Anda di halaman 1dari 4

ROAD MAP BELA NEGARA

MEMBANGUN (MEMPERKUAT) KESIAPSIAGAAN BELA


NEGARA PNS DI LINGKUNGAN RUMAH TAHANAN NEGARA

Oleh :
1. Novanda Singgih Kuncoro
2. Aditya Herliana Putra Pratama
3. Fajar Aji Santoso
4. Farhan Ghifary
5. Igola Selta Riandana

Kesiapsiagaan Bela Negara

Merupakan kondisi warga negara yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan,
keterampilan dan jasmani yang prima, serta memiliki kondisi psikis yang memiliki
kecerdasan intelektual dan spiritual, senantiasa memelihara jiwa dan raganya, memiiki
sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji, merupakan sifat mental dan perilaku
warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 dalam menjaga kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

KEGIATAN
KESIAPSIAGAAN PERATURAN BARIS-
BERBARIS

KEPROTOKOLAN
KESIAPSIAGAAN
MENTAL
KESIAPSIAGAAN
BELA NEGARA

KEWASPADAAN DINI
KESIAPSIAGAAN
JASMANI

KESEHATAN
JASMANI &
MENTAL
KONDISI TELAAHAN TERKAIT REKOMENDASI LANGKAH-
TERWUJUDNYA PNS DI
KESIAPSIAGAAN BELA LANGKAH STRATEGIS DAN
KESIAPSIAGAAN SISTEMATIS UNTUK DINAS PENDIDIKAN YAN
NEGARA PNS DI MEMILIKI
BELA NEGARA PNS MEMBANGUN/MEMPERKUA
RUMAH TAHANAN KESIAPSIAGAAN BELA KESIAPSIAGAAN BELA
MENGGUNAKAN
NEGARA NEGARA PNS DI RUMAH NEGARA
ANALISIS SWOT TAHANAN NEGARA

1. Kondisi Saat ini (existing) dan kondisi yang diharapkan

A. Kondisi Saat ini Saat ini

Saat ini, kesiapsiagaan bela negara Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Rumah Tahanan
Negara masih rendah. Hal ini, dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya yaitu masih
sedikitnya PNS yang melakukan kegiatan olahraga dan olahfisik, masih banyaknya PNS
yang hadir tidak tepat waktu, masih rendahnya pemahaman PNS terkait Peraturan Baris-
Berbaris (PBB) dan tata upacara serta keprotokolan, masih banyak PNS yang belum
mengetahui proses penyampaian Laporan Informasi terkait ancaman/bahaya yang
mengancam keselamatan umum, berbangsa dan bernegara.

B. Kondisi yang diharapkan

Dengan memperhatikan kondisi yang terjadi di lingkungan Rumah Tahanan saat ini,
maka diharapkan kedepannya seluruh PNS di lingkungan Rumah Tahanan Negara dapat
memahami dan menerapkan sikap, perilaku, PNS yang disiplin dalam kehadiran, tekad
dan tindakan yang mengandung nilai-nilai dasar bela negara seperti PNS rutin melakukan
kegiatan olahraga dan olahfisik, PNS yang paham tentang Peraturan Baris Berbaris dan
tata upacara serta keprotokolan, PNS yang mengetahui bagaimana proses penyampaian
Laporan Informasi terkait ancaman/bahaya yang mengancam keselamatan umum,
berbangsa dan bernegara.

2. Telaahan kondisi kesiapsiagaan Bela Negara Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan
Rumah Tahanan Negara.
A. Kekuatan (Strenght) Banyaknya PNS di Rumah Tahanan Negara yang mendapatkan
ilmu dan pengetahuan mengenai Peraturan Baris-Berbaris (PBB) dan Tata Upacara
serta Keprotokolan melalui kerjasama dengan TNI\POLRI Pelatihan lainnya.
B. Kelemahan (Weakness) Kurangnya sosialisasi tentang proses pembuatan Laporan
Informasi terkait ancaman/bahaya yang mengancam keselamatan umum, berbangsa
dan bernegara di Rumah Tahanan Negara.
C. Peluang (Opportunity) Kondisi Rumah Tahanan Negara yang m e m p u n y a i
3lapangan olahraga seperti lapangan bulu tangkis, lapan
g a n t e n i s , d a n l a p a n g a n v o l i yang memiliki fasilitas-fasilitas olahraga
yang cukup memadai menjadikan PNS di Rumah Tahanan Negara yang mudah
dalam melakukan kegiatan olahraga/olah fisik sebaiknya dimanfaatkan
sebagai tempat berolahraga.
D. Tantangan (Threats) Akibat pandemi virus covid-19 yang mempengaruhi tingkat
kedisiplinan para PNS, termasuk PNS di lingkungan Rumah Tahanan Negara.
Dikarenakan adanya jadwal Work From Home (WFH) untuk mengurangi kerumunan di
ruangan kantor dalam rangka mencegah penyebaran virus covid-19.
3. Rekomendasi Langkah-langkah Strategis dan Sistematis untuk membangun dan
memperkuat kesiapsiagaan Bela Negara PNS di Rumah Tahanan Negara.

1. Latihan Keprotokolan

Hal ini dapat dilakukan pada lingkungan instansi setiap sebagai salah satu
pelaksanaan bela Negara dilingkungan Rumah Tahanan Negara. Aturan untuk
melaksanakan upacara ataupun Apel Pagi, mengacu pada peraturan pemerintah nomor 62
tahun 1990 tentang ketentuan keprotokolan mengenai tata tempat, tata upacara dan tata
penghormatan.

Contoh tata urutan pelaksanaan kenaikan bendera.

 Seluruh Peserta upacara diatur dalam kelompok/barisan


 Petugas upacara telah menempati tempat yang ditentukan
 Komandan Upacara memasuki lapangan upacara dan menyiapkan
seluruh barisan
 Penanggung jawab upacara lapor kepada inspektur upacara bahwa
upacara siap dimulai
 Insperktur Upacara memasuki lapangan upacara yang
diantar oleh penanggung jawab upacara
 Penghormatan kepada inspektur upacara
 Laporan Komandan upacara kepada inspektur upacara bahwa
upacara siap dimulai
 Pengibaran bendera merah putih dan penghormatan dipimpin
komandan upacara
 Mengheningkan cipta dipimpin inspektur upacara
 Pembacaan teks pancasila oleh inspektur upacara
 Pembacaan pembukaan UUD tahun 1945 dan Panca Prasetya Korpri
 Amanat Inspektur Upacara
 Pembacaan Doa
 Laporan Komandan Upacara Kepada Inspektur Upacara bahwa
upacara telah selesai dilaksanakan
 Upacara selesai. Inspektur Upacara meninggalkan lapangan
upacara.
 Barisan dapat diistirahatkan oleh komandan upacara
 Barisan dapat dibubarkan.

2. Memberikan sosialisasi tentang proses pembuatan Laporan Informasi Kepada PNS

Rumah Tahanan Negaral, harusnya membuat program seperti sosialisasi tentang

pembuatan Laporan Informasi terkait ancaman/bahaya yang mengancam keselamatan

umum, berbangsa dan bernegara kepada para PNS, agar nantinya jika ada bentuk

ancaman atau masalah berbangsa dan bernegara dapat segera di laporkan kepada pihak

terkait sesuai dengan SOP yang ada, sehingga Negara kita bisa aman dan tentram tanpa

gangguan dan ketertiban dari pihak yang ingin menjerumuskan ke hal hal yang tidak baik.

3. Latihan Kegiatan Olah Fisik sebagai bentuk dari Pembinaan Kesehatan Jasmani
Dapat berupa latihan fisik yang bisa diadakan oleh Rumah Tahanan Negara seperti
melakukan kegiatan, senam, bermain tenis, bermain badminton, tenis meja dan lain – lain.
Dan juga bisa diadakannya sebuah kompetisi olahraga dalam lingkungan Rumah Tahanan
Negara agar minat dan antusias para PNS meningkat akan olahraga. Hal ini
dilakukan agar terciptanya kebugaran didalam tubuh seorang PNS. Sehingga nantinya
dalam bekerja di kantor PNS mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan
baik dan prima seperti mengontrol emosi diri, tidak mudah lelah, dll.

4. Memberikan Sanksi yang Tegas terhadap disiplin Pegawai

Dapat berupa teguran lisan dan tertulis tergantung dengan tingkatan Sanksi yang
dilakukan oleh pegawai yang bersangkutan.Apabila teguran lisan tidak di indahkan atau
dilaksanakan maka akan diberikan teguran tertulis yang menyangkut dengan Sanksi
administratif, seperti misalahnya pada saat pandemi seperti saat ini, Kemenkumham RI
maupun Kanwil Jateng telah memberi arahan dan sanksi yang tegas bagi ASN yang
melanggar pelarangan mudik pada saat Ramadan 1442 Hijriah maupun Hari Raya Idulfitri.

Anda mungkin juga menyukai