NIP : 199611042022042002
Jabatan : Analis Survei, Pengukuran dan Pemetaan
Penempatan : Kantor Pertanahan Kabuapten Gowa
Penempatan BKO : Kantor Wilayah Sulawesi Selatan
2. Sistem Reward dan Punishment absensi belum ada atau belum dibudayakan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang memiliki Cole
Value BerAKHLAK dan Employer Branding “ Bangga Melayani Bangsa” harus dapat
menerapkan nilai tersebut dalam pelaksanaa tugas sehari-hari. Adapun salah satunya
mengenai kehadiran di Kantor Wilayah Pertanahan Sulawesi Selatan sebagai bentuk
kontribusi kita kepada pimpinan, instansi maupun bangsa dan negara yang beriorintasi pada
pelayanan. Serta menjalankan kewajiban kita sebagai pegawai baik PNS maupun non PNS.
Realitanya tidak sedikit yang mengabaikan aturan jam masuk kantor dan kegiatan apel di pagi
hari sebelum pelayanan di Kantor Wilayah Pertanahan Sulawesi Selatan di buka. Padahal
pimpinan sudah sering menyampaikan dan mengingatkan hal tersebut dalam apel pagi sebagai
bahan intropeksi diri.
Dampak yang ditimbulkan dari hal tersebut mengakibatkatkan waktu pelaksaan
pekerjaan menjadi tidak efisien dan tidak efektif sesuai SOP.
Keterkaitan isu penyelesaian dengan substansi mata pelatihan Manajemen ASN dan
Smart ASN adalah tentang melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab dan disiplin serta
penuh kesadaran dalam mengerjakan suatu pekerjaan karena dengan turunnya kinerja pegawai
akan mengakibatkan waktu pengerjaan menjadi molor sehingga menjadi tunggakan.
3. Ketidak akuratan data yang disajikan pada BHUMI.atrbpn wilayah Sulawesi Selatan
Penentuan isu prioritas dilakukan dengan metode USG dengan cara memberikan
nilai terhadap setiap isu terkait Urgency, Seriousness dan Growth. Berikut adalah analisis
USG yang dilakukan:
ISU U S G Total
Sulawesi Selatan
Urgency: Isu belum diterapkannya digitalisasi buku tanah di warkah Kantor Wilayah
Pertanahan Sulawesi Selatan diberikan nilai tertinggi dibandingkan dengan isu yang lain
karena harus segera ada penanganan dalam upaya digitalisasi buku tanah agar data yang
ada pada buku tanah yang masih ada tidak semakin rusak.
Seriousness: Isu belum diterapkannya digitalisasi buku tanah di warkah Kantor
Wilayah Pertanahan Sulawesi Selatan diberikan nilai tertinggi dibandingkan dengan isu
yang lain jika tidak segera ditangani maka akan menyebabkan kehilannya informasi dan
bukti pada buku tanah tersebut.
Growth: Isu belum diterapkannya digitalisasi buku tanah di warkah Kantor Wilayah
Pertanahan Sulawesi Selatan diberikan nilai tertinggi dibandingkan dengan isu yang lain
karena akan berpengaruh terhadap peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Berdasarkan analisis USG yang dilakukan, diperoleh hasil nilai tertinggi yaitu
Isu belum diterapkannya digitalisasi buku tanah di warkah Kantor Wilayah Pertanahan
Sulawesi Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa isu tersebut merupakan isu prioritas.
1. Penyebab Isu
Rendahnya Kurangnya
digital skill Tenaga ahli
Belum
diterapkannya
digitalisasi
buku tanah di
warkah Kantor
Wilayah
Pertanahan
Sulawesi
Terbatasnya
Selatan
waktu
c. Menentukan penyebab akar masalah (sebab pokok)
Penyebab Akibat