Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN UAS–THE

UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Administrasi Keuangan
ADPU4333

1.
a. Kebijakan fiskal yang pertama adalah melanjutkan dan mempercepat program
pemulihan ekonomi nasional. Langkah-langkah di bidang kesehatan tentang
penanggulangan wabah Covid-19 supaya bisa dikendalikan menjadi hal yang
sangat penting dalam pemulihan ekonomi karena akar dari permasalahan ini
adalah keberadaan virus yang menginfeksi banyak manusia sehingga mengganggu
interaksi antar manusia dan berimplikasi kepada perputaran ekonomi.
Kebijakan fiskal tahun 2021 adalah penguatan reformasi struktural. Reformasi
struktural akan dilakukan dengan cara terus melanjutkan program perbaikan iklim
investasi dan daya saing ekonomi menjadi, serta meningkatkan kualitas sumber
daya manusia untuk meningkatkan produktivitas melalui kebijakan pendidikan
dan kesehatan.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 merupakan upaya pemenuhan hak
konstitusional para pemohon untuk mendapat perlindungan dan penghidupan yang
layak pada saat terjadinya bencana luar biasa akibat pandemi Covid 19 dalam
rangka menyelamatkan masyarakat dan perekonomiannya, seperti melakukan
kebijakan ekspansi fiskal, kebijakan moneter yang bersifat longgar, penurunan
suku bunga Bank Sentral, disertai memompa likuiditas atau langkah quantitative
easing, serta melakukan relaksasi regulasi di sektor keuangan. Berbagai upaya ini
dilakukan untuk bisa menjaga dan melindungi kehidupan masyarakat dan
ekonomi.
b. Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang terbagi menjadi beberapa
kategori sebagai berikut:
Dari Segi Teoretis
Dari segi teoretis, jenis kebijakan fiskal di Indonesia terbagi 3, yaitu kebijakan
fiskal fungsional, terencana, dan incidental.
Kebijakan Fiskal Fungsional
Pengertian kebijakan fiskal fungsional adalah kebijakan yang diambil demi
meningkatkan kualitas ekonomi secara makro, dengan dampak yang baru terlihat
dalam jangka panjang. Contoh kebijakan fiskal fungsional misalnya pemberian
beasiswa kuliah, bantuan pendanaan start-up, dan sebagainya.
Kebijakan Fiskal Disengaja/Terencana
Kebijakan fiskal disengaja adalah kebijakan manipulasi anggaran negara. Fungsi
kebijakan fiskal satu ini adalah untuk menghadapi masalah tertentu, misalnya
pandemi dan krisis ekonomi. Contoh kebijakan fiskal disengaja adalah alokasi
APBN bagi sektor kesehatan di masa pandemi dan relaksasi pajak usaha.
Kebijakan Fiskal Tak Disengaja/Insidental
Kebijakan fiskal tak disengaja yaitu kebijakan berupa penetapan keputusan/aturan
untuk melindung stabilitas ekonomi sektor non-pemerintah, contohnya penetapan
harga eceran tertinggi.

Dari Segi Penerapan


Jenis kebijakan fiskal dari segi implementasinya ada 2, yaitu kebijakan fiskal
ekspansif dan kontraktif.
Kebijakan Fiskal Ekspansif
Pengertian kebijakan fiskal ekspansif adalah kebijakan yang diambil pemerintah
saat ekonomi melemah dengan menaikkan anggaran belanja serta menurunkan
atau meniadakan pajak bagi sektor tertentu. Fungsi kebijakan fiskal ekspansif
adalah demi meningkatkan daya beli barang, sehingga perusahaan tetap bisa
melakukan produksi tanpa memecat pekerja.
Kebijakan Fiskal Kontraktif
Jenis kebijakan fiskal dari segi penerapan berikutnya adalah kebijakan fiskal
kontraktif, kebijakan menurunkan belanja pemerintah dan menaikkan pajak.
Fungsi kebijakan fiskal satu ini adalah untuk mencegah inflasi dan mengurangi
rasio gini.

Dari Segi Neraca Pembayaran


Jenis kebijakan fiskal dari segi neraca terbagi 4, yaitu kebijakan fiskal seimbang,
surplus, defisit, dan dinamis.
Kebijakan Fiskal Seimbang
Kebijakan fiskal satu ini diambil untuk menjaga keseimbangan pemasukan dan
pengeluaran negara. Fungsi kebijakan fiskal satu ini adalah agar negara tidak
punya terlalu banyak hutang. Meski terdengar positif, regulasi fiskal seimbang
memiliki risiko besar, karena tidak semua negara punya kemampuan memenuhi
seluruh kebutuhan warganya.
Kebijakan Fiskal Surplus
Pengertian kebijakan fiskal surplus adalah jenis kebijakan fiskal yang diambil
ketika pemasukan lebih banyak dari pengeluaran. Fungsi kebijakan fiskal surplus
adalah demi mencegah terjadinya inflasi.
Kebijakan Fiskal Defisit
Kebalikan dari jenis kebijakan fiskal surplus, kebijakan fiskal defisit adalah
regulasi fiskal guna mengatasi kekurangan pemasukan dibanding pengeluaran.
Salah satu contoh kebijakan fiskal defisit adalah utang luar negeri.
Kebijakan Fiskal Dinamis
Jenis kebijakan fiskal terakhir dari segi penerapan adalah regulasi fiskal dinamis,
yaitu kebijakan ekonomi yang diambil sewaktu-waktu saat negara membutuhkan.

2.
a. Secara umum fungsi pajak dibagi menjadi 3 yaitu:
Fungsi anggaran (budgetair)
Di dalam fungsi anggaran, pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran negara. Baik yang bersifat rutin maupun tidak rutin. Di masa
pandemi ini, pajak digunakan untuk membiayai kepentingan khalayak ramai yang
berhubungan dengan pandemi seperti pengadaan alat-alat kesehatan, pengadaan
vaksin, dan perawatan pasien Covid-19.
Fungsi mengatur
Pemerintah menggunakan pajak sebagai alat untuk mencapai tujuan. Saat
ini pemerintah memberikan kemudahan dalam impor alat-alat kesehatan seperti
masker dan tabung oksigen.
Fungsi redistribusi pendapatan
Semakin besar penghasilan yang diperoleh seseorang maka pajak yang akan
dibayarkan semakin besar. Dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat
berpenghasilan tinggi, akan dikembalikan lagi kepada masyarakat berpenghasilan
rendah dalam berbagai macam bentuk seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan
bantuan sosial lainnya.
b. Tren pemulihan ekonomi domestik cukup kuat di kuartal II 2021, baik dari sisi
konsumsi maupun produksi, namun laju pemulihan ekonomi pada kuartal III
diperkirakan akan terpengaruh oleh tren kenaikan kasus Covid-19. APBN terus
bekerja keras demi memenuhi kebutuhan prioritas untuk penanganan kesehatan
dan perlindungan kesejahteraan masyarakat, di mana pendapatan negara
meningkat, mendukung pertumbuhan belanja negara dan pembiayaan APBN yang
masih terjaga.
Aktivitas konsumsi masih menunjukkan pertumbuhan hingga Juni 2021. Indeks
Keyakinan Masyarakat pada bulan Juni berada di level 107,4, jauh melampaui
awal pandemi pada bulan April tahun 2020 yang hanya mencapai 84,8.
Selanjutnya, indeks penjualan ritel tumbuh 4,5 persen (yoy) didukung peningkatan
konsumsi pada seluruh kelompok, sedangkan penjualan mobil ritel bulan Juni
tumbuh 120,3 persen (yoy), mengindikasikan perbaikan tingkat konsumsi kelas
menengah. Sementara realisasi belanja negara telah mencapai 42,5 persen dari
target APBN, tumbuh 9,4 persen (yoy), melanjutkan peran sentral APBN dalam
menstimulasi pemulihan ekonomi.
3.
4. Tantangan pemerintah dalam menerapkan akuntansi berbasis akrual ditinjau dari
sistem pengendalian intern yang terdiri atas lingkungan pengendalian, penilaian
risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan telah
berjalan sebagaimana mestinya. Dalam sistem pengendalian intern pemerintah pun
persyaratan tersebut diperlukan, sehingga tercipta manajemen publik yang mampu
memberikan pelayanan kepada publik/masyarakatnya dengan efektif, efisien dan
ekonomis, serta taat pada peraturan, perundangan dan ketentuan-ketentuan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai