Anda di halaman 1dari 5

Nama : MEILINDAH

NIM : 210605500024

Kelas :C

FINAL PUBLIC SERVICE INNOVATION

RINGKASAN POLICY BRIEF

Identifikasi Masalah :

Pesatnya kemajuan teknologi berdampak besar diberbagai aspek kehidupan. Pemerintah harus
mampu mengimbangi dan mengadopsi kemajuan tersebut. Berbagai inovasi sampai saat ini
dilahirkan oleh kecanggihan teknologi. Tentunya hal ini bertujuan agar berbagai aktivitas
dalam pemerintahan dilaksanakan secara efektif dan efisien. Saat ini yang menjadi
permasalahan SDM birokrasi belum bisa sejalan dengan perkembangan teknologi sehingga
platform menunjukkan eksistensi keberadaan birokrasi dalam dunia digital. Hal tersebut dapat
menimbulkan berbagai kekurangan yang justru kembali menjadi keluhan bagi masyarakat.
Dalam paltform Kejaksaan tinggi Sulawesi Selatan beberapa poin yang menjadi pelayanan
digital tidak ditemukan. Salah satunya adalah tidak ditemukannya situs pengaduan layanan.
Forum pengaduan pelayanan oleh masyarakat merupakan salah satu komponen penting dalam
standar oporasional pelayanan namun Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan msih belum
menyediakan forum tersebut. Kebebasan memperoleh informasi di Kejaksaan Tinggi Sulawesi
Selatan juga dibatasi sehingga untuk mendapatkan informasi pelayanan sulit untuk dijangkau.

Tinjauan Regulasi :

1. Undang-Undang Pelayanan Publik (secara resmi bernama Undang-Undang Nomor 25


Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik) adalah undang-undang yang mengatur tentang
prinsip-prinsip pemerintahan yang baik yang merupakan efektivitas fungsi-fungsi
pemerintahan itu sendiri. perlayanan publik yang dilakukan oleh pemerintahan atau
koporasi yang efektif dapat memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia,
mempromosikan kemakmuran ekonomi, kohesi sosial, mengurangi kemiskinan,
meningkatkan perlindungan lingkungan, bijak dalam pemanfaatan sumber daya alam,
memperdalam kepercayaan pada pemerintahan dan administrasi publik.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik : peraturan
pemerintah ini mengatur lebih lanjut mengenai pelayanan terpadu secara fisik maupun
virtual.
3. Permenpan RB Nomor 30 Tahun 2014 tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik
4. Perpres 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pelayanan Berbasis Eloktronik : Sistem
Pelayanan Berbasis Eloktronik adalah penyelenggaraan pemerintahan yang
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada
pengguna SPBE.

Tinjauan Teoritis :

1. Menurut (Nurrohman, 2017) Optimalisasi adalah upaya meningkatkan kinerja pada


suatu unit kerja ataupun pribadi yang berkaitan dengan kepentingan umum, demi
tercapainya kepuasan dan keberhasilan dari penyelenggaraan kegiatan tersebut.
2. Menurut Sampara Lukman yang dikutip oleh Sinambela (2014:5), pelayanan adalah
suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar
seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasaan
pelanggan. Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan
sebagai hal, cara, atau hasil pekerjaan melayani.
3. Menurut Lijan Poltak S (2006:5), istilah publik berasal dari bahas Inggris public yang
berarti umum, masyarakat, negara. Kata public sebenarnya sudah diterima menjadi
Bahasa Indonesia Baku menjadi Publik yang berarti umum, orang banyak dan ramai.
Menurut Mahmudi (2007: 128) Mengatakan bahwa pelayanan publik adalah segala
kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagi
upaya, pemenuhan kebutuhan publik dan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4. Menurut Sukmana dalam Erwin (2020), digitalisasi adalah proses media dari bentuk
tercetak, audio, maupun video menjadi bentuk digital. Digitalisasi dilakukan untuk
membuat arsip dokumen bentuk digital. Digitalisasi memerlukan peralatan seperti
komputer, scanner, operator media sumber dan software pendukung.
5. Menurut (Efendi dalam Hastono, 2008), birokrasi publik harus dapat memberikan
layanan publik yang lebih profesional, efektif, sederhana, transparan, terbuka, tepat
waktu, responsif dan adaptif serta sekaligus dapat membangun kualitas manusia dalam
arti meningkatkan kapasitas individu dan masyarakat untuk secara aktif menentukan
masa depannya sendiri.
Rekomendasi :

Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dalam hal ini harus melakukan inovasi untuk melakukan
pelayanan pengaduan secara digital/online. Selain karena sudah menjadi kebutuhan yang
mendesak, juga akan memberikan banyak manfaat bagi instansi dan masyarakat. Keuntungan
yang didapat diantaranya adalah efisiensi biaya dan waktu sehingga pelayanan dengan
menggunakan kertas akan berkurang. Manfaat lainnya dapat meningkatkan produktivitas
pekerja dan pengguna layanan.

RINGKASAN MATERI :

Governance, menurut Chema dalam Keban (2008:38) merupakan suatu sistem nilai,
kebijakan, dan kelembagaan dimana urusan-urusan ekonomi, sosial, politik dikelola melalui
interaksi masyarakat, pemerintah dan sektor swasta.

Collaborative, secara etimologi berasal dari kata Co dan Labor yang berarti penyatuan tenaga
atau peningkatan kemampuan yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang teklah
ditetapakn atau disepakati bersama. Secara terminologi kolaborasi adalah proses kerja sama
atau pelaksanaan sebuah pekerjaan dengan cara melibatkan banyak pihak yang relatif
permanen demi tercapainya tujuan secara efisien.

Emerson DKK (2012), collaborative governance sebagai proses struktur dalam manajemen
pengambilan keputusan kebijakan publik yang melibatkan beberapa aktor yang konstruktif dan
berasal dari berbagai aktor baik itu pemerintah, swasta dan masyarakat untuk mencapai suatu
tujuan, jika dikerjakan oleh satu pihak saja maka tujuan tersebut tidak dapat dicapai.

Model Tahapan Collaborative Governance (Ansel and Gash)

1. Kondisi awal
2. Desain kelembagaan
3. Kepemimpinan fasilitatif
4. Proses kolaborasi

Prinsip penyelenggaraan Collaborative Governance, kejelasan, fleksibel, keberagaman,


kekeluargaan, kompensasi, dan resistensi.

Aspek yang harus dipenuhi dalam Collaborative Governance, complexity, interdepedency,


trust, transparancy, inclusion of diversity, equitable use of power, continous planning.
Tujuan Collaborative Governance, memperingan tugas-tugas pemerintah dalam
melaksanakan program-program pembangunan berskala besar dan bersifat multidimensional
efektif dan efisien jika dilakukan secara kolaborasi, mempercepat, memperluas dan
meningkatkan kualitas pelayanan publik serta problem solving dan problem handing secara
tepat, cepat dan akurat atas berbagai persoalan publik yang berat dan berdampak luas.

Best Practices, diartikan sebagai sebuah ide atau cara yang digunakan dan dianggap berhasil
memiliki tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi (Pertiwi, 2012).

Tingkatan inovasi dari sisi sumbernya, inovasi adoptif (bersumber dari program-program
yang sebelumnya telah ada dan dinilai cukup berhasil pemerintah daerah), inovasi instruktif
(inovasi ini bersumber dari instruksi presiden, keputusan presiden, keputusan menteri, dan
sebagainya), dan inovasi mandiri (terobosan-terobosan inovatif pemerintah daerah yang
dilakukan atas dasar kebutuhan yaitu kebutuhan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
ada di masyarakat)

Indikator Best Practices, dampak (dampak yang positif dan dapat dirasakan untuk
meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat), kemitraan (terdiri dari beberapa stakeholder),
keberlanjutan (membawa perubahan dasar dalam wilayah permasalahan legislasi, kebijakan
sosial, transparam dan akuntabel), kepemimpinan (pemimpin yang menginspirasi untuk
adanya perubahan), transfer ke daerah lain (dapat menjadi pembelajaran bagi daerah lainnya)
serta kesetaraan gender dan pengecualian sosial (mempromosikan kesetaraan dan keadilan
sosial atas dasar pendapatan, usia, jenis kelamin dan lainnya).

Inovasi dan Kebijakan (Albury Suwarno), inovasi kebijakan merupakan suatu kebijakan
yang baru bagi negara yang mengadopsinya, tanpa melihat seberapa usangnya programnya atau
seberapa banyak negara lain telah mengadopsi sebelumnya.

Asas Inovasi Pelayanan

1. Pemanfaatan teknologi informasi


2. One stop service
3. Layanan terpadu
4. Perlibatan masyarakat
5. Pelatihan dan pengembangan karyawan pemerintah
Prinsip Inovaso Pelayanan

1. Prinsip costuer service


2. Prinsip keterlibatan masyarakat
3. Prinsip partisipasi
4. Prinsip kolaborasi
5. Prinsip penggunaan teknologi
6. Prinsip perbaikan terus menerus
7. Prinsip pemenuhan hak asasi manusia

Jenis-jenis inovasi

1. Inovasi Teknologi
Inovasi teknologi mencakup penggunaan teknologi informasi seperti aplikasi mobile,
website, dan sistem informasi manajemen untuk meningktakan kualitas dan efisiensi
pelayanan publik.
2. Inovasi Proses
Inovasi Proses mencakup perubahan pada proses-proses yang ada dalam
penyelenggaraan pelayanan publik, seperti pengurangan birokrasi, perbaikan proses
pengaduan, dan penggunaan metode-metode baru dalam pelayanan.
3. Inovasi Layanan
Inovasi layanan mencakup pengembangan layanan baru atau perbaikan layanan yang
sudah ada agar lebih efektif dan efisien dalam memberikan manfaat bagi masyarakat.
4. Inovasi Partisipasi
Inovasi Partisipasi mencakup cara-cara untuk memperkuat partisipasi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik, seperti penggunaan teknologi partisipatif dan
pelibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
5. Inovasi Manajemen
Inovasi manajemen mencakup perubahan dalam pengelolaan sumber daya manusia dan
sistem manajemen organisasi, seperti penggunaan manajemen kinerja dan peningkatan
kemampuan karyawan pemerintah.
6. Inovasi Kebijakan
Inovasi kebijkan mencakup perubahan pada kebijakan dan regulasi yang ada untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan publik.

Anda mungkin juga menyukai