v=Q6IWlZCgN1s
Website : https://www.antaranews.com/berita/2293610/polri-tangani-33-kasus-penimbunan-obat-dan-
tabung-oksigen
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Helmy Santika. ANTARA/Laily
Rahmawaty/am.
Bareskrim Polri dan jajaran polda sampai saat ini sudah melakukan penindakan terhadap 33
kasus dengan sudah menetapkan 37 tersangka
Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengungkap dan menangani 33
kasus penimbunan obat terapi COVID-19 dan tabung oksigen, serta menjual obat di atas HET
dan tanpa izin edar yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Bareskrim Polri dan jajaran polda sampai saat ini sudah melakukan penindakan terhadap 33
kasus dengan sudah menetapkan 37 tersangka," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus
(Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Helmy Santika dalam konferensi pers di Bareskrim
Polri, Jakarta, Rabu.
Helmy menjelaskan, 33 kasus tersebut diungkap oleh Bareskrim Polri dan jajaran polda yang di
daerah. Untuk tingkat Mabes Polri, Bareskrim Polri menangani delapan kasus dengan 19
tersangka, Ditipideksus ada lima kasus dengan 10 tersangka dan Ditipid Narkoba ada tiga kasus
dengan tiga tersangka.
"Kasusnya terkait dengan menjual obat di atas harga eceran tertinggi (HET), menahan atau
menimbun atau menyimpan untuk tujuan tertentu, kemudian mengedarkan tanpa izin edar, lalu
mengubah tabung alat pemadam api (APAR) menjadi tabung oksigen," ungkap-nya.
Dari hasil pengungkapan tersebut, kepolisian telah menyita sejumlah barang bukti di antaranya
365.876 tablet obat terapi COVID-19 dari berbagai macam jenis, 62 vial obat terapi COVID-19
dari berbagai jenis, kemudian 48 tabung oksigen.
Selain itu, dalam pengungkapan ini, Polri juga menindak sebuah pabrik obat di Cianjur yang
memproduksi obat antibiotik Azithromycin.