Anda di halaman 1dari 33

GELOMBANG IV

ANGKATAN 09

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI


PNS DI RS JIWA PROF. DR. MUHAMMAD ILDREM
KOTA MEDAN

OLEH :
ERNI YESICA SIMARMATA, A.Md.Kep
PENGATUR (II/C)
NIP. 19950802 201903 2 022

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SUMATERA UTARA
MEDAN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI –NILAI DASAR PROFESI PNS
DI RS JIWA PROF. DR. MUHAMMAD ILDREM KOTA MEDAN

NAMA : ERNI YESICA SIMARMATA


NIP. : 19950802 201903 2 022
PANGKAT/GOLONGAN : PENGATUR/II-C
JABATAN : CALON PERAWAT TERAMPIL
INSTANSI : RS JIWA PROF. DR. MUHAMMAD ILDREM
GELOMBANG/ANGKATAN : IV/09
KELOMPOK :

Telah di seminarkan pada hari Jumat, 22 November 2019 di hadapan Coach,


Penguji dan Mentor di Lembaga Pertanian Perkebunan Agro Nusantara Medan

Medan, 22 November 2019

Coach, Penguji Mentor

Drs. Holler Sinamo,MM Prof.Dr.Zainuddin, M.Pd Jhon Edison Purba, M.Kes


NIP.19610508 198602 1 002 NIP. NIP.

Mengetahui:
An. KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SUMATERA UTARA
Plh.KABID. PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJERIAL

PARLUHUTAN SIRAIT.SH,MSP
PEMBINA
NIP.19620928 19960301002
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan
judul “ Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS di RS Jiwa Prof. Dr.
Muhammad Ildrem Kota Medan” yang merupakan salah satu syarat kelulusan dalam
mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Gelombang IV Angkatan 09. Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun rancangan aktualisasi ini.
Disisi lain kelancaran dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini tidak lepas dari
bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik langsung maupun tidak
langsung. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini peserta mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini,
yaitu kepada :
1. Bapak Dr. Kaiman Turnip, M.Si, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumatera Utara
2. Bapak Drs. Holler Sinamo, MM, selaku coach yang telah meluangkan waktu dan
tenaga serta pikiran dalam membimbing peserta dalam menyelesaikan rancangan
kegiatan aktualisasi ini.
3. Bapak Jhon E. Purba, M.Kes, selaku mentor peserta yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk mengarahkan dan membimbing peserta dalam
melaksanakan kegiatan aktualisasi di tempat peserta bertugas.
4. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Gelombang IV
tahun 2019
5. Seluruh teman-teman peserta Pelatihan Dasar CPNS di LPP AGRO NUSANTARA
Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun
penulisannya. Untuk itu dengan kerendahan hati, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan sebagai masukan untuk kesempurnaan yang dapat
meningkatkan mutu Pegawai Negeri Sipil yang memiliki nilai-nilai dasar ANEKA di
masa yang akan datang.
Medan, 22 November 2019
Peserta Pelatihan Dasar

ERNI YESICA SIMARMATA


NIP. 19950802 201903 2 022
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………………
KATA PENGANTAR …….……………………………………………………
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….
1.2 Visi, Misi, Nilai Organisasi ……………………………………………..
1.2.1 Profil Organisasi ………………………………………………...
1.2.2 Visi ………………………………………………………………
1.2.3 Misi ……………………………………………………………...
1.2.4 Struktur Organisasi ……………………………………………...
1.2.5 Nilai Organisasi …………………………………………………
1.2.6 Tugas, Pokok dan Fungsi Organisasi …………………………...
1.3 Permasalahan ……………………………………………………………
1.4 Tujuan dan Manfaat …………………………………………………….
1.4.1 Tujuan …………………………………………………………...
1.4.2 Manfaat …………………………………………………………

BAB II IDENTIFIKASI ISU DAN ANALISIS MASALAH


2.1 Identifikasi Isu ………………………………………………………….
2.2 Analisis Isu ……………………………………………………………...
2.3 Penetapan Isu …………………………………………………………...
2.4 Penetapan Gagasan Kegiatan …………………………………………...
2.5 Role Model ……………………………………………………………...

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI


3.1 Nilai-Nilai Dasar PNS …………………………………………………..
3.1.1 Akuntabilitas ……………………………………………………...
3.1.2 Nasionalisme ………………………………………………………
3.1.3 Etika Publik ……………………………………………………….
3.1.4 Komitmen Mutu …………………………………………………..
3.1.5 Anti Korupsi ………………………………………………………
3.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ………………………………
3.2.1 Manajemen ASN ………………………………………………….
3.2.2 Whole of Government ……………………………………………..
3.2.3 Pelayanan Publik ………………………………………………….
3.3 Rancangan Aktualisasi ………………………………………………….
3.4 Rencana Jadwal Aktualisasi Kegiatan…………………………………...

BAB IV PENUTUP …………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Analisis Isu Strategis …………………………………………..
Tabel 2.2 Gagasan Kegiatan ………………………………………………

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan ………………………………………………


Tabel 3.2 Rancangan Aktualisasi …………………………………………
Tabel 3.3 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),
pegawai ASN memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang
berfungsi sebagai : (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat
dan Pemersatu Bangsa. Oleh karena itu penting agar PNS memiliki profesionalisme
dan kompetensi yang memadai untuk bisa menjalankan tugas tersebut dengan baik
dan penuh tanggung jawab.
Dalam Undang-Undang No.5 Tahun 2014 Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4)
tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib
memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama satu tahun masa percobaan. MerujukPeraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, PNS wajib menjalani masa percobaan
yang dilaksanakan untuk membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat
pelatihan dan di tempat tugas sehingga memungkinkan peserta mampu
mengaktualisasikan dan membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan
manfaatnya. Karakter PNS profesional dibentuk dari sikap dan perilaku disiplin
PNS, nilai-nilai dasar profesi PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI serta mengusai tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas
dan perannya secara profesional sebagai pelayan publik.
Di Era Globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek termasuk
terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas sejalan dengan peningkatan
pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap paradigma
pelayanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif dan rehabilitative. Hal ini
menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan semakin kritis,
peduli dan meningkat kebutuhannya, terutama pada pelayanan kesehatan umum
masyarakat yang optimal, efektif dan efisiensi dengan berdasarkan pada prinsip
nilai-nilai yang terkandung pada pasal 3 Undang-undang nomor 5 tahun 2014 dan
berdasarkan serta erat relevansinya dengan nila-nilai dasar ANEKA, yaitu :
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Perawat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehaan.
Pelayanan Kesehatan, adalah bentuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam
upaya pencegahan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan akibat penyakit,
peningkatan derajat kesehatan masyarakat, serta pembinaan peran serta masyarakat
dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan. (KPAN, 2003). Sarana pelayanan
kesehatan, adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan, yaitu Rumah Sakit, Puskesmas, Polikliknik, dan atau Unit Kesehatan
lainnya. Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada
nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan
anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta
mempunyai fungsi sosial. (RI, 2009).
Akhir-akhir ini PNS di bidang kesehatan sekarang menjadi sorotan publik
dikarenakan beberapa hal yang dilihat oleh masyarakat terutama tentang kualitas
pelayanan yang kurang memuaskan. Masyarakat semakin kritis dalam menilai mutu
pelayanan kesehatan yang didapatkan. Masyarakat menuntut pelayanan kesehatan
semakin meningkat baik di bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Hal
tersebut mengimplikasikan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan.RSJ Prof Dr Muhammad Ildrem sebagai salah satu rumah sakit rujukan
dari setiap daerah di Sumatera Utara, diharapkan menjadi tumpuan dalam
pelayanan kesehatan Jiwa Provinsi Sumatera Utara.
Dengan mengikuti Diklat Prajabatan ini, perawat diharapkan dapat
menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam setiap tindakan keperawatan yang dilakukan.
ANEKA yang dilaksanakan di instansi kerja masing-masing. Penulis akan
melaksanakan aktualisasi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara
sebagai bentuk penerapan ilmu yang sudah didapat selama mengikuti diklat
prajabatan on campus.
1.2 Visi, Misi, Nilai Organisasi
1.2.1 Profil Organisasi
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara beralamat di Jalan
Letjend. Jamin Ginting Km. 10/ Jalan Tali Air Nomor 21 Medan,
merupakan satu-satunya Rumah Sakit Jiwa Pemerintah yang ada di
Provinsi Sumatera Utara yang memiliki kemampuan pelayanan dengan
klasifikasi tipe “A”. Dengan kemampuan pelayanan yang dimiliki, saat ini
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara juga merupakan Rumah
Sakit Rujukan bagi rumah sakit lain yang ada di Provinsi Sumatera Utara
dan bagi rumah sakit-rumah sakit umum yang ada di Pulau Sumatera.
Selain melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa juga menyelenggarakan
pendidikan yang meliputi: Keperawatan (D3, D4, S1) dan Program
Pendidikan Dokter (S1 Kedokteran dan Program Pendidikan Dokter
Spesialis) yang masing-masing bekerja sama dengan institusi pendidikan
kesehatan dan fakultas kedokteran di Provinsi Sumatera Utara.

1.2.2 Visi
Menjadi pusat pelayanan kesehatan jiwa paripurna secara profesional yang
terbaik di Sumatera

1.2.3 Misi
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa paripurna, terpadu dan
komprehensif.
2. Mengembangkan pelayanan kesehatan jiwa dan fisik berdasarkan mutu
dan profesionalisme.
3. Meningkatkan penanggulangan masalah psikososial di masyarakat
melalui jejaring pelayanan kesehatan jiwa.
4. Melaksanakan pendidikan dan penelitian kesehatan jiwa terpadu dan
komprehensif.
5. Pelaksanaan tata kelola rumah sakit yang baik
1.2.4 Struktur Organisasi

DIREKTUR

WADIR WADIR
PELAYANAN ADMINISTRASI

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG TATA BAGIAN BAGIAN


PELAYANAN MEDIS KEPERAWATAN PENUNJANG MEDIS USAHA KEUANGAN PENGKAJIAN &
PENGEMBANGAN

SIE. RAWAT INAP & SIE PERAWATAN SIE SUBBAG UMUM SUBBAG SUBBAG
REHABILITASI JALAN & IGD LABORATORIUM, ANGGARAN PROGRAM
FARMASI & GIZI

SIE. RAWAT JALAN, SIE RAWAT INAP & SIE IPRS, SUBBAG SUBBAG SUBBAG
IGD & REKAM REHABILITASI ELEKTROMEDIK & KEPEGAWAIAN PENERIMAAN PENGEMBANGAN
MEDIK IPAL PENGELUARAN
1.2.5 Motto dan Nilai Organisasi
MOTTO : Harmonis Objektif Rapi Aman Sigap
Nilai – nilai organisasi dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera
Utara adalah budaya kerja yang Profesional, Inovatif dan Manusiawi.

1.2.6 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


1. Tugas Pokok
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas
membantu Kepala Daerah dalam menyelenggarakan pelayanan,
pencegahan, peningkatan, pemulihan dan rehabilitasi di bidang
kesehatan jiwa bagi masyarakat Sumatera Utara.
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara dipergunakan
sebagai tempat pendidikan, latihan dan penelitian, pengembangan bagi
tenaga di bidang kesehatan jiwa.
2. Fungsi
o Melaksanakan pelayanan medis
o Melaksanakan pelayanan penunjang medis dan non medis
o Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan
o Melaksanakan pelayanan rujukan
o Melaksanakan pendidikan, pelatihan dan penelitian pengembangan
o Melaksanakan pengelolaan administrasi dan keuangan
3. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat (TUPOKSI)
Uraian tugas perawat pelaksana di ruang rawat inap adalah :
a. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya.
b. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku.
c. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
d. Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnosa
keperawatan, sesuai batas kewenangannya.
e. Menyusun rencana keperawatan sesuai kemampuannya.
f. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai
kebutuhan dan batas kemampuannya.
g. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas
kemampuannya.
h. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan
tindakan yang tepat berdasarkan hasil evaluasi tersebut sesuai
batas kemampuannya.
i. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam
membahas kasus dan upaya meningkatkan mutu asuhan
keperawatan.
j. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara
bergilir sesuai jadwal dinas.
k. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan yang tepat dan benar sesuai standar asuhan
keperawatan.
l. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti
secara lisan maupun tertulis pada saat penggantian dinas.
m. Menyiapkan pasien yang akan pulang dengan menyediakan
formulir untuk penyelesaian administratif.

1.3 Permasalahan
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi untuk mendukung terwujudnya
visi dan misi pada Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi
Sumatera Utara, ada beberapa permasalahan yang berkembang di lingkungan
Rumah Sakit Jiwa dan memerlukan pemecahan masalah, antara lain :
1. Kurang optimalnya penggunaan APD perawat di ruang Anggrek Rumah Sakit
Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem
2. Kurang optimalnya penggunaan komunikasi efektif dalam melakukan asuhan
keperawatan
3. Kurang efektifnya sistem pemulangan pasien
4. Kurang optimalnya proses dokumentasi pada status keperawatan di ruang rawat inap
5. Kurang optimalnya SOP pemberian obat
1.4 Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan
Peserta pelatihan dasar CPNS dapat menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA
yaitu : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi untuk mengoptimalkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).

1.4.2 Manfaat
a. Bagi Provinsi
Membantu mewujudkan Sumatera Utara yang Maju, Aman dan
Bermartabat sesuai dengan Visi Provinsi Sumatera Utara dengan
menerapkan prinsip-prinsip ANEKA dalam setiap pelayanan PNS.
b. Bagi OPD
Membantu mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
Muhammad Ildrem
c. Bagi Unit Kerja
Mampu mewujudkan pelayanan prima yang berorientasi pada
kepuasaan masyarakat. Mampu menghasilkan PNS yang bersikap dan
bertindak professional dalam melayani masyarakat serta berdaya saing.
BAB II
IDENTIFIKASI ISU DAN ANALISIS MASALAH
3.1 Identifikasi Isu
Rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di RSJ Prof Dr
Muhammad Ildrem sesuai dengan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)
yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi) dan sesuai dengan peran dan kedudukan ASN dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat
berdasarakan identifikasi isu dengan mempertimbangkan keaktualan, problematik,
kekhalayakan dan kelayakan isu tersebut (metode APKL). Kemudian prioritas isu
ditentukan dengan mengukur tingkat urgensi (urgency), keseriusan masalah
(seriously), dan perkembangan masalah tersebut jikan tidak dipecahkan (growth)
yang dikenal dengan metode USG. Prioritas isu yang telah ditentukan kemudian
diidentifikasi berdasarkan sumber isu, aktor yang terlibat, peran masing-masing
aktor yang terlibat dan keterkaitan dengan mata pelatihan, dan kegiatan-kegiatan
yang digagas untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di RSJ Prof Dr
Muhammad Ildrem.
Daftar isu yang diperoleh dalam lingkungan kerja penulis yang dikatkan
dengan agenda ketiga Pelatihan Dasar CPNS (Manajemen ASN, Whole of
Government (WOG). Setelah dengan konsultasi dengan atasan, mentor, coach dan
rekan kerja penulis, maka ada beberapa isu yang diangkat dalam rancangan
aktualisasi di RSJ Prof Dr Muhammad Ildrem yaitu:

1. Kurang optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri(APD)


2. Kurangnya penerapan komunikasi efektif dalam melakukan asuhan
keperawatan
3. Kurang efektifnya sistem pemulangan pasien
4. Kurang optimalnya proses dokumentasi pada status keperawatan di ruang rawat inap
5. Kurang optimalnya SOP pemberian obat

3.2 Analisis Isu


Dalam penetapan isu terhadap rancangan aktualisasi ini maka diperlukan
analisis terhadap isu jika tidak diambil penyelesaian masalah (problem solving).
Alat bantu penetapan kriteria isu yang digunakan untuk menganalisis isu yaitu:
1. Aktual
Benar – benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
2. Problematik
Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera
solusinya.
3. Kekhalayakan
Isu yang menyangkut kepentingan orang banyak / berdampak pada orang banyak.
4. Layak
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.

Tabel 2.1 Tabel analisa isu dengan metode APKL

Kriteria APKL
No. Isu Keterangan
A P K L
1. Kurang optimalnya penggunaan Alat Memenuhi
Pelindung Diri (APD) perawat di RSJ Prof
Dr Muhammad Ildrem.
2. Kurangnya penerapan komunikasi efektif Memenuhi
dalam melakukan asuhan keperawatan di
RSJ Prof Dr Muhammad Ildrem.
3. Kurang efektifnya sistem pemulangan Memenuhi
pasien di RSJ Prof Dr Muhammad Ildrem.
4. Kurang optimalnya proses dokumentasi pada Memenuhi
status keperawatan di ruang rawat inap di RSJ
Prof Dr Muhammad Ildrem.
5. Kurang optimalnya SOP pemberian obat di Memenuhi
ruang rawat inap di RS Jiwa Prof. Dr.
Muhammad Ildrem

Dari table 2.1 diatas semua isu memenuhi isu kriteria yaitu syarat actual,
kekhalayakan, problematik, dan kelayakan. Dari isu yang telah ditetapkan, semua
isu yang terpilih untuk diangkat akan dianalisis untuk menilai isu mana yang paling
prioritas untuk diselesaikan. Metode selanjutnya untuk menentukan isu adalah
dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). metode
ini merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah berdasarkan skala prioritas
menggunakan skala nilai 1-5, sehingga dapat diketahui urutan kepentingan isu
dengan menggunakan 3 komponen pembanding yaitu (Kotler dkk, 2001) :

1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu semakin
mendesak suatu masalah untuk diselesaikan maka semakin tinggi urgensi masalah
tersebut.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat/dampak jika isu
tersebut tidak segera diselesaikan. Semakin besar dampak isu tersebut maka tingkat
keseriusan semakin tinggi.
3. Growth
seberapa besar isu tersebut berkembang dikaitkan dengan kemungkinan isu akan
semakin memburuk jika dibiarkan.

Metode USG menetapkan urutan prioritas masalah menggunakan metode teknik


scoring (LAN, 2015). Berdasarkan tiga kriteria yang disediakan, isu-isu yang telah
diidentifikasi diukur menggunakan penilaian berdasarkan skala linker 1-5, dengan
rincian sebagai berikut:

1= Sangat tidak tinggi

2= Tidak tinggi

3= Biasa saja

4= Tinggi

5= Sangat tinggi

Nilai dari 5 variabel tersebut akan dijumlahkan, isu yang mempunyai jumlah
nilai terbesar merupakan prioritas utama yang harus diselesaikan. Dengan
menggunakan skala nilai diatas maka penetapan isu yang actual menjadi prioritas
bias dilihat pada tabel dibawah ini ;
Table 2.2 Penilaian kriteria isu dengan USG

USG
No. Isu Total Ranking
U S G
1. Kurang optimalnya 5 5 5 15 I
penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) perawat di RSJ
Prof Dr Muhammad Ildrem.
2. Kurang optimalnya 4 5 5 14 II
pemberian obat sesuai SOP
3. Kurang efektifnya sistem 4 4 5 13 III
pemulangan pasien di RS Jiwa
Prof. Dr. Muhammad Ildrem
4. Kurangnya penerapan 4 4 4 12 IV
komunikasi efektif saat
melakukan asuhan keperawatan
di RS Jiwa Prof. Dr. Muhammad
Ildrem
5. Kurang optimalnya proses 4 3 4 11 V
dokumentasi pada status
keperawatan di ruang rawat inap
di RSJ Prof Dr Muhammad
Ildrem.

Dari keempat isu yang problematik tersebut setelah melalui perhitungan


APKL dan USG ditetapkan isu paling prioritas yaitu “Kurang optimalnya
penggunaan Alat Pelindung Diri perawat di Ruang Anggrek RS Jiwa Prof. Dr.
Muhammad Ildrem” dengan skor 15.

3.3 Penetapan Isu


Berdasarkan hasil analisis APKL dan USG di atas maka isu yang layak diangkat
adalah :
Kurang optimalnya penggunaan APD perawat ruang Anggrek di RS Jiwa Prof. Dr.
Muhammad Ildrem.
3.4 Penetapan Gagasan Kegiatan
Adapun gagasan kegiatan yang bisa dilakukan berdasarkan isu yang dipilih dapat
dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 2.2. Gagasan Kegiatan


NO ISU GAGASAN KEGIATAN
1. Kurang optimalnya penggunaan 1. Melakukan sosialisasi kepada
APD perawat di Ruang Anggrek perawat tentang pentingnya
RS Jiwa Prof. Dr. Muhammad penggunaan APD
Ildrem 2. Membuat poster mengenai APD
3. Berkoordinasi dengan petugas
inventaris barang untuk pengadaan
APD
4. Melakukan evaluasi terhadap
pemakaian APD
3.5 Role Model

Berikut adalah biodata dari Role Model :


Nama :
Tanggal lahir :
Jabatan :
NIP :
Pangkat/Golongan :
Alamat :
Beliau adalah sosok yang menginspirasi bagi saya karena memiliki jiwa
kepemimpian yang tinggi. Beeliau memiliki wibawa, bersikap tegas dan to the
point. Dalam menjalankan tugasnya, beliau selalu mengontrol kegiatan stafnya di
Rumah Sakit. Selain itu, beliau juga selalu siap mendengar keluhan atau
permasalahan yang dihadapi stafnya dan memberikan solusi yang tepat, sehingga
kami sebagai staf Rumah Sakit benar-benar merasakan bahwa beliau mengayomi
kaami.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Nilai-Nilai Dasar PNS
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi menurut Lembaga Administrasi
Negara yang harus di tanamkan kepada setiap ASN, maka perlu di ketahui
indikator-indikator dari kelima kata tersebut yaitu:
3.1.1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban dari seseorang atau
sekelompok orang yang diberi amanat untuk menjalankan tugas tertentu
kepada pihak pemberi amanat. Nilai-nilai akuntabilitas meliputi kejujuran,
integritas, keadilan, cermat dan teliti. ASN yang memiliki akuntabilitas
adalah yang mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik
kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara adil
dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti luas yaitu kecintaan yang wajar terhadap
bangsa dan negara dengan tetap menghormati bangsa lain. ASN dituntut
untuk memiliki perilaku mencintai tanah air dan mengedepankan
kepentingan nasional ditengah persaingan dan peraulan global. ASN dalam
menjalankan tugas-tugasnya senantiasa mengutamakan dan mementingkan
persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok, individu dan
golongan harus disingkirkan. ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya
harus berpegang pada prinsip adil dan netral. Dengan bersikap adil dan
netral, ASN akan mampu menciptakan kondisi yang aman, damai dan
tentram di lingkungan kerjanya dan di masyarakat.

3.1.3 Etika Publik


Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam menjalankan tanggungjawab
pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik, yaitu : memegang teguh
nilai-nilai dalam Ideologi Negara Pancasila, setia dan memepertahankan
UUD 1945 , menjalankan tugas secara professional, menghargai
komunikasi, konsultasi dan kerjasama, mengutamakan pencapaian hasil dan
mendorong kinerja pegawai, memberikan layanan kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan sopan
santun.

3.1.4 Komitmen Mutu


Unsur-unsur dari komitmen mutu adalah efektifitas, efisiensi, inovasi
dan mutu. ASN dituntut untuk memberikan pelayanan publik yang bermutu
sehingga menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah. Faktor-faktor
yang dapat mendorong sekaligus menghambat upaya untuk meningkatkan
kinerja aparatur yang kreatif, inovatif dan komitmen terhadap mutu antara
lain : perubahan pola piker, pergeseran budaya kerja, perbaikan tata kelola
pemerintah. Penyelenggara kerja yang kreatif, inovatif dan berkomitmen
pada mutu akan snagat bermanfaat baik bagi aparatur, institusi maupun
masyarakat yang dilayani. Semua pihak akan merasakan kepuasaan dan nilai
tambah atas layanan yang diberikan.

3.1.5 Anti Korupsi


Anti korupsi adalah tindak pidana yang berhubungan dengan penyuapan,
manipulasi, dan perbuatan-perbuatan lain sebagai perbuatan melawan
hukum yang merugikan atau dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara. Anti korupsi adalah tindakan untuk memberantas
segala perilaku yang melawan norma-norma untuk memperoleh kebutuhan
pribadi. Pendekatan spiritual dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi.
Tanggungjawab spiritual akan menghasilkan niat yang baik sehingga
memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan
mendapatkan hasil terbaik dan dapat dipertanggungjawabkan secara publik.
Nilai-nilai anti korupsi meliputi kejujuran, peduli, mandiri, disiplin,
bertanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani dan jujur.
3.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Terdapat 3 peran dan kedudukan PNS dalam NKRI, yaitu Manajemen ASN,
Whole of Government (WoG) dan Pelayanan Publik. Pembahasan ini berguna
unutk mengidentifikasikan bagaimana peran dan kedudukan PNS dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
3.2.1 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri dari :
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang meenjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh parati politik, hal ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN
serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas
yang dibebankan padanya.

3.2.2 Whole of Government


Whole of Government merupakan sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. WoG juga dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan baik dari sisi
pentaan institusi formal maupun informal, seperti :
1. Penguatan koordinasi antar lembaga
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus
3. Membentuk gugus tugas
4. Koalisi sosial
3.2.3 Pelayanan Publik
Menurut UU No. 5 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dijelaskan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas
barang, jasa dan/atau pelayanan adsministratifyag disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu :
1. Organisasi penyelenggara pelayanan public
2. Penerima layanan (pelanggan)
3. Kepuasaan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).

3.3 Rancangan Aktualisasi


Sesuai dengan nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
diatas, para peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan 09 Tahun 2019
diharapkan dapat membuat rancanagn aktualisasi berdasarkan tupoksinya pada
masing-masing Rumah Sakit, tugas tambahan dari disposisi atasan/pimpinan dan
tugas kreatif yang dibuat .
Dalam merancang aktualisasi, ada beberapa hal yang harus dilakukan sebagai
berikut :
1. Mengidentifikasi, menyusun dan menetapkan isu dan permasalahan yang terjadi
dan harus dipecahkan
2. Mengajukan gagasan pemecahan isu/masalah dengan menyusunnya dalam
daftar rencana kegiatan, tahapan kegiatan dan output kegiatan
3. Mendeskripsikan keterkaitan antara kegiatan yag diusulkan dengan substansi
mata pelatihan Manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik
yang mendasari kegiatan baik secar langsung atau tidak langsung.
4. Mendeskripsikan rencana pelaksanaan kegiatan yang didasari aktualisasi nilai-
nilai dasar PNS dan kontribusi hasil kegiatan.
5. Mendeskripsikan hasil kegiatan yang ditandai oleh sustansi mata pelatihan
terhadap pencapaian Visi, Misi, Tujuan Organisasi dan Penguatan terhadap
Nilai-Nilai Organisasi.

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan dan Nilai Dasar yang akan Diaktualisasikan
NO Rencana Kegiatan Nilai Dasar yang Akan di
Aktualisasikan
1. Melakukan sosialisasi dengan Akuntabilitas, Anti korupsi, Etika
petugas tentang pentingnya Publik, Pelayanan Publik, Komitmen
penggunaan APD Mutu

2. Membuat poster mengenai APD Komitmen Mutu, Akuntabilitas, Etika


Publik
3. Berkoordinasi dengan petugas Etika Publik, Whole of Government,
inventaris barang untuk Akuntabilitas,
pengadaan APD

4. Melakukan evaluasi terhadap Akuntabilitas, Etika Publik, Anti


penggunaan APD korupsi
RANCANGAN AKTUALISASI
Formulir 1. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja/Instansi : RS Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem
Identifikasi Isu :
1. Kurang optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri(APD)
2. Kurangnya penerapan komunikasi efektif dalam melakukan asuhan keperawatan
3. Kurang efektifnya sistem pemulangan pasien
4. Kurang optimalnya proses dokumentasi pada status keperawatan di ruang rawat inap
5. Kurang optimalnya SOP pemberian obat
Isu yang diangkat : Kurang optimalnya penggunaan APD perawat di ruang Anggrek RS Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem
Gagasan Pemecahan Isu :

Tabel 3.2 Rancangan Aktualisasi


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan  Konsultasi dengan Adanya lembar Pelayanan Publik Melakukan sosialisasi Mengadakan sosialisasi
sosialisasi dengan atasan persetujuan tindakan Melakukan sosialisasi mewujudkan misi untuk meningkatkan
petugas tentang  Menyiapkan materi sosialisasi kepada petugas organisasi yaitu : pengetahuan petugas
pentingnya mengenai APD mengenai penggunaan “Mengembangkan sesuai dengan tata nilai
penggunaan APD  Melakukan alat pelindung diri pelayanan kesehatan jiwa organisasi yaitu budaya
sosialisasi tentang adalah bentuk pelayanan dan fisik berdasarkan kerja professional dan
APD kepada para publik. Dimana petugas mutu dan manusiawi dalam
petugas memiliki partisipatif dan profesionalisme” pelayanan
responsive terhadap
pentingnya penggunaan
APD.
Komitmen Mutu
Memberikan
pengetahuan kepada
petugas mengenai
pentingnya penggunaan
APD untuk
meningkatkan mutu
pelayanan
Akuntabilitas
Dengan adanya
sosialisasi maka akan
memberikan kejelasan
mengenai penggunaan
APD di RS.
Anti Korupsi
Petugas akan lebih
peduli terhadap dirinya
dan Lingkungan
sekitarnya.
EtikaPublik
Jujur dalam
melaksanakan semua
kegiatan tanpa adanya
manipulasi

2. Membuat poster  Konsultasi dengan  Adanya saran dan Komitmen Mutu, Berkontribusi dalam Misi Dengan membuat
mengenai APD kepala ruangan/atasan lembar persetujuan Saya memasang poster rumah sakit yaitu poster di dalam
tentang rencana tentang pengadaan agar lebih efektif dan “Pengelolaan tata kelola institusi akan sesuai
pembuatan poster poster efisien bagi petugas rumah sakit yang baik” dengan tata nilai
mengenai APD dalam melaksanakan organisasi membangun
 Membuat rancangan  Tersedianya tugasnya budaya kerja yang
poster mengenai APD rancangan untuk inovatif
pembuatan poster Akuntabilitas,
 Mencetak poster  Dokumentasi Membuat rancangan
 Menempelkan poster tercetaknya poster edukasi yang dapat
dan penempelan memudahkan petugas
poster untuk mengerti dan
mengingat (kejelasan)
pentingnya
menggunakan APD saat
melakukan tindakan.
Etika Publik,
Saat berkonsultasi
tentang materi edukasi
dengan cara
musyawarah bersama
atasan, saya
menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik
dan sopan

3. Berkoordinasi  Melakukan Persetujuan melakukan Whole of Government Melakukan Koordinasi Dengan melakukan
dengan petugas konsultasi dengan koordinasi, Saya berkoordinasi dalam institusi merupakan koordinasi di dalam
inventaris barang atasan dalam rencana komunikasi dan dengan Petugasi profesionalisme dalam institusi akan sesuai
untuk pengadaan kegiatan kerjasama dibuktikan nventaris barang untuk bekerja sesuai dengan misi dengan tata nilai
APD  Menemui petugas dengan lembar melakukan pengadaan Rumah Sakit Jiwa, yaitu : organisasi membangun
inventaris barang persetujuan serta APD Pelaksanaan tata kelola budaya kerja
dengan menjunjung dokumentasi Etika Publik Rumah Sakit yang baik profesional
tinggi etika, tersedianya APD Saat berkonsultasi dan
berperilaku sopan, berkoordinasi dengan
dan mengutarakan petugas inventaris
maksud dan tujuan dengan sikap sopan.
 Melakukan verifikasi Akuntabilitas
ketersediaan APD Seluruh kegiatan harus
di dokumentasikan
sebagai wujud
transparansi.
Dokumentasi merupakan
bentuk kejelasan atau
bukti terlaksananya
suatu kegiatan
4. Melakukan  Konsul mentor,  Disetujuinya lembar Akuntabilitas, Berhubungan dengan vissi Dengan melakukan
evaluasi Konsul kepala ruang cheklist untuk Form cheklist diisi rumah sakit yaitu evaluasi sesuai dengan
terhadap  Pembuatan cheklist monitor dengan penuh tanggung “Menjadi pusat pelayanan tata nilai organisasi
pemakaian APD kepatuhan pemakaian  Cheklist dapat diisi jawab. kesehatan jiwa paripurna membangun budaya
APD dengan mudah oleh Etika Publik, secara professional yang kerja yang
 Kolaborasi dengan kepala tim Saat berkonsultasi terbaik di Sumatera professional.
kepala tim shift dalam  Kepala tim shift siap dengan atasan
melakukan evaluasi mengisi cheklist menjunjung tinggi sikap
kepatuhan kesopanan dan
menghormati
Anti korupsi
saat melakukan
pengisian form checklist
diharapkan bersikap
jujur tanpa ada nya
manipulasi data.
1.4 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.3 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
MINGGU
No. Rencana Kegiatan
I II III IV
1. Melakukan sosialisasi kepada
petugas tentang pentingnya
penggunaan APD

2. Membuat poster mengenai APD

3. Berkoordinasi dengan petugas


inventaris barang untuk pengadaan
APD
4. Melakukan evaluasi perawat dalam
penggunaan APD
BAB IV
PENUTUP
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini akan dilaksanakan di RS
Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem pada rentang waktu antara 25 November 2019
sampai dengan 25 Desember 2019. Dalam rangka aktualisasi ini terdapat 4 kegiatan
baik yang disesuaikan dengan Visi dan Misi RS Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem,
tugas pokok dan fungsi perawat terampil serta berdasarkan nilai-nilai organisasi rumah
sakit sebagai berikut :
1. Melakukan sosialisasi kepada petugas tentang pentingnya penggunaan APD
2. Membuat poster mengenai APD
3. Berkoordinasi dengan petugas inventaris barang untuk pengadaan APD
4. Melakukan evaluasi terhadap pemakaian APD

Ketercapaian seluruh kegiatan di atas tercermin pada beberapa indikator Delapan


nilai dasar profesi ASN. Dengan mengetahui tingkat ketercapaian kegiatan maka akan
dapat dilakukan evaluasi dan identifikasi hal-hal mana saja yang dapat dioptimalkan.
Melalui perencanaan ini diharapkan kelima nilai dasar profesi ASN, yang terdiri dari
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dapat
teraktualisasi secara nyata pada aktivitas kerja sehari-hari. Semoga dengan bimbingan
coach dan atasan yang intensif, seluruh rancangan ini dapat terlaksana dengan baik
sesuai rencana.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Akuntabilitas: Modul Diklat Prajabatan


Golongan II. Jakarta: Lembaga AdmintrasiNegara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan


Golongan II. Jakarta: Lembaga AdmintrasiNegara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik : Modul Diklat Prajabatan


Golongan II. Jakarta: Lembaga AdmintrasiNegara.

Lembaga Administrasi Negara.2014. Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan


Golongan II. Jakarta: Lembaga AdmintrasiNegara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan


Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul Diklat Prajabatan


Golongan II. Jakarta: Lembaga AdmintrasiNegara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole Of Government: Modul Diklat


Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga AdmintrasiNegara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Diklat Prajabatan


Golongan II. Jakarta: Lembaga AdmintrasiNegara

Anda mungkin juga menyukai