Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : EKA SUPRIHATMOJO

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041898704

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4333/ADMINISTRASI KEUANGAN

Kode/Nama UPBJJ : 82/ Upbjj Palu

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Jawaban :
1. a. Walikota selaku kepala daerah. Tugas dan Wewenang:
 menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBD
 menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang daerah
 menetapkan kuasa pengguna anggaran/pengguna barang
 menetapkan bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran
 menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan daerah
 menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah
 menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik daerah
 menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan
memerintahkan pembayaran.
2. a.

b.
3. a. Makna desentralisasi fiskal adalah penyerahan wewenang tanggungjawab fiskal dari
pemerintah pusat ke pemerintahan daerah. Dalam data laporan hasil review atas kemandirian
fiskal PemDa T.A 2018-2019 terjadi kesenjangan kemandirian fiskal antar daerah, dapat
disimpulkan kemandirian desentralisasi fiskal di Indonesia belum tercapai sempurna, karena
belum merata ke seluruh pemerintah daerah.
b. UU No 13 Tahun 2006 menjelaskan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang
berasal dari sumber-sumber daerah tersebut. Upaya Pemerintah Daerah meningkatkan PAD
nya yaitu dengan cara berikut:
- Pasal 1 UU No 28 Tahun 2009 menyebutkan Pajak Daerah adalah sumber utama PAD. Pajak
Daerah antara lain: Pajak Hotel, Pajak Restauran dan Rumah Makan, Pajak Hiburan, Pajak
Reklame, Pajak Penerang Jalan, Pajak Bahan Galian Gol C, Pajak Pemanfaatan Air Bawah
Tanah dan Pemukiman.
- Pasal 1 UU No 28 Tahun 2009 menyebutkan Retribusi Daerah sebagai sumber PAD kedua.
Sumber-sumber retribusi: Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha, Retribusi Perizinan
Tertentu.
- Pengelolaan Kekayaan yang dipisahkan. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
merupakan bagian dari PAD daerah tersebut, yang antara lain bersumber dari bagian laba dari
perusahaan daerah, bagian laba dari lembaga keuangan bank, bagian laba atas penyertaan
modal kepada badan usaha lainnya.
- Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Adapun menurut Pasal 6 Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah,
lain-lain PAD yang sah meliputi: Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan,
Jasa giro, Pendapatan bunga, Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing,
dan Komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan
barang dan/atau jasa oleh daerah.Keempatnya akan bersinergi sehingga akan menghasilkan
PAD yang mampu menunjang jalannya perekonomian di sebuah daerah.
4. Dana Bagi Hasil merupakan dana yang berasal dari pendapatan APBN yang dialokasikan
kepada daerah berdasarkan angka presentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam
rangka pelaksanaan desentralisasi. Terjadinya perbedaan alokasi dana bagi hasil karena DBH
dilakukan berdasarkan realisasi penerimaan tahun anggaran berjalan (Pasal 23 UU 33/2004).

Anda mungkin juga menyukai