Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PENINGKATAN KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA LIPI

Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik
secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan
berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh
jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara.
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 pasal 10 ASN Memiliki tiga fungsi yaitu sebagai Pelayan
Publik, Pelaksana Kebijakan Publik, dan Sebagai Perekat dan Pemersatu bangsa. Dan di harapkan
setiap ASN dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga secara langsung atau pun tidak
langsung, sadar atau pun tidak sadar ASN telah berkontribusi untuk meminimalisir berbagai macam
AGHT yang terjadi, dengan demikian CPNS telah berkontribusi dalam upaya upaya Bela Negara
sebagai mana di amanahkan dalam UUD Pasal 27 ayat 3.
Oleh karena itu setiap CPNS diharapkan selalu membawa motto “melayani untuk
membahagiakan” dimanapun dan dengan siapapun mereka bekerja, dalam segala kondisi apapun
serta kepada siapapun mereka akan senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan profesional yang
merupakan implementasi kesiapsiagaan Bela Negara. Sesuai dengan fungsi PNS Sebagai Oleh karena
itu, meningkatkan pelayanan dan kinerja juga termasuk bagian dari meningkatkan kesiapsiagaan
bela negara. CPNS yang siap siaga adalah CPNS yang mampu meminimalisir terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan terkait dengan pelaksanaan kerja.
Peran LIPI sebagai lembaga negara adalah mendukung salah satu program prioritas nasional
yaitu “Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas dan Pengembangan Iptek”. Hal ini sejalan dengan
fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan pemersatu bangsa. Selain itu,
peran LIPI juga sejalan dengan nilai-nilai dalam bela negara, seperti:
1. Cinta tanah air
a. Memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa dan negara
b. Bangga menggunakan hasil produk bangsa Indonesia
2. Sadar berbangsa dan bernegara
a. Berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan, profesi maupun politik
b. Berpikir, bersika dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya
3. Setia pada pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
a. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa
Indonesia
b. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara
5. Kemampuan awal bela negara
a. Memiliki kecerdasan emosional, spiritual dan intelijensia
Berdasarkan laporan kinerja LIPI tahun 2020, terdapat beberapa indicator yang capaian kinerjanya
kurang optimal seperti rendahnya Persentase SDM Iptek Berkualifikasi S3 dan kecilnya Rasio
Perolehan Dana Eksternal Terhadap Anggaran yang Bersumber dari Pemerintah (DIPA) LIPI. Namun
LIPI sebagai institusi ilmiah terbesar di Indonesia diharapkan bisa meningkatkan kinerjanya agar lebih
maksimal khusunya dalam bidang pengembangan riset dan inovasi. Maka dari itu perlu dilakukan
analisis untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan di LIPI sehingga dapat di
temukan strategi terbaik untuk meningkatkan kinerja LIPI dan menjadikan LIPI sebagai Lembaga
yang berintegritas, ilmiah, dan unggul.

ANALISIS SWOT
Kekuatan LIPI:
a. Reformasi Birokrasi yang Sedang Gencar Dilakukan untuk Mewujudkan Birokrasi yang
Efektif dan Efisien

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai salah satu instansi pemerintah berkomitmen
melaksanakan Reformasi Birokrasi Pelayanan Reformasi Birokrasi di LIPI telah dilakukan sejak 2010
dan berupaya menyempurnakan serta meningkatkan kualitas Reformasi Birokrasi. Dalam rangka
mewujudkan birokrasi yang efektif dan efesien sesuai amanat program reformasi birokrasi nasional,
pada tahun 2018 LIPI mulai melakukan perubahan secara menyeluruh dan mendasar terhadap
manajemen riset di lingkungan LIPI yang mencakup Sumber Daya Manusia (SDM), Anggaran dan
Organisiasi seperti pada gambar berikut :
b. LIPI sedang melakukan Refocusing Anggaran yang Berfokus pada Pengadaan
Infrastruktur Riset

Tujuan dan sasaran strategis LIPI 2020 - 2024 salah satunya Terwujudnya sumber daya manusia dan
infrastruktur riset dan inovasi yang unggul dan kompetitif. Hal ini dilakukan dengan kebijakan
Penguatan dan Peningkatan sumber daya riset dan inovasi yang unggul dan kompetitif. Adapun salah
satu sasaran strategisnya adalah meningkatkan produktivitas dan daya saing sumber daya riset dan
inovasi LIPI, dan salah satu indicator kinerjanya adalah jumlah inftastruktur iptek strategis yang di
kembangkan. LIPI menganggarkan pagu hingga 508.702.101.000 untuk berfokus pada pembangunan
infrastruktur hal ini juga dilakukan untuk mewujudkan Kegiatan Prioritas Nasional (PN) sebagai salah
satu program utama untuk mendukung tercapainya sasaran starategis.

Infrastruktur Pagu (Rp)


Infrastruktur Produktif Cibinong Science and Technology Park (C-STP) 108,702,101,000
Infrastruktur Pusat Data Hayati dan Kekayaan Intelektual 150,000,000,000
Infrastruktur Fasilitas laboratorium proses pangan tradisional berstandar 100,000,000,000
current Good Manufacturing Practices (c-GMP)
Infrastruktur Fasilitas Genomic Biodiversitas Tropika dan Lingkungan Nasional 150,000,000,000
Terintegrasi

Kelemahan LIPI:
a. Kurangnya Persentase SDM Iptek Berkualifikasi S3

50%
41%
40%

30% 26,07%

20%

10%

0%
Persentase SDM Iptek berkualifikasi S3

Target Realisasi

Dengan realisasi sebesar 26,07% pada tahun 2020, maka capaian tersebut belum optimal dan masih
cukup jauh dari target. Terdapat kekurangan sebesar 14,9% dari target 41% atau sebesar 290 SDM
Iptek berkualifikasi S3 pada tahun 2020. Dengan demikian LIPI belum dapat mencapai target yang
telah ditetapkan pada target jangka menengah, oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan kinerja
pada IKSS ini agar pemenuhan target kinerja pada akhir periode RPJMN dapat tercapai dengan baik.
b. Kurang Tingginya Perolehan Dana Eksternal

30%
25%
25%

20%

15% Target
Realisasi
10%
6%
5%

0%
Perolahan Dana Eksternal

Capaian rasio perolehan dana eksternal tahun 2020 sebesar 6,04% masih jauh mencapai target yaitu
sebesar 25%. Berdasarkan capaian tahun 2020, maka pencapaian target indikator ini belum efektif
dan masih jauh dari target jangka menengah yang telah ditetapkan pada Renstra LIPI tahun 2020 -
2024. Perlu dilakukan berbagai langkah peningkatan kinerja IKSS ini agar target pada tahun
mendatang dapat tercapai dengan baik.
Peluang LIPI:
a. Jumlah warga negara Indonesia (WNI) dengan kualifikasi S3 di dalam dan luar negeri semakin
meningkat.
b. Mengikuti perkembangan ekonomi Indonesia, tingkat penghasilan periset di Indonesia sudah
jauh membaik dibandingkan sebelumnya, setidaknya secara komparatif masih cukup kompetitif
bila dibandingkan dengan negara tetangga di ASEAN.
c. Dari faktor finansial, lingkungan kerja yang mendukung dan ramah riset dan inovasi secara
umum menjadi daya tarik yang lebih penting.
d. Pemerintah pusat mendukung lembaga-lembaga dalam program reformasi birokrasi (RPJMN
2020-2024)
Tantangan LIPI:
a. Kompetisi dalam riset dan inovasi pada hakekatnya adalah kompetisi dalam merekrut SDM
terbaik di berbagai bidang. Sehingga tanpa strategi khusus, institusi Indonesia belum tentu dapat
merekrut WNI terbaiknya.
b. Meningkatkan pendanaan riset dari swasta
c. LIPI dituntut untuk menjadi lembaga yg berinovasi tinggi dengan menghasilkan hasil-hasil
penelitian yang berkualitas.
Berdasarkan data dan fakta yang ada pada setiap indikator, hal tersebut diolah dan berikut beberapa
strategi yang dapat dilakukan oleh LIPI demi meningkatkan peran lembaga sehingga dapat
meningkatkan kesiapsiagaan bela negara LIPI dalam lingkup instansi:
Strategi 1 (S-O)
Kategori ini mengandung berbagai alternatif strategi yang bersifat memanfaatkan peluang dengan
mendayagunakan kekuatan/kelebihan yang dimiliki. Berdasarkan kekuatan dan peluang LIPI, strategi
yang dapat dilakukan adalah:
Kekuatan (Strength) Peluang (Opportunity) Strategi
Reformasi birokrasi yang Pemerintah pusat mendukung Perubahan secara menyeluruh
sedang gencar-gencarnya lembaga-lembaga dalam program pada manajemen riset dibidang
dilakukan reformasi birokrasi (RPJMN 2020- SDM, organisasi dan anggaran
2024)

Strategi 2 (W-O)
Kategori yang bersifat memanfaatkan peluang eksternal untuk mengatasi kelemahan. Berdasarkan
kelemahan dan peluang LIPI, strategi yang dapat dilakukan adalah:
Kelemahan (Weakness) Peluang (Opportunity) Strategi
Kurangnya persentase SDM 1. Jumlah warga negara Rekrutmen SDM Iptek (PNS /
Iptek berkualifikasi S3 Indonesia (WNI) dengan PPPK) berkualifikasi tinggi (S-3)
kualifikasi S3 di dalam dan luar secara masif
negeri semakin meningkat.
2. Mengikuti perkembangan
ekonomi Indonesia, tingkat
penghasilan periset di
Indonesia sudah jauh membaik
dibandingkan sebelumnya,
setidaknya secara komparatif
masih cukup kompetitif bila
dibandingkan dengan negara
tetangga di ASEAN.
3. Dari faktor finansial,
lingkungan kerja yang
mendukung dan ramah riset
dan inovasi secara umum
menjadi daya tarik yang lebih
penting.

Strategi 3 (S-T)
Kategori alternatif strategi yang memanfaatkan atau mendayagunakan kekuatan untuk mengatasi
ancaman.
Kekuatan (Strength) Tantangan (Thread) Strategi
LIPI sedang melakukan LIPI dituntut untuk menjadi LIPI dapat melakukan refocusing
refocusing anggaran yang lembaga yg berinovasi tinggi anggaran untuk pembangunan
berfokus pada pengadaan dengan menghasilkan hasil-hasil fasilitas dan infrastruktur
infrastruktur riset penelitian yang berkualitas penunjang kegiatan penelitian
sehingga dapat menjadi lembaga
yang berinovas tinggi.

Strategi 4 (W-T)
Kategori alternatif strategi sebagai solusi dari penilaian atas kelemahan dan ancaman yang dihadapi,
atau usaha menghindari ancaman untuk mengatasi kelemahan.
Kelemahan (Weakness) Tantangan (Thread) Strategi
Kurang tingginya perolehan Meningkatkan pendanaan riset dari Meningkatkan kegiatan
dana eksternal swasta kolaborasi riset dengan pihak
swasta
Kurangnya persentase SDM Kompetisi dalam riset dan inovasi Rekrutmen SDM Iptek (PNS /
Iptek berkualifikasi S3 pada hakekatnya adalah kompetisi PPPK) berkualifikasi tinggi (S-3)
dalam merekrut SDM terbaik di secara masif, utamanya melalui
berbagai bidang. Sehingga tanpa jalur rekrutmen khusus bagi
strategi khusus, institusi Indonesia diaspora
belum tentu dapat merekrut WNI
terbaiknya.

Kesimpulannya, berdasarkan data dan fakta yang diperoleh lalu dianalisis menggunakan teknik
SWOT, dihasilkan beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam lingkup instansi LIPI guna
meningkatkan peran dan kinerja LIPI sehingga juga dapat meningkatkan kesiapsiagaan bela negara
LIPI sebagai lembaga negara, yaitu:
1. Meningkatkan reformasi birokrasi degan melakukan perubahan secara menyeluruh pada
manajemen riset dibidang SDM, organisasi dan anggaran.
2. Melakukan rekrutmen SDM Iptek (PNS / PPPK) berkualifikasi tinggi (S-3) secara masif,
utamanya melalui jalur rekrutmen khusus diaspora.
3. Melakukan refocusing anggaran untuk pembangunan fasilitas dan infrastruktur penunjang
kegiatan penelitian sehingga dapat menjadi lembaga yang berinovas tinggi.
4. Meningkatkan kegiatan kolaborasi riset dengan pihak swasta.

Anda mungkin juga menyukai