1. Apa yang Saudara ketahui tentang peran, kedudukan, fungsi dan tugas Aparatur Sipil
Negara sesuai dengan UU No.5 Tahun 204 tentang Aparatur Sipil Negara
Pada UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara didalamnya memuat peran,
kedudukan, fungsi dan tugas aparatur sipil negara yaitu :
1. ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara, yang melaksanakan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah, harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik.
2. Secara umum, pegawai ASN memiliki fungsi sebagai :
A. Pelaksana kebijakan publik
B. Pelayan publik
C. Perekat dan pemersatu bangsa
Adapun tugas pegawai ASN, diantaranya :
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Sedangkan pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
2. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Pagawai Pemerinth dengan Perjanjian Kerja (P3K)
dan meliputi apa saja menajemen P3K tersebut sesuai dengan PP 49/2018 ? Jelaskan
Penetapan Kebutuhan
Pengadaan
Penilaian Kinerja
Penggajian/Tunjangan
Pengembangan Kompetensi
Pemberian Penghargaan
Disiplin
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Perlindungan
2. Harap Saudara jelaskan pengertian tentangan "Pengembangan Kompetensi" dan seberapa
penting pengembangan kompetensi bagi Pegawai ASN. Jelaskan
Evaluasi satu (1) implementasi kebijakan Publik yang sudah berlangsung minimal 5 tahun.
Evaluasi dengan dimensi-dimensi dari teori Solichin di atas.
Contoh implementasi kebijakan Publik yang telah berlangsung minimal 5 tahun yaitu kebijakan
kartu penyandang disabilitas Jakarta yang merupakan salah satu program bantuan sosial dari
Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mencegah kerentanan sosial serta upaya
mendukung pemenuhan berbagai kebutuhan dasar dan kesejahteraan sosial bagi para penyandang
disabilitas.
Evaluasi dengan dimensi-dimensi dari teori Solichin yaitu sebagai berikut:
Efektivitas : program ini memberikan kartu hanya kepada penyandang disabilitas yang dapat
memberikan bantuan terhadap apa yang dibutuhkan seperti pemenuhan untuk ke rumah sakit
atau sebagainya.
Efisiensi : program ini langsung diberikan kepada penyandang disabilitas dan tidak boleh
diwakilkan yang apabila diwakilkan kartu tersebut tidak dapat diterima walaupun pihak keluarga
yang mewakili karena sebagai bukti bahwa yang menerima adalah penyandang disabilitas.
Keadilan : program ini adil membagikan kartu kepada penyandang disabilitas meliputi disabilitas
sensorik, disabilitas fisik, disabilitas intelektual, disabilitas mental. Memberikan perlakuan yang
sama dan pemberian akses penuh ke semua layanan.
Responsivitas : respon masyarakat terkait kartu penyandang disabilitas ini dapat membantu
penyandang disabilitas untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar dan mengakses pelayanan dasar
secara wajar sesuai ketentuan; Meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas; dan
Mewujudkan taraf hidup penyandang disabilitas yang lebih berkualitas, adil, sejahtera lahir dan
batin, mandiri serta bermartabat
Saran untuk program Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta yaitu kepada pihak pelaksana untuk
menyalurkan bantuan social KPDJ sesuai dengan waktu yang telah ditentukan karena adanya
keterlambatan pencairan dana tersebut dapat mempengaruhi program dan berdampak pada tidak
tercapainya bantuan social KPDJ yaitu pemenuhan kebutuhan dasar penyandang disabilitas.
Kemudian mungkin dapat memberikan pelatihan kepada disabilitas yang setidaknya dapat
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh penyandang disabilitas.
Inovasi dan Teknologi Administrasi
https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/inventarisasi-inovasi-pelayanan-publik-jadi-
langkah-awal-entaskan-isu-rb-tematik
Berikan kesimpulan saudara terkait artikel tersebut!
Inventarisasi Inovasi Pelayanan Publik Jadi Langkah Awal Entaskan Isu RB Tematik
Replikasi inovasi pelayanan publik menjadi salah satu langkah untuk menyelesaikan isu-isu
Reformasi Birokrasi (RB) Tematik. Untuk itu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PANRB) melakukan inventarisasi inovasi pelayanan publik guna menjaring
inovasi terbaik yang berpotensi untuk ditiru dan dimanfaatkan oleh kabupaten/kota di Indonesia.
Kementerian PANRB telah memilih enam inovasi terbaik yang beririsan dengan isu RB Tematik
pengentasan kemiskinan dan peningkatan investasi. Kini, giliran tiga inovator memaparkan
inovasi yang berhubungan dengan isu RB Tematik digitalisasi administrasi pemerintahan yakni
Layanan Informasi Pertahanan Elektronik; Sipelandukilat (Sistem Pelayanan Administrasi
Kependudukan di Wilayah Perbatasan dan Pedalaman); dan Sipraja (Sistem Pelayanan Rakyat
Sidoarjo). Sementara itu, tiga inovator lainnya menjelaskan inovasi yang beririsan dengan isu RB
Tematik prioritas Presiden, diantaranya adalah SIPUHH: Wujud Nyata Tatakelola Kehutanan;
Peningkatan Ketahanan UMK dan PDN dengan Toko Daring; Bendera Saskia (Satu Bendera
Satu Sasaran Kesehatan Ibu dan Anak). bahwa ada enam keunikan dalam inovasi ini.
Pertama, kebal/resilent, yakni layanan elektronik meningkatkan keamanan output layanan dari
kejahatan pemalsuan dokumen, tahan terhadap pandemi, kebakaran, banjir, dan bencana alam
lainnya.
Kedua, transparansi layanan yaitu memberikan akses yang luas pada masyarakat terhadap
standar pelayanan secara transparan.
Ketiga, Kepastian yaitu layanan elektronik dapat meningkatkan kecepatan, kepastian waktu dan
biaya layanan pendaftaran tanah.
Keempat, Full elektronik yaitu layanan elektronik mengurangi penggunaan kertas berupa arsip
analog yang terus menerus dihasilkan oleh kegiatan pelayanan.
Kelima, kemudahan layanan yaitu layanan elektronik meningkatkan PNBP melalui peningkatan
volume layanan dalam rangka self-financing.
Keenam, Kepastian hukum dimana layanan elektronik memberikan jaminan kepastian hukum
sehingga meningkatkan iklim investasi.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa terdapat tiga inovasi yang berhubungan dengan isu RB
Tematik digitalisasi administrasi pemerintahan yakni Layanan Informasi Pertahanan Elektronik;
Sipelandukilat (Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan di Wilayah Perbatasan dan
Pedalaman); dan Sipraja (Sistem Pelayanan Rakyat Sidoarjo). Jelaskan pemahaman saudara
terkait ketiga layanan inovasi tersebut!
Berikut adalah pemahaman terkait ketiga layanan inovasi:
Layanan Informasi Pertahanan Elektronik adalah proses memberikan informasi secara
elektronik meliputi konfirmasi kesesuaian data fisik dan data yuridis sertipikat Hak atas
Tanah serta informasi lainnya di pangkalan data.
Sipelandukilat (Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan di Wilayah Perbatasan dan
Pedalaman) Sipelandukilat memfasilitasi Disdukcapil kabupaten yang memiliki daerah
pedalaman dan perbatasan dalam mengatasi permasalahan kepemilikan dokumen
adminduk dengan mendatangi langsung wilayah perbatasan. Sipelandukilat memberikan
22 pelayanan administrasi kepada masyarakat di perbatasan, seperti KTP-el, akte
kelahiran, dan kartu keluarga. Pelayanan adminduk dengan prinsip tepat, akurat, lengkap,
dan gratis ini berfokus pada wanita, anak-anak, orang tua, serta penyandang disabilitas
yang seringkali kesulitan untuk pergi ke ibukota kabupaten untuk mengakses pelayanan
adminduk.
Sipraja (Sistem Pelayanan Rakyat Sidoarjo) adalah aplikasi pelayanan online yang
mengintegrasikan layanan pemerintah mulai dari desa/kelurahan, kecamatan sampai ke
tingkat Dinas Teknis atau perangkat daerah di Kabupaten Sidoarjo. Sipraja hadir untuk
memberikan pelayanan publik prima kepada masyarakat yang disesuaikan dengan
tuntutan perkembangan teknologi yang semakin dinamis. Sipraja didesain sebagai
aplikasi layanan satu pintu atau "One Stop Service Aplikasi" untuk urusan pelayanan
perizinan dan non perizinan yang selama ini banyak dibutuhkan masyarakat. Terdapat 24
jenis layanan yang tersedia yang dapat diakses non stop 24 jam.
Kemudian dalam artikel tersebut juga dijelaskan terdapat tiga inovator lainnya yang menjelaskan
inovasi yang beririsan dengan isu RB Tematik prioritas Presiden, diantaranya adalah SIPUHH:
Wujud Nyata Tatakelola Kehutanan; Peningkatan Ketahanan UMK dan PDN dengan Toko
Daring; Bendera Saskia (Satu Bendera Satu Sasaran Kesehatan Ibu dan Anak). Jelaskan
pemahaman saudara terkait inovasi tersebut! dan berikan kesimpulan saudara mengapa inovasi
tersebut dianggap unik!
SIPUHH merupakan sistem informasi pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari yang merupakan inovasi dari bentuk pelayanan publik dan sekaligus
wujud nyata reformasi birokrasi dalam pelaksanaan penatausahaan hasil hutan dari
sebelumnya official assessment secara manual menjadi self assessment berbasis teknologi
informasi.
Peningkatan Ketahanan UMK dan PDN dengan Toko Daring , Toko Daring merupakan
platform yang dikembangkan oleh LKPP dan terintegrasi dengan Penyelenggara
Perdagangan Elektronik (PPMSE)/ Marketplace yang mempertemukan para pelaku
Koperasi UMK dengan pemerintah sebagai pembeli.
Bendera Saskia (Satu Bendera Satu Sasaran Kesehatan Ibu dan Anak), Inovasi bendera
SASKIA merupakan solusi atas masalah kesehatan ibu dan anak dimana status
kesehatannya tidak terpantau secara berkala serta kurangnya kepedulian keluarga,
masyarakat dan pemerintah desa. Bendera SASKIA ini dipasang oleh bidan dan kader
posyandu yang terdiri dari 4 warna untuk ibu hamil yaitu warna hijau, biru, merah muda,
merah tua, 1 warna untuk bayi yaitu kuning dan 1 warna untuk balita yaitu ungu.
Inovasi tersebut dianggap unik karena kebal/resilent, yakni layanan elektronik meningkatkan
keamanan output layanan dari kejahatan pemalsuan dokumen, tahan terhadap pandemi,
kebakaran, banjir, dan bencana alam lainnya. Kemudian transparansi layanan yaitu memberikan
akses yang luas pada masyarakat terhadap standar pelayanan secara transparan. Ketiga,
Kepastian yaitu layanan elektronik dapat meningkatkan kecepatan, kepastian waktu dan biaya
layanan pendaftaran tanah. Keempat, Full elektronik yaitu layanan elektronik mengurangi
penggunaan kertas berupa arsip analog yang terus menerus dihasilkan oleh kegiatan pelayanan.
Kelima, kemudahan layanan yaitu layanan elektronik meningkatkan PNBP melalui peningkatan
volume layanan dalam rangka self-financing. Keenam, Kepastian hukum dimana layanan
elektronik memberikan jaminan kepastian hukum sehingga meningkatkan iklim investasi.