Anda di halaman 1dari 17

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN

DISUSUN OLEH :

1. AZAH FADILAH – 43217110143

2. INDRI SUSIYANTI – 43217110067

3. JULIANA – 43217110197

4. XENA LEVINA – 43217110142

DOSEN PENGAMPU :
RONA TUMIUR MAULI C. SIMORANGKIR, SE.,MM

UNIVERSITAS MERCU BUANA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
T.A 2017/2018
Materi ini membahas tentang operasi pemrosesan informasi yang dilibatkan
untuk memperbarui buku besar dan membuat laporan yang meringkas hasil-hasil
aktivitas organisasi. Sistem buku besar dan pelaporan keuangan memainkan
peranan penting dalam SIA perusahaan. Fungsi utamanya adalah untuk
mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumber sebagai berikut.
 Setiap sub sistem siklus akuntansi yang menyediakan informasi mengenai
transaksi reguler. (Hanya arus data utama dari setiap sub sistem yang
digambarkan, untuk menjaga agar figur menjadi rapi).
 Bendahara menyediakan informasi mengenai aktivitas pendanaan dan
investasi, seperti penerbitan atau penyelesaian instrumen utang dan ekuitas
dan pembelian serta penjualan sekuritas investasi.
 Departemen anggaran menyediakan nomor anggaran
 Kontolir menyediakan jurnal penyesuaian

FIGUR 16-1 Diagram Konteks Sistem Buku Besar dan Pelaporan

Siklus Penjualan Harga Pokok Produksi


Siklus produksi
Pendapatan
Penerimaan Kas

Beban Gaji dan Upah Siklus Sumber Daya


Sistem Buku Manusia/
Siklus Pembelian Besar dan Nomor Anggaran Penggajian
Pengeluaran Pelaporan
Pengeluaran Kas
Anggaran
Direktur Anggaran

Jurnal Penyesuaian

Entri Jurnal Aktivitas


Investasi
Entri Jurnal Aktivitas
Pendanaan

Laporan

Penggunaan
Bendahara Manajer Kontrolir
Ekternal

Informasi ini harus diatur dan disimpan dalam cara yang memfasilitasi
pemenuhan berbagai kebutuhan informasi dan pemakai eksternal. Para manajer
perlu informasi terinci mengenai hasil-hasil operasi dalam bidang tanggung jawab
mereka masing-masing.
Para investor dan kreditor menginginkan laporan keuangan periodik untuk
membantu mereka menilai kinerja organisasi. Semakin banyak dari mereka yang
meminta laporan yang lebih terinci dan sering.
Lembaga pemerintah juga memiliki kebutuhan informasi periodik yang harus
dipenuhi. Akibatnya sistem buku besar dan pelaporan harus didesain untuk
menghasilkan laporan periodik teratur dan untuk mendukung kebutuhan pertanyaan
real-time.
Contohnya, para menejer departemen harus sewaktu-waktu mampu menilai
kinerja aktual dengan yang direncanakan agar  penyimpangan dapat
diidentifikasikan sedini mungkin untuk dapat dilakukan tindakan korektif. Begitu pula
dengan bendahara, dia harus mampu secara dekat mengawasi arus kas
agar  penyimpangan dari prediksi dapat diidentifikasikan tepat pada waktunya, untuk
menyesuaikan peminjaman jangka pendek.

FIGUR 16-2 Diagram Arus data level 0 Siklus Buku Besar dan Pelaporan
( terhubung dengan menyertakan ancaman )

Tiga aktivitas pertama menunjukkan langkah langkah dasar dalam siklus


akuntansi, yang berpuncak pada aktivitas yang menghasilkan serangkaian laporan
keuangan tradisional. Aktivitas ke 4 mengindikasikan bahwa, sebagai tambahan
dalam laporan keuangan bagi pengguna eksternal, sistem akuntansi suatu
organisasi menghasilkan berbagai laporan bagi menejemen internal.

SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN

Merupakan suatu puat yang terhubung ke sistem-sistem lainnya dalam


perusahaan melalui arus informasi. Menunjukkan jenis model suatu sistem buku
besar dan pelaporan online.
FIGUR 16-3 Desain Khas Sistem Buku Besar dan Pelaporan Online

Subsistem Lain Bendahara


Jurnal
Entri
Penyesuaian
Jurnal
Entri Standar
Jurnal Kontrolir

Jurnal
Penyesuaian

Laporan
Program Program
Buku Kinerja
Memperbarui Penutupan Keuangan
Buku Besar Besar
Periodik

Sistem
Dukungan
File Keputusan Berbagai
Voucher Keuangan Manajer
Jurnal

Pemrosesan
Pertanyaan

}
Analisis
Akuntansi
Pemromesan Keuangan
Analisis
Pertanyaan
͞Bagaimana jika?͟

Anggaran
Daftar Status Proyeksi Analisis
Versus
Jurnal Akun Arus Kas Audit
Aktual

Figur 16-3 menunjukkan bahwa seluruh aktivitas siklus buku besar dan pelaporan
bergantung pada database terintergrasi. Oleh karena itu, ancaman umum pertama
yang terdapat pada tabel 16-1 adalah data buku besar yang tidak tepat atau tidak
valid. Data buku besar yang tidak akurat dapat menghasilkan laporan yang
menyesatkan yang menyebabkan para manajer membuat keputusan keliru.
Memperbarui Buku Besar (Tabel 16-1)
Ancaman dan Pengendalian dalam Sistem Buku Besar dan Pelaporan
PENGENDALIAN (NOMOR PERTAMA MENGACU
AKTIVITAS ANCAMAN
PADA ANCAMAN YANG SESUAI)
Masalah-masalah umum 1. Data buku besar yang tidak 1.1 Pengendalian integritas pengolahan data
di seluruh siklus buku akurat atau tidak valid 1.2 Pembatasan akses ke buku besar
besar dan pelaporan 1.3 Tinjauan terhadap seluruh perubahan pada data buku besar
2. Pengungkapan laporan 2.1 Pengendalian akses
keuangan yang tidak diotoritasi 2.2 Enkripsi
3. Hilangnya atau perusakan data
3.1 Bakcup dan prosedur pemulihan bencana
Memperbahrui buku 4. Pemburuan yang tidak akurat 4.1 Pengendalian integritas pemrosesan entri data
besar atas buku besar 4.2 Rekonsiliasi dan laporan pengendalian
4.3 Pembuatan dan tinjauan jejak audit
5. Entri jurnal yang tidak 5.1 Pengendalian akses
diotorisasi 5.2 Rekonsiliasi dan laporan pengendalian
5.3 Tinjauan dan pembuatan jejak audit
Memasukan jurnal 6. Jurnal penyesuaian yang tidak 6.1 Pengendalian integritas pemrosesan entri data
penyesuaian akurat 6.2 Pengendalian perlindungan kesalahan spreedsheet
6.3 Jurnal penyesuaian standar
6.4 Rekonsiliasi dan laporan pengendalian
6.5 Tinjauan dan pembuatan jejak audit
7. Jurnal penyesuaian yang tidak 7.1 Pengendalian akses
diotorisasi 7.2 Rekonsiliasi dan laporan pengendalian
7.3 Tinjauan dan pembuatan jejak audit
Menyiapakan laporan 8. Laporan keuangan yang tidak 8.1 Pengendalian integritas pemrosesan
keuangan tepat 8.2 Penggunaan serangkaian perangkat lunak
8.3 Pelatihan dan pengalaman dalam menarapkan IFRS dan XBRL
8.4 Audit
9. Laporan keuangan yang curang 9.1 Audit
Membuat laporan 10. Laporan dan grafik yang 10.1 Akuntansi pertanggungjawaban
manajerial didesain dengan buruk 10.2 Balance score card
10.3 Pelatihan desain grafik grafis yang layak

1. Aktivitas Memperbarui Buku Besar

Aktivitas pertama dalam sistem buku besar adalah memperbarui buku besar.
Aktivitasmemperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua
sumber:
1. Subsistem Akuntansi.
Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jurnal untuk memperbarui
buku besar. Secara teori, buku besar dapat diperbarui setiap saat tiapterjadinya
transaksi. Akan tetapi praktiknya, berbagai subsistem akuntansi
biasanyamemperbarui buku besar dengan membuat ayat jurnal ringkasan yang
menyajikan hasildari semua transaksi yang terjadi selama suatu periode waktu
tertentu. Contohnya,subsistem siklus pendapatan akan menghasilkan ayat jurnal
ringkasan yang mendebit piutang usaha dan kas serta mengkredit penjualan untuk
semua penjualan yang dilakukanselama periode pembaruan
2. Bendahara.
Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk
memperbarui buku besar atas transaksi nonrutin seperti penerbitan atau
pengeluaran utang, pembelianatau penjualan saham investasi, atau perolehan
saham perbendaharaan.

2. Aktivitas Posting Jurnal Penyesuaian

Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah memasukkan berbagai ayat
jurnal penyesuaian (AJP). AJP berasal dari kantor kontroler, setelah neraca saldo
dibuat.
Neraca Saldo adalah Laporan yang mencantumkan saldo-saldo dari semua
akun buku besar. Namanya mencerminkan kenyataan bahwa apabila semua
aktivitas dicatat dengan benar, makatotal saldo debit dalam berbagai akun, harus
sama dengan total saldo kredit. AJP terbagi dalamlima kategori dasar :
1. Akrual 
Mencerminkan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
mencerminkan berbagai kegiatan yang terjadi tetapi kas belum diterima atau
dikeluarkan.
Contohnya : pencatatan pendapatan bunga yang di dapat dan utang gaji.
2. Pembayaran di muka
Mencerminakan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansiuntuk
mencerminkan pertukaran kas sebelum kinerja kegiatan terkait. Contohnya :
sewa, bunga, asuransi.
3. Perkiraan
Mewakili jurnal yang mencerminkan sebagian dari biaya yang terjadi
selama beberapa periode akuntansi. Contohnya : meliputi beban depresiasi atau
penyusutan dan beban piutang tak tertagih.
4. Penilaian ulang 
Jurnal yang dibuat untuk mencerminkan perbedaan nilai yangsesungguhnya
dengan yang dicatat atas suatu aset atau perubahan dalam prinsip
akuntansi.Contohnya : perubahan metode yang digunakan untuk menilai
persediaan, menguranginilai persediaan untuk mencerminkan umur atau
menyesuaikan catatan perdiaan unuk mencerminkan hasil yang di dapt selama
perhitungan fisik persediaan.

5. Perbaikan
Mewakili jurnal yang dibuat untuk meniadakan pengaruh kesalahan
yangditemukan dalam buku besar.

3. Aktivitas Menyiapkan Laporan Keuangan


Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah membuat
laporan-laporan keuangan. Laporan pertama yang disusun adalah laporan laba rugi
dimana data dari saldo akun pendapatan dan biaya di neraca saldo disesuaikan.
Kedua, neraca yang didalamnya membutuhkan ayat jurnal penutupan yang akan
menolkan semua akun pendapatan dan pengeluaran, serta memindahkan laba
bersih atau kerugian ke laba ditahan. Ketiga, laporan arus kas yang menggunakan
data dari laporan laba rugi dan neraca untuk memberikan rincian mengenai aktivitas
investasi dan keuangan organisasi.

4. Aktivitas Menghasilkan Laporan Manajerial

Aktivitas akhir dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah menghasilkan
berbagai laporan manajerial, termasuk anggaran.

Aktivitas terakhir dalam sistem buku besar dan pelaporan menghasilkan


berbagai laporan manajerial.
1. Apakah dua kategori utama dari laporan manajerial itu
a) Laporan pengendali buku besar
b) Anggaran
2. Apakah contohnya dari laporan pengendalian itu ?
a) Daftar voucher jurnal berdasarkan urutan nomor, nomor akun, atau
tanggal.
b) Daftar saldo akun buku besar.
c) Laporan tersebut digunakan untuk memverifikasi akurasi proses
memasukkannya buku besar.
3. Apakah contohnya anggaran itu ?
a) Anggaran operasional (memperlihatkan pendataan dan pengeluaran yg
direncanakan utk setiap organisasi)
b) Anggaran pengeluaran modal (masuk dan keluarnya kas proyek
Prinsip-prinsip manajemen memberikan wawasan pada kebutuhan informasi
manajemen. Prinsip yang langsung memengaruhi MRS adalah:
1. Formalisasi Pekerjaan
2. Tanggung Jawab dan Wewenang
3. Jangkauan pengendalian
4. Manajemen dan Pengendalian
5. Fungsi, Tingkat, dan Jenis Keputusan Manajemen.

Tujuan, Ancaman, dan Prosedur Pengendalian Internal


Tujuan pengendalian pada sistem pelaporan dan buku besar pada dasarnya
sama dengan tujuan pengawasan pada sistem lainnya, yaitu menjamin bahwa:
1. Semua aktivitas pemutakhiran data ke buku besar telah diotorisasi secara tepat
2. Semua transaksi yang dicatat dalam buku besar adalah valid (benar-benar
terjadi)
3. Semua transaksi buku besar yang valid dan diotorisasi telah dicatat.
4. Semua transaksi buku besar telah dicatat secara akuntansi
5. Data buku besar dilindungi dari kemungkinan hilang atau dicuri
6. Aktivitas sistem buku besar dilaksanakan secara efisien dan efektif
Dukungan dan catatan yang dirancang dengan baik memainkan peran yang
penting dalam mencapai enam tujuan diatas. Jika perusahaan menggunakan voucer
jurnal, maka dokumen tersebut harus secara jelas memberikan intruksi tetang cara –
cara melengkapi dokumen tersebut.
Pencatatan data transaksi secara on-line oleh bagian keuangan dan kepala
bagian akuntansi sebagaimana pada flowchart, memudahkan pencatatan kedalam
jurnal secara akurat dan efektif. Dalam kondisi semacam ini, penggunaan elemen
pengawasan aplikasi yang tepat, seperti pengecekan validitas, dan pengecekan
field, akan meningkatkan akurasi entry data. Pemberian spasi baik pada dokumen
kertas maupun dokumen elektronik untuk mencatat/mencantumkan petugas yang
mengisi dan mengkaji formulir memberikan bukti bahwa jurnal telah diotorisasi
secara tepat. Cara lain berupa penggunaan nomor dokumen yang telah tercetak
secara urut, akan memudahkan melalui pengecekan untuk memastikan bahwa
semua transaksi telah dicatat. Prosedur pengawasan untuk siklus buku besar dan
laporan dapat dilihat pada tabel 16.2.

Tabel 16.2.
Contoh Ancaman, Akibat, dan Prosedur Pengawasan
Pada Siklus Buku Besar dan Pelaporan
Ancaman Akibat Prosedur Pengawasan
Kesalahan dalam meng-      Catatan dan laporan       Pengawasan edit
update buku besar: tidak lengkap sehingga input, dan pemrosesan
         Jurnal yang tidak menghasilkan informasi       Rekonsiliasi dan
akurat/ lengkap yang keliru sehingga laopran kontrol
         Posting yang tidak keputusan yang dibuat
akurat/ lengkap menjadi tidak tepat.
Akses ke buku besar      Kehilangan data       Pengawasan akses
secara tidak sah penting/ rahasia       Jejak audit yang
      Buku besar todak memadai
akurat
      Pencurian tidak
terdeteksi
Kerugian/kerusakan data      Kehilangan data       Prosedur backup
buku besar       Kehilangan aktiva (kas)      Rencana pemulihan
kerusakan

Pada table tersebut ditunjukan berbagai ancaman yang dihadapi, lalu diuraikan
akibat yang ditimbulkan jika ancaman tersebut benar-banar terjadi, dan pada kolom
terakhir (paling kanan) diuraikan prosedur-prosedur pengawasan yang dapat
diterapkan untuk menanggulangi ancaman tersebut agar tidak terjadi. Karena sistem
pelaporan dan buku besar hanya mencakup informasi pemrosesan informasi, maka
hanya ada sedikit ancaman yang dihadapinya. Selain itu ancaman serius yang
dihadapi terutama berhubungan dengan korupsi, kehilangan, atau perusakan data.
Berikut ini akan diuraikan masing-masing ancaman, akibat yang ditimbulkan, dan
prosedur pengawasan yang dapat diterapkan.
Ancaman 1: Kesalahan Dalam Pemutakhiran Buku Besar (Errors in Updating
the General Ledger).
Kesalahan yang terjadi dalam pemutakhiran buku besar dapat
mengakibatkan buruknya proses pengambilan keputusan yang menggunakan
informasi salah dalam pelaporan keuangan. Prosedur pengendalian yang
berhubungan dengan pengolahan data dibagi menjadi 3 kategori, yaitu (1)
pengawasan edit input dan pemrosesan, (2) laporan pengawasan dan rekonsiliasi,
dan (3) pemeliharaan jejak audit yang memadai.
Ancaman 2 : Akses ke Buku Besar Secara Tidak Sah (Unauthorized Access to
the General Ledger)
Akses ke buku besar oleh karyawan yang tidak berhak dapat berakibat data
yang bersifat rahasia bocor ketangan pesaing/merusak validitas dalam buku besar.
Aksessemacam ini juga dapat menciptakanpeluang untuk melakukan pencurian
aktifa,oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki sistem pengawasan yang memadai
untuk mencegah akses kbuku besar secaratidak sah.
Identitasdanpemakai harus digunakan untuk mengawasi akses ke buku
besardan untuk memaksa adanya pemisahan tugas dengan pembatasan fungsi
yang akan dilaksanakan oleh setiap karyawan yang legitimate. Sebagai contoh,
karyawan yang bertugas menjaga aktivaatau memiliki wewenang untuk
mengontrolisasi pengeluaran barang tidak diperbolehkan memuktahirkan buku
besar. Contoh lain manajemen harus diberi wewenang “hanya” dapat membaca
catatan buku besar. Matrix pengendalian akses harus membatasi fungsi-fungsi yang
dapatdilaksanakan pada berbagai terminal di kantor kepala bagian akuntansi
Pengendalian tergadap pembuatan catatan foucherv= jurnal juga penting
karena mereka mengotorisasi perubahn kesaldo rekening buku besar. Dengan
demikian sistem harus mengecek eksistensi kode otorisasi yangfalidpadasetiap
jurnal. Jika hal ini tidak dilakukan, itegritas buku besartidak terganggu. Kode
otorisasi juga ikut membentuk jejak audit. Insfeksi terhadap jejak audit
memungkinkan deteksi terhadap akses ke buku besar secara tidak sah.
Ancaman 3: Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar (Loss or Destruction
of the General Ledger).
Buku besara dalah sebuah komponenkunci dalam sebuah sistem informasi
akuntansi sebuah perusahaan oleh karena itu, perusahaan perlu menetapkan
prosedurpembuatan cadangan data (back up) dan prosedurpemulihan untuk
memulihkannya pengawasan back up mencakup :
1. Penggunaan lebel internal dan eksternal untuk melindungi data terhadap
kerusakan yang tidak sengaja terhadap buku besar.
2. Pembuatan cadangan secara reguler (teratur terhadap buku besar). Minimum 2
copy cadangan data buku besar harus dibuat. 1copyharus diletakan di lokasi
pengolahan data,sehingga setiap dibutuhkan segera tersedia. 1 copy lagi harus
diletakan diloksi diluar perusahaan (misalnya di simpan di bank dalam safe
deposite box) untuk mengantisipasi terjadinya bencana seperti terjadinya
banjir,kebakaran,dll.
Selain itu rencana pemulihan bencana ( disaster recovery planning ) juga
penting. Dengan meningkatan ketergantungan perusahaan terhadap EDI,EFT,dan
internet untuk melaksanakan aktivitas bisnis harian,tidak ada satu pun perusahaan
dapat survive untuk jangka waktu lama,jika komputernya tidak dapat berfungsi
dengan baik.dengan dimilikinya rencana pemulihan rencana ini,maka sebuah
perusahaan yang mengalami bencana dapatsegera melaksanakan aktifitasnya
beberapa hari setelah bencana.
Pengawasan Edit terhadap Input, dan Pemrosesan
Dua jenis jurnal yang digunakan untuk memutakhirkan buku besar adalah: (1)
ihtisar jurnal dari siklus SIA lainnya, dan (2) jurnal yang dibuat oleh bagian keuangan
atau kepala bagian akuntansi. Jurnal yang pertama merupakanoutput dari
serangkaian tahap pemrosesan, yang masing-masing merupakan subyek bagi
berbagai prosedur pengawasan aplikasi yang dirancang untuk menjamin akurasi dan
kelengkapan data. Konsekuensinya, pengawasan utama edit input bagi ihtisar jurnal
ini mencakup pengecekan tanggal untuk menjamin bahwa transaksi tersebut
merupakan transaksi yang terkini dan belum di-posting.
Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan kepala bagian keuangan
adalah jurnal asli yang baru saja dibuat. Konsekuensinya, diperlukan jenis-jenis
pengawasan input edit dan pemrosesan berikut untuk menjamin bahwa transaksi
tersebut akurat dan lengkap:
1. Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar
tersedia untuk setiap nomor rekening yang deverensi oleh semua jurnal.
2. Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field dalam
sebuah jurnal berisi data numeric.
3. Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan total kredit
dalam sebuah jurnal.
4. Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data yang
relevan telah dicatat. Adalah penting bahwa semua jurnal dapat diidentifikasi
sehingga informasi ini memiliki daya telusur audit.
5. Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan nomor
rekening dengan nama rekening, guna menjamin kebenaran rekening buku
besar yang menerima posting. Untuk sistem entry data on-line, prosedur ini
disebut closed-loop verivication.
6. Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering
terjadi pada akhir periode, seperti biaya depresiasi. Akurat input diperbaiki tanpa
memulang pemasukan data. Kemungkinan lupa membuat jurnal penyesuaian
jenis ini juga dapat dikurangi, sehingga menjamin kelengkapan input.
7. Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat setelah
dilakukan pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat.
8. Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi pemrosesan kelompok
voucher jurnal. Komputer menghitung saldo baru rekening buku besar, atas
dasar saldo awal, total debit dan total kredit yang dimasukkan ke dalam rekening
yang bersangkutan, dan kemudian membandingkannya dengan saldo rekening
buku besar. Jika terjadi antara perbedaan keduanya, harus segera dilakukan
investigasi.

Laporan Kontrol dan Rekonsiliasi


Penggunaan laporan control dan rekonsiliasi dapat mendeteksi apaka ada
kesalahan yang dibuat selama proses pemutakhiran buku besar. Salah satu bentuk
rekonsiliasi yang digunakan dalam system manual adalah pembuatan neraca saldo,
yang menunjukkan apakah total debit dan total kredit seimbang, hal ini menunjukkan
adanya kesalahan atau ketidaktelitian proses pencatatan. Dalam system berbasis
computer, penggunaan rekening kliring dan rekening suspense (rekening
penyeimbang) menjamin bahwa rekening buku besar selalu seimbang. Pada akhir
periode semua rekening khusus tersebut harus bersaldo nol, berarti terjadi
kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar. Sebagai contoh, karyawan A
bertanggung jawab untuk mencatat penyerahan barang kepada pelanggan,
sedangkan karyawan B bertanggung jawab mencatat tagihan kepada pelanggan.
Karyawan A akan membuat catatan sebagai berikut:

Pengiriman Barang Belum Ditagih xxxx


Persediaan Barang xxxx
Karyawan B membuat catatan sebagai berikut:
Piutang Dagang xxxx
Pengiriman Barang Belum Ditagih xxxx
Jika kedua transaksi tersaebut telah di-posting-kan ke rekening buku besar,
maka rekening kliring, yaitu Pengiriman Barang Belum Ditagih, harus bersaldo nol.
Jika tidak, maka sebuah kesalahan telah terjadi, dan hal ini perlu diinvestigasi dan
dibetulkan.
Dua bentuk rekonsiliasi lainnya digunakan baik dalam sistem manual maupun
sistem berbasis komputer. Bentuk pertama mencakup pembandingan saldo rekening
control buku besar dengan total saldo rekening buku pembantu yang bersangkutan.
Jika kedua angka tersebut tidak cocok, maka selisih harus diinvestigasi dan
dibetulka. Bentuk kedua mencakup pengujian seluruh transaksi yang terjadi
menjelang akhir periode untuk memastikan bahwa seluruh transaksi dicatat pada
periode akuntansi yang tepat.
Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan yang
terjadi dalam proses pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal urut nomor
rekening memudahkan mengidentifikasi penyebab kesalahan yang berpengaruh
terhadap sebuah rekening buku besar. Daftar voucher jurnal ini juga dapat
menunjukan ketiadaan beberapa posting. Akhirnya, daftar jurnal umum
menunjukkan rincian (nomor rekening, kode referensi sumber, nama rekening,
angka yang didebit atau kredit) untuk setiap jurnal yang di-posting ke buku besar.
Laporan ini menunjukkan apakah otal debit dan total kredit yang di-posting-kan ke
buku besar sama angkanya.

Jejak Audit
Jejak audit ini memberikan informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan
aktifitas-aktifitas sebagai berikut:
1. Menelusur transaksi dari dokumen sumber asli kerekening buku besar, dan ke
laporan atau dokumen lain yang menggunakan data pada dokumen sumber.
2. Menelusur dokumen-dokumen yang muncul kembali dalam sebuah laporan atau
dokumen lain melalui buku besar ke dokumen sumber aslinya.
3. Menelusur seluruh perubahan dalam rekening buku besar dari saldo awal ke
saldo akhir.
Yang konvensional kelihatannya bebeda namun informasi dasar yang muncul
dalam laporan kontrol yang sama. Sebagai contoh, file transaksi jurnal umum
menunjukan seluruh jurnal yang dibuat untukmemutahirkan buku besar. Fileinduk
pelanggan berisi informasi tentang saldo rekening piutang kepada setiap individu
pelanggan. Saldo padafile ini dapatdijumlahkan dan dibandingkan dengan saldo
rekening kontrolpiutang dagang dalam buku besar. Prosesyang sama juga
dapatdilakukan untukmembandingkan catatan utang dagang,persediaanbarang,dan
aktiva tetap. Dalam sebuah SIA yang moderen, tidak diselenggarakan dokumen
sumber kertas. Dengan demikian, tembusan transaksaksi periodik dan file induk dan
penjaminan bahwa file-file tersebut tidak dapat diubah merupakan hal yang penting.
Prinsip – Prinsip Desain Grafik yang Tepat

Grafik yang didesain dengan baik mempermudah proses identifikasi serta


pemahaman trend dan hubungan. Sementara, grafik yang didesain dengan buruk
dapat menggangu pembuatan keputusan dengan perhatian yang menyesatkan,
menyembunyikan perubahan perubahan penting dalam data, atau menyebabkan
kesan awal yang keliru.

1. Gunakan judul yang meringkas pesan dasar.


2. Sertakan nilai data dengan elemen masing masing untuk memfasilitasi
peritungan dan analisis mental
3. Gunakan batang 2-D, bukan 3-D, karena batang 2-D mempermudah untuk
menilai besarnya perubahan dan trend dengan akurat.

Contoh grafik yang di desain dengan baik : ( Figur 16-8 )


Pertumbuhan Kuat dalam EPS PT. ABADI JAYA
Per 31 Desember 2014

2.87
2.65
2.24
1.87
1.25

2010 2011 2012 2013 2014

Grafik tidak hanya harus udah dibaca, tetapi juga mempermudah mengarahkan
pada interpretasi data yang mendasari dengan akurat. Dua prinsip berikut
merupakan prinsip yang esensial dalam proses mendesain diagram batang data
keuangan dengan sesuai, sehingga diagram tersebut dapat diinterprestasikan
dengan akurat.

1. Mulai sumbu vertical pada angka nol

Jika sumbu vertical dimulai pada angka nol, maka besar perubahan yang
digambarkan dalam data tersebut dapat dipastikan telah merefleksikan perubahan
data yang sesungguhnya dengan akurat.

Perubahan EPS Berlanjut PT. ABADI JAYA


Per 31 Desember 2014

2.87
2.65
2.24
1.87

1.25

2010 2011 2012 2013 2014

2. Grafik yang menggambarkan data time-series, atur sumbu x dari kiri ke


kanan secara berurutan.
Prinsip ini diilustrasikan dalam Figur 16-8 . Selain itu, penampil mungkin membentuk
sebuah kesan awal yang keliru atas sifat perubahan dalam data. Sebagai contoh
kesan visual awal yang diciptakan pada Figur 16-10 adalah trend yang menurun,

BIAYA PT.ABADI JAYA


Per Desember 2014

345 332 315


278 250

2014 2013 2012 2011 2010

Kesimpulan

Sistem Buku besar Merupakan suatu pusat yang terhubung ke sistem-sistem


lainnya dalam perusahaan melalui arus informasi.
Aktivitas pertama dalam sistem buku besar adalah memperbarui buku besar.
Aktivitasmemperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua
sumber Subsistem Akuntansi dan Bendahara.
Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah memasukkan berbagai ayat
jurnal penyesuaian (AJP). AJP berasal dari kantor kontroler, setelah neraca saldo
dibuat.
Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah membuat
laporan-laporan keuangan. Laporan laba-rugi dibuat pertama, dengan menggunakan
data dari saldo akun.
Aktivitas terakhir dalam sistem buku besar dan pelaporan menghasilkan
berbagai laporan manajerial.
Ancaman dalam buku besar yaitu:
-       Ancaman pertama Kesalahan Dalam Pemutakhiran Buku Besar (Errors in Updating
the General Ledger).
-       Ancaman kedua Akses ke Buku Besar Secara Tidak Sah (Unauthorized Access to
the General Ledger)
-        Ancaman 3: Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar (Loss or Destruction of the
General Ledger).
Daftar Pustaka

1. Drs. Wing wahyu winarno, MAFIS., Akt, 1 november 2006, UPP STIM YKPN
(Sistem Informasi Akuntansi)
2. Diana Anastasia & Setiawati Lilis, 2011, Andi Yogyakarta, (Sistem Informasi
Akuntansi)
3. http//tugasdanbelajar.blogspot.com/2012/11/makalahsistem-informasi-
akuntansi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai