1. Apakah pengaruh nyata dari akibat amandemen UUD 1945 bagi
pengembangan koperasi di Indonesia? Jawab : Indonesia kini kehilangan satu per satu asetnya yang dijual ke pihak asing. Indosat dijual Rp5,6 triliun yang menyebabkan kerugian negara17,8 kali lipat, karena telah dijual lagi dengan harga Rp100 triliun. Astra dijual USD 600 juta yang menimbulkan kerugian 75 kali lipat, karena harga sekarang sudah mencapai USD 45 miliar. BCA dijual USD 425 juta yang menyebabkan kerugian 35 kali lipat. Padahal harga sekarang sudah USD 15 miliar. Jadi, aset negara dikuasai oleh satu persen orang yang terus menghisap 50 persen kekayaan ekonomi nasional hingga saat ini.
2. Mengapa hasil-hasil pembangunan koperasi selama ini masih jauh dari
harapan? Jawab : Rendahnya sumber daya manusia (SDM) koperasi, minimnya permodalan, kendala pasar bagi produk yang dihasilkan koperasi sudah dianggap biasa bahkan dianggap sesuatu yang alami dan melekat pada koperasi. Fakta di lapangan tidak semua keanggotaan bersifat sesuai prinsip koperasi. Selain itu ada juga beberapa faktor yang menjadi permasalahan di koperasi seperti : Kesadaran masyarakat berkoperasi rendah Kurang pembinaan dari pemerintah Penguasaan Teknologi dan akses informasi rendah Kualitas manajemen rendah Jenis usaha belum berorientasi pasar Kesulitan mencari mitra usaha Kemampuan melayani kebutuhan/kepentingan anggota rendah Pengambilan keputusan lambat Interest pribadi 3. Bagaimanakah seharusnya sikap pelaku koperasi terhadap upaya “pengecilan” peranan pemerintah dalam pembangunan koperasi di Indonesia? Jawab : Sikap pelaku koperasi terhadap upaya pengecilan peran pemerintah dalam pembangunan koperasi di Indonesia adalah bersiap diri. Tindakan persiapan itu dilakukan salah satunya dengan menyiapkan para anggota untuk bersaing dalam situasi pasar dengan simulasi proteksi yang minim dari pemerintah. Hal ini dilakukan untuk membiasakan para anggota koperasi agar tidak terkejut ketika peran pemerintah benar-benar menjadi minim dan mengarah pada liberalisasi pasar.