Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIAINSTITUT

AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SYAIKH ABDURRAHMAN


SIDDIK BANGKA BELITUNGJURUSAN TARBIYAH
Jl. Raya Mentok KM. 13 Desa Petaling Kec. Mendo Barat Kab. Bangka Prov. Kep.
Babel 33173

PENGAJUAN BORANG SKRIPSI

Nama : Barkat

NIM : 1311019

Program Studi : PAI (Pendidikan Agama Islam)

Judul : Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengembangkan

Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient) Siswa Kelas XI IPS 1 (Studi

Kasus di SMA Negeri 1 Simpangteritip)

Fokus Masalah : Minimnya siswa yang menerapkan nilai kejujuran, kesopanan,


kedisiplinan dan sebagainya dalam kehidupan sehari-hari baik
ketika ia masih di sekolah maupun lulus dari lembaga pendidikan.
Kebanyakan siswa seringkali tidak sopan ketika berbicara dengan
orang yang lebih tua. Bahkan mereka tidak jarang mengucapkan
kata-kata yang kurang dan tidak mencerminkan bahwa mereka
telah menempuh pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan
lainnya. Di lapangan, seperti di artikel, seolah hal wajar dan
lumrah ketika mendengar seorang siswa yang memukul atau
melakukan tindak kekerasan pada teman sebayanya yang
terkadang dikarenakan penyebab yang sepele. Bahkan beberapa
dari tindakan kekerasan tersebut melewati batas dimana merengut
masa depan korban atau meninggal dunia.
Deskripsi masalah : Remaja merupakan masa dimana banyak mengalami masalah
yang juga merupakan masa transisi dari anak-anak ke masa
selanjutnya. Pada masa remaja ada tahapan perkembangan yang
harus dilewati oleh remaja seperti penyesuaian diri. Namun, tidak
semua remaja berhasil melewati tahap ini sesuai yang
diharapkan.penyesuaian diri remaja ini sangat berhubungan erat
dengan kecerdasan spiritual dan emosional. Karenanya penting
untuk menanam sejak awal kecerdasan spiritual pada remaja, baik
dilakukan dalam lingkungan keluarga ataupun lingkungan
sekolah. Akan tetapi, terkadang persepsi yang kurang tepat dalam
keluarga atau pun lembaga pendidikan bahwa proses
pembelajaran mengedepankan kecerdasan intelektual belaka,
tanpa mementingkan kecerdasan spiritual. Padahal dengan
memiliki kecerdasan spiritual yang cukup, siswa akan mampu
mengatasi, menghadapi dan memecahkan berbagai makna,
control diri dan menggunakan hati nuraninya dalam kehidupan
serta mampu memberi makna nilai ibadah kehidupannya agar
menjadi manusia yang sempurna atau insan kamil agar tercapai
kehidupan dunia akhirat.

Rumusan Masalah :

1. Bagaimana tingkat kecerdasan spiritual (SQ) siswa di SMA


Negeri 1 Simpangteritip Kabupaten Bangka Barat?
2. Bagaimana peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam
mengembangkan kecerdasan spiritual (SQ) siswa di SMA
Negeri 1 Simpangteritip Kabupaten Bangka Barat?

Batasan Masalah: Adapun yang menjadi obyek penelitian dalam penelitian ini adalah
siswa Kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Simpangteritip Kabupaten
Bangka Barat. Obyek penelitian akan dibatasai berdasarkan
pertimbangan tertentu mengingat penelitian ini dilakukan dalam
waktu singkat dan terbatas. Obyek penelitian akan diambil
berdasarkan teknik sampling yang digunakan yaitu purposive
sampling. Penelitian ini akan difokuskan pada sikap siswa dalam
mengatasi masalah secara spiritual yakni dalam mengambil
keputusan dan melakukan pilihan-pilihan, berempati, beradaptasi,
jujur, bertanggungjawab. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan
untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna hidup, nilai-
nilai dan keutuhan diri seseorang. Kecerdasan spiritual adalah
landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara
efektif. Keerdasan spiritual memungkinkan seseorang untuk
mengenali nilai sifat-sifat pada orang lain serta dalam diri sendiri.
Penelitian ini akan melihat bagaimana sikap siswa Kelas XI IPS 1
dalam pergaulannya di sekolah baik di kelas maupun diluar kelas,
saat mengatasi masalah, kondisi spiritual siswa dan dampaknya
pada sosial interaksi siswa di sekolah.

Tujuan Penelitian :

1. Untuk Mengetahui perkembangan kecerdasan spiritual (SQ)


siswa di SMA Negeri 1 Simpangteritip Kabupaten Bangka
Barat?
2. Untuk Mengetahui peran Pendidikan Agama Islam terhadap
perkembangan Kecerdasan Spiritual (SQ) siswa di SMA
Negeri 1 Simpangteritip Kabupaten Bangka Barat?
Kegunaan Penelitian :

a. Manfaat Teoretis
1. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan bagi
pengembangan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan
dengan perkembangan Kecerdasan Spiritual (SQ) siswa
pada jenjang pendidikan SMA atau remaja.
2. Menjadi bahan masukan untuk kepentingan
pengembangan ilmu bagi pihak-pihak yang
berkepentingan guna menjadikan penelitian lebih lanjut
terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum
tercakup dalam penelitian ini.

b. Manfaat praktis
1. Bagi dosen dan mahasiswa penelitian ini diharapkan
dapat menambah wawasan tentang Pendidikan Agama
Islam dalam perkembangan Kecerdasan Spiritual (SQ)
khususnya pada pelajar atau remaja.
2. Bagi penulis dapat memberikan informasi dan
pengetahuan baru dari perkembangan Kecerdasan
Spiritual (SQ) pelajar atau remaja dalam implementasi
materi Pendidikan Agama Islam yang telah diperoleh di
sekolah.
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

Agustian, Ary Ginanjar, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual

Driden, Gordon dan Jeannette Vos, The Learning Revolution; To Change the Way the
World Learns, diterj. Word ++ Translation Service, Revolusi Cara Belajar;
Belajar akan Efektif Kalau Anda dalam Keadaan Fun, cet. I; Bandung: Kaifa,
2001.

Echols, John M. dan Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia, cet. XXIII; Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1996.

ESQ: Emotional Spiritual Quotient, the ESQ Way 165 1 Ihsan, 6 Rukun Iman dan 5
Rukun Islam, cet. XXXIII; Jakarta; Arga, 2005.

Goleman, Daniel, Emotional Intelligence; Kecerdasan Emosi Mengapa EI lebih penting


daripada IQ, cet. XVII; Jakarta: Gramedia, 2007.

Hasan, Abdul Wahid, SQ Nabi: Aplikasi Strategi dan Model Kecerdasan Spiritual (SQ)
Rasulullah di Masa Kini, cet. I; Jogjakarta: IRCiSoD, 2006.

Mubarok, Ahmad. 2011. Psikologi Keluarga: Dari Keluarga Sakinah Hingga Keluarga
Bangsa. Jakarta: Mubarok Institute.

Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-nuansa Psikologi Islam, cet. II; Jakarta: Raja
Grafindo, 2002.

Najati, M. Usman, Belajar EQ dan SQ dari Sunah Nabi, cet. I; Jakarta: Hikmah, 2002.
Nasution, S., Asas-asas Kurikulum, cet. II; Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Nggermanto, Agus, Quantum Quotient, Kecerdasan Kuantum: Cara Praktis Melejitkan


IQ, EQ, dan SQ yang harmonis, cet. VI; Bandung: Nuansa, 2005.

Pasiak, Taufiq, Revolusi IQ/EQ/SQ; Menyingkap Rahasia Kecerdasan Berdasarkan Al-


Qur’an dan Neurosains Mutakhir, Edisi Baru; Bandung: MIzan, 2008.

Purba, Jonny. 2005. Pengelolaan Lingkungan Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Republik Indonesia, “Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan,Jakarta: Sinar Grafika, 2005.
Rosyada, Dede, Paradigma Pendidikan Demokratis, cet. II; Jakarta: Kencana, 2003.

Sanjaya, Wina, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), cet. I; Jakarta: Kencana, 2008.

Zohar, Danah dan Ian Marshall. SQ: Spiritual Intelligence-The Ultimate Intelligence,
terj. Astuti, Rahmani, dkk, SQ: Kecerdasan Spiritual , cet. XI; Bandung: Mizan,
2007.

Saman, Muchlas dan Hariyanto. 2012. Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya
Takdir Ilahi, Mohammad. 2014. Gagalnya Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media

Bangka, Oktober 2019


Mengetahui,
Penasehat Akademik Yang mengajukan,

Dr. Suparta, M. Ag Barkat


NIP.197706052006041003 NIM. 1311019

Anda mungkin juga menyukai