ABSTRAK
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
Pelayanan publik yang berkualitas adalah fondasi utama bagi
pembangunan yang berkelanjutan. Di tengah perubahan dinamis dalam
masyarakat, pemerintah perlu terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat secara efektif. Inovasi dalam pelayanan publik melibatkan
pemanfaatan teknologi, strategi manajemen yang canggih, dan keterlibatan
masyarakat yang lebih aktif.
3
kompleks yang dihadapi oleh pemerintah dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada masyarakat. Penerapan sistem e-government adalah salah satu
inovasi yang paling mencolok dalam pelayanan publik. Inovasi dalam pelayanan
publik mencakup berbagai aspek, termasuk penggunaan teknologi informasi,
perubahan proses, dan peningkatan transparansi. Adopsi konsep "Government
2.0" telah menjadi tren di banyak negara, di mana pemerintah memanfaatkan
teknologi untuk meningkatkan interaksi dengan masyarakat dan memberikan
layanan yang lebih responsif. Pengembangan aplikasi mobile untuk memberikan
layanan publik merupakan langkah progresif dalam meningkatkan keterjangkauan
dan aksesibilitas.
B. Identifikasi Masalah
4
1. Konsep Inovasi Layanan Publik : Adopsi konsep "Government 2.0" telah
menjadi tren di banyak negara, di mana pemerintah memanfaatkan
teknologi untuk meningkatkan interaksi dengan masyarakat dan
memberikan layanan yang lebih responsif. Penerapan sistem e-government
adalah salah satu inovasi yang paling mencolok dalam pelayanan publik.
Negara-negara seperti Singapura dan Estonia telah berhasil
mengimplementasikan solusi e-government yang memudahkan akses
masyarakat terhadap layanan pemerintah, mulai dari pembayaran pajak
hingga pengurusan dokumen.
2. Layanan Publik Berbasis Aplikasi Mobile: aplikasi yang memungkinkan
masyarakat melaporkan masalah infrastruktur atau kejahatan secara real-
time.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka rumusan masalah
yang dijadikan bahan penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Berikan penjelasan tentang inovasi?
2. Sebutkan karakteristik inovasi?
3. Berikan penjelasan tentang pelayanan publik?
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelayanan publik?
5. Jelaskan tentang pengantar inovasi pelayanan publik!
6. Jelaskan tentang konsep inovasi dalam pelayanan publik!
7. Jelaskan tentang studi kasus pada inovasi dalam pelayanan publik!
8. Sebut dan jelaskan tentang dampak yang terjadi pada inovasi pelayanan
publik!?
5
KERANGKA TEORITIS
Definisi Inovasi
6
SDM, SOP program yang tidak jelas, serta kurangnya fasilitas pendukung seperti
komputer dan printer. Dalam penelitian yang dilakukan di Kota Batu, faktor
pendukung dalam inovasi pelayanan publik melalui program Door to Door
System (DDS) antara lain adanya sosialisasi ke seluruh lapisan masyarakat,
dukungan dari pihak kepolisian, serta adanya kerjasama antara pihak kepolisian
dan masyarakat. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain kurangnya
sosialisasi, kurangnya partisipasi masyarakat, serta kurangnya dukungan dari
pihak kepolisian.
faktor
definisi manfaat
kerangka
teoritis
7
METODE PENELITIAN
a) Pengertian Inovasi
Menurut Rogers (dalam Rina 2013) inovasi adalah sebuah ide, praktik atau
objek yang dianggap baru oleh individu satu unit adopsi lainnya.
Menurut Asian Development Bank inovasi adalah Sesuatu yang baru,
dapat di implementasikan, dan memliki dampak yang menguntungkan. Inovasi
8
bukan sebuah kejadian ataupun aktivitas; ini adalah konsep, proses, penerapan,
dan kapabilitas yang menentukan kesuksesan organisasi. Inovasi dapat membantu
sektor publik untuk membuat nilai untuk masyarakat.
Menurut Damanpour dalam Yogi Suwarno inovasi dapat berupa produk
atau jasa yang baru, teknologi yang baru, teknologi proses produksi yang baru,
sistem struktur dan administrasi baru atau rencana baru bagi anggota organisasi.
Menurut Rina Mei Mirnasari (2013) mengartikan inovasi di dalam
pelayanan publik bisa diartikan sebagai prestasi dalam meraih, meningkatkan, dan
memperbaiki efektivitas, efisiensi dan akuntabilitas pelayanan publik yang
dihasilkan oleh inisiatif pendekatan, metodologi, dan atau alat baru dalam
pelayanan masyarakat.
Inovasi adalah implementasi praktis dari ide-ide yang menghasilkan
pengenalan barang atau jasa baru atau perbaikan dalam penawaran barang atau
jasa. Menurut ISO TC 279 dalam standar ISO 56000:2020, inovasi didefinisikan
sebagai "entitas baru atau berubah". Menurut Everett M Rogers, inovasi adalah
ide, gagasan, dan praktik yang dianggap baru dan diterima oleh individu atau
kelompok untuk diaplikasikan atau diadopsi.
Inovasi dapat berupa penemuan baru, pembaruan, atau hal yang berbeda
dari yang sudah ada sebelumnya, baik itu gagasan, metode, atau alat Inovasi
layanan dapat didefinisikan sebagai " suatu proses yang berisi konsep-konsep baru
dan produksi , pengembangan dan implementasi perilaku . Ini juga merupakan
metode , perubahan respon terhadap lingkungan eksternal atau tindakan pertama
akibat pengaruh lingkungan terhadap transformasi organisasi. " (Lu and Tseng,
2010 apud Daft, 1978).
Menurut Mulgan dan Albury dalam Muluk mengatakan bahwa inovasi
yang sukses merupakan kreasi dan implementasi dari proses, produk, layanan, dan
metode pelayanan baru yang merupakan hasil pengembangan nyata dalam
efisiensi, efektivitas, atau kualitas hasil.
Dengan kata lain inovasi adalah modifikasi atau penemuan ide untuk
perbaikan secara terus-menerus serta pengembangan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
9
b) Karakteristik Inovasi
Cepat atau lambat penerimaan inovasi oleh masyarakat sangat tergantung
pada karakteristik inovasi itu sendiri. Karakteristik inovasi yang mempengaruhi
cepat lambat penerimaan informasi Everet M. Rogers (2003), sebagai berikut:
Keunggulan relatif (relative advantage) – Keunggulan relatif yaitu sejauh
mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya. Tingkat
keuntungan atau kemanfaatan suatu inovasi dapat di ukur berdasarkan nilai
ekonominya, atau dari faktor status sosial, kesenangan, kepuasan, atau
karena mempunyai komponen yang sangat penting. Makin
menguntungkan bagi penerima makin cepat tersebarnya inovasi.
Kompatibilitas (compatibility) - Kompatibel ialah tingkat kesesuaian
inovasi dengan nilai, pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima.
Inovasi yang tidak sesuai dengan nilai atau norma yang diyakini oleh
penerima tidak akan diterima secepat inovasi yang sesuai dengan norma
yang ada di masyarakat.
Kerumitan (complexity) –Kompleksitas ialah, tingkat kesukaran untuk
memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima. Suatu inovasi yang
mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh penerima akan cepat
tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar oleh
penerima akan lambat proses penyebarannya.
Kemampuan diujicobakan (triability) – Kemampuan untuk diujicobakan
adalah di mana suatu inovasi dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh
penerima. Jadi agar dapat dengan cepat di adopsi, suatu inovasi harus
mampu mengemukakan keunggulanya.
Kemampuan untuk diamati (observability) - Yang dimaksud dengan dapat
diamati ialah mudah atau tidaknya pengamatan suatu hasil inovasi. Suatu
inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh
masyarakat, dan sebaliknya bila sukar diamati hasilnya, akan lama
diterima oleh masyarakat.
10
Karakteristik inovasi adalah ciri-ciri atau karakter yang dimiliki oleh suatu
ide, barang, atau metode yang dianggap baru oleh seseorang atau sekelompok
orang (masyarakat),Everett M. Rogers mengemukakan lima karakteristik inovasi,
yaitu:
Keunggulan Relatif (relative advantage): Sejauh mana inovasi dianggap
lebih baik atau unggul dari yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat
diukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise sosial,
kenyamanan, kepuasan, dan lain-lain. Semakin besar keunggulan relatif
dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi.
Kompatibilitas (compatibility): Derajat di mana inovasi tersebut dianggap
konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan
kebutuhan pengadopsi. Inovasi yang sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku akan lebih mudah diadopsi.
Kerumitan (complexity): Derajat di mana inovasi dianggap sulit untuk
dipahami dan digunakan. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh
pengadopsi, semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.
Kemampuan Diujicobakan (trialability): Derajat di mana suatu inovasi
dapat diuji coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat diujicobakan
dalam seting sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi.
Observabilitas (observability): Derajat di mana hasil dari suatu inovasi
dapat diamati oleh pengadopsi. Suatu inovasi yang hasilnya mudah
diamati akan mempercepat penerimaannya oleh masyarakat.
11
oleh penyelenggara pelayanan publik. Pelayanan publik bertujuan untuk
menciptakan kebaikan, menjamin keadilan, dan ketertiban dalam kehidupan
bermasyarakat, dengan kebaikan yang diinginkan dalam hukum pelayanan publik
adalah Good Governance dan Clean Government.
Pelayanan publik yang adil dan dapat dipertanggungjawabkan
menghasilkan kepercayaan publik.Dalam pelaksanaannya, pelayanan publik harus
dilakukan secara profesional, berkualitas, dan memiliki pelayanan secara positif
yang mampu membantu memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan
ketentuan pemerintah.
Itu sebabnya pelaksanaan pelayanan publik dituntut untuk dapat
memberikan layanan yang prima. Untuk mewujudkan hal tersebut Pemerintah dan
Pemerintah Daerah harus melakukan inovasi-inovasi penyempurnaan pelayanan
publik, agar Masyarakat terlayani dengan baik sesuai tuntutan dan kebutuhan
mereka. Inovasi-inovasi tidak boleh mengurangi kualitas dan kuantitas aspek
pelayanan publik, justru inovasi dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas
pelayanan yang lebih efektif dan efisien serta semuanya dilakukan secara gratis.
12
dan Pemerintah Daerah dapat memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat. Mengagunkan teknologi dimungkinkan Pemerintah dan
Pemerintah Daerah akan lebih mudah dalam mengelola SDM. Dimana
proses pengelolaan menggunakan aplikasi, dimulai dari pendataan data
pegawai, mutasi, kehadiran pegawai hingga sistem penggajiannya semua
dapat dikelola secara efektif dan efisien sekali.
Faktor Sistem Pelayanan Publik Untuk memberikan pelayanan publik
yang baik bagi masyarakat dibutuhkan sistem yang tertata. Selain
berimbas pada kecepatan pelayanan, sistem pelayanan publik yang baik
dapat menekan pungli dan tindak korupsi. Syarat pelayanan yang jelas,
batas waktu, prosedur, serta tarif pelayanan yang transparan dapat
mendorong tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
pemerintah. Guna memberikan pelayanan yang lebih baik. Saat ini
pelayanan publik banyak yang diintegrasikan menjadi satu pintu.
13
mendiseminasikan, dan mempromosikan inovasi merupakan upaya percepatan
peningkatan kualitas pelayanan publik.
Inovasi pelayanan publik mengacu pada ide-ide kreatif, teknologi baru,
atau cara-cara inovatif dalam menyediakan layanan publik atau memperbarui
layanan yang sudah ada di sektor publik. Dengan kata lain, ini merupakan
pendekatan baru yang bersifat kontekstual dan belum tentu merupakan penemuan
baru. Di sektor publik, inovasi diperlukan untuk meningkatkan kinerja organisasi
publik di bidang pemberian layanan. Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah
perlu melakukan inovasi tidak hanya secara kelembagaan tetapi juga dalam
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Selain itu, inovasi dapat membantu
sektor publik menciptakan nilai bagi masyarakat. Bentuk inovasi dalam pelayanan
publik bermacam-macam, antara lain inovasi kebijakan dan inovasi teknologi.
14
sebagai TOP inovasi pelayanan publik, memotivasi penyelenggara pelayanan
publik untuk meningkatkan inovasi dan professional dalam pemberian pelayanan
publik, meningkatkan citra penyelenggara pelayanan publik, dan mendorong
keberlanjutan inovasi pelayanan publik.
Inovasi dalam pelayanan publik dapat diartikan sebagai terobosan jenis
pelayanan publik baik yang merupakan gagasan/ide kreatif orisinal dan/atau
adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Inovasi ini tidak harus berupa suatu penemuan
baru, melainkan juga mencakup pendekatan baru, perluasan, atau peningkatan
kualitas pada inovasi pelayanan publik yang ada Inovasi pelayanan publik dapat
meliputi berbagai aspek, seperti perubahan proses, perbaikan sistem,
penyederhanaan regulasi, dan peningkatan kualitas pelayanan.
Menurut Peraturan Menteri PANRB No. 30 Tahun 2014, inovasi
pelayanan publik merupakan trend baru yang digalakan oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Inovasi pelayanan
publik tidak hanya dilakukan untuk memenangkan kompetisi, tetapi juga untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan menciptakan pola pelayanan publik yang
berbeda sesuai dengan tuntutan era new normal.
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) diadakan oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) untuk
mendorong inovasi dalam pelayanan publik. Pada tahun 2019, sebanyak 3.156
inovasi pelayanan publik telah terekam dalam Sistem Informasi Inovasi Pelayanan
Publik (SINOVIK) yang diajukan oleh 331 instansi pemerintah.
Dengan adanya inovasi, instansi atau lembaga pelayanan publik
diharapkan dapat memberikan pelayanan yang inovatif yang berimplikasi pada
meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Inovasi pelayanan publik juga dapat
membantu dalam memperbaiki efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas pelayanan
publik. Oleh karena itu, inovasi dalam pelayanan publik diharapkan dapat terus
dikembangkan untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan era perkembangan
teknologi.
15
g) Studi kasus pada inovasi layanan publik
E-Government
Penerapan sistem e-government adalah salah satu inovasi yang paling
mencolok dalam pelayanan publik. Negara-negara seperti Singapura dan Estonia
telah berhasil mengimplementasikan solusi e-government yang memudahkan
akses masyarakat terhadap layanan pemerintah, mulai dari pembayaran pajak
hingga pengurusan dokumen.
Inovasi pelayanan publik berbasis e-government merupakan upaya
pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat melalui
pemanfaatan teknologi informasi. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
menganalisis implementasi inovasi ini, seperti pada aplikasi Sampurasun
Purwakarta, Pengadilan Agama Kelas I A Tulungagung, dan aplikasi Sapa Cetar.
Dalam konteks pandemi COVID-19, inovasi ini juga diarahkan untuk
meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan publik.
Dukungan dari pejabat publik, atau political will, dianggap sebagai elemen
paling penting dalam pengembangan e-government. Melalui penerapan e-
government, diharapkan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat dan
komunikasi lintas pemerintahan dapat menjadi lebih efisien, aksesibilitas
pelayanan publik dapat ditingkatkan, dan proses ke pemerintahan yang demokratis
dapat berjalan lebih cepat.
Dengan demikian, inovasi pelayanan publik berbasis e-government
diharapkan dapat melahirkan pemerintahan yang berdaya guna dan bermanfaat
bagi pemerintah dan masyarakat. Penelitian-penelitian ini memberikan wawasan
yang penting dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui
penerapan e-government.
Keberadaan sistem informasi dan internet di Era Industri 4.0 menjadi suatu
hal yang penting dalam upaya mewujudkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan. Berbagai kemudahan dapat diakses oleh masyarakat dengan cepat
melalui telephon seluler atau gadget, yang telah dilengkapi beragam fitur layanan
didalamnya baik dalam berkomunikasi maupun mencari informasi saat ini sudah
16
dalam genggaman. Fakta membuktikan bahwa akses kemudahan layanan melalui
teknologi dan informasi berkembang secara pesat.
Dalam hal ini pemerintah sebagai penyedia pelayanan publik dalam
birokrasi dan para pemangku kebijakan sudah seharusnya memanfaatkan
perkembangan teknologi ini dengan melakukan digitalisasi diberbagai
kebijakannya untuk memberikan pengelolaan pelayan publik yang baik untuk
mencapai good governance. Menurut Thoha (1991:39), pelayanan publik
merupakan pelayanan kepada masyarakat sebagai suatu usaha yang dilakukan
oleh seseorang atau kelompok atau instansi tertentu untuk memberikan bantuan
dan kemudahan kepada masyarakat dalam rangka pencapaian suatu tujuan.
Pelayanan publik harus ditingkatkan mengikuti perkembangan zaman sehingga,
pemerintah harus terus berinovasi dalam menyediakan pelayanan publik agar
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Teknologi informasi memainkan peran penting dalam meningkatkan
efisiensi pelayanan publik. Penerapan sistem e-government, misalnya, telah
memungkinkan pemerintah untuk memberikan layanan secara daring, mengurangi
birokrasi, dan mempercepat respon terhadap kebutuhan masyarakat. Contoh nyata
inovasi ini adalah portal pelayanan publik online yang memungkinkan warga
mengakses informasi dan layanan tanpa harus datang langsung ke kantor
pemerintah.
17
masyarakat untuk mengetahui informasi pelayanan apa saja yang tersedia di
kantor layanan publik, melakukan reservasi antrian secara online, melacak proses
pengajuan suatu layanan, dan memberikan informasi terkait pelayanan publik
lainnya. Aplikasi mobile dapat diakses dengan mudah menggunakan smartphone
dan dapat membantu meningkatkan kualitas layanan publik.
Layanan publik berbasis aplikasi mobile merujuk pada pelayanan yang
disediakan oleh pemerintah atau lembaga publik melalui aplikasi yang dapat
diakses menggunakan perangkat mobile seperti smartphone atau tablet. Berikut
adalah beberapa penjelasan terkait layanan publik berbasis aplikasi mobile
berdasarkan sumber yang disediakan:
i. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pelayanan
Publik: Pemerintah kota Surabaya telah mengintegrasikan sistem e-
government melalui perubahan dari sistem kerja konvensional menjadi
sistem kerja berbasis TIK. Hal ini mencakup penggunaan internet nirkabel
di taman-taman kota Surabaya dan program e-RT/RW di Kelurahan
Ketintang Kecamatan Gayungan kota Surabaya.
ii. Pengembangan Aplikasi Mobile Berbasis Peta: Sistem informasi layanan
publik berbasis peta mobile dapat diakses dengan perangkat mobile
berbasis Android oleh masyarakat. Tujuan pengembangan aplikasi ini
adalah untuk memberikan panduan pencarian layanan publik dengan
mudah, baik secara online maupun offline.
iii. Aplikasi Pendukung Pelayanan Publik Berbasis Mobile: Penelitian di Kota
Cimahi menghasilkan aplikasi berbasis mobile yang dapat mendukung
pelayanan bagi masyarakat, termasuk informasi pelayanan yang tersedia,
reservasi antrian secara online, dan pelacakan proses pengajuan suatu
layanan.
18
lainnya, pemerintah dapat meningkatkan transparansi dan legitimasi kebijakan.
Layanan publik berbasis aplikasi mobile merupakan upaya pemerintah dan
lembaga publik dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan
pelayanan yang lebih mudah diakses dan efisien bagi masyarakat.
19
h) Dampak dari Inovasi Pelayanan Publik
Inovasi pelayanan publik memiliki dampak yang signifikan terhadap
kualitas pelayanan dan kepuasan masyarakat pengguna. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa inovasi pelayanan publik, baik berbasis digital maupun
dalam bentuk program-program tertentu, dapat meningkatkan kepuasan
masyarakat pengguna layanan publik.
Penelitian di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Padang
menunjukkan bahwa inovasi pelayanan publik berbasis daring atau online, seperti
Si Rancak (Sistem Informasi Terpadu Pencatatan Administrasi Kependudukan),
memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan masyarakat
pengguna layanan tersebut. Begitu pula dengan penelitian di Kabupaten Bogor
yang menyoroti pemanfaatan inovasi digital terhadap kualitas pelayanan publik, di
mana inovasi daerah berbasis teknologi diharapkan dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi layanan publik.
Selain itu, penelitian di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap
(SAMSAT) Kota Jambi juga menunjukkan bahwa inovasi pelayanan memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan, terutama dalam
konteks pelayanan administrasi publik terkait dengan sistem transportasi dan
komunikasi. Demikian pula, penelitian terkait program e-Faktur dalam
administrasi perpajakan menunjukkan bahwa inovasi tersebut memiliki pengaruh
terhadap kualitas pelayanan publik.
Dengan demikian, inovasi pelayanan publik memiliki dampak yang positif
terhadap kualitas pelayanan dan kepuasan masyarakat pengguna layanan publik.
Hal ini menunjukkan pentingnya terus mendorong inovasi dalam pelayanan
publik guna meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan kepuasan masyarakat
pengguna layanan tersebut.
Dengan menerapkan inovasi dalam pelayanan publik, pemerintah dapat
mencapai berbagai dampak positif. Diantaranya adalah peningkatan efisiensi
dalam pengelolaan administrasi, peningkatan aksesibilitas layanan bagi
masyarakat, dan peningkatan kepuasan warga terhadap pelayanan yang diberikan.
20
Implementasi inovasi dalam pelayanan publik telah membawa dampak
positif, seperti peningkatan efisiensi dalam proses administratif, penurunan
birokrasi, dan peningkatan kepuasan masyarakat.
Dengan demikian, inovasi pelayanan publik memiliki peran yang sangat penting
dalam meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat serta
memperbaiki citra pemerintah dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
21
KESIMPULAN
SARAN
Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan yang penulis miliki, baik dari
tulisan maupun bahasa yang penulis sajikan, oleh karena itu mengharapkan kritik
dan sarannya, agar kedepannya penulis dapat membuat artikel lebih baik lagi.
22
DAFTAR PUSTAKA
A Cross-Cultura Approach
Alford, J., & O'Flynn, J. (2009). Making Sense of Public Value: Concepts,
Critiques, and Emergent Meanings. International Journal of Public
Administration, 32(3-4), 171-191.
Fountain, J. E. (2001). Building the Virtual State: Information Technology and
Institutional Change. Brookings Institution Press.
Karbeka, Yosua Papris, “Inovasi Pelayanan Publik (Membaca Arahan Presiden),
diakses pada tanggal 14 Maret 2022
https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--inovasi-pelayanan-
publikmembaca-arahan-presiden
Norris, D. F., & Moon, M. J. (2005). Advancing E-Government at the Grassroots:
Tortoise or Hare? Public Administration Review, 65(1), 64–75.
O’Leary, R. (2018). Reforming Public Service Delivery: What Have We Learned?
Public Administration Review, 78(6), 799–804.
Osborne, S. P., & Brown, K. (2013). Innovation in Public Services: Engaging
with Clients and Communities. Routledge.
Rogers, C., & Shoemaker, F. F. (1971). La Communication. Innovations.
Rogers, E. M., & Shoemaker, F. F. (1971). Communication of Innovations;
UNDP. (2018). Innovation in Public Service Delivery: A Literature Review.
United Nations Developmen t Programme.
file:///C:/Users/TOSHIBA/Downloads/4466-14989-1-PB.pdf
file:///C:/Users/TOSHIBA/Downloads/75893-213901-1-SM.pdf
file:///C:/Users/TOSHIBA/Downloads/ace9ff1cf37fd65ad84832f77bf1471c.pdf
file:///C:/Users/TOSHIBA/Downloads/jm_jap,+DEVIY.pdf
http://eprints2.ipdn.ac.id/id/eprint/846/1/Inovasi%20Pelayanan%20Organisas
%20Publik%20COPY.pdf
http://repository.unas.ac.id/5491/2/BAB%20I.pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JAP/article/download/7983/7542
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JAP/article/download/7983/7542
23
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/competitiveness/article/download/4466/
pdf
https://media.neliti.com/media/publications/108594-ID-inovasi-pelayanan-publik-
studi-kasus-per.pdf
24