Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis penerapan
sistem rujukan online dan faktor penghambat serta pendukungnya dalam
pelayanan kesehatan di RSUD A.M. Parikesit Tenggarong. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan deskripsi tentang
penerapan sistem rujukan online, Standart Operating Procedures (SOP),
pelaporan dan evaluasi, faktor pendukung dan penghambatnya serta manfaat
yang diperoleh oleh pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
Sistem Informasi Pendaftaran Rujukan Rawat Jalan Online (SIPULAN) tidak
ada masalah dan dianggap sudah baik serta sudah sesuai SOP. Pengoperasian
SIPULAN sangat mudah dan jarang terjadi kendala. Kendala hanya pada
sarana pendukung yaitu gangguan alat dan jaringan internet.
Kata Kunci: Sistem Informasi Online, SIPULAN, Pelayanan Kesehatan
Abstract
The purpose of this research is to know and analyze the implementation of
online referral system and inhibiting and supporting factors in health service at
RSUD A.M. Parikesit Tenggarong. This study uses a qualitative approach with
a view to obtaining an in-depth description of how the application of online
referral system, Standart Operating Procdures (SOP), reporting and
evaluation, the supporting and inhibiting factors and the benefits for the
patient. The results showed that the application of Information Registration
Referral Outpatient Online Systems (SIPULAN) is considered good. The
application is in accordance with SOP. Implementation of SIPULAN operation
is very easy and rare obstacles except internet network
Keywords: Online Information System, SIPULAN, Health Services
Pendahuluan
Kesadaran dan tingkat pendidikan masyarakat yang semakin meningkat,
membuat tuntutan terhadap pelayanan yang berkualitas juga semakin tinggi,
termasuk di dalamnya adalah pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Hal
ini menjadi tanggungjawab rumah sakit untuk dapat memberikan pelayanan
yang baik, terlebih jika melihat Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pada Pasal 5 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai
hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan,
1
Mahasiswa Program Magister Ilmu Administrasi Negara, Fisip – Unmul Samarinda.
2
Dosen Program Magister Ilmu Administrasi Negara, Fisip – Unmul Samarinda.
3
Dosen Program Magister Ilmu Administrasi Negara, Fisip – Unmul Samarinda.
Studi Tentang Sistem Informasi Pendaftaran Rujukan Rawat.....(Muhammad Faudzan)
pada ayat 2 juga menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak dalam
memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau (UU
Kesehatan, 2009).
Masalah yang sering dihadapi sebagian besar rumah sakit adalah belum
mampu memberikan pelayanan yang benar-benar diharapkan oleh pengguna
jasa. RSUD AM Parikesit adalah Rumah Sakit kelas B dan telah ditetapkan
sebagai salah satu Rumah Sakit rujukan regional di Kalimantan Timur yang
selalu berupaya meningkatkan kualitas layanan dan memberikan kemudahan
untuk bisa dengan cepat mendapatkan akses pelayanan. Salah satu upaya yaitu
dengan menerapkan Sistem Informasi Pendaftaran Rujukan Rawat Jalan Online
atau disingkat SIPULAN. Program SIPULAN merupakan sebuah sistem
berbasis teknologi informasi dalam pendaftaran pasien rawat jalan yang
dilakukan secara online di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang
terintegrasi pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS).
Fokus dalam penelitian ini adalah untuk melihat penerapan sistem
rujukan online yang dilakukan RSUD AM Parikesit. Sistem rujukan ini
tergolong baru, sehingga penulis ingin melihat bagaimana penerapan standar
operasional; pelaksanaan; ketersediaan sarana pendukung; sumber daya teknis
dan sumber daya manusia; faktor yang menjadi kendala dan pendukungnya
serta manfaat bagi pasien dan keluarga (waktu, biaya, kemudahan prosedur dan
administrasi) sehingga penerapan sistem ini benar-benar mampu untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Kerangka Teori
Good Governance
Menurut Wirman Syafri (2012: 176-7), tata kelola pemerintahan yang
baik (good governance) merupakan isu yang paling mengemuka dalam
pengelolaan admistrasi publik pada penghujung tahun 1990an. Tuntutan gencar
yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik sejalan dengan meningkatnya tingkat
pengetahuan masyarakat, disamping adanya pengaruh globalisasi. UNDP
(United Nation Development Programme) mendefinisikan good governance
sebagai “the exercise of political, economic and administrative authority to
manage a nation affair at all levels”. Oleh karena itu, menurut definisi ini,
governance mempunyai tiga kaki (three legs), yaitu economic, political, and
administrative (2011, http://hdr.undp.org/en/ statistic/hdi/).
Economic governance meliputi proses pembuatan keputusan (decision
making processes) yang memfasilitasi terhadap equity, poverty, dan quality or
the life. Political governance adalah proses pembuatan keputusan untuk
formulasi kebijakan. Administrative governance merupakan sistem
implementasi proses kebijakan. Oleh karena itu, institusi dari governance
meliputi tiga dominan, yaitu state (negara atau pemerintah), private sector
(sektor swasta atau dunia usaha), dan society (masyarakat), yang saling
623
eJournal Administrative Reform, Volume 5, Nomor 3, 2017: 622-632
Pelayanan Publik
Dijelaskan oleh Sinambela dalam buku Reformasi Pelayanan Publik
(2006: 3-5). Pelayanan Publik yang menjadi fokus studi disiplin Ilmu
Administrasi Publik di Indonesia, masih menjadi persoalan yang perlu
memperoleh perhatian dan penyelesaian yang komprehensif. Harus diakui,
bahwa pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada rakyat terus
mengalami pembaruan, baik dari sisi paradigma maupun format pelayanan
seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat dan perubahan didalam
pemerintah itu sendiri. Meskipun demikian, jika dilihat dari kedua sisi
pembaruan tersebut belum memuaskan, bahkan masyarakat masih diposisikan
sebagai pihak yang tidak berdaya dan termarginalisasikan dalam kerangka
pelayanan.
Menurut KepMenpan No.63 Tahun 2003, pelayanan publik adalah segala
kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, pelayanan publik
adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara
negara.
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik
juga diuraikan bahwa pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan dalam
rangka pengaturan, pembinaan, bimbingan, peneyediaan fasilitas, jasa dan
lainnya yang dilaksanakan pleh aparatur pemerintah sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan kepada masyarakat sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
624
Studi Tentang Sistem Informasi Pendaftaran Rujukan Rawat.....(Muhammad Faudzan)
demikian, penting untuk membuat e-government road map, desain top down
dengan sebuah rencana implementasi rinci yang bottom up.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data-data yang dilakukan dengan cara wawancara, observasi,
kuisioner dan studi dokumentasi. Analisis dan interpretasi atau penafsiran data
dilakukan dengan berdasarkan “consensus judgment”.
Hasil Penelitian
Penerapan Sistem Infomasi Pendaftaran Rujukan Rawat Jalan Online
(SIPULAN)
Sistem Informasi Pendaftaran Rujukan Rawat Jalan Online (SIPULAN)
adalah suatu sistem rujukan yang diberikan kepada pasien dengan
menggunakan sarana internet. Dengan menerapkan kemajuan teknologi
internet, pasien dari fasilitas kesehatan tingkat pertama yang membutuhkan
penanganan atau tindakan pada fasilitas kesehatan lanjutan, dapat dipermudah
dan dipercepat.
Keuntungan dari sistem ini adalah terdapat kepastian informasi
pelayanan kesehatan kepada pasien, waktu tunggu lebih cepat dan informasi
jumlah pasien rujukan yang datang setiap hari ke rumah sakit. Selain itu pasien
juga bisa memilih hari, jam dan dokter yang akan menanganinya nanti di rumah
sakit. Secara garis besar sistem ini memberikan keuntungan antara lain
informasi jadwal pelayanan dokter poliklinik di rumah sakit berdasarkan
tanggal, hari dan jam, dan reservasi atau perjanjian pelayanan dokter poliklinik
rumah sakit. Manfaat lainnya adalah manajemen jadwal pelayanan dokter yang
tersedia dan yang sudah terjadwal, konfirmasi kehadiran pasien rujukan dari
fasilitas kesehatan tingkat pertama di rumah sakit, dan laporan-laporan
berkaitan dengan rujukan pasien.
625
eJournal Administrative Reform, Volume 5, Nomor 3, 2017: 622-632
program dan kegiatan, serta rujukan bagi seluruh sektor serta tolak ukur
keberhasilan dalam pembangunan kesehatan.
Berdasarkan hasil data dari proses wawancara yang dilakukan pada
operator di tingkat puskesmas, didapatkan informasi bahwa SOP sudah sesuai
dengan proses kerja Puskesmas dan mudah dilaksanakan. Kendalanya ketika
ketika salah satu pasien atau keluarga yang mendaftar tidak mempunyai nomor
hand phone yang valid, permasalahan ini kemudian ditanggulangi dengan
metode memberikan keterangan pada form Nomor HP dimana terdapat
peringatan berbunyi "Pastikan Nomor yang Anda Berikan Benar".
Diketahui bahwa pelaksanaan SIPULAN telah sesuai dan mudah
dilaksanakan sebagai panduan kerja sehingga tidak memiliki masalah. Hal ini
dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja dan pengawasan pelayanan
karena SOP dapat memberikan dampak positif dan simultan terhadap kinerja
dan pengawasan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan (Megantara
& Prihatini: 2016; Purba, Rumapea & Kiyai: 2014; Nugraheni, Aprianti &
Budiatmo: 2014)
626
Studi Tentang Sistem Informasi Pendaftaran Rujukan Rawat.....(Muhammad Faudzan)
627
eJournal Administrative Reform, Volume 5, Nomor 3, 2017: 622-632
628
Studi Tentang Sistem Informasi Pendaftaran Rujukan Rawat.....(Muhammad Faudzan)
629
eJournal Administrative Reform, Volume 5, Nomor 3, 2017: 622-632
yang akurat dan tepat. Kemudian sesuai dengan Asas-asas pelayanan publik
menurut UU No. 25 tahun 2009 pada pasal 4 yang mengatakan bahwa
penyelenggaraan pelayanan publik memiliki ketepatan waktu (poin 11) dan
kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan (poin 12)
SIPULAN memiliki kontribusi pada efisiensi waktu terutama dalam hal
kecepatan dan praktisnya pelayanan secara administratif. Hal ini memberikan
kenyamanan kepada pasien atau keluarga sehingga terhindar dari kelelahan
akibat ketidak-efisiennya waktu yang digunakan dan Waktu tunggu yang yang
tidak efisien dapat megundang ketidak puasan pasien akan sebuah pelayanan
kesehatan (Nugraheni: 2017)
630
Studi Tentang Sistem Informasi Pendaftaran Rujukan Rawat.....(Muhammad Faudzan)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan SIPULAN sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP)
dan dapat dijalankan dengan mudah. Kendala utama berasal dari masalah
teknis pada jaringan listrik dan koneksi internet, walaupun begitu SIPULAN
masih bisa dijalankan dengan cara manual.
2. Faktor Pendukung adalah adanya SOP, sarana komputer, jaringan internet
dan kelistrikan serta tersedianya operator SIPULAN. Sedangkan faktor
hambatan utama yang terjadi adalah tidak tersedianya dukungan cadangan
ketika pendukung utama terhambat, terutama di puskesmas. Artinya
kelistrikan, jaringan internet, dan SDM akan berbeda jauh kualitasnya ketika
salah satunya terhambat saat menjalankan layanan SIPULAN ini.
3. Secara menyeluruh pasien merasakan banyaknya manfaat pelayanan
SIPULAN yang mencakup prosedural, administrasi, waktu dan biaya
pelayanan.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan analisis yang penulis lakukan, maka penulis
memberikan saran – saran sebagai berikut :
1. Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara khususnya Dinas
Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, melihat dari fakta yang didapat
ketika penelitian berlangsung, disarankan untuk menambah sarana komputer
dan jaringan internet yang memadai serta penambahan tenaga operator
SIPULAN.
2. Kepada Divisi Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah A.M. Parikesit
melihat dari fakta yang didapat ketika penelitian berlangsung:
631
eJournal Administrative Reform, Volume 5, Nomor 3, 2017: 622-632
Daftar Pustaka
Adil, Adityawarman, M. Syamsun, M. Najib. 2016. Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Biaya terhadap Kepuasan dan Loyalitas PAsien RSUD
Kota Bogor. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol 14 (3). Universitas
Brawijaya : Malang.
Kidi. 2014. Penerapan E-Government Untuk Perbaikan Pelayanan Publik di
Sektor Birokrasi. http://www.medukasi.webid/2013/ pengertian-
teknologi-informasi-n.html
Mukhadiono, & Subagyo, Widyo. 2011. Pengaruh Prosedur dan Fasilitas
Pelayanan terhadap Kualitas Pelayanan Peserta Program Jamkesmas di
Puskesmas I Cilongok. Jurnal Keperawatan Soedirman, Vol 6 (1).
Fakultas Ilmu Kesehatan Unoversitas Soedirman : Purwokerto.
Mundy, Darren dan Musa, Bandi. 2010. Towards a framework for e-
government development in Nigeria. Electronic Journal of E-
government, 8(2). http://www.ejeg.com/issue/download.html?
idArticle=205&origin=publication_detail
Nugraheni, Reny. 2017. Gambaran Waktu Tunggu Pasien dan Mutu Pelayanan
Rawat Jalan di Poli Umum UPTD Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri
Tahun 2017. Jurnal Wiyata : Penelitian Sains & Kesehatan, Vol. 4 (2).
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata: Kediri
Pujastuti, Eli, & Asro Nasiri. 2016. Analisis Manajemen Resiko pada
Penggunaan Sistem Informasi "SMART PMB" di STMIK AMIKOM
Yogyakarta. Seminar NAsional Teknologi Informasi dan Multimedia
2016. 6-7 Februari 2016. STMIK AMIKOM : Yogyakarta
Reilly, Tom. 2013. Advantages and Disadvantages of using Monthly, Weekly,
and Daily Data. Automatic Forecasting System
(http://www.autobox.com/cms/index.php/blog/entry/advantages-and-
disadvantages-of-using-monthly-weekly-and-daily-data)
Syafri, Wirman. 2012. Studi Tentang Administrasi Publik. Erlangga: Surabaya.
UNDP. 2011. Human Development Index. (http://hdr.undp. org/en/ statistic/
hdi/).
632