Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Formulasi dan Implementasi kebijakan dalam Pelayanan publik

Disusun Oleh :
Nadila Ayu Komang Cahyani
172221105

KELAS C-2 TEKNIK PENULISAN ILMIAH


Dosen: Sulikah Asmorowati, Ph.D. (PJMK)
Agie Nugroho Soegiono,
M.P.P.(Anggota)
Roestoto Hartojoputro,
SU.(Anggota)
ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2022

1
Judul Formulasi dan Implementasi Kebijakan dalam Pelayanan Publik
Keywords Implementasi, Kebijakan, Pelayanan Publik
Bukti Bukti terjadinya kebijakan dalam pelayanan publik
Bukti I Pada tahun 2003 belum adanya kepuasan masyarakat blitar dalam pelayanan
public yang disuguhkan pemerintah.
Bukti II Dalam jangka waktu 14 hari untuk mengurus E-KTP menurut penduduk terlalu
lama, bagaimana jika dibeberapa daerah bisa berbulan-bulan.
Bukti III Susahnya akses data masyarakat sebelum adanya teknologi informasi

Latar belakang

1. Fakta Sosial
Kebijakan dalam pelayanan public memang sudah tidak asing jika di di dengar. Dengan segala
kebijakan yang ditanamkan di setiap organisasi. Pada pelayanan public sendiri memiliki kaitan yang
penting bagi kesejahteraan masyarakat. Dapat disalurkan melalui peningkatan dan pemerataan pada
pelanannya. Kualitas yang ditunjukkan pada pembangunan fasilitas adalah suatu bukti nyata pada
pelayanan public yang memiliki kualitas serta efektifitas. Dengan cara seperti itu dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Kedudukan dan peranan aparatur pemerintah memiliki peranan penting
dalam keberhasilan setiap pembangunan program/nasional. Namun, pemerintah masih banyak
bergantung pada kemampuan kinerja pegawai sipil.

2. Fakta Literatur
Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam penanganan keluhan dalam masyarakat,
yang dimana pemerintah adalah oknum yang menyediakan pelayanan public, sehingga segala
tanggung jawab dapat membuahkan hasil bagi masyarakat dan dapat meningkatkan pelayanan public.
Tolak ukur yang menjadikan keberhasilan pada pelayanan public yang diselenggarakan pada penyedia
juga termasuk dalam kepuasan masyarakat. Dalam bentuk pelayanan public memang diharuskan
untuk kerja maksimal, yang dimana pelayanan tersebut memang diharukan untuk focus pada
kebutuhan masyarakatnya dari segi hasil kualitas maupun kauntitas. Kebijakan pelayanan public telah
memiliki berbagai macam isu, mulai dari peningkatan pada pelayanan public yang sering dijadikan
isu terberat dalam kalangan masyarakat. Dalam definisi peningkatan kualitas adalah tolak ukur kinerja
sebelumnya, dengan berbagai tuntutan masyarakat yang menginginkan kualitas maksimal. Namun,
kinerja yang ditunjukkan tidak mengalami perubahan yang pesat. Masyarakat hanya menginginkan
pelayanan yang memiliki kualitas seperti pelayanan yang pasti, mudah, murah, dan cepat. Dengan

2
poermasalahan system yang dibentuk oleh pemerintah secara sepihak, tanpa adanya pertimbangan
aspirasi masyarakat

dalam pelayanan yang diinginkan. Kebutuhan masyarakat bisa diukur dengan enam indicator seperti
kepastian waktu pelayanan,akurasi pelayanan, kesopanan dan keramahan, tanggung jawab,
kelengkapan, dan juga kemudahan dalam mendapatkan pelayanan public. Jika ingin memberikan
kepuasan dengan memberikan kebutuhan yang telah terpenuhi dengan enam indicator yang telah
disebutkan.

3. Tujuan Penulisan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No 63 Tahun 2003 telah memberikan keputusan bahwa
dalam penyelenggaraan pelayanan public memiliki tujuh prosedur dalam pelayanan, seperti
persyaratan, kemampuan, kecepatan, keadilan, kepastian biaya dan jadwal. Selain itu pelayanan
public Telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 yang berisi tentang kebijakan
standar pelayanan minimal dibidang administrasi kependudukan. Implementasi dalam pelayanan
dapat dinilai sendiri melalui peraturan daerah, pusat atau standar pelaksanaandalam bentuk standar
operasional pelaksanaan (SOP). Dalam implementasi dalpat dijadikan patokan oleh pegawai dan
warga dalam mengurus administrasi kependudukannya. Administrasi memiliki peran penting dalam
jaminan hukum masyarakat serta hak dalam perlindungan, seperti hak asasi peradilan, hak asasi
social-budaya, hak asasi hukum, hak asasi politik, hak asasi ekonomi, serta hak asasi pribadi. Untuk
mengurus hal tersebut penduduk hanya menyerahkan dokumen seperti akta kelahiran, akta kartu tanda
penduduk elektronik (e-KTP) , kartu identitas anak (KIA), kartu keluarga (KK). Kejelasan dalam akta
kelahiran sebagai dokumen catatan kelahiran untuk registrasi dalam kelahiran untuk memberikan
tanda penting kepada penduduk yang baru lahir ataupun seseorang yang belum mempunyai akta di
suatu wilayah untuk memenuhi Undang-Undang. Penerbitan dalam kutipan akta lahir diberikan
kepada penduduk yang mengajukan permohonan dalam penerbitan kutipan akta lahir yang diberikan
waktu selama paling lambat enam pulu hari sejak hari kelahiran tersebut. Dalam standar operasional
prosedur (SOP) untuk pembuatan akta kelahiran dari berbagai daerah memiliki jangka waktu sendiri,
untuk e-KTP sendiri ada yang memiliki jangka waktu 7 hari – 1 bulan. Namun dalam hal mengurus
tersebut tergantung dengan pelayanan pegawai. Dalam berbagai tahapan pengurusan tersebut, sma
sekali tidak dipungut biaya sepeser pun. Masalah yang sering dihadapi dalam pengurusan data, selalu
berawal dari lama nya waktu dalam proses perdataan. Sehingga kebanyakan orangtua yang belum
mengurus data kelahitran anaknya.

4. Argumen

3
Pelayanan yang diberikan pemerintah belum mencukupi kebutuhan masyarakat, masyarakat masih
menginginkan hal yang mudah di akses dan cepat dalam meng-akses. Pemerintah berusaha dalam
memberikan pelayanan yang akan menopang keinginan penduduknya. Masyarakat ingin di era digital
seperti sekarang ini untuk akses data mulai Implementasi pelayanan masyarakat yang dijangkau atau
dipantau melalui web yang dapat di sediakan pemerintah, namun tidak untuk membatasi tenaga kerja
atau lebih bergantung dengan tenaga kerja digital atau robot, dan tetap memberikan keadilan social
pelayanan public dengan menurunkan ketimpangan kekayaan melalui pajak atau subsidi dan program
afirmasi yang efektif. Dapat membantu ekonomi masyarakat atau menurunkan tingkat kemiskinan di
negeri ini dengan cara mengurangi beban penduduk miskin dan subsidi tepat sasaran. Tentunya dalam
pelayanan public yang diberikan melalui tenaga kerja fisik ataupun tenaga kerja digital, semua sama
saja, namun masalah dalam cara implementasi nya balik lagi pada kebijakan yang telah dibuat dan
pelayanan yang diberikan oleh tenaga kerjanya.

Tinjauan Pustaka

A. Implementasi
Kata “Implementasi” sangat tidak asing untuk diperbincangkan atau dijadikan suatu topik
pembahasan, atau bisa menjadi topik permasalahan umum. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) Implementasi adalah suatu kata yang berarti Penerapan atau Pelaksanaan.
Dalam kata Implementasi sendiri dapat kita kaitkan dengan kesepakatan dan penerapan
kewajiban suatu aturan. Nurdin Usman pernah menulis buku dengan judul “Konteks
Implementasi Berbasis Kurikulum” tahun 2002, yang berisikan tafsiran implementasi sebagai
Tindakan atau pelaksanaan suatu rencana yang sudah matang. Implementasi sendiri Tindakan
yang dilakukan sesusai dengan pemikiran awal. Implementasi dibuat untuk kegiatan dan
untuk mencapai suatu tujuan terntentu, seperti untuk mencapai kebijakan dalam pelayanan
public yang dibuat.
Ada beberapa tujuan, jenis, cara dari implementasi suatu kegiatan yang dilakukan secara
tertata dan terhubung oleh mekanisme agar dapat mencapai tujuan. Inilah Tujuan dari
Implementasi :
1.) memiliki tujuan utama dalam mencapai suatu perencanaan secara individua atau
kelompok.
2.) memeriksa serta memiliki dokumentasi prosedur dalam kebijakan.
3.) memiliki data masyarakat yang akan disangkut pautkan dalam kebijakan.
4.) menentukan keberhasilan dari suatu kebijakan yang disusun untuk menciptakan kualitas
yang maksimal.
5.) memudahkan pemerintah dalam mencapai suatu tujuan yang tersusun atau terencana.

4
Lalu Jenis dari Implementasi :
1.) Implementasi Kebijakan, yang dimana sarana kebijakan telah mencapai suatu
tujuan. Oleh karena itu, pemerintah selalu mengimplementasikan kebijakan
sesuai dengan Langkah-langkah yang telah diambil untuk mencapai suatu tujuan
yang direncanakan dan ditetapkan oleh keputusan politik dan public. Pemerintah
harus memikirkan baik atau buruknya suatu kebijakan yang dibuat untuk
masyarakatnya, untuk generasi selanjutnya yang akan meneruskan periodenya,
bagaimana dampak untuk kedepannya. Dalam tujuan pemerintah mengeluarkan
kebijakan tentunya tidak akan bertentangan dengan masyarakat dan tidak
menimbulkan kerugian negaran atau masyarakatnya.
2.) Implementasi System atau Teknologi Informasi. Yang artinya dalam system
memiliki Langkah-langkah yang dijadikan untuk patokan final desain system
yang disetujuj. Inilah tujuan dari penerapan system :
1.) menyelesaikan desain yang telah disetujui.
2.) pastikan system baru cocok atau tidak jika digunakan.
3.) pastikan perubahan system baru berjalan sesuai dengan rencana,
pemantauan dan pelaksanaan penciptaan yang baru.
4.) pastikan pengguna dapat meng-akses system yang diperbarui.
3.) Implementasi Pendidikan, segala sesuatu yang diterapkan dalam Pendidikan
harus dirancang atau disusun agar terlaksana sesuai dengan aturan yang berlaku.
Inilah 3 kegiatan pokok Pendidikan :
1.) Pengembangan Program
2.) Pelaksanaan Pembelajaran,
3.) Evaluasi setiap Pembelajaran.
4.) Implementasi Strategi, cara untuk mengubah strategis menjadi suatu Tindakan
dari menerapkan suatu rencana.
5.) Implementasi Keperawatan, kegiatan untuk membantu perpindahan dari
masalah Kesehatan untuk menjadi sehat. Inilah tujuan pelaksanaannya :
1.) Mencegah penyakit
2.) Memudahkan untuk mengakses obat-obatan
3.) Meningkatkan imun tubuh
4.) Meningkatkan Kesehatan masyarakat
5.) Memulihkan segala penyakit
6.) Implementasi Kebijakan Publik, berporos pada suatu masalah Tindakan yang
dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan yangbtelah dibuat dalam suatu
keputusan Bersama.

5
Cara dalam implementasi kebijakan :
1.) Menyusun suatu agenda yang akan direncanakan
2.) Formulasi suatu kebijakan
3.) Legitimasi kebijakan
4.) Evaluasi kebijakan yang dibuat

B. Kebijakan
Kata “Kebijakan” yang dimana suatu aturan dibangun oleh pemimpin untuk di patuhi dan
untuk kebijakan yang dibuat harus sesuai dengan kesepakatan Bersama yang dipenuhi oleh
undang-undang yang berlaku dan masyarakat. Dengan kebijakan yang dibangun atau dibuat
dapat menjadikan gambaran masa depan bangsa kedepannya. Tugas pemerintah yaitu
mengelola serta melayani keinginan dari warganya. Yang dapat dilakukan pemerintah petama
kali adalah memutuskan suatu keputusan yang akan diambil, membuat suatu kebijakan yang
dapat menjamin masa depan masyarakat. Namun sebenarnya pemerintah tidak perlu
memikirkan kebijakan yang baru, karena pemerintah dapat menggunakan kebijakan yang
telah dibuat oleh pemimpin sebelumnya. Jika dirasa kebijakan yang lama masih belum
relevan atau belum memenuhi kebutuhan masyarakatnya atau belum sesuai dengan syarat
negara, maka dibebaskan untuk menciptakan kebijakan baru atau ingin merubah kebijakan
lama menjadi kebijakan yang lebih mengikuti zaman yang lebih kodern dan mengutamakan
kenyamanan masyarakat. Seperti tampilan berbeda yang dimana pengurus baru, kebijakan
baru atau hanya sekedar judul yang diganti.
Banyak pertanyaan yang sering dikeluarkan masyarakat untuk kebijakan baru yang
dikeluarkan, seperti apa manfaat bagi public? Masa depan seperti apa yang diberikan?
Jaminan apa yang diberikan? Itulah permasalahan yang selalu diangkat. Public seringkali
menduga bahwasannya kebijakan public selalu menguntungkan bagi suatu kelompok saja,
namun merugikan bagi seluruh public. Dari sinilah keadilan pemerintah diuji, pemerintah
harus mendistribusikan manfaat dan juga kerugian dengan seadil-adilnya. Kebijakan public
harus adil social bagi masyarakatnya. Cara dalam keadilan kebijakan dengan merumuskan
keseluruh masyarakat. Masyarakat diundang untuk berdiskusi mengenai kebijakan yang
harus dikerjakan untuk masa depan. Dari mulai DPRD saja sudah cukup untuk menjadi
perwakilan perundingan tersebut, yang dimana DPRD ditunjuk sebagai perwakilan rakyat
suatu daerah. Dalam pelaksanaan perumusan kebijakan harus dilakukan secara terbuka.
Beberapa kebijakan public yang ada di Indonesia pada saat Pandemi Covid - 19, yaitu :
1. Semenejak adanya Covid-19 pemerintah memberikan kebijakan baru, seperti alat
Kesehatan yang termasuk APD, Hnd Sanitizer, Masker, DLL. Serta dukungan dalam
Sumber Daya Manusia (SDM) , Kebijakan tersebut termasuk dalam uang belanja
penanganan Kesehatan.

6
2. PPN ditanggung oleh pemerintah bagi instansi yang menganut kepemerintahan dan
juga rumah sakit rujukan Covid-19. Yang berlaku pada bulang April – September
2020. Termasuk dalam kebijakan pemberian fasilitas pajak untuk barang dan jasa.
3. Kebijakan santunan kematian bagi tenaga Kesehatan
4. Memberikan biaya anggaran perawatan pada pasien Covid-19 yang tertulis pada
daftar kementrian Kesehatan.

Untuk mencapai suatu kebijakan yang sesuai dengan tujuan yang efektif dan efisien,
pemerintah harus pandai dalam memilih pegawai yang jujur, ahli, dan professional.
Pemerintah selalu memantau kerja pegawai untuk memberikan hasil laporan pelaksaan secara
periodic kepada masyarakat. Dalam hasil pengawasannya, pemerintah tidak bisa hanya
memberikan hasil saja, namun harus menindak lanjuti jika memang ada yang harus ditindak
lanjuti dalam waktu yang singkat. Segala kebijakan yang dibentuk atau dibangun memang
harus selalu dievaluasi setiap pelaksanaannya. Memikirkan apakah kebijakan tersebut
berhasil?apakah memuaskan? Apakah jika gagal kita harus membuat kebijakan yang baru?
Dampak apa saja yang telah diberikan dari kebijakan tersebut? Ganti rugi berapa yang akan
diberikan kepada mereka yang terkena dampak? Hukuman apa yang akan diberikan jika
kebijakan tersebut gagal? Apakah ada toleransi bagi pegawai yang gagal melaksanakan suatu
kebijakan? Kebijakan sangatlah mudah untuk dijalankan dan diterapkan, hanya membutuhkan
kejujuran, professional, rutin dilaksanakan, rutin diawasi, dikendalikan dan dievaluasi pada
akhir proses. Maka akan maju suatu kehidupan masyarakat setempat dan sukses dalam
periode kepemimpinan tersebut.

C. Pelayanan Public
Pemerintah dan masyarakat memiliki hubungan yang sangatlah penting, karena itu
termasuk dalam syarat berdirinya suatu negara yang harus ada rakyatnya. Pemerintah juga
harus memiliki wilayah yang telah memenuhi syarat dan telah diakui oleh negara lain.
Hubungan pemerintah dengan masyarakatnya termasuk dalam konsep administrasi public
yang masuk dalam konsep hukum mengenai Tindakan-tindakan sebuah negara yang disebut
hukum dalam tata usaha negara. Dalam definisi hukum tata negara adalah aturan yang harus
dipatuhi dan dijalankan oleh masyarakatnya. Lalu hukum pelayanan public adalah suatu
kebijakan yang mengatur hak dan kewajiban suatu penyelenggara public dan memiliki sanksi
yang harus dipenuhi. Hukum pelayanan public memiliki sifat memaksa dalam mengatur
hubungan masyarakat yang menerima manfaat dari pelayanan public. Suatu rencana tentu saja
memiliki tujuan, begitupun dengan hukum pelayanan public yang memiliki tujuan dalam
menjamin masa depan bangsa, membangun atau menerapkan kebaikan, memberikan
ketertiban kepada masyarakatnya. Pelayanan publik bisa di definisikan sebagai pemerintah

7
yang memberikan suatu akses untuk rakyatnya agar dapat mencapai suatu tujuan masa depan
negara. Pelayanan public tentu saja diterapkan di suatu negara atau daerah yang terdapat
pemimpin dan penduduknya, terdapat wilayah tempat tinggal, memiliki aturan negara atau
hukum negara.
Pelayanan public dilakukan dengan memiliki tanggung jawab yang besar sehingga
menyangkut masa depan negara dan nama suatu negaranya sendiri. Pelayanan public yang
baik ialah pelayanan yang diberikan sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku, sesuai
kesepakatan Bersama antara pemimpin dan rakyat, pelayanan yang sesuai dengan kapasitas
kemampuan negara dan rakyat. Mengapa negara? Karena jika negara tidak menyanggupi
suatu pelayanan yang dapat merugikan akses atau fasilitas negara, maka pelayanan akan
dijalankan seperti apa? Dan mengapa rakyat? Karena jika rakyat tidak dapat menyanggupi
suatu pelayanan, seperti adanya ketidak adilan dalam suatu pelayanan. Pelayanan yang masih
memandang ekonomi kekayaan dan kemiskinan, maka bagaimana nasib rakyat yang miskin
atau yang kurang mampu, maka apa itu masih bisa di sebut public? Keuntungan yang hanya
dirasakan oleh beberapa kelompok saja, namun merugikan satu negara. Karena
pelayananpublik di Indonesia memiliki prinsip yang termasuk dalam kejelasan,
kesederhanaan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab, kemudahan dalam
akses, memiliki prinsip 3K (Kedisiplinan,Kesopanan, dan Keramahan), paling penting yaitu
kenyamanan Bersama. Karena prinsip sangat lah penting untuk kelancaran suatu pelayanan
yang berdampak pada generasi muda yang harus meneruskan suatu pelayanan dan kebijakan
yang lama. Suatu kenijakan yang baik dan benar tergantung dengan pelayanan yang diberikan,
maka dari itu untuk mencari tenaga kerja fisik yang bisa diandalkan dalam suatu pelayanan
membutuhkan waktu yang banyak serta seleksi yang ketat juga. Dengan kriteria tenaga kerja
yang dapat dipenuhi yaitu Jujur, Profesional, Adil, Sopan dan Santun.
Jenis-jenis pelayanan public di Indonesia :
1. Pelayanan barang : untuk melayani berbagai bentuk atau jenis barang.
2. Pelayanan administrative : melayani dalam mengurus data kependudukan, seoperti
mengurus KTP, KK, SIM, DLL.
3. Pelayanan regulative : pelayanan yang termasuk dalam Bidang Hukum, Pendidikan,
dan politik. Pelayanan dalam penegakkan Hukum dan Kebijakan.
4. Pelayanan Jasa : segala bentuk pelayanan yang termasuk dalam jasa, seperti jasa
Kesehatan, jasa sarana transportasi, jasa Pendidikan, DLL.

Dari jenis-jenis yang disebutkan berarti tenaga kerja yang dibutuhkan pada masing-masing
bidang memang banyak. Yang dimana satu jasa memiliki beberapa divisi yang harus di isi dengan
tenaga kerja yang kompeten dan memenuhi kriteria serta dapat menjalankan prinsip yang ada.
Pelayanan yang ada diindonesia tidak bisa dibilang bagus danrapi semua, karena Indonesia memiliki

8
banyak daerah dan banyak keluhan pada masing-masing pelayanan. Banyak masyarakat yang
mengeluh kesahkan pelayanan yang kurang sesuai. Bagaimana nasib tenaga kerja? Apa hukuman
yang akan diberikan? Teguran macam apa yang diberikan? Pastinya suatu pekerjaan setiap berapa
bulan atau tahun tentu saja mengadakan evaluasi untuk mempertanggung jawabkan hasil kerja.

Metode

1. Objek material
Metode dalam suatu penelitian memiliki tujuan agar dapat memecahkan suatu masalah dan
mengembangkan ilmu pengetahuan. Yang dimana jalan keluar untuk mencapai suatu tujuan. Dan
jenis metode tidak hanya satu dan tidak hanya satu tujuan serta permasalahan. Dari penelitian dari
artikel yang telah saya buat, saya menggunakan dua metode, yaitu metode diskusi dan metode resitasi.
Saya menggunakan metode diskusi dengan orangtua saya, dan metode resitasi saya meringkas dari
info beberapa jurnal yang berhubungan dengan tema saya. Dengan judul “Formulasi dan
Implementasi kebijakan dalm pelayanan public” yang mengarah pada pembahasan saya pada poin
“Implementasi”, “kebijakan”, “pelayanan public”. Dari ketiga keywords yang menjadi pusat
perbincangan pada artikel saya.

2. Desain
Pebahasan penelitian ini menggunakan studi Pustaka bermetode literature yang ditinjau dari
berbagai jurnal yang digunakan sebagai rujukan. Dari permasalahan yang dibahas akan dijelaskan
lebih detail mengenai gambaran dan penjelasan mengenai topik serta informasi beserta informasi yang
baru diketahui dari pembahasan tersebut. Dalam metode literature sendiri menjadi suatu tahap dari
proses penelitian. Metode literature dengan mengelola catatan serta bacaan, mengelola data dan
Pustaka, kunci utama yaitu mempersiapkan bahan penelitian. Cara untuk mengerjakan metode
literature harus diawali dengan pencarian kata kunci atau keywords terlebih dahulu, mencari subjek
yang digunakan sebagai penjelas suatu literatur, mencari informasi melalui berbagai media yang
tersedia, bisa melalui media digital atau non digital. penjelasan pada artikel jurnal ini akan semakin
jelas dan spesifik pada penjelasan dan dan tujuan dari adanya artikel jurnal ini. Artikel Jurnal ini juga
lebih mengarahkan pada pembahasan yang lebih spesifik pada isi dan tujuan yang akan dicapai pada
artikel jurnal ini.

3. Sumber informasi
dalam suatu penelitian artikel jurnal memang diperlukan data yang valid , maka dari itu
pengambilan data informasi menjadi syarat terbentuknya suatu artikel jurnal dan menjadi kebutuhan
bagi setiap organisasi. Dibutuhkan dalam segala organisasi, organisasi internal dan organisasi
eksternal. Sumber informasi menjadi peran penting dalam pengambilan data, dalam perannya yang

9
menentukan untuk pengambilan suatu keputusan sumber informasi yang penting. Dalam
pengumpulan data atau informasi dapat menggunakan data yang valid atau akurat agar mendapatkan
hasil yang benar adanya fakta dan lebih efisien. Dari artikel jurnal saya ini menggunakan jurnal resmi
dan sumber-sumber dalam internet yang memang menjadi sumber yang akurat.

4. Proses Pengumpulan data


Sumber yang saya jadikan referensi dapat diambil dari jurnal yang berbahasa Indonesia, dengan
penjelasan topik yang mengenai kebijakan dalam pelayanan public yang artinya public adalah
masyarakat Indonesia, dan kebijakan serta pelayanan di Indonesia. Dengan saya menggunakan jurnal
yang berbahasa Indonesia dapat dipahami masyarakat yang masuk dalam kategori minimnya
Pendidikan atau ilmu Bahasa. Jurnal nasional yang saya dapatkan dari beberapa sumber kumpulan
website universitas yang ada di Indonesia, serta kumpulan-kumpulan skripsi, sumber resmi pada
Lembaga pemerintah, google scholar yang memiliki banyak kumpulan data-data mulai dari yang baru
hingga data lama yang valid. Kita juga harus mencantumkan referensi yang telah pakai dalam jurnal
yang kita buat. Dalam pembuatan jurnal, kita memerlukan literature review yang menjadi
pengumpulan data informasi, analisis artikel, dan evaluasi pada data informasi.

5. Analisis data
dalam analisis data merupakan proses pengelolaan data yang dijadikan informasi baru. Analisis data
juga memiliki peran penting yang menjadikan karakteristik data menjadi lebih mudah dipahami dan
dapat memecahkan permasalahan dengan adanya solusi yang ada. Dan juga merupakan investigasi
pada permodelan data yang memudahkan untuk menemukan topik pembahasan yang bermanfaat.
Dalam analisis data sendiri memiliki beberapa metode yang dapat digunakan, seperti :
6. Analisis regresi
7. Analisis deskriptif
8. Analisis wacana
9. Analisis naratif
10. Analisis factor
dalam pengerjaan analisis sendiri memiliki Langkah-langkah yang harus dipenuhi untuk
menghasilkan data yang benar. Dalam struktur Langkah-langkah harus menentukan tujuan pada
pengelolaan data, memilih metode pengukuran yang tepat, mengumpulkan serta memastikan data,
menganalisis dan menginterprtasikan data. Dengan analisis kita dapat membandingkan konsep dan
teori data yang ditemukan. Dari hasil informasi yang baru dapat menjabarkan kebenaran pada konsep
yang dipakai.

Hasil

10
Dari hasil penelitian yang telah diriset dari beberapa jurnal yang dipakai dan dapt dibuktikan
kebenarannya, hasil yang keluar mengungkap bahwa pada kebijakan public bisa di artikan
bahwasannya kebijakan banyak yang masih dalam angan-angan masyarakat. Dengan kebijakan yang
menyimpang dari tujuan awalnya dan dapat mempengaruhi implementasi. Pergerakan yang
menyimpang pada tujuan organisasi dapat menimbulkan perubahan serta proses berjalannya terhadap
implementasi.
Dari jurnal yang telah ditemukan beserta komentar dari beberapa narasumber yang mengungkap
bahwasannya kebijakan yang ada di Indonesia banyak yang menyimpang dari tujuan awal dan tidak
merata nya keadilan dalam pelayanan yang baik dan benar. Dengan pembahasan ke adilan yang sering
diperbincangkan.
Pelayanan public merupakan bukti nyata atau secara fakta yang dapat terungkap tanpa adanya
penelitian terlebih dahulu, bisa dalam pengakuan negara. Indicator kemajuan serta kesejahteraan
masyarakat merupakan keberhasilan dlam pelayanan public dalam penerbitan administrasi.
Dalam mengurus administrasi pastinya kita harus melengkapi syarat-syarat dan ketentuan yang
telah ditetapkan. Syarat ketentuan yang telah ditetapkan oleh SOP dan ditentukan oleh pemerintah
dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan public pada pasal 21, bahwa standar
pelayanan public didasari oleh dasar hukum, persyaratan, system, biaya, pelayanan, produk, sarana
dan prasarana, pengawasan internal, penanganan pengaduan, jaminan pada pelayanan, jangka waktu
penyelesaian. Jaminan yang diberikan atas tanggung jawab pada pelayanan serta memberikan
kepastian, tanggung jawab yang diberikan berupa komitmen yang dapat memastikan keamanan.
Telah dilksanakannya wawancara mengenai topik fungsi dan tugas pelayanan , yang mengharuskan
setiap warga yang dilayani dalam mengurus administrasi kepundudukan harus mengikuti syarat dan
keterangan yang telah ditentukan, karena data yang digunakan termasuk dalam status hukum yang
digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Eko Budi Winarso,S.Sos kepala Dispendukcapil :
“Karena Dispendukcapil ini melayani urusan kependudukan maka persyaratan utama adalah
melengkapi persyaratan, ketika ada yang ingin konsultasi terkait kependudukan maka harus
jujur dan membawa persyaratan yang legal, karena tugas kami adalah mencatat, karena
outpunya nanti adalah dokumen berstatus hukum” Dispendukcapil adalah institusi negara
yang memiliki tugas untuk memberikan program kepada penduduk dalam pencatatan
kependudukan di daerah. Tugas Dispendukcapil yaitu memberikan surat kependudukan yang
digunakan sebagai bentuk bukti kepada warga negara dengan memberikan pelayanan yang
diinginkan dengan baik. Menjalankan pelayanan public sesuai dengan prosedur yang dibuat
dan sesuai dengan SOP untuk standar operasional. Berikut table SOP pada pelayanan surat
pernyataan penghasilan untuk non formal dan tidak memiliki rumah :

11
No KOMPONEN URAIAN
1. Dasar Hukum Dalam peraturan Walikota Surabaya Nomor 4 Tahun 2022
yang merupakan tentang “perubahan atas perturan Walikota
Surabaya Nomor 55” tahun 2021 tentang Standar Operasional
Pelayanan Kelurahan dalam lingkungan pemerintahan Kota
Surabaya.
2. Persyaratan 1. Surat pengantar Rt/Rw
2. KK asli
(Bagi yang tidak memiliki rumah hanya menyerahkan KK
asli)
3. System Mengunggah dokumen permohonan melalui aplikasi yang
disediakan.
4. Jangka waktu pelayanan 15 menit
5. Biaya 0 Rupiah (Gratis)
6. Produk pelayanan Surat pernyataan penghasilan (Bagi yang tidak memiliki
rumah hanya menyediakan pelayanan Surat pernyataan tidak
memiliki rumah)
7. Penanganan, pengaduan, Kepada petugas yang bersangkutan atau contact person yang
saran dan masukan tercantum pada web daerah.

8. Sarana dan Prasarana Sarana :


1. Komputer
2. Printer
3. Wifi
Prasarana : Ruang tunggu
9. Kompetensi pelaksanaan 1. Mampu dalam menggunakan computer
2. Memiliki keahlian dalam komunikasi dengan baik
(lisan atau tulisan)
3. Berorientasi pada pelayanan
4. Mampu dalam menganalisa data
5. Disiplin
6. Bertanggung jawab
10. Pengawasan internal 1. Dilaksanakan oleh pemimpin secara langsung
2. Secara continue
3. Konsisten dengan teguran dan sanksi
11. Jumlah pelaksanaan 6 orang

12
12. Jaminan pelayanan Pelayanan akan berjalan dengan lancar dan cepat jika
memenuhi persyaratan dan memenuhi dengan lengkap.
13. Jaminan keamanan dan Melaksanakan pelayanan sesuai dengan ketentuan SOP dan
keselamatan pelayanan memberikan tanda terima untuk setiap pengurus surat.
14. Evaluasi kinerja Evaluasi yang dilakukan untuk petugas pelayanan agar
standar mutu pada pelayanan dapat meningkat dengan
memberukan kuisioner kepuasan pelayanan.

Memenuhi kebijakan untuk melakukan pelayanan yang baik dan benar, maka kita haru memenuhi
syarat serta system yang disetentukan. Pelayanan yang diberikan secara gratis tidak dipungut biaya
sepeser pun, hanya memenuhi syarat membawa surat-surat yang dibutuhkan sesuai dengan keperluan
yang diurus. Pastinya setiap pelayanan aka nada hasil akhir atau evaluasi yang dilaksanakan petugas
pelayanan, dengan tujuan meningkatkan mutu pada pelayanan (berupa kuisioner). Dan memiliki
jaminan keamanan yang telah diberikan, seperti memberikan bukti tanda terima. Banyak yang telah
diberikan untuk keamanan dan kepastian dalam pelayanan.
Pada pembahasan kebijakan yang didasari oleh pendanaan, dana adalah awal mula terbentuknya
suatu kebijakan. Mengapa dana? Tanpa adanya dana tidak ada modal yang dapat digunakan untuk
membangun suatu kebijakan. Pendanaan akan mensukseskan implementasi, karena banyak atau tidak
nya dana yang dikeluarkan, maka itu lah yang menjamin keberlangsungan kebijakan. Kondisi
ekonomi sangt mepengaruhi keberlangsungan terjadinya implemntasi, pentinganya pada isu kebijakan
dan elit pada yang memberikan dukungan implementasi. Point pada pembahaan ini adalah kegagalan
implementasi yang diakibatkan dari ketaatan pelaksana terhadap kebijakan dan penolakan pada tujuan.
Van Meter dan Van Horn menjelaskan tentang masalah kapasitas yang dijadikan factor penentu
berhasil atau tidaknya implementasi. Berhasilnya implementasi bagian kpbilitas pelaksanaan yang
dicita-citakan. Masalah kapabilitas dapat menghalangi implementasi, beserta konflik yang terjadi
disemua komponen model implementasi kebijakan.
Evaluasi kebijakan dilakukan untuk menemukan penyebab dari keberhasilan atau kegagalan pada
kebijakan yang dampaknya pada cita-cita yang diinginkan. Evaluasi yang merupakan kegiatan
fungsional yang dipandang sama pentingnya dengan kebijakan, focus dengan kebijakan yang memilih
jujur dan efisiensi pada pelaksanaannya, dan secara sistematis memberikan jawaban seputar
kesesuaian kebijakan dengan tujuan awal, mengenai biaya yang digunakan serta keuntungan yang
diraih. Tujuannya evaluasi untuk memberikan pengertian tentang pelaksanaan serta dampak kebijakan.

Persentase Kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan Publik untuk KL (Persen), 2018-2021

Persentase Kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan Publik untuk KL (Persen)


Lembaga Zona Kuning (Kepatuhan Zona Merah (Kepatuhan
Zona Hijau (Kepatuhan Tinggi)
Sedang) Rendah)

13
2018 2019 2021 2018 2019 2021 2018 2019 2021

Kementerian 55,56 50,00 70,83 44,44 50,00 29,17 0,00 0,00 0,00

Lembaga 25,00 0,00 80,00 50,00 100,00 20,00 25,00 0,00 0,00

Pemerintah - - - - - - - - -
Kab/Kota

Pemerintah 31,66 33,02 24,76 44,22 40,47 54,33 24,12 26,51 20,91
Kabupaten

Pemerintah 36,73 33,03 34,69 44,90 47,22 62,24 18,37 19,44 3,06
Kota

Pemerintah 62,50 33,33 38,24 25,00 50,00 55,88 12,50 16,67 5,88
Provinsi

Bukti presentase pelayanan public berdasarkan Undang-Undang, dari tahun ke tahun mengalami naik
turun di setiap zona dari berbagai zona.

Diskusi
Dari hasil Analisa data yang telah saya teliti, data yang saya ambil dari berbagai metode penelitian.
Dengan fakta dan valid pada data, bukti table serta persentase dari tahun 2018-2021, dan juga asumsi
masyarkat mengenai pelayanan publik. Yang kita ketahui bahwa pemerintah adalah factor utama yang
dijadikan alasan buruknya pelayanan public di Indonesia. Masalah dalam pelayanan public telah
menjai topik lama yang terus terulang, dengan kasus yang sama. Dalam kasus yang menjadi garis
besar bagi masyarakat, menjadi pusat perhatian. Masyarakat berasumsi bahwa kebijakan pada
pelayanan masih belum memenuhi kriteria yang diinginkan.
Bukti nyata yang ada bahwa pelayanan yang ada di Indonesia belum memiliki kualitas tinggi,
berdasarkan persentase yang ada. Persentase menilai bahwa pelayanan public di Indonesia sama sekali
tidak memiliki keseimbangan dalm hasilnya. Dari tahun ke tahun selalu naik dan turun. Tidak ada
nilai yang tetap atau memiliki progress, sekalinya turun selalu drastic. Dari penilaian masyarakat yang
dijadikan evaluasi akhir, namun jaminan keamanan yang dijanjikan tidak membawa perubahan bagi
meningkatkan kualitas pelayanan.
Di janjikannya pelayanan yang mudah dan cepat dalam akses, namun nyatanya tidak. Pelayanan
yang diberikan terlalu rumit, lambat, tidak produktif dan beberapa tidak memiliki tanggung jawab.
Banyak masyarakat yang harus di edukasi dalam pahamnya konsep pelayanan. Masyarakat yang
belum paham dengan konsep atau cara serta prinsip pelayanan, dengan berbagai kendala yang ada
pada masyarakat. Dari minat masyarakat yang dapat mempengaruhi implementasi, bahkan mayoritas
masyarakat terbilang sangat malas untuk mengurus atau mematuhi kebijakan yang dibuat. Seperti hal
kecil, membuat AKTA KELAHIRAN, SIM, E-KTP, DLL. Berkas-berkas penting yang harus diurus
dan harus punya untuk syarat negara atau hukum yang berlaku.
Berita yang muncul mengenai pelayanan public yang ada, tetapi tetap saja tidak terlihat pergerakan
pemerintah, selalu saja menerima alasan yang dapat menunda kelancaran rencana. Kinerja yang
kurang cepat tanggap menjadikannya kualitas pelayanan menurun, minat masyarrakat yang kurang,

14
sehingga implementasi gagal. Dari berbagai berita yang menyimpang tentang pelayanan maupun
menyangkut kepemerintahan dapat menggiring opini buruk pada masyarakat. Contoh penggelapan
dana, yang dapat merubah pola pikir masyarakat untuk bersangkutan pada kebijakan pelayanan.
Peran pemerintah yang penting dan sangat dibutuhkan dengan jelas. Pastiya kita semua memiliki
pikiran jika pelayanan yang diberikan buruk, bahkan program kebijakan yang jelek dapat mencoreng
nama baik dari seorang pemimpin. Yang akan dinilai pada awal kritikan pastinya sang pemimpin.
Penilaian masyarakat menjadi ukuran seberapa baik buruknya pelayanan dan keberlangungan
implementasi serta pendanaan.
Pelayann yang masih belum efisien dan efektif, peran pemerintah dalam pelayanan serta kebijakan
masih kurang optimal. Pelayann serta kebijakan yang dibuat termasuk sarana penting dan wajib
diterapkan kepada masyarakat. Pelayanan serta kebijakan termasuk dalam syarat hukum yang dimana
wajib ditaati, diikuti, dan dilaksanakan. Dengan memiliki tujuan mensejaterahkan masyarakat dan
daerah. Memiliki banyak hambatan dalam pelaksanaan, maka semakin turun kepercayaan masyarakat.
Dari situ dapat dilihat factor terlaksananya implementasi dan fktor ketidakstabilan dalam
persentasenya. Hambatan yang seperti ini haru dijadikan bahan topi pembahasan evalusi. Dengan
mengumpulkan berbagai perwakilan daerah atau DPRBD untuk menjalankan evaluasi tiap daerah.
Dibentuknya DPRD agar masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya terhadap keresahan kebijakan
yang tidak sesuai prosedur atau tentang hambatan di daerahnya. Namun kinerja DPR/D sering
dijadikan topik hangat dengan kinerja yang kurang bagus. Dengan harapan adanya evaluasi agar
setiap daerah dapat mencapai pelayanan yang baik dan tertata secara sistematis

Kesimpulan

1. Temuan terpenting
Kesimpulan berdasarkan temuan pada penelitian tentang implementasi kebijakan dalam pelayanan
public. Dapat ditarik kesimpulannya bahwa masyarakat masih belom 100% percaya dengan kerja
pemerintah. Dengan kebijakan serta pelayanannya, banyak masyarakat yang menganggap sepele atau
bahkan enggan dalam mengurus. Ini menjadi hal yang ditakutkan oleh pemerintah dalam
melakukannya implementasi, karena dengan ini minat masyarakat menciptakan kerugian yang besar
dalam hal implementasi serta menghambat kinerja pemerintah. Pemerintah harus siap dengan resiko
merubah pola pikir masyarakat yang merasa cemas dengan hasil kerjanya. Pembuktian segala jaminan
yang diberikan memang membutuhkan minoritas dukungan terlebih dahulu, masyarakat yang
mendukung pastinya kurang lebih satu lingkungan. Kadang ketidak adilan menjadi sebab dan akibat
keterbatasan kebijakan, dengan adanya masyarakat yang merasa tidak diberi keadilan namun
diberikan kerugian.

2. Sumbangan keilmuwan

15
Pada artikel jurnal yang saya buat ini tentu nya untuk menemukan data baru sangat susah, karena data
yang terbaru biasa nya keluar jika akhir tahun dengan akhir periode serta terlaksananya evaluasi akhir.
Data yang saya dapatkan tentunya melalui hasil penelitian para ilmuwan-ilmuwan serta hasil prediksi
pemerintah. Pemerintah serta tenaga kerja yang melakukan pelayanan sangat penting perannya, untuk
menjadikan masa depan dan dapat mengedukasi masyarakat dengan tata cara pelayanan yang baik dan
benar. Dengan turun tangan secara langsung dapat menciptakan penuh kepercayaan dari masyarakat.

3. Keterbatasan penulis
Saya, penulis masih banyak merasa kurang baik dalam mencari info yang jauh lebih luas serta
penyusunan kalimat yang baik dan benar. Oleh karena itu, Saya mohon memaklumkan dan
mengkritisi lebih lanjut, agar dapat kami jadikan evaluasi kedepannya. Saya harap artikel jurnal yang
saya buat dapat bermanfaat bagi pembaca, dan menjadikan evaluasi pada diri sendiri. Untuk kritik dan
saran saya siap menanggung dan akan saya apresiasi. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih atas
perhatian dan waktunya.

Referensi
Rezha, Fahmi dkk. 2012. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Kepuasan
Masyarakat. jurnal administrasi publik. Vol 1. Hlm 81.

Triantoro, Bambang Wicaksono. 2004. “Citizens Charater” dan Reformasi Birokrasi. Jurnal
Kebijakan dan Administrasi Publik. No 2 Vol 8. Hlm 34.

Kumayza, Toni Nurhadi. 2013. Analisis Kualitas Pelayanan Pada Kantor Kecmatan Tanggerang
Kbupten Kutai Karta Negara. Jurnal Administrasi. Vol 1. Hlm 616.

KEPMENPAN Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaran Pelayanan Publik.
Hlm 5.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

Dwiyanto, Agus. 2010. Manajemen Pelayanan Publik: Peduli, Inklusif, dan Kolaboratif. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. Hlm 18.

Permendagri nomor 9 tahun 2016 tentang Percepatan Peningkatan Cakupan Kepemilikan Akta
Kelahiran. Pasal

Perturan Mentri Dalam Negri Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerbitan Kartu Tanda
Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional. Pasal 1.

16
Permatasari, Iman Amanda. "Kebijakan Publik (Teori, Analisis, Implementasi Dan Evaluasi
Kebijakan)." TheJournalish: Social and Government 1.1 (2020): 33-37.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Passal 1.

kepala Disdukcapil Kabupaten Blitar Eko Budi Winaro,S,Sos. 25 Juli 2017

https://sippn.menpan.go.id/images/article/temp/SOP%20PELAYANAN%20KEL-
20220730120113.pdf

Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 1 | Nomor 4| Tahun 2019 | (Hal. 67-78)

Situmorang Chazali. (2016). Kebijakan Publik (Teori, Analisis, Implementasi dan Evaluasi
Kebijakan). Social Security Development Institute (SSDI).

Badan pusat statistic berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU Nomor
7 Tahun 1960 tentang Statistik.

Umar, Zulkarnain. "Analisis Implementasi Kebijakan Standar Pelayanan Mininal Untuk Peningkatan
Kualitas Layanan Publik di Daerah." JAKPP (Jurnal Analisis Kebijakan & Pelayanan Publik) (2017):
1-13.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

https://www.gramedia.com/literasi/implementasi/

https://www.merdeka.com/sumut/contoh-kebijakan-publik-pengertian-dan-tingkatan-di-dalamnya-
kln.html

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI ) Manajemen Portal
DJPb

Napitupulu, Paimin. "Pelayanan publik & customer satisfaction." (2007)

Rinaldi, Rudi. "Analisis kualitas pelayanan publik." Jurnal Administrasi Publik: Public Administration

https://ombudsman.go.id/pengumuman/?tag=pelayananpublik%2Corisulsel%2Cmengenalombudsma
nJournal 2.1 (2012): 22-34.

Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2016. Pelayanan Publik : Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kader
PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Diakses pada 22 Januari 2022

17
Fathurrahman, Muslih. "Pentingnya arsip sebagai sumber informasi." JIPI (Jurnal Ilmu Perpustakaan
Dan Informasi) 3.2 (2018): 215-225

Rijali, Ahmad. "Analisis data kualitatif." Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah 17.33 (2019): 81-95.

https://www.bappenas.go.id/id/berita/implementasi-big-data-untuk-perumusan-kebijakan-publik

Afrizal, Dedy, and Chalid Sahuri. "Analisis manajemen pelayanan publik." Jurnal Administrasi
Pembangunan 1.01 (2012).

Permendagri nomor 69 tahun 2012 tentang Target Pelaksanaan SPM (Standar


Pelayanan Minimal). Pasal 3.

KEPMENPAN Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaran


Pelayanan Publik. Hlm 5.

18

Anda mungkin juga menyukai