Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU ANALISIS BEST PRACTICE DAN BAD PRACTICE

NAMA : IRA MAYASHITA RIAHFATI, SKM


ANGKATAN : 13
KELOMPOK : II
NO : 14

A. MIND MAPPING MANAJEMEN ASN ( lampiran )

B. ANALISIS BEST PELAYANAN PUBLIK

Link video https://www.youtube.com/watch?v=1P40YYYB5lM&t=31s

a. Deskripsi berdasarkan 5w + 1 H

 What : Praktek kefarmasian merupakan layanan yang tidak terpisahkan dari


layanan kesehatan, khususnya tentang obat
 Who : Apoteker, petugas pembantu, masyarakat
 Why : Untuk memudahkan pelayanan, di dukung oleh aplikasi yang
dinamakan obor sistem
 Where : Puskesmas Kembangan
 When : -
 How : Memberikan pelayanan kefarmasian yang profesional berbasis
sistem aplikasi obor, melakukan konseling obat, home care farmasi,
penyuluhan dan skrinning obat pada masyarakat, dan memberikan informasi
tentang obat di media ( radio )

b. Dasar menyatakan sebagai best Practice menurut agenda 3

Praktek pelayanan kefarmasian yang di berikan di Puskesmas Kembangan dapat di


jadikan role model bagi Puskesmas lain, karena tersedianya Tenaga yang
berkompeten, menggunakan aplikasi sehingga memudahkan dalam memonitoring
ketersediaan obat, selain itu juga dilakukannya pelayanan kefarmasian di luar
gedung, seperti home care dan penyuluhan obat.
Fakta menurut agenda 3 :
 Manajemen ASN : Adanya ASN yang telah melakukan tugas dan
perannya untuk dapat memberikan pelayanan yang professional dan
berkualitas
 Whole of Government: Jenis pelayanan publik yang sesuai pendekatan
WoG, yaitu pelayanan jasa ( Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk
jasa yang dibutuhkan warga masyarakat ), dimana adanya bentuk kerja
sama antara petugas kefarmasian, dan petugas kesehatan lain. Sedangkan
bentuk pola layanannya adalah elektronik dimana pola pelayananya
menggunakan sistem aplikasi mulai dari perencanaan obat sampai dengan
pelabelan resep kepada pasien.
 Pelayanan publik : Pelayanan publik yang di lakukan di Puskesmas
Kembangan, pelayanan yang di butuhkan masyarakat dalam bentuk jasa,
yang sesuai dengan prinsip – prinsip pelayanan publik yaitu :
 Partisipatif melibatkan tidak hanya petuga kefarmasian tapi juga
petugas kesehatan lain,masyarakat di wilayah kerja Puskesmas dan
bekerja sama dengan radio.
 Transparan pada saat memberikan obat petugas memberikan
konseling penggunaan obat
 Responsif Ketika ada resep masuk langsung di input di aplikasi.
 Non Diskriminatif tidak hanya melayani di dalam Gedung, tetapi juga
di luar Gedung.
 Efektif dan Efisien, Aksesibel, Akuntabel, dan Berkeadilan.

c. Standar/Regulasi terkait agenda 3 :


Pelayanan publik dilakukan oleh ASN di Puskesmas Kembangan sudah sesuai
dengan UU No 5 Tahun 2014 dan PP no 17 Tahun 2020 dimana tenaga
kefarmasian dan tenaga lain menunjukkan peran, fungsi, dan tugasnya sebagai
ASN tanpa mengabaikan haknya.Pelayanan publik yang diberikan tersebut harus
berlandaskan asas dan prinsip sesuai dengan UU No 25 Tahun 2009 dan sesuai
dengan Permenkes no 74 tahun 2016 tantang Standar Kefarmasian di Puskesmas.
Sedangkan praktik WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menjalin kerja
sama antara petugas kefarmasian dengan petugas kesehatan lain, dengan
masyarakat pengguna jasa maupun dengan media massa dalam rangka
penyebaran informasi.
Pelayanan yang di tunjukan oleh Puskesmas Kembangan ini harus di pertahankan
di mana para petugas harus mengedepankan pelayanan berkualitas, tetap
menjalankan manajemen ASN, berpegang pada asas dan prinsip pelayanan publik,
serta menerapkan Whole of Government dengan pendekatan dimana puskesmas
merupakan bentuk pelayanan jasa.

C. ANALISI BAD PRACTICE PELAYANAN PUBLIK


Link artikel https://arkifm.com/4303-pasien-komplain-pelayanan-puskesmas-taliwang-
dinilai-buruk.html
a. Deskripsi berdasarkan 5 W + 1 H
 What : Molornya jam pelayanan di loket pendaftaran
 Who : Petugas Loket pendaftaran , pasien
 Why : Petugas loket yang terlambat dating sehingga pelayana terganggu
 Where : Puskesmas Taliwang
 When : Jam buka layanan Puskesmas
 How : Jam buka di loket pendaftaran Puskesmas Taliwang yang
seharusnya jam 07.30 sering molor, sehingga pasien terpaksa menunggu,
padahal ada beberapa pasien yang rela datang pagi supaya mendapat
pelayanan lebih awal, akan tetapi loket pendaftaran masih tutup dikarenakan
petugas yang datang terlambat.

b. Dasar menyatakan sebagai Bad Practice menurut agenda 3

Pelayanan kesehatan di Puskesmas Taliwang di nilai buruk oleh masyarakat, dimana


jam buka di loket pendaftaran sering molor dan pasien terpaksa menunggu di depan
loket karena keterlambatan petugas.
Fakta menurut agenda 3 :
 Manajemen ASN : Petugas loket tersebut tidak melaksanakan peran dan
tugasnya sebagai ASN, karena tidak disiplin di jam kerja.
 Whole of Government : Ditinjau dari WoG petugas di loket pendaftaran tersebut
tidak mencerminkan etos kerja yang berkualitas dan profesional, yang
berdampak pada buruknya pelayanan terhadap pasien.
 Pelayanan publik : Pelayanan publik yang ada di Puskesmas Taliwang
merupakan contoh pelayanan publik yang tidak berkualitas, karena menyalahi
prosedur ( jam buka loket pendaftaran) dan Waktu ( jam buka tidak tepat waktu
karena petugas datang terlambat ).
c. Standar/Regulasi terkait agenda 3 :
Pelayanan publik dilakukan oleh ASN di Puskesmas Taliwang tidak sesuai dengan
UU No 5 Tahun 2014 dan PP no 17 Tahun 2020 dimana petugas di loket
pendaftaran tidak menjalankan peran, fungsi, dan tugasnya sebagai ASN yang
berdampak pada buruknya pelayanan. Pelayanan publik yang diberikan tersebut
harus berlandaskan asas dan prinsip sesuai dengan UU No 25 Tahun 2009 yaitu
kejelasan dan kepastian berkaitan dengan waktu pelaksanaan pelayanan publik,
kesederhanaan dalam hal ini mempermudah masyarakat selaku pengguna
pelayanan publik, serta Tanggung jawab dimana petugas loket tidak mempunyai
tanggung jawab terhadap pekerjaan karena terlambat datang.
Sedangkan praktik WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menjalin kerja
sama antara petugas di puskesmas, apabila petugas loket datang terlambat bisa di
gantikan dengan petugas lain, agar pelayanan tetap berjalan dengan lancar.
d. Solusi perbaikan sesuai dengan agenda 3 :
 Manajemen ASN : dengan melakukan evaluasi yang melibatkan Puskesmas
dan Dinas terkait mengenai penerapan manajemen ASN di lingkungan
Puskesmas, agar setiap ASN menjalankan peran, tugas dan fungsinya sebagai
ASN sehingga menjadi ASN sebagai pelayanan masyarakat yang profesional.
 Melaksanakan pelayanan publik, yang sesuai dengan asas dan prinsip
pelayanan publik, sehingga tercipta pelayanan publik yang berkualitas.
 Menerapkan salah satu pendekatan WoG yaitu dengan menjalin komunikasi
yang baik antar petugas di Puskesmas sehingga pelayanan tetap berjalan
dengan lancar.
D. Sampaikan pendapat saudara, manakah yang lebih mudah? Menganalisis best
practice atau bad practice
Menurut saya dalam menganalisa best practice dan bad practice lebih mudah best practice
karena pelayanan tersebut sudah sesuai dengan yang seharusnya. Karena di dalam best
practice pelayanan publik, adanya penerapan manajemen ASN, pelayanab publik dan
whole of Government, dimana petugas sebagai pelayan publik bersikap profesional untuk
menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas.
MIND MAPPING MANAJEMEN ASN

MANAJEMEN APARATUR
SIPIL NEGARA (ASN)

Kedudukan, Peran, Hak, dan


Konsep Sistem Merit Mekanisme
Kewajiban, Kode Etik dan
dalam Pengelolaan Pengelolaan ASN
Kode Perilaku

Hak dan
Hak dan Konsep
Konsep sistem
sistem Kelembagaan
Kelembagaan Manajemen
Manajemen Pengelolaan
Pengelolaan
Kedudukan
Kedudukan Kode Etik dan
Kode Etik dan Sistem merit Sistem
Sistem Penyelesaian
Penyelesaian
Peran
Peran ASN
ASN Kewajiban
Kewajiban Merit
Merit dalam
dalam dan
dan jaminan
jaminan PNS
PNS dan
dan Jabatan
Jabatan Organisasi
Organisasi
ASN
ASN Perilaku ASN
Perilaku ASN Pengelolaan merupakan Informasi
Informasi Sengketa
Sengketa
Sebagai ASN
ASN Pengelolaan
Kebijakan sistem
sistem Merit
Merit PPPK
PPPK Pimpinan
Pimpinan Pegawai
Hak ASN prinsip
prinsip
unsur Sebagai dan ASN Rangkaian
:dapat penting berhimpun informasi
aparatur perencana, Manajemen dalam UU Sengketa
pelaksana, meningkatk Kode etik ASN yang Jabatan dalam satu dan data
negara yang ASN. pegawai
dan an dan perilaku berdasarkan Pimpinan wadah mengenai
menjalanka Lembagany ASN
produktifitas berisi Manajemen Tinggi korps pegawai
n kewajiban pengawas pada a :Komisi diselesaikan
, mejamin pengaturan ASN dibagi ( JPT)dikelo profesi ASN. ASN yang
yang penyelengg kualifikasi, Aparatur melalui
kesejahtera perilaku menjadi 2, mpokkan Tujuannya disusuna
ditetapkan araan tugas kompetensi, Sipil Negara upaya
an dan ASN. yaitu:Manaj menjadi 3 untuk secara
oleh umum dan kinerja (KASN) dn administrativ
akuntabel. Bertujuan emen PNS jenis, yaitu : menjaga sistematis,
Pimpinan pemerintaha secara adil Kementeria e yang
Kewajiban menjaga dan JPT Utama, kode etik menyeluruh,
Instansi n dan dan wajar n terdiri dari
ASN : martabat Manajemen JPT Madya, profesi dan dan
Pemerintah pembangun tanpa Pendayagun keberatan
sesuatu dnan PPPK dan JPT standar terintegrasi
serta bebas an nasional membedaka aan dan banding
melalui yang kehormatan n latar Pratama. pelayanan dengan
dari Aparatur administrativ
pelaksanaa scepatnya ASN . belakang, profesi ASN berbasis
pengaruh Negara dan e.
dan n kebijakan diberikan SARA, atau sebagai teknologi.
(Pasal 23 Reformasi
Intervensi dan kodisi fisik pemersatu.
UU ASN MenPAN
golongan pelayann RB)
dan partai publik No.5 Tahun
politik 2014)

Anda mungkin juga menyukai