Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : SITI NURHASANAH

Nomor Induk Mahasiswa/ : 030094545

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4230/Sistem Adm. Negara Kesatuan RI

Kode/Nama UPBJJ : 10/SORONG

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Memerintah” diartikan sebagai menguasai atau mengurus negara atau daerah sebagai bagian dari
negara. Dengan demikian maka kata “pemerintah” berarti kekuasaan untuk memerintah suatu
negara, misalnya negara memerlukan pemerintah yang kuat dan bijaksana. “pemerintah” dapat
pula diartikan sebagai badan tertinggi yang memerintah suatu negara, misalnya kalimat;
masyarakat meminta perhatian pemerintah agar turun tangan dalam pemecahan kekurangan air
untuk sawah-sawah di suatu wilayah. Di dalam kalimat “gedung pemerintah”, “sekolah
pemerintah”, artinya gedung negara dan sekolah negeri. “Pemerintah” adalah perbuatan atau cara
atau urusan memerintah, misalnya pemerintah yang adil, pemerintah demokratis, pemerintah
diktator.

2. Berbagai model struktur organisasi ini diterapkan dengan mempertimbangkan kecocokan terhadap
visi , misi dan tujuan dari organisasi tersebut. Selain itu struktur organisasi pemerintah tidak dapat
didesain hanya sesuai keinginan pimpinan namun harus didasarkan pada ketentuan dari presiden
yang dituangkan dalam Peraturan Presiden oleh karenanya setiap perubahan struktur organisasi
kementerian / Lembaga atas dasar inisiatif dari kementerian dimaksud harus tidak bertentangan
dengan peraturan Presiden namun jika ada hal yang belum diatur ataupun overlapping tugas dan
fungsi antar satker tersebut dapat dilakukan upaya pengajuan diskresi kepada pimpinan
kementerian dengan melihat kondisi / sebab-sebab yang dipersyaratkan untuk dilakukannya
diskresi sesuai UU no: 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan. Kalau merujuk undang-
undang maupun peraturan yang berlaku tersebut terlihat adanya kemudahan untuk penyesuaian
perubahan organisasi asalkan tidak bertentangan terhadap peraturan Presiden yang dimaksud.
Pada dasarnya apakah ada struktur yang terbaik dari berbagai bentuk struktur di atas , jawabannya
adalah semua struktur baik , namun apakah semua struktur cocok dengan visi, misi dan tujuan
organisasi dimana kita berada, hal tersebutlah yang menjadi pembedanya.
Beberapa kondisi penyebab penataan /perubahan struktur organisasi :
a. Penyelarasan tugas dan fungsi yang cenderung tumpang tindih.
Kondisi ini kemungkinan terjadinya lebih besar pada organisasi pemerintah, apalagi organisasi
tersebut relative besar. Utamanya pada fungsi-fungsi pembuatan kebijakan dengan pelaksana
kebijakan itu sendiri.Tumpang tindih Tusi menjadi sumir pada pelaksanaannya sehingga
menjadi tidak jelas siapa yang mempunyai kewenangan sesungguhnya sebagai legislator dan
eksekutor.Oleh sebab itu perlu dilakkan penyelarasan tugas yang jelas sehingga pelaksanaan
fungsi tersebut adalah saling memperkuat. atau mempertajam tugas dan fungsi. Beberapa
keadaan dalam suatu organisasi pemerintah kadangkala pada saat perencanaan , desain
organisasi yang dibuat untuk satu bagian dibuat sederhana karena anggapan pekerjaannya
mudah dan dapat dilakukan oleh tenaga yang sedikit. Namun pada pelaksanaannya beban
kerja yang diberikan melebihi batas kemampuan , oleh karena diperlukan penguatan dengan
mengembangkannya atau menambah jumlah karyawannya.
b. Mengakomodasi amanat peraturan perundang-undangan.
Hal ini boleh jadi lebih disebabkan adanya kebijakan Presiden dengan melakukan pembubaran
suatu lembaga atau penambahan atau adanya keputusan presiden yang memandang perlu suatu
perubhan organisasi ataupun jabatan pada suatu organisasi yang dituangkan dalam peraturan
Presiden.Dengan demikian organisasi secepatnya diubah untuk keselarasannya.
c. Penambahan tugas dan fungsi yang belum terakomodasi.
Perubahan pada kondisi ini dilakukan karena melihat dinamika organisasi dihadapkan dengan
tantangan tugas yang semakin komplek. Untuk itu perlu dilakukan perubahan organisasi untuk
mengakomodasi hal tersebut .Perubahan-perubahan nomenklatur jabatan sesuai dengan
kewenangan dan tanggung jawab organisasi. Perubahan nomenklatur akan berakibat juga
terjadinya perubahan dalam organisasi khususnya terhadap penyebutan bagian-bagian dalam
organisasi tersebut serta penyebutan jabatan bagi personil yang mengawakinya .
d. Pengelompokan fungsi-fungsi yang sejenis
Pengelompokan fungsi yang sejenis , merupakan hal yang mempermudah manajemen untuk
menentukan out put suatu bagian .Dengan demikian akan berimbas terhadap kejelasan produk,
kemudahan pengawasan dan pengendalian serta mudah untuk dievaluasi guna menghasilkan
kinerja organisasi yang optimal.
e. Evaluasi organisasi.
Evaluasi organisasi dipandang perlu untuk mewujudkan organisasi pemerintah yang tepat
fungsi, tepat proses, dan tepat ukuran. Hal ini dapat dilakukan denga adanya Permen PAN RB
no.20 tahun 2018 tentang pedoman Evaluasi kelembagaan Instansi Pemerintah. Hal ini
mengingat tantangan kedepan yang makin berat sehingga evaluasi akan merekomendasikan
apakah organisasi tetap dipertahankan seperti semula atau harus diubah

3. Kabinet (pemerintahan) - dewan yang diketuai oleh presiden dengan beberapa anggota terdiri dari
menteri dan penjabat senior. Ruang kerja pemimpin negara. Lemari yang tertutup, sering kali
dengan jendela kaca. Lemari kecil untuk menyimpan dokumen atau surat-surat.

4. Saat ini LPNK secara umum diatur secara terintegrasi dalam satu Keputusan Presiden yaitu
Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja LPNK. Namun dalam perkembangannya, ada beberapa LPNK
yang diatur dengan Peraturan Presiden tersendiri. Secara keseluruhan hingga saat ini telah
terbentuk 28 LPNK. Seperti yang telah diungkapkan Mangindaan terkait telah banyak terjadi
pembiasan sehingga batas-batas yang membedakan LPNK dengan lembaga pemerintah lainnya
menjadi semakin kabur bahawa permasalahan tersebut menjadi semakin kompleks ketika
fenomena tersebut ternyata kemudian mendapat legalitas formal karena menjadi muatan
pengaturan oleh undang-undang tertentu, yang mau tidak mau harus dilaksanakan oleh
pemerintah. Lebih lanjut Mangindaan mengungkapkan bahwa selain menambah kompleksitas
kelembagaan, pembentukan dan pengaturan organisasi LPNK yang dilakukan undang-undang,
disadari atau tidak telah membawa impilkasi terjadinya pergeseran cukup mendasar mengenai
kewenangan pembentukan LPNK yang semula merupakan hak prerogratif Presiden selaku
pemegang kekuasaan pemerintahan, menjadi kewenangan bersama antara Presiden dan DPR.

Anda mungkin juga menyukai