Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan yang dimaksud dengan pegawai daerah dan berikan contohnya!

Jawab : PNS daerah merupakan PNS yang dalam kesehariannya dibiayai


oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBD), baik itu
APBD provinsi maupun APBD Kabupaten/Kota.PNS daerah ini dipimpin
langsung olehBupati/Walikota/Gubernur setempat sehingga segala proses
birokrasi yang terjadi di dalamnya menjadi tanggung jawabpimpinan
tersebut.
Contoh : sekretariat daerah ,bupati

2. Jelaskan bagaimanakah cara mengisi formasi pegawai daerah, pemberhen
tiannya dan pembinaannya?

Jawab : Agar satuan-satuan organisasi mempunyai jumlah, susunan pangkat


dan mutu Pegawai Negeri Sipil yang cukup sesuaidengan jenis, sifat
dan besarnya beban tugas, maka ditetapkan formasi Pegawai Negeri Sipil.

3. Bagaimanakah proses perencanaan kebijakan pemerintah daerah?

Jawab : Kebijakan Publik, Robert Eyestone yang dikutip dalam (Budi


Winarno, 2002) mengatakan bahwa secara luas kebijakan dapatdidefinisikan
sebagai hubungan suatu unit pemerintah dengan lingkungannya. Pengertian
ini masih sangat luas dan kurang pastikarena apa yang dimaksud kebijakan
dapat mencakup banyak hal.William Dunn seperti dikutip Inu Kencana Syafei
(2006)mengatakan kebijakan adalah suatu rangkaian pilihan-pilihan yang
saling berhubungan yang dibuat oleh lembaga atau parapejabat pemerintah
pada bidang-bidang yang menyangkut tugas pemerintah. Pengertian
kebijakan publik menurut Chandler dan
Plano (1988) dapat diklasifikasikan sebagai intervensi pemerintah. 

Dalam  ini pemerintahmendayagunakan berbagaiinstrumen yang dimiliki


untuk mengatasi persoalan publik.Secara mudah dapat dikatakan kebijakan
publik adalah usaha pemerintah untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan publik.Penyelesaian permasalahan-permasalahan publik
oleh negara yang dalam hal ini diwakili pemerintah diwujudkan dalam
bentukfungsi pelayanan. Fungsi pelayanan kepada masyarakat oleh
pemerintah dilakukan melalui alokasi kebijakan publik di manaalokasi
kebijakan publik dirumuskan bersama antar pelaku yang terlibat di dalam
sistem pemerintahan.
Pada pelaksanaannya proses kebijakan publik dalam setiap tahapnya
merupakan kegiatan yang begitu kompleks didalamnyayang melibatkan
pihak-pihak dengan berbagai kepentingan mereka masing-masing dan
kerumitan bisa bertambah ketikakebijakan tidak dirumuskan secara jelas
sebagai akibat kompromi-kompromi politik yang mewarnai
proses perumusan kebijakantersebut. Kondisi yang demikian
akan melahirkan konsekuensi terjadinya deviasi atas tujuan kebijakan atau
program yang telahditetapkan seperti dikatakan Hogwood dalam (Purwanto,
2012) kebijakan publik lebih banyak gagal atau paling tidak kebijakan publik
tidak terwujud secara sempurna ketika diimplementasikan.

4. Jelaskan cara mengevaluasi kebijakan menurut Finance (1994:4 dalam


Badjuri dan Yuwono, 2002: 135)

Jawab : Menurut Finance (1994:4) ada empat dasar tipe evaluasi sejalan


dengan tujuan yang ingin dicapai. Keempat tipe ini adalahevaluasi
kecocokan (appropriateness evaluation), evaluasi efektivitas (effectiveness
evaluation), evaluasi efisiensi (efficiencyevaluation) dan evaluasi
meta (meta-evaluations). Evaluasi kecocokan (appropriateness) menguji dan
mengevaluasi tentangapakah kebijakan yang sedang berlangsung cocok
untuk dipertahankan ? juga, apakah kebijakan baru dibutuhkan
untukmengganti kebijakan ini ? pertanyaan pokok dalam evaluasi kecocokan
ini adalah siapakah semestinya yang menjalankankebijakan publik tersebut
pemerintah atau sektor swasta ? Jawaban atas pertanyaan ini
memungkinkan penentuan tingkatkecocokan implementasi kebijakan.
Evaluasi efektivitas menguji dan menilai apakah program kebijakan tersebut
menghasilkandampak hasil kebijakan yang diharapkan ? Apakah tujuan yang
dicapai dapat terwujud ? Apakah dampak yang diharapkansebanding dengan
usaha yang telah dilakukan ? Tipe evaluasi ini memfokuskan diri pada
mekanisme pengujian berdasar tujuanyang ingin dicapai yang biasanya
secara tertulis tersedia dalam setiap kebijakan publik. Evaluasi efisiensi,
merupakan pengujiandan penilaian berdasarkan tolok ukur ekonomis yaitu
apakah input yang digunakan telah digunakan dan hasilnya
sebandingdengan output kebijakannya ? Apakah cukup efisien dalam
penggunaan keuangan publik untuk mencapai dampak kebijakan ?Meta
evaluasi, menguji dan menilai terhadap proses evaluasi itu sendiri. Apakah
evaluasi yang dilakukan lembaga berwenangsudah profesional ? apakah
evaluasi tersebut sensitif terhadap kondisi social.

Anda mungkin juga menyukai