Oleh :
Ade Andreus Olimpy Bangun, S.Pd
NIP : 198809232019031006
SUMATERA UTARA
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
KABUPATEN KARO
NIP : 198809232019031006
GELOMBANG/ANGKATAN : 112
KELOMPOK :I
Telah diseminarkan pada hari Jumat, 23 Oktober 2020 di hadapan Penguji, Pembimbing
(Coach) dan Mentor di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara
Medan, November 2020
Penguji, Coach, Mentor,
Mengetahui :
An. KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SUMATERA UTARA
Plh. KABID. PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJERIAL
Puji dan syukur ke hadirat Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sampai saat ini penulis masih diberikan kesehatan dan
kesempatan serta kemudahan dalam mengerjakan laporan rancangan aktualisasi ini sebagai
salah satu tahapan penyelesaian tugas yang harus dilaksanakan untuk memeuhi syarat
mengikuti tahapan kegiatan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III.
Dengan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS dengan pola baru ini
diharapkan dapat meningkatkan kompetensi PNS sebgai Pelaksana Kebijakan, Pelayanan
Publik dan Perekat Persatuan dan Kesatuan dengan menginternalisasikan didalam dirinya
delapan nilai dasar yang selanjutnya diaktualisasikan dalam melaksnakan tugas dan
kewajibannya. Kedelapan nilai dasar tersebut disingkat dengan akronim “ANEKA” yang
terdiri dari nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi. Kedudukan ASN dalam NKRI yang meliputi : Manajemen ASN, Whole of
Government dan Pelayanan Publik.
Dalam menyelesaikan penyusunan Rencana Aktualisasi ini, penulis dengan ketulusan
hati, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadaKepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera Utara, Kabid Diklat Kepemimpinan dan Umum,
Widyaiswara, Ibu Dra. Rita Clara Simatupang, M.Ed selaku coach, Bapak Ahmat Sopian
Lubis,S.Sos, selaku Penguji, Bapak Jon Paten Ginting, S.Pd selaku Mentor, Panitia
Penyelenggara Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan 117. Terkhusus kepada istri dan anak
saya yang senantiasa memberikan dukungan dan doa kepada penulis untuk menyelesaikan
laporan rancangan aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa laporan rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan
laporan hasil aktualisasi berikutnya.Akhir kata, semoga laporan rancangan aktualisasi ini
dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
PENDAHULUAN
Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 63 ayat
yang ke-3 dan 4 mengatakan tentang Calon PNS wajib menjalani masa percobaan selama 1
(satu) tahun dan diwajibkan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan yang dimana instansi
pemerintah sebagai penyelenggara. Menurut Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor
14 Tahun 2018, pengadaan PNS adalah kegiatan untuk mengisi kebutuhan PNS melalui
seleksi calon pegawai negeri sipil atau disingkat dengan CPNS.
Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat CPNS adalah warga negara
Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh PPK(Pejabat
Pembina Kepegawaian), serta telah mendapatkan persetujuan teknis dan penetapan nomor
induk pegawai. Pengertian Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Berdasarkan peraturan LAN RI nomor 25 tahun 2017 untuk dapat membentuk sosok
PNS yang profesional, perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan. Sejalan dengan
telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(UU ASN) dan merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4); CPNS wajib menjalani masa
percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme kompetensi bidang.
Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi.Melalui
pembaharuan Pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan PNS profesional yang
berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.
1.2.2.2 Misi
Berdasarkan visi diatas, maka misi SMP Negeri 1 Merek adalah sebagai berikut:
Untuk memperjelas tujuan dan sasaran organisasi, maka di susunlah tujuan organisasi
SMP Negeri 1 Merek sebagai berikut :
1. Siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia
2. Siswa memiliki disiplin, dasar-dasar pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi
3. Siswa kreatif, mandiri, peduli dengan lingkungan
1.2.3 Nilai-Nilai Dasar Organisasi
Nilai organisasi yang menjadi pedoman sesuai dengan organisasi KEMENDIKBUD, yakni :
1. Memiliki Integritas
Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dari keyakinan terutama
dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam tindakan memiliki integritas bersikap jujur dan
mampu mengemban kepercayaan :
2. Kreatif dan inovatif
Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap
permasalahan serta mampu menghasilkan karya baru
3. Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang di tuntut dari
pekerjaan.Melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan tujuan
untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan dan menciptakan peluang baru
atau untuk menghindari timbulnya masalah.
4. Pembelajar
Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan pengetahuan dan
pengalaman serta mampu mengambil hikmah dan menjadikan pelajaran atas setiap kejadiannya.
5. Menjunjung meritrokrasi
Memiliki pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk mau berdasarkan kelayakan dan
kecakapannya
6. Terlibat aktif
Suka berusaha mencapai tujuan bersama serta memberikan dorongan agarpihak lain tergerak
untuk menghasilkan karya terbaiknya
7. Tanpa pamrih
Tidak memiliki maksud yang tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan memperoleh
keuntungan pribadi memberikan dorongan dan semangat bagi pihak lain untuk suka berusaha
mencapai tujuan bersama. Memberikan inspirasi dan memberikan dorongan agar pihak lain
tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya
1.2.4 Struktur Organisasi SMP NEGERI 1 MEREK
Peserta Didik
1.2.5 Tugas Pokok dan Fungsi
8
1.3 Isu Permasalahan
Dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang terjadi di SMP Negeri 1 Merek ,
tahap pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi isu. Pengertian isu menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi, kabar yang
tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya, kabar angin, desas desus. Sebuah
isu mempresentasikan suatu kesenjangan antara praktek korporat dengan harapan – harapan
para stakeholdernya. Dengan kata lain sebuah isu yang timbul kepermukaan adalah suatu
kondisi atau peristiwa, baik didalam maupun diluar organisasi, jika dibiarkan akan menjadi
efek yang signifikan pada fungsi atau kinerja organisasi tersebut dimasa mendatang. Isu dapat
berupa masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan yang tengah berlangsung dalam
kehidupan masyarakat.
Adapun permasalahan yang muncul dilapangan khususnya ruang lingkup SMP
Negeri 1 Merek , maka teridentifikasilah masalah tersebut dalam beberapa poin diantaranya
sebagai berikut :
1. Kurang Optimalnya Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan pada Permainan Bola Voli pada Siswa-Siswi Kelas IX-5 SMP Negeri 1
Merek
2. Kurangnya Disiplin untuk Mengikuti Pembelajaran dalam Jaringan Pada Beberapa
Bidang Studi Oleh Siswa-siswi Kelas IX-5 SMP Negeri 1 Merek
3. Kurangnya Kebersihan dan Kerapian Siswa-siswi Kelas IX-5 SMP Negeri 1 Merek
pada saat Mengikuti Pembelajaran
Dari isu / masalah tersebut diatas maka diharapkan adanya gagasan kegiatan dalam
menyelesaikan masalah melalui kegiatan – kegiatan kreatif dan inovatif yang memiliki nilai
– nilai profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi ditambah lagi Manajemen ASN, Pelayanan Publik serta Whole Of
Government dan tidak melanggar peraturan perundang – undangan yang telah ditetapkan.
Adapun kegiatan Aktualisasi ini memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, yaitu:
1. Mengaktualisasikan nilai – nilai dasar profesi ASN dalam pekerjaan
2. Mengembangkan kompetensi dalam menyelesaikan sebuah masalah di
lingkungan organisasi dengan berpikir kritis dan inovatif.
9
1.4.2. Manfaat
10
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
Berdasarkan identifikasi yang telah ditemukan, maka akan dilakukan analisis isu
berdasarkan kriteria isu. Kriteria isu dapat diukur menggunakan metode APKL. Unsur-unsur
yang dinilai menggunakan metode APKL ini adalah Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
Layak/Kelayakan. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang dibicarakan. Problematik
artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga harus segera dicarikan
solusi permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Kelayakan artinya isu yang diangkat masuk akal dan realistis untuk dipecahkan
masalahnya.
Dengan menggunakan metode APKL tersebut, kriteria isu dapat di ukur sebagai
berikut:
Tabel 2.2 Penilaian Kriteria Isu
12
Dari tabel 2.2 diatas semua isu memenuhi kriteria yaitu isu no. 1, 2, dan 3 dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Aktual
Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
b. Problematik
Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera
solusinya.
c. Kekhalayakan
Isu yang di angkat menyangkut orang banyak.
d. Kelayakan
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
1. Kurangnya minat belajar peserta didik di kelas IX-5 SMP Negeri 1 Merek karena media
pembelajaran dalam permainan bola voli sangat minimal. Adapun dampak yang
ditimbulkan jika masalah ini tidak diselesaikan yaitu tidak tercapainya indikator belajar,
siswa akan cenderung sulit untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kurangnya disiplin untuk mengikuti pembelajaran dalam jaringan pada bidang studi Keseniam
dan Agama oleh peserta didik kelas IX-5 SMP Negeri 1 Merek. Adapun dampak yang terjadi
jika masalah ini tidak segera diselesaikan yaitu tidak terwujudnya cita-cita bangsa yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa dan dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia
3. Kurangnya kebersihan dan kerapian peserta didik kelas IX-5 SMP Negeri 1 Merek pada saat
mengikuti pembelajaran. Adapun dampak yang terjadi jika masalah ini tidak segera
diselesaikan yaitu mengganggu kenyamanan siswa atau orang yang ada di sekitarnya
serta semakin jauhnya harapan bangsa menuju masyarakat yang sehat.
13
Maka dari ketiga isu yang ditemukan ini, perlu adanya kegiatan kreatif dan
berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan kesadaran siswa akan
pengembangan dirinya menjadi pribadi yang cerdas dan dapat mengembangkan potensi yang
ada dalam diri mereka sehingga dapat berprestasi dan berkontribusi terhadap terlaksananya
visi dan misi SMP Negeri 1 Merek.
2.3 Penetapan Isu
Salah satu metode untuk menetapkan prioritas isu/ masalah adalah dengan
menggunakan Metode USG(Urgency, Seriousness, dan Growth). Metode ini merupakan salah
satu alternatif pemecahan masalah berdasarkan skala prioritas menggunakan skala nilai 1-5,
sehingga dapat diketahui urutan kepentingan isu/masalah dengan menggunakan 3 (tiga)
komponen/variabel pembanding yaitu (kotler dkk, 2001) :
14
Keterangan :
5 : Sangat Besar 4 : Besar 3 :Sedang 2 : Kecil 1 : Sangat Kecil
Foto 1. Penyerahan Piagam Penghargaan Adiwiyata Nasional Kepada Bapak Kepala SMP Negeri 1 Merek
16
Di lingkungan tempat penulis bertugas di SMP Negeri 1 Merek yang dapat dijadikan
role model Bapak Kepala SMP Negeri 1 Merek yaitu Bapak Jon Paten Ginting, S.Pd. Beliau
merupakan sosok pemimpin yang bisa dijadikan teladan karena memiliki sifat tanggung
jawab, jujur, lemah lembut dan mengayomi. Beliau juga merupakan pemimpin yang disiplin
sehingga saya sebagai seorang ASN mampu menerapkan nilai-nilai profesi PNS di
lingkungan tempat saya bertugas. Banyak prestasi yang beliau torehkan selama beliau
menjabat sebagai Kepala Sekolah diantaranya SMP Negeri 1 Merek Kabupaten Karo menjadi
Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional dengan predikat sangat memuaskan, disamping itu SMP
Negeri 1 Merek bisa menjadi sekolah peraih medali dan piala yang paling banyak pada tahun
2019 di Kecamatan Merek Kabupaten Karo yakni Juara I Bola Voli Putra Se-Kabupaten Karo
pada peringatan hari 17 Agustus 2019 dan Hari Jadi Kabupaten Karo, Juara 1 Putra dan Putri
gerak jalan dan juara lari yang paling mendominasi yaitu ketiga siswa dan siswi SMP Negeri
1 Merek bisa mendapat peringkat di tingkat Kecamatan dan memperoleh peringkat ke 8 dan 9
di tingkat Kabupaten Karo yang notaben nya setiap ada pertandingan tingkat Nasional selalu
menjadi perhitungan di semua daerah lainnya. Selain itu beliau sangat mendukung perubahan
yang lebih baik dalam era industri 4.0, semangat dari beliau mampu memotivasi penulis
untuk lebih banyak belajar lagi.
17
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Untuk mencapai terciptanya aparatur negara yang profesional, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan
pelayanaan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945, maka perlu adanya penerapan nilai-nilai dasar PNS. Nilai-nilai dasar
tersebut dijabarkan sebagai berikut.
3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai yang mencerminkan akuntabilitas yaitu:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah yang dimana pimpinan
memainkan peran yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi adalah : mendorong komunikasi yang lebih besar dan
kerjasama antara kelompok internal dan eksternal, memberikan perlindungan terhadap
pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan, meningkatkan
akuntabilitas dalam keputusan-keputusan, serta meningkatkan kepercayaan dan keyakinan
kepada pimpinan secara keseluruhan.
c. Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjungjung tinggi dan
mematuhi semua hukum yang berlaku, Undang-Undang, kontrak, kebijakan dan peraturan
18
yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan dan
keyakinan kepada public dan/atau stakeholder.
d. Tanggungjawab (Responsibilitas)
Responsibilitas institusi perseorangan memberikan kewajiban bagi setiap individu dan
lembaga, bahwa ada sesuatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena
adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas keputusan yang telah dibuat. Responsibilitas
terbagi dalam responsibilitas perorangan dan responsibilitas institusi.
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan
dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan
harus dihindari karena dapat meghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-
hal yang tidak dapat dipercaya.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Setiap
individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan kewenangannya untuk
meningkatkan kinerja. Adanya peningkatan kerja juga memerlukan adanya perubahan
kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga desertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya
keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan
wewenang dan tanggungjawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa
yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian fokus utama untuk
kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja
yang diharapkan, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
19
i. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya
lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas
anggota organisasi.
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti luas berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme merupakan pondasi
bagi Aparatur Sipil Negara dalam mengaktualisasikan fungsi dan tugasnya yang berorientasi
untuk kepentingan Publik, Bangsa dan Negara melalui penanaman nilai-nilai Pancasila bukan
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan.Nilai-nilai yang mencerminkan nasionalisme
antara lain : gotong royong, persamaan etnis, cinta tanah air, patriotisme, musyawarah
mufakat, keadilan, rela berkorban, tidak diskriminatif, kerjasama, tenggang rasa, kerja keras.
20
1. Memegang teguh nilai-nilai pancasila dalam ideologi Negara Pancasila
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5. Menciptakan lingkungan kerja non diskriminatif
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdayaguna, berhasilguna, dan santun
10. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir
21
Korupsi dapat dibagi menjadi tujuh jenis, yaitu:
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan para pakar telah melakukan
identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak sembilan nilai anti korupsi
sebagai berikut : jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana,
berani dan adil.
22
dan nepotisme, disisi lain praktek birokrasi yang menjadi salah satu hambatan dalam
pembangunan.
2. Pelayan Publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
Kedudukan dan peran PNS tersebut harus dilakukan dengan penuh tanggungjawab
dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
23
3.2.1 Whole of Government
1. Pengertian Whole Of Government
Whole of government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan WoG menjadi penting dan tumbuh sebagai pedekatan yang mendapatkan
perhatian dari pemerintah yaitu sebagai berikut :
2. Praktek WoG
Terdapat beberapa cara pendekatan Wog yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan
institusi formal maupun informal yaitu sebagai berikut :
24
Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lebaga-lembaga yang
dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable. Dengan jumlah lembaga yang
rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.
d. Koalisi sosial
Merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor atau lembaga,
tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi ini. Koalisi sosial ini
mendorong adanya penyamaan nilai dan persepsi tentang suatu hal, sehingga pada
akhirnya akan terjadi koordinasi alamiah.
25
b. Nilai dan budaya organisasi
Seperti halnya kapasitas SDM dan institusi, nilai dan budaya organisasi pun menjadi
kendala manakala terjadi upaya kolaborasi sampai dengan penyatuan kelembagaan.
c. Kepemimpinan
Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam pelaksanaan WoG.
Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu mengakomodasi
perubahan nilai dan budaya organisasi serta meramu SDM yang tersedia guna
mencapai tujuan yang diharapkan.
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) PPPK adalah warga Negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi
Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam melaksanakan tugas
pemerintahan.
26
a. PNS berhak memperoleh :
1. Gaji, tunjangan, dan fasilitas
2. Cuti;
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4. Perlindungan; dan
5. Pengembangan kompetensi
1. Jaminan kesehatan
2. Jaminan kecelakaan kerja
3. Jaminan kematian; dan
4. Bantuan hukum
1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,
dan tanggungjawab;
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
27
3.2.3 Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan
oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan lingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang dan jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. (Lembaga
Administrasi Negara: 1998). Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
1. Partisipatif
2. Transparan
3. Responsif
4. Tidak Diskriminatif
5. Mudah dan Murah
6. Efektif dan efisien
7. Aksesibel
8. Akuntabel
9. Berkeadilan
Hak atas pelayanan itu sifatnya sudah universal, berlaku terhadap siapa saja yang
berkepentingan atas hak itu, dan oleh organisasi apa pun juga yang tugasnya
menyelenggarakan pelayanan. Tugas pemerintah adalah untuk melayani dan mengatur
masyarakat, dan tugas pelayan lebih menekankan kepada mendahulukan kepentingan umum,
mempermudah urusan publik, mempersingkat waktu proses pelaksanaan urusan publik
a. Rancangan Aktualisasi
Berdasarkan penjelasan sebelumnya mengenai isu yang diangkat sesuai dengan nilai – nilai
dasar profesi PNS / ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi serta Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government yang
akan diaktualisasikan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan sehari – hari di
SMPN 1 Merek. Adapun rancangan aktualisasi yang akan di implementasiakan adalah
sebagai berikut;
1. Membuat konsep pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesetahan pada Bola
Voli secara daring (menggunakan smartphone dan PC) serta luring
2. Merancang media pembelajaran modifikasi bola karet melalui Google Classroom,
WhatsApp dan luring untuk meningkatkan Passing Bawah pada Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesetahan pada pembelajaran bola voli
3. Membuat media belajar berupa video pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesetahan dengan media pembelajaran modifikasi bola karet untuk meningkatkan passing
bawah pada pembelajaran bola voli
4. Menyusun teknik pembelajaran modifikasi bola karet untuk meningkatkan passing bawah
pada pembelajaran bola voli
5. Melakukan kegiatan pembelajaran modifikasi bola karet untuk meningkatkan passing
bawah pada pembelajaran bola voli
29
Formulir 1. Rancangan Kegiatan
30
KETERKAITAN KONTRIBUSI
OUTPUT HASIL PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN SUBTANSI MATA TERHADAP VISI DAN
KEGIATAN ORGANISASI
PELAJARAN MISI
1. Membuat konsep Media 1. Meminta izin kepada kepala 1. Mendapatkan arahan dari 1. ETIKA PUBLIK Dengan menyusun konsep Dengan dilaksanakan
Pembelajaran Pendidikan sekolah untuk melakukan atasan (kepala sekolah) pembelajaran secara daring kegiatan ini, maka dapat
Jasmani Olahraga dan pembelajaran secara daring dan berkontribusi terhadap misi memberikan penguatan
Kesehatan pada Permainan luring sekolah yaitu melaksanakan pada nilai dasar organisasi
Bola Voli secara daring 2. Berkonsultasi dengan kepala 2. Adanya masukan dan 2. NASIONALISME pembelajaran yang aktif, yaitu;
(menggunakan smartphone sekolah atau rekan sejawat dalam arahan dari kepala sekolah kreatif, dan efektif dan -Integritas
dan PC) dan luring pembuatan RPP daring dan luring maupun rekan sejawat menyenangkan -Kreatif dan inovatif
-Inisiatif
-Pembelajar
3. Menyusun RPP untuk pembelajaran
3. Adanya RPP 3. KOMITMEN MUTU -Terlibat aktif
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
pembelajaran secara daring -Dan tanpa pamrih
Kesehatan pada Permainan Bola
dan luring
Voli secara daring dan luring
31
KONTRIBUSI
KETERKAITAN SUBTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT HASIL KEGIATAN
MATA PELAJARAN VISI DAN ORGANISASI
MISI
5. Pengesahan RPP kepada kepala sekolah 5. Arsip RPP yang sudah sah 5. AKUNTABILITAS
32
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT HASIL KEGIATAN SUBTANSI MATA TERHADAP VISI
ORGANISASI
PELAJARAN DAN MISI
2. Merancang media 1. Meminta izin kepada kepala sekolah 1. Adanya arahan dari kepala 1. ETIKA Dengan menyusun Dengan dilaksanakan
pembelajaran modifikasi untuk melakukan perancangan sekolah konsep kegiatan ini, maka dapat
bola karet melalui Google media pembelajaran modifikasi bola pembelajaran secara memberikan penguatan
meningkatkan Passing 2. Berkonsultasi dengan Kepala 2. Adanya masukan dan 2. NASIONALISME terhadap misi organisasi yaitu;
Bawah pada Pendidikan Sekolah dan rekan sejawat dalam arahan dari kepala sekolah sekolah yaitu -Integritas
Jasmani Olahraga dan merancang tahapan kegiatan media dan rekan sejawat melaksanakan -Kreatif dan inovatif
Pembelajaran Bola Voli 3. Menentukan tahapan kegiatan 3. Adanya tahapan kegiatan 3. KOMITMEN MUTU aktif, kreatif, dan -Pembelajar
sesuai dengan peningkatan passing yang sesuai dengan menyenangkan -Dan tanpa pamrih
efisien
33
KONTRIBUSI PENGUATAN
KETERKAITAN SUBTANSI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT HASIL KEGIATAN TERHADAP VISI NILAI
MATA PELAJARAN
DAN MISI ORGANISASI
3. Membuat media belajar 1. Meminta izin kepada kepala 1. Adanya arahan dari kepala 1. ETIKA Dengan menyusun Dengan dilaksanakan
berupa video sekolah dalam penggunaan sekolah konsep pembelajaran kegiatan ini, maka
pembelajaran Pendidikan fasilitas sekolah 2. Adanya masukan dan arahan 2. NASIONALISME secara daring dapat memberikan
Jasmani Olahraga dan 2. Berkonsulltasi dengan kepala dari kepala sekolah dan rekan berkontribusi penguatan pada nilai
Kesehatan dengan media sekolah dan rekan sejawat dalam sejawat terhadap misi dasar organisasi
pembelajaran modifikasi pembuatan media belajar sekolah yaitu yaitu;
bola karet untuk 3. Menentukan video yang sesuai 3. Adanya video pembelajaran 3. KOMITMEN MUTU melaksanakan -Integritas
meningkatkan passing dengan media pembelajaran yang sesuai dengan media pembelajaran yang -Kreatif dan inovatif
bawah pada pembelajaran modifikasi bola karet untuk pembelajaran modifikasi bola aktif, kreatif, dan -Inisiatif
bola voli peningkatan passing bawah bola karet untuk peningkatan efektif dan -Pembelajar
voli passing bawah bola voli menyenangkan -Terlibat aktif
4. Merancang video pembelajaran 4. Fasilitas dapat digunakan 4. ANTI KORUPSI -Dan tanpa pamrih
dengan menggunakan fasilitas dalam jangka panjang
sekolah secara efektif dan efisien
5. Membuat rancangan video secara 5. Adanya video disetiap 5. AKUNTABILITAS
sistematis dan terjadwal selama pembelajaran daring
proses pembelajaran daring
34
KONTRIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT HASIL KEGIATAN SUBTANSI MATA NILAI
VISI DAN
PELAJARAN ORGANISASI
MISI
4 Menyusun teknik 1. Meminta izin kepada kepala 1. Adanya arahan dari kepala 1. ETIKA Dengan Dengan
meningkatkan 2. Berkonsultasi dengan kepala 2. Adanya masukan dan 2. NASIONALISME secara penguatan pada
passing bawah pada sekolah dan rekan sejawat dalam arahan dari kepala sekolah daring/luring nilai dasar
pembelajaran bola penyusunan teknik pembelajaran dan rekan sejawat berkontribusi organisasi yaitu;
voli 3. Menentukan media pembelajaran 3. Adanya media 3. MANAJEMEN terhadap misi -Integritas
yang sesuai dengan materi pembelajaran yang sesuai MUTU sekolah yaitu -Kreatif dan
menyenangkan
35
KONTRIBUSI
KETERKAITAN SUBTANSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT HASIL KEGIATAN TERHADAP
MATA PELAJARAN ORGANISASI
VISI DAN MISI
5. Melakukan kegiatan 1. Konsultasi dengan kepala sekolah 1. Adanya arahan dari 1. NASIONALISME Dengan Dengan dilaksanakan
pembelajaran modifikasi melakukan kegiatan pembelajaran kepala sekolah menyusun konsep kegiatan ini, maka dapat
bola karet untuk modifikasi bola karet untuk pembelajaran memberikan penguatan
meningkatkan passing meningkatkan passing bawah pada secara daring pada nilai dasar
bawah pada pembelajaran bola voli berkontribusi organisasi yaitu;
pembelajaran bola voli 2. Membuat pre- test untuk mengetahui 2. Mengetahui indikator 2. KOMITMEN MUTU terhadap misi -Integritas
tingkat kemampuan passing bawah kosakata siswa/i sekolah yaitu -Kreatif dan inovatif
bola voli. 3. Siswa yang memiliki melaksanakan -Inisiatif
3. Mengelompokkan siswa secara passing yang lebih 3. NASIONALISME pembelajaran -Pembelajar
berpasangan kedalam kelompok bnayak dapat membantu yang aktif, -Terlibat aktif
siswa/i yang memiliki kemampuan siswa/i yang memiliki kreatif, dan -Dan tanpa pamrih
passing bawah kurang baik lebih tidak baik efektif dan
dipasangkan dengan siswa yang passingnya. menyenangkan
memiliki kemampuan passing bawah
lebih baik 4. Siswa /i menyatakan
4. Memutar video pembelajaran yang pemahaman dalam 4. AKUNTABILITAS
sesuai dengan materi secara seksama pengaplikasiannya.
dan setelah selesai, meminta pehaman
siswa/i tentang video secara sukarela
36
5 5. Melaksanakan tanya jawab dan 5. Menjadikan siswa lebih 5. KOMITMEN MUTU Dengan Dengan dilaksanakan
. aplikasi secara sederhana dengan percaya diri dan menyusun konsep kegiatan ini, maka dapat
siswa, siswa dengan siswa sesuai termotivasi dalam pembelajaran memberikan penguatan
dengan materi. melakukan passing bola secara daring pada nilai dasar
6. Menyebarkan lembaran PDF yang 6. Timbulnya kerjasama 6. NASIONALISME terhadap misi -Integritas
memiliki informasi yang berbeda dan siswa untuk saling sekolah yaitu -Kreatif dan inovatif
untuk saling bertukar informasi yang melakukan passing bola pembelajaran -Pembelajar
ada pada lembar PDF dengan pasangan voli yang aktif, -Terlibat aktif
kelompoknya dengan jujur dan tepat kreatif, dan -Dan tanpa pamrih
7. Menuntun siswa untuk 7. Timbulnya rasa percaya 7. KOMITMEN MUTU efektif dan
voli
37
No Gagasan Kegiatan Waktu Pelaksanaan Keterangan
2 kelompok belajar antar desa untuk 20-21 November 2020 Minggu III
meningkatkan Passing Bawah pada
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan pada pembelajaran bola voli