Anda di halaman 1dari 31

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
GOLONGAN II ANGKATAN CVII

“BELUM TERSEDIANYA LOKER PENITIPAN BARANG”

LAPAS KELAS III LEOK

disusun oleh:
AHMAD RIZAL

NIP 19971128 202203 1 002

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN


HAM

BALAI DIKLAT HUKUM DAN HAM SULAWESI UTARA

TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

DI BADIKLAT HUKUM DAN HAM SULAWESI UTARA

TAHUN 2022

“BELUM TERSEDIANYA LOKER PENITIPAN BARANG”

Nama : Ahmad Rizal

NIP 199711282022031002

Pangkat/Golongan : Pengatur Muda (II/a)

Jabatan : Penjaga Tahanan

Unit Kerja/Instansi : Lembaga Pemasyaratkatan Kelas III Leok

Hari/Tanggal : Senin, 25 Juli 2022

Tempat : Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok

Menyetujui,

Coach, Mentor,

Hj.Lendrawati,S.Sos,.M.AP Mohamad Yusran

NIP. 197505051996032008 NIP. 19810402 200703 1 00

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

DI BALAI DIKLAT HUKUM DAN HAM SULAWESI UTARA

TAHUN 2022

“BELUM TERSEDIANYA LOKER PENITIPAN BARANG

DENGAN CARA MEMBUAT LOKER PENITIPAN BARANG UNTUK


KELUARGA WBP KETIKA MELAKUKAN KUNJUNGAN DI

LAPAS KELAS III LEOK”

Nama : Ahmad Rizal

NIP 19971128 202203 1 002

Pangkat/Golongan : Pengatur Muda (II/a)

Jabatan : Penjaga Tahanan

Unit Kerja/Instansi : Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok

Hari/Tanggal : Senin, 25 Juli 2022

Tempat : Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok

Mengesahkan,

Coach, Mentor,

Hj.Lendrawati,S.Sos,.M.AP Mohamad Yusran

NIP NIP 19810204 200703 1 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan berkat-Nya sehingga rancangan aktualisasi nilai nilai dasar Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dengan judul “Belum Tersedianya Loker Penitipan
Barang”Dengan cara Membuat Loker Penitipan Barang ketika melakukan
Kunjungan Di Lapas Kelas III Leok” sebagai salah satu syarat kelulusan Pelatihan
Dasar (Latsar) Calon PNS di Kementerian Hukum dan HAM ini bisa terselesaikan
dengan baik. Rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk menanamkan dan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif),
serta Peran Dan Kedudukan ASN Yakni Manajemen ASN dan Smart ASN.
Penulisan rancangan aktualisasi ini berhasil diselesaikan karena adanya bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :

1. Orang tua sayayang selalu memberikan dukungan, doa dan support sehingga
penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS
golongan II Angkatan CVII Tahun 2022;

2. Bapak Edi Yulianto, S.H. selaku Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III
Leok beserta jajarannya atas usaha dan fasilitatornya sehingga terlaksananya
Pelatihan Dasar CPNS golongan II Angkatan CVII Tahun 2022;

3. selaku Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia
Sulawesi Utara yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS golongan II Angkatan CVII Tahun 2022;

4. Bapak Mohamad Yusran selaku mentor yang telah memberikan bimbingan,


inspirasi dan motivasi;

5. Ibu Hj.Lendrawati,S.Sos,.M.AP. selaku coach atas masukan arahan dan


bimbingannya dalam penyusunan rancangan aktualisasi;

6. selaku penguji rancangan aktualisasi yang telah memberikan banyak masukan


dalam rancangan aktualisasi;

iv
7. Para Fasilitator dan Widyaiswara yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan
merupakan cikal bakal penulis dalam penyelesaian rancangan aktualisasi
Pelatihan Dasar CPNS golongan II Angkatan CVII Tahun 2022;

8. Panitia Pelaksana Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sulawesi Utara yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS golongan II Angkatan CVII Tahun 2022;

9. Peserta seperjuangan Pelatihan Dasar CPNS golongan II Angkatan CVII Tahun


2022 Squad 1 atas semua rasa gembira, optimis, dan semangat yang terjalin satu
sama lain;

10. Segenap keluarga, sahabat atas segala doa dan dukungan bagi penulis dalam
menyelesaikan rancangan aktualisasi dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
Latsar CPNS Tahun 2022.

menyadari bahwa rancangan aktuaslisasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan agar rancangan aktualisasi
ini menjadi lebih baik lagi. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat memberi
manfaat bagi semua pihak.

Buol, 17 Juli

2022,

Ahmad Rizal

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia memiliki 33 kantor
wilayah yang tersebar di Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang membawahi beberapa
Unit Pelaksana Teknis (UPT). Salah satunya adalah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang
merupakan Unit Pelaksanaan Teknis dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia
yang secara teknis berada di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dulu dikenal sebagai penjara dan mengalami
perubahan seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman. Lembaga
Pemasyarakatan adalah tempat untuk melakukan pembinaan terhadap Narapidana dan Anak
Didik Pemasyarakatan di Indonesia. Sebagai mana tercantum dalam Undang-Undang No. 12
Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan mempunyai tugas dan fungsi sebagai tempat untuk
melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan yaitu dengan
menganut asas : pengayoman, persamaan perlakuan dan pelayanan dan pendidikan.
Sistem pemasyarakatan dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1955 tentang
Pemasyarakatan berfungsi dalam proses pembinaan narapidana dan anak didik, mereka
dibina, dibimbing dan dituntut untuk menjadi warga masyarakat yang berguna.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok dibangun pada tahun 1938. Awalnya,
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok ini merupakan Cabang Rumah Tahanan Negara
Toli-toli yang terletak di Jl. Pemasyarakatan No. 01 Kel, Leok 01, Kec. Biau, Kab. Buol
dengan tanah seluas 50.000m2 dengan luas bangunan 12.000m2. Dan pada tanggal 10 April
Tahun 2018 berdasarkan keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-12.0T.01.03
Tahun 2018 Cabang Rumah Tahanan Negara Toli-toli di Leok berubah nomenklatur menjadi
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok.
Kehadiran ASN sebagai pembimbing kemasyarakatan dalam suatu pengembangan dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia harus segera dan wajib dilaksanakan untuk
menjawab permasalahan dan perubahan yang terjadi sehingga dapat mewujudkan Good
Governance. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan ASN yang profesional, dimana
dalam melaksanankan tugas dan fungsiya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan
publik, dan perekat serta pemersatu bangsa sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) harus tetap berprinsip pada core values BerAKHLAK yang
tertulis dalam surat edaran Materi Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2021
tentang implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara. Nilai-nilai
6
dasar BerAKHLAK merupakan akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten,
harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Internalisasi dan Aktualisasi nilai-nilai dasar
Pegawai Negeri Sipil merupakan tahapan yang penting. ASN diwajibkan untuk dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK dalam pelaksanaa tugas pokok sesuai dengan
jenis dan tugas pekerjaanya.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN harus memiliki profesi dan manajemen ASN
yang berdasarkan pada Sistem Merit atau kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan
latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan,
umur, atau kondisi kecacatan sesuai dengan UU No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN). Kehadiran Undang-Undang ASN dengan penerapan sistem merit ini menjadi
tonggak penting dalam pengelolaan ASN di Indonesia untuk mewujudkan aparat yang
profesional dan berkualitas.
Pengembangan SDM khususnya pada Aparatur Sipil Negara dilakukan sebagai upaya untuk
mengembangkan kompetensi ASN, menghadapi perubahan yang dinamis, menghadapi
revolusi industri 4.0, dan sebagai upaya untuk mewujudkan Smart ASN. Smart ASN memiliki
tujuan untuk menciptakan Aparatur Sipil Negara yang berwawasan global, menguasai
IT/Digital, dan daya Networking tinggi. Adapun beberapa strategi dan kebijakan pemerintah
dalam pengembangan kompetensi ASN dan mewujudkan Smart ASN diatur dalam RPJMN
ke-3 dalam RPJPN 2005-2025. Terdapat 6 langkah strategis pemerintah dalam
mewujudkan Smart ASN, diantaranya Melakukan rekrutmen calon Pegawai Negeri Sipil yang
berbasis Computer Assisted Test (CAT), Pengembangan pola karier, Pengembangan
kompetensi, Pengembangan karier, Promosi melalui seleksi terbuka, dan rencana sukses.
Dalam rangka mewujudkan smart ASN, Aparatur Sipil Negara (ASN) didorong untuk
meningkatkan kompetensinya untuk menjawab tantangan yang akan terjadi.
Dimana Melihat keadaan sekarang yang kembali dibukanya kunjungan melalui tatap
Muka maka sangat penting adanya Pembuatan Loker penitipan Barang untuk keluarga WBP
ketika melakukan kunjungan dimana loker ini nantinya bisa sangat berguna untuk
mengantisipasi barang titipan agar tidak tertukar atau Hilang ketika menitipkan barang dan
untuk menciptakan situasi Aman dan Terkendali.
Berdasarkan uraian di atas maka Saya merancang kegiatan aktualisasi yang berjudul “BELUM TERSEDIANYA
LOKER PENITIPAN BARANG” berdasarkan fakta di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok.

7
B. TUJUAN AKTUALISASI
Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
1) dari rancangan aktualisasi ini adalah untuk membangun kompetensi PNS dalam tugas dan
fungsinya sebagai PNS yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai
dasar PNS BerAKHLAK. Tujuan
2) Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam kegiatan yang akan
dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok, Buol Sulawesi Tengah.
a. Mengaktualisasikan nilai Akuntabel sehingga memiliki tanggung jawab dan
integritas terhadap apa yang dikerjakan.
b. Mengaktualisasikan nilai-nilai Nasionalisme sehingga bekerja atas dasar semangat
nilai-nilai Pancasila.
c. Mengaktualisasikan nilai-nilai Etika Publik sehingga menciptakan lingkungan
pelayanan publik yang baik.
d. Mengaktualisasikan nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan pelayanan prima
dan berkualitas.
e. Mengaktualisasikan nilai Anti Korupsi sehingga mewujudkan sikap disiplin.
2. Tujuan Khusus
Tujuan penyusunan rancangan aktualisasi ini betujuan untuk Penyediaan Loker penitipan
Barang Pengunjung,sehingga barang barang yang tidak bisa masuk yang dimiliki keluarga
WBP bisa dititipkan di loker penitipan alhasil bisa menciptakan situasi yang aman dan
Terkendali

8
C. MANFAAT AKTUALISASI

Manfaat penulisan aktualisasi ini adalah :


1. Bagi peserta CPNS
a. Meningkatkan pemahaman serta mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK dan berprinsip pada kedudukan PNS dalam NKRI yaitu Manajemen ASN
dan SMART ASN sebagai landasan dalam menjalakan tugas dan fungsinya.
b. Meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam pemecahan masalah yang sedang dihadapi di
satuan kerja.
2. Bagi satuan kerja
Sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan pelayanan publik dan mendukung visi,
misi dan tujuan di Lapas Kelas III Leok.

3. Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan


4. Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat Memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung atau keluarga WBP
ketika menitipkan barang saat melakukan kunjungan

D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Laporan aktualisasi ini membahas tentang Pembuatan Loker Penitipan Barang di Lapas Kelas III
Leok di mulai pada tanggal 08 Juni 2022 hingga 14 September 2022 oleh peserta Latsar. Hal tersebut
didasari oleh belum Adanya Loker Penitipan Barang di lapas Kelas III leok.

9
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

DAN NILAI NILAI DASAR PROFESI ASN

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (disingkat Kemenkumham
RI) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan hukum dan hak asasi
manusia. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh seorang Menteri yang
sejak 27 Oktober 2014 dijabat oleh Yasonna Laoly. Kemenkumham beberapa kali mengalami
pergantian nama yakni: "Departemen Kehakiman" (1945-1999), "Departemen Hukum dan
Perundang-undangan" (1999- 2001), "Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia" (2001-
2004), "Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia" (2004-2009), dan "Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia" (2009-sekarang).
Kantor wilayah (kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia merupakan instansi
vertikal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang berkedudukan di setiap provinsi, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kantor
wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah terdiri atas 17 Unit
Pelaksana Teknis (UPT) yaitu Kantor Imigrasi Palu, Kantor Imigrasi Luwuk, Kantor Bapas Palu,
Kantor Bapas Luwuk, Kantor Rubasan Palu, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Palu, Rumah Tahanan
Negara (Rutan) Poso, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Donggala, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
Kelas II A Palu, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Ampana, Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas) Kelas II B Luwuk, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Toli-Toli, Lembaga
Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Kelas II B Palu, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III
10
Leok, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Parigi, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III
Kolonodale, Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas III Palu.

1. Profil Organisasi
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis yang
dibawahi oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi
Tengah, berkewajiban untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik ( good governance )
yang memiliki tugas membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi manusia

seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga
dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat. Dan memiliki fungsi untuk
Melaksanakan pembinaan Narapidana, memberikan bimbingan dan mempersiapkan sarana
dan prasarana untuk mengelola hasil kerja warga binaan, melakukan hubungan sosial
kerohanian warga binaan, melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban, melakukan
urusan tata usaha dan rumah tangga.

2. Visi dan misi organisasi


A. Visi
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok memiliki visi: “Memberikan jaminan perlindungan
hukum dan hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan pelayanan prima kepada Warga Binaan
Pemasyarakatan dan masyarakat.”
B. Misi
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok Melaksanakan perawatan tahanan, pembinaan dan
pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan dalam kerangka penegakkan hukum, pencegahan,
dan penanggulangan kejahatan serta pemajuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia.

3. Struktur organisasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. Nomor 15 Tahun
2017 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 47
Tahun 2015 tentang Jabatan dan Kelas Jabatan di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia yang mana didalamnya terdapat bidang-bidang kerja yang menyusun struktur
internal Lapas. Bidang - bidang tersebut terdiri atas :

1. Urusan Tata Usaha

2. Sub. Seksi Admisi dan Orientasi


11
3. Sub. Seksi Pembinaan

4. Sub. Seksi Keamanan dan Ketertiban

KEPALA LAPAS KELAS III LEOK

KEPALA URUSAN TATA USAHA

KEPALA SUB. SEKSI ADMISI DAN ORIENTASI


KEPALA SUB. SEKSI PEMBINAAN
KEPALA SUB. SEKSI KEAMANAN DAN KETERTIBAN

Jumlah pegawai di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok menurut

subseksi :

Jabatan Jumlah
Kepala Lapas 1
Tata Usaha 4
Admisi & Orientasi 2
Pembinaan 3

Keamanan &
Ketertiban 19

Jumlah 29

4. Tugas dan fungsi organisasi


12
Lembaga Pemasyarakatan dipimpin oleh seorang kepala, sesuai keputusan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Nomor SEK-48.KP.03.03 Tahun 2019, tentang pengangkatan dari dan
dalam jabatan administrasi dilingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 27
Desember 2019, menjadi tonggak orginasisi Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok dan
membawahi bidang-bidang dalam pelaksanaannya.

Berikut merupakan fungsi masing-masing bidang subseksi yaitu :

a. Kepala Urusan Tata Usaha


Melaksanakan urusan kepegawaian dan keuangan sesuai dengan ketentuan dan
peraturan perundang-udangan yang berlaku dalam rangka kelancaran pelaksanaan
tugas Lapas.
b. Kepala Sub. Seksi Admisi dan Orientasi
Melakukan dan membuat pendataan, statistik, dan dokumentasi terhadap anak didik
atau warga binaan sesuai ketentuan yang berlaku dalam rangka kelancaran pelaksanaan
tugas.
c. Kepala Sub. Seksi Pembinaan
Menyelenggarakan pembinaan mental atau rohani dan fisik serta meningkatkan
pengetahuan asimilasi serta perawatan narapidana atau anak didik sesuai dengan
peraturan yang berlaku dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas pemasyarakatan.
d. Kepala Sub. Seksi Keamanan dan Ketertiban
Menyelenggarakan tugas pengamanan dan ketertiban, mengatur atau membuat
jadwal tugas dan penggunaan perlengkapan pengamanan sesuai peraturan dan petunjuk
yang berlaku agar tercipta suasana aman dan tertib.

B. NILAI DASAR ASN


Pegawai Negeri Sipil menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, “Pegawai” berarti orang yang
bekerja pada pemerintah (perusahaan dan sebagainya), “Negeri” berarti negara atau pemerintah, jadi
pegawai negeri sipil adalah orang yang bekerja pada pemerintah atau negara. Pegawai Negeri Sipil
yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan.
Deskrpsi tentang Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil adalah untuk dapat mewujudkan fungsi
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN yang profesional, kompeten dan berintegritas yang
13
berkarakter BerAKHLAK. Karakter BerAKHLAK yaitu mempunyai nilai-nilai Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Berorientasi Pelayanan:

Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan,
serta melakukan perbaikan tiada henti.

Akuntabel: Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan
berintegritas tinggi. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien, dan tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

Kompeten : Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
Membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

Harmonis : Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Suka menolong orang lain, dan
membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Loyal : Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.

Adaptif : Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan. Terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas, dan bertindak proaktif.

Kolaboratif : Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam
bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah, dan menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber
daya untuk tujuan bersama.

C. PERAN DAN KEDUDUKAN ASN


Sebagaimana tertulis pada Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
Bab III Pasal 8 menyatakan Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara. Peranan
Kedudukan ASN tersebut antara lain
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai Aparatur Sipil Negara
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
14
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul

selaras dengan perkembangan jaman.Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS berhak
memperoleh :
1) Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) Cuti;
3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) Perlindungan;
5) Pengembangan kompetensi;
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:

1) Gaji dan tunjangan;


2) Cuti;
3) Perlindungan;
4) Pengembangan kompetensi.
Berdasarkan pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:
1) Jaminan kesehatan;
2) Jaminan kecelakaan kerja;
3) Jaminan kematian;
4) Bantuan hukum.

2.

15
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Dan Rumusan Isu


Dari identifikasi issu yang telah diperoleh, maka hasil identifikasi dapat di rumuskan
sebagai berikut

1. Kurang Maksimalnya Layanan Penitipan Barang


Melihat keadaan sekarang yang akan kembali dibukanya kunjungan, untuk melakukan pengadaan
pentingnya loket penitipan barang untuk menyimpan barang barang pengunjung yang akan
membesuk keluarga mereka di lapas dikarenakan pengunjung dilarang membawa barang barang
kedalam lapas apabila mereka ingin membesuk keluarga mereka yang ada di dalam lapas, jadi
penting adanya loket untuk menyimpan barang barang mereka agar tidak tercecer sehingga
menciptakan suasana yang aman dan terkendali.
2. Banyaknya Masyarakat yang tidak mengetahui Hasil karya WBP di Lapas kelas III Leok
Melihat hasil kebun lapas yang kurang teroptimalkan untuk melakukan pemanfaatan terhadap
hasil kebun lapas dan juga hasil karya seni warga binaan, pemanfaatan yang dilakukan diantaranya
mencoba untuk menjual hasil karya seni warga binaan dan hasil kebun lapas. Dalam hal ini dengan
pemanfatan hasil kebun dan karya dan seni WBP juga dapat membuat nama lapas lebih dikenal
masyarakat awam Tambahkan Penyebab
3. Kurangnya Minat baca WBP
Melihat keadaan Perpustakaan yang ada sekarang didalam lapas ,dimana saya merasa belum
optimal karna masih sangat jarang WBP yang datang membaca atau meminjam buku
diperpustakaan Lapas Kelas III Leok terlihat jelas minat baca para WBP masih sangat kurang

4. Banyaknya Kasus NAPZA diLapas kelas III Leok

16
Dari hasil wawancara dengan salah seorang mantan narapida kasus penyalahgunaan narkoba di
Lapas Kelas III Leok, pertama sekali memulai menyalahgunakan narkoba karena ikut-ikutan
teman dan pengaruh dari lingkungan di tempat tinggal dan bekerja. Dari wawancara tersebut ia
juga mengatakan belum mengetahui dampak dampak dan juga bahaya yang dapat di timbulkan
oleh narkoba
5. Belum optimalnya Informasi Tentang Jadwal Besuk
Melihat keadaan sekarang yang sering terjadi besukan diluar jam besuk ,maka saya coba bercerita
dengan salah satu keluarga WBP yang melakukan besukan dimana hasil diskusi saya dengan
keluarga WBP ini ternyata mereka memang tidak tahu karna media informasi yang kurang

B. Analisis Isu Dan Penentuan isu Prioritas

Keterkaitan isu/permasalahan terhadap peran dan kedudukan ASN

Tabel 1 Keterkaitan isu terhadap peran dan kedudukan ASN


Keterkaitan Isu
ISU
NO Manajemen ASN Smart ASN
Setiap ASN harus memiliki Sebagai petugas
Kurang
Maksimalnya kreatif,inovatifdan produktif pemasyarakatan yang
Layanan Penitipan
Sehingga memberikan professional dankompeten
Barang
peningkatan SDM dituntut untukmemberikan
pelayanan Kepada
1 Keluarga WBP
Banyaknya Setiap ASN harus memiliki Sebagai petugas
masyarakat yang ide kreatif,inovatif dan pemasyarakatan diharapkan
tidak mengetahuihasil produktif Sehingga mampumemberikan ide ide
2 karya WBP di Lapas memberikan peningkatan kreatif dan inovatif dalam
Kelas III Leok SDM. setiap pelaksanaan tugas
3 Kurangnya minat Sebagai seorang petugas lapas
Sebagai seorang penjaga
baca WBP harus mampu memberikan
tahanan harus memiliki jiwa
pelayanan berupa peningkatan
nasionalisme dan
pembinaan melalui kegiatan
berwawasan global dalam hal
literasi agar warga binaan juga
memberikan pelayanan
mampu menambah wawasan
berupa pembinaan literasi
17
selama berada di dalam lapas
secara efisien kepada warga
sehingga sikap profesional
binaan agar mampu
pegawai sangat dibutuhkan
menambah wawasan selama
dalam melaksanakan kegiatan
di dalam lapas.
ini. Hal ini juga merupakan
bentuk Fungsi dan Tugas ASN
yaitu memberikan pelayanan
publik yang profesional dan
berkualitas.
Kurangnya Sebagai seorang Asn dan
Sebagai seorang penjaga
pengetahuan WBP penjaga Tahanan penting
tahanan harus mampu
tentang Bahaya memberikan Edukasi dini
berwawasan global untuk
4 NAPZA kepada WBP tentang Bahaya
mencari solusi dini dalam hal
Narkoba
menciptakan Lingkungan
yang Aman Melalui
Sosialisasi
Belum optimalnya Untuk mengoptimalkan Jadwal
Sebagai seorang petugas
informasi tentang Besuk Keluarga WBP, sebagai
lapas harus berawawasan
jadwal Besuk petugas penjaga tahanan harus
global sehingga mampu
memiliki sikap Profesional.
menciptakan kegiatan
Serta memenuhi Kewajiban
inovatif dalam hal
ASN yaitu Menunjukkan
memberikan pelayanan yang
5
integritas dan keteladanan
baik dan ramah kepada
dalam sikap, perilaku, ucapan
APKL
NO ISU pengunjung yang datang, baik
KETERANGAN
dan tindakan
A P kepada
K L segi pengantrian dan
dari
setiaporang, ✔baik ✔
Belum Tersedianya Loker Penitipan di dalam Memenuhi
✔ pemberian
✔ informasi agar
1. Barang maupun di luar kedinasan
semua pengunjung mampu
Banyaknya masyarakat yang tidak memahami jadwal Besuk
✔ ✔ - ✔ Memenuhi
mengetahuihasil karya WBP di
2.
Lapas Kelas III Leok
Kurangnya minat baca WBP
3. ✔ ✔ ✔ - Memenuhi

Kurangnya pengetahuan WBP ✔ - - ✔ Tidak


4. tentang Bahaya NAPZA Memenuhi

18
Belum optimalnya informasi tentang
5. ✔ ✔ - - Tidak
jadwal Besuk
Memenuhi
Berdasarkan analisis dari ke 5 (Lima) isu yang di terdapat 3 (tiga) Isu yang menjadi perhatian
utama sebeb bila ditinjjau dari tingkatan dampak yang diakibatkan dari isu-isu tersebut ke 3 isu ini
memilki nilai atau yang paling tinggi di bandingkan yang lainnya hal ini juga ditemui setelah
menyesuaikan isu dengan Core Values ASN terbaru yakni Ber-AKHLAK yang merupakan akronim
dari “Ber orientasi pelayanan, Akuntabel, kompeten, harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. dan
ke 3 isu tersebut Sangat bersinggungan dengan tujuan Core Values Ber-AKHLAK. selain itu
penentuan isu prioritas ini di tentukan berdasarkan analisis APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan. Dari hasil analisis tersebut dapat di tampilkan dalam bentuk tabel
analisis seperti dibawah ini

Dari table analisis APKL diatas ditemukanlah 3 isu yang memenuhi syarat untuk
dilakukan analisa tapisan USG yaitu, “Belum tersedianya Loker penitipan Barang, Banyaknya
masyarakat yang tidak mengetahui hasil karya WBP di Lapas kelas III Leok, serta Kurangnya
minat baca WBP”. Setelah ditemukan 3 isu dengan APKL tertinggi kemudian di lakukan lagi
analisis USG (Urgency, Seriousness, growth). Untuk menetukan 1 core isu dari ke 3 isu yang
tertinggi dan di lampirkan dalam bentuk table di bawah ini.

19
C. Tabel Analisis Kualitas Isu Menggunakan USG

Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah


Belum Tersedianya 4 4 4 12
Loker Penitipan
Barang
Banyaknya 3 4 3 10
masyarakat yang
tidak mengetahui
hasil karya WBP di
Lapas Kelas III
Leok
Kurangnya minat 3 4 2 9
baca WBP

Dari analisis penentuan prioritas masalah diatas, yang dilakukan dengan metode
USG diatas ditemukanlah 1 core isu yang memenuhi syarat yaitu, “Belum tersedianya
Loker penitipan barang”. Dimana dengan kembali dibukanya besukan tatap muka didalam
lapas ,maka sangat penting adanya Loker penitipan barang pengunjung ketika melakukan
besukan dikarenakan adanya barang barang yang tidak bisa masuk kedalam lapas seperti
Handphone,Tas dan Lain- Lain sehingga perlu adanya loket penitipan barang pengunjung.

20
B. MATRIX RANCANGAN AKTUALISASI

Nama Peserta : Ahmad Rizal

Unit Kerja : Lapas Kelas III Leok

Visi :Memberikan jaminan perlindungan Hukum dan Hak Asasi


manusia dalam rangka mewujudkan pelayanan prima kepada
warga binaan Pemasyarakatan dan Masyarakat
Misi :melaksanakan Perawatan Tahanan,Pembinaan dan
Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan dalam
Kerangka Penegakan Hukum,pencegahan,dan
Penanggulangan kejahatan serta pemajuan dan Perlindungan
hak asasi manusia.

Nilai Organisasi : PASTI

Identifikasi Isu : 1.Belum tersedianya Loker penitipan Barang


2. Banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui hasil Karya
WBP di Lapas Kelas III Leok
3. Kurangnya Minat Baca WBP
Isu yang diangkat : Belum tersedianya Loker Penitipan

Gagasan pemecah isu : Membuat Loker Penitipan Barang

21
Rancangan aktualisasi

Kontribusi
Keterkaitan substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap visi dan
mata pelatihan organisasi
misi organisasi
1. Konsultasi a. Membuat bahan Terlaksananya Saat melakukan Kegiatan ini Dengan Melakukan
kegiatan Konsultasi
rancangan konsultasi Konsultasi konsultasi memberikan
kepada Pimpinan
Kegiatan b. Konsultasi kepada menggunakan bahasa Kontribusi akan Memberikan
penguatan Terhadap
Aktualisasi Pimpinan serta yang sopan santun. Terhadap
Terwujudnya Nilai
kepada melakukan pada saat Terwujudnya Visi Organisasi Yaitu
Pilih dinilai pasti
Pimpinan dokumentasi berkonsultasi saya dan Misi
c. Meminta membuat notulen dan Organisasi Yaitu:
persetujuan dokumentasi saat Menyelenggarakan
Pimpinan melakukan konsultasi pelayanan publik
mentor memberikan di bidang hukum
pendapat yang sangat yang berkualitas.
membantu sebelum
melakukan konsultasi,
peserta latsar mampu
membuat daftar
rencana tahapan

22
kegiatan dan membuat
dilaksanakan dengan dokumentasi
baik. kegiatan berupa
Keterkaitan Nilai foto merupakan
-Akuntabel bentuk
-Harmonis keterbukaan.

23
2. Menyediak a. Membuat Daftar a. Daftar alat dan Akuntabel,saat Misi: Akuntabel,
an bahan Alat dan Bahan Bahan melaksanakan Tugas Menyelenggarakan melakukan
untuk Untuk Pembuatan b. Tersedianya Alat dengan jujur dan pelayanan publik kegiatan dengan
kegiatan Loker dan Bahan Bertanggung jawab di bidang hukum penuh tanggung
pembuatan b. Membeli dan c. Terlaksananya Harmonis, Saat yang berkualitas. jawab.
Loker Menyiapkan Alat kegiatan berkomunikasi dengan Sinergi,
dan Bahan untuk Pembuatan Loker WBP melakukan
Pembuatan Loker menggunakan bahasa Kerjasama dengan
c. Mulai Mengerjakan yang sopan santun baik
pembuatan Loker Kolaboratif, WBP Profesional,
mampu bekerjasama melaksanakan
dengan WBP kegiatan dengan
baik sesuai dengan
waktu yang
ditentukan.

24
3. Pembuatan a) Melakukan a. Melakukan Harmonis, Saat Misi: Sinergi,
Loker Konsultasi Pada Dokumentasi berkomunikasi dengan Menyelenggarakan melakukan
Kasubsi b. Membuat Loker pimpinan pelayanan publik konsultasi
Pembinaan c. Laporan hasil menggunakan bahasa di bidang hukum menggunakan
b) membuat Loker Pembuatan yang sopan santun yang berkualitas. bahasa yang
dengan Alat dan Kolaboratif, WBP sopan santun
Bahan yang berkontribusi dan Profesional,
telah Di membantu peserta merancang
sediakan latsar membuat Loker kegiatan
c) Melaporkan Akuntabel, peserta sosialisasi
hasil pembuatan latsar membuat dengan baik dan
pada Mentor dokumentasi hasil dari terstruktur
Hasil Kegiatan Transparan,
membuat
Laporani
kegiatan
merupakan
bentuk
keterbukaan

25
4 Pemasanga a) Menentukan a. Tempat pemasangan Akuntabel,saat Misi: Sinergi,
n Loker Tempat Loker melaksanakan Tugas Menyelenggarakan melakukan
pemasangan Loker b. Terpasangnya Loker dengan jujur dan pelayanan publik konsultasi
b) Memasang Loker c. Tiap Loker Bertanggung jawab di bidang hukum menggunakan
ditempat yang berfungsi degan Kolaboratif, saat yang berkualitas. bahasa yang sopan
Telah ditentukan Baik Menentukan Tempat santun dalam
c) Memastikan tiap Bekerja Sama dengan mementukan
Loker Berfungsi Mentor Tempat
dengan Baik Adaptif, peserta latsar Inovatif, peserta
mampu Membuat latsar mampu
Loker Berfungsi membuat Loker
dengan Baik .

26
5 Melakukan a) Menyiapkan bahan a) Bahan Sosialisasi Kompeten, sebelum Visi Lembaga Profesional,
Sosialisasi Sosialisasi b) Terlaksananya melakukan konsultasi, Pemasyarakatan merancang
pada b) Menjelaskan sistem sosialisasi kepada peserta latsar mampu Kelas III Leok kegiatan sosialisasi
Pegawai Prosedur Pegawai dan membuat daftar memiliki visi: dengan baik dan
Penggunaan Loker dokumentasi rencana tahapan “Memberikan terstruktur
pada Pegawai kegiatan kegiatan dan jaminan Sinergi,
c) Paham dan c) Membuat Papan dilaksanakan dengan perlindungan melakukan
mengertinya Petunjuk Loker baik. hukum dan hak konsultasi
pegawai dari tujuan Harmonis, Saat asasi manusia menggunakan
Sosialisasi ini berkomunikasi dengan dalam rangka bahasa yang sopan
pimpinan mewujudkan santun
menggunakan bahasa pelayanan prima
yang sopan santun kepada Warga
Binaan
Pemasyarakatan
dan masyarakat.”

27
6 Melakukan a) Melakukan a. Testimoni Pegawai Harmonis, Saat Misi : Sinergi,
Evaluasi Testimoni pada b. Testimoni berkomunikasi dengan Menyelenggarakan berkoordinasi
Hasil Pegawai Pengunjung pimpinan pelayanan publik dengan rekan kerja
selama b) Melakukan menggunakan bahasa di bidang hukum menggunakan
Tersedianya Testimoni pada yang sopan santun yang berkualitas. bahasa yang sopan
Loker Pengunjung Berorientasi santun.
c) Paham dan Pelayanan Profesional,
Mengertinya Melakukan sosialisasi menerapkan hasil
pegawai dan dan pelayanan prima kegiatan sosialisasi
pengunjung tentang sebagai seorang ASN dengan baik dan
penggunaan Loker Kompeten, peserta terstruktur.
latsar mampu Transparan,
membuat daftar membuat
rencana tahapan dokumentasi
kegiatan dan kegiatan berupa
dilaksanakan dengan foto merupakan
baik. bentuk
keterbukaan.

28
Tabel 5. Jadwal Kegiatan

Waktu Pelaksanaan
No Agustus 2022 September 2022
Kegiatan
2 3 4 5 1 2

Konsultasi rancangan Kegiatan Aktualisasi kepada


1
Pimpinan

2 Pembuatan Loker

3 Pemasangan Loker

4 Pemasangan stiker petunjuk

5 Sosialisasi dengan pegawai dan keluarga WBP

6 Implementasi

29
30
31

Anda mungkin juga menyukai