DISUSUN OLEH :
3. JULIANA – 43217110197
DOSEN PENGAMPU :
RONA TUMIUR MAULI C. SIMORANGKIR, SE.,MM
Jurnal Penyesuaian
Laporan
Penggunaan
Bendahara Manajer Kontrolir
Ekternal
Informasi ini harus diatur dan disimpan dalam cara yang memfasilitasi
pemenuhan berbagai kebutuhan informasi dan pemakai eksternal. Para manajer
perlu informasi terinci mengenai hasil-hasil operasi dalam bidang tanggung jawab
mereka masing-masing.
Para investor dan kreditor menginginkan laporan keuangan periodik untuk
membantu mereka menilai kinerja organisasi. Semakin banyak dari mereka yang
meminta laporan yang lebih terinci dan sering.
Lembaga pemerintah juga memiliki kebutuhan informasi periodik yang harus
dipenuhi. Akibatnya sistem buku besar dan pelaporan harus didesain untuk
menghasilkan laporan periodik teratur dan untuk mendukung kebutuhan pertanyaan
real-time.
Contohnya, para menejer departemen harus sewaktu-waktu mampu menilai
kinerja aktual dengan yang direncanakan agar penyimpangan dapat
diidentifikasikan sedini mungkin untuk dapat dilakukan tindakan korektif. Begitu pula
dengan bendahara, dia harus mampu secara dekat mengawasi arus kas
agar penyimpangan dari prediksi dapat diidentifikasikan tepat pada waktunya, untuk
menyesuaikan peminjaman jangka pendek.
FIGUR 16-2 Diagram Arus data level 0 Siklus Buku Besar dan Pelaporan
( terhubung dengan menyertakan ancaman )
Jurnal
Penyesuaian
Laporan
Program Program
Buku Kinerja
Memperbarui Penutupan Keuangan
Buku Besar Besar
Periodik
Sistem
Dukungan
File Keputusan Berbagai
Voucher Keuangan Manajer
Jurnal
Pemrosesan
Pertanyaan
}
Analisis
Akuntansi
Pemromesan Keuangan
Analisis
Pertanyaan
͞Bagaimana jika?͟
Anggaran
Daftar Status Proyeksi Analisis
Versus
Jurnal Akun Arus Kas Audit
Aktual
Figur 16-3 menunjukkan bahwa seluruh aktivitas siklus buku besar dan pelaporan
bergantung pada database terintergrasi. Oleh karena itu, ancaman umum pertama
yang terdapat pada tabel 16-1 adalah data buku besar yang tidak tepat atau tidak
valid. Data buku besar yang tidak akurat dapat menghasilkan laporan yang
menyesatkan yang menyebabkan para manajer membuat keputusan keliru.
Memperbarui Buku Besar (Tabel 16-1)
Ancaman dan Pengendalian dalam Sistem Buku Besar dan Pelaporan
PENGENDALIAN (NOMOR PERTAMA MENGACU
AKTIVITAS ANCAMAN
PADA ANCAMAN YANG SESUAI)
Masalah-masalah umum 1. Data buku besar yang tidak 1.1 Pengendalian integritas pengolahan data
di seluruh siklus buku akurat atau tidak valid 1.2 Pembatasan akses ke buku besar
besar dan pelaporan 1.3 Tinjauan terhadap seluruh perubahan pada data buku besar
2. Pengungkapan laporan 2.1 Pengendalian akses
keuangan yang tidak diotoritasi 2.2 Enkripsi
3. Hilangnya atau perusakan data
3.1 Bakcup dan prosedur pemulihan bencana
Memperbahrui buku 4. Pemburuan yang tidak akurat 4.1 Pengendalian integritas pemrosesan entri data
besar atas buku besar 4.2 Rekonsiliasi dan laporan pengendalian
4.3 Pembuatan dan tinjauan jejak audit
5. Entri jurnal yang tidak 5.1 Pengendalian akses
diotorisasi 5.2 Rekonsiliasi dan laporan pengendalian
5.3 Tinjauan dan pembuatan jejak audit
Memasukan jurnal 6. Jurnal penyesuaian yang tidak 6.1 Pengendalian integritas pemrosesan entri data
penyesuaian akurat 6.2 Pengendalian perlindungan kesalahan spreedsheet
6.3 Jurnal penyesuaian standar
6.4 Rekonsiliasi dan laporan pengendalian
6.5 Tinjauan dan pembuatan jejak audit
7. Jurnal penyesuaian yang tidak 7.1 Pengendalian akses
diotorisasi 7.2 Rekonsiliasi dan laporan pengendalian
7.3 Tinjauan dan pembuatan jejak audit
Menyiapakan laporan 8. Laporan keuangan yang tidak 8.1 Pengendalian integritas pemrosesan
keuangan tepat 8.2 Penggunaan serangkaian perangkat lunak
8.3 Pelatihan dan pengalaman dalam menarapkan IFRS dan XBRL
8.4 Audit
9. Laporan keuangan yang curang 9.1 Audit
Membuat laporan 10. Laporan dan grafik yang 10.1 Akuntansi pertanggungjawaban
manajerial didesain dengan buruk 10.2 Balance score card
10.3 Pelatihan desain grafik grafis yang layak
Aktivitas pertama dalam sistem buku besar adalah memperbarui buku besar.
Aktivitasmemperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua
sumber:
1. Subsistem Akuntansi.
Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jurnal untuk memperbarui
buku besar. Secara teori, buku besar dapat diperbarui setiap saat tiapterjadinya
transaksi. Akan tetapi praktiknya, berbagai subsistem akuntansi
biasanyamemperbarui buku besar dengan membuat ayat jurnal ringkasan yang
menyajikan hasildari semua transaksi yang terjadi selama suatu periode waktu
tertentu. Contohnya,subsistem siklus pendapatan akan menghasilkan ayat jurnal
ringkasan yang mendebit piutang usaha dan kas serta mengkredit penjualan untuk
semua penjualan yang dilakukanselama periode pembaruan
2. Bendahara.
Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk
memperbarui buku besar atas transaksi nonrutin seperti penerbitan atau
pengeluaran utang, pembelianatau penjualan saham investasi, atau perolehan
saham perbendaharaan.
Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah memasukkan berbagai ayat
jurnal penyesuaian (AJP). AJP berasal dari kantor kontroler, setelah neraca saldo
dibuat.
Neraca Saldo adalah Laporan yang mencantumkan saldo-saldo dari semua
akun buku besar. Namanya mencerminkan kenyataan bahwa apabila semua
aktivitas dicatat dengan benar, makatotal saldo debit dalam berbagai akun, harus
sama dengan total saldo kredit. AJP terbagi dalamlima kategori dasar :
1. Akrual
Mencerminkan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
mencerminkan berbagai kegiatan yang terjadi tetapi kas belum diterima atau
dikeluarkan.
Contohnya : pencatatan pendapatan bunga yang di dapat dan utang gaji.
2. Pembayaran di muka
Mencerminakan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansiuntuk
mencerminkan pertukaran kas sebelum kinerja kegiatan terkait. Contohnya :
sewa, bunga, asuransi.
3. Perkiraan
Mewakili jurnal yang mencerminkan sebagian dari biaya yang terjadi
selama beberapa periode akuntansi. Contohnya : meliputi beban depresiasi atau
penyusutan dan beban piutang tak tertagih.
4. Penilaian ulang
Jurnal yang dibuat untuk mencerminkan perbedaan nilai yangsesungguhnya
dengan yang dicatat atas suatu aset atau perubahan dalam prinsip
akuntansi.Contohnya : perubahan metode yang digunakan untuk menilai
persediaan, menguranginilai persediaan untuk mencerminkan umur atau
menyesuaikan catatan perdiaan unuk mencerminkan hasil yang di dapt selama
perhitungan fisik persediaan.
5. Perbaikan
Mewakili jurnal yang dibuat untuk meniadakan pengaruh kesalahan
yangditemukan dalam buku besar.
Aktivitas akhir dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah menghasilkan
berbagai laporan manajerial, termasuk anggaran.
Tabel 16.2.
Contoh Ancaman, Akibat, dan Prosedur Pengawasan
Pada Siklus Buku Besar dan Pelaporan
Ancaman Akibat Prosedur Pengawasan
Kesalahan dalam meng- Catatan dan laporan Pengawasan edit
update buku besar: tidak lengkap sehingga input, dan pemrosesan
Jurnal yang tidak menghasilkan informasi Rekonsiliasi dan
akurat/ lengkap yang keliru sehingga laopran kontrol
Posting yang tidak keputusan yang dibuat
akurat/ lengkap menjadi tidak tepat.
Akses ke buku besar Kehilangan data Pengawasan akses
secara tidak sah penting/ rahasia Jejak audit yang
Buku besar todak memadai
akurat
Pencurian tidak
terdeteksi
Kerugian/kerusakan data Kehilangan data Prosedur backup
buku besar Kehilangan aktiva (kas) Rencana pemulihan
kerusakan
Pada table tersebut ditunjukan berbagai ancaman yang dihadapi, lalu diuraikan
akibat yang ditimbulkan jika ancaman tersebut benar-banar terjadi, dan pada kolom
terakhir (paling kanan) diuraikan prosedur-prosedur pengawasan yang dapat
diterapkan untuk menanggulangi ancaman tersebut agar tidak terjadi. Karena sistem
pelaporan dan buku besar hanya mencakup informasi pemrosesan informasi, maka
hanya ada sedikit ancaman yang dihadapinya. Selain itu ancaman serius yang
dihadapi terutama berhubungan dengan korupsi, kehilangan, atau perusakan data.
Berikut ini akan diuraikan masing-masing ancaman, akibat yang ditimbulkan, dan
prosedur pengawasan yang dapat diterapkan.
Ancaman 1: Kesalahan Dalam Pemutakhiran Buku Besar (Errors in Updating
the General Ledger).
Kesalahan yang terjadi dalam pemutakhiran buku besar dapat
mengakibatkan buruknya proses pengambilan keputusan yang menggunakan
informasi salah dalam pelaporan keuangan. Prosedur pengendalian yang
berhubungan dengan pengolahan data dibagi menjadi 3 kategori, yaitu (1)
pengawasan edit input dan pemrosesan, (2) laporan pengawasan dan rekonsiliasi,
dan (3) pemeliharaan jejak audit yang memadai.
Ancaman 2 : Akses ke Buku Besar Secara Tidak Sah (Unauthorized Access to
the General Ledger)
Akses ke buku besar oleh karyawan yang tidak berhak dapat berakibat data
yang bersifat rahasia bocor ketangan pesaing/merusak validitas dalam buku besar.
Aksessemacam ini juga dapat menciptakanpeluang untuk melakukan pencurian
aktifa,oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki sistem pengawasan yang memadai
untuk mencegah akses kbuku besar secaratidak sah.
Identitasdanpemakai harus digunakan untuk mengawasi akses ke buku
besardan untuk memaksa adanya pemisahan tugas dengan pembatasan fungsi
yang akan dilaksanakan oleh setiap karyawan yang legitimate. Sebagai contoh,
karyawan yang bertugas menjaga aktivaatau memiliki wewenang untuk
mengontrolisasi pengeluaran barang tidak diperbolehkan memuktahirkan buku
besar. Contoh lain manajemen harus diberi wewenang “hanya” dapat membaca
catatan buku besar. Matrix pengendalian akses harus membatasi fungsi-fungsi yang
dapatdilaksanakan pada berbagai terminal di kantor kepala bagian akuntansi
Pengendalian tergadap pembuatan catatan foucherv= jurnal juga penting
karena mereka mengotorisasi perubahn kesaldo rekening buku besar. Dengan
demikian sistem harus mengecek eksistensi kode otorisasi yangfalidpadasetiap
jurnal. Jika hal ini tidak dilakukan, itegritas buku besartidak terganggu. Kode
otorisasi juga ikut membentuk jejak audit. Insfeksi terhadap jejak audit
memungkinkan deteksi terhadap akses ke buku besar secara tidak sah.
Ancaman 3: Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar (Loss or Destruction
of the General Ledger).
Buku besara dalah sebuah komponenkunci dalam sebuah sistem informasi
akuntansi sebuah perusahaan oleh karena itu, perusahaan perlu menetapkan
prosedurpembuatan cadangan data (back up) dan prosedurpemulihan untuk
memulihkannya pengawasan back up mencakup :
1. Penggunaan lebel internal dan eksternal untuk melindungi data terhadap
kerusakan yang tidak sengaja terhadap buku besar.
2. Pembuatan cadangan secara reguler (teratur terhadap buku besar). Minimum 2
copy cadangan data buku besar harus dibuat. 1copyharus diletakan di lokasi
pengolahan data,sehingga setiap dibutuhkan segera tersedia. 1 copy lagi harus
diletakan diloksi diluar perusahaan (misalnya di simpan di bank dalam safe
deposite box) untuk mengantisipasi terjadinya bencana seperti terjadinya
banjir,kebakaran,dll.
Selain itu rencana pemulihan bencana ( disaster recovery planning ) juga
penting. Dengan meningkatan ketergantungan perusahaan terhadap EDI,EFT,dan
internet untuk melaksanakan aktivitas bisnis harian,tidak ada satu pun perusahaan
dapat survive untuk jangka waktu lama,jika komputernya tidak dapat berfungsi
dengan baik.dengan dimilikinya rencana pemulihan rencana ini,maka sebuah
perusahaan yang mengalami bencana dapatsegera melaksanakan aktifitasnya
beberapa hari setelah bencana.
Pengawasan Edit terhadap Input, dan Pemrosesan
Dua jenis jurnal yang digunakan untuk memutakhirkan buku besar adalah: (1)
ihtisar jurnal dari siklus SIA lainnya, dan (2) jurnal yang dibuat oleh bagian keuangan
atau kepala bagian akuntansi. Jurnal yang pertama merupakanoutput dari
serangkaian tahap pemrosesan, yang masing-masing merupakan subyek bagi
berbagai prosedur pengawasan aplikasi yang dirancang untuk menjamin akurasi dan
kelengkapan data. Konsekuensinya, pengawasan utama edit input bagi ihtisar jurnal
ini mencakup pengecekan tanggal untuk menjamin bahwa transaksi tersebut
merupakan transaksi yang terkini dan belum di-posting.
Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan kepala bagian keuangan
adalah jurnal asli yang baru saja dibuat. Konsekuensinya, diperlukan jenis-jenis
pengawasan input edit dan pemrosesan berikut untuk menjamin bahwa transaksi
tersebut akurat dan lengkap:
1. Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar
tersedia untuk setiap nomor rekening yang deverensi oleh semua jurnal.
2. Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field dalam
sebuah jurnal berisi data numeric.
3. Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan total kredit
dalam sebuah jurnal.
4. Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data yang
relevan telah dicatat. Adalah penting bahwa semua jurnal dapat diidentifikasi
sehingga informasi ini memiliki daya telusur audit.
5. Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan nomor
rekening dengan nama rekening, guna menjamin kebenaran rekening buku
besar yang menerima posting. Untuk sistem entry data on-line, prosedur ini
disebut closed-loop verivication.
6. Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering
terjadi pada akhir periode, seperti biaya depresiasi. Akurat input diperbaiki tanpa
memulang pemasukan data. Kemungkinan lupa membuat jurnal penyesuaian
jenis ini juga dapat dikurangi, sehingga menjamin kelengkapan input.
7. Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat setelah
dilakukan pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat.
8. Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi pemrosesan kelompok
voucher jurnal. Komputer menghitung saldo baru rekening buku besar, atas
dasar saldo awal, total debit dan total kredit yang dimasukkan ke dalam rekening
yang bersangkutan, dan kemudian membandingkannya dengan saldo rekening
buku besar. Jika terjadi antara perbedaan keduanya, harus segera dilakukan
investigasi.
Jejak Audit
Jejak audit ini memberikan informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan
aktifitas-aktifitas sebagai berikut:
1. Menelusur transaksi dari dokumen sumber asli kerekening buku besar, dan ke
laporan atau dokumen lain yang menggunakan data pada dokumen sumber.
2. Menelusur dokumen-dokumen yang muncul kembali dalam sebuah laporan atau
dokumen lain melalui buku besar ke dokumen sumber aslinya.
3. Menelusur seluruh perubahan dalam rekening buku besar dari saldo awal ke
saldo akhir.
Yang konvensional kelihatannya bebeda namun informasi dasar yang muncul
dalam laporan kontrol yang sama. Sebagai contoh, file transaksi jurnal umum
menunjukan seluruh jurnal yang dibuat untukmemutahirkan buku besar. Fileinduk
pelanggan berisi informasi tentang saldo rekening piutang kepada setiap individu
pelanggan. Saldo padafile ini dapatdijumlahkan dan dibandingkan dengan saldo
rekening kontrolpiutang dagang dalam buku besar. Prosesyang sama juga
dapatdilakukan untukmembandingkan catatan utang dagang,persediaanbarang,dan
aktiva tetap. Dalam sebuah SIA yang moderen, tidak diselenggarakan dokumen
sumber kertas. Dengan demikian, tembusan transaksaksi periodik dan file induk dan
penjaminan bahwa file-file tersebut tidak dapat diubah merupakan hal yang penting.
Prinsip – Prinsip Desain Grafik yang Tepat
2.87
2.65
2.24
1.87
1.25
Grafik tidak hanya harus udah dibaca, tetapi juga mempermudah mengarahkan
pada interpretasi data yang mendasari dengan akurat. Dua prinsip berikut
merupakan prinsip yang esensial dalam proses mendesain diagram batang data
keuangan dengan sesuai, sehingga diagram tersebut dapat diinterprestasikan
dengan akurat.
Jika sumbu vertical dimulai pada angka nol, maka besar perubahan yang
digambarkan dalam data tersebut dapat dipastikan telah merefleksikan perubahan
data yang sesungguhnya dengan akurat.
2.87
2.65
2.24
1.87
1.25
Kesimpulan
1. Drs. Wing wahyu winarno, MAFIS., Akt, 1 november 2006, UPP STIM YKPN
(Sistem Informasi Akuntansi)
2. Diana Anastasia & Setiawati Lilis, 2011, Andi Yogyakarta, (Sistem Informasi
Akuntansi)
3. http//tugasdanbelajar.blogspot.com/2012/11/makalahsistem-informasi-
akuntansi.html?m=1