disusun oleh:
AHMAD RIZAL
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
TAHUN 2022
NIP 199711282022031002
Menyetujui,
Coach, Mentor,
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
TAHUN 2022
Mengesahkan,
Coach, Mentor,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan berkat-Nya sehingga rancangan aktualisasi nilai nilai dasar Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dengan judul “Belum Tersedianya Loker Penitipan
Barang”Dengan cara Membuat Loker Penitipan Barang ketika melakukan
Kunjungan Di Lapas Kelas III Leok” sebagai salah satu syarat kelulusan Pelatihan
Dasar (Latsar) Calon PNS di Kementerian Hukum dan HAM ini bisa terselesaikan
dengan baik. Rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk menanamkan dan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif),
serta Peran Dan Kedudukan ASN Yakni Manajemen ASN dan Smart ASN.
Penulisan rancangan aktualisasi ini berhasil diselesaikan karena adanya bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Orang tua sayayang selalu memberikan dukungan, doa dan support sehingga
penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS
golongan II Angkatan CVII Tahun 2022;
2. Bapak Edi Yulianto, S.H. selaku Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III
Leok beserta jajarannya atas usaha dan fasilitatornya sehingga terlaksananya
Pelatihan Dasar CPNS golongan II Angkatan CVII Tahun 2022;
3. selaku Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia
Sulawesi Utara yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS golongan II Angkatan CVII Tahun 2022;
iv
7. Para Fasilitator dan Widyaiswara yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan
merupakan cikal bakal penulis dalam penyelesaian rancangan aktualisasi
Pelatihan Dasar CPNS golongan II Angkatan CVII Tahun 2022;
8. Panitia Pelaksana Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sulawesi Utara yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS golongan II Angkatan CVII Tahun 2022;
10. Segenap keluarga, sahabat atas segala doa dan dukungan bagi penulis dalam
menyelesaikan rancangan aktualisasi dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
Latsar CPNS Tahun 2022.
menyadari bahwa rancangan aktuaslisasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan agar rancangan aktualisasi
ini menjadi lebih baik lagi. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat memberi
manfaat bagi semua pihak.
Buol, 17 Juli
2022,
Ahmad Rizal
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia memiliki 33 kantor
wilayah yang tersebar di Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang membawahi beberapa
Unit Pelaksana Teknis (UPT). Salah satunya adalah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang
merupakan Unit Pelaksanaan Teknis dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia
yang secara teknis berada di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dulu dikenal sebagai penjara dan mengalami
perubahan seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman. Lembaga
Pemasyarakatan adalah tempat untuk melakukan pembinaan terhadap Narapidana dan Anak
Didik Pemasyarakatan di Indonesia. Sebagai mana tercantum dalam Undang-Undang No. 12
Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan mempunyai tugas dan fungsi sebagai tempat untuk
melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan yaitu dengan
menganut asas : pengayoman, persamaan perlakuan dan pelayanan dan pendidikan.
Sistem pemasyarakatan dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1955 tentang
Pemasyarakatan berfungsi dalam proses pembinaan narapidana dan anak didik, mereka
dibina, dibimbing dan dituntut untuk menjadi warga masyarakat yang berguna.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok dibangun pada tahun 1938. Awalnya,
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok ini merupakan Cabang Rumah Tahanan Negara
Toli-toli yang terletak di Jl. Pemasyarakatan No. 01 Kel, Leok 01, Kec. Biau, Kab. Buol
dengan tanah seluas 50.000m2 dengan luas bangunan 12.000m2. Dan pada tanggal 10 April
Tahun 2018 berdasarkan keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-12.0T.01.03
Tahun 2018 Cabang Rumah Tahanan Negara Toli-toli di Leok berubah nomenklatur menjadi
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok.
Kehadiran ASN sebagai pembimbing kemasyarakatan dalam suatu pengembangan dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia harus segera dan wajib dilaksanakan untuk
menjawab permasalahan dan perubahan yang terjadi sehingga dapat mewujudkan Good
Governance. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan ASN yang profesional, dimana
dalam melaksanankan tugas dan fungsiya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan
publik, dan perekat serta pemersatu bangsa sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) harus tetap berprinsip pada core values BerAKHLAK yang
tertulis dalam surat edaran Materi Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2021
tentang implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara. Nilai-nilai
6
dasar BerAKHLAK merupakan akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten,
harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Internalisasi dan Aktualisasi nilai-nilai dasar
Pegawai Negeri Sipil merupakan tahapan yang penting. ASN diwajibkan untuk dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK dalam pelaksanaa tugas pokok sesuai dengan
jenis dan tugas pekerjaanya.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN harus memiliki profesi dan manajemen ASN
yang berdasarkan pada Sistem Merit atau kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan
latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan,
umur, atau kondisi kecacatan sesuai dengan UU No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN). Kehadiran Undang-Undang ASN dengan penerapan sistem merit ini menjadi
tonggak penting dalam pengelolaan ASN di Indonesia untuk mewujudkan aparat yang
profesional dan berkualitas.
Pengembangan SDM khususnya pada Aparatur Sipil Negara dilakukan sebagai upaya untuk
mengembangkan kompetensi ASN, menghadapi perubahan yang dinamis, menghadapi
revolusi industri 4.0, dan sebagai upaya untuk mewujudkan Smart ASN. Smart ASN memiliki
tujuan untuk menciptakan Aparatur Sipil Negara yang berwawasan global, menguasai
IT/Digital, dan daya Networking tinggi. Adapun beberapa strategi dan kebijakan pemerintah
dalam pengembangan kompetensi ASN dan mewujudkan Smart ASN diatur dalam RPJMN
ke-3 dalam RPJPN 2005-2025. Terdapat 6 langkah strategis pemerintah dalam
mewujudkan Smart ASN, diantaranya Melakukan rekrutmen calon Pegawai Negeri Sipil yang
berbasis Computer Assisted Test (CAT), Pengembangan pola karier, Pengembangan
kompetensi, Pengembangan karier, Promosi melalui seleksi terbuka, dan rencana sukses.
Dalam rangka mewujudkan smart ASN, Aparatur Sipil Negara (ASN) didorong untuk
meningkatkan kompetensinya untuk menjawab tantangan yang akan terjadi.
Dimana Melihat keadaan sekarang yang kembali dibukanya kunjungan melalui tatap
Muka maka sangat penting adanya Pembuatan Loker penitipan Barang untuk keluarga WBP
ketika melakukan kunjungan dimana loker ini nantinya bisa sangat berguna untuk
mengantisipasi barang titipan agar tidak tertukar atau Hilang ketika menitipkan barang dan
untuk menciptakan situasi Aman dan Terkendali.
Berdasarkan uraian di atas maka Saya merancang kegiatan aktualisasi yang berjudul “BELUM TERSEDIANYA
LOKER PENITIPAN BARANG” berdasarkan fakta di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok.
7
B. TUJUAN AKTUALISASI
Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
1) dari rancangan aktualisasi ini adalah untuk membangun kompetensi PNS dalam tugas dan
fungsinya sebagai PNS yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai
dasar PNS BerAKHLAK. Tujuan
2) Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam kegiatan yang akan
dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok, Buol Sulawesi Tengah.
a. Mengaktualisasikan nilai Akuntabel sehingga memiliki tanggung jawab dan
integritas terhadap apa yang dikerjakan.
b. Mengaktualisasikan nilai-nilai Nasionalisme sehingga bekerja atas dasar semangat
nilai-nilai Pancasila.
c. Mengaktualisasikan nilai-nilai Etika Publik sehingga menciptakan lingkungan
pelayanan publik yang baik.
d. Mengaktualisasikan nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan pelayanan prima
dan berkualitas.
e. Mengaktualisasikan nilai Anti Korupsi sehingga mewujudkan sikap disiplin.
2. Tujuan Khusus
Tujuan penyusunan rancangan aktualisasi ini betujuan untuk Penyediaan Loker penitipan
Barang Pengunjung,sehingga barang barang yang tidak bisa masuk yang dimiliki keluarga
WBP bisa dititipkan di loker penitipan alhasil bisa menciptakan situasi yang aman dan
Terkendali
8
C. MANFAAT AKTUALISASI
9
BAB II
1. Profil Organisasi
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis yang
dibawahi oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi
Tengah, berkewajiban untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik ( good governance )
yang memiliki tugas membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi manusia
seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga
dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat. Dan memiliki fungsi untuk
Melaksanakan pembinaan Narapidana, memberikan bimbingan dan mempersiapkan sarana
dan prasarana untuk mengelola hasil kerja warga binaan, melakukan hubungan sosial
kerohanian warga binaan, melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban, melakukan
urusan tata usaha dan rumah tangga.
3. Struktur organisasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. Nomor 15 Tahun
2017 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 47
Tahun 2015 tentang Jabatan dan Kelas Jabatan di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia yang mana didalamnya terdapat bidang-bidang kerja yang menyusun struktur
internal Lapas. Bidang - bidang tersebut terdiri atas :
subseksi :
Jabatan Jumlah
Kepala Lapas 1
Tata Usaha 4
Admisi & Orientasi 2
Pembinaan 3
Keamanan &
Ketertiban 19
Jumlah 29
Berorientasi Pelayanan:
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan,
serta melakukan perbaikan tiada henti.
Akuntabel: Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan
berintegritas tinggi. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien, dan tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Kompeten : Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
Membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis : Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Suka menolong orang lain, dan
membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Loyal : Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adaptif : Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan. Terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas, dan bertindak proaktif.
Kolaboratif : Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam
bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah, dan menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber
daya untuk tujuan bersama.
selaras dengan perkembangan jaman.Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS berhak
memperoleh :
1) Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) Cuti;
3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) Perlindungan;
5) Pengembangan kompetensi;
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
2.
15
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
16
Dari hasil wawancara dengan salah seorang mantan narapida kasus penyalahgunaan narkoba di
Lapas Kelas III Leok, pertama sekali memulai menyalahgunakan narkoba karena ikut-ikutan
teman dan pengaruh dari lingkungan di tempat tinggal dan bekerja. Dari wawancara tersebut ia
juga mengatakan belum mengetahui dampak dampak dan juga bahaya yang dapat di timbulkan
oleh narkoba
5. Belum optimalnya Informasi Tentang Jadwal Besuk
Melihat keadaan sekarang yang sering terjadi besukan diluar jam besuk ,maka saya coba bercerita
dengan salah satu keluarga WBP yang melakukan besukan dimana hasil diskusi saya dengan
keluarga WBP ini ternyata mereka memang tidak tahu karna media informasi yang kurang
18
Belum optimalnya informasi tentang
5. ✔ ✔ - - Tidak
jadwal Besuk
Memenuhi
Berdasarkan analisis dari ke 5 (Lima) isu yang di terdapat 3 (tiga) Isu yang menjadi perhatian
utama sebeb bila ditinjjau dari tingkatan dampak yang diakibatkan dari isu-isu tersebut ke 3 isu ini
memilki nilai atau yang paling tinggi di bandingkan yang lainnya hal ini juga ditemui setelah
menyesuaikan isu dengan Core Values ASN terbaru yakni Ber-AKHLAK yang merupakan akronim
dari “Ber orientasi pelayanan, Akuntabel, kompeten, harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. dan
ke 3 isu tersebut Sangat bersinggungan dengan tujuan Core Values Ber-AKHLAK. selain itu
penentuan isu prioritas ini di tentukan berdasarkan analisis APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan. Dari hasil analisis tersebut dapat di tampilkan dalam bentuk tabel
analisis seperti dibawah ini
Dari table analisis APKL diatas ditemukanlah 3 isu yang memenuhi syarat untuk
dilakukan analisa tapisan USG yaitu, “Belum tersedianya Loker penitipan Barang, Banyaknya
masyarakat yang tidak mengetahui hasil karya WBP di Lapas kelas III Leok, serta Kurangnya
minat baca WBP”. Setelah ditemukan 3 isu dengan APKL tertinggi kemudian di lakukan lagi
analisis USG (Urgency, Seriousness, growth). Untuk menetukan 1 core isu dari ke 3 isu yang
tertinggi dan di lampirkan dalam bentuk table di bawah ini.
19
C. Tabel Analisis Kualitas Isu Menggunakan USG
Dari analisis penentuan prioritas masalah diatas, yang dilakukan dengan metode
USG diatas ditemukanlah 1 core isu yang memenuhi syarat yaitu, “Belum tersedianya
Loker penitipan barang”. Dimana dengan kembali dibukanya besukan tatap muka didalam
lapas ,maka sangat penting adanya Loker penitipan barang pengunjung ketika melakukan
besukan dikarenakan adanya barang barang yang tidak bisa masuk kedalam lapas seperti
Handphone,Tas dan Lain- Lain sehingga perlu adanya loket penitipan barang pengunjung.
20
B. MATRIX RANCANGAN AKTUALISASI
21
Rancangan aktualisasi
Kontribusi
Keterkaitan substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap visi dan
mata pelatihan organisasi
misi organisasi
1. Konsultasi a. Membuat bahan Terlaksananya Saat melakukan Kegiatan ini Dengan Melakukan
kegiatan Konsultasi
rancangan konsultasi Konsultasi konsultasi memberikan
kepada Pimpinan
Kegiatan b. Konsultasi kepada menggunakan bahasa Kontribusi akan Memberikan
penguatan Terhadap
Aktualisasi Pimpinan serta yang sopan santun. Terhadap
Terwujudnya Nilai
kepada melakukan pada saat Terwujudnya Visi Organisasi Yaitu
Pilih dinilai pasti
Pimpinan dokumentasi berkonsultasi saya dan Misi
c. Meminta membuat notulen dan Organisasi Yaitu:
persetujuan dokumentasi saat Menyelenggarakan
Pimpinan melakukan konsultasi pelayanan publik
mentor memberikan di bidang hukum
pendapat yang sangat yang berkualitas.
membantu sebelum
melakukan konsultasi,
peserta latsar mampu
membuat daftar
rencana tahapan
22
kegiatan dan membuat
dilaksanakan dengan dokumentasi
baik. kegiatan berupa
Keterkaitan Nilai foto merupakan
-Akuntabel bentuk
-Harmonis keterbukaan.
23
2. Menyediak a. Membuat Daftar a. Daftar alat dan Akuntabel,saat Misi: Akuntabel,
an bahan Alat dan Bahan Bahan melaksanakan Tugas Menyelenggarakan melakukan
untuk Untuk Pembuatan b. Tersedianya Alat dengan jujur dan pelayanan publik kegiatan dengan
kegiatan Loker dan Bahan Bertanggung jawab di bidang hukum penuh tanggung
pembuatan b. Membeli dan c. Terlaksananya Harmonis, Saat yang berkualitas. jawab.
Loker Menyiapkan Alat kegiatan berkomunikasi dengan Sinergi,
dan Bahan untuk Pembuatan Loker WBP melakukan
Pembuatan Loker menggunakan bahasa Kerjasama dengan
c. Mulai Mengerjakan yang sopan santun baik
pembuatan Loker Kolaboratif, WBP Profesional,
mampu bekerjasama melaksanakan
dengan WBP kegiatan dengan
baik sesuai dengan
waktu yang
ditentukan.
24
3. Pembuatan a) Melakukan a. Melakukan Harmonis, Saat Misi: Sinergi,
Loker Konsultasi Pada Dokumentasi berkomunikasi dengan Menyelenggarakan melakukan
Kasubsi b. Membuat Loker pimpinan pelayanan publik konsultasi
Pembinaan c. Laporan hasil menggunakan bahasa di bidang hukum menggunakan
b) membuat Loker Pembuatan yang sopan santun yang berkualitas. bahasa yang
dengan Alat dan Kolaboratif, WBP sopan santun
Bahan yang berkontribusi dan Profesional,
telah Di membantu peserta merancang
sediakan latsar membuat Loker kegiatan
c) Melaporkan Akuntabel, peserta sosialisasi
hasil pembuatan latsar membuat dengan baik dan
pada Mentor dokumentasi hasil dari terstruktur
Hasil Kegiatan Transparan,
membuat
Laporani
kegiatan
merupakan
bentuk
keterbukaan
25
4 Pemasanga a) Menentukan a. Tempat pemasangan Akuntabel,saat Misi: Sinergi,
n Loker Tempat Loker melaksanakan Tugas Menyelenggarakan melakukan
pemasangan Loker b. Terpasangnya Loker dengan jujur dan pelayanan publik konsultasi
b) Memasang Loker c. Tiap Loker Bertanggung jawab di bidang hukum menggunakan
ditempat yang berfungsi degan Kolaboratif, saat yang berkualitas. bahasa yang sopan
Telah ditentukan Baik Menentukan Tempat santun dalam
c) Memastikan tiap Bekerja Sama dengan mementukan
Loker Berfungsi Mentor Tempat
dengan Baik Adaptif, peserta latsar Inovatif, peserta
mampu Membuat latsar mampu
Loker Berfungsi membuat Loker
dengan Baik .
26
5 Melakukan a) Menyiapkan bahan a) Bahan Sosialisasi Kompeten, sebelum Visi Lembaga Profesional,
Sosialisasi Sosialisasi b) Terlaksananya melakukan konsultasi, Pemasyarakatan merancang
pada b) Menjelaskan sistem sosialisasi kepada peserta latsar mampu Kelas III Leok kegiatan sosialisasi
Pegawai Prosedur Pegawai dan membuat daftar memiliki visi: dengan baik dan
Penggunaan Loker dokumentasi rencana tahapan “Memberikan terstruktur
pada Pegawai kegiatan kegiatan dan jaminan Sinergi,
c) Paham dan c) Membuat Papan dilaksanakan dengan perlindungan melakukan
mengertinya Petunjuk Loker baik. hukum dan hak konsultasi
pegawai dari tujuan Harmonis, Saat asasi manusia menggunakan
Sosialisasi ini berkomunikasi dengan dalam rangka bahasa yang sopan
pimpinan mewujudkan santun
menggunakan bahasa pelayanan prima
yang sopan santun kepada Warga
Binaan
Pemasyarakatan
dan masyarakat.”
27
6 Melakukan a) Melakukan a. Testimoni Pegawai Harmonis, Saat Misi : Sinergi,
Evaluasi Testimoni pada b. Testimoni berkomunikasi dengan Menyelenggarakan berkoordinasi
Hasil Pegawai Pengunjung pimpinan pelayanan publik dengan rekan kerja
selama b) Melakukan menggunakan bahasa di bidang hukum menggunakan
Tersedianya Testimoni pada yang sopan santun yang berkualitas. bahasa yang sopan
Loker Pengunjung Berorientasi santun.
c) Paham dan Pelayanan Profesional,
Mengertinya Melakukan sosialisasi menerapkan hasil
pegawai dan dan pelayanan prima kegiatan sosialisasi
pengunjung tentang sebagai seorang ASN dengan baik dan
penggunaan Loker Kompeten, peserta terstruktur.
latsar mampu Transparan,
membuat daftar membuat
rencana tahapan dokumentasi
kegiatan dan kegiatan berupa
dilaksanakan dengan foto merupakan
baik. bentuk
keterbukaan.
28
Tabel 5. Jadwal Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
No Agustus 2022 September 2022
Kegiatan
2 3 4 5 1 2
2 Pembuatan Loker
3 Pemasangan Loker
6 Implementasi
29
30
31