Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

IDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI ISU MANAJEMEN


ASN

Angkatan/Kelompok : 1 / 3
Nama : Mohamad Imam Handoko, S.Sos
NDH : 1.3_04
Jabatan : Analis Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penanganan Masalah Sosial
Instansi : Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

A. IDENTIFIKASI ISU TERKAIT MANAGEMENT ASN DI DINAS SOSIAL,


PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN LINGGA
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian
kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan hari
tua dan perlindungan.
Berdasarkan pengamatan, ada 3 isu terkait manajemen ASN di Instansi Dinas Sosial,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lingga antara lain :
1. Masih rendahnya tingkat kedisiplinan ASN dalam hal kehadiran di Dinas Sosial PPPA
Kabupaten Lingga
2. Sistem merit yang belum berjalan dalam pengelolaan ASN di Dinas Sosial PPPA Kabupaten
Lingga
3. Kurangnya jumlah PNS di Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Lingga

B. DESKRIPSI ISU TERKAIT MANAGEMENT ASN


1. Masih rendahnya tingkat kedisiplinan ASN di Dinas Sosial PPPA Kabupaten Lingga
(Terlambat datang ke Kantor)
Salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik dalam menjalankan roda pemerintahan dituntut
untuk melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya, serta menjunjung tinggi martabat dan citra
kepegawaian demi kepentingan bangsa dan Negara, agar menjadi pegawai yang handal, professional
dan bermoral, seorang ASN harus mampu memperbaiki sikap mental disiplin kerja dan termotivasi
untuk meningkatkan efektivitas kinerja. Pada kenyataannya yang terjadi di Dinas Sosial PPPA, masih
terdapat ASN yang datang terlambat dan pulang lebih awal. Hal ini dapat menyebabkan rendahnya
tingkat kinerja ASN dalam menyelesaikan pekerjaan, berkurangnya kepercayaan masyarakat atas
kinerja ASN dan Instansinya serta pelayanan kepada masyarakat menjadi tidak optimal.
2. Sistem merit yang belum berjalan dalam pengelolaan ASN di Dinas Sosial PPPA
Kabupaten Lingga

Untuk dapat menjalankan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas
pembangunan tertentu, Pegawai ASN harus memiliki profesi dengan manajemen ASN yang
berdasarkan pada Sistem Merit. Pengambilan keputusan dalam pengelolaan SDM dilakukan
dengan melihat pada kemampuan dan kualifikasi seseorang dalam atau untuk melaksanakan
pekerjaan dan tidak berdasarkan pertimbangan subyektif seperti afiliasi politik, etnis, dan
gender. Sistem merit juga sepenuhnya mendasarkan proses penggajian, promosi, mutasi,
pengembangan kompetensi dan lain-lain pada penilaian kinerja, uji kompetensi, dan
pertimbangan kualifikasi dan tidak berdasarkan pada kedekatan dan rasa kasihan. Namun
kenyataannya di Dinas Sosial PPPA Kab. Lingga belum sepenuhnya menerapkan sistem merit
dalam hal kinerja ASN, dimana pegawai yang benar-benar bekerja dengan pegawai yang
bekerja dengan acuh tidak acuh, tidak mendapatkan reward atau punishment serta kompensasi
yang didapatkan sama.
Dampak isu ini jika tidak segera diselesaikan diantaranya berkurangnya motivasi dan
semangat kerja, adanya kecemburuan sosial antara sesama ASN, kurang optimalnya
penyelesaian pekerjaan sehingga berpengaruh terhadap mutu dan kinerja ASN. Pihak-pihak
yang terdampak terkait isu tersebut diantara Instansi Dinas Sosial PPPA Kabupaten Lingga dan
ASN.

3. Kurangnya jumlah PNS di Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan


Anak Kabupaten Lingga
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lingga memiliki
tugas pokok termasuk dalam merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi, dan
mengendalikan semua kegiatan dibidang Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah. Di tambah lagi menyelesaikan berbagai
permasalahan yang ada ditengah masyarakat seperti yang ada didalam 26 Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang sekarang berganti nama menjadi Pemerlu Pelayanan
Kesejahteraan Sosial (PPKS). Dalam hal menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelayan
masyarakat, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Lingga sangat kekurangan jumlah PNS yang berdampak pada kurang optimalnya pelayanan
terhadap masyarakat.
Tabel 1. Identifikasi dan Deskripsi Isu

NO ISU DATA DAN FAKTA DAMPAK JIKA ISU PIHAK


TIDAK DISELESAIKAN TERKAIT
1 Masih Pada kenyataannya yang Dapat menyebabkan ASN
rendahnya terjadi di Dinas Sosial PPPA rendahnya tingkat kinerja
tingkat Kabupaten Lingga, masih ASN dalam menyelesaikan
kedisiplinan terdapat ASN yang datang pekerjaan, berkurangnya
ASN di Dinas terlambat dan pulang lebih kepercayaan masyarakat
Sosial PPPA awal atas kinerja ASN dan
Kabupaten Instansinya serta pelayanan
Lingga kepada masyarakat menjadi
(Terlambat tidak optimal, yang akan
datang ke merugikan Instansi Dians
kantor) Sosial PPPA Kabupaten
Lingga, ASN dan
masyarakat pada umumnya.
2 Sistem merit kenyataannya di Dinas Sosial Berkurangnya motivasi dan ASN
yang belum PPPA Kab. Lingga belum semangat kerja, adanya
berjalan dalam sepenuhnya menerapkan kecemburuan sosial antara
pengelolaan ASN sistem merit dalam hal kinerja sesama ASN, kurang
di Dinas Sosial ASN, dimana pegawai yang optimalnya penyelesaian
PPPA Kabupaten benar-benar bekerja dengan pekerjaan sehingga
Lingga pegawai yang bekerja tidak berpengaruh terhadap mutu
sungguh-sungguh, tidak dan kinerja ASN
mendapatkan reward atau
punishment serta kompensasi
yang di dapatkan sama
3 Kurangnya Dinas Sosial, Pemberdayaan Akan mengakibatkan mutu ASN dan
jumlah PNS di Perempuan dan Perlindungan pelayanan kurang optimal, Masyarakat
Dinas Sosial, Anak Kabupaten Lingga kinerja kurang maksimal dan
Pemberdayaan sangat kekurangan jumlah rendahnya produktivitas
Perempuan dan PNS yang berdampak pada ASN serta Pihak yang
Perlindungan kurang optimalnya pelayanan terdampak terdiri dari Dinas
Anak terhadap masyarakat. Sosial, PPPA Kabupaten
Kabupaten Lingga, ASN dan
Lingga Masayarakat
C. ANALISIS PENETAPAN ISU
Hasil Pengamatan tentang isu Manajemen ASN di Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kabupaten Lingga terdapat 3 isu yang diangkat, untuk menentukan
prioritas isu yang harus segera diselesaikan, maka menggunakan teknik penapisan isu dengan
metode USG sebagai berikut :
a. Urgency : Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia
serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan
isu tadi,
b. Seriousness : Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan,
c. Growth : Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

No. ISU AKTUAL KRITERIA TOTAL PRIORITAS


U S G
1. Masih rendahnya tingkat kedisiplinan ASN
dalam hal kehadiran di Dinas Sosial PPPA 4 5 4 13 II
Kabupaten Lingga
2. Belum berjalannya sistem merit dalam
pengelolaan ASN di Dinas Sosial PPPA 4 4 4 12 I
Kabupaten Lingga
3. Kurangnya jumlah PNS di Dinas Sosial,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
5 5 5 15 III
Anak Kabupaten Lingga
Keterangan : U : Urgency; S : Seriousness; G : Growth

Interval Penentuan Prioritas :


Angka 1 : Sangat tidak mendesak
Angka 2 : Tidak mendesak
Angka 3 : Cukup mendesak
Angka 4 : Mendesak
Angka 5 : Sangat mendesak
D. RUMUSAN ISU PRIORITAS
 Pernyataan Negatif
Kurangnya jumlah PNS di Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Lingga
 Fokus
Kurangnya jumlah PNS
 Lokus
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lingga.
 Waktu
Saat bekerja.

E. TEKNIK ANALISIS ISU


Setelah dilakukan penetapan kriteria kualitas isu menggunakan teknik USG, pada teknik tersebut isu
yang mendapatkan skor tertinggi yaitu isu Kurangnya jumlah PNS di Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lingga dengan skor 15, kemudian isu dianalisis
menggunakan teknik analisis isu fishbone diagram. Berikut hasil analisis isu menggunakan teknik
analisis Fish Bone :
Gambar 1. Analisis Sebab Akibat Kurangnya jumlah PNS di Dinas Sosial,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lingga

F. REKOMENDASI GAGASAN KREATIF PENYELESAIAN MASALAH


 Proses
Pemerintah daerah belum menjalankan sistem rasionalisasi ASN dengan tepat. Untuk
menghindari hal ini terjadi diharapkan pemerintah untuk segera melakukan Raionalisasi ASN sesuai
dengan background pendidikan.
 People
Jumlah SDM yang tidak memadai atau masih kurang. Sebagai koreksi untuk kedepan
diharapkan BKPSDM mengadakan kembali pendataan neraca kepegawaian sehingga dapat diketahui
defisit/surplusnya SDM pada posisi tertentu.
 Place
Penempatan SDM yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Untuk menghindari
terjadinya hal ini, sebaiknya BKPSDM menyusun langkah-langkah untuk dapat menempatkan posisi
para ASN di Lingkungan Kabupaten Lingga sesuai dengan latar belakang pendidikan.
 Productivity & Quality
Ketidak sesuaian latar belakang pendidikan menjadi permasalahan warisan dari masa ke masa,
sehingga kinerja PEMDA untuk mencapai target-target kinerja tahunan banyak yang belum tercapai.
Reformasi birokrasi harus cepat dan dijalankan dengan benar agar hal ini dapat segera teratasi.

Anda mungkin juga menyukai