A. IDENTIFIKASI KASUS
Deskripsi Kasus
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi kasus yang muncul di unit
kerja penyusun yaitu di Mako Kolinlamil Satlinlamil 1. Penyusun merumuskan isu berdasarkan
hasil pengamatan penyusun selama masa percobaan CPNS. Berdasarkan pengalaman 8
bulan bekerja disana, kami menyimpulkan terdapat beberapa isu yang kami angkat sebagai isu
yang harus dicarikan solusinya. Diantaranya sebagai berikut :
Salah satu hal penting dalam dunia bekerja tentunya kita tak luput dari pekerjaan surat
menyurat atau pengiriman dokumen ke satker yang lain sebagai hasil dari pekerjaan yang kita
kerjakan. Namun apabila surat ataupun dokumen yang sangat penting baik dari pengiriman
atau penyampaian informasinya terlambat, maka yang bisa terjadi adalah misskomunikasi
satker satu dengan satker lainnya bahkan pekerjaan lainnya bisa terhambat. Maka dari itu
diperlukan adanya perubahan pada pola sistem tersebut agar tidak sering terjadi
kesalahpahaman dengan divisi yang lainnya.
lOMoAR cPSD| 21534148
Fungsi, Tugas dan Peran ASN belum Optimal terlaksana dikarenakan masih adanya
pegawai yang kurang paham dengan fungsi, tugas dan perannya; dan
a.3. Dampak dan para pihak yang terkena dampak jika isu-isu tersebut tidak diselesaikan.
Pekerjaan menjadi kurang efektif dan merugikan banyak satker yang berkaitan;
- Fungsi dan Tugasnya seiring berjalannya waktu akan berubah dengan adanya
kebijakan-kebijakan pemerintah yang baru.
lOMoAR cPSD| 21534148
a.3. Dampak dan para pihak yang terkena dampak jika isu-isu tersebut tidak diselesaikan.
Akan merasa jenuh dengan tugas yang monoton yang hanya itu-itu saja.
c) Adanya pegawai yang sering datang terlambat
Disiplin adalah sebuah kesadaran seseorang untuk mau dan mampu mengendalikan diri
dan mematuhi aturan atau nilai-nilai yang telah disepakati, yang berkaitan dengan aturan
maupun norma yang berlaku diri sendiri maupun dalam lingkungan sosial. Dalam kasus ini,
masih banyak pegawai yang sering datang terlambat dikarenakan berbagai macam alasan dan
problema kehidupan masing-masing individunya. Maka dalam hal ini perlu adanya solusi yang
dimana jika dibiarkan akan menjadi penyakit masyarakat beserta individunya dalam hal
lingkungan bermasyarakat dimasa mendatang.
Kode Etik dan Perilaku ASN menjadi tidak optimal dengan pelanggaran tersebut;
Kenaikan Pangkat dan Jabatan menjadi tertunda karena pelanggaran didiplin yang
dilakukan; dan
Masih ditemukan pegawai tidak hadir tanpa keterangan dilihat dari absensi apel pagi;
dan
a.3. Dampak dan para pihak yang terkena dampak jika isu-isu tersebut tidak diselesaikan.
Sikap dan perilaku yang kurang disiplin menjadi contoh/atau citra yang buruk terhadap
Instansi; dan
Analisis Isu didapatkan dari analisis kualitas masing-masing isu. Proses analisis isu
tersebut, kami menggunakan tiga teknik-teknik analisis isu.yaitu :
1. APKL;
2. USG ; dan
3. Fishbone Diagram.
a. Mengidentifikasi Isu dengan teknik APKL
Proses distribusi
1. administrasi yang 5 5 5 5 20 1
lama
Kurang minatnya
pegawai dalam hal
2. 5 4 5 4 18 2
mengembangkan
kompetensi
Berdasarkan hasil analisis isu pada Tabel 1, subjek menunjukkan bahwa 3 isu tersebut
memiliki peringkat yang cukup tinggi berada di isu No. 1 yaitu Proses distribusi administrasi
yang lambat. Selanjutnya isu tersebut akan kami identifikasi lagi menggunakan teknik analisis
USG.
lOMoAR cPSD| 21534148
USG merupakan singkatan dari Urgency, Seriousness, dan Growth. Urgency artinya
seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Seriousness
merujuk pada seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan. Growth menekankan pada seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.
Rentang penilaian yang digunakan pada matriks USG adalah 1-5, semakin tinggi skor
menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani.
Identifikasi isu dengan kriteria USG tersaji pada Tabel 2.
Tabel 2. Analisis Isu dengan kriteria USG
Lalu kita buat Tabel Diskusi Terkait Permasalahan isu yang kita buat :
Dari penjelasan tabel 3 dan tabel diskusi terlihat jelas bahwa adanya akar permasalahan yang harus
segera ditemukan penyelesaian dari seluruh identifikasi yang terjadi tersebut yaitu, Kinerja Instansi
dan Pegawai kurang optimal. Jika administrasi terhambat maka kinerja setiap pegawai akan menurun
karena tidak ditunjang dengan adanya informasi yang akurat sehingga bisa terjadi kesalahpahaman
antar satker yang lain sehingga mempengaruhi Instansi juga dengan adanya kasus tersebut.
C. REKOMENDASI PENYELESAIAN
Penetapan Isu
Melalui proses analisis isu menggunakan kriteria APKL, USG dan Fishbone Diagram,
maka ditetapkan isu, yaitu: Kinerja Instansi dan Pegawai kurang optimal di Mako Kolinlamil. Hal
ini dikarenakan isu tersebut seluruhnya memenuhi kriteria aktual, problematik, kekhalayakan,
kelayakan, urgensi, tingkat keseriusan dan harus segera ditangani. Selanjutnya, penulis
merancang gagasan pemecahan isu melalui kegiatan kreatif yang pelaksanaannya dijiwai
oleh nilai-nilai BERAKHLAK.
lOMoAR cPSD| 21534148