Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2 Administrasi Pemerintahan Daerah

1
NAMA : RIZKI FAJRUL AENI
PRODI : Ilmu Administrasi Negara
NIM : 043055406

1. Jelaskan yang dimaksud dengan pegawai daerah dan berikan contohnya!


2. Jelaskan bagaimana cara mengisi formasi pegawai daerah, pemberhentiannya dan
pembinanaanya?
3. Bagaimanakan proses perencanaan kebijakan pemerintahan daerah?
4. Jelaskan cara mengevaluasi kebijakan menurut finance (1994:4 badjuri dan yuwono, 2002:
135)

Jawaban:
 PNS daerah adalah pegawai yang ditugaskan di kantor pemerintahan daerah setingkat
Provinsi, Kota, Kabupaten ataupun Desa. Hampir sama dengan PNS yang bertugas di pusat,
PNS daerah juga berperan mengambil bagian dalam kebijakan yang mendukung
kesejahteraan rakyat. Gajinya dibebankan pada APBD karena bekerja pada pemerintahan
daerah, baik itu APBD provinsi maupun APBD kabupaten/kota. PNS daerah ini dipimpin
langsung oleh Bupati/Walikota/Gubernur setempat sehingga segala proses birokrasi yang
terjadi didalamnya menjadi tanggung jawab pimpinan tersebut.
Contoh: Sekretaris daerah, Bupati
2. A. Formasi adalah Jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan suatu
satuan organisasi ditetapkan dalam suatu formasi untuk jangka waktu tertentu berdasarkan
jenis, sifat dan beban kerja yang harus dilaksanakan, dengan tujuan agar unit organisasi itu
mampu melaksanakan tugasnya secara berdaya guna, berhasil guna dan berkelangsungan.
Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan, oleh karena itu organisasi harus selalu
disesuaikan dengan perkembangan tugas pokoknya.

Formasi masing-masing satuan organisasi negara disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan
penyediaan pegawai sesuai dengan jabatan yang tersedia dengan memperhatikan informasi
jabatan. Agar satuan-satuan organisasi mempunyai jumlah, susunan pangkat dan mutu
Pegawai Negeri Sipil yang cukup sesuai dengan jenis, sifat dan besarnya beban tugas, maka
ditetapkan formasi Pegawai Negeri Sipil.
TUGAS 2 Administrasi Pemerintahan Daerah
2
NAMA : RIZKI FAJRUL AENI
PRODI : Ilmu Administrasi Negara
NIM : 043055406
Formasi PNS Daerah untuk masing-masing satuan organisasi Pemerintah Daerah
Propinsi/Kabupaten/Kota setiap tahun anggaran ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-
masing setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggungjawab di bidang
pendayagunaaan aparatur negara, berdasar pertimbangan dari Kepala BKN.

Sebelum menyusun suatu formasi PNS secara tepat, maka perlu adanya
analisa kebutuhan pegawai. Analisa kebutuhan pegawai adalah suatu analisa secara logis dan
teratur dari factor-faktor yang ditentukan untuk dapat menentukan jumlah dan susunan
pangkat serta kualitas PNS yang diperlukan oleh suatu satuan organisasi negara untuk
mampu melaksanakan tugasnya secara berdaya guna, berhasil guna dan berkelanjutan.
Tujuannya adalah sebagai salah satu usaha agar setiap PNS yang ada pada tiap
satuan organisasi negara mempunyai pekerjaan tertentu

B. Pemberhentian , PNS diberhentikan dengan hormat karena:


a) Meninggal dunia
b) Atas permintaan sendiri
c) Mencapai batas usia pensiun
d) Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini,atau
e) Tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban.

PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena dihukum penjara
berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hokum tetap karena melakukan
tindakan pidana dengan hukuman pidana penjara paling singkat dua tahun dan pidana yang
dilakkan tidak berencana. PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
karena melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat. PNS diberhentikan tidak dengan
hormat karena hal berikut:
a) Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945
b) Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana
kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan atau pidana umum.
TUGAS 2 Administrasi Pemerintahan Daerah
3
NAMA : RIZKI FAJRUL AENI
PRODI : Ilmu Administrasi Negara
NIM : 043055406
c) Menjadi anggota atau pengurus partai politik,atau
d) Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hokum tetap
karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat dua tahun dan pidana
yang dilakukan dengan rencana.

C. Pembinaaan, pembinaan pegawai adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan
kecakapan pegawai guna pertumbuhan yang berkesinambungan didalam organisasi. Widjaja
(1986:15) pembinaan pegawai adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan dalam
melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan.

PNS adalah aparatur Negara yang kompeten dan professional. Mereka berkerja berdasarkan ilmu
pengetahuan, kompetensi teknis, dan standar etik. Untuk dapat menjadi aparatur Negara yang
kompeten dan professional, PNS harus terus dibina untuk mewujudkan pelayanan publik dan
pembangunan dalam rangka menyejahterakan rakyat. Pembinaan PNS secara keseluruhan
ditangan presiden, sedangkan didaerah di tangan kepala daerah dan sekretaris daerah. pembinaan
yang harus dilakukan terhadap pegawai, antara lain:
(1)pembinaan mental dan spiritual
(2) pembinaan loyalitas
(3) pembinaan hubungan kerja
(4) Pembinaan moril dan semangat kerja
(5) pembinaan disiplin kerja
(6) pembinaan kesejahteraan

3. . Proses perencanaan kebijakan pemerintah daerah. Pada pemerintah daerah, lembaga yang
sah membuat perencanaan kebijakan publik adalah pemerintah daerah dan DPRD. Kebijakan
yang dihasikan disebut kebijakan daerah yang dituangkan dalam peraturan daerah. Langkah-
langkah yang dilakukan pemerintah daerah dalam pembuatan rencana kebijakan sebagai
berikut: Pertama, Membuat agenda kebijakan. Kedua, Melakukan identifikasi kebutuhan.
Ketiga, Membuat rumusan usulan yang konkret berdasarkan langkah kedua. Keempat,
membahas usulan yang telah disajikan secara sistematis dan logis dalam DPRD. Kelima,
TUGAS 2 Administrasi Pemerintahan Daerah
4
NAMA : RIZKI FAJRUL AENI
PRODI : Ilmu Administrasi Negara
NIM : 043055406
penetapan kebijakan dalam bentuk peraturan daerah . Keenam, melaksanakan kebijakan yang
telah ditetapkan dalam peraturan daerah tersebut oleh pemerintah daerah.

Contoh perencanaan kebijakan daerah adalah penyusunan rencana pembangunan jangka


panjang (RPJP), rencana pembangunan jangka menengah. (RPJM), dan rencana kerka (RK).
RPJP adalah rencana pembangunan untuk waktu jangka 25 tahun. RJMD adalah rencana
pembangunan untuk jangka waktu lima tahun sebagai penjabaran RPJP perlima tahun. RK
adalah rencana pembangunan untuk jangka waktu satu tahun sebagai penjabaran RPJM. RK
didampingi rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD). Dalam menyusun
semua perencanaan tersebut, pemerintah daerah melakukan langkah-langkah sebagai beriku.
Pertama, pemerintah daerah menyusun rancangan perencanaan (RPJP, RPJM, RK, atau
RAPBD) yang akan dibuat sesuai dengan arah dan kebijakan umum yang dipakati dan
dipertajam dengan masukan masyarakat. Dasar penyusunan rancangan perencanaan tersebut
adalah hasil need assessment, penilaian kebutuhan, ketersediaan sumber daya, dan penetapan
sasaran-sasaran yang akan dicapai. Kedua, pemerintah daerah menyampaikan rancangan
perencanaan kepada DPRD. Ketiga, DPRD membahas rancangan perencanaan tersebut
bersama eksekutif dan masyarakat yang diwakili oleh tokoh-tokoh masyarakat. Keempat,
DPRD meneyetujui rancangan perencanaan menjadi dokumen perencanaan definitive.
Kelima, kepala daerah menetapkan perencanaan yang telah disetujui DPRD tersebut menjadi
peraturan daerah. Keenam, pemerintah daerah melaksanakan perencanaan yang sudah
menjadi kebijakan daerah.

4. Cara mengevaluasi kebijakan menurut Finance (1994:4 dalam Badjuri dan Yuwono,
2002:135). Pendapat Finance ( Badjuri dan Yuwono, 2002: 135) yang menje;askan bahwa
terdapat empat tipe evaluasi sebagai berikut:
1) Evaluasi kecocokan (appropriateness), yaitu melakukan penilaian apakah kebijakan yang
ditetapkan tersebut memang cocok untuk dipertahankan, perlukah diganti dengan kebijakan
lain, dan apakah kebijakan ini cocok dilakukan oleh pemerintah daerah, bukan oleh swasta.
2) Evaluasi efektifitas, yaitu melakukan penilaian apakah kebijakan yang dilaksanakan tersebut
telah menghasilkan hasil dan dampak sesuai dengan tujuan.
TUGAS 2 Administrasi Pemerintahan Daerah
5
NAMA : RIZKI FAJRUL AENI
PRODI : Ilmu Administrasi Negara
NIM : 043055406
3) Evaluasi efisiensi, yaitu melakukan penilaian berdasarkan tolak ukur ekonomis, yaitu
seberapa jauh tingkat manfaat dibandingkan dengan biaya dan sumber daya yang dikeluarkan.
Dengan kata lain, apakah input yang digunakan sebanding dengan output yang diharapkan.
Apakah cukup efisien penggunaan keuangan publik dan sumber daya dalam mencapai dampak
kebijakan?
4) Evaluasi mata, yaitu melakukan penilaian terhadap proses evaluasi itu sendiri. Apakah
evaluasi yang dilakukan lembaga berwenang sudah professional? Apakah evaluasi yang
dilakukan tersebut sensitif terhadap kondisi sosial, kultural, dan lingkungan? Apakah evaluasi
tersebut menghasilkan laporan yang memengaruhi pilihan-pilihan manjerial?

Sumber Referensi:
ADPU4440/Administrasi Pemerintahan Daerah
1. Modul 6, kb 1 (hal 6.6 - 6.7)
2. Modul 6, kb 2 & 3 ( hal 6.15-6.16, 6.18-6.19, 6.26)
3. Modul 7, kb 1 ( hal 7.4 – 7.6)
4. Modul 7, kb 3 (hal 7.22 – 7.23)

Anda mungkin juga menyukai