Anda di halaman 1dari 4

Tugas Individu Self Activity Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021

Nama : Nita Dewinta Fitriani, S.Pd.


NIP : 198610022020122002
Kelompok/Angkatan : III / XX
Inastansi : Pemerintah Kota Tasikmalaya

Isu Aktual yang Terjadi di Instansi

1. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan isu aktual yang terjadi di instansi dan sesuai
dengan Tusi dengan teknik analisis tapisan APKL dan alat bantu USG.
Berdasarkan hasil identifikasi dan analisa yang telah saya lakukan di instandi tempat
saya bekerja, berikut adalah beberapa isu yang saya temukan sesuai Tusi saya sebagai
Guru Kelas Sekolah Dasar, diantaranya:
a. Belum efektifnya pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19
b. Belum optimalnya penggunaan media pembelajaran yang tersedia sebagai
penunjang proses kegiatan belajar mengajar
c. Kurangnya pemeliharaan terhadap sarana dan pra sarana yang ada
Dari isu-isu yang sudah saya temukan tersebut, berikut aalah validasi isu dengan
menggunakan teknik analisis isu tapisan dengan APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan dan Layak) serta teknik USG.
Teknik APKL
Kriteria
A P K L
Identifikasi Isu Kesimpulan
Belum efektifnya pembelajaran daring di masa + + + + Memenuhi
pandemi Covid-19 syarat
Belum optimalnya penggunaan media + - - + Tidak
pembelajaran yang tersedia sebagai penunjang memenuhi
proses kegiatan belajar mengajar syarat
Kurangnya pemeliharaan terhadap sarana dan + + + + Memenuhi
pra sarana yang ada syarat
Keterangan : + (memenuhi kriteria), - (tidak memenuhi kriteria)

Teknik USG
Kriteria
U S G
Identifikasi Isu Tota Peringkat
l
Belum efektifnya pembelajaran daring di masa 5 4 4 13 1
pandemi Covid-19
Kurangnya pemeliharaan terhadap sarana dan 3 4 3 10 2
pra sarana yang ada
Keterangan :
Bobot Nilai Kualitas Isu Teknik USG
Urgensi = Mendesak Seriousness = Kegawatan Growth = Pertumbuhan
5 = Sangat Mendesak 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat
4 = Mendesak 4 = Gawat 4 = Cepat
3 = Cukup Mendesak 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang Mendesak 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat
1 = Tidak Mendesak 1 = Tidak Gawat 1 = Tidak Cepat

Kesimpulan dari tabel teknik analisis isu APKL dan USG di atas yaitu isu yang mendapatkan nilai
total tertinggi adalah “Belum efektifnya pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19”

Salah satu sektor krusial yang terdampak Pandemi Covid-19 adalah sektor pendidikan.
Sekolah merupakan salah satu titik tempat berkumpulnya para peserta didik dengan waktu
yang cukup lama. Oleh karena itu, besar kemungkinan sekolah dipandang akan melahirkan
cluster baru penyebaran virus, sebab banyaknya masa yang berkumpul pada suatu tempat.
Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan kebijakan bahwa
kegiatan belajar mengajar terpaksa harus dilaksanakan dari jarak jauh (pembelajaran seara
daring). Akan tetapi dengan kebijakan ini ada banyak pihak yang belum siap melaksanakan
Pembelajaran Jarak Jauh, sehingga dunia pendidikan seakan “Mati Suri”, terutama untuk daerah
yang jauh dari perkotaan.
Terlihat banyak sekali faktor yang sangat berpengaruh terhadap Pembelajaran Daring
ini, seperti tidak samanya fasilitas belajar yang dimiliki oleh setiap peserta didik, keterbatasan
perangkat pembelajaran yang dimiliki, koneksi internet yang belum merata di setiap daerah,
sumber daya manusia dalam pemanfaatan IT, sampai yang utama adalah faktor ekonomi
pendukung dari setiap kalangan masyarakat yang berbeda-beda tingkat kemampuannya.
Tentunya semua ini memerlukan analisa yang mendalam, agar diperoleh strategi dan solusi
yang tepat demi dunia pendidikan kita supaya selalu siap dan dapat tetap berjalan dalam
kondisi seperti apapun.
Penjelasan isu terpilih :
Aktual : isu yang dipilih sedang terjadi dan sedang menjadi bahan perbincangan di tengah
masyarakat pada masa pandemi yang masih berlangsung dan kegiatan tatap muka belum bisa
dilaksanakan
Problematika : isu yang dipilih memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu
segera dicarikan solusinya secara komperehensif.
Kelayakan : isu yang dipilih masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
Kekhalayakan : isu yang dipilih menyangkut hajat hidup orang banyak, karena melibatkan
seluruh masyarakat yang anaknya berada pada usia sekolah.

Isu tersebut menjadi perhatian utama bagi sekolah. Isu yang telah dianalisis dengan
teknik tapisan tadi, selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam isu yang telah
memenuhi kriteria AKPL atau USG dengan menggunakan alat bantu dengan teknik
berpikir kritis melalui analisis SWOT (Strenght/kekuatan, Weakness/kelemahan,
Opportunity/peluang, Threat/tantangan) untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan suatu strategi.
Berikut sajian analisis SWOT:

tingginya motivasi guru untuk mengjar


tenaga pendidik yang profesional dan kompeten

S dukungan infrastruktur teknologi sekolah


adanya kebijakan pemerintah pemberian kuota untuk pembelajaran jarak jauh

belum semua guru menguasai IT


tingkat melek teknologi peserta didik masih rendah, terutama di tingkat sekolah
dasar

W faktor ekonomi peserta didik tidak merata


tidak meratanya koneksi internet di setiap daerah

fleksibel dalam hal waktu dan tempat pelaksanaan


dapat meningkatkan wawasan berpikir dan sikap mandiri peserta didik
salah satu kebijakan dalam mengurangi penularan virus di masa pandemi covid-19

O adanya dukungan dari pemerintah dalam menunjang sarana dan pra sarana sekolah
dapat meningkakan kreatifitas guru dan peserta didik

tidak semua peserta didik memiliki fasilatas belajar yang sama


motivasi belajar peserta didik semakin menurun, karena kurang nya interaksi secara
langsung
adanya tambahan kuota internet untuk menunjang pembelajaran, memicu masalah

T tingkat kejenuhan yang berlarut, berpengaruh pada disiplin belajar dan kehadiran
pada saat pembelajaran
kurangnya perhatian dan dukungan motivasi belajar dari orang tua terhadap peserta
didik

Dari hasil analisis swot di atas, dapat direkomendasikan Strategi Penyelesaian Masalah,
sebagai berikut:
No. Akar Masalah Rekomendasi Strategi
1 Belum semua guru menguasai IT Mengadakan pelatihan dan worhshop bagi
guru tentang pemanfaatan tekhnologi pada
pembelajaran jarak jauh
2 Tingkat melek teknologi peserta didik Mengadakan sosialisasi terhadap orang tua
masih rendah sebagai tutor pembelajaran di rumah tentang
pembelajaran jarak jauh dan pelatihan untuk
siswa tentang berbagai apk yang dapat
dipelajari untuk pembelajaran daring
3 Tidak semua peserta didik memiliki Mengadakan blended learning sesuai jadwal
fasilitas belajar yang sama dengan memperhatikan protokol kesehatan
4 Kemampuan faktor ekonomi peserta Mengakomodasi peserta didik yang tidak
didik yang tidak merata bisa mengikuti pembelajaran daring dengan
pemberian modul/lembar kerja siswa/buku
paket secara kolektif sesuai jadwal
pelayanan dengan tetap menerapkan
program 3M
5 Tingkat kejenuhan yang tinggi dan Mengoptimalkan ide-ide kreatif guru atau
berlarut berdampak pada disiplin berbagai inovasi pada pembelajaran daring
belajar dan kehadiran peserta didik dalam menyajikan materi dengan
pemanfaatan teknologi agar pembelajaran
tetap menarik
6 Adanya tambahan kuota internet untuk Sekolah seara aktif memfasilitasi siswa untuk
menunjang pembelajaran, memicu dapat memperoleh subsidi kuota internet
masalah dari pemerintah/perusahaan provider

Anda mungkin juga menyukai