BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
a.2. Dampak dan para pihak (Stakeholder) yang terkena dampak jika isu-
isu tersebut tidak diselesaikan.
b.2. Dampak dan para pihak (Stakeholder) yang terkena dampak jika isu-
isu tersebut tidak diselesaikan.
Akan merasa jenuh dengan tugas yang monoton yang hanya itu-
itu saja.
c.2. Dampak dan para pihak (Stakeholder) yang terkena dampak jika isu-
isu tersebut tidak diselesaikan.
d.2. Dampak dan para pihak (Stakeholder) yang terkena dampak jika isu-
isu tersebut tidak diselesaikan.
1. APKL;
2. USG ; dan
3. Fishbone Diagram.
a. Mengidentifikasi Isu dengan teknik APKL. Teknik APKL adalah
merupakan singkatan dari Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan.
Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya isu yang
menyangkut hajat hidup orang banyak. Sedangkan Kelayakan artinya isu
yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya. Berikut adalah teknik analisis isu dengan metode
APKL dengan penilaian memenuhi syarat atau tidaknya suatu isu tersebut :
lOMoAR cPSD| 21534148
Kriteria APKL
NO Total
Prioritas
ISU A P K L Skor
Berdasarkan hasil analisis isu pada Tabel 1, subjek menunjukkan bahwa 3 isu
tersebut memiliki peringkat yang cukup tinggi berada di isu No. 1 yaitu Kurang
Optimalnya penataan pengarsipan Administrasi PJK (Pertanggung Jawaban
Keuangan). Selanjutnya isu tersebut akan kami identifikasi lagi menggunakan
teknik analisis USG.
Sangat Cepat
5
Memburuk
4 Cepat Memburuk Kurang Optimalnya penataan pengarsipan
Administrasi PJK
Kurang minatnya pegawai dalam hal
3 Cukup Cepat Memburuk mengembangkan kompetensi;
Kurangnya tingkat kesadaran ASN dalam
berdisiplin; dan
Belum optimalnya kemampuan SDM untuk
bekerja dengan menggunakan komputer.
Kurang Cepat
2
Memburuk
1 Tidak Cepat Memburuk
Indeks nilai yang digunakan pada matriks USG adalah 1-5, semakin tinggi
skor menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk
segera ditangani. Identifikasi isu dengan kriteria USG tersaji pada Tabel 7.
8 Analisis Core Isu. Proses penetapan core isu telah dilakukan dengan
menggunakan kriteria APKL dan USG maka ditetapkan isu, yaitu: “Kurang Optimalnya
penataan pengarsipan Administrasi PJK (Pertanggun Jawaban Keuangan)”. Hal ini
dikarenakan isu tersebut seluruhnya memenuhi kriteria aktual, problematik,
kekhalayakan, kelayakan, urgensi, tingkat keseriusan dan harus segera dicarikan
solusinya.
Core isu tersebut penyusun pilih karena sistem Administrasi pengarsipan dokumen
PJK disatuan kerja program dan anggaran satlinlamil 1 jakarta belum optimal serta
untuk dilingkup pekerjaan penyusun masih menilai belum tertata rapi. Atas
pertimbangan sesuai dengan lingkup pekerjaan penyusun yang secara realistis dapat
dilaksanakan selama masa Habituasi (selama 4 Minggu) di tempat kerja dengan
persetujuan atasan/mentor penyusun.
Dari pengertian diatas, penyusun mengembangkan core isu tersebut dan merangkum
seluruh core isu permasalahan tersebut dengan menggunakan fishbone diagram.
sehingga dengan fishbone diagram ini akan mendapatkan akar permasalahan yang
benar-benar harus dicarikan solusinya. Berikut adalah tabel dengan menggunakan
teknik fishbone diagram :
Lalu kita buat Tabel Diskusi Terkait Permasalahan isu yang kita buat :
Dari penjelasan Gambar 1 dan tabel diskusi terlihat jelas bahwa adanya akar
permasalahan yang harus segera ditemukan penyelesaian dari seluruh identifikasi
yang terjadi tersebut yaitu, belum optimalnya administrasi dalam organisasi. Jika
administrasi terhambat maka kinerja setiap pegawai akan menurun karena tidak
ditunjang dengan adanya informasi yang akurat sehingga bisa terjadi
kesalahpahaman antar satker yang lain sehingga mempengaruhi Instansi juga dengan
adanya kasus tersebut.