Anda di halaman 1dari 40

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA PADA


LAPAS KELAS III LEOK
“PEMANFAATAN SARANA PRASARANA OLAHRAGA UNTUK
WARGA BINAAN DI
LAPAS KELAS III LEOK”

disusun oleh:
Wahyudi AR. Haku
NIP 199911022022031003

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN HUKUM DAN HAM


SULAWESI UTARA BEKERJA SAMA DENGAN BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PEMERINTAH
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2022

Dr. Hj. Uswatun Hasanah,S.Sos.,M.Pd. Mohamad Yusran


NIP. 19730915 200003 2 002 NIP. 198104022007031001
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

DI BALAI DIKLAT HUKUM DAN HAM KEPULAUAN SULAWESI


UTARA TAHUN 2022

“PEMANFAATAN SARANA PRASARANA


OLAHRAGA UNTUK WARGA BINAAN DI
LAPAS KELAS III LEOK”

Nama : Wahyudi AR. Haku

NIP :199911022022031003

Pangkat/Golongan : Pengatur Muda (II/a)

Jabatan : Penjaga Tahanan

Unit Kerja/Instansi : Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok

Hari/Tanggal : Senin, 25 Juli 2022

Tempat : Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok

Mengesahkan,

Coach, Mentor,

Dr. Hj. Uswatun Hasanah,S.Sos.,M.Pd Mohamad Yusran


NIP.19730915 200003 2 002 NIP 19810204 200703 1 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTRIAN
HUKUM DAN HAM ANGKATAN CVII
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN HUKUM DAN HAM
SULAWESI UTARA BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI
SULAWESI SELATAN
TAHUN 2022

NAMA : WAHYUDI AR. HAKU


NIP : 199911022022031003
UNIT KERJA : LAPAS KELAS III LEOK
JABATAN : PENJAGA TAHANAN
JUDUL RANCANGAN : PEMANFAATAN SARANA
AKTUALISASI PRASRANA OLAHRAGA UNTUK
WARGA BINAAN DI LAPAS
KELAS III LEOK

Telah Diseminarkan Pada Seminar Rancangan Aktualisasi


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan CV
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Pada Tanggal 25 Juli 2022

Buol, 25 Juli 2022

Mengesahkan :

Coach Mentor

Dr. Hj. Uswatun Hasanah, S.Sos,.M.Pd. Muhammad Yusran


NIP:19730915 200003 2 002 NIP:19810204 200703 1 001

iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Rancangan
Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil ini dengan tepat pada waktunya.
Penyusunan Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil ini merupakan
rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan
Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Utara yang bekerja sama dengan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi selatan.

Kami sebagai penulis Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil ini ingin
berterimakasih kepada

1. Ibu Yuniati dan Bapak Abdul Hajar selaku orang tua pelaksana
aktualisasi yang senantiasa memberi dukungan, doa dan semangat bagi
pelaksana aktualisasi.
2. Ibu Ju Lotje Olga,S.Sos selaku kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan
Hukum dan Hak Asai Manusia Sulawesi Utara.
3. Bapak Budi Argap Situngkir, A.Md.I.P.,S.H.,M.H. Selaku kepala
Kantor Wilayah Kementrian Hukum Dan HAM Sulawesi Tengah.
4. Bapak Edi Yulianto, S.H. Selaku Kepala Lapas Kelas III Leok, yang
telah memberikan kesempatan bagi pelaksana aktualisasi di Lapas
Kelas III Leok.
5. Ibu Dr. Hj. Uswatun Hasanah, S.Sos., M.pd. selaku coach.
6. Bapak Mohammad Yusran, selaku Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas
Kelas III Leok, sekaligus sebagai mentor peserta yang senantiasa
memberi arahan dan bimbingan dalam penulisan dan pembuatan
ranacngan aktualisasi ini.
7. Segenap Widyaiswara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan selaku fasilitator pada pelatihan
dasar CPNS Kemenkumham RI serta panitia pelatihan dasar CPNS
yang telah memberi proses pelatihan dasar ini hingga akhir.

iv
8. Keluarga besar Lapas Kelas III Leok, yang senantiasa memberikan
kebebasan serta arahan bagi pelaksana aktualisasi dalam menyelsaikan
laporan aktualisasi ini.
9. Teman-teman Latsar CPNS Gelombang II Angkatan CV (105) Tahun
2022 atas kebersamaan dan kerjasamanya.
10. Berbagai pihak lainnya yang telah membantu terlaksananya rancangan
aktualisasi ini.

Penulis mengetahui bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan


laporan rancangan aktualisasi ini. Karenaya penulis mengharapkan saran dan
masukan untuk dari bapak ibu untuk penyempurnaan kegiatan aktualisasi ini ke
depannya. Semoga penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN ini dapat diterapkan
dalam kehidupan berbangsa bernegara bahkan hingga masa purna tugas. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan serta keridahan dalam setiap
aktivitas yang dilakukan.

Buol, 21 juli 2022

Wahyudi AR. Haku


NIP: 199911022022031003

v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................4
1.2.1 TUJUAN UMUM....................................................................................4
1.2.2 TUJUAN KHUSUS.................................................................................4
1.3 Manfaat..............................................................................................................4
1.3.1 Manfaat untak Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS................................4
1.3.2 Bagi Satuan Kerja....................................................................................4
1.3.3 Manfaat untuk Warga Binaan Pemasyarakatan.......................................4
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi................................................................5
1.5 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan.......................................................................5
1.5.1 Waktu Plaksanaan....................................................................................5
1.5.2 Tempat Pelaksanaan.................................................................................5
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN NILAI-NILAI DASAR
PROFESI ASN
2.1 Gambaran Umum Organisasi...........................................................................6
2.2 Nilai-Nilai Organisasi......................................................................................9
2.3 Tugas Organisasi............................................................................................12
2.4 Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta...........................................................12
2.5 Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara.......................................................13
2.6 Peran Dan Kedudukan Asn............................................................................15
2.6.1 Manajemen Asn.....................................................................................15
2.6.2 Smart Asn...............................................................................................16
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

vi
3.1 Identifikasi Isu.................................................................................................17
3.2 Deskripsi Isu...................................................................................................17
3.3 Sumber Isu......................................................................................................18
3.4 Relevasi Isu Terhadap Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI.............19
3.5 Tabel Analisis Kualitas Isu Menggunakan USG......................................23
3.6 Core Isu.....................................................................................................23
3.7 Rancangan Kegiatan Aktualisasi...............................................................25

vii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 : GEDUNG LAPAS KELAS III LEOK
GAMBAR 2.2 : STRUKTUR ORGANISASI

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Rekapitulasi Pegawai Di Lapas Kelas III Leok
Tabel 3.1 : Keterkaitan isu terhadap peran dan kedudukan ASN
Tabel 3.2 : Bobot penetapan kriteria kualitas Isu APKL
Tabel 3.3 : Analisis Isu APKL
Tabel 3.4 : Teknik USG
Tabel 3.5 : Matriks Rancangan Aktualisasi
Tabel 3.6 : Rancangan Aktulisasi
Tabel 3.7 : Jadwal Kegiatan

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
memiliki 33 kantor wilayah yang tersebar di Indonesia dari Sabang
sampai Merauke yang membawahi beberapa Unit Pelaksana Teknis
(UPT). Salah satunya adalah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang
merupakan Unit Pelaksanaan Teknis dari Kementerian Hukum dan HAM
Republik Indonesia yang secara teknis berada di bawah Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dulu dikenal sebagai penjara dan
mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu dan
perkembangan zaman. Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat untuk
melakukan pembinaan terhadap Narapidana dan Anak Didik
Pemasyarakatan di Indonesia. Sebagai mana tercantum dalam Undang-
Undang No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan mempunyai tugas
dan fungsi sebagai tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana
dan Anak Didik Pemasyarakatan yaitu dengan menganut asas :
pengayoman, persamaan perlakuan dan pelayanan dan pendidikan.
Sistem pemasyarakatan dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1955 tentang Pemasyarakatan berfungsi dalam proses pembinaan
narapidana dan anak didik, mereka dibina, dibimbing dan dituntut untuk
menjadi warga masyarakat yang berguna.
Berdasarkan PERLAN No 10 Tahun 2021 Untuk wajib mengikuti
Latsar CPNS, kehadiran ASN sebagai pembimbing kemasyarakatan
dalam suatu pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia harus segera dan wajib dilaksanakan untuk menjawab
permasalahan dan perubahan yang terjadi sehingga dapat mewujudkan
Good Governance. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan ASN
yang profesional, dimana dalam melaksanankan tugas dan fungsiya
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik, dan perekat serta
pemersatu bangsa sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

1
Sipil Negara (ASN) harus tetap berprinsip pada core values
BerAKHLAK yang tertulis dalam surat edaran Materi Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2021 tentang implementasi Core
Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara. Nilai-nilai dasar
BerAKHLAK merupakan akronim dari berorientasi pelayanan,
akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
Internalisasi dan Aktualisasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil
merupakan tahapan yang penting. ASN diwajibkan untuk dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK dalam pelaksanaa tugas
pokok sesuai dengan jenis dan tugas pekerjaanya.

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan


pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. ASN harus memiliki profesi dan manajemen ASN yang
berdasarkan pada Sistem Merit atau kebijakan dan Manajemen ASN
yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang secara adil
dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna
kulit, agama, asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau
kondisi kecacatan sesuai dengan UU No.5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN). Kehadiran Undang-Undang ASN dengan penerapan
sistem merit ini menjadi tonggak penting dalam pengelolaan ASN di
Indonesia untuk mewujudkan aparat yang profesional dan berkualitas.
Pengembangan SDM khususnya pada Aparatur Sipil Negara
dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan kompetensi ASN,
menghadapi perubahan yang dinamis, menghadapi revolusi industri 4.0,
dan sebagai upaya untuk mewujudkan Smart ASN. Smart ASN memiliki
tujuan untuk menciptakan Aparatur Sipil Negara yang berwawasan
global, menguasai IT/Digital, dan daya Networking tinggi. Adapun
beberapa strategi dan kebijakan pemerintah dalam pengembangan
kompetensi ASN dan mewujudkan Smart ASN diatur dalam RPJMN ke-
3 dalam RPJPN 2005-2025. Terdapat 6 langkah strategis pemerintah

2
dalam mewujudkan Smart ASN, diantaranya Melakukan rekrutmen calon
Pegawai Negeri Sipil yang berbasis Computer Assisted Test (CAT),
Pengembangan pola karier, Pengembangan kompetensi, Pengembangan
karier, Promosi melalui seleksi terbuka, dan rencana sukses. Dalam
rangka mewujudkan smart ASN, Aparatur Sipil Negara (ASN) didorong
untuk meningkatkan kompetensinya untuk menjawab tantangan yang
akan terjadi.
Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan warga binaan, karena dengan berolahraga warga binaan
dapat terhindar dari berbgai macam penyakit yang berberbahaya, selain
itu dengan berolahraga dapat menambah imunitas tubuh bagi warga
bunaan dan juga bisa memper erat silahturahmi antar warga binaan
namun, fakta dilapangan sarana prasarana di Lapas Kelas III Leok masih
belum termanfaatkan.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis merancang kegiatan
aktualisasi yang berjudul “Pemanfaatan Sarana Prasarana Olahraga
Untuk WBP di Lapas Kelas III Leok” berdasarkan fakta di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas III Leok. Masi kurangnya sarana dan prasarana
olahraga yang ada di Lapas Kelas III Leok karena olahraga merupakan
suatu aktivitas yang melibatkan pengerahan tenaga fisik dan pikiran yang
dilakukan untuk melatih tubuh manusia, baik secara jasmani maupun secara
rohani. Olahraga juga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang dilakukan
secara terencana dan terstruktur dimana dalam pelaksanaannya melibatkan
gerakan tubuh secara berulang-ulang untuk meningkatkan kebugaran
jasmani dan rohani. sehingga kehadiran CPNS diharapkan dapat
memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah di instansi atau unit
kerja.

3
1.2. Tujuan Aktualisasi
Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan aktualisasi ini adalah
sebagai berikut:

1.2.1 Tujuan Umum


Tujuan dari rancangan aktualisasi adalah untuk membangun
kompetensi PNS dalam tugas dan fungsinya sebagai PNS yang
profesional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK.
1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan penyusunan rancangan aktualisasi ini betujuan untuk


meningkatkan sarana dan prasarana olahraga yang ad di Lapas Kelas
III Leok karena dengan berolahrga dapat membuat hidup menjadi
lebih sehat dan dapat meminimalisir terkena penyakit berbahaya, lebih
luas lagi dengan olahraga bisa membawa pengaruh positif bagi
kehidupan berbangsa bernegara.

1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Untuk Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS

 Meningkatkan pemahaman serta mampu untuk


mengimplementasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK dan
berprinsip pada kedudukan PNS dalam NKRI yaitu Manajemen
ASN dan SMART ASN sebagai landasan dalam menjalakan tugas
dan fungsinya.
 Meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam pemecahan masalah
yang sedang dihadapi di satuan kerja.

1.3.2. Bagi Satuan Kerja


Sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan pelayanan
publik dan mendukung visi,misi dan tujuan di Lapas Kelas III Leok.
1.3.3. Manfaat Untuk Warga Binaan Pemasyarakatan
Diharapkan dapat meningkatkan minat para WBP untuk
berolahraga dan memberikan kesadaran kepada WBP tentang

4
pentingnya berolahraga untuk menjaga kesehatan mereka, sehingga
WBP tidak mudah teserang penyakit. Mengingat sekarang ini masi
dalam masa pandemi covid 19, maka dengan berolahraga dapat
meningkatkan imunitas warga binaan.

a.4. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi dilakukan di Lapas Kelas III Leok, Kabupaten
Buol Sulawesi Tengah. Dengan berupaya memberikan pelayanan yang
berorientasi pada kebutuhan UPT. Berangkat dari masalah yang ada yaitu
belum adanya pemanfaatan sarana prasarna olahraga untuk warga binaan,
maka penulis melakukan pemanfaatan sarana prasrana olahraga di Lapas
Kelas III Leok.
a.5. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
1.5.1 Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi pengadaan sarana prasarana
olahraga untuk warga binaan di Lapas Kelas III Leok, yang diharapkan
dapat menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi Lapas Kelas III Leok,
waktu pelaksanaan dari 27 juli 2022 sampai 7 september 2022.
1.5.2 Tempat Pelaksanan
Kegiatan aktualisasi pemanfaatan sarana prasarana olahraga untuk
warga binaan di Lapas Kelas III Leok, Kabupaten Buol Sulawesi Tengah.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
DAN NILAI NILAI DASAR PROFESI ASN
2.1.Gambaran Umum Organisasi

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (disingkat


Kemenkumham RI) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang
membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia. Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh seorang Menteri yang
sejak 27 Oktober 2014 dijabat oleh Yasonna Laoly. Kemenkumham beberapa kali
mengalami pergantian nama yakni: "Departemen Kehakiman" (1945-1999),
"Departemen Hukum dan Perundang-undangan" (1999- 2001), "Departemen
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia" (2001- 2004), "Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia" (2004-2009), dan "Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia"
(2009-sekarang).

a. Visi Kemenkumham
“Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang Andal,
Profesional, Inovatif, dan Berintegritas dalam Pelayanan Kepada Presiden dan
Wakil Presiden untuk Mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil
Presiden “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”

b. Misi Kemenkumham
Sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban, Kementerian Hukum
dan HAM melaksanakan Misi Presiden dan Wakil Presiden nomor 6 yaitu
penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya,
misi nomor 7 yaitu perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman pada setiap warga negara dan misi nomor 8 yaitu pengelolaan
pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya. Ketiga misi Presiden
tersebut diterjemahkan ke dalam 7 (tujuh) misi Kementerian Hukum dan
HAM sebagai berikut:

6
1. Membentuk Peraturan Perundang-undangan yang Berkualitas dan
Melindungi Kepentingan Nasional.
2. Menyelenggarakan Pelayanan Publik di Bidang Hukum yang Berkualitas.
3. Mendukung Penegakan Hukum di Bidang Kekayaan Intelektual,
Keimigrasian, Administrasi Hukum Umum, dan Pemasyarakatan yang
Bebas Dari Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya.
4. Melaksanakan Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak Asasi
Manusia yang Berkelanjutan.
5. Melaksanakan Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat.`
6. Ikut Serta Menjaga Stabilitas Keamanan Melalui Peran Keimigrasian dan
Pemasyarakatan.
7. Melaksanakan Tata Laksana Pemerintahan yang Baik Melalui Reformasi
Birokrasi dan Kelembagaan.

Kantor wilayah (kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia


merupakan instansi vertikal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
berkedudukan di setiap provinsi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kantor wilayah (Kanwil)
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah terdiri atas 17
Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu Kantor Imigrasi Palu, Kantor Imigrasi Luwuk,
Kantor Bapas Palu, Kantor Bapas Luwuk, Kantor Rubasan Palu, Rumah Tahanan
Negara (Rutan) Palu, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Poso, Rumah Tahanan
Negara (Rutan) Donggala, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Palu,
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Ampana, Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas) Kelas II B Luwuk, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Toli-
Toli, Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Kelas II B Palu, Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Leok, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas
III Parigi, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Kolonodale, Lembaga
Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas III Palu.

Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok sebagai salah satu Unit Pelaksana
Teknis yang dibawahi oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Sulawesi Tengah, berkewajiban untuk mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik ( good governance ) yang memiliki tugas membentuk

7
Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari
kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat
diterima kembali oleh lingkungan masyarakat. Dan memiliki fungsi untuk
Melaksanakan pembinaan Narapidana, memberikan bimbingan dan
mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mengelola hasil kerja warga
binaan, melakukan hubungan sosial kerohanian warga binaan, melakukan
pemeliharaan keamanan dan ketertiban, melakukan urusan tata usaha dan
rumah tangga.

Gambar 2.1

Sumber: Lapas Kelas III Leok

8
2.2. Nilai Nilai Organisasi
Dalam rangka mendukung pelaksanaan visi dan misi 2020-2024,
Kementerian Hukum dan HAM mempunyai tata nilai yang diyakini masih relevan
digunakan sebagai dasar bekerja dan berkinerja sampai dengan tahun 2020-2024
yaitu “PASTI” yang merupakan akronim dari Profesional, Akuntabel, Sinergi,
Transparan, dan Inovatif. Adapun nilai-nilai yang terkandung dari masing-masing
kata tersebut adalah sebagai berikut:
 Profesional, adalah sikap yang mengacu pada peningkatan kualitas
profesi. Dalam konteks tata nilai ini, Profesional dimaknai bahwa aparat
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia diaharapkan mampu menjadi
aparat yang bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui
penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integritas
profesi, sehingga mampu menjadi problem solver bagi permasalahan di
Kementerian Hukum dan HAM dan mampu menjadi aparatur sipil yang
unggul dan berkelas dunia.
 Akuntabel, adalah segala sesuatunya dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, di mana
pertanggungjawaban tersebut berkaitan dengan sumber/input proses yang
dilakukan dan hasil/output yang didapatkan. Dalam konteks ini seluruh
aparatur Kementerian Hukum dan HAM harus dapat
mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada masyarakat sesuai dengan
ketentuan atau peraturan yang berlaku.
 Sinergi, adalah suatu bentuk dari sebuah proses atau interaksi yang
menghasilkan suatu keseimbangan yang harmonis sehingga bisa
menghasilkan sesuatu yang optimum. Ada beberapa syarat utama
penciptaan sinergi yakni kepercayaan, komunikasi yang efektif, feedback
yang cepat, dan kreativitas. Sinergi dalam tata nilai PASTI ini
menggambarkan komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan
kerja sama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para
pemangku kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi
terbaik, bermanfaat dan berkualitas antar jajaran Kementerian Hukum dan
HAM dan dengan insititusi terkait.

9
 Transparan, adalah adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan.
Transparan dalam tata nilai ini dimaknai bahwa Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang
untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan,
yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya,
serta hasil-hasil yang dicapai.
 Inovatif, adalah usaha seseorang dengan mendayagunakan pemikiran,
kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang
mengelilinginya dalam menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya
sendiri ataupun lingkungannya. Seluruh aparatur Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia harus mampu inovatif sehingga mendukung kreativitas
dan mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya.

10
Gambar 2.2

KEPALA LAPAS KELAS III


LEOK
Edi Yulianto S.H
NIP : 196607141988031001

KEPALA URUSAN TATA


USAHA
Moh. Robby
NIP : 198402132007031001

KEPALA SUB. SEKSI ADMISI KEPALA SUB. SEKSI KEPALA SUB. SEKSI
DAN ORIENTASI PEMBINAAN KEAMANAN DAN
Syafrudin BSR Akhmad Basiruddin KETERTIBAN
NIP : 196803111991031002 NIP : 197808302006041001 Muhamad Yusran
NIP : 198104022007031001

Sumber: Lapas Kelas III Leok

Jumlah pegawai di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok menurut


subseksi :
Tabel 2.1 Rekapitulasi Pegawai Di Lapas Kelas III Leok

Jabatan Jumlah
Kepala Lapas 1
Tata Usaha 4
Admisi & Orientasi 2
Pembinaan 3
Keamanan &
19
Ketertiban

Jumlah 29

Sumber: Lapas Kelas III Leok

11
2.3. Tugas Organisasi
Berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok sebagai salah satu
Unit Pelaksana Teknis yang dibawahi oleh Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah, berkewajiban untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang
memiliki tugas membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi
manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak
mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan
masyarakat. Dan memiliki fungsi untuk Melaksanakan pembinaan
Narapidana, memberikan bimbingan dan mempersiapkan sarana dan
prasarana untuk mengelola hasil kerja warga binaan, melakukan hubungan
sosial kerohanian warga binaan, melakukan pemeliharaan keamanan dan
ketertiban, melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.

2.4. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta


Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015, Tentang Pengamanan Pada
Lembaga Pemasyarakatan Dan Rumah Tahanan Negara. Dan Berdasarkan
Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor M.HH-98.KP.04.01 TAHUN 2018 Tentang Jabatan Pelaksana Teknis
Pemasyarakatan Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia, sebagai
petugas penjaga tahanan, pengatur muda (II/a) penulis memiliki topoksi yang
diantaranya adalah :

1) Menjaga pintu gerbang, memeriksa isi kendaraan keluar/masuk,


prang/bawaan keluar masuk, memastikan kendaraan tahanan, mobil
bahan makanan, ambilan parkir ditempat yang telah disediakan.

2) Melakukan pengawasan dan pemeriksaan awal terhadap pengunjung


yang datang, termasuk barang bawaannya.

3) Menjaga pintu, memeriksa, menggeledah orang/barang masuk


(pegawai,tahanan,atau WBP baru atau keluarga tahanan yang

12
berkunjung) dan meletakkan barang-barang bawaan serta memastikan
semua thapan berjalan.

4) Menjaga pintu keluar/pemgunjung, keluar masuk WBP/tahaan yang


dikunjungi, melakukan penggeledahan, melakukan pencatatan,
pencocokan ide, memegang timer, mengawasi aktivitas dalam area
kunjungan.

5) Menjaga pos menara.

6) Menjaga pintu steril dan melakukan pengawasan lalulintas pada area


tersebut.

7) Mengawasi kegiatan yang berlangsung di dapur.

8) Mengawasi kegiatan yang berlangsung di area tempat ibadah.

9) Mengawasi lalulintas pasien tahanan/WBP di poliklinik.

10) Mengawasi kegiatan di dalam perpustakaan.

11) Mengawasi jalannya kegiatan kerja dan/atau bimbingan kerja pada


area yang telah disediakan, memastikan para WBP/tahanan tidak
membawa alat-alat yang digunakan saat melakukan kegiatan kerja
dalam area steril dan blok.

12) Melakukan pengawasan secara keliling atau melakukan pengawalan


kegiatan di luar/asimilasi.

2.5. Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negaera


Pegawai Negeri Sipil menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, “Pegawai”
berarti orang yang bekerja pada pemerintah (perusahaan dan sebagainya),
“Negeri” berarti negara atau pemerintah, jadi pegawai negeri sipil adalah orang
yang bekerja pada pemerintah atau negara. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya
disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.

13
Deskrpsi tentang Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil adalah untuk dapat
mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN
yang profesional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter BerAKHLAK.
Karakter BerAKHLAK yaitu mempunyai nilai-nilai Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
Berorientasi Pelayanan: Memenuhi kebutuhan masyarakat, ramah, cekatan,
solutif, dan dapat diandalkan serta melakukan perbaikan tiada henti.
Artinya sebagai ASN harus memberikan pelayanan prima dan juga lebih
mengedepankan atau mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan
individu atau kelompok.
Akuntabel: Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta
disiplin dan berintegritas tinggi. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien, dan tidak menyalahgunakan
jabatan.
Dalam menjalankan tugas sebagai aparatur sipil negara harus menjunjung tinggi
nilai integritas dengan demikian dapat tercipta pelayanan bersih dan transparan.
Kompoten: Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik.
Dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat sebagai
ASN harus terus mengembangkan diri dengan terus berinovasi yang diharapkan
dapat mempermudah dan membantu kelancaran pekerjan.
Harmonis: Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka menolong
orang lain, dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Sesuai dengan pengamalan nilai-nilai butir yang terkandung pada sila kedua
Pancasila, ASN harus memberikan pelayanan yang setara tanpa pilih kasih hanya
karna beda agama, suku, budaya, dan jenis kelamin.
Loyal: Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintah yang sah,
menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga
rahasia jabatan dan negara.

14
Tentunya sebagai ASN harus memiliki rasa bangga dengan pekerjaanya. Sebagai
abdi negara yang baik pastinya harus menjaga nama baik instansi lebih luas lagi
harus menjaga harkat dan martabat Negara Kesatuan Indonesia.
Adaptif: Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan. Terus berinovasi danm
mengembangkan kreaivitas, dan bertindak proaktif.
Bersinggungan dengan nilai kompoten, nilai adaptif sangat sangat perlu untuk
dikembangkan sebagai seorang ASN karena dengan terus berinovasi dan membuat
perubahan yang sangat berguna bagi Bangsa dan Negara.
Kolaboratif: Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi,
terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah dan menggerakan
pemanfaatan berbagai sumber daya untuk kepentingan bersama.
Perlunya untuk melakukan kolaborasi terutama antar instansi tentunya dapat
memberikan dampak positif yang sangat berpengaruh bagi kemajuan mutu
pelayanan publik.

2.6. Peran Dan Kedudukan Asn


Sebagaimana tertulis pada Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, Bab III Pasal 8 menyatakan Pegawai ASN berkedudukan
sebagai unsur aparatur negara. Peranan Kedudukan ASN tersebut antara lain.
2.6.1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang professional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia
sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK). PNS berhak memperoleh :
1) Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) Cuti;
3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;

15
4) Perlindungan;
5) Pengembangan kompetensi;
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
1) Gaji dan tunjangan;
2) Cuti;
3) Perlindungan;
4) Pengembangan kompetensi.

Berdasarkan pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan


perlindungan berupa:
1) Jaminan kesehatan;
2) Jaminan kecelakaan kerja;
3) Jaminan kematian;
4) Bantuan hukum.

Berdasan uraian diatas dapat disimpukan bahwa ebagai apartur


sipil negara harus memiliki etika yang baik dan juga terus tenpa henti
untuk mngembngkan diri agar tidak tergerus dengan cepatnya
pekembangan teknologi informasi yang makin hari makin berkembang.

2.6.2. Smart ASN


Smart ASN merupakan aparatur yang memiliki profil nasionalisme,
integritas, wawasan global, hospitality, networking, penguasaan teknologi
informasi, bahasa asing dan entrepreneurship. Mereka berperan sebagai digital
talent dan digital leader yang mendukung transformasi birokrasi di Indonesia.
ASN milenial yang akrab denganteknologi harus mengambil posisi yang selalu
haus akan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan di
manapun, kapanpun, dan situasi apapun.
Sebagai ASN yang dihadapkan dengan situasi sekarang ini yang serba
digital, tuntutan untuk terus melakukan pngembangan kreativitas dan inovasi
sangatlah perlu agar kedepanya dapat membuat pelayanan yang prima sesuai
dengan apa yang diharapkan.

16
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1. Identifikasi Isu
Isu merupakan suatu hal yang terjadi di lingkungan instansi atau organisasi
yang ketika isu tersebit tidak segera di tanggulangi atau di cari solusi, akan
berdampak negatif terhadap organisasi atau instansi. Terdapat berbagai macaam
isu yang timbul di lingkungan tempat penulis bekerja.
Dari hasil identifikasi yang telah dilaksanakan di Lapas kelas III Leok didapatkan
5 (lima) isu yang menjadi permasalahan dimana isu tersebut adalah;
1. Belum adanya pemanfaatan sarana prasarana olahraga di Lapas Leok
2. Kurangnya pengetahuan tetntang bahaya NAPZA di kalangan WBP
3. Belum optimalmya rambu atau papan petunjuk arah untuk keluarga warga
binaan yang akan melakukan besukan
4. Belum optimalnya pengecekan barang titipan pengunjung untuk WBP di
Lapas Kelas III Leok
5. Belum tersedianya kotak P3K di Lapas Kelak III Leok.

3.2. Deskripsi Isu


Dari identifikasi issu yang telah diperoleh, maka hasil identifikasi dapat di
rumuskan sebagai berikut

1) Belum adanya pemanfaatan sarana prasarana olahraga di Lapas Leok.


Kurangnya fasilitas olahraga berdampak untuk warga binaan terutama
dalam hal kesehatan, dikarenakan kurangnya warga binaan melakukan aktifitas
olahraga untuk meningkatan sistem imun. Di dalam Lapas kelas III Leok saat ini
hanya memiliki 1 lapangan yang difungsikan untuk bermain voli dan takraw,
dimana tidak semua warga binaan memiliki minat dan bakat dibidang olahraga.
2) Kurangnya pengetahuan tentang bahaya NAPZA di kalangan WBP.
Dari hasil wawancara dengan salah seorang mantan narapida kasus
penyalahgunaan narkoba di Lapas Kelas III Leok, pertama sekali memulai
menyalahgunakan narkoba karena ikut-ikutan teman dan pengaruh dari
lingkungan di tempat tinggal dan bekerja. Dari wawancara tersebut ia juga
mengatakan belum mengetahui dampak dampak dan juga bahaya yang dapat di
timbulkan dari mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

17
3) Belum optimalnya rambu atau papan petunjuk arah untuk keluarga
warga binaan yang akan melakukan besukan.
Melihat keadaan sekarang sering keluarga WBP melakukan besukan kepada
warga binaan. Sering terjadi kebingungan dari keluarga WBP karena belum
optimalnya informasi visual di Lapas Leok.
4) Belum optimalnya pengecekan barang titipan pengunjung untuk WBP di
Lapas Kelas III Leok.
Seiringan dengan maraknya ditemukannya oknum-oknum yang mencoba
untuk menyelipkan barang-barang terlarang di barang titipan warga binaan, maka
dilakukan optimalisasi pengecekan barang yang dititipkan oleh keluarga WBP.
5) Belum tersedianya kotak P3K di Lapas Kelas III Leok.
Kesehataan merupakan salah satu faktor penting untuk melakukan aktivitas
sehari sehari. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan
diantaranya : berolahraga, memakan makanan bergizi, menjaga kebersihan
lingkungan, mencuci tangan sebelum makan. Lembaga pemasyarakatan (Lapas)
menjadi perhatian penting yang harus dikedepankan, dalam hal layanan kesehatan
warga binaan tidak boleh ada seorang yang dianggap berbeda. Narapidana juga
merupakan warga negara yang juga memiliki hak sama untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. Berbagai pemenuhan sarana dan prasarana juga harus
ditingkatkan demi mewujud layanan kesehatan warga binaan yang profesional dan
bermutu. Salah satunya dengan cara menempatkan kotak P3K di dalam Lapas
Kelas III Leok.
3.3. Sumber isu
Sumber isu yang dijadikan rancangan aktualisasi diperoleh baerdasarkan
dari hasil observasi selama bekerja di Lapas Kelas III Leok.

18
3.4. Relevansi Isu terhadap kedudukan dan peran PNS dalam NKRI

Tabel 3.1 Keterkaitan isu terhadap peran dan kedudukan ASN

Kedudukan dan peran PNS

NO ISU dalam NKRI


Manajemen ASN Smart ASN
Belum adanya Setiap ASN harus memiliki Sebagai petugas
pemanfaatan sarana kreatif, inovatifdan produktif pemasyarakatan yang
prasarana olahragaa di Sehingga memberikan professional dan
Lapas Kelas III Leok. peningkatan SDM. berkompeten dituntut untuk
memberikan pelayanan
1 kepada keluarga WBP
Kurangnya Setiap ASN harus memiliki Sebagai petugas
pengetahuan tentang ide kreatif, inovatif dan pemasyarakatan diharapkan
bahaayaa NAPZA di produktif Sehingga mampum melihat
2 kalagan WBP. memberikan peningkatan problematika yang ada di
SDM. lingkungan sekitar dan
berupaya untuk memberikan
solusi dari masalah tersebut.
Belum optimalnya Sebagai seorang petugas
Sebagai seorang penjaga
rambu atau papan lapas harus mampu
tahanan harus memiliki jiwa
petunjuk arah untuk memberikan pelayanan yang
3 nasionalisme dan
keluarga warga binaan prima dengan memperjelas
berwawasan luas dalam
yang akaan melakukan informasi yang ada maka
upaya memberikan pelayanan
besukan. masyarakat akan merasa
berupa pembinaan literasi.
nyaman. Hal ini juga
merupakan bentuk Fungsi
dan Tugas ASN yaitu
memberikan pelayanan
publik yang profesional dan
berkualitas.
Belum optimalnya Sebagai seorang ASN dan Sebagai seorang penjaga

19
pengecekan barang penjaga Tahanan penting tahanan harus mampu terus
titipan pengunjung untuk patuh kepada SOP berinofasi dan terus
untuk WBP di Lapas yang diterapkan, dan mengembangkan diri yang
Kelas III Leok. menjalankannya dengan tetntunya berorientasi pada
4 penuh tanggung jawab. pelayanan.
Belum tersedianya Untuk mengoptimalkan Sebagai seorang petugas
kotak P3K di Lapas pelayanan, sebagai petugas pemasyaraktan harus mampu
Kelas III Leok. pemasyarakatan harus menciptakan suatu produk
5 menunjukkan integritas dan yang inofatif dalam upaya
keteladanan dalam sikap, memberikan pelayanan yang
perilaku, ucapan dan baik dan berorientasi pada
tindakan. pelayanan yang prima.

Berdasarkan analisis dari ke 5 (Lima) isu yang di terdapat 3 (tiga) Isu


yang menjadi perhatian utama sebab bila ditinjau dari tingkatan dampak yang
diakibatkan dari isu-isu tersebut ke 3 isu ini memiliki nilai atau yang paling tinggi
di bandingkan yang lainnya hal ini juga ditemui setelah menyesuaikan isu dengan
Core Values ASN terbaru yakni Ber-AKHLAK yang merupakan akronim dari
“Berorientasi pelayanan, Akuntabel, kompeten, harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif. Dan ke 3 isu tersebut sangat bersinggungan dengan tujuan Core
Values Ber-AKHLAK. Selain itu penentuan isu prioritas ini di tentukan
berdasarkan analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan).
Dari hasil analisis tersebut dapat di tampilkan dalam bentuk tabel analisis seperti
dibawah ini.
 A = Aktual (Sedang terjadi)
 P = Problematik ( Masalah mendesak untuk dipecahkan)
 K = Kekhalayakan (Menyangkut hidup orang banyak)
 L = Layak ( Logis, pantas, realistis untuk dibahas)

Sedangkan penentuan kualitas isu yang dugunakan dengan menggunakan

20
tehknik nalsisi isu USG :
 U = Urgency ( seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianaalisis dan
ditindak lanjuti)
 S = Seriousness ( seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat jyang ditimbulkan)
 G = Growth (seberapa besar kemunkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani sebagaimana mestinya).

Tabel 3.2 Bobot penetapan kriteria kualitas Isu APKL

Bobot Keterangan

5 Sangat kuat pengaruhnya

4 Kuat pengaruh

3 Sedang pengaruhnya

2 Kurang pengaruhnya

1 Sangat kurang pengaruhnya

Untuk mengangkat isu dari beberapa isu di atas, maka dibuatlah


Analisa CoreIssue dengan Analisa USG untuk menyaring tiga isu yang
menjadi satu core issue yangakan diangkat dalam aktualisasi ini.

21
KONDISI AKPL
NO ISU
A P K L JUMLAH PERINGKAT
Belum adanya pemanfaatan sarana
1 prasarana olahrahga di Lapas Kelas 5 4 5 5 19 I
III Leok.
Belum optimalnya rambu atau
papan petunjuk arah untuk keluarga
2 4 3 4 4 15 II
warga binaan yang akan melakukan
besukan.
Belum optimalnya pengecekan
3 barang titipan pengunjung untuk 2 3 3 2 10 V
WBP di Lapas Kelas III Leok.
Belum tersedianya kotak P3K di
4 3 4 3 3 13 III
Lapas Kelas III Leok
Kurangnya pengetahuan tentang
5 3 3 3 3 12 IV
bahaya NAPZA di kalangan WBP

Tabel 3.3 Analisis Isu APKL

Dari table analisis APKL diatas ditemukanlah 3 isu yang memenuhi syarat
untuk dilakukan analisa tapisan USG yaitu, “Belum adanya pemnfaatan sarana
prasarana olahraga di Lapas kelas III Leok”. “Belum optimalnya pengecekan
barang titipan pengunjung untuk WBP di Lapas Kelas III Leok”. Serta Belum
tersedianya kotak P3K di Lapas Kelas III Leok”. Setelah ditemukan 3 isu dengan
APKL tertinggi kemudian di lakukan lagi analisis USG (Urgency, Seriousness,
growth). Untuk menetukan 1 core isu dari ke 3 isu yang tertinggi dan di lampirkan
dalam bentuk table di bawah ini.

22
3.5. Tabel Analisis Kualitas Isu Menggunakan USG
Tabel 3.4 Teknik USG
KONDISI USG
NO ISU
U S G JUMLAH PERINGKAT
Belum optimalnya rambu atau
papan petunjuk arah untuk keluarga
1 3 3 4 10 II
warga binaan yang akan melakukan
besukan.
Belum adanya pemanfaatan sarana
2 prasarana olahraga di Lapas Kelas III 5 5 5 15 I
Leok .
Belum tersedianya kotak P3K di
3 3 3 3 9 III
Lapas Kelas III Leok.

Dari analisis penentuan prioritas masalah diatas, yang dilakukan dengan metode USG
diatas ditemukanlah 1 core isu yang memenuhi syarat yaitu, “Belum adanya
pemanfaatan sarana prasarana olahrga di Lapas Kelas III Leok’’

3.6. Core isu


Gagasan pemecah isu dari belum lengkapnya sarana prasaran olahraga di Lapas
Kelas III Leok dari isu di atas menghasilkan judul aktualisasi, yaitu “Pemanfaatan
Sarna Prasarana Olahraga Untuk Warga Binaan Di Lapas Kelas III Leok”

23
Rancangan Aktualisasi

Tabel 3.5 Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja
Lapas Kelas III Leok

Visi
”Memberikan jaminan perlindungan Hukum dan Hak
Asasi manusia dalam rangka mewujudkan pelayanan
prima kepada warga binaan Pemasyarakatan dan
Masyarakat”
Misi “Melaksanakan perawatan tahanan, pembinaan dan
Pembimbingan warga binaan pemasyarakatan dalam
kerangka penegakan hukum, pencegahan, dan
penanggulangan kejahatan serta pemajuan dan
perlindungan hak asasi manusia”

Tata Nilai PASTI


Organisasi
Identifikasi isu 1. Belum adanya pemanfaatan sarana prasarana
olahrahga di Lapas Kelas III Leok.
2. Belum optimalnya rambu atau papan petunjuk arah
untuk keluarga binaaan yang akn melakukan
besukan.
3. Belum tersedianya kotak P3K di Lapas.
4. Belum optimalnya pengecekan barang titipan
pengunjung untuk WBP di Lapas Kelas III Leok.
5. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya NAPZA
di kalaangan WBP.
Isu yang Belum adanya pemnfaatan sarana prasarana
diangka olahrahga di Lapas Kelas III Leok.
t
Gagasan “Pemanfaatan Sarana Prasarana Olahraga Untuk
pemecahan isu Warga Binaan Di Lapas Kelas III Leok”
24
3.7. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Lapas Kelas III Leok
Isu Yang Diangkat : Belum adanya pemanfaatan sarana prasarana olahrahga di Lapas Kelas III Leok.
Judul Aktualisasi : Pemanfaatan Sarana Prasarana Olahraga Untuk Warga Binaan Di Lapas Kelas III Leok
Tabel 3.6 Rancangan Aktulisasi
Kontribusi
Output/hasil Keterkaitan Substansi mata Penguatan Nilai
NO Kegiatan Tahapan kegiatan terhadap visi
kegiatan pelatihan Organisasi
misi organisasi

1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan Harmonis ; Misi; Sinergi;
a. Menyiapkan a. Adanya bahan
konsultasi dengan Saat melakukan konsultasi Menyelenggaraka Melakukan konsultasi
materi yang akan konsultasi
mentor dan menggunakan bahasa yang n pelayanan menggunakan bahasa
di konsultasikan
b. Adanya catatan
pimpinan. sopan dan santun. publik di bidang yang sopan dan
dengan mentor,
hasil konsultasi.
Akuntabel ; hukum yang santun.
selanjunya
c. Terlaksanaanya Pada saat berkonsultasi saya berkualitas.
mengatur jadwal
konsultasi dengan membuat notulen dan Professional;
pertemuan
mentor dan dokumentasi sebagai bentuk Melaksanakan kegiatan
dengan mentor
pimpinan. pertanggung jawaban. konsultasi dengan
dan pimpinan.

25
Kolaboratif ; baik sesuai dengan
b. Melakukan
Saat melakukan konsultasi waktu yang ditetapkan
konsultasi dengan
mentor memberikan pendapat
mentor dan
yang sangat membantu.
pimpinan.
Kompoten;
c. Melakukan
Saat melakukan konsultasi
dokumentasi
peserta latsar mampu
setiap kegiatan
membantu daftar rencana
yang
tahapan kegiatan dengan baik.
dilaksanakan.
Menajemen ASN :
Melaksanaakan konsultasi
dengan mentor dan pimpinan
merupakan salah satu cara
melaksanakan tugas dengan
penuh tanggung jawab sebagai
salah satu bentuk kode etik dan
perilaku ASN.

2. Menyediakan Akuntabel ; Misi; Akuntabel ;


a. Membuat daftar a. Daftar alat dan

26
bahan untuk Saat melaksanakaan tugas Menyelenggaraka Melakukan kegiatan
alat dan bahan bahan
kegiatan dengan jujur dan bertanggung n pelayanan dengan penuh
untuk pembuatan
b. Tersedianya alat
pembuatan tenis jawab publik di bidang tanggung jawab.
tenis meja.
dan bahan.
meja. Harmonis ; hukum yang Sinergi ;
b. Membeli
c. Terlaksananya Saat berkomunikasi dengan berkualitas. Melakukan kerja sama
kemudian
kegiatan WBP menggunakan bahasa yang dengan baik.
menyiapkan alat
pembuatan tenis santun.
dan bahan untuk
meja. Kolaboraatif ;
pembuatan tenis
Petugas mampu bekerja sama
meja.
dengan WBP.
c. Mulai Manajemen ASN :
mengerjakan Etika pada saat membeli alat
pembuatan tenis dan bahan untuk pembuatan
meja. tenis meja.

27
3. Pembuatan tenis Harmonis ; Misi: Sinergi; Melakukan
a. Melakukan a. Melakukan
meja Saat berkomunikasi dengan Menyelenggaraka konsultasi
konsultasi pada dokumentasi.
pimpinan n pelayanan menggunakan bahasa
Kasubsi
b. Membuat tenis
menggunakan bahasa yang publik dibidang yang sopan dan
pembinaan.
meja
sopan dan santun. hukum yang santun.
b. Membuat tenis
c. Laporan hasil Kolaboratif ; berkualitas. Transparan;Membu
meja dengan alat
pembuatan. WBP berkontribusi dan at Laporani kegiatan
dan bahan yang
membantu peserta latsar merupakan bentuk
telah disediakan.
membuat tenis meja. keterbukaan.
c. Melaporkan hasil Akuntabel ;
pembuatan pada Peserta latsar membuat
Mentor. dokumentasi hasil dari Hasil
Kegiatan sebagai bentuk
pertanggung jawaban.
Manajemen ASN :
Profesional dalam merancang
pembuatan tenis meja.

28
4. Menemtukan Akuntabel ; Misi; Sinergi ;
a. Menentukan a. Tempat
tempat tenis meja. Saat melaksanakan Tugas Menyelenggaraka Melakukan konsultasi
tempat yang pemasangan tenis
dengan jujur dan Bertanggung n pelayanan menggunakan bahasa
stratgis untuk meja.
jawab. publik di bidang yang sopan dan santu
tenis meja
b. Terpasangnya tenis
Kolaboratif ; hukum yang dalam mementukan
ditaruh.
meja.
saat Menentukan Tempat berkualitas. Tempat.
b. Menyepakati
c. Tenis meja Bekerja Sama dengan Mentor. Inovatif ;
penempatan tenis
terfungsikan Adaptif ; Peserta latsar
meja ditempat
dengan baik. Peserta latsar melakukan melakukan inovasi
yang boleh di
inovasi dengan mampu dengan mampu
akses oleh WBP.
Membuat tenis meja Berfungsi membuat tenis meja.
c. Memastikan tenis dengan Baik .
meja dapat Manajemen ASN :
digunakan Bertanggung jawab atas
dengan baik. tempat yang dipilih untuk tenis
meja.

5. Melakukan Kompoten ; Visi; Profesional, merancan


a. Menyipkan a. Bahan sosialisasi.

29
koordinasi pada Sebelum melakukan konsultasi, Lembaga kegiatan sosialisa
bahan
Mentor dan peserta latsar mampu membuat Pemasyarakatan dengan baik da
sosialisasi.
b. Terlaksananya
Kasubsi daftar rencana tahapan kegiatan Kelas III Leok terstruktur.
b. Menjelaskan sosialisasi kepada
pembinaan. dan melaksanakanya dengan memiliki visi: Sinergi, melakukan
sistem prosedur Mentor dan
baik. “Memberikan konsultasi
jadwal Kasubsi
Harmonis ; jaminan menggunakan bahasa
dibukanya pembinaan
Saat berkomunikasi dengan perlindungan yang sopan dan
kesempatan disertai
pimpinan menggukan bahasa hukum dan hak santun.
untuk WBP dokumentasi
yang sopan dan santun. asasi manusia
dapat bermain kegiatan
Manajemen ASN : dalam rangka
tenis meja.
c. Membuat jadwal Profesional dalam membuat mewujudkan
c. Paham dan bermain tenis jadwal rutin untuk WBP dapat pelayanan prima
mengertinya meja. bermain tenis meja. kepada Warga
Mentor dan Binaan
Kasubsi Pemasyarakatan
pembinaan dari dan masyarakat.”
tujuan
sosialisasi ini
6. Melakukan Harmonis; Visi yang terkait Profesional;
a. Testimoni yang a. Praktek testimoni

30
evaluasi hasil Saat berkomunikasi dengan yaitu menjadi Merancang kegiata
dilakukan oleh pegawai.
selama pimpinan rumah sakit sosialisasi dengan bai
pegawai tentang
b. Testimoni warga
tersedianya tenis menggunakan bahasa yang pendidikan yang dan terstruktur.
alat olahraga
binaan.
meja. sopan dan santun. berkualitas dan Sinergi;
tenis meja.
Berorientasi Pelayanan; mandiri untuk melakukan konsulta
b. Melakukan
Melakukan sosialisasi dan mewujudkan menggunakan bahas
testimoni pada
pelayanan prima sebagai pelayanan yang sopan da
WBP
seorang ASN. kesehatan santun.
c. Warga binaan Kompeten; paripurna menuju
memahami dan Peserta latsar mampu membuat masyarakat Bone
mengerti daftar rencana tahapan kegiatan yang sehat.
tentang jadwal. dan dilaksanakan dengan Adapun misi yang
baik. terkait yaitu
Meningkatkan
kualitas
manajemen
pelayanan

Sumber : Modul Berahlak, manajemen ASN, smart ASN 2022

31
Tabel 3.7 Jadwal Kegiatan

Waktu Pelaksanaan
No Agustus 2022 September 2022
Kegiatan
2 3 4 5 1 2
Konsultasi rancangan Kegiatan Aktualisasi kepada
1
Pimpinan
Menyediakan bahan untuk kegiatan pembuatan Tenis
2
Meja

3 Pembuatan Tenis Meja

4 Menentukan tempat Tenis Meja

Melakukan koordinasi pada Mentor dan Kasubsi


5 pembinaan.
Melakukan Evaluasi Hasil selama Tersedianya Tenis
6 Meja

Tabel 5. Jadwal Kegiatan

32

Anda mungkin juga menyukai