Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Tria Ristiani Fathiras

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042078876

Tanggal Lahir : 28 Januari 2001

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4332 / Hukum Administrasi Negara

Kode/Nama Program Studi : 50/ Ilmu Administrasi Negara

Kode/Nama UPBJJ : 23 / UPBJJ BOGOR

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu / 29 JUNI 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama Mahasiswa : Tria Ristiani Fathiras

NIM : 042078876

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4332 / Hukum Administrasi Negara

Fakultas : Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Poitik

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

UPBJJ-UT : UPBJJ BOGOR

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

BOGOR, 29 JUNI 2022

Yang Membuat Pernyataan

TRIA RISTIANI FATHIRAS


1. Badu seorang PNS yang menduduki Jabatan Tinggi Madya di salah satu lembaga dikenal sebagai
seorang ulet, pintar, dan rajin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Karena cita-
cita sejak kecil ingin menjadi bupati di kabupaten daerah asalnya maka ketika akan dilaksanakan
pemilihan bupati/wakil bupati di kabupaten daerah asalnya Badu mendaftarkan sebagai salah
satu calon bupati dan pada saat pemilihan umum kepala daerah Badu terpilih sebagai bupati.
Pertanyaan:
1. Coba anda analisis bagaimana pemberhentian Badu sebagai PNS karena mencalonkan dan
kemudian terpilih sebagai Bupati!
Jawaban:
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2020 tentang Perubahan
Ketiga atas PKPU Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, tercantum pada
Pasal 4 pada huruf “u” menyatakan secara tertulis pengunduran diri sebagai anggota Tentara
Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pegawai Negeri Sipil, kepala
desa atau sebutan lain dan perangkat desa sejak ditetapkan sebagai calon. Melihat Peraturan
KPU tersebut Badu dengan jelas diwajibkan untuk menyatakan secara tertullis pengunduran
dirinya sebagai PNS sejak ditetapkan sebagai calon Bupati. Pada Pasal 119 Undang-Undang
Nomor No. 5 Tahun 2014 lebih jelas disebutkan "Pejabat pimpinan tinggi madya dan pejabat
pimpinan tinggi pratama yang akan mencalonkan diri menjadi gubernur dan wakil gubernur,
bupati/walikota, dan wakil bupati/wakil walikota wajib menyatakan pengunduran diri secara
tertulis dari PNS sejak mendaftar sebagai calon," Badu yang menduduki Jabatan Tinggi
Madya secara aturan diwajibkan membuat pengunduran diri secara tertulis sejak dia
mendaftar sebagai calon. Dari kedua peraturan di atas sudah sangat dapat ditarik satu
kesimpulan bahwa Badu yang berstatus PNS dengan Jabatan Tinggi Madya ketika
mencalonkan diri menjadi Bupati wajib membuat surat pengunduran diri secara tertulis selain
sebagai syarat juga sebagai administrasi yang harus dilakukan karena status yang melekat
pada dirinya.
2. Anda uraikan siapakah pejabat yang berwenang memberhentikan Badu sebagai PNS.
Jawaban:
Menurut PP nomor 9 tahun 2003 Bab IV mengenai Pengangkatan, Pemindahan dan
Pemberhentian Dalam dan Dari Jabatan Pasal 11. Presiden menetapkan pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian Pegawai negeri Sipil dalam dan jabatan struktural eselon I,
jabatan fungsional Jenjang Utama atau jabatan lain yang pengangkatan, pemindahan dan
pemberhentiannya menjadi wewenang Presiden, kecuali pengangkatan, pemindahan, dan
pembehentian pejabat struktural eselon I dilingkungan Pemerintah Daerah Propinsi. Dalam
hal ini Badu yang menjabat sebagai Jabatan Tinggi Madya yang selanjutnya disebut JPT
Madya adalah jabatan yang meliputi sekretaris jenderal, direktur jenderal, inspektur jenderal,
kepala badan, staf ahli menteri, dan jabatan lain yang setara eselon I maka pejabat yang
berwenang untuk memberhentikannya sebagai PNS adalah Presiden.
2. Fulan seorang PNS yang bertugas sebagai Pejabat pengelola keuangan negara dalam rangka
untuk menjamin keterbukaan dan akuntabilitas dari penyelenggaraan keuangan negara maka
Fulan selalu memberikan kepada masyarakat akses yang cukup untuk mendapatkan informasi
dalam pengelolaan keuangan negara. Hal tersebut dimaksudkan agar pengelolaan keuangan
negara benar-benar transparan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan pengelolaan
keuangan negara.
Pertanyaan:
1. Silakan anda uraikan bagaimana prinsip keterbukaan dalam pengelolaan keuangan Negara
bila dikaitkan dengan keterbukaan informasi publik!
Jawaban:
Setiap penyelenggara negara yang mendapatkan tugas dalam pengelolaan keuangan negara
bertidak efisien, ekonomis, efektif, transparan serta bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan. Untuk dapat melaksanakan prinsip-prinsip
utama pengelolaan keuangan negara mesti didukung dengan pemberlakuan asas-asas pokok
pengelolaan keuangan negara yang ada pada UU Nomor 17 Tahun 2003 salah satunya adalah
asas keterbukaan dalam pengelolaan keuangan. Dalam pengelolaan keuangan asas
keterbukaan dimana masyarakat mendapatkan akses yang cukup untuk mendapatkan
informasi dalam pengelolaan keuangan tersebut. Tentu yang dimaksud keterbukaan informasi
bukan keterbukaan yang liberal, melainkan harus menurut ketentuan yang diatur oleh UU
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
2. Anda uraikan apakah pengelolaan keuangan negara termasuk informasi yang wajib disediakan
dan diumumkan kepada masyarakat.
Jawaban:
UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik pada Bab IV bagian Kesatu
mengenai Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan Secara Berkala. Pasal 9 Ayat 2
menyebutkan informasi publik yang dimaksud salah satunya adalah informasi mengenai
laporan keuangan. Berdasarkan UU tersebut di atas dapat dikatakan bahwa pengelolaan
keuangan negara merupakan informasi yang wajib disediakan dan diumumkan kepada
masyarakat agar masyarakat dapat melakukan pengawasan terhadap pengelolaan yang
dilakukan oleh pejabat pemerintah yang ditunjuk untuk mengelola keuangan negara. Pada
ayat 4 diatur juga bahwa informasi publik mengenai laporan pengelolaan keuangan tersebut
disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dalam bahasa yang
mudah dipahami.
3. Gareng seorang warga negara sebagai pengusaha Tahu Tempe yang sedang berkembang pesat
mengajukan permohonan izin mendirikan usaha kepada instansi berwenang terkait di daerah
tempat tinggalnya, namun setelah menunggu beberapa bulan lamanya Gareng belum juga
mendapatkan izin usaha yang dimaksud.
Pertanyaan:
1. Coba anda uraikan bagaimana hak gareng sebagai warga negara atas pelayanan publik!
Jawaban:
Sebagai warga negara yang menjadi sasaran dari pelayanan publik saat ini tidak lagi
berdasarkan prinsip traksaksi antara negara sebagai provider di satu pihak dan rakyat sebagai
pelanggan di lain pihak. Hubungan antara negara dan warganya yang tidak lagi bersifat
kontraktual dan subordinatif menempatkan pelayanan publik sebagai komoditas yang
diperdagangkan antara negara dan warganya. Pelayanan publik dalam prinsip negara hukum
modern merupakan hak yang harus diberikan kepada raganya. Sesuai dengan ketentuan Pasal
20, 27, 28A, 28B, 28C, 28D, 28H, 28I ayat (2) dan Pasal 34 ayat (3) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, menjamin Gareng atas Hak-hak dalam mendapatkan pelayanan publik
meliputi:
1) Hak pelayanan publik dibidang hukum
2) Hak pelayanan publik yang bermanfaat guna mempertahankan hidup
3) Hak pelayanan publik yang berkaitan dengan administrasi perkawinan yang sah
4) Hak pelayanan publik yang berkaitan dengan pendidikan
5) Hak pelayanan publik yang berkaitan dengan pengakuan, jaminan, perlindungan dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum
6) Hak pelayanan publik di bidang kesehatan
7) Hak pelayanan publik yang berkaitan dengan pelaksanaan penegakan HAM
2. Langkah apa yang dapat diambil Gareng untuk mengajukan pengaduan terhadap pelayanan
publik tersebut?
Jawaban:
Sesuai dengan UU Nomor 25 Tahun 2009 Pasal 18. Gareng memiliki hak untuk mengadukan
pelaksana yang melakukan penyimpangan standar pelayanan atau tidak memperbaiki
pelayanan kepada penyelenggara dan ombudsman dan juga dapat mengadukan penyelenggara
yang melakukan penyimpangan standar pelayanan atau tidak memperbaiki pelayanan kepada
pembina penyelenggara dan ombudsman. Gareng dapat mengajukan pengaduan kepada
instansi atasan, ombudsman dan DPR/DPRD paling lama 30 hari sejak yang bersangkutan
mengalami maladministrasi. Gareng juga harus melengkapi pengaduan tersebut dengan
syarat-syarat administrasi dalam waktu 30 hari sejak pengaduan disampaikan.
4. Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak 1 (satu) tahun terakhir telah berdampak
terhadap semua sektor bagi kehidupan masyarakat. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS)
jumlah warga miskin di Indonesia meningkat lebih dari 2,7 juta jiwa akibat pandemi Covid-19.
Menurut peneliti mengatakan meningkatnya angka kemiskinan karena kebijakan pandemi yang
tak tegas di awal dan upaya untuk memulihkan kondisi ini memerlukan waktu yang cukup lama
(https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-55992498). Beberapa bentuk perlindungan sosial
yang diberikan oleh negara kepada masyarakat diantaranya adalah bantuan subsidi upah (BSU),
bantuan sembako, listrik gratis, dan lain-lain.
Pertanyaan:
Coba anda analisis apakah bantuan-bantuan sosial yang diberikan oleh negara kepada
masyarakat sudah sesuai dengan ketentuan undang-undang!
Jawaban:
Pemberian bantuan oleh pemerintah kepada masyarakat dimasa pandemi Covid-19 ini
merupakan bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah dalam menjalankan amanat yang
tertuang dalam UUD 1945 untuk menyelenggarakan dan menciptakan kesejahteraan sosial itu
yang berdasarkan pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Secara umum makna
kesejahteraan sosial dapat dikatakan bahwa kesejahteraan sosial bagi masyarakat lebih
ditunjukkan pada sisi pemenuhan kebutuhan fisik dan non fisik masyarakat. Ketentuan UU
Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial memberikan pengertian kesejahteraan sosial
sebagai berikut.
“Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual dan sosial
warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dpaat
melaksanakan fungsi sosialnya.”
Pemberian bantuan berupa Bantuan Subsidi Upah (BSU), bantuan sembako, listrik gratis dan
lain-lain sudah sesuai dengan ketentuan undang-undang yang ada. Karena dengan bantuan yang
diberikan tersebut dalam kondisi masyarakat mengalami keterpurukan akibat Pandemi Covid-19
dapat meringankan beban hidup sehingga kehidupan sosial masyarakat masih bisa berjalan dan
diharapkan akan dapat berangsur pulih seperti semula saat sebelum adanya Pandemi Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai