Anda di halaman 1dari 22

INOVASI LAYANAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA RUMAH

SAKIT SEBAGAI BENTUK REFORMASI BIROKRASI

SERVICES INNOVATION BASED ON INFORMATION TECHNOLOGY IN HOSPITAL AS


A FORM OF BUREAUCRATIC REFORM

Arif Sofianto
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah
Jl. Pemuda Mo 127 – 133, Semarang, Jawa Tengah
Email: 01arifsofianto@gmail.com
Diterima: 19 Maret 2020, Direvisi: 2 Mei 2020, Disetujui: 28 Mei 2020

ABSTRAK

Salahsatu wujud reformasi birokrasi dalam pelayanan publik adalah peningkatan kualitas
pelayanan, lebih cepat, lebih murah, lebih mudah, dan lebih berkualitas. Pada sektor kesehatan,
rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengembangkan pelayanan berbasis
elektronik. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan implementasi pelayanan berbasis teknologi
informasi, identifikasi faktor pendukung dan penghambat, serta identifikasi kontribusi penggunaan
teknologi informasi terhadap reformasi birokrasi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah 7 rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah. Adapun informan dalam penelitian ini adalah pengelola layanan rumah sakit serta pembuat
aplikasi sistem. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu pengumpulan,
pengolahan dan penyajian data secara simultan. Kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Pelayanan
berbasis teknologi informasi berkembang sesuai dengan kapasitas dan sumberdaya masing-masing.
Sistem yang dibangun secara mandiri lebih berkembang dan berlanjut, serta biaya rendah. 2) Faktor
pendukung adalah budaya kerja yang baik, komitmen, edukasi, profesionalisme, tanggungjawab,
egaliter, transparan, dan konstruktif. Hambatan internal berupa komitmen, kompetensi, dan sarana.
Hambatan eksternal adalah aksesibilitas dan kurangnya pemahaman masyarakat. 3) Kontribusi
pelayaan berbasis teknologi informasi adalah kecepatan pelayanan, kepastian waktu tunggu,
transparansi, dan keadilan. Manfaat bagi rumah sakit meningkatkan efisiensi kerja, kecepatan dan
kemudahan dalam memberikan pelayanan.

Kata kunci: reformasi birokrasi, pelayanan kesehatan, rumah sakit, Provinsi Jawa Tengah

ABSTRACT

One of the forms of bureaucratic reform in public services is to improve the quality of
services, faster, cheaper, easier, and higher quality. In the health sector, hospitals owned by the
Government of Central Java Province have developed electronic-based services. The purpose of
this study is to describe the implementation of information technology-based services, identify
supporting and inhibiting factors, and identify the contribution of information technology use to
bureaucratic reform. This research is descriptive with a qualitative approach. Research subjects
were 7 hospitals owned by the Government of Central Java Province. The informant is the manager
of hospital services as well as the maker of the system application. Data analysis techniques using
the model of Miles and Huberman, the collection, processing and presentation of data
simultaneously. The conclusions of this study are: 1) Information technology-based services
develop according to their capacities and resources Systems built independently are more
developed and sustainable, and are low cost. 2) Supporting factors are good work culture,

Inovasi Layanan Berbasis Teknologi Informasi Pada Rumah Sakit Sebagai Bentuk Reformasi Birokrasi– Arif 81
Sofianto
commitment, education, professionalism, responsibility, egalitarian, transparent and constructive.
Internal barriers in the form of commitment, competence, and facilities. External barriers are
accessibility and lack of public understanding. 3) The contribution of information technology-based
services is speed of service, certainty of waiting time, transparency, and fairness. Benefits for
hospitals improve work efficiency, speed and ease in providing services.

Keywords: bureaucratic reform, health services, hospitals, Central Java

PENDAHULUAN 3) penataan dan penguatan organisasi; 4)


Reformasi birokrasi yang terus penataan tatalaksana; 5) penataan sistem
bergulir memiliki tujuan meningkatkan manajemen sumber daya manusia aparatur;
penyelenggaraan pemerintahan, terutama 6) penguatan pengawasan; 7) penguatan
pelayanan publik dalam rangka perbaikan akuntabilitas kinerja; dan 8) peningkatan
kualitas kehidupan masyarakat. Reformasi kualitas pelayanan publik.
birokrasi merupakan proses upaya Pelayanan publik merupakan
sistematis, terpadu, komprehensif, sektor yang mendapat banyak perhatian.
ditujukan untuk merealisasikan tata Salahsatu sektor wujud nyata reformasi
pemerintahan yang baik/good governance birokrasi dalam pelayanan publik adalah
(Sedarmayanti, 2009). Upaya reformasi mempersingkat waktu pelayanan
birokrasi dilakukan melalui perubahan (Akhmaddhian, 2012). Di dalam pelayan-
mengarah pada pemerintahan yang lebih an publik, prosedur dan aturan yang jelas
baik sesuai dengan kebutuhan masyarakat sangat diperlukan agar pelayanan tidak
dan dinamika kemajuan zaman. Hal ini menemui kendala (Yusriadi dan
penting karena dinamika perubahan harus Misnawati, 2017). Reformasi birokrasi
disikapi dengan baik agar tercipta tertib berpengaruh signifikan terhadap kualitas
bernegara dan bermasyarakat, dimana pelayanan yaitu perubahan cara berpikir
tugas birokrasi adalah menjalankan (mindset) pegawai dari penguasa menjadi
kewajiban negara kepada rakyatnya. Tata pelayan, dan meningkatkan pengawasan
Kelola Pemerintahan yang baik atau Good masyarakat terhadap kinerja birokrasi.
Governance merupakan proses penyeleng- Kecepatan birokrasi dalam pelayanan
garaan birokrasi dalam pelayanan barang dengan memangkas regulasi, peraturan,
dan jasa publik berdasarkan prinsip maupun sistem yang menghambat, serta
efektifitas, keadilan, partisipasi, akunta- penggunaan sistem yang lebih tanggap
bilitas, dan transparansi (Akhmaddhian, merupakan salahsatu ciri keberhasilan
2012). Selain itu juga mengacu pada reformasi birokrasi (Taufan, 2017).
paradigma New Public Services yaitu Hasil penelitian Nurbarani (2009)
pemerintah sebagai pelayan, melayani di Kota Surakarta menemukan bahwa
bukan mengarahkan, tidak dijalankan keberhasilan reformasi birokrasi didorong
dengan prinsip bisnis (Denhardt & oleh program inovatif yang bertujuan
Denhardt, 2007). untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,
Secara nasional sesuai Grand serta adanya prinsip-prinsip utama yang
Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 melandasi pelaksanaan good governance.
(Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010) Inovasi dipandang sebagai kebutuhan
terdapat delapan area perubahan yang karena dapat mengatasi masalah patologi
ditetapkan, yaitu: 1) manajemen perubahan; birokrasi, meningkatkan kualitas
2) penataan peraturan perundang-undangan; pelayanan publik, memaksimalkan potensi

82 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 1 – Juni 2020


aparatur, serta mengembalikan kepercaya- disebutkan bahwa “Setiap orang
an publik (Andhika, 2017). mempunyai hak yang sama dalam
Saat ini mulai tumbuh dengan apa memperoleh akses atas sumber daya di
yang disebut electronic government (e- bidang kesehatan”. Pemerintah bertang-
Gov) sebagai implementasi penggunaan gungjawab atas ketersediaan lingkungan,
teknologi informasi dan komunikasi dalam tatanan, fasilitas kesehatan baik fisik
pemerintahan. Bank Dunia mendefinisikan maupun sosial, ketersediaan sumber daya,
electronic government (e-gov) sebagai ketersediaan akses terhadap informasi,
upaya penggunaan teknologi informasi edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan.
oleh lembaga pemerintah (Indrajit, 2009 & Komitmen Pemerintah Provinsi
Samodra Wibawa, 2009). Banyak kegiatan Jawa Tengah mewujudkan reformasi
pelayanan publik yang dapat disediakan birokrasi tertuang dalam pernyataan misi
melalui elektronik (Holle, 2011). “Mempercepat reformasi birokrasi yang
Reformasi birokrasi dituntut memberikan dinamis serta memperluas sasaran ke
konstribusi positif terhadap kecepatan pemerintahan Kabupaten/Kota”. Refor-
pelayanan dan peningkatan daya saing masi birokrasi dilakukan dalam tiga
bangsa (Cahyono, 2017). dimensi utama yaitu: 1) pelayanan publik
Salahsatu area reformasi birokrasi yang semakin dinamis, 2) efektivitas dan
adalah pelayanan publik. Pelayanan publik efisiensi manajemen pemerintahan, 3)
merupakan serangkaian aktivitas yang kapasitas kelembagaan dan manajemen
dilakukan oleh birokrasi publik untuk sumber daya manusia aparatur yang
memenuhi kebutuhan warga negara (Agus semakin baik. Pelayanan publik yang
Dwiyanto, 2005). Birokrasi dituntut dinamis diimplementasikan dalam
memberikan layanan yang berkualitas dan kerangka membangun open government
cepat (Eddy Cahyono, 2017). Tujuan dan pemerintahan yang responsif. Open
pelayanan publik pada dasarnya adalah government diwujudkan melalui keter-
memuaskan masyarakat, untuk itu dituntut bukaan informasi publik, transparansi,
kualitas pelayanan prima yang tercermin partisipasi publik dalam penyelenggaraan
dari: 1) transparansi, 2) akuntabilitas, 3) pemerintahan, serta meningkatkan
efisiensi dan efektifitas, 4) partisipatif, 5) komunikasi dan serapan aspirasi publik.
kesamaan hak, 6) keseimbangan hak dan Pemerintahan yang responsif berupa
kewajiban (Sinambela dalam Nuril, 2018). kecepatan dalam menyikapi aduan dan
Beberapa jenis atau ruang lingkup persoalan riil masyarakat. Pelayanan
pelayanan publik sesuai ketentuan publik yang dinamis memiliki prinsip
Undang-undang No. 25 Tahun 20019 pelayanan yang mudah, murah, cepat,
tentang Pelayanan Publik, pasal 5 serta didukung inovasi dan teknologi
meliputi: 1) pelayanan barang publik dan informasi.
jasa publik, serta 2) pelayanan Terdapat 4 (empat) strategi utama
administratif yang diatur dalam peraturan yaitu: 1) meningkatkan pelayanan publik
perundang-undangan. Sesuai dengan langsung kepada masyarakat; 2)
ketentuan pasal 12 Undang-undang Nomor meningkatkan pemanfaatan dan
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan perkembangan teknologi informasi dalam
Daerah, bahwa kesehatan merupakan birokrasi; 3) meningkatkan manajemen
salahsatu bentuk pelayanan dasar yang pemerintahan yang bersih dan akuntabel; 4)
wajib dilaksanakan oleh pemerintah mewujudkan sistem manajemen sumber
daerah. Sesuai dengan Undang-Undang daya aparatur yang baik dan efisiensi
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, kelembagaannya. Pelayanan publik

Inovasi Layanan Berbasis Teknologi Informasi Pada Rumah Sakit Sebagai Bentuk Reformasi Birokrasi– Arif 83
Sofianto
bertumpu pada dua strategi utama yaitu dari 73,01 di tahun 2014 menjadi 79,17
direct services dan digitalisasi tata kelola di tahun 2018. Indeks Sistem
pemerintahan. Direct services dilakukan Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
melalui road show dan “jemput bola” Jawa Tengah pada tahun 2018 sebesar
sebagai upaya perwujudan open 3,68, dimana capaian ini melebihi target
government dimana terdapat keterbukaan yang ditetapkan RPJMD 2018-2023. Di
informasi publik, transparansi, partisipasi sisi lain Indeks Reformasi Birokrasi tahun
publik, komunikasi dan serapan aspirasi 2017 sebesar 76,53 dan turun pada tahun
publik. Adapun digitalisasi pemerintahan 2018 menjadi 74,49. Penurunan ini
dilakukan melalui pengembangan jaringan tentunya perlu menjadi perhatian dimana
infrastruktur teknologi informasi, seharusnya penggunaan teknologi
pengelolaan sistem informasi pemerintah informasi tentunya diperuntukkan dalam
berbasis elektronik (e-government) dan rangka reformasi pelayanan publik untuk
meningkatkan kemampuan ASN dalam kemudahan. Hasil penelitian Rizki (2019)
penggunaannya. tentang Reservasi Online Support System
Pada sektor kesehatan, beberapa (ROSS) bahwa penerapan pendaftaran
rumah sakit milik Pemerintah Provinsi online belum menunjukan keunggulan jika
Jawa Tengah juga telah mengembangkan tidak ada pemangkasan birokrasi dan
pelayanan berbasis elektronik. Pemerintah penyederhanaan SOP. Keunggulan yang
Provinsi Jawa Tengah memiliki 7 (tujuh) belum muncul tersebut mengakibatkan
Rumah Sakit Daerah yaitu RSJD Dr. RM. dampak yang ditimbulkan oleh inovasi ini
Soedjarwadi Klaten, RSJD Dr. Amino belum terasa (Rizki, 2019).
Gondohutomo Semarang, RSJD Surakarta, Penggunaan teknologi informasi
RSUD Dr. Moewardi Surakarta, RSUD dalam pelayanan publik ditujukan untuk
Kelet Jepara, RSUD Prof. Dr. Margono meningkatkan efisiensi pelayanan.
Soekarjo Purwokerto, RSUD Tugurejo Sebagaimana dinyatakan Indrajit (2009)
Semarang. Semua rumah sakit milik bahwa manfaat nyata dirasakan Amerika
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tersebut dan Inggris dari e-government diantaranya
telah mengembangkan sistem layanan memperbaiki kualitas pelayanan, serta
berbasis elektronik. Layanan elektronik mengurangi biaya administrasi, relasi, dan
yang terdapat di semua rumah sakit adalah interaksi. Penelitian Adrizal, dkk, (2019)
pendaftaran pasien, serta open data. menunjukkan bahwa penggunaan tekno-
Sebagian rumah sakit bahkan telah logi informasi meningkatkan kepuasan,
mengembangkan layanan dalam bentuk ketepatan, serta kualitas pelayanan.
aplikasi dalam perangkat android. Dukungan kebijakan dan sarana prasarana
Beberapa rumah sakit menerapkan sistem dibutuhkan agar kualitas pelayanan dapat
pendaftaran elektronik sebagai prosedur ditingkatkan. Penelitian Nabyla dan
utama. Kondisi tersebut cukup menarik Hariyono (2019) menunjukkan bahwa
sebagai salahsatu wujud reformasi sistem pendaftaran online berbasis
birokrasi dalam pelayanan kesehatan smartphone pada layanan kesehatan
sesuai dengan perkembangan teknologi memberikan kemudahan bagi pasien
informasi. terutama dalam mendaftar dan antrian.
Meskipun belum terdapat Hasil penelitian lainnya juga menunjukkan
pengukuran khusus terhadap implementasi bahwa salahsatu faktor yang
layanan tersebut, secara umum indeks mempengaruhi tingkat kepuasan pasien
kepuasan masyarakat terhadap layanan terhadap sistem rujukan online di fasilitas
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah naik kesehatan adalah kepahaman atas sistem

84 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 1 – Juni 2020


rujukan online sendiri (Muchsam & dengan tujuan praktis dan jelas (Daniel,
Mareta, 2019). Faktor pendukung dkk, 2005). Subjek penelitian ialah para
pendaftaran online adalah koordinasi, penyelenggara pelayanan di 7 rumah sakit
dukungan teknologi dan informasi, serta milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
penyediaan fasilitas, adapun faktor Informan yang terlibat dalam penelitian ini
penghambatnya adalah keterbatasaan adalah para pengelola layanan rumah sakit
pengetahuan masyarakat, sumber daya serta pembuat aplikasi sistem. Instrumen
manusia pelaksana inovasi, dan sistem yang digunakan dalam penelitian ini ialah
layanan (Rizki, 2019). panduan wawancara atau daftar
Berdasarkan penjelasan di atas pertanyaan terbuka untuk mengumpulkan
penting untuk mengetahui implementasi data primer dari para pelaku. Instrumen
pemanfaatan teknologi informasi pada lain adalah peralatan perekam data
rumah sakit milik Pemerintah Provinsi elektornik. Data sekunder diperoleh dari
Jawa Tengah serta kontribusinya terhadap website masing-masing rumah sakit.
reformasi birokrasi. Dibutuhkan kajian Teknik analisis data menggunakan model
untuk mengetahui bagaimana pelayanan simultan sesuai konsep Miles dan
kesehatan pada rumah sakit milik Huberman, yaitu proses pengumpulan,
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui pengolahan dan penyajian data secara
teknologi informasi menunjukkan suatu simultan dalam rangka menghasilkan
upaya refomasi birokrasi. Oleh karena itu, kesimpulan yang saling terkait (Usman
permasalahan yang perlu dikaji adalah dan Purnomo, 2008). Konsep Miles dan
bagaimana rumah sakit milik Pemerintah Huberman menggunakan tiga langkah
Provinsi mengembangkan inovasi, apa utama yaitu reduksi data untuk
saja faktor kunci keberhasilanya, serta mempermudah peneliti menajamkan
dampaknya terhadap pelayanan kepada analisis, penyajian data yang baik
masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk membantu peneliti menganalisis untuk
memberikan informasi terkait mengarahkan pada kesimpulan, dan
implementasi layanan berbasis teknologi penarikan kesimpulan/verifikasi sebagai
informasi di rumah sakit, identifikasi suatu penggambaran makna yang utuh
faktor pendukung dan penghambat, serta setalah melalui pengujian atau verifikasi.
dampaknya terhadap reformasi birokrasi,
khususnya pelayanan publik. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
METODE PENELITIAN Seluruh Rumah Sakit milik
Penelitian ini merupakan penelitian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. mengembangkan sistem layanan berbasis
Menurut Arikunto (2002) penelitian elektronik. Layanan elektronik yang
deskriptif untuk mengetahui keadaan terdapat di semua rumah sakit tersebut
sesuatu mengenai apa dan bagaimana, memiliki sejarah dan metode yang
berapa banyak, sejauh mana dan berbeda-beda. Setiap rumah sakit
sebagainya. Penelitian kualitatif menurut menggunakan media, aplikasi dan bahasa
Usman dan Purnomo (2008) berusaha pemorgraman yang berbeda. Secara umum
memahami dan menafsirkan makna suatu layanan tersebut diberikan untuk proses
peristiwa interaksi tingkah laku manusia pendaftaran pasien, informasi jadwal
dalam situasi tertentu menurut perspektif layanan, serta administrasi. Sebagian
peneliti sendiri. Penelitian ini bersifat rumah sakit telah mengembangkan
terapan yaitu usaha menjawab masalah layanan dalam bentuk website serta

Inovasi Layanan Berbasis Teknologi Informasi Pada Rumah Sakit Sebagai Bentuk Reformasi Birokrasi– Arif 85
Sofianto
sebagian juga dilengkapi dengan aplikasi layanan. Contohnya ketentuan mengenai
android, dan menerapkan sistem rujukan berjenjang dari BPJS cukup
pendaftaran elektronik sebagai metode menghambat kecepatan pelayanan rumah
utamanya. sakit. Adapun terkait dengan sistem lain
1) RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten adalah adanya perubahan-perubahan dari
Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) sistem lain dengan cepat, misalnya sistem
Dr. RM. Soedjarwadi Klaten telah aplikasi BPJS yang berubah sehingga
mengembangkan pelayanan eksternal pihak rumah sakit juga harus
melalui aplikasi pendaftaran online yang menyesuaikan.
bisa di-install dalam perangkat berbasis 2) RSJD Dr. Amino Gondohutomo
android. Melalui aplikasi ini, masyarakat Semarang
bisa melakukan pendaftaran secara online, Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD)
memilih klinik dan dokter, jadwal Dr. Amino Gondohutomo Semarang
kunjungan dokter, informasi resep. tergolong memiliki saluran yang lebih
Masyarakat bisa mengetahui informasi terbatas dibanding rumah sakit milik
antrian poliklinik, ketersediaan tempat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lainnya.
tidur, informasi layanan, informasi publik Layanan melalui website berupa PPID dan
dan layanan data lainnya. Masyarakat juga open data sudah tersedia. Begitu juga
bisa memberikan masukan atau pengaduan dengan informasi ketersediaan ruang rawat
kepada manajemen rumah sakit. inap juga sudah terpampang di website.
Secara internal juga telah Hanya saja layanan pendaftaran yang
dikembangkan aplikasi manajemen rumah disediakan masih menggunakan SMS
sakit dalam bentuk SIM – RS (Sistem center. Hal ini berbeda dengan layanan di
Informasi Manajemen Rumah Sakit). rumah sakit lainnya yang sudah
Menurut C. Adi P selaku tim pengguna menggunakan aplikasi android atau
sistem, manfaat penggunaan aplikasi layanan website.
tersebut adalah mempercepat proses untuk 3) RSJD Surakarta
pelayanan dan operasional rumah sakit. Layanan pada Rumah Sakit Jiwa
Dengan aplikasi tersebut proses bisnis Daerah (RSJD) dr Arif Zainudin Surakarta
rumah sakit menjadi lebih cepat, sebagaimana yang disampaikan Totok
tersedianya informasi untuk manajemen, Hardiyanto selaku pengguna aplikasi ada
serta efisiensi tenaga atau pengurangan banyak aplikasi (53 aplikasi) yang
SDM pada suatu proses. Dengan layanan- digunakan baik dari internal maupun
layanan tersebut, proses bisnis rumah sakit eksternal. Dari eksternal ada berbagai
dan pelayanan berjalan dengan lebih cepat aplikasi baik dari pemerintah pusat
dan efisien. Masyarakat juga merasakan maupun Pemerintah Provinsi (GRMS,
manfaat, selain itu mereka juga open data, PPID). Adapun dari internal
berpartisipasi dalam perbaikan dengan telah dikembangkan aplikasi pendaftaran
memberikan saran masukan dan aduan. online, PPID, serta Wilayah Bebas
Berdasarkan masukan masyarakat Korupsi (WBK) berbasis android. SPOL
tersebut, rumah sakit memiliki bahan- AZ (sistem pendaftaran online dr Arif
bahan informasi untuk perbaikan. Zainudin) dikembangkan untuk
Adapun beberapa hambatan yang memudahkan pasien/keluarga pasien
dialami adalah adanya kebijakan dan melakukan pendaftaran dan mengakses
keterkaitan dengan sistem lain. Beberapa jadwal dokter, poliklinik, informasi-
regulasi dari luar rumah sakit yang informasi penting lainnya. Aplikasi ini
menghambat pemanfaatan dari suatu

86 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 1 – Juni 2020


tersedia dalam format website maupun Penghambat lain adalah SDM yang
android. kurang kompeten, terutama generasi
Pihak RSJD Surakarta juga terdahulu. Selain itu, ketersediaan SDM
mengembangkan aplikasi PPID berbasis yang memahami teknologi informasi juga
android. Melalui aplikasi ini masyarakat menjadi hambatan tersendiri. Ancaman
dapat meminta pelayanan data dan dari keberlangsungan sistem ini adalah
informasi yang dibutuhkan terkait dengan pergantian pimpinan bisa jadi adanya
pelayanan atau data-data lainnya tentang pergantian kebijakan, termasuk terkait
rumah sakit. Dalam rangka meningkatkan penggunaan aplikasi ini. Adapun dari
integritas institusi, RSJD Surakarta juga aspek teknis ialah masih rentannya
mengembangkan aplikasi Griya WBK. aplikasi, dimana server sering down
Aplikasi ini berfungsi untuk sehingga menghambat pelayanan online.
menyampaikan kepada publik tentang Pada konteks dan kasus ini rumah sakit
integritas lembaga dalam memerangi memiliki keterbatasan terkait dengan
korupsi. Aplikasi ini berisi informasi infrastruktur teknologi.
laporan kinerja dari setiap kelompok kerja 4) RSUD Dr. Moewardi Surakarta
atau pokja yang ada di RSJD Surakarta. Rumah Sakit Umum Daerah
Manfaat penggunaan aplikasi (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta adalah
tersebut menurut Totok Hardiyanto salah satu rumah sakit terdepan dalam
(pengguna aplikasi) adalah mempermudah implementasi layanan berbasis teknologi
proses kerja, mempermudah pengguna informasi ini. Sesuai informasi Aris dan
baik masyarakat maupun manajemen Gugun (tim PDE), mereka saat ini
rumah sakit, serta meningkatnya memiliki 3 layanan utama, yaitu terkait
kepercayaan publik. Perubahan yang dengan pasien, dokter, dan manajemen.
terjadi setelah penggunaan aplikasi- Aplikasi tersebut dikembangkan oleh
aplikasi tersebut yang dirasakan adalah tenaga internal yang merupakan divisi
proses kerja menjadi lebih singkat, tahap- khusus menangani teknologi informasi
tahap pekerjaan menjadi jelas, serta termasuk pengembangan aplikasi.
adanya perubahan lain seperti mental Pada awalnya mereka bekerjasama
aparat dan budaya kerja. Selain itu, dengan pihak ketiga (developer) di tahun
kepercayaan publik juga meningkat yang 2012 – 2014 dengan dana sekitar 3 milyar
dibuktikan dengan menurunnya komplain. rupiah. Namun setelah selesai kontrak
Dengan diperkenalkannya metode online tahun 2014 sistem tidak lagi dijalankan.
ini, masyarakat juga sangat dimudahkan Setelah itu diputuskan untuk membangun
sehingga tingkat kepuasan meningkat. sendiri sistem aplikasinya dengan
Hambatan yang terjadi dari memanfaatkan infrastruktur yang ada
implementasi aplikasi tersebut adalah (server sendiri). Pembangunan aplikasi-
terkait dengan pelayanan kesehatan itu aplikasi tersebut tidak terlepas dari peran
sendiri dan ketersediaan SDM. Layanan penting seorang dokter spesialis penyakit
teknologi informasi adalah penunjang dari dalam (dr. R. Satrio Budi S., Sp.PD) yang
layanan sesungguhnya yaitu kesehatan. memiliki kemampuan di bidang teknologi
Ketika layanan kesehatan dirasakan tidak informasi. Aplikasi yang dikembangkan
berkualitas atau dipersulit maka keluhan berbasis pada prinsip sistem electronic
dan aduan akan masuk melalui saluran ini. medical record. Dengan peran SDM
Terjadinya kesenjangan antara konsep internal tersebut, pembangunan aplikasi
pelayanan model lama dan pelayanan saat tidak membutuhkan banyak biaya. Adapun
ini menjadi salah satu penghambat. aspek infrastruktur sudah memiliki server

Inovasi Layanan Berbasis Teknologi Informasi Pada Rumah Sakit Sebagai Bentuk Reformasi Birokrasi– Arif 87
Sofianto
yang dibeli terbaru tahun 2018 dengan Terobosan lainnya adalah
spesifikasi AP Pro link generasi 9 memory berkolaborasi dengan BPJS Kesehatan
365 Giga, double processor. Infrastruktur membangun aplikasi electronic claim,
pendukungnya adalah jaringan fiber optic yaitu proses klaim biaya layanan ke BPJS
lintas gedung. Kesehatan. Pihak rumah sakit tidak perlu
Adapun 3 aplikasi yang saat ini lagi menyetorkan berkas kertas yang
efekif digunakan, yaitu e-patient, e-doctor, sangat banyak untuk mengklaim biaya
dan e-employee. E-patient merupakan layanan pasien. Klaim cukup dilakukan
aplikasi yang digunakan rumah sakit untuk melalui aplikasi ini dimana data-data yang
berhubungan dengan pasien. E-patient dibutuhkan sudah tersedia semua. Data-
menyediakan layanan pendaftaran, data pasien yang dirawat juga diakses
infomasi jadwal dokter, informasi antrian melalui data BPJS. Aplikasi ini tergolong
daftar, nomor antrian, informasi dokter, masih sangat baru, merupakan pelopor si
proses farmasi, pengaduan dan beberapa kawasan Solo Raya.
informasi lainya. Aplikasi e–doctor Sistem ini diterapkan efektif sejak
digunakan untuk berhubungan dengan tahun 2017 yang langsung dimanfaatkan
dokter. Melalui aplikasi ini manajemen oleh 500 pendaftar. Saat ini, semua
memberikan informasi kepada dokter pendaftaran harus masuk melalui sistem
jumlah pasien, jasa pelayanan, absensi online, tidak ada lagi proses manual.
internal. Dokter juga mendapatkan Meskipun pasien datang ke rumah sakit
notifikasi saat operasi, order operasi, ada tanpa melakukan pendaftaran online,
pemetaan jadwal untuk dokter, jadwal visit mereka bisa melakukan pendaftaran online
dokter, rincian jasa pelayanan dan lain di tempat, atau melakukan pendaftaran
sebagainya. Dokter juga mendapatkan langsung namun kemudian oleh petugas
notifikasi jumlah pasien hari itu yang akan akan dimasukkan dalam sistem online.
mengunakan jasanya. Dengan demikian tidak ada lagi sistem
Aplikasi e-employee merupakan pendaftaran manual, semua harus masuk
penghubung antara manajemen dan sistem minimal dengan bridging dan
karyawan. Melalui e-employee, karyawan dibantu petugas di loket pendaftaran.
dapat melihat jasa pelayanan, absensi, Semua data pendaftaran telah diproses
bahkan sampai order mobil dinas. Semua melalui teknologi informasi.
aplikasi tersebut sudah bisa diterapkan Pendaftaran di RSUD Moewardi
untuk perangkat berbasis andorid, tetapi terbagi menjadi 3 jenis, yaitu online,
masih ditolak pada sistem apple. langsung, dan on site. Sistem pendaftaran
online berlaku di semua poliklinik,
pendaftaran on site untuk paviliun
cendana, geriatri, pediatri dan obsgin.
Pendaftaran langsung dilakukan melalui
“Apem Gerobag”, yaitu fasilitas
pendaftaran langsung (manual) di loket
pendaftaran rumah sakit. Pendaftaran
online bisa dilakukan paling lambat sehari
sebelumnya, sedangkan pendaftaran yang
Gambar 1.
dilakukan pada hari bersangkutan datang
Tampilan Informasi Pasien RSDM
menggunakan pendaftaran langsung atau
Surakarta
on site. Pendaftaran on site adalah pasien
datang kemudian menggunakan perangkat

88 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 1 – Juni 2020


/anjungan yang telah disediakan untuk Aplikasi lainnya adalah sistem
melakukan pendaftaran yang masuk dalam informasi pengaduan terintegrasi “Singa
sistem online. Pasien mengambil nomor Teriak”, yaitu portal aduan masyarakat.
antrean, kemudian mendaftar dengan Pengaduan masyarakat melalui “Singa
barcode, langsung cetak dan ke anjungan. Teriak” akan masuk ke humas, kemudian
Pasien juga bisa langsung mendaftar di akan diteruskan ke e-employee untuk
loket, kemudian akan dimasukkan juga didistribusi sesuai tugasnya.
dalam sistem online dengan sistem Beberapa hal yang perlu
bridging. Aplikasi android sendiri bisa ditingkatkan antara lain kelengkapan data
digunakan lebih dari satu orang, sehingga dan layanan penunjang. Data-data profil
satu akun bisa digunakan untuk seluruh dokter masih sangat jarang karena data
anggota keluarga. diisi sendiri profilnya, sementara banyak
Kesulitan atau komplain dokter yang belum sempat mengisi.
masyarakat relatif tidak ada. Pada awalnya Demikian juga dengan layanan penunjang
pendaftaran menggunakan nomor rujukan, belum masuk sistem, dimana pasien yang
namun beberapa kali terjadi kesalahan harus ditindaklanjuti layanan penunjang
meng-input nomor rujukan, sehingga belum bisa melalui proses online, namun
kemudian diganti nomor BPJS. Beberapa daftarnya sudah ada di aplikasi. Dari aspek
pasien juga kadang kesulitan menemukan dokumen masih digunakan kertas karena
fitur-fitur dalam layanan android, oleh klaim BPJS harus ada cetak pendaftaran,
sebab itu kemudian tata letak diubah agar selain dokumen elektronik.
mudah terlihat. Pasien atau keluarga Beberapa hal yang sudah
pasien akan meng-input nomor BPJS diperbaiki adalah terkait dengan
untuk mengakses layanan. Di dalam pengelolaan SDM, dimana tunjangan
aplikasi tersebut semua data pasien sudah tenaga pengelola ditingkatkan, berbeda
tersedia di dalam akun yang bersangkutan. dengan pegawai divisi lainnya. Tenaga
Pendaftaran online ini bisa dilakukan pengelola direkrut sesuai kompetensi,
mulai dari sebulan sebelum rencana dimana berbasis TI dan analisa sistem.
kunjungan sampai sehari sebelum Terkait dengan pengembangan sistem juga
berkunjung. Selain tersedia dalam format sudah dibentuk group sharing diantara
android, pendaftaran online juga bisa para pengelola teknologi informasi rumah
dilakukan melalui website. Prosedur sakit, baik tingkat Solo Raya maupun
pendaftaran juga sama persis sebagaimana Jawa Tengah.
dalam aplikasi android. Melalui aplikasi
ini pasien dapat memantau semua proses, 5) RSUD Kelet Jepara
mulai dari antrian pendaftaran, jadwal Rumah Sakit Umum Daerah
dokter, sampai dengan farmasi, yang mana (RSUD) Kelet Jepara menggunakan
akan ada notifikasi dari farmasi jika obat aplikasi SIMRS, SIDIO, SIPAS,
sudah siap diberikan. Pendaftaran online, e-rengger, simpeg,
Pendaftaran online bisa dilakukan dan SIRDK. Sebagian aplikasi tersebut
jika pasien sudah terdata atau sudah merupakan aplikasi eksternal dan sebagian
pernah berkunjung sebelumnya. Untuk lagi dikembangkan sendiri untuk
pasien baru maka harus mendaftar melalui keperluan pelayanan. Aplikasi tersebut
formulir pendaftaran. Bagian pelayanan tersedia dalam bentuk website maupun
bertugas meng-input data pasien, baik aplikasi android. Aplikasi pendaftaran
yang lama maupun yang baru. online dikembangkan untuk memudahkan
pasien melakukan pendaftaran. Pasien

Inovasi Layanan Berbasis Teknologi Informasi Pada Rumah Sakit Sebagai Bentuk Reformasi Birokrasi– Arif 89
Sofianto
dapat melihat jadwal poliklinik, jadwal 6) RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
dokter, dan pasien memilih sendiri mau Purwokerto
kemana berkunjung. Sistem pendaftaran Rumah Sakit Umum Daerah
online ini juga melayani pasien dari (RSUD) Prof. Dr. Margono Soekarjo
poliklinik ke farmasi sampai kasir. Purwokerto sudah memiliki kemajuan
Masyarakat bisa mengakses tersendiri, bahkan prestasinya diakui di
informasi publik melalui portal “SI tingkat nasional. Rumah sakit ini
PUTRI” (Sistem Informasi Pelayanan merupakan pelopor inovasi manajemen
Publik Terintegrasi). Melalui portal ini, rumah sakit berbasis teknologi informasi
masyarakat bisa meminta pelayanan di Jawa Tengah, bahkan beberapa kali
informasi terkait dengan pelayanan RSUD mendapat penghargaan di tingkat nasional.
Kelet Jepara. Selain informasi publik, Sesuai dengan penyampaian Ragil
masyarakat juga bisa mengajukan usulan Purnomo, SE dan Utami (bagian
kegiatan terhadap RSUD Kelet, Jepara. perencanaan), aplikasi unggulan yang
Melalui e-renggar masyarakat diberi sudah digunakan saat ini adalah RSMS
ruang untuk mengusulkan kegiatan seuai Online, Tele Apik, Sibina Cantik dan
dengan kebutuhan mereka. Open Data. Dari aplikasi tersebut dapat
Menurut Achmad MA dan Catur dilakukan layanan rumah sakit online,
selaku pengguna sistem, manfaat yang registrasi online, informasi kepada pasien,
dirasakan langsung dari penggunaan dan kepada masyarakat luas.
aplikasi ini adalah memudahkan bagi Pada tahun 2017 RSUD Margono
pasien untuk berobat, mulai dari mendapatkan penghargaan inovasi
pendaftaran sampai instalasi farmasi. Bagi pelayanan publik (Sinovik) dari
rumah sakit sistem ini meningkatkan Kementerian PAN dan RB, yaitu untuk
efisiensi kerja, meningkatkan kecepatan “SI BINA CANTIK” (Sistem Bridging
dan kemudahan dalam memberikan SIM RSMS, BPJS, dan INA-CBG’s
pelayanan. Serangkaian perubahan penting menuju akuntabilitas, transparansi, dan
terjadi di dalam pelayanan, antara lain efisiensi pelayanan kesehatan JKN secara
waktu tunggu pasien yang menjadi lebih paripurna). Layanan yang dikembangkan
singkat mulai pendaftaran sampai bertemu mulai tahun 2014 sampai 2016 tersebut
dokter, informasi penting bisa cepat berupa pelayanan terintegrasi dari
diketahui masyarakat misalnya pendaftaran hingga pengambilan obat dan
ketersediaan kamar. Rumah sakit juga klaim pembayaran, terutama untuk
mudah mendapatkan masukan dari pelayanan JKN. “SI BINA CANTIK”
masyarakat, baik keluhan, aduan atau merupakan pelopor integrasi atau bridging
usulan kegiatan. Pengembangan pelayanan data antara rumah sakit dengan BPJS
RSUD Kelet Jepara menjadi bisa terarah Kesehatan di Indonesia. Bridging data ini
dengan adanya masukan dari masyarakat. membawa terobosan besar pada
Sedangkan beberapa kendala yang masih mekanisme klaim biaya rawat pasien
dialami antara lain terkait dengan dengan pihak BPJS. Bridging dilakukan
pemahaman pengguna. Sebagian dengan data BPJS Kesehatan dan INA-
masyarakat masih sering salah alur CBGs yang merupakan ketentuan standar
pendaftaran ketika menggunakan media biaya perawatan berdasarkan sistem
online ini. Hal ini juga disebabkan karena “paket” yang ditetapkan Kementerian
minimnya sosialisasi aturan dalam Kesehatan. Integrasi dengan kedua data
pendaftaran online itu sendiri. tersebut memungkinkan rumah sakit
mengetahui perkiraan biaya perawatan

90 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 1 – Juni 2020


berdasarkan diagnosis, serta perkiraan
biaya yang ditanggung BPJS Kesehatan
dan besaran iur biaya pasien. Terobosan
ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Pengembangan lebih lanjut dari
sistem aplikasi ini adalah electronic
validation (E – val). RSUD Margono
sedang mengembangkan sistem validasi Gambar 2.
terhadap tagihan biaya pelayanan pasien Tampilan RSMS Online
kepada BPJS Kesehatan, bermula dari
ditariknya pegawai BPJS Kesehatan yang Aplikasi berikutnya adalah “Tele
bertugas memvalidasi berkas di rumah Apik” (Teyeng Ndeleng Antrian
sakit, maka pihak rumah sakit harus Pendaftaran lan Poliklinik), yaitu berupa
melakukan validasi di kantor. Oleh karena informasi tentang antrian pendaftaran dan
cukup menyita waktu dan tenaga, maka antrian di poliklinik. “Tele Apik”
dibangun sistem yang memudahkan sebagaimana dikemukakan Utami, adalah
validasi tersebut dengan aplikasi. Saat ini pengembangan lebih lanjut dari
aplikasi e val yang sedang dikembangkan pendaftaran online, yang sudah
tersebut masuk dalam tahap uji coba diintegrasikan dengan data rekam medik,
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan jadwal dokter dan poliklinik, serta layanan
(pusat). Uji coba ini merupakan pilot penunjang lainnya. “Tele Apik”
project untuk pematangan e val agar bisa menggunakan perangkat android yang
diaplikasikan secara nasional. harus diinstall, sehingga akan keluar akun.
Aplikasi RSMS online atau Satu akun bisa digunakan oleh beberapa
pendaftaran online sudah dirintis sejak orang, sehingga bisa digunakan untuk satu
beberapa tahun terakhir. Layanan ini mulai keluarga atau membantu orang yang tidak
dikembangkan tahun 2014, dan sampai bisa mengoperasikan pendaftaran online.
dengan tahun 2019 pengguna pendaftaran Pasien yang sudah mendaftar
online sebesar 87 persen. Hal ini online, akan mendapatkan kode booking
menandakan bahwa sistem pendaftaran dan barcode, kemudian akan diproses/ di
online sudah diterima dengan baik oleh scan di loket pendaftaran, dan akan
masyarakat. Sebelumnya, pendaftaran juga mendapatkan nomor antrian pelayanan dan
dilakukan melalui sistem PENETRASI informasi mengenai perkiraan jam
ONLINE (Pengembangan Sistem Short pelayanan. Dengan informasi ini pasien
Message Service Gateway Menuju bisa menggunakan waktu berkunjung
Registrasi Online). Layanan ini meng- dengan efisien, serta bisa memperkirakan
gunakan SMS gateway sebagai sarana jadwal pelayanan. Pasien bisa
pendaftaran pasien. Sistem ini juga mendaftarkan diri pada H – 7 sebelum
mendapatkan penghargaan, meskipun saat berkunjung.
ini lebih banyak pasien yang mendaftar Pada antrian pendaftaran,
menggunakan aplikasi android. masyarakat bisa melihat antrian nomor
pendaftaran yang sudah dipanggil
berdasarkan jenis pendaftar. Informasi
antrian di poliklinik juga bisa dilihat untuk
setiap poliklinik, bisa dilihat jumlah pasien
yang terdaftar dan jumlah pasien yang
sudah dilayani. Pada antrian poliklinik,

Inovasi Layanan Berbasis Teknologi Informasi Pada Rumah Sakit Sebagai Bentuk Reformasi Birokrasi– Arif 91
Sofianto
pasien akan mendapatkan nomor antrian cuti mendadak, sedangkan pasien sudah
dan perkiraan jam pelayanan. mendaftar.
Untuk masyarakat yang belum Hal lain yang perlu ditingkatkan
menggunakan perangkat android, adalah insentif dari pemerintah. RSUD
disediakan loket pendaftaran manual. Margono pernah mendapatkan insentif
Tersedia sebanyak 17 loket pendaftaran dari Kementerian PAN dan RB terkait
yang melayani masyarakat. Selain itu lomba sinovik, namun belum
disediakan juga tenaga pembantu / helper mendapatkan insentif dari Pemerintah
bagi masyarakat yang kesulitan mengakses Provinsi Jawa Tengah secara khusus untuk
apliksi atau melakukan pendaftaran online. inovasi pengembangan layanan berbasis
Petugas tersebut juga akan membantu teknologi informasi ini.
instalasi aplikasi ke perangkat android jika Terlepas kendala tersebut di atas,
pasien menemui kesulitan. RSUD Margono telah sukses menjadi
Manfaat langsung dari penggunaan pelopor inovasi di bidang layanan
aplikasi tersebut adalah adanya kecepatan kesehatan. Hal ini tidak terlepas dari
pelayanan, kepastian waktu tunggu, berkembangnya budaya kerja yang baik,
transparansi, dan keadilan. Penggunaan meliputi profesionalisme, tanggungjawab,
aplikasi juga berpengaruh pada kinerja, egaliter, transparan, dan konstruktif.
diantaranya menjamin dokter datang tepat Sebagai contoh, sistem penilaian kinerja
waktu jam 08.00 (disiplin) dan tahu berapa pegawai sudah menggunakan sistem 3600,
jumlah pasien hari itu, meningkatkan dimana terjadi kesamaan hak di dalam
kepuasan pasien, serta mengurangi waktu menilai kinerja setiap pegawai. Selain itu,
antrian. Tentunya untuk mencapai komitmen pimpinan dalam pengembangan
perubahan tersebut diperlukan komitmen budaya kerja juga menjadi faktor penentu.
yang tinggi dari manajemen dan edukasi, Sejarah pengembangan layanan berbasis
baik ke dalam (manajemen rumah sakit) teknologi informasi sudah dimulai sejak
maupun keluar (masyarakat). Perubahan- tahun 2012 dengan membentuk unit
perubahan tersebut juga dinilai mampu khusus menangnai IT. Saat ini RSUD
meningkatkan citra rumah sakit di mata Margono memiliki sumberdaya manusia
masyarakat. Menurut Utami, respon sebanyak 28 orang tenaga IT, yang terbagi
masyarakat juga dinilai baik terbukti dari ke dalam beberapa divisi yaitu
total pendaftaran 87 persen telah pengembangan aplikasi (android,
menggunakan registrasi online. website), hardware seperti komputer dan
Adapun beberapa hambatan yang jaringan, dan serta database. Infrastruktur
muncul dalam penggunaan layanan ini teknologi informasi sudah dilengkapi
adalah adanya keterbatasan eksternal dengan jaringan fiber optik di semua
maupun internal. Meskipun sudah gedung, bahkan menjangkau Paviluen
memasuki era digital tetapi tidak semua Abiyasa sejauh 25 Km, jaringan LAN dan
masyarakat atau pasien dapat wi fi.
menggunakan atau memiliki akses Kemajuan yang dicapai oleh
terhadap internet, serta tidak semua orang RSUD Margono ini diakui oleh berbagai
memahami alur/teknologi pendaftaran ini. pihak. Bahkan menjadi lokasi studi
Aplikasi ini juga belum berbasis android banding dan magang dari berbagai rumah
dan masih terpisah-pisah antara sakit di Indonesia. Kemajuan yang sudah
pendafatran, informasi antrian, kamar dan dicapai oleh RSUD Margono ini
sebagainya. Selain itu hambatan internal sebenarnya bisa menjadi model rumah
berupa komitmen, contohnya ketika dokter sakit yang lain, terutama rumah sakit milik

92 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 1 – Juni 2020


Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dimana Layanan lainnya untuk masyarakat adalah
memiliki sistem manajemen yang hampir info tempat tidur, dimana masyarakat bisa
sama. Namun upaya tersebut rupanya sulit melihat ketersediaan tempat tidur di rumah
dilakukan, sebagaimana dikemukakan oleh sakit. Layanan ini memungkinkan
Ragil dan Utami, bahwa setiap rumah masyarakat mengetahui ketersediaan
sakit memiliki kondisi eksisting yang kamar ketika harus menjalani rawat inap.
berbeda di dalam manajemen pengelolaan Layanan ini juga memungkinkan pasien
rumah sakit menggunakan teknologi mengetahui ketersediaan kamar dan
informasi. Misalnya dari sisi teknis bahasa memilih kelas perawatan. Layanan
pemrograman yang berbeda, infrastruktur informasi lainnya adalah E–IKM rekam
yang berbeda, tata kelola yang berbeda, medik elektronik, dimana masyarakat bisa
dan terutama budaya kerja yang berbeda. mengetahui informasi rekam mediknya
Tidak mudah menyamakan kondisi antar secara online. Dengan layanan ini
rumah sakit agar sesuai dengan standar masyarakat bisa mengetahui riwayat
yang berlaku di RSUD Margono. kesehatannya dengan lebih cepat sebagai
bahan untuk upaya kesehatan mereka.
7) RSUD Tugurejo Semarang
RSUD Tugurejo Semarang
mengembangkan berbagai sistem layanan Pembahasan
berbasis elektronik, baik untuk layanan Implementasi layanan berbasis
informasi, pendaftaran, maupun layanan teknologi informasi di 7 rumah sakit milik
penunjang rumah sakit. Pendaftaran online Pemerintah Provinsi Jawa Tengah secara
diselenggarakan melalui sistem aplikasi umum sudah dilakukan dengan baik.
RSUD Tugurejo Booking Online. Semua rumah sakit telah mengembangkan
Masyarakat bisa mengunduh aplikasi layanan pendaftaran dan informasi secara
tersebut melalui google play. Aplikasi online kapada masyarakat. Sebagian
pendaftaran ini membantu masyarakat menggunakan sarana berbasis internat,
mendaftar secara online, melihat jadwal sebagian ditambah dengan layanan
dokter dan poliklinik. Masyarakat bisa berbasis aplikasi pada perangkat telepon
memilih jadwal kunjungan, dokter, dan pintar. Melalui layanan tersebut,
poliklinik yang dituju, sehingga sistem ini masyarakat atau pasien bisa melakukan
mampu mengurai antrian panjang pendaftaran secara online, mengetahui
pendaftaran sampai ke poliklinik. Selain nomor antrian, mengetahui jadwal klinik
menggunakan aplikasi berbasis android, dan pemeriksaan, memilih dokter,
RSUD Tugurejo juga masih menggunakan mengetahui ketersediaan kamar, mengurus
layanan berbasis selular melalui SMS farmasi, hingga mendaftar tindakan medis.
Gateway, sehingga memungkinkan Layanan tersebut sangat membantu pasien
masyarakat yang belum menggunakan dan menghemat waktu. Rumah sakit sudah
perangkat andorid untuk menggunakan merintis pengembangan layanan tersebut
layanan ini dalam proses pendaftaran dan dimluai dari penggunaan SMS gateway
layanan infromasi lainnya. sampai aplikasi android.
Untuk tindakan medis lanjutan Selain layanan eksternal, beberapa
berupa operasi, disediakan layanan IBS rumah sakit juga telah mengembangkan
Online. Layanan ini memungkinkan sistem manajemen rumah sakit berbasis
pasien mendaftar operasi, dan mengetahui elektronik. Hal ini dilakukan untuk
daftar antrian operasi sehingga dapat mendukung kecepatan layanan terhadap
mempersiapkan diri dengan lebih baik. pasien. Sistem elektronik memungkinkan

Inovasi Layanan Berbasis Teknologi Informasi Pada Rumah Sakit Sebagai Bentuk Reformasi Birokrasi– Arif 93
Sofianto
proses penjadwalan dokter, penjadwalan datang ke rumah sakit serta menggunakan
poliklinik, sistem rujukan, pelayanan anjungan yang telah disediakan (on site).
farmasi, serta klaim biaya kesehatan Apabila kurang familiar dengan sistem
dilakukan dengan cepat dan akurat. pendaftaran tersebut, maka bisa mendaftar
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo secara manual melalui layanan “Apem
Purwokerto merupakan salahsatu rumah Gerobag”, langsung (manual) di loket
sakit terdepan dalam pengembangan ini. pendaftaran rumah sakit, kemudian
Pada awalnya mengembangkan layanan petugas akan menginput data secara
pendaftaran melalui sistem “PENETRASI elektronik. Layanan lainnya adalah “Singa
ONLINE” (Pengembangan Sistem Short Teriak”, yaitu portal aduan masyarakat
Message Service Gateway Menuju terhadap layanan rumah sakit.
Registrasi Online). Beberapa tahun Pada kedua rumah sakit tersebut,
kemudian dikembangkan menjadi RSMS sudah digunakan sistem nanajemen
online atau pendaftaran online. Saat ini pendafatran pasien elektronik sepenuhnya,
penggunaan pendaftaran online di RSMS meskipun masih dibuka layaan manual
Margono mencapai 87 persen, yang tetapi pada akhirnya akan diinput oleh
menunjukkan bahwa sistem tersebut sudah petugas secara online. Sistem layanan
disambut dengan baik oleh masyarakat. berbasis elektronik dikembangkan secara
Layanan juga dilengkapi dengan “Tele mandiri oleh tenaga internal. Oleh karena
Apik”, yaitu sebuah informasi kepada dikembangkan sendiri, maka
pasien untuk bisa melihat nomor antrian pengembangan dan keberlanjutan sangat
baik di loket pendaftaran maupun ke terjaga. Hal yang terpenting adalah
klinik. Selain melalui elektronik, pengembangan aplikasi tersebut relatif
pendaftaran manual juga masih diberikan, tidak mengeluarkan banyak biaya, bahkan
namun pada akhirnya data akan diinput secara teknis tidak mengeluarkan biaya.
secara elektronik oleh petugas. Tersedia Biaya yang dikeluarkan hanya untuk
17 loket pendaftaran yang melayani membayar gaji pegawai.
masyarakat, serta tenaga pembantu / Selain kedua rumah sakit di atas,
helper untuk membantu penggunaan rumah sakit lainnya juga menggunakan
apliksi atau melakukan pendaftaran online. pelayanan online berbasis android maupun
RSUD Moewardi Surakarta juga website. RSJD Dr. RM. Soedjarwadi
memiliki konsep pengembangan layanan Klaten telah mengembangkan aplikasi
elektronik yang terintegrsi baik kepada online berbasis android. Melalui aplikasi
pasien maupun manajemen di internal. tersebut, pasien dapat melakukan
Layanan E-patient memungkinkan pendaftaran online, memilih klinik dan
masyarakat melakukan pendaftaran online, dokter, mengetahui jadwal kunjungan
informasi jadwal dokter, informasi antrian dokter, informasi resep, mengetahui
daftar, nomor antrian, informasi dokter, antrian poliklinik, mengetahui
proses farmasi, pengaduan dan beberapa ketersediaan tempat tidur, dan informasi
informasi lainya. Pasien menggunakan layanan. Masyarakat juga bisa
akun yang bisa berlaku untukl 1 keluarga. memberikan masukan atau pengaduan
Melalui aplikasi ini, pasien bisa kepada manajemen rumah sakit.
mendaftar, mengetahui nomor antrian, RSJD Surakarta mengembangkan
memilih jadwal, mengetahui jadwal dokter “SPOL AZ” (sistem pendaftaran online dr
dan klinik, serta informasi lainnya. Jika Arif Zainudin) yang tersedia dalam format
pasien tidak menggunakan pendafataran website maupun android. Keluarga pasien
melalui aplikasi tersebut, bisa langsung dipermudah melakukan pendaftaran dan

94 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 1 – Juni 2020


mengakses jadwal dokter, poliklinik, website berupa layanan data ketersediaan
informasi-informasi penting lainnya. ruang rawat inap.
Rumah sakit ini juga mengembangkan Pada sisi manajemen rumah sakit,
aplikasi “Griya WBK” yaitu aplikasi ini juga dilakukan pengembangan sistem
berisi informasi laporan kinerja dari setiap manajemen elektronik untuk mempercepat
kelompok kerja atau pokja yang ada di proses layanan dan manajemen internal.
RSJD Surakarta terkait integritas dan anti Di RSUD Margono tahun 2017 layanan
korupsi. “SI BINA CANTIK” (Sistem Bridging
Di RSUD Kelet Jepara, aplikasi SIM RSMS, BPJS, dan INA-CBG’s
pendaftaran online berbasis website. mendapatkan penghargaan inovasi
Pasien dapat melihat jadwal poliklinik, pelayanan publik (Sinovik) dari
jadwal dokter, dan memilih jadwal Kementerian PAN dan RB. Layanan ini
berkunjung. Sistem ini juga melayani merupakan pelopor integrasi atau bridging
pasien dari poliklinik ke farmasi sampai data antara rumah sakit dengan BPJS
kasir. Selain itu dikembangkan website Kesehatan di Indonesia. Dengan adanya
“SI PUTRI” (Sistem Informasi Pelayanan sistem bridging ini memungkinkan rumah
Publik Terintegrasi) dimana masyarakat sakit mengetahui perkiraan biaya
bisa meminta pelayanan informasi terkait perawatan sehingga mampu
dengan pelayanan RSUD Kelet Jepara. memperkirakan biaya yang ditanggung
Masyarakat juga bisa mengajukan usulan BPJS. Selain itu juga dikembangkan
kegiatan melalui e-renggar sesuai dengan electronic validation (E – val) yaitu
kebutuhan mereka. validasi tagihan biaya pelayanan pasien
RSUD Tugurejo mengembangkan kepada BPJS Kesehatan. Saat ini e val
booking online berbasis website dimana tahap uji coba bekerjasama dengan BPJS
pasien mendaftar online, melihat jadwal Kesehatan (pusat). Uji coba ini merupakan
dokter dan poliklinik, memilih jadwal pilot project untuk pematangan e val agar
kunjungan, dokter, dan poliklinik yang bisa diaplikasikan secara nasional.
dituju, sehingga sistem ini mampu Pegembangan manajemen internal
mengurai antrian panjang pendaftaran di RSUD Dr. Moewardi Surakarta juga
sampai ke poliklinik. Selain itu juga masih cukup baik. E–doctor merupakan sistem
menggunakan SMS Gateway untuk aplikasi memberikan infomasi kepada
masyarakat yang belum menggunakan dokter jumlah pasien, jasa pelayanan,
perangkat internet. Layanan IBS online absensi internal, dokter juga mendapatkan
dikembangkan untuk pasien mendaftar notifikasi saat operasi, order operasi, ada
operasi, dan mengetahui daftar antrian pemetaan jadwal untuk dokter, jadwal visit
operasi. Selain itu ada layanan E –IKM dokter, rincian jasa pelayanan dan lain
untuk rekam medik elektronik dimana sebagainya. Dokter juga mendapatkan
pasien dapat mengetahui informasi rekam notifikasi jumlah pasien hari itu yang akan
mediknya secara online. mengunakan jasanya. E-employee juga
RSJD Dr. Amino Gondohutomo dikembangkan sebagai penghubung antara
Semarang termasuk yang agak tertinggal manajemen dan karyawan terutama untuk
dalam layanan elektronik. Belum jadwal, absensi, bahkan sampai order
dikembangkan sistem pendaftaran mobil dinas. Aplikasi electronic claim,
ektronik baik melalui website maupun yaitu klaim biaya layanan ke BPJS
andorid, sementara masih menggunakan memungkinkan efisiensi proses klaim.
layanan pendaftaran melalui SMS center. Pengembangan ini menjadi pelopor si
Layanan yang dikembangkan melalui kawasan Solo Raya.

Inovasi Layanan Berbasis Teknologi Informasi Pada Rumah Sakit Sebagai Bentuk Reformasi Birokrasi– Arif 95
Sofianto
Rumah sakit lain yang magang dari berbagai rumah sakit di
mengembangkan sistem manajemen Indonesia. Kemajuan yang sudah dicapai
internal berbasis teknologi informasi oleh RSUD Margono ini sebenarnya bisa
adalah RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten. menjadi model rumah sakit yang lain,
Rumah sakit tersebut mengembangkan terutama rumah sakit milik Pemerintah
aplikasi manajemen rumah sakit dalam Provinsi Jawa Tengah, dimana memiliki
bentuk SIM – RS (Sistem Informasi sistem manajemen yang hampir sama.
Manajemen Rumah Sakit). Namun upaya tersebut rupanya sulit
Berdasarkan penjelasan tersebut, dilakukan, sebagaimana dikemukakan oleh
implementasi layanan berbasis teknologi Ragil dan Utami, bahwa setiap rumah
informasi sudah dikembangkan di hampir sakit memiliki kondisi eksisting yang
semua rumah sakit milik Pemerintah berbeda di dalam manajemen pengelolaan
Provinsi Jawa Tengah, namun dengan rumah sakit menggunakan teknologi
tingkatan yang berbeda. Hal tersebut informasi. Misalnya dari sisi teknis bahasa
menunjukkan bahwa inovasi pelayanan pemrograman yang berbeda, infrastruktur
telah menjadi bagian dari semangat yang berbeda, tata kelola yang berbeda,
pelayanan rumah sakit milik Pemerintah dan trutama budaya kerja yang berbeda.
Provinsi Jawa Tengah. Capaian inovasi Tidak mudah menyamakan kondisi antar
tersebut tidak serta-merta menjadi seperti rumah sakit agar sesuai dengan standar
yang terjadi saat ini. Semua melalui tahap- yang berlaku di RSUD Margono.
tahap yang kemudian disempurnakan dan Proses yang dilalui oleh RSUD
diperbaiki sesuai dengan kapasitas dan Moewardi juga cukup menarik. RSUD
kemajuan teknologi. Moewardi pada awalnya bekerjasama
Sesuai dengan pemaparan temuan dengan pihak ketiga (developer) di tahun
lapangan sebelumnya, beberapa rumah 2012 – 2014 dengan dana sekitar 3 milyar
sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa rupiah dalam pengembangan sistem
Tengah seperti RSUD Margono telah layanan dan manajemen digital. Akan
menjadi pelopor inovasi. Sebagian tetapi setelah selesai kontrak tahun 2014
mendapat penghargaan di tingkat nasional, sistem tidak lagi dijalankan karena tidak
serta menjadi acuan nasional. Sejarah ada lagi kerjasama dan sistem tidak
pengembangan layanan berbasis teknologi berfungsi. Setelah itu diputuskan untuk
informasi sudah dimulai sejak tahun 2012 membangun sendiri sistem aplikasinya
dengan membentuk unit khusus dengan memanfaatkan infrastruktur yang
menangani IT. Saat ini RSUD Margono ada (server sendiri). Pembangunan
memiliki sumberdaya manusia sebanyak aplikasi-aplikasi tersebut tidak terlepas
28 orang tenaga IT, yang terbagi ke dalam dari peran penting seorang dokter spesialis
beberapa divisi yaitu pengembangan penyakit dalam (dr. R. Satrio Budi S.,
aplikasi (android, website), hardware SPPD) yang memiliki keahlian di bidang
seperti komputer dan jaringan, serta teknologi informasi. Aplikasi yang
database. Infrastruktur teknologi informasi dikembangkan berbasis pada prinsip
sudah dilengkapi dengan jaringan fiber sistem electronic medical record. Dengan
optik di semua gedung, bahkan peran SDM internal tersebut,
menjangkau paviliun Abiyasa sejauh 25 pembangunan aplikasi tidak membutuhkan
Km, jaringan LAN dan wi fi. banyak biaya. Adapun aspek infrastruktur
Prestasi yang dicapai oleh RSUD sudah memiliki server yang dibeli terbaru
Margono ini diakui oleh berbagai pihak. tahun 2018 dengan spesifikasi AP Pro link
Bahkan menjadi lokasi studi banding dan generasi 9 memory 365 Giga, double

96 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 1 – Juni 2020


processor. Infrastruktur pendukungnya tersebut,baik yang bersifat internal
adalah jaringan Fiber Optic lintas gedung. maupun eksternal. Hambatan internal yang
Berdasarkan pengalaman 2 rumah sering dialami adalah komitmen kebijakan
sakit tersebut di atas, pengembagan dan para pelaksana, ketersediaan SDM,
inovasi layanan tersebut tidak terlepas dari serta ketersediaan sarpras.
berkembangnya budaya kerja yang baik. Sebagaimana diungkapkan Utami
Budaya kerja yang baik berawal dari (RSUD Margono) bahwa hambatan
komitmen yang tinggi dari manajemen dan internal salahsatunya adalah komitmen,
edukasi, baik ke dalam (manajemen rumah contohnya ketika dokter cuti mendadak,
sakit) maupun keluar (masyarakat). sedangkan pasien sudah mendaftar maka
Sebagaimana RSUD Margono yang telah pelayanan menjadi terganggu. Secara
sukses menjadi pelopor inovasi di bidang umum pergantian pimpinan rumah sakit
layanan kesehatan memiliki keunggulan juga bisa jadi adanya pergantian
budaya kerja profesionalisme, kebijakan, termasuk terkait penggunaan
tanggungjawab, egaliter, transparan, dan aplikasi ini. Di beberapa rumah sakit
konstruktif. Berkembangnya inovasi di lainnya seperti RSJD Surakarta terkendala
RSUD Margono sebagaimana ketersediaan SDM, serta mentalitas
digambarkan Utami dan Ragil, tidak dimana terjadi kesenjangan antara konsep
terlepas dari budaya kerja dan budaya pelayanan model lama dan pelayanan saat
organisasi. Pentingnya peran pimpinan ini menjadi salah satu penghambat. SDM
organisasi, budaya kerja yang egaliter dan yang kurang kompeten, terutama generasi
profsional, sinergi yang baik telah terdahulu.
mendorong lahirnya semangat berinovasi. Sebagai upaya mengatasi kendala
Sebagai contoh, sistem penilaian kinerja SDM, RSDU Moewardi Surakarta
pegawai sudah menggunakan sistem 3600, melakukan perbaikan terkait dengan
dimana terjadi kesamaan hak di dalam pengelolaan SDM, dimana tunjangan
menilai kinerja setiap pegawai. Selain itu, tenaga pengelola ditingkatkan berbeda
komitmen pimpinan dalam pengembangan dengan pegawai divisi lainnya. Tenaga
budaya kerja juga menjadi faktor penentu. pengelola direkrut sesuai kompetensi,
Langkah selanjutnya didukung dengan dimana berbasis TI dan analisis sistem.
upaya serius penyediaan sumberdaya Terkait dengan pengembangan sistem juga
manusia yang kompeten, dimana dibentuk sudah dibentuk group sharing diantara
tim khusus pengembangan sistem para pengelola teknologi informasi rumah
teknologi infromasi yang SDM nya sakit, baik tingkat Solo Raya maupun
direkrut dengan uji kompetensi yang ketat. Jawa Tengah.
Selain itu pemenuhan infrastruktur juga Dari aspek sarpras, beberapa
menjadi perhatian. Sehingga kendala utama terkait dengan ketersediaan
pengembangan layanan teknologi perangkat keras seperti server yang sering
informasi dilakukan secara mandiri dari down sehingga menghambat pelayanan
kekuatan internal, tidak tergantung pihak online. Kendala lain adalah ketersediaan
luar. Dengan demikian aset menjadi aplikasi yang handal serta database yang
sepenuhnya milik lembaga, serta memadai. Kelengkapan data sangat
pengembangan berkelanjutan tetap penting, sebagai contoh data-data profil
berjalan. Kondisi yang hampir sama juga dokter masih sangat jarang karena data
terjadi di RSUD Moewardi Surakarta. diisi sendiri profilnya, sementara banyak
Beberapa kendala dan hambatan dokter yang belum sempat mengisi.
mewarnai proses pengembangan layanan Demikian juga dengan layanan penunjang

Inovasi Layanan Berbasis Teknologi Informasi Pada Rumah Sakit Sebagai Bentuk Reformasi Birokrasi– Arif 97
Sofianto
belum masuk sistem, dimana pasien yang penggunaan aplikasi buatan sendiri
harus ditindaklanjuti layanan penunjang berbasis sistem Android. Hal ini
belum bisa melalui proses online, namun memberikan kemudahan karena
daftarnya sudah ada di aplikasi. Dari aspek pasien/masyarakat bisa mengakses
dokumen masih digunakan kertas karena kapanpun dan di manapun. Fokus
klaim BPJS harus ada cetak pendaftaran, pelayanan kepada masyarakat yang lebih
selain dokumen elektronik. terlayani dengan sistem yang semakin baik
Hambatan eksternal yang dirasakan berbasis teknologi informasi terus tumbuh.
oleh hampir semua rumah sakit adalah Sistem yang dikembangkan di rumah sakit
terkait dengan pemahaman masyarakat tersebut memudahkan pasien untuk
dan sistem terkait di luar rumah sakit. berobat, mulai dari pendaftaran sampai
Tidak semua masyarakat atau pasien dapat instalasi farmasi. Serangkaian perubahan
menggunakan atau memiliki akses penting terjadi di dalam pelayanan, antara
terhadap internet, serta tidak semua orang lain waktu tunggu pasien yang menjadi
memahami alur/teknologi pendaftaran ini. lebih singkat mulai pendaftaran sampai
Sebagian masyarakat masih sering salah bertemu dokter. Informasi penting bisa
alur pendaftaran ketika menggunakan cepat diketahui masyarakat misalnya
media online ini. Hal ini juga disebabkan ketersediaan kamar. Rumah sakit juga
karena minimnya sosialisasi aturan dalam mudah mendapatkan masukan dari
pendaftaran online itu sendiri. masyarakat, baik keluhan, aduan atau
Hambatan eksternal lainnya adalah usulan kegiatan. Pengalaman di beberapa
adanya kebijakan dan keterkaitan dengan rumah sakit seperti RSUD Moeardi dan
sistem lain. Beberapa regulasi dari luar RSUD Margono menunjukkan sistem ini
rumah sakit yang menghambat diterima dan relatif tidak menimbulkan
pemanfaatan dari suatu layanan. Adanya kesulitan bagi masyarakat.
perubahan-perubahan dari sistem lain Dengan demikian, kontribusi
dengan cepat, misalnya sistem aplikasi langsung penggunaan teknologi informasi
BPJS yang berubah sehingga pihak rumah dalam pelayanan publik adalah
sakit juga harus menyesuaikan. memberikan layanan yang lebih baik.
Sesuai dengan tujuannya, Sistem pelayanan online terbukti mampu
pengunaan aplikasi berbasis teknologi memberikan dukungan bagi pelayanan
informasi tersebut tentunya memberikan yang cepat, tepat, mudah, murah, adil,
dampak terhadap reformasi birokrasi, serta transparan. Kondisi ini sesuai dengan
khususnya pelayanan publik. Di hampir semangat reformasi birokrasi dimana salah
semua rumah sakit, manfaat yang satu area nya adalah peningkatan kualitas
dirasakan baik secara eksternal maupun layaan publik dengan pelayanan yang
internal. Secara eksternal manfaatnya lebih cepat, lebih murah, lebih mudah, dan
berupa kecepatan pelayanan, kepastian lebih berkualitas
waktu tunggu, transparansi, dan keadilan, Bagi rumah sakit penerapan sistem
sehingga meningkatkan kepuasan pasien, berbasis teknologi informasi ini
serta mengurangi waktu antrian. meningkatkan efisiensi kerja,
Pelayanan publik di rumah sakit meningkatkan kecepatan dan kemudahan
untuk pendaftaran dimulai dengan dalam memberikan pelayanan. Sistem
penggunaan Short Message Service yang dikembangkan berpengaruh pada
(SMS), kemudian beranjak menggunakan kinerja rumah sakit, antara lain kecepatan
akses aplikasi media sosial Whats App dan ketepatan kinerja karyawan,
sampai yang termutakhir dengan meningkatkan profesionalisme,

98 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 1 – Juni 2020


kemudahan monitroing dan evaluasi, serta sakit, mereka memiliki sejarah sendiri-
dispilin pegawai seperti dokter datang sendiri dalam mengembangkan sistemnya.
tepat dan tahu berapa jumlah pasien hari Di dalam pengembangan sistem
itu. Bagi masyarakat tercipta sebuah menggunakan bahasa pemrograman yang
kemudahan dan bagi pegawai berbeda-beda. Selain itu kapasitas SDM
mendapatkan kemudahan adanya sistem dan sarpras juga sangat berbeda.
kerja yang lebih efisien dan efektif dengan Perbedaan juga terjadi pada aspek
adanya penggunaan teknologi informasi. kebijakan dan manajemen rumah sakit.
Di semua rumah sakit yang menerapkan Masing-masing rumah sakit
sistem manajemen internal berbasis mengembangkan sistem secara mandiri
teknologi informasi seperti RSUD dan tidak berkomunikasi dengan rumah
Margono, RSDU Moewardi, RSJD Dr. sakit lainnya, akibatnya bentuk sistemnya
RM. Soedjarwadi Klaten, dan RSJD juga berbeda.
Surakarta bahwa proses bisnis rumah sakit Oleh karena perbedaan kondisi dan
menjadi lebih cepat. Perubahan yang arah pengembangan sistem, maka akan
terjadi setelah penggunaan aplikasi- sangat sulit untuk melakukan
aplikasi tersebut yang dirasakan adalah penyeragaman penggunaan sistem layanan
proses kerja menjadi lebih singkat, tahap- dan manajemen internal pada seluruh
tahap pekerjaan menjadi jelas, serta rumah sakit milik Pemerintah Provinsi
adanya perubahan lain seperti mental Jawa Tengah. Di sisi lain sebagian rumah
aparat dan budaya kerja. Kepercayaan sakit misalnya RSUD Margono telah
publik juga meningkat yang dibuktikan menjadi rujukan rumah sakit dari daerah
dengan menurunnya komplain. lain. Banyak rumah sait yang telah
Penggunaan sistem berbasis melakukan studi banding, bahkan magang
teknologi informasi dalam manajemen untuk mereplikasi sistem yang telah
internal rumah sakit juga memiliki dikembangkan di RSUD Margono. Akan
kontribusi terhadap reformasi birokrasi. tetapi di Jawa Tengah sendiri belum
Sesuai dengan salashastu area perubahan terdapat suatu keselarasan baik dari aspek
reformasi birokrasi yaitu “penataan tata kebijakan, sistem, SDM, maupun sarpras
laksana”, penggunaan sistem berbasis untuk meerapkan sistem yang sama. Hal
teknologi informasi telah berperan ini menajdi tantangan bagi Pemerintah
meningkatkan efisiensi dan efektivitas Provinsi Jawa Tengah untuk membangun
sistem, proses, dan prosedur kerja. Dengan suatu keselarasan antar rumah sakit agar
demikian, pengembangan sistem ini perlu kualitas pelayanan antar rumah sakit
diperluas ke semua rumah sakit melalui menjadi terstandar.
berbagai penyesuaian dengan kondisi
internal. PENUTUP
Tantangan yang dihadapi dalam Kesimpulan
implementasi pelayanan online maupun Semua rumah sakit milik
sistem manajemen internal berbasis Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah
teknologi infomasi adalah kondisi setiap berupaya mengembangkan inovasi sistem
rumah sakit yang berbeda-beda. pelayanan online berbasis teknologi
Sebagaimana digambarkan di atas, bahwa informasi. Beberapa rumah sakit bahkan
meskipun sama-sama milik Pemerintah mengembangkan sistem manajemen
Provinsi Jawa Tengah, namun kondisi ke- internal berbasis elektronik yang saling
7 rumah sakit berbeda-beda. Berdasarkan terkoneksi. Setiap rumah sakit memiliki
pengalaman di masing-masing rumah sejarah pengembangan, kebijakan dan

Inovasi Layanan Berbasis Teknologi Informasi Pada Rumah Sakit Sebagai Bentuk Reformasi Birokrasi– Arif 99
Sofianto
manajemen, kapasitas SDM dan sarpras dalam memberikan pelayanan. Hal
yang berbeda, sehingga hasilnya berbeda. tersebut sesuai dengan area perubahan
Sistem yang dibangun secara mandiri oleh reformasi birokrasi “penataan tata
tenaga internal lebih bisa berkembang dan laksana”, yaitu meningkatkan efisiensi dan
keberlanjutannya sangat terjaga. Langkah efektivitas sistem, proses, dan prosedur
tersebut relatif tidak mengeluarkan biaya kerja.
banyak, selain untuk membayar gaji
pegawai. Saran
Faktor pendukung pengembangan Komitmen kebijakan dan
inovasi layanan berbasis teknologi penyediaan sumberdaya yang memadai
informasi adalah budaya kerja yang baik. merupakan prasyarat utama
Budaya kerja ini berawal dari komitmen berkembangnya inovasi, oleh karena itu
yang tinggi dari manajemen, adanya perlu ditingkatkan penghargaan dan
edukasi, profesionalisme, tanggungjawab, insentif dari pemerintah dan pemerintah
egaliter, transparan, dan konstruktif. daerah terhadap penyelenggara pelayanan
Kemudian secara teknis didukung publik.
penyediaan sumberdaya manusia Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
kompeten yang direkrut dengan uji perlu menguatkan kebijakan tentang
kompetensi yang ketat, serta penyediaan implementasi budaya kerja yang baik,
sarpras yang memadai. yang dibarengi dengan penyediaan
Beberapa hambatan internal yang sumberdaya berupa ketersediaan SDM
sering dialami adalah komitmen kebijakan serta sarpras yang memadai.
dan para pelaksana, ketersediaan SDM, Untuk menyikapi kendala
serta ketersediaan sarpras. Hambatan aksesibilitas masyarakat dan pemahaman
eksternal adalah aksesibilitas dan masyarakat diperlukan upaya edukasi yang
pemahaman masyarakat yang kurang, berkelanjutan terkait prosedur layanan
serta perubahan sistem terkait di luar rumah sakit, hak dan kewajiban pasien dan
rumah sakit. rumah sakit. Keterbatasan aksesibilitas
Pengunaan teknologi informasi bisa disikapi dengan menyediakan layanan
memberikan kontribusi terhadap reformasi bantuan atau layanan berbasis komunitas
birokrasi. Manfaat yang dirasakan yaitu satu akun untuk beberapa orang.
masyarakat berupa kecepatan pelayanan, Untuk menyikapi perbedaan
kepastian waktu tunggu, transparansi, dan kondisi dan arah pengembangan sistem di
keadilan, sehingga meningkatkan setiap rumah sakit yang menyebabkan
kepuasan pasien, serta mengurangi waktu tidak terciptanya standar kualitas
antrian. Perubahan tersebut sesuai dengan diperlukan adanya komitmen penyelarasan
area reformasi birokrasi “penimgkatan antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
kualitas layanan publik” yaitu lebih cepat, dan ketujuh rumah sakit, atau bahkan
lebih murah, lebih mudah, dan lebih dengan RSUD milik Kabupaten/Kota
berkualitas. Manfaat bagi rumah sakit untuk menerapkan sistem-sistem terbaik
meningkatkan efisiensi kerja, secara bertahap.
meningkatkan kecepatan dan kemudahan

100 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 1 – Juni 2020
DAFTAR PUSTAKA Meningkatan Public Service.
Adrizal, Fatma Sriwahyuni, Yufri Aldi. Jurnal Sasi Vol.17 No.3 Bulan
2019. Analisis Pelayanan Resep Juli-September 2011
Konvensional dan Elektronik Indrajit, Richardus Eko. 2006. Electronic
serta Pengaruhnya terhadap Government; Konsep Pelayanan
Kualitas Pelayanan Kefarmasian Publik Berbasis Internet dan
di RSUD M. Natsir Solok Teknologi Informasi. Aptikom.
Indonesia. Jurnal Sains Farmasi Jakarta
& Klinis. Vol. 06 No. 03 | Muchsam, Yoki & Fazriana Mareta.
Desember 2019 (2019). Analisis Pengaruh
Akhmaddhian, Suwari. 2012. Pengaruh Kepahaman Sistem Rujukan
Reformasi Birokrasi Terhadap Online Peserta BPJS Terhadap
Perizinan Penanaman Modal di Kepuasan Pelayanan BPJS.
Daerah; Studi Kasus di Seminar Nasional Informatika
Pemerintahan Kota Bekasi. Medis (SNIMed) 5 Oktober
Jurnal Dinamika Hukum Vol 12 2019. Teknik Informatika, UII.
No 3 September 2012. Sleman, Yogyakarta. ISSN.
Andhika, Lesmana Rian. 2017. Systematic 2339-2207
Review: Budaya Inovasi Aspek Nabyla, Fuaida, Rito Cipta Sigitta
Yang Terlupakan Dalam Inovasi Hariyono. 2019. Desain Aplikasi
Kepegawaian. Jurnal Civil Sistem Pendaftaran Online
Service. Vol. 11, No.1, Juni 2017 Menggunakan Smartphone
: Hal. 49 – 61 Untuk Meningkatkan Mutu
Arikunto, Suharsini. 2007. Manajemen Pelayanan pada Rumah Sakit.
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Journal of Information System
Cahyono, Eddy. 2017. Era Disruption dan Vol. 4, No. 2, Nopember 2019:
Manajemen Stratgic Birokrasi. 168-177
http://setkab.go.id/manajemen- Nurbarani, Myrna. 2009. Reformasi
strategik-komunikasi-publik-di- Birokrasi Pemerintah Kota
era-digital/. 11 Oktober 2017 Surakarta. Tesis Program Studi
___________. 2017. Manajemen Strategik Magister Ilmu Politik Program
Komunikasi Publik di Era Pascasarjana Universitas
Digital, Diponegoro Semarang.
http://setkab.go.id/manajemen- http://eprints.undip.ac.id/24269/1
strategik-komunikasi-publik-di- / MYRNA_NURBARANI.pdf
era-digital/. 3 Juli 2017 Nuril, Ahmad. 2018. Reformasi Birokrasi
Daniel, Moehar, Darmawati, Nieldalina. Pemerintah Kota Semarang ;
2005. PRA, Pendekatan Efekti Studi Kasus Di Badan Pelayanan
Mendukung Penerapan Perizinan Terpadu Kota
Penyuluhan Partisipatif dalam Semarang. Journal of Politic and
Upaya Percepatan Government Studies Vol 7, No 2
Pembangunan Pertanian.Jakarta. (2018): Periode Wisuda April
Bumi Aksara 2018. Jurusan Ilmu Pemerintahan
Holle, Erick S. 2011. Pelayanan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Melalui Electronic Government: Politik, Universitas Diponegoro.
Upaya Meminimalisir Praktek
Maladministrasi Dalam

Inovasi Layanan Berbasis Teknologi Informasi Pada Rumah Sakit Sebagai Bentuk Reformasi Birokrasi– Arif 101
Sofianto
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010) Sipil Kabupaten Sleman Tahun
tentang Grand Design Reformasi 2014-2016. Jurusan Ilmu
Birokrasi 2010-2025 Pemerintahan Fakultas Ilmu
Rizki, Ahmad. 2019. Inovasi Facilitating Sosial Dan Politik Universitas
Service Di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Yogyakarta.
Daerah Abdul Moeloek (Studi http://repository.umy.ac.id
Tentang Reservasi Online Usman, Husaini & Purnomo Setiady
Support System). Skripsi. Akbar. 2008. Metodologi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Penelitian Sosial. Bumi Akasara.
Politik Universitas Lampung Jakarta
Bandar Lampung Yusriadi & Misnawati. 2017. Reformasi
Sedarmayanti. 2009. Reformasi Birokrasi Dalam Pelayanan
Administrasi Publik, Reformasi Publik (Studi Pelayanan Terpadu
Birokrasi, dan Kepemimpinan Satu Pintu). Jurnal Ilmiah Ilmu
Masa Depan. PT Refika Administrasi Publik Volume 7
Aditama. Bandung Nomor 2 Juli – Desember 2017.
Taufan. 2017. Implementasi Reformasi Hal 99-108. Homepage:
Birokrasi Dan Kualitas http://ojs.unm.ac.id/index.php/ia
Pelayanan Publik di Dinas p/index
Kependudukan dan Pencatatan

102 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 1 – Juni 2020

Anda mungkin juga menyukai