Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PERILAKU ORGANISASI

DISKUSI

NAMA : FERA FARLENA


NIM : 530024675
MAKUL : EKMA 5101 – PERILAKU ORGANISASI

BAHASAN DISKUSI
KASUS:
 Pekerjaan yang overload
 Tidak sesuai dengan jobs desk
 SDM yang memiliki komptensi yang kurang

Stress nerupakan respons adaptif yang dimediasi oleh perbedaan individu atau proses
psikologis sebagai akibat dari tindakan, situasi atau kejadian eksternal yang memberi tekanan
berlebihan, baik secara psikologis maupun fisik terhadap diri sendiri. Stress bermula dari
tekanan lingkungan eksternal yang berlebihan, tidak setiap orang akan mengala stress karena
tekanan yang sama, respons berbeda dari setiap latar belakang yang berbeda pula. Stress
ditempat kerja sering kali terjadi karena seorang pegawai merasa kemampuan yang
dimilikinya tidak sesuai dengan posisi yang sekarang ditempatinya atau kerja yang mendadak
menumpuk dikarenakan banyak hal seperti adanya pegawai yang megundurkan diri sehingga
pekerjaan pegawai yang mengundurkan diri tersebut dialihkan padanya atau justru
dikarenakan SDM yang dianggap berkompeten kurang secara kualitas dan kuantitasnya
membuat semua pekerjaan dialihkan pada karyawan atau pegawai yang dianggap memiliki
kompeten pada bidang tersebut atau lebih dikenal dengan diluar jobs desk yang seharusnya.

Jika, kondisi seperti ini terjadi penting bagi atasan untuk melakukan atau mengambil tindakan
sehingga tidak ada karyawan atau pegawai yang merasa diistimewakan atau justru
diperbudak pekerjaannya sehingga perasaan seperti ini kemungkinan akan menimbulkan
stress di tempat kerja dan akan sangat mempengaruhi kualitas kinerja pegawai tersebut dan
ke depannya tentu akan mempengaruhi perusahaan atau lembaga atau organisasi dimana
pegawai tersebut bekerja.
Dalam situasi ini, seharusnya atasan mampu untuk mengambil tindakan di antaranya dengan:
1. Menciptakan suasana kerja yang fleksibel
Memiliki karyawan yang loyal merupakan hal penting bagi perusahaan karena anda tidak
perlu mengeluarkan biaya lebih banyak untuk melatih karyawan yang baru. Akan tetapi,
terkadang lingkungan kerja yang kurang nyaman menjadi alasan karyawan untuk
menemukan pekerjaan yang baru. Maka untuk mengatasi hal tersbeut agar tidak terjadi
berusahalah untuk menciptakan situasi dan kondisi kerja yang fleksibel, sehingga mereka
betah bekerja dan merasa nyaman.
2. Ungkapkan tujuan yang akan dicapai
Penting untuk bersikap transparan mengenai tujuan bisnis dan bagaimana peran
pekerjaan mendukung tujuan ini. Hal ini mungkin memberikan rasa tenang pada
karyawan karena mereka tahu apa yang perlu mereka fokuskan dan alasan untuk
melakukannya.
Akan lebih baik jika ditetapkan 3 smapai 5 sasaran strategis yang dicapai di awal tahun.
Dan penting untuk memastikan keterlibatan karyawan dalam mengembangkan tujuan ini
sehingga mereka merasa menjadii bagian dari proses. Tidak hanya diam dan
mengerjakan sesuatu yang monoton. Dan penting pula untuk menjelaskan pada karyawan
apakah mereka sudah mencapai target atau belum.

3. Bagikan keuntungan perusahaan


Seringkali keuntungan perusahaan didapatkan dengan kerja keras karyawan, akan tetapi
seringkali mereka tidak mendapatkan tambahan upah seperti yang diharapkan. Akan
lebih baik jika memberikan penghargaan pada karyawan agar mereka merasa dihargai
dan semangat menjalani pekerjaannya.

4. Hindari multitasking
Multitasking atau lebih kita pahami sebagai mengerjakan pekerjaan yang diluar jobs desk
karyawan tersebut. Seperti yang diketahui jika sebagian pekerja atau karyawan masih
dibebani dengan tugas-tugas tambahan diluar pekerjaan mereka. Entah disadari atau
tidak oleh pimpinan, hal ini memberatkan karyawan dan seringkali menimbulkan stress.
Untuk itu, cobalah untuk memberikan pekerjaan dengan adil dan sesuai dengan porsinya.
Penelitian terbaru menunjukkan multitasking menguras cadangan energy otak. Tugas
tambahan ini menggunakan simpanan glukosa oksigen di otak, merupakan bahan bakar
yang sama dengan yang dibutuhkan otak untuk fokus.

Anda mungkin juga menyukai