Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AGENDA 2

ANALISIS KASUS BERDASARKAN NILAI-NILAI DASAR PNS

OLEH:
KARIMAH NABILAH, S.Pd
TITIS INTI PURBASARI, S.Pd
IKA UDAYANTI, S.Pd
DINI WIDIANTI ARMAN, S.Pd
LIDYA DEVEGA SLAMET, S.Pd

LATSAR CPNS ANGKATAN CLXX


KOTA MALANG
ANALISIS KASUS BERDASARKAN NILAI-NILAI DASAR PNS

A. Non-Pendidikan
1. Identifikasi masalah
Penyebaran wabah Covid-19 mengakibatkan efek domino bagi semua sektor
yang berawal dari persoalan kesehatan ke persoalan sosial, ekonomi, hingga politik.
Pemerintah Indonesia melaksanakan berbagai upaya untuk menghadapi pandemi.
Berbagai kebijakan dirumuskan untuk melindungi masyarakat yang rentan juga
terdampak pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menerbitkan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2020 perihal Penetapan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-
Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang kebijakan keuangan negara serta
kestabilan sistem keuangan dalam penanggulangan pandemi Covid-19 dan/atau dalam
skema menghadapi ancaman yang dapat berpengaruh bagi perekonomian nasional
dan/atau kestabilan sistem keuangan sebagai Undang-Undang. Pembagian bantuan
sosial yang diberikan pemerintah untuk masyarakat Indonesia bukanlah suatu hal
baru. Di masa pandemi sekarang ini program Jaring Pengaman Sosial (JPS) berupa
bantuan sosial sembako, bantuan sosial tunai, kartu prakerja, program keluarga
harapan, dan subsidi listrik menjadi salah satu wujud intervensi pemerintah dalam
upaya menanggulangi pengaruh Covid-19 terhadap masyarakat yang berpotensi
terkena imbas sosial maupun ekonomi.
Menteri Sosial Juliari P. Batubara (JPB) sebagai pelaksana penyaluran bantuan
sosial Covid-19 mengelola 1,6 juta paket dari total 1,9 juta paket bansos. Paket
pengadaan tersebut untuk penanganan Bantuan Sosial Penanganan Covid-19 pada
Kementerian Sosial tahun Anggaran 2020 berupa pengadaan Bantuan Sosial Sembako
pada bulan Juni dan Juli 2020. Berdasarkan kesaksian dari Kepa Biro Umum
Kementerian Sosial, vendor atau pihak mitra wajib menyetorkan Rp10.000 per paket
bantuan sesuai dengan arahan Menteri. Pada Bulan Desember 2019 JPB
menyampaikan bahwa, “Pengendalian utama korupsi adalah diri sendiri. Cara
mencegah korupsi melalui pendekatan humanis lebih diutamakan dibanding
pendekatan sistem atau ilmiah.” Sedangkan pada Bulan Desember 2020 JPN
ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dana bantuan sosial Covid-19 oleh KPK
Bersama dengan dua orang dari Kementerian Sosial dan dua orang dari pihak swasta.
2. Analisis Penyebab Masalah

Penyebab Masalah/Isu
2. Lingkungan 1. Pribadi

Adanya kesempatan Integritas diri rendah

Tidak adanya zona Keserakahan


integritas dan gaya hidup
Penyalagunaan Dana
Bantuan Sosial Covid-19
Hukuman tidak sepadan Kultur organisasi buruk
Rantai birokrasi yang Pengawasan yang lemah
Panjang dan tidak transparan
3. Kebijakan 4. Sistem

3. Kaitan Kasus dengan ANEKA

Nilai-nilai Dasar Indikator Kaitan dengan Kasus


Akuntabilitas Integritas Tidakan JPB tidak sesuai dengan perkataannya
terkait pencegahan korupsi
Transparansi Proses pelaporan yag dilakukan oleh pihak
terkait tidak jelas dan tidak terbuka terhadap
public
Konsistensi Tidak ada konsistensi dalam menjalankan
perkataan dan perbuatan anti korupsi
Nasionalisme Religius Tidak menerapkan nilai ketuhanan dalam
menjalankan tugas yang sudah diamanahkan
serta melanggar sumpah jabatan
Kemanusiaan Tidak berperi kemanusiaan, sebab bantuan dana
Covid-19 sangat dibutuhkan oleh masyarakat
terdampak untuk kelngsungan hidupnya
Keadilan sosial Tidak adil dalam memberikan hak-hak
masyarakat dengan memperkaya diri sendiri
Etika Publik Penggunaan Menyalahgunakan kekuasaan sebagai Menteri
kekuasaan Sosial dengan menjalin hubungan dengan pihak
lain untuk memperkaya diri
Konflik Memilih salah satu pihak swasta yang mungkin
kepentingan diuntungkan dengan proyek ini, serta
mendapatkan hadiah/gratifikasi dari keuntungan
terpilihnya pihak swasta tersebut.
Kepercayaan Hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah dalam penyelenggaraan negara.
Komitmen Mutu Efektivitas Penyaluran bantuan sosial Covid-19 terlalu
rumit, yang seharusnya bisa dilakukan dengan
bantuan langsung tunai
Inovatif Penyaluran bantuan sosial Covid-19 ini tidak
menggunakan teknologi informasi, sehingga data
aliran dana tidak jelas dan meningkatkan peluang
terjadinya tindakan korupsi.
Mutu Bekerja tidak sesuai dengan SOP sehingga
komitmen mutu tidak dapat dipenuhi
Anti Korupsi Jujur Tidak jujur dalam menjalankan tugas sebagai
apparat pemerintah
Peduli Tidak peduli terhadap keadaan masyarakat yang
membutuhkan dana bantuan sosial Covid-19
Kesederhanaan Gaya hidup hedonis atau dengan kata lain tidak
pernah merasa cukup atas apa yang dimiliki.

4. Solusi Penerapan ANEKA

Nilai-nilai Dasar Aksi Penerapan Nilai Hasil yang Diharapkan


Akuntabilitas Menerapkan zona integritas di Terciptanya zona integritas
lingkungan kerja sehingga dapat dan transparansi di
meminimalisir praktik korupsi lingkungan kerja
Meminta semua pegawai untuk
membuat pakta integritas atas dirinya
Membuat laporan program kerja
yang sedang dilaksanakan secara
transparan, lebih khusus pada
laporan keuangan
Nasionalisme Mengadakan kegiatan keagamaan Terbetuknya pribadi yang
yang rutin untuk menanamkan nilai- menerapkan nilai-nilai
nilai keagamaan, sehingga terhindar Pancasila dalam bersikap,
dari tindakan korupsi membuat kebijakan, ataupun
Mengadakan kegiatan kemanusiaan melaksanakan kebijakan.
secara berkala untuk meningkatkan
rasa empati dan peduli terhadap
sesama
Melaksanakan program kerja sesuai
dengan tujuan yang tepat, yaitu
bantuan bagi yang membutuhkan
untuk terciptanya keadilan sosial
Etika Publik Menggunakan kekuasaan yang Terbentuknya pribadi yang
dimiliki sesuai dengan tugas dari memiliki nilai etika public
jabatan yang dimiliki yang baik dalam bekerja
Melaksanakan program kerja tanpa ataupun memimpin.
intervensi dari kepentingan pribadi,
kelompok, atau atasan
Menolak secara sopan bila akan
terlibat dalam pelaksanaan tindakan
korupsi
Komitmen Mutu Melakukan perbaikan sistem Tersedianya sistem
pengawasan terkait penyaluran pengawasan, pengelolaan
bantuan sosial Covid-19 data yang transparan, dan
Mengerjakan pekerjaan sesuai SOP kerja yang diterapkan
dengan SOP yang diterapkan, dengan baik, efektif, dan
sehingga pekerjaan dapat efisien.
dilaksanakan dengan baik, efektif,
serta efisien

Anti Korupsi Tidak memberikan dan menerima Terciptanya individu dan


hadiah/gratifikasi dari stakeholder Lembaga yang dapat
Jujur dalam melaksanakan tugas melaksanakan tugas dengan
yang diberikan, khususnya terkait baik dan terbebas dari
keuangan dari program kerja yang tindakan korupsi.
sedang dilaksanakan
Berani melaporkan tindakan korupsi
yang terjadi pada tempat kerja

B. Pendidikan
1. Identifikasi Masalah
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau yang biasa disebut pembelajaran daring akibat
pandemi Covid-19 di berbagai daerah sudah berlangsung lebih dari satu tahun.
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan inisiatif untuk menghadapi
kendala pembelajaran di masa pandemi Covid-19, seperti revisi surat keputusan bersama
(SKB) Empat Menteri yang telah diterbitkan tanggal 7 Agustus 2020, untuk
menyesuaikan kebijakan pembelajaran di era pandemi saat ini. Selain itu, sekolah diberi
fleksibilitas untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa
di masa pandemi, sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan terkait kurikulum pada masa darurat. Walaupun dinilai efektif dan menjadi
solusi mencegah penyebaran Covid-19, pelaksanaan model pembelajaran daring ini
ternyata memunculkan berbagai kendala dan efek negatif. Selain tidak maksimalnya
sistem daring dalam mengajarkan aspek afektif seperti kepribadian, sikap, dan karakter,
pembelajaran daring juga mengakibatkan fenomena yang disebut sebagai learning loss.
Learning loss adalah situasi di mana siswa kehilangan pengetahuan dan keterampilan
baik umum maupun khusus atau kemunduran secara akademis yang terjadi karena
kesenjangan yang berkepanjangan atau ketidakberlangsungannya proses pendidikan.
2. Analisis Masalah
Penyebab Masalah/Isu

2. Orang Tua 1. Pandemi Covid-19

Minim pengawasan Kebijakan terkait


tau pendampingan pandemi
Kendala
Minim komunikasi pelaksanaan PJJ
dengan guru
Learning loss
Media kurang inovatif Rendahnya tanggung
dan interaktif jawab dan berubahnya
kebiasaan belajar siswa
Minim kemampuan Minimnya kemampuan
digital literasi digital dan
informasi
3. Guru/Sekolah 4. Siswa

3. Kaitan Kasus dengan ANEKA


Nilai-nilai Dasar Indikator Kaitan dengan Kasus
Akuntabilitas Konsistensi Adanya tidak kesesuaian antara RPP dan
pelaksanaan pembelajaran daring
Tanggung Ada beberapa guru yang memberikan materi saja
jawab tanpa memberikan tindak lanjut. Selain itu, ada
beberapa guru yang tidak melakukan asessmen
dengan tepat.
Nasionalisme Nilai keadilan Guru memfasilitasi siswa yang aktif saat
pembelajaran dan tidak memberikan kesempatan
yang sama kepada siswa lain.
Etika Publik Memelihara Guru kesulitan membina hubungan baik dengan
hubungan baik orang tua wali murid saat kondisi pandemi.
dengan orang
tua/wali murid
Membimbing Guru tidak bisa melaksanakan fungsinya sebagai
siswa role model untuk menerapkan pendidikan
seutuhnya karakter.
untuk
membentuk
manusia
berjiwa
Pancasila
Komitmen Mutu Inovatif Pandemi yang berkelanjutan membuat guru
mulai kehabisan ide-ide kreatif untuk membuat
siswa tetap semangat mengikuti pembelajaran
Efektif Pandemi membuat kinerja ASN menurun,
sehingga berdampak pada hasil belajar siswa.
Anti Korupsi Jujur Guru melakukan korupsi waktu belajar, sehingga
pembelajaran tidak bisa berlangsung secara
optimal.
Transparansi Beberapa guru memberikan penilaian secara adil,
tatapi kurang transparan.

4. Solusi Penerapan ANEKA


Nilai-nilai Dasar Aksi Penerapan Nilai Hasil yang Diharapkan
Akuntabilitas Melakukan workshop penyusunan Guru lebih termotivasi untuk
perangkat pembelajaran jarak jauh melaksanakan tugas dan
yang sesuai dengan karakteristik peran guru dengan baik.
siswa
Melakukan supervisi pembelajaran
secara berkala oleh Kepala Sekolah
atau Pengawas
Nasionalisme Guru menerapkan berbagai model Semua siswa aktif yang
pembelajaran. mengikuti pembelajaran

Etika Publik Pembentukan grup whatsapp Menjalin komunikasi yang


paguyuban wali murid dan baik dengan orang tua/wali
melaporkan progress belajar siswa murid.
minimal satu bulan sekali.
Berkolaborasi dengan orang tua wali
murid untuk mendampingi proses
belajar siswa di rumah.
Komitmen Mutu Mengikuti pelatihan/ Meningkatnya mutu kinerja
workshop/webinar untuk guru
mengembangkan kompetensi
pedagogic dan professional.

Anti Korupsi Pelatihan atau workshop terkait Penilaian hasil belajar siswa
asesmen belajar siswa yang lebih transparan dan adil
didampingi oleh kepala sekolah.

Anda mungkin juga menyukai