Oleh
Balai Pemasyarakatan (BAPAS) merupakan salah satu UPT (Unit Pelaksana Teknis) di
bidang Pemasyarakatan dan merupakan satuan kerja dalam lingkungan Kementerian Hukum
dan HAM Republik Indonesia. Secara lebih jelas, tugas dan fungsi dari BAPAS adalah untuk
melakukan pembimbingan dan penelitian kemasyarakatan serta tugas-tugas lain yang
melekat.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Bapas memiliki beberapa isu yang terkait dengan
Manajemen ASN. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia Sumber Daya Aparatur
Sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Berikut beberapa Isu Aktual terkait Manajemen ASN yang terjadi di Lingkungan Balai
Pemasyarakatan Kelas II Pekanbaru, yaitu :
• Tidak seimbangnya jumlah SDM yang tersedia dengan wilayah kerja Bapas
Bapas Pekanbaru yang merupakan salah satu Satuan Kerja (Satker) dibawah
Kementerian Hukum dan HAM saat ini memiliki cakupan wilayah kerja yang cukup luas,
yakni 12 Kabupaten/Kota. Jumlah Klien hingga bulan Juni 2021 tercatat sebanyak 5821
Klien Dewasa dan 80 Klien Anak. Hal ini tidak seimbang dengan jumlah Pembimbing
Kemasyarakatan (PK) dan Asisten Pembimbing Kemasyarakatan (APK) Bapas yang
saat ini hanya berjumlah 34 orang. Keadaan ini akan berdampak pada kinerja pegawai
dimana para PK dan APK dituntut untuk bekerja lebih keras dalam melaksanakan tugas.
Sehingga, dapat mempengaruhi kualitas Litmas (Penelitian Kemasyarakatan) yang
dihasilkan oleh PK dan APK.
Sumber : Aplikasi Android Simadu Bapas
Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses tapisan isu
untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas untuk dapat dicarikan solusinya.
Proses tersebut dapat menggunakan Metode USG (Urgency, Seriuosness, Growth).
Metode USG merupakan alat analisis yang dilakukan untuk menentukan prioritas isu
melalui tingkat kegawatan, keseriusan, dan tingkat pertumbuhan suatu isu atau masalah.
Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani segera.
Keterangan :
1 : Tidak Penting 2 : Sedikit Penting 3 : Cukup Penting 4: Penting 5 : Sangat Penting
Dari hasil tapisan isu diatas, dapat disimpulkan bahwa isu “Masih kurangnya sarana dan
prasarana Bapas dalam Menunjang Kinerja Pegawai” merupakan isu prioritas yang harus
segera diselesaikan. Berdasarkan hal tersebut, dapat diperoleh rumusan isu yaitu :
“Kurangnya Sarana dan Prasarana Bapas dalam Menunjang Kinerja Pegawai Mengakibatkan
Terhambatnya Kinerja Pegawai di Balai Pemasyarakatan Kelas II Pekanbaru”