Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3 ADPU4218 PSIKOLOGI SOSIAL

SOAL

1. Jelaskan perbedaan antara prasangka dengan diskriminasi. Berikan contohnya.


Jawaban:
Diskriminasi adalah Pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara ( berdasarkan
warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dsb) Apabila
kita berbicara tentang prasangka dan diskriminasi adalah stereotyping, yaitu suatu
kecenderungan untuk mengidentifikasi dan mengeneralisasi setiap individu, benda dan
sebagainya ke dalam katagori-katagori yang sudah dikenal.
Prasangka dan diskriminasi berhubungan erat satu dengan yang lainnya karena pada teorinya
prasangka bersumber pada satu sikap dan diskriminasi menunjuk pada satu sikap, prasangka
dapat menjadi dasar dari diskriminasi, dan pada akhirnya mereka akan melakukan tindakan
yang negatif.
Contoh prasangka adalah adanya persaingan antar individu secara berlebihan dalam suatu
lingkungan, misalnya persaingan antar karyawan dalam suatu tempat kerja.
Sedangkan contoh diskriminasi adalah Cina sebagai kelompok minoritas, sering menjadi
sasaran rasial, walaupun secara yuridis telah menjadi warga negara Indonesia dan dalam UUD
1945 Bab X Pasal 27 dinyatakan bahwa semua warga negara mempunyai kedudukan yang
sama dalam hukum dan pemerintahan.
Apabila muncul suatu sikap berprasangka dan diskriminatif terhadap kelompok sosial lain,
atau terhadap suku bangsa , kelompok etnis tertentu, bisa jadi akan menimbulkan
pertentangan- pertentangan yang lebih luas.
Suatu contoh : Beberapa peristiwa yang semula menyangkut berapa orang saja bisa menjadi
luas dan melibatkan sejumlah orang, misalnya akibat berebut pacar antar geng motor bisa
menyebabkan kerusuhan dan meresahkan orang lain.
2. Dalam kehidupan sehari - hari Anda tentu pernah melihat munculnya prasangka. Cobalah
identifikasi prasangka yang pernah Anda lihat tersebut.
a. Uraikan bentuk prasangka yang anda lihat.
− Dalam psikologi sosial ada alat yang dapat digunakan untuk menilai perasaan dan
keyakinan implisit tentang individu yang berbeda yang disebut Implicit Association
Test (IAT). Tes ini akan memberi tahu tingkat bias kita yang melekat pada kelompok
orang tertentu. Kita dapat mengisi IAT, yang dibuat oleh Harvard University secara
online, dalam sejumlah topik, termasuk seksualitas, agama, dan ras.
− Menjaga agar kita bertanggungjawab. Prasangka adalah semacam cacat pada perspektif
kita karena melarang berpikir melampaui asumsi kita dan membangun dinding virtual
seputar pemikiran obyektif kita. Kenali bias dan prasangka kita sendiri, dan secra aktif
menggantinya dengan berbagai alternatif yang lebih masuk akal. Misalnya, jika kita
memikirkan sesuatu yang stereotip tentang jender tertentu, “perempuan pasti eosional”,
maka ingkatkan diri kita bahwa ini adalah bias terhadap kelompok tertentu dan bahwa
kita terlalu menggeneralisasi.
− Mengenali dampak negatif dari berprasangka. Menjadi kroban prasangka atu
diskriminai dapat mengganggu kesehatan mental, dapat menyebabkan rendahnya harga
diri, depresi serta penurunan perawatan kesehatan, perumahan, pendidikan, dan
pekerjaan yang memadai. Berada dalam situasi yang seseorang berprasangka terhadap
kita dapat menurunkan kontrol diri kita. Jadi, ingatkan diri bahwa jika kita memiliki
bias terhadap orang lain, dapat menyebabkan konsekuensi yang mengerikan bagi
individu tersebut.
b. Berikan saran cara mengatasinya dengan menggunakan teknik yang tepat.
Jawaban harus berdasarkan teori yang ada dalam Psikologi Sosial, bukan pendapat pribadi
Anda!
Jawaban:
• Membuka dan menerima diri. Terkadang saat kita merasa terancam oleh prasangka atau
diskriminasi dari orang lain, kita menyembunyikan diri dari dunia sehingga tidak ada
lagi gangguan yang akan kita peroleh. Bersembunyi dan menututpi identitas mungkin
merupakan tindakan yang melindungi diri, tetapi juga dapat meningkatkan stres dan
reaksi negatif terhadap prasangka. Lebih baik mengenali siapa kita dan menerima diri
sendiri terlepas dari apa yang kita yakini mengenai hal yang orang lain pikirkan tentang
kita. Identifikasi siapa yang dapat kita percayai dengan informasi pribadi kita dan
bersikap terbuka terhadap orang-orang tersebut.
• Bergabunglah dalam suatu kelompok. Kesetiakawanan kelompok membantu seseorang
menjadi lebih tangguh dan bertahan terhadap prasangka dan melingdungi diri terhadap
masalah kesehatan mental. Setiap jenis kelompok akan melakukannya, tetapi akan
sangat membantu jika kita bergabung dengan grup yang sesuai dengan kekhasannya,
memiliki kesamaan ataupun pandangan kita. Hal ini dapat membantu ketahanan
emosional, menjadi tidak cepat marah atau merasa tertekan dalam menghadapi
prasangka.
• Dapatkan dukungan keluarga. Dukungan sosial dapat menjadi sangat penting untuk
menyesuaikan diri dengan isi yang ada dan penyembuhannya. Dukungan keluarga,
didapat dengan berbicara pada anggota keluarga atau teman dekat mengenai
ketidakadilan yang dialami, dapat membantu mengurangi ketegangan yang dirasakan.
• Mengharapkan hasil yang positif atau netral. Jika kita pernah mengalami prasangka atau
diskriminasi di masa lalu, kita akan sangat sangat berhati-hato ketika kembali
mengalami hal ini. Meskipun demikian, mengharapkan orang lain berprasangka
terhadap kita atau berpikir bahwa orang lain akan bertindak dengan cara tertentu, dapat
meningkatkan munculnya stres. Dalam hal ini, upayakan untuk tidak erharap akan
ditolak orang lain. Lebih baik mencoba untuk melihat setiap situasi dan interaksi
sebagai pengalaman baru.
3. Pandemi Covid-19 telah membuat banyak aktivitas ekonomi lumpuh. Pusat-pusat
perbelanjaan, pusat hiburan dan wisata, serta sekolah tutup; bisnis transportasi kehilangan
penumpang; hotel dan restoran sepi tamu, dan masih banyak lagi. Covid-19 juga
memunculkan banyak perubahan. Guru, murid, dan orang tua mendadak kenal dan pintar
belajar daring; semua orang terdorong berperilaku bersih dan sehat. Udarapun terasa lebih
bersih dan segar. Segalanya terasa berubah, dan kita semua harus beradaptasi dengan
perubahan itu.
a. Jelaskan perubahan sosial dan aspek-aspek perubahan sosial apa saja yang terjadi dalam
ilustrasi di atas?
Jawaban:
Perubahan sosial adalah hal yang tidak bisa dihindarkan dari kehidupan bermasyarakat.
Karena manusia merupakan makhluk sosial, berbudi, dan selalu merasa tidak puas,
perubahan dalam bermasyarakat akan terus terjadi. Meski demikian, kadang ditemukan
pula masyarakat statis yang perubahan di lingkungannya berjalan lebih lambat.
Setidaknya ada 4 ciri perubahan sosial yang paling umum diketahui. Pertama, setiap
masyarakat merasakan adanya perubahan sosial dalam lingkungannya, baik itu berjalan
lambat atau cepat. Perubahan ini terus-menerus tanpa henti. Kedua, saat perubahan
dialami oleh lembaga kemasyarakatan maka akan terjadi perubahan pula di lembaga-
lembaga sosial lain. Ketiga, disorganisasi dapat terjadi jika perubahan sosial berlangsung
sangat cepat dalam suatu kelompok masyarakat. Namun sifat disorganisasi ini hanya
sementara. Keempat, perubahan dapat terjadi di bidang kebendaan (materi) maupun
spiritual. Kedua bidang ini memiliki kaitan timbal-balik.
b. Teori perubahan sosial apakah yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena di
atas? Jelaskan dengan menggunakan minimal 2 teori perubahan sosial.
Jawaban:
Memahami perubahan sosial dapat dilakukan dengan mempelajari teori-teori yang
membangun perubahan sosial. Ada empat jenis teori perubahan sosial, yaitu: Teori
Evolusi Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial terjadi akibat perubahan cara
pengorganisasian masyarakat, sistem kerja, perkembangan sosial, dan sistem kerja. Di
dalam teori ini perubahan sosial dibedakan menjadi menjadi dua jenis, yaitu revolusi dan
evolusi. Revolusi merupakan perubahan sosial yang terjadi secara cepat, misalnya
revolusi politik. Sedangkan evolusi merupakan perubahan sosial yang terjadi secara
lambat, misalnya peralihan penggunaan bahan bakar minyak menuju bahan bakar gas.
Teori konflik Teori ini beranggapan bahwa masyarakat hidup dalam dualisme kelas yang
terbagi atas kelas borjuis dan kelas proletar. Baca juga: Sanksi sebagai Sarana
Pengendalian Sosial Adanya dualisme kelas tersebut akhirnya menjadi pemicu terjadinya
konflik sosial dalam wujud revolusi sosial yang berdampak pada perubahan-perubahan
sosial. Contohnya Revolusi Perancis yang terjadi pada abad ke-18. Teori siklus Dilansir
dari buku Pengantar Ringkas Sosiologi (2020) karya Elly M. Setiadi, teori ini
menggambarkan bahwa perubahan sosial bagaikan roda yang sedang berputar.
Maksudnya adalah perputaran zaman merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakan oleh
siapapun dan tidak dapat dikendalikan oleh siapapun. Menurut teori ini, kebangkitan dan
kemunduran peradaban sebuah bangsa mempunyai hubungan korelasional antara satu
dengan lainnya, yaitu tantangan dan tanggapan. Misalnya, apabila kehidupan masyarakat
mampu merespon tantangan kehidupan dan mampu menyesuaikan diri, maka masyarakat
tersebut akan mengalami perkembangan dan kemajuan.
c. Faktor-faktor apa sajakah yang dapat memunculkan perubahan sosial? Jelaskan!
Jawaban:
Berikut adalah tujuh faktor yang mempengaruhi perubahan sosial;
1. Perubahan Kependudukan.
2. Penemuan-Penemuan Baru.
3. Pertentangan (Konflik)
4. Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi dalam Masyarakat.
5. Perubahan yang Diakibatkan oleh Lingkungan Fisik.
6. Peperangan.
7. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain.

Sumber Referensi: BMP ADPU4218 PSIKOLOGI SOSIAL

NAMA: TRIA RISTIANI FATHIRAS


NIM: 042078876
PRODI: ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UPBJJ BOGOR

Anda mungkin juga menyukai