Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SYAFRINAWATI

NDH : 37

NAMA MATERI : TUGAS INDIVIDU TOKOH PANUTAN BERAKHLAK

TOKOH BerAKHLAK dan IMPLEMENTASI NILAI BerAKHLAK YANG TELAH


DILAKUKAN NADIEM MAKARIM

Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. (lahir di Singapura, 4 Juli 1984; umur 36 tahun)
adalah seorang pengusaha Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo-K.H
Ma'ruf Amin, yang dilantik pada 23 Oktober 2019. Ia merupakan pendiri Gojek, sebuah
perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis daring yang beroperasi di Indonesia dan
sejumlah negara Asia Tenggara seperti Singapura, Vietnam, dan Thailand.

Nadiem menjalani proses pendidikan dasar hingga SMA berpindah-pindah dari Jakarta ke
Singapura. Sehabis menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil
jurusan Hubungan Internasional di Universitas Brown, Amerika Serikat. Nadiem sempat mengikuti
pertukaran pelajar di London School of Economics. Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun
2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pascasarjana dan meraih gelar Master of Business
Administration di Harvard Business School.

Pada tahun 2010, Nadiem yang usianya relatif muda dan memiliki jiwa
entrepreneurship yang tinggi mendirikan Gojek. Awal mula gagasan itu datang saat dia
masih bekerja Mckinsey & Company. Nadiem lebih sering menggunakan jasa ojek
ketimbang menggunakan mobil karena tingkat kemacetan di Jakarta yang tinggi. Sementara
pria kelahiran Singapura itu menemukan fakta bahwa dia sulit menemukan ojek saat
dibutuhkan. Di sisi lain, Nadiem juga melihat fakta bahwa tukang ojek hanya menghabiskan
waktunya menunggu pelanggan dan cukup sulit mencari pelanggan. Nadiem
melihat ada masalah supply and demand yang menurutnya tidak sesuai dari dua fakta
itu sehingga mendirikan Gojek yang bisa menjadi problem solving untuk masalah itu.

Pada 22 Oktober 2019, Nadiem secara resmi menyatakan bahwa dirinya mengundurkan diri
sebagai Direktur Utama Gojek setelah pagi harinya dipanggil oleh Presiden Joko Widodo ke
istana negara. Pada 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo mengumumkan kabinet menterinya
dengan Nadiem sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
IMPLEMENTASI NILAI BerAKHLAK
1. Berorientasi pelayanan
Pada 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo mengumumkan kabinet menterinya dengan
Nadiem sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Nadiem Makarim mencanangkan
kebijakan "Merdeka Belajar" yang salah satunya, pada awalnya, adalah rencana menghapus
Ujian Nasional (UN). Namun kemudian, ia mengklarifikasi istilah "menghapus" Ujian Nasional
yang ramai di pemberitaan. Ia mengatakan tidak menghapus Ujian Nasional tetapi hanya
menggantinya dengan sistem baru. Sistem baru ini dinamai “Asesmen Kompetensi Minimum dan
Survei Karakter, yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi),
kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter”.
Dengan demikan Nadiem Makarim menerapkan nilai berorientasi pelayanan.
2. Akuntabel
Sebagai Menteri Nadiem menciptakan kebijakan BOS atau Biaya Operasional Sekolah
dikeluarkan pada 5 Februari 2020. Di situ disebutkan bahwa dana akan disalurkan langsung
kepada rekening sekolah. Sekolah dapat menggunakan sampai 50% dana BOS untuk menggaji
guru honorer dari sebelumnya, 15%. Dan menurut Nadiem, hal ini adalah langkah pertama dalam
peningkatan kesejahteraan guru honorer, namun begitu, ia mengharuskan kepala sekolah untuk
memajang alokasi dana BOS supaya transparansi diketahui oleh sekolah dan sekitar sekolah.
20% dari alokasi untuk buku teks, nonteks, atau multimedia juga dihapus. Sehingga, 50% di luar
honorer dapat diatur secara bebas oleh kepala sekolah. Bagi yang pelaporannya tidak penuh
100%, pencairan ketiga bisa tidak dilakukan. Hal tersebut di lakukan untuk meningkatkan
akuntabilatas dan transparansi dana BOS yang diberikan.
3. Kompeten
Nadiem mendirikan Gojek pada 2010 dan kini Gojek sudah menjadi salah satu dari 19
dekakorn di dunia, dengan valuasi Gojek mencapai US$10 miliar. Gojek pertama kali berdiri
sebagai pusat panggilan, menawarkan hanya pengiriman barang dan layanan ride-hailing dengan
sepeda motor. Sekarang, Gojek telah bertransformasi menjadi aplikasi besar, menyediakan lebih
dari 20 layanan, mulai dari transportasi, pengantaran makanan, kebutuhan sehari-hari, pijat,
bersih-bersih rumah, logistik hingga platform pembayaran digital yang dikenal dengan GoPay.
Nadiem Makarim menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, hal ini menunjukkan nadiem
Makarim memiliki jiwa kompeten dan berdedikasi untuk membangun bangsa dan negara.
4. Harmonis
Selama menjadi pemimpin dari GO-Jek Nadiem selalu melakukan diskusi-diskusi dengan
pengemudi GO-Jek, GO-Food dan layanan lainnya dalam mengambil keputusan, Nadiem
Makarim memimpin GO-Jek dengan mengedapankan pendekatan dengan pelanggan seperti
meberikan banyak promo atau diskon yang menarik bagi para pelanggan dan pelanggan merasa
terbantu dengan diskon yang diberikan hal tersebut menunjukkan bahwa Nadiem membangun
kondusi lingkungan yang harmonis.
5. Loyal
Sebagai pemimpin dalam bidang Pendidikan dan kebudayaan Management of Attention
merupakan kemampuan pemimpin untuk dapat mengkomunikasikan tujuan serta arah yang dapat
menarik perhatian anggota organisasi. Nadiem selaku MenDikBud dapat mengkomunukasikan
apa yang terjadi dengan Pendidikan di Indonesia den dengan ide yang dicetuskan, banyak orang
yang mendukung kebijakan Nadiem untuk memajukan Pendidikan Indonesia, hal tersebut
menunjukkan bahwa Nadiem memiliki sikap loyalitas yang tinggi.
6. Adaptif
Dalam masa wabah Covid-19, kementeriannya menghimbau diadakannya pembelajaran jarak
jauh (PJJ) dari rumah, lebih lagi jika daerah bersangkutan memiliki kasus positif Corona. Namun
begitu, mengingat banyaknya kritik mengenai kesulitan dalam pelaksanaan PJJ, maka perlulah
adanya pembelajaran bermakna tanpa harus terikat kognitif dan capaian akademis semata.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mengguyur siswa kuota internet gratis sebesar 35
GB, sementara guru menerima 42 GB. Para mahasiswa dan dosen pun juga mendapatkan kuota
internet sebesar 50 GB per bulannya. Dana untuk kebijakan ini berasal dari optimalisasi anggaran
Kemendikbud serta dukungan anggaran Bagian Anggaran dan Bendahara Umum Negara dan
kuota guru berasal dari realokasi anggaran Program Organisasi Penggerak yang digeser ke tahun
2021. Sehingga, memang sebelumnya Kemendikbud menggelontorkan dana sebesar Rp 9 triliun
guna membantu siswa, mahasiswa, guru, dan dosen untuk pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.
Dalam pelaksanaannya, ada pembatasan yang dilakukan pada kebijakan subsidi kuota ini.
Katanya,ini dimaksudkan untuk pelaksanaan kegiatan PJJ.
7. Kolaboratif
Menurut Nadiem sebagai pemimpin seharusnya merasa tahu apa yang tepat untuk bisnis kita
dan memang natural memiliki insting seperti itu, namun sikap seperti ini bisa menjadi
boomerang bagi para pemimpin perusahaan terkadang pemimpin perusahaan membohongi diri
mereka sendiri tentang hal-hal sperti itu. Untuk itu Nadiem secara aktif mendorong diskusi-
diskusi kolaboratif dan melibatkan pekerja lapangan untuk membantu dalam pengambilan
keputusan.

Anda mungkin juga menyukai