Anda di halaman 1dari 5

Analisis Isu Manajemen ASN

Kelompok 4 (31-33)
Angkatan LII
Latsar CPNS Kemenkumham 2022
Badiklat Kemenkumham Jawa Tengah

1. Rizki Restiyani 199809172022032004


2. Rizkyana Kurniawati 199809182022032001
3. Shelvi Shentia Putri 199001012022032001

A. Identifikasi Isu

Identifikasi isu merupakan tahap mengkaji adanya gap atau kesenjangan antara kondisi yang
seharusnya dengan kondisi yang terjadi. Kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang
terjadi tersebut menyebabkan munculnya isu/masalah. Isu manajemen ASN yang terjadi di
instansi Kementerian Hukum dan HAM secara umum adalah kesenjangan mengenai
kedisiplinan Calon Aparatur Sipil Negara Kemenkumham dalam mengisi absensi pada
aplikasi simpeg. Hasil dari pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan data
primer dengan meminta hasil tangkapan layar dari Calon Pegawai Negeri Sipil di instansi
Kemenkumham, dijadikan data pokok dalam menetapkan isu manajemen ASN.

B. Deskripsi Isu

Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) merupakan aplikasi yang


memuat rangkaian informasi dan data mengenai Pegawai yang disusun secara sistematis,
menyeluruh, dan terintegrasi dengan berbasis teknologi. Salah satu Instansi yang
menggunakan aplikasi ini ialah Instansi Kemenkumham. Pada instansi Kemenkumham
aplikasi ini digunakan untuk berbagai informasi pegawai salah satunya untuk media absensi
mandiri. Mekanisme absensi mandiri pada Simpeg Kumham dapat digunakan pada system
Web ataupun aplikasi itu sendiri. Sebenarnya absen mandiri ini sangat efektif dan efisien
karena bisa digunakan dimana saja menggunakan smartphone, namun pada kenyataanya
aplikasi ini dapat mengakibatkan ketidakdisiplinan pegawai.
Gambar 1. Data absensi mandiri pegawai kemenkumham melalui aplikasi SIMPEG
KUMHAM.

C. Penyebab Terjadinya Isu

Salah satu penyebab ketidakdisiplinan pegawai ditunjukan dengan banyaknya pegawai yang
tidak absen keluar/pulang dengan alasan kelupaan. Selain itu juga tercatat bahwa sering
terjadi keterlambatan pada absensi masuk dan pulang. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
masalah jaringan internet yang tidak stabil saat melakukan absensi, sehingga absensi terinput
di luar jam masuk kantor. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
ketidakdisiplinan absensi pegawai ialah dengan pengawasan.
D. Dampak Jika Tidak Ditangani

Tujuan Pemerintah mengeluarkan Peraturan tentang disiplin PNS adalah untuk menjamin tata
tertib dan kelancaran tugas PNS itu sendiri, sehingga dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya sebagai aparatur Pemerintahan dapat berjalan semestinya yang pada pada
akhirnya dapat mendukung pembangunan di Indonesia.
Dampak yang akan terjadi jika pegawai tidak disiplin dalam mengisi absensi di aplikasi
SIMPEG diantaranya :

1. Bagi Organisasi
a. Menurunnya citra kantor di mata Kantor Wilayah dan Kementerian karena ada
pegawainya yang tidak disiplin.
b. Administrasi yang berjalan di kantor menjadi tidak tertib.
c. Akan timbul budaya kerja yang tidak harmonis karena pemberian tunjangan kinerja
yang berbeda antara satu pegawai dengan pegawai lainnya.

2. Bagi Pegawai itu sendiri


a. Adanya penilaian buruk dari atasan karena dianggap tidak disiplin.
b. Pemotongan tunjangan kinerja.
c. Pekerjaan dan tugas menjadi terganggu

Disiplin merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi dengan kebijakan
sumber daya manusia dalam mengemban tugas kerjanya. Disiplin kerja sangat dibutuhkan
oleh setiap pegawai, karena merupakan sarana untuk melatih kepribadian pegawai agar
senantiasa menunjukkan kinerja yang baik.

E. Analisis Pemecahan Isu

1. Strenght
a. Memudahkan pegawai dilingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
melakukan absensi harian.
b. Memudahkan absensi untuk para pegawai yang sedang melaksanakan WFH (work
from home).
c. Sebagai acuan untuk menentukan pegawai teladan bulanan.
d. Mempermudah bagian kepegawaian untuk mengambil data seperti absensi, jurnal
harian dan lain-lain.
2. Weakness
a. Tidak sesuainya jadwal absensi di simpeg dengan aturan di masing masing kantor
contohnya pada system SIMPEG jadwal pegawai masuk pada pukul 07.30 dan
pulang pukul 14.00 tetapi untuk regu penjagaan ada jadwal tersendiri.
b. Absensi SIMPEG dapat di lakukan sebelum pegawai mesasuki kantor yang dapat
menimbulkan kurang disiplinya pegawai.
c. Para pegawai seringkali malas saat melakukan absensi dan pembuatan jurnal harian
di aplikasi SIMPEG.
d. Sering kali terjadi masalah jaringan saat mengguankan aplikasi SIMPEG.

3. Opportunity
a. Dengan adanya aplikasi SIMPEG dapat memudahkan para pegawai di lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melakukan absensi, membuat jurnal
harian, dan mengajukan cuti.
b. Menjadikan para pegawai lebih disiplin.
c. Para pegawai ketika mengisi jurnal diharapkan mampu mempertanggung jawabkan
setiap kegiatan yang telah dilakukan.

4. Threats
a. Pada saat ada masalah jarigan aplikasi SIMPEG tidak dapat di akses akibatnya
absensi tidak terekam.
b. Pengurangan gaji pegawai dapat di akibatkan oleh aplikasi SIMPEG yang
bermasalah.
c. Saat pengumpulan data aplikasi simpeg dapat berpengaruh pada jumlah penerimaan
gaji yang disebabkan oleh tidak dapat di aksesnya aplikasi.

F. Rekomendasi dan Tahapan Solusi

Sebagai bentuk pengoptimalan dalam pengisian jurnal harian melalui aplikasi simpeg maka
dibutuhkan strategi untuk melakukan perbaikan terhadap kesadaran para pegawai. Dari
semua permasalahan diatas, tentu kita harus segera menyelesaikan dan meminimalisir hal
tersebut. Berikut adalah rekomendasi dan solusi yang bisa dilakukan:
1. Pembinaan dan sosialisasi terhadap pegawai tentang pentingnya pengisian simpeg guna
transparansi kegiatan.
2. Memasang suatu peringatan (Alarm) agar tidak lupa mengisi jurnal harian simpeg setiap
hari.
3. Selalu mawas diri agar selalu ingat apabila lupa mengisi dan tidak disiplin melakukan
absen dan pengisian jurnal harian pada simpeg akan dikenai potongan sehingga bisa
mempengaruhi finansial.
4. Saling mengingatkan sesama rekan kerja apabila telah selesai melakukan pekerjaan
kantor.

Anda mungkin juga menyukai