DI
RSUD DR.SOEKARDJO
Disusun oleh:
ERNI RAHMAWATI
198909132020122004
2021
ANALISIS ISU INSTANSI (SELF LEARNING)
I. Pokok Permasalahan
Sarana dan prasarana yang belum memadai untuk Ruang Isolasi Covid di Ruang Perinatologi
VI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis dapat disimpulkan bahwa yang menjadi akar
permasalahan adalah belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk merawat
bayi dengan diagnose covid 19 yang di sebabkan oleh anggaran Rumah sakit yang belum
memadai.
Untuk mengatasi isu belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk merawat
bayi – bayi dengan covid 19, saya menggunakan teknik tapisan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth). Metode USG adalah suatu metode yang memperhatikan kriteria aktual,
kekhalayakan, problematik, dan kelayanan. Metode USG juga menentukan tingkat urgensi,
keseriusan, dan perkembangan isu. Isu yang memiliki skor tertinggi menjadi hal yang layak
harus diselesaikan.
1. Urgency, seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness, seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan.
3. Growth, seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Tabel 1.
Identifikasi Isu Menggunakan USG (Urgency-Seriosness-Growth)
Teknik Scoring Total Rangking
No. Masalah
Urgenc Seriousnes
y s Growth
1
Sumber daya manusia yang
pernah mengikuti pelatihan
penanganan bayi masih sedikit 4 4 3 11 II
Keterangan:
Angka 5 : Sangat gawat/mendesak/cepat
Angka 4 : Gawat/mendesak/cepat
Angka 3 : Kurang gawat/mendesak/cepat
Angka 2 : Tidak gawat/mendesak/cepat
VIII. Saran dan Tindak Lanjut
Berdasarkan pembahasan mengenai analisis isu yang telah dipaparkan, di atas, saran
dan tindak lanjut yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Pelayanan yang diberikan pada bayi dengan covid 19 tetap dilakukan sesuai dengan SOP
walaupun dengan kondisi sarana dan prasarana yang belum memadai.
2. Melakukan disinfeksi secara berkala d ruang iso perinatologi agar virus yang menempel
tidak menyebar ke ruangan bayi yang sakit dan sehat.
3. Melakukan follow up tentang sampai mana persiapan gedung yang akan digunakan untuk
ruang isolasi bayi.
4. Tenaga kesehatan yang dinas di ruang isolasi bayi covid 19 dilakukan secara bergantian
agar mereka tidak kelelahan.
5. Setiap petugas yang sedang merawat bayi covid 19 agar tidak ikut masuk merawat bayi
sakit ataupun sehat untuk menghindari resiko penularan.