NIM : 041530191
M.K. : HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH
TUGAS : 3 (TIGA)
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Munculnya Revolusi Industri 4.0 akan membawa perubahan cara hidup manusia
termasuk dalam berhubungan dan bekerja dari yang serba manual menuju yang serba digital.
Hal tersebut akan memberi kesempatan dan peluang besar bagi Indonesia termasuk organisasi
pemerintahan untuk berinovasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Dengan
memanfaatkan perkembangan IT akan mempercepat e-governance dalam penyelenggaraan
pemerintahan seperti pelayanan publik yang berbasis teknologi. Hal ini sesuai dengan
amanah pasal 23 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan publik bahwa
penyelenggara pelayanan publik wajib mengelola sistem informasi elektronik maupun non
elektronik yang meliputi profil penyelenggara, profil pelaksana, standar pelayanan, maklumat
pelayanan, pengelola pengaduan dan penilaian kinerja sehingga pelayanan dapat dilakukan
dengan mudah, cepat dan transparan.
B. Prinsip-prinsip Implementasi
1) Integrasi Sistem: Penggabungan berbagai sistem administratif untuk memastikan
keterkaitan dan kelancaran proses pelayanan.
2) Keterbukaan: Meningkatkan transparansi informasi terkait layanan publik untuk
mendorong partisipasi aktif masyarakat.
3) Pemberdayaan Masyarakat: Memastikan partisipasi aktif masyarakat dalam
penggunaan layanan "Satu Atap" untuk memenuhi kebutuhan mereka.
A. Manfaat
1) Peningkatan Keterjangkauan: Masyarakat dapat mengakses berbagai layanan
administratif tanpa harus berpindah-pindah tempat.
2) Efisiensi Operasional: Pengurangan birokrasi dan peningkatan efisiensi dalam
proses pelayanan.
3) Peningkatan Kepuasan Masyarakat: Kemudahan akses dan proses yang lebih
cepat dapat meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap layanan publik.
B. Tantangan
1) Kompleksitas Integrasi Sistem: Menyatukan berbagai sistem administratif yang
telah ada dapat menjadi tantangan teknis yang signifikan.
2) Perubahan Budaya Organisasi: Diperlukan perubahan budaya di dalam organisasi
untuk mendukung transformasi menuju pelayanan "Satu Atap".
3) Keamanan Informasi: Perlindungan terhadap data dan informasi menjadi krusial
dalam menghindari potensi risiko keamanan.
A. Indikator Keberhasilan
1) Tingkat Partisipasi Masyarakat: Seberapa banyak masyarakat yang menggunakan
layanan "Satu Atap" dibandingkan dengan metode tradisional.
2) Waktu Penyelesaian Layanan: Memantau waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan layanan administratif tertentu.
B. Mekanisme Evaluasi
1) Survei Kepuasan Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam menilai kualitas
layanan dan memberikan masukan.
2) Audit Internal: Memastikan bahwa proses "Satu Atap" berjalan sesuai dengan
standar dan regulasi yang ditetapkan.
V. Kesimpulan