PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“Pancasila Sebagai Azas Demokrasi di Indonesia”
Disusun Oleh :
NIM : 042316139
A. Latar Belakang
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “demos” dan “kratos”. “demos”
berarti “rakyat” dan “kratein” atau “kratos” berarti “kekuasaan”.
Dapat disimpulkan bahwa kata demokrasi secara umum berarti “kekuasaan rakyat”
atau “rakyat berkuasa” yang dalam bahasa Inggris sering disebut dengan ungkapan
government of rule by the people.
Sedangkan menurut KBBI demokrasi berarti “(bentuk atau sistem)
pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan
perantaraan wakilnya”; “pemerintahan rakyat” atau bisa juga diartikan sebagai
“gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara”.
Negara Indonesia adalah negara hukum yang menganut sistem demokrasi,
yang artinya pemegang kekuasaan atau kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat
namun tetap dalam koridor hukum. Hal ini tertuang pada pasal 1 ayat (2) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang menyatakan bahwa
“Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar”. Dalam pasal ini kita dapat melihat bahwa demokrasi itu sendiri dapat
diartikan sebagai pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat dalam tertib
perundang-undangan. Oleh karena itu, dalam Negara demokrasi seperti Indonesia
menghendaki atau menuntut pertanggung jawaban dari yang memerintah. Sehingga
dalam pelaksanaannya, pemerintah yang berjalan secara demokratis tidak boleh
melanggar hak-hak asasi perorangan atau kelompok atau melainkan harus
melindungi hak asasi tersebut.
Untuk dapat melaksanakan demokrasi dengan baik, maka rakyat haruslah
mengetahui prinsip-prinsip demokrasi terlebih dahulu. Prinsip-prinsip demokrasi
yaitu : Pertama, Pemilik negara adalah rakyat, sehingga otoritas rakyatlah yang
memiliki kekuaasaan tertinggi. Kedua, Orang-orang yang mewakili rakyat untuk
memegang kekuasaan tertinggi dalam suatu negara, dengan status suatu anggota
suatu lembaga kekuasaan tertinggi yang lajim disebut parlemen (lembaga
legislatif), haruslah dipilih melalui suatu pemilihan umum yang diadakan setiap lima
tahun sekali. Ketiga, tidak diperbolehkannya ada pengistimewaan kepada
seseorang ataupun kepada golongan atau partai tertentu. Keempat, Harus ada UU
yang mengatur tentang struktur organisasi kekuasan dalam negara dan mekanisme
pelaksanaan kerjanya.
Secara umum, demokrasi dapat dibagi menjadi 3 bentuk, yaitu demokrasi
langsung, demokrasi tidak langsung atau perwakilan, dan demokrasi semi langsung.
Demokrasi langsung berarti demokrasi suatu negara dilakukan oleh rakyat secara
langsung. Demokrasi tidak langsung yaitu demokrasi yang mana jika rakyat memilih
para wakilnya yang akan menjalankan kekuasaan atas nama rakyat. Demokrasi semi
langsung terjadi apabila demokrasi langsung dan tidak langsung digabungkan,
sehingga ada dewan perwakilan yang dipilih oleh rakyat , dan rakyat ikut serta.
Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia dapat menjadi sumber nilai dan
norma kehidupan beregara. Prinsip penopang nilai-nilai demokrasi yang dipegang
teguh segenap elemen bangsa Indonesia sudah selayaknya tak bertentangan dengan
nilai-nilai Pancasila. Dengan kata lain, nilai tentang ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, musyawarah dan keadilan sosial semestinya selaras dengan prinsip-
prinsip dan nilai demokrasi yang ditetapkan.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Istilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno
pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari
sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti
dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah
berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem“demokrasi”
di banyak negara.
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci
tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini
disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. Menurut
Wikipedia Indonesia, demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat
(kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara
tersebut.
Secara terminologi, banyak ahli yang mengemukakan pengertian demokrasi,
namun dasar demokrasi selalu mengacu pada rakyat, yaitu :
1. Pelaksanaan kekuasaan negara adalah wakil rakyat yang terpilih karena rakyat
yakin segala kepentingannya akan diperhatikan.
2. Cara melaksanakan kekuasaan negara dengan selalu mengingat kehendak
rakyat dan memenuhi kehendak rakyat.
3. Batas kekuasaan negara demokrasi ditentukan dengan sebanyak mungkin
memperoleh hasil yang diinginkan oleh rakyat asal tidak menyimpang dasar
demokrasi]
Demokrasi adalah sebuah bentuk kekuasaan (kratein) dari, oleh, dan untuk
rakyat (demos). Maksud pemerintah dari rakyat yaitu pemimpin politik seperti
presiden, gubernur, bupati, kepala desa, mendapat mandat atau tugas dari rakyat
sehingga mengemban kepentingan rakyat. Pemerintah oleh rakyat yaitu negara
dijalankan oleh rakyat melalui mandat sehingga rakyat menjadi pengwas, yang
dijalankan oleh wakil rakyat. Pemerintah untuk rakyat artinya hasil dan
kebijaksanaan diarahkan pada kesejahteraan rakyat dan atas dasar aspirasi rakyat.
Oleh karena itu, demokrasi berarti pemerintahan yang berdasarkan kedaulatan
rakyat.
Suatu negara dapat disebut negara demokrasi jika memiliki dua asas pokok,
yaitu sebagai berikut:
1. Pengakuan hak asasi manusia sebagai penghargaan atas martabat yang dapat
terwujud di dalam tindakan tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi
manusia.
2. Partisipasi dan dukungan rakyat terhadap pemerintahan.
2. H.L. Mencken
Yang mengemukakan bahwa "Demokrasi adalah sebuah teori yang mana rakyat
tahu apa yang mereka butuhkan dan pantas dapatkar sangatlah berat."
3. G.B. Shaw
Yang mengemukakan bahwa "Demokrasi adalah 'pemilu pengganti' oleh pihak
yang tidak kompeten di mana banyak kesepakatan yang diselewengkan."
5. E.E. Schattschneider
Yang mengemukakan bahwa "Demokrasi adalah sistem politik yang kompetitif yang
di dalamnya terdapat persaingan antara para pemimpin dan organisasi-
organisasi dalam menjabarkar alternatif- alternatif kebijakan publik sehingga
publik dapat turu berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan."
6. Adam Przeworski
Yang mengemukakan bahwa "Demokrasi adalah bentuk institusionalisas konflik terus
menerus (dan) ketidakpastian, menundukkan seluruh kepentingan yang tidak
jelas. Demokrasi adalah sistem yang memungkinkan partai politik kalah dalam
pemilu. Adanya kompetisi yang dikelola oleh aturan-aturan, dan periode pemenang
dan pecundang”.
8. Tatu Vanhannen
Yang mengemukakan bahwa "Demokrasi adalah sistem politik di mana kelompok-
kelompok yang berbeda secara legal merupakan entitas yang berhak
berkompetisi untuk mengejar kekuasaan dan pemegang kekuasaan institusional
dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab kepada rakyat."
9. Robert Dahl
Yang mengemukakan bahwa "Demokrasi memberikan kesempatan untuk 1)
partisipasi secara efektif, 2) setara dalam hak suara, 3) mencapai pemahaman yang
baik, 4) menjalankan kontrol akhir terhadap agenda, dan 5) melibatkan orang
dewasa. Institusi- institusii politik penting untuk mencapai tujuan-tujuan; I)
pejabat terpilih, 2) pemilu yang bebas, adil dan rutin, 3) kebebasan
berpendapat 4)adanya sumber informasi alternatif, 5) otonomi asosiasonal. Dan 6)
kewarganegaraan yang inklusif."
B. Ciri-ciri Demokrasi
a. Ciri konstitusional
Bahwa prinsip-prinsip kekuasaan, kehendak, dan kepentingan rakyat diatur dan
ditetapkan di dalam konstitusi atau undang undang dasar.
b. Ciri perwakilan
Bahwa pelaksanaan kedaulatan rakyat diwakilkan kepada beberapa orang untuk
mewakilinya.
c. Ciri pemilihan umum
Yaitu kegiatan politik untuk memilih parlemen.
d. Ciri kepartaian.Partai politik merupakan media atau "sarana perantara"
dalam praktik pelaksanaan demokrasi.
2. Robert a. Dahl.
Robert a. Dahl menyatakan bahwa demokrasi memiliki 7 ciri yang hakiki,
diantaranya :
a. Pejabat yang dipilih
b. Pemilihan yang bebas dan adil
c. Hak pilihnya mencakup semua warga
d. Hak untuk menjadi calon suatu jabatan
e. Kebebasan pengungkapan diri secara lisan dan tertulis
f. Informasi alternatif
g. Kebebasan membentuk asosiasi
3. Afan gaffar.
Afan gaffar mengatakan lima ciri pokok demokrasi yaitu:
a. Akuntabilitas
b. Rotasi kekuasaan
c. Rekruitmen politik yang terbuka
d. Pemilihan umum
e. Menikmati hak-hak dasar
4. Mirian budiardjo
Mirian budiardjo menegaskan bahwa demonstrasi konstitusionil terdiri atas :
a. Perlindungan Kontituonal
b. Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak
c. Pemilihan Umum yang bebas
d. kebebasan yang menyatakan pendapat
e. Kebebasan yang berserikat atau berorganisasi dan oposisi
f. pendidikan Kewarganegaraan
g. Kebijakan Politik diterapkan atas dasar kehendak mayoritas
5. Benhard Sutor
Benhard Sutor menyebutkan bahwa demokrasi memiliki tanda-tanda empiris,
yaitu jaminan terhdap hak-hak untuk mengeluarkan pendapat, memperoleh
informasi, kebebasan pers, berserikat dan berkoalisi, berkumpul dan
berdemonstrasi, mendirikan partai-partai, beroposisi, pemilihan yang bebas, sama,
dua alternatif, serta para wakil dipilih untuk waktu terbatas.
6. Reinholf Zippelius
Reinholf Zippelius menegaskan bahwa pemilihan umum harus secara efektif
menentukan siapa-siapa yang memimpinnegara, arah kebijakan apa yang mereka
ambil, serta dalam demokrasi pendapat umum memainkan peranan penting.
7. Jack Lively
Jack Lively menyebutkan tiga kriteria kadar demokrasi sebuah negara, kadar
demokrasi yang dimaksud yaitu :
a. Keterlibatan dalam proses-proses pengambilan keputusan
b. Sejauh mana keputusan pemerintah berada di bawah kontrol masyarakat
c. Sejauh mana warga negara biasa terlibat dalam administrasi umum
C. Prinsip-prinsip Demokrasi
Prinsip demokrasi dan prinsip moral berbeda, meski memiliki asal-usul yang
sama. Prinsip demokrasi berfungsi sebagaiprosedur legislasi yang legitim. Sementara
prinsip moral adalah prinsip yang berlaku sebagai prosedur komunikasi pada
umumnya. Prinsip moral merupakan terjemahan otonomi moral menurut teori
diskursus; sebaliknya, otonomi warganegara atau “praksisi penentuan diri dari pada
subjek hukum” dirumuskan melalui teori diskursus dalam bentuk prinsip demokrasi
yang bunyinya :
“Hanya undang-undang yuridis yang dapat memperoleh persetujuan semua
subjek hukum (rechtsgenosse) di dalam sebuah proses penetapan hukum yang
bersifat diskursif dan pada gilirannya dirumuskan secara legal boleh dianggap
memiliki legitimasi.”
Berbeda dengan prinsip moral, prinsip demokrasi terletak seperti juga pada
distingsi antara hukum dan moral-pada traf institusional. Maksud habermas adalah
bahwa prinsip demokrasi sebenarnya menjelaskan bagaimana diskursus praktis
dapat diinstitusionalisasikan. Habermas memiliki maksud bahwa prinsip demokrasi
sebenarnya menjelaskan bagaimana diskursus praktis dapat diinstitusionalisasikan
sehingga “mendorong tindakan”. Dan hal itu hanya mungkin, kalau hak-hak
partisipasi demokratis yang sama bagi setiap orang dijamin oleh hukum.
Indonesia merupakan negara hukum sebagaimana diatur dalam penjelasan
undang-undang Dasar 1945 dalam perubahan yang telah diangkat ke dalam
UUD1945 pasal 1 pasal 1 ayat 3 yang berbunyi “ negara Indonesia adalah negara
hukum”. Yang mana ketentuan ini menyimpulkan bahwa setiap sikap, kebijakan, dan
perilaku alat negara dan penduduk harus berdasar dan sesuai dengan hukum.
Ketentuan ini juga mencegah terjadinya kesewenang-wenangan dan arogansi
kekuasaan, baik yang dilakukan oleh alat negara maupun penduduk.
Pada negara hukum, hukum memiliki makna yang sangat penting di mana
hukum memegang komando tertinggi dalam penyelenggaraan negara. Sebagaimana
sesuai dengan prinsip “the rule of law, and not of man”, yang sejalan dengan
pengertian “nomocratie”, yaitu kekuasaan yang dijalankan oleh hukum dan nomor.
Dalam pemahaman negara hukum haruslah diadakan jaminan bahwa hukum
itu sendiri dibangun dan ditegakkan menurut prinsip-prinsip demokrasi. Karena
prinsip supremasi hukum dan kedaulatan hukum itu sendiri pada pokoknya berasal
dari kedaulatan rakyat. Oleh sebab itu, prinsip negara hukum hendaklah dibangun
dan di kembangkan menurut prinsip-prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat.
Hukum tidak boleh dibuat, ditetapkan, ditafsirkan, dan ditegakkan dengan tangan
besi berdasarkan kekuasaan belaka. Hukum tidak boleh ditegakkan dengan
mengabaikan prinsip-prinsip demokrasi sebagaimana yang diatur dalam undang-
undang dasar. Karena itu perlu ditegaskan bahwa Kedaulatan berada ditangan rakyat
yang dilakukan menurut undang-undang Dasar dengan penegasan bahwa negara
Indonesia adalah negara hukum yang berkedaulatan rakyat atau demokrasi
(democratische rechtstaat).
Sistem ini dapat dilaksanakan di negara berbentuk republik maupun kerajaan. Prinsip
demokrasi sebagai sistem politik:
1. Pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif berada di badan yang
berbeda.
2. Pemerintah konstitusional, berdasarkan hukum, mayoritas, dan dengan
diskusi.
3. Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya, pemilihan
umum yang bebas, manajemen terbuka, pers yang bebas dan bertanggung jawab.
4. Pengakuan terhadap hak minoritas, perlindungan HAM, peradilan yang tidak
memihak.
5. Mekanisme politik yang berubah antara kehidupan politik masyarakat
dengan kehidupan politik pemerintah, kebijakan pemerintah dibuat oleh badan
perwakilan politik tanpa paksaan, penempatan pejabat dengan sistem merit.
6. Penyelesaian secara damai, jaminan kebebasan individu dalam batas tertentu.
7. Konstitusi yang demokratis, prinsip persetujuan.
D. Bentuk-Bentuk Demokrasi
Sejak abad ke-6 SM bentuk City State di Yunani berdasarkan demokrasi, yaitu suatu
pemerintahan yang melaksanakan kehendak rakyat yang sebenarnya. Dalam
perkembangannya rakyat hanyalah populus tertentu yang berdasarkan tradisi atau
kesepakatan format mengontrol akses ke sumber-sumber kekuasaan dan dapat mengklaim
kepemilikan atas hak-hak prerogatif dalam akses pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan urusan publik atau pemerintahan.
Dalam perkembangan zaman modern, ketika kehidupan memasuk skala global, ada
anggapan bahwa demokrasi tidak mungkin direalisasikan dalam bentuk partisipasi
langsung. Diskriminasi politik ini berlangsung meskipun prakteknya berbeda
dengan:zaman Yunani Kuno. Tidak semua warga negara dapat langsung terlibat dalam
perwakilan, hanya mereka yang karena sebab tertentu, seperti yang terpilih sebagai wakil;
sementara sebagian besar rakyat hanya puas jika kepentingannya terwakili. Mereka tidak
memiliki kemampuan dan kesempatan yang sama untuk mengefektifkan hak-haknya
sebagai warga negara.
Agar rakyat tetap memegang kedaulatan tertinggi dibentuk badan perwakilan
rakyat yang menjalankan demokrasi sehingga dikenal demokrasi langsung, yaitu paham
demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga negara dalam permusyawaratan untuk
menentukan kebijaksanaan umum dan UU. Dan demokrasi perwakilan (yaitu paham
demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem perwakilan) yang dilaksanakan melalui
pemilihan umum. Pada negara-negara modern, demokrasi perwakilan dilakukan karena
berbagai alasan seperti:
Penduduk selalu bertambah sehingga musyawarah di suatu tempat tidak mungkin
dilaksanakan.
Hasil bulat mufakat sulit dicapai karena pemungutan suara dari warga yang
hadir sulit dilakukan.
Warga negá ra mempunyai kesibukan sehingga urusan pemerintahan
diserahkan kepada ahlinya.
Masalah yang dihadapi negara semakin rumit sehingga membutuhkan orang
yang profesional
Prinsip utama demokrasi adalah adanya pengakuan HAM sebagai penghargaan
terhadap martabat manusia dengan tidak melupakan kepentingan umum dan adanya
partisipasi dan dukungan rakyat kepada pemerintah. Prinsip Ini harus menegakan nilai-
nilai demokrasi:
Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan melembaga.
Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam masyarakat
yang sedang berubah.
Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.
Membatasi pemakaian kekerasan sampai sekecil mungkin.
Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman.
Menjamin tegaknya hukum.
Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi
perwakilan:
1. Demokrasi langsung
Adalah demokrasi yang seluruh rakyatnya diikut sertakan dalam
permusyawaratan untuk menentukan kebijakan dan mengambil keputusan.
Demokrasi langsung disebut juga demokrasi partisipatif yaitu sistem dimana
pengambilan keputusan tentang permasalahan umum melibatkan warga negara
secara langsung. Demokrasi inilah yang merupakan tipe demokrasi “asli” yang
terdapat di athena kuno.
Istilah demokrasi langsung, yaitu suatu sistem demokrasi yang melibatkan
seluruh rakyat secara langsung dalam membicarakan atau menentukan suatu
urusan negara.
Demokrasi langsung memiliki beberapa keuntungan, antara lain sebagai
berikut:
a. Seluruh rakyat dapat menyampaikan aspirasi dan pan dangannya
secara langsung.
b. Pemerintah akan mengetahui secara langsung aspirasi dal persoalan-
persoalan yang sebenarnya dihadapi masyarakat.
3. Demokrasi referendum
Dalam demokrasi ini, rakyat memilih per wakilnya untuk duduk di parlemen, tetapi
parlemen tersebut dikontrol oleh pengaruh rakyat dengan sistem referendum Adapun
maksud dari referendum adalah pemungutan suara untuk mengetahui kehendak rakyat
secara langsung. Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum dipergunakan di
negara-negara bagian di Swiss yang disebut Kanton.
Ada tiga macam referendum, yaitu sebagai berikut:
a. Referendum Obligator.
Dalam referendum ini, untuk membuat undang-undang diperlukan
persetujuan dari rakyat dengan suara terbanyak Setelah badan legislatif membuat
rancangan undang undang, rancangan tersebut harus ditawarkan kepada rakyat
dengan jalan pemungutan suara (referendum).
b. Referendum Konsultatif
Referendum konsultatif adalah referendum yang menyangkut soal teknis.
Biasanya rakyat sendiri kuran memahami materi undang-undang yang dimintakan
persetujuan.
c. Referendum Fakultatif
Pada referendum ini, badan legislatif membuat undang undang dahulu,
kemudian member lakukannya untuk sementara. Apabila dalam kurun waktu
tertentu tidak ada warga yang menyatakan ketidaksetujuannya maka rancangan
tersebut berlaku sebagai undang-undang, Akan tetapi, kalau ternyata sebaliknya,
barulah badan legislatif meminta persetujuan rakyat.
2. Demokrasi Sederhana
a. Gotong royong dan musyawarah yaitu demokrasi yang terdapat di desa-desa (di
Indonesia); dengan diadakan pembicaraan sampai terjadi kesepakatan.
b. Referendum, dengan pemungutan suara langsung dengan mengumpulkan
rakyat di suatu tempat tertentu, ini hanya dapat dilakukan dengan jumlah penduduk yang
kecil. Referendum pertama dilakukan di Swiss dan Rusia.
3. Demokrasi Barat
a. Demokrasi liberal yang dianut oleh Eropa Barat, AS; berdasarkan kebebasan
individu, oleh komunis disebut kapitalis karena dalam kemenangan sering
dipengaruhi oleh uang/kapital untuk menguasai opini publik.
b. Demokrasi kapitalis, kaum komunis membeli televisi, radio, pers,
kendaraan bermotor, dan sebagainya untuk menggalang kekuatan dan
mempengaruhi opini masyarakat.
4. Demokrasi Timur
a. Rusia; manusia dianggap sebagai alat/mesin yang dapat dibentuk
menjadi manusia sempurna ala penguasa, dengan jalan paksaan.
b. Penguasalah yang berhak membenahi keadaan yang salah.
c. Komunis menganggap demokrasi merekalah yang paling murni padahal hanya
terdapat satu partai, yang lain tidak boleh.
5. Demokrasi Semu
a. Demokrasi terpimpin, yaitu demokrasi terdidik karena ada anggapan ada
jurang antara penguasa dengan rakyat. Indonesia pernah menganut demokrasi ini.
b. Demokrasi tengah, fasisme dan nazisme di Italia dan Jerman masa
pemerintahan Mussolini dan Hitler, terkenal dengan semboyan satunya penguasa dengan
rakyat, artinya kalau penguasa berkata maka rakyat harus ikut.
6. Demokrasi Pancasila
Merupakan demokrasi khas Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,
yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dan permusyawaratan rakyat/
perwakilan. Terdapat dua sistem pelaksanaannya, yaitu:
a. Demokrasi sistem parlementer, yang bercirikan: DPR lebih kuat dari
pemerintah, menteri bertanggung jawab kepada DPR, program kebijaksanaan kabinet
disesuaikan dengan tujuan politik anggota parlemen, kedudukan kepala negara sebagai
simbol.
b. Demokrasi sistem presidensial (pemisahan kekuasaan) yang mempunyai ciri:
negara dikepalai oleh presiden, kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan
kedaulatan yang dipilih dari dan oleh rakyat melalui badan perwakilan, menteri
bertanggung jawab kepada presiden, presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang
sama sebagai lembaga negara, dan tidak dapat saling membubarkan.
E. Demokrasi Pancasila
Bangsa Indonesia sejak dulu telah mengenal demokrasi dalam wujudnya yang
sangat sederhana dan bukan dalam tingkat kenegaraan. Di tingkat bawah, masyarakat
Indonesia telah mengamalkan demokrasi, tidak demikian di tingkat atas, masih feodal. Di
tingkat desa, misalnya, ada pemilihan kepala desa secara langsung, ada rembuk desa; inilah
yang demokrasi asli Indonesia, yang memiliki lima unsur, yaitu rapat, mufakat, gotong
royong, hak mengadakan protes bersama, hak menyingkir dari kekuasaan raja absolut.
Demokrasi desa tidak dijadikan pola demokrasi Indonesia modern, namun kelima
unsur demokrasi desa dikembangkan menjadi konsep demokrasi Indonesia modern, yang
meliputi tiga hal, yaitu demokrasi di bidang politik, ekonomi, sosial.
Demokrasi Pancasila bersumber dari ideologi nasional yaitu seperangkat nilai yang
dianggap baik, sesuai dengan keadilan dan menguntungkan bangsa. Nilai-nilai setiap sila
pada Pancasila sesuai dengan ajaran demokrasi; jadi, Pancasila sangat cocok untuk menjadi
dasar dan mendukung demokrasi di Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila yang tertuang
dalam Pembukaan UUD 1945 sesuai dengan pilar demokrasi modern.
Nilai-nilai demokrasi yang terjabar dalam Pancasila ialah :
1. Kedaulatan rakyat
Didasarkan pada bunyi alinea IV, yaitu"... Yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
2. Republik
Didasarkan atas bunyi alinea IV" ...yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
republik Indonesia. ."
3. Negara berdasarkan hukum
Terdapat pada kalimat “...Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial...”
4. Pemerintahan yang konstitusional
Pada kalimat "...maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu UUD negara Indonesia...”
5. Sistem Perwakilan
Berdasarkan sila keempat Pancasila "kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan"
6. Prinsip Musyawarah
Prinsip Musyawarah ini berdasarkan sila keempat.
7. Prinsip Ketuhanan
Berdasarkan sila pertama Pancasila. Artinya demokrasi Indonesia harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan yang Maha Esa.
Gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan hakikat manusia,
yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungannya
antara yang satu dan yang lain. Berdasarkan gagasan dasar tersebut,terdapat dua asas
pokok demokrasi sebagai berikut :
1. Pengakuan partisipasi rakyat di dalam pemerintahan. Misalnya, rakyat diberikan
kesempatan untuk memilih "wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilarl akvat
melalui kegiatan Pemilikan umum.
2. Pengakuan harkat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah
untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.
Negara yang menganut asas kedaulatan rakyat atau demokrasi mempunyai ciriciri,
yaitu :
Istilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno di Athena kuno pada abad ke-5 SM.
Kata “demokrasi” berasal dari demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti
pemerintahan, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi
bertujuan mengabdi kepada kepentingan rakyat banyak.
Pemerintahan yang demokratis merupakan ukuran dari penerapan nilai-nilai dan
prinsip-prinsip demokrasi. Yang merupakan ciri-ciri pokok pemerintahan demokrasi yaitu:
Pemerintahan berdasarkan kehendak dan kepentingan rakyat banyak, Adanya pemisahan
atau pembagian kekuasaan.
Prinsip demokrasi dan prinsip moral berbeda, meski memiliki asal-usul yang sama.
Prinsip demokrasi berfungsi sebagaiprosedur legislasi yang legitim. Sementara prinsip
moral adalah prinsip yang berlaku sebagai prosedur komunikasi pada umumnya. Prinsip
moral merupakan terjemahan otonomi moral menurut teori diskursus; sebaliknya,
otonomi warganegara atau “praksisi penentuan diri dari pada subjek hukum” dirumuskan
melalui teori diskursus dalam bentuk prinsip demokrasi yang bunyinya :
Indonesia merupakan negara hukum sebagaimana diatur dalam penjelasan undang-
undang Dasar 1945 dalam perubahan yang telah diangkat ke dalam UUD 1945 pasal 1
pasal 1 ayat 3. Pada negara hukum, hukum memiliki makna yang sangat penting di mana
hukum memegang komando tertinggi dalam penyelenggaraan negara. Sebagaimana sesuai
dengan prinsip “the rule of law, and not of man”, yang sejalan dengan pengertian
“nomocratie”, yaitu kekuasaan yang dijalankan oleh hukum atau nomor.
Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian
dikenal dengan “soko guu demokrasi”. Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi yaitu :
Kedaulatan rakyat, Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah,
Kekuasaan mayoritas, Hak-hak minoritas, Jaminan hak asasi manusia, Pemilihan yang
bebas dan jujur, Persamaan di depan hukum, Proses hukum yang wajar, Pembatasan
pemerintah secara konstitusional, Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik, Nilai-nilai
toleransi, pragmatisme, kerjasama, dan mufakat.
Sistem politik dibedakan menjadi dua, yaitu : Sistem politik demokrasi dan Sistem
politik non demokrasi/diktator.
Secara umum demokrasi dibagi menjadi dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi
langsung dan demokrasi perwakilan. Selain demokrasi langsung dan tidak langsung, ada
juga demokrasi perwakilan dengan sistem referendum.
Selain itu, jenis-jenis demokrasi lainnya adalah : Demokrasi Rakyat, Demokrasi
Sederhana, Demokrasi Barat, Demokrasi Timur, Demokrasi Semu , Demokrasi Pancasila,
dan Demokrasi Pancasila.
Nilai-nilai demokrasi yang terjabar dalam Pancasila ialah : Kedaulatan rakyat,
Republik, Negara berdasarkan hukum, Pemerintahan yang konstitusional, Sistem
Perwakilan, Prinsip Musyawarah, dan Prinsip Ketuhanan.
Demokrasi Pancasila merupakan suatu paham demokrasi yang bersumber pada
pandangan hidup atau falsafah hidup bangsa Indonesia yang digali dari kepribadian rakyat
Indonesia sendiri. Secara lebih luas, demokrasi Pancasila dapat diartikan sebagai
kedaulatan rakyat yang didasarkan atas nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik, ekonomi,
dan sosial; secara sempit berarti kedaulatan rakyat yang dilaksanakan menurut hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Mekanisme demokrasi Indonesia pada dasarnya adalah keseluruhan langkah
pelaksanaan pemerintahan rakyat yang dijiwai oleh Pancasila. Paham yang dianut dalam
sistem kenegaraan Indonesia adalah NKRI (United States of Republic of Indonesia).
Berdasarkan UUD 1945 (Amandemen), pembagian kekuasaan di Indonesia ialah : Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), Kekuasaan Pemerintah Negara, Pemerintah Daerah,
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), yang dipilih dari setiap
provinsi melalui pemilihan umum, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sebagai badan yang
bertanggung jawab tentang keuangan negara yang bersifat bebas dan mandiri, Kekuasaan
Kehakiman; yang terdiri atas Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
DAFTAR PUSTAKA
Http://sosiologis.com/prinsip-demokrasi
Https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/demokrasi
MATERI INISIASI TUTORIAL ONLINE KE-7 DEMOKRASI
Https://books.google.co.id/books?
Id=hoa3dwaaqbaj&pg=PA166&dq=bentuk+demokrasi&hl=id&sa=X&ved=0ahukewjquked
5p 7pahwvxcskhuswaeqq6aeimdab#v=onepage&q=bentuk%20demokrasi&f=true
Https://books.google.co.id/books?
Id=ajbtdwaaqbaj&printsec=frontcover&dq=pendidikan+kewarganegaraan&hl=id&sa=X&v
ed =0ahukewjh4ont6z7pahxnxiskhewjdy8q6aeikdaa#v=snippet&q=demokrasi&f=true
Http://sosiologis.com/prinsip-demokrasi
Https://books.google.co.id/books?
Https://www.gurupendidikan.co.id/demokrasi-pancasila/
Https://piuskarel.wordpress.com/2017/01/22/makalah-demokrasi-pancasila/
Https://books.google.co.id/books?
Id=32max08ne9gc&pg=PA78&dq=prinsip+demokrasi&hl=id&sa=X&ved=0ahukewjeuvk1a
jpahxbb30khx0wa3qq6aeimdab#v=onepage&q=prinsip%20demokrasi&f=true
Https://books.google.co.id/books?
Id=2qrpdwaaqbaj&pg=PA22&dq=prinsip+demokrasi&hl=id&sa=X&ved=0ahukewjeuvk1aj
pahxbb30khx0wa3qq6aeiotac#v=onepage&q=prinsip%20demokrasi&f=tru