OLEH:
KARIMAH NABILAH, S.Pd
TITIS INTI PURBASARI, S.Pd
IKA UDAYANTI, S.Pd
DINI WIDIANTI ARMAN, S.Pd
LIDYA DEVEGA SLAMET, S.Pd
A. Non-Pendidikan
1. Identifikasi masalah
Penyebaran wabah Covid-19 mengakibatkan efek domino bagi semua sektor
yang berawal dari persoalan kesehatan ke persoalan sosial, ekonomi, hingga politik.
Pemerintah Indonesia melaksanakan berbagai upaya untuk menghadapi pandemi.
Berbagai kebijakan dirumuskan untuk melindungi masyarakat yang rentan juga
terdampak pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menerbitkan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2020 perihal Penetapan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-
Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang kebijakan keuangan negara serta
kestabilan sistem keuangan dalam penanggulangan pandemi Covid-19 dan/atau dalam
skema menghadapi ancaman yang dapat berpengaruh bagi perekonomian nasional
dan/atau kestabilan sistem keuangan sebagai Undang-Undang. Pembagian bantuan
sosial yang diberikan pemerintah untuk masyarakat Indonesia bukanlah suatu hal
baru. Di masa pandemi sekarang ini program Jaring Pengaman Sosial (JPS) berupa
bantuan sosial sembako, bantuan sosial tunai, kartu prakerja, program keluarga
harapan, dan subsidi listrik menjadi salah satu wujud intervensi pemerintah dalam
upaya menanggulangi pengaruh Covid-19 terhadap masyarakat yang berpotensi
terkena imbas sosial maupun ekonomi.
Menteri Sosial Juliari P. Batubara (JPB) sebagai pelaksana penyaluran bantuan
sosial Covid-19 mengelola 1,6 juta paket dari total 1,9 juta paket bansos. Paket
pengadaan tersebut untuk penanganan Bantuan Sosial Penanganan Covid-19 pada
Kementerian Sosial tahun Anggaran 2020 berupa pengadaan Bantuan Sosial Sembako
pada bulan Juni dan Juli 2020. Berdasarkan kesaksian dari Kepa Biro Umum
Kementerian Sosial, vendor atau pihak mitra wajib menyetorkan Rp10.000 per paket
bantuan sesuai dengan arahan Menteri. Pada Bulan Desember 2019 JPB
menyampaikan bahwa, “Pengendalian utama korupsi adalah diri sendiri. Cara
mencegah korupsi melalui pendekatan humanis lebih diutamakan dibanding
pendekatan sistem atau ilmiah.” Sedangkan pada Bulan Desember 2020 JPN
ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dana bantuan sosial Covid-19 oleh KPK
Bersama dengan dua orang dari Kementerian Sosial dan dua orang dari pihak swasta.
2. Analisis Penyebab Masalah
Penyebab Masalah/Isu
2. Lingkungan 1. Pribadi
B. Pendidikan
1. Identifikasi Masalah
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau yang biasa disebut pembelajaran daring akibat
pandemi Covid-19 di berbagai daerah sudah berlangsung lebih dari satu tahun.
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan inisiatif untuk menghadapi
kendala pembelajaran di masa pandemi Covid-19, seperti revisi surat keputusan bersama
(SKB) Empat Menteri yang telah diterbitkan tanggal 7 Agustus 2020, untuk
menyesuaikan kebijakan pembelajaran di era pandemi saat ini. Selain itu, sekolah diberi
fleksibilitas untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa
di masa pandemi, sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan terkait kurikulum pada masa darurat. Walaupun dinilai efektif dan menjadi
solusi mencegah penyebaran Covid-19, pelaksanaan model pembelajaran daring ini
ternyata memunculkan berbagai kendala dan efek negatif. Selain tidak maksimalnya
sistem daring dalam mengajarkan aspek afektif seperti kepribadian, sikap, dan karakter,
pembelajaran daring juga mengakibatkan fenomena yang disebut sebagai learning loss.
Learning loss adalah situasi di mana siswa kehilangan pengetahuan dan keterampilan
baik umum maupun khusus atau kemunduran secara akademis yang terjadi karena
kesenjangan yang berkepanjangan atau ketidakberlangsungannya proses pendidikan.
2. Analisis Masalah
Penyebab Masalah/Isu
Anti Korupsi Pelatihan atau workshop terkait Penilaian hasil belajar siswa
asesmen belajar siswa yang lebih transparan dan adil
didampingi oleh kepala sekolah.