NDH : 04
Kelompok : 01
Angkatan : XCV
A. Identifikasi Isu
Penetapan core isu merupakan tahap akhir dalam mengamati perilaku, fenomena, budaya yang ada
dan terpantau selama kegiatan Latsar CPNS 2021. Beberapa hasil core isu yang terpantau selama
kegiatan Latsar CPNS 2021 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Muara Enim :
Hasil dari pengamatan ini akan digunakan sebagai data primer untuk analisa menentukan core isu
yang paling utama untuk di selesaikan.
B. Deskripsi Isu
Data primer penetapan core isu yang digunakan untuk analisa isu diangkat berdasarkan hasil
pengamatan yang dilakukan selama kegiatan Latsar CPNS 2021 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIB Muara Enim. Adapun deskripsi mengenai 3 hasil core isu tersebut :
Keahlian atau kemampuan menggunakan senjata merupakan skill yang wajib dikuasai
terutama bagi pegawai lapas dan rutan, untuk menjaga keamanan dan ketertiban saat bertugas.
Dan juga sebagai sarana aspek deteksi dini dan antisipasi jika terjadi hal yang tidak
diiinginkan. Dalam hal ini Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Muara Enim bekerja sama
dengan Kodim Muara Enim berkoordinasi dalam pelatihan teknis menembak. Namun
beberapa pegawai masih ada beberapa yang belum mendapat pelatihan khusus. Hal ini
menjadi permasalahan intern, dimana sejatinya setiap ASN di LAPAS wajib bisa
Kementerian Hukum dan HAM dengan berupa aplikasi yang diberi nama SIMPEG
KEMENKUMHAM. Aplikasi ini menjadi tolak ukur dalam tunjangan kinerja pegawai,
dimana jika terlambat atau tidak absen maka akan secara otomatis tunjangan kinerja pegawai
terpotong. Di Lapas Muara Enim masih ada beberapa pegawai yang terlambat dalam Absensi
Online baik itu untuk jajaran staff maupun jajaran pengamanan. Sehingga untuk
rumah namun terlambat datang ke kantor dan ada yang tidak hadir namun tetap absen.
Berdasarkan laporan bulanan data kepegawaian Lapas Muara Enim yang terlambat apel
pegawai atau tidak hadir, namun tetap menerima tunjangan kinerja full tanpa potongan.
Untuk analisa menentukan core isu yang akan diangkat dan paling utama untuk di selesaikan
dilakukan dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).
2 5 5 5 15 I
Kurang Meratanya
Pelatihan Teknis
Menembak Bagi
Pegawai
3 Kurangnya 3 4 5 12 III
Penginformasian
Terkait Jadwal
Pelayanan
Penitipan Barang
C. Penetapan Isu
Berdasarkan penilaian isu menggunakan metode USG didapatkan satu isu dengan nilai Urgency,
Seriousness, Growth yang tertinggi yaitu mengenai Kurang Meratanya Pelatihan Teknis Menembak
Bagi Pegawai.
D. Dampak Isu
Dampak isu yang kemungkinan bisa terjadi apabila tidak segera ditindak lanjuti mengenai Kurang
Meratanya Pelatihan Teknis Menembak Bagi Pegawai adalah ketidaksiapan beberapa pegawai yang
tidak mahir menembak jika terjadi hal yang bersifat URGENT contohnya kudeta atau kerusuhan, dan
pelarian. Menggunakan senjata tidak boleh asal menembak, harus menerapkan ilmu dan etika
menembak yang telah di ajarkan pada saat pelatihan. Berdasarkan data tersebut diantara core isu ini
harus segera di selesaikan mengingat sudah ada beberapa insiden yang tidak di inginkan, contohnya
pelarian yang terjadi di beberapa daerah tertentu.
E. Gagasan Penyelesaian Isu
Gagasan yang diusulkan untuk isu tersebut adalah agar terus mempertahankan dan mengevaluasi
kegiatan tersebut serta diharapkan LAPAS Kelas IIB Muara Enim terus menjalin kerja sama dengan
berbagai macam pihak terutama dengan KODIM Muara Enim. Untuk saat ini LAPAS Kelas IIB
Muara Enim sudah melakukan perjanjian kerja sama dengan beberapa stakeholder di antaranya TNI,
POLRI dan masih banyak lagi. LAPAS Kelas IIB Muara Enim di harapkan mampu mempertahankan
perjanjian kerjasama tersebut, agar tidak ada lagi pegawai yang buta senjata sebagai perlindungan
F. KESIMPULAN
Berdasakan data di atas mengapa saya memilih core isu WOG tentang Kurang Meratanya Pelatihan
Teknis Menembak Bagi Pegawai. Ini karena menyangkut aspek keamanan, skill individual, serta
kolaborasi antar instansi. Saya rasa cuckup berdampak besar dan kongkrit sekali jika core isu ini
didahulukan untuk penyelesaianya.