersebut mampunyai dampak terhadap administrasi Negara, yaitu bahwa dalam
rangka mewujudkan “usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluarhgaan” atau
secara tegas disebut sebagai usaha koperasi, maka pemerintah sejak semula sudah
mempersiapkan seperangkat administrasi Negara untuk membina koperasi.
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional diperlukan investasi modal
yang cukup besar baik oleh pemerintah sendiri maupun oleh pihak swasta. Faktor-
faktor ekonomi khususnya pembangunan ekonomi, yang memerlukan penanaman
modal dalam negeri dan asing, mempunyai dampak terhadap sistem administrasi
Negara. Pembangunan nasional yang dilaksanakan secara bertahap dean
berencana diperlukan suatu badan perencana yang diperlengkapi dengan
seperangkat administrasi Negara.
4) Sosial Budaya
a. Pengaruh sosial budaya terhadap administrasi Negara Pembahasan pengaruh
faktor sosbud terhadap administrasi Negara Indonesia sengaja dilakukan secara
garis besar saja, dengan maksud untuk dinahas lebih lanjut secara terperinci dan
intensif dalam laporan atau tulisan sendiri.
Tradisional versus modern
Teknologi social dan fisik
Rovolusi komunikasi
5) Militer
Militer di Indonesia mempunyai kedudukan, peranan dan fungsi yang khas, sesuai
dengan jiwa dan semangat pengabdiannya, yaitu mempunyai fungsi ganda atau dwi
fungsi = sebagai kekuatan pertahanan-keamanan dan sebagai kekuatan sosial. Peranan
militer (ABRI) sebagai kekuatan sosial meliputi : ikut menentukan haluan Negara,
bertinak sebagai pelopor, stabilisator dan dinamisator, ikut serta dalam pembangunan
nasional. Diciptakan suasana hubungan kerjasama yang harmonis di antara sesama
kekuatan-kekuatan sosial.hal ini memperkokoh integritas bangsa, yang siap
menunaikan tugas-tugas pembangunan di samping selalu siap juga dalam menghadapi
bahaya dari dalam dan dari luar.