Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : SONY LIBREK RUPISIAY

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041422135

Tanggal Lahir : 30/ 09/ 1975

Kode/Nama Mata Kuliah :IPEM4425/ Hubungan Pusat Dan Daerah

Kode/Nama Program Studi : 50 / ILMU ADMINISTRASI NEGARA-S1

Kode/Nama UPBJJ : 86/Ambon

Hari/Tanggal UAS THE : 29/12/2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS
TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama Mahasiswa : SONY LIBREK RUPISIAY

NIM : 041422135

Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4425/ Hubungan Pusat Dan Daerah

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi : Ilmu administasi Negara (S1)

UPBJJ-UT : AMBON

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Tiakur, 29/ 12 /2021

Yang Membuat Pernyataan

SONY LIBREK RUPISIAY


1. Dalam ajaran rumah tangga materiil (materiele huishoudingsleer), antara Pemerintah pusat
dan daerah terdapat pembagian tugas yang diperinci secara tegas di dalarn peraturan perundang-
undangan. Kewenangan setiap daerah hanya meliputi tugas-tugas yang ditentukan satu per satu
secara nominatif. Jadi, apa yang tidak tercantum dalam rincian itu tidak termasuk kepada urusan
rurnah tangga daerah. Daerah yang bersangkutan tidak rnernpunyai kewenangan untuk mengatur
kegiatan di luar yang sudah diperinci atau secara apriori telah ditetapkan.

Rasio dari pembagian tugas ini didasarkan kepada suatu keyakinan bahwa ada perbedaan tugas yang
asasi dalam menjalankan pemerintahan dan memajukan kemakmuran serta kesejahteraan masyarakat
antara negara dan daerah otonom yang lebih kecil. Daerah otonom sebagai masyarakat hukum yang
lebih kecil mempunyai urusan sendiri yang secara prinsipil berbeda dari negara sebagai kesatuan
masyarakat hukum yang lebih besar dan berada dl atasnya. Negara dan daerah otonom masing-
masing mempunyai urusan sendiri yang spesifik. Jika kita cermati, isi dan luas otonomi menurut
ajaran rumah tangga ini sangat terbatas. Daerah tidak dapat melakukan sesuatu yang tidak termasuk
dalam undang-undang pembentukannya. Segala langkah kerja daerah tidak dapat keluar dari
ketentuan-ketentuan yang telah tercantum dalam undang-undang. Daerah tidak dapat secara leluasa
bergerak dan mengembangkan inisiatifnya, kecuali urusan-urusan yang sudah dipastikan menjadi
urusan rumah tangganya, menurut tingkatan clan ruang lingkup pemerintahannya. Dengan demikian,
ajaran rumah tangga ini tidak mendorong daerah untuk berprakarsa dan mengembangkan potensi
wilayah di luar urusan yang tercantum dalam undang-undang pembentukannya. Padahal, kebebasan
untuk berprakarsa, memilih alternatif dan mengambil keputusan justru merupakan prinsip dasar
dalam mengembangkan otonomi daerah.

2.
 Penyerahan sumber keuangan Daerah baik berupa pajak daerah dan retribusi daerah maupun
berupa dana perimbangan merupakan konsekuensi dari adanya penyerahan Urusan
Pemerintahan kepada Daerah yang diselenggarakan berdasarkan Asas Otonomi.  
 Untuk menjalankan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangannya, Daerah harus
mempunyai sumber keuangan agar Daerah tersebut mampu memberikan pelayanan dan
kesejahteraan kepada rakyat di Daerahnya.  
 Pemberian sumber keuangan kepada Daerah harus seimbang dengan beban atau Urusan
Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah. Keseimbangan sumber keuangan ini
merupakan jaminan terselenggaranya Urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah.  
 Ketika Daerah mempunyai kemampuan keuangan yang kurang mencukupi untuk membiayai
Urusan Pemerintahan dan khususnya Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan
Dasar, Pemerintah Pusat dapat menggunakan instrumen DAK untuk membantu Daerah sesuai
dengan prioritas nasional yang ingin dicapai.
3. Pelaksanaan dari pelayanan umum atau publik Yang disediakan oleh pemerintah daerah
kepada masyarakat. Oleh karena itu untuk mendorong terciptanya daya guna dan hasil guna
penyelenggaraan pemerintah daerah dalam mensejahterakan masyarakat, maka peningkatan
pelayanan publik perlu dioptimalkan. Untuk itu setiap pemerintah daerah wajib membuat
maklumat pelayanan publik sehingga masyarakat didaerah akan mengetahui jenis pelayanan
publik yang disedikan. Begitu juga cara mendapatkan aksesnya serta kejelasan dalam
prosedur, dan biaya untuk memperoleh pelayanan publik tersebut, serta adanya keluhan
manakala pelayanan publik yang didapat tidak sesuai dengan standar yang telah di tentukan.

4. Daerah diberikan hak untuk mendapatkan keuangan serta mengelola keuangan sendiri tetapi
tetap berdasarkan ketentuan undang-undang atau dalam pengawasan pemerintahan pusat.

Anda mungkin juga menyukai