TUGAS 3
2. “ Program Desa Tanggap Covid-19 dan BLT Dana Desa sukses menjaga gerak pandemi
Covid-19 di desa tetap rendah. Hingga November 2020 sebanyak 1,4 juta warga desa terjaga tidak
jauh kejurang kemiskinan. Maka BLT Dana Desa tetap dilanjutkan pada 2021,” katanya.
Disrupsi pandemi menguatkan peran pekerjaan tidak tetap, dimana didesa berupa padat Karya
Tunai Desa ( PKTD ). Secara nasional, 97 persen PHK diserao melalui program – program
pekerjaan tidak tetap. Di desa, APBDes 2020 untuk insprastruktur telah turun dari 68 persen pada
2019 menjadi 35 pesen, dimana sebanyak 32 persen dilaksanakan dengan pola PKTD dan non
PKTD 12 persen.
Sepanjang januari 2021 PKTD akan meningkat menjadi 55 persen dari dana desa. Mengingat
PKTD berhasil menahan laju pengangguran terbuka didesa sebesar 0,79 persen , padahal dikota
melonjak 69 persen.
3. A. Asas fungsional. Secara elementer dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan asas
fungsional dalam manajemen logistik desa adalah bahwa kekayaan yang dimiliki oleh desa
harus digunakan sesuai status, fungsi serta kegunaannya. Artinya kekayaan milik desa tidak
digunakan untuk kepentingnan pejabat desa atau keluarganya.
Asas kepastian Hukum. sama seperti asas sebelumnya, di dalam pemendagri tersebut di atas
tidak di berikan penjelasan yang cukup untuk memahaminya, karena semua orang di anggap
sudah tahu. Asas kepastian hukum permendagri tersebut adala agar semaua kekayaan desa -
baik cara – cara memilikinya mau pun bukti kepemilikannya – sudah memiliki kaedah – kaedah
hukum, sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.
Asas Keterbukaan. Maksud dari asas ialah bahwa dalam proses memiliki, menyimpan dan
menggunakan kekayaan desa bersifat terbuka, sehingga para pemangku kepentingan
memperoleh informasi yang cukup dan mereka menjadi tahu. Ketertutupan akan menimbulkan
kecurigaan, yang pada gilirannyan akan membuat ketidak percayaan. Padahal pemerintahan
adalah aktivitas yang berbasis pada kepercayaan.
Asas Efisiensi. Maksud dari asas ini adalah bahwa dalam memperoleh, mengunakan dan
menghapus kekayaan desa harus bersifat efiesen sehingga dapat dikurangi terjadinya
pemborosan kekayaan desa, yang pada gilirannya akan membuat nilai kekayaan tersebut dari
waktu ke waktu menjadi semakin menurun.
Asas akuntabilitas dan Kepastian Nilai. Maksud dari asas ini yaitu bahwa dalam proses
memiliki, menggunakan, menyimpan dan menghapus kekayaan desa harus memperhatikan
pertangguanggugatannya ke pada para pemangku kepentingan, sebab perinsif dasar mekanisme
pengelolaan kekayaan negara. Asas kepastian nilai mengharuskan secara priodik dilakukan
penilaian ulang dan audit terhadap kekayaan desa. Sehingga dapat di ketahui perkiraan harga
pasar dibandingkan pada saat harga pembelian atau pengadaan. Hal ini sangat penting apabila
pada saatnya nanti dilakukan pembuatan neraca kekayaan desa, maka semua data sudah tersedia
dengan lengkap akurat dan aktual.
Menurut Triotmodjo ( 2000 : 7 ) terdapat prinsip – prinsip pengawasan agar pelaksanaannya dapat
efektif dan efisien, yaitu:
1. Obyetif dan menghasilkan fakta.
Pengawasan harus bersifat obyetif dan dapat melakukan fakta – fakta tentang pelaksanaan
pekerjaan dan berbagi faktor yang mempengaruhi.
2. Pengawasan berpedoman pada kebijakan yang berlaku
Untuk dapat menilai ada tidaknya kesalahan – kesalahan dan penyimpangan, pengawasan
harus
Berpangkal tolak dari keputusan pimpinan yang tercantum dalam:
a. Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
b. Rencana kerja yang telahditentukan.
c. Pedoman kerja yang telah digariskan.
d. Peraturan – peraturan yang telah ditetapkan.
3. Preventif.
Pengawasan harus mencegah sedini mungkin Kesalahan – kesalahan , berkembang dan
terulang
Kesalahan – kesalahan. Oleh karna itu pengawasan harus sudah dilakukan pada tahap
perencanaan dengan menilai rencana yang akan dilaksanakan.
4. Pengawasan bukan tujuan
Pengawasan hendaknya tidak dijadikan tujuan, tapi saran untuk menjamin dan meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan organisasi.
5. Efisiensi.
Pengawasan harus dilakukan secara efisien, bukan justru menghambat efisiensi
pelaksanaan pekerjaan
Prinsip - prinsip pengawasan dalam hal pengelolaan kekayaan milik desa dapat diterapkan
sepanjang aparat pengawasan internal konsisten menerapkan perinsip prinsip pengawasan dan
rutin melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan pemerintahan Desa.
4. A. „‟Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangakaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai deangan peraturan perundang – undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang jasa, dan/ atau pelayanan publik yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik‟‟.
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa pelayanan publik dapat diartikan sebagai
pemberian layanan ( melayani ) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan
pada organisasi itu sesuai denganaturan pokok dan tata cara yang ditetapkan.
B. Kompatibilitas adalah kemampuan untuk menyesuaikan berbagai tuntutan, permintaan,
perintah yang datang dari sumber – sumber berlainan, yang mungkin saling bertentangan. Seorang
pemimpin harus teguh dalam pemberian tetapi luwes implemantasinya, karena dia harus
berhadapan dengan berbagai kelompok dengan berbagai kepentingan. Luwes dalam hal ini
bukan berarti tidak memiliki prinsi, tetapi menyesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat
tanpa haru mengorbankan prinsip atau keputusan yang telah ditetapkan sebelumnya.