Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : SITI NURHASANAH

Nomor Induk Mahasiswa/ : 030094545

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4111/Pendidikan Kewarganegaraan

Kode/Nama UPBJJ : 10/SORONG

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Keberhasilan implementasi otonomi daerah sangat tergantung pada kemampuan keuangan daerah
sumber daya manusia milik wilayah tersebut, serta kemampuan kawasan untuk mengembangkan
semua potensi wilayah otonomi serta demokratis dan pelaksanaan otonomi daerah sangat
ditentukan oleh kesiapan berbagai pihak untuk berperan aktif dalam upaya pemberdayaan.

2. Penghambat pelaksanaan otonomi daerah antara lain sebagai berikut:


a. Tidak semua daerah otonom di Indonesia memiliki sumber daya manusia yang tinggi,
sehingga masih memerlukan bantuan dari pusat atau daerah lain.
b. Tidak semua daerah otonom di Indonesia memiliki sumber daya alam yang memadai,
sehingga sulit untuk menggali dana dari potensi alam.
c. Masih adanya daya tarik menarik antar pemerintah pusat dan daerah tentang kewenangan
masalah tertentu.
d. Adanya kebiasaan sentralisasi atau terpusat, sehingga kreativitas daerah sulit berkembang.
e. Sebagian besar daerah otonom masih membiasakan diri tergantung kepada pusat terutama
masalah dana atau keuangan, sehingga sulit untuk mandiri.
f. Timbulnya kesulitan dalam mengatur sumber daya alam yang dimiliki beberapa daerah yang
berbatasan.

3. Upaya untuk membangun dan memperkuat kapasitas negara (state capacity) relatif belum
mendapat perhatian yang seimbang. Akibatnya, dapat dimengerti bila kemudian kehadiran negara
dalam praktik kehidupan sehari-hari (state in practice) menjadi samar-samar atau bahkan dalam
beberapa kasus justru absen . Reformasi desentralisasi dan otonomi daerah yang berlangsung di
Tanah Air dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir harus dipahami dan dimaknai sebagai
bagian dari state institutional reform minus state capacity. Karena itu, juga dapat dimengerti bila
kemudian kehadiran desentralisasi dan otonomi daerah terlihat sangat nyata dalam bentuk
institusi, tetapi tidak kentara dalam fungsi. Desentralisasi dan otonomi daerah juga sangat nyata
hadir dengan kemasan demokrasi,namun roh yang terkandung di dalamnya masih sangat kental
bernuansa sentralisasi.
4. Prinsip dasar Good Corporate Governance
a. Transparansi
Perusahaan harus menyediakan informasi yang relevan serta mudah diakses dan dipahami
oleh stakeholder, termasuk hal-hal penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang
saham, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya.
b. Akuntabilitas
Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerja secara transparan dan wajar.
Pengelolaan perusahaan diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi dengan tetap
mempertimbangkan kepentingan pemegang saham dan stakeholder lain.
c. Tanggung jawab
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta menjalankan tanggung
jawab masyarakat dan lingkungan untuk mendukung kesinambungan usaha jangka panjang
sekaligus mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.
d. Independensi
Untuk menjalankan GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-
masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak pula diintervensi oleh pihak
lain.
e. Kewajaran dan kesetaraan
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus memperhatikan kepentingan pemegang
saham dan stakeholder lain berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

Anda mungkin juga menyukai