Anda di halaman 1dari 59

GELOMBANG X

ANGKATAN 31

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR PNS


DI UPT RSUD DELI SERDANG KABUPATEN DELI
SERDANG

OLEH:
Nareisywari Yudha Kartika, SKM
Penata Muda (III/a)
NIP. 19921119 201903 2 014

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
DI UPT RSUD DELI SERDANG
KABUPATEN DELI SERDANG

NAMA : NAREISYWARI YUDHA KARTIKA, SKM


NIP : 19921119 201903 2 014
PANGKAT/GOLONGAN : PENATA MUDA / III/a
JABATAN : ENTOMOLOG KESEHATAN AHLI PERTAMA
INSTANSI : UPT RSUD DELI SERDANG
Telah diseminarkan pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2019 di hadapan Coach,
Penguji, dan Mentor di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sumatera Utara.

Medan, 18 Oktober 2019

Coach, Penguji, Mentor,

Drs. Ikhwan Faizan Nst, M.AP Ahmat Sopian Lubis, S.Sos dr Erizal Kaban, M.Kes
Pembina Utama Madya Pembina Tingkat I Pembina Tingkat I
NIP. 19620723 198301 1 001 NIP. 19690610 198903 1 004 NIP. 19770108 200312 1 012

Mengetahui
An. KEPALA BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SUMATERA UTARA
Plh. KEPALA BIDANG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJERIAL

Parluhutan Sirait, SH, M.SP


Pembina
NIP. 19620928 198301 1 001

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan


kepada Allah SWT atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul “Upaya Peningkatan
Mutu Pelayanan Rumah Sakit Melalui Pengendalian Vektor Lalat di UPT RSUD
Deli Serdang” dengan baik.
Tujuan dari pembuatan rancangan ini adala sebagai bagian dari tugas
dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Deli Serdang
Golongan III Gelombang X Tahun 2019. Aktualisasi dan Habituasi secara
substansi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara
dengan sikap perilaku ASN dan nilai dasar ASN yang terdiri dari: Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan
dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Dr. Kaiman Turnip, M.Si selaku Kepala BPSDM Provinsi Sumatera Utara
beserta jajarannya selaku penyelenggara Latihan Dasar CPNS.
2. Bapak Yudy Hilmawan, SE, MM selaku Kepala Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Deli Serdang beserta jajarannya yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS.
3. Drs Ikhwan Faizan Nasution, M.AP selaku coach atas semua inspirasi,
dorongan, masukan dan bimbingannya.
4. Bapak Ahmat Sopian Lubis, S.Sos selaku penguji yang turut memberikan
masukan untuk perbaikan rancangan aktualisasi ini.
5. dr Erizal Kaban, M.Kes selaku mentor atas semua arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan
dan diaktualisasikan di instansi.
7. Keluarga besar UPT RSUD Deli Serdang atas dukungan dan kerjasamanya
8. Seluruh Panitia yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan latsar.

iii
9. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Gelombang X Tahun 2019.
10. Bapak, Ibuk, Seto, Nonik dan Wisnu serta segenap keluarga besar yang selalu
mendukung dan mendoakan sepenuh hati demi terciptanya rancangan
aktualisasi ini.

Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan yang membangun dari
berbagai pihak agar membuat rancangan laporan ini menjadi lebih baik. Sehingga
rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan
aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.

Medan, 18 Oktober 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR..................................................................... ............. iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Deskripsi Organisasi .............................................................................. 3
1.2.1 Profil UPT RSUD Deli Serdang ................................................... 3
1.2.2 Visi dan Misi UPT RSUD Deli Serdang ....................................... 4
1.2.3 Nilai-Nilai UPT RSUD Deli Serdang ........................................... 5
1.2.4 Struktur Organisasi UPT RSUD Deli Serdang ............................. 7
1.2.5 Tugas Pokok ................................................................................. 8
1.3 Permasalahan ......................................................................................... 9
1.4 Tujuan dan Manfaat............................................................................... 11
1.4.1 Tujuan............................................................................................ 11
1.4.2 Manfaat......................................................................................... 12
BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
2.1 Identifikasi Isu ....................................................................................... 13
2.2 Analisis Isu ............................................................................................. 13
2.3 Penetapan dan Dampak Isu ..................................................................... 14
2.3.1 Penetapan Isu ................................................................................. 14
2.3.2 Analisis Dampak Isu ..................................................................... 16
2.4 Penetapan Gagasan Kegiatan .................................................................. 16
2.5 Role Model .............................................................................................. 18
2.5.1 Identitas Role Model ...................................................................... 18
2.5.2 Alasan Pemilihan Role Model ........................................................ 18
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Nilai-Nilai Dasar PNS ............................................................................ 19
3.1.1 Akuntabilitas ................................................................................ 19
3.1.2 Nasionalisme ................................................................................ 20
3.1.3 Etika Publik ................................................................................... 21
3.1.4 Komitmen Mutu ............................................................................ 22
3.1.5 Anti Korupsi .................................................................................. 22
3.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI .............................................. 23
3.2.1 Pelayanan Publik ........................................................................... 23
3.2.2 Manajemen ASN .......................................................................... 25
3.2.3 Whole of Government ................................................................... 26
3.3 Rancangan Aktualialisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ....................... 27
3.4 Rencana Jadwal Aktualisasi .................................................................... 51
BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 53

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penilaian Isu Melalui Kriteria APKL ........................................................... 14


Tabel 2.2 Penilaian Isu Melalui Kriteria USG .............................................................. 15
Tabel 2.3 Gagasan Pemecahan Isu dan Kegiatan Kreatif .......................................... 17
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ........................... 27
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ........................................................................... 51

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut undang-undang nomor 5 tahun
2014 merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja pada
instansi pemerintah. Terminologi PNS dilekatkan kepada warga negara yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia nomor 12 tahun
2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS mengharuskan setiap CPNS menjalani
pendidikan dan pelatihan dalam masa percobaan yang dilakukan secara
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang.
Selain itu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan
bahwa salah satu jenis diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai
bagian dari ASN yang profesional seperti tersebut di atas adalah Diklat
Prajabatan. Diklat ini mengedepankan penguatan nilai-nilai dasar profesi PNS
dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Kompetensi inilah yang
kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS
yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat
serta berdaya saing.
Pegawai ASN berfungsi sebagai : 1) Pelaksana kebijakan publik; 2)
Pelayan publik; dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi-fungsi ASN ini
harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik. Dalam menjalankan fungsinya,
seorang ASN harus selalu memegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai
dasar ANEKA yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi. ASN juga mempunyai kedudukan peran
yaitu : 1) Manajemen ASN; 2) Whole of Government; 3) Pelayanan Publik.

1
Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat berfungsi sebagai tempat
pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan. Rumah sakit memiliki peran
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang
bermutu dan sesuai standar yang sudah ditentukan.
Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelayan publik yang
bekerja di rumah sakit pemerintah, diharapkan dapat memenuhi hak pasien
untuk memperoleh kesehatan. Selain itu, pelayanan publik dijalankan melalui
pajak yang dibayarkan oleh warga negara yang artinya, seorang ASN harus
mengikuti kehendak masyarakat sebagai tuan dan pengguna layanan.
Penyakit tular vektor merupakan penyakit yang menular melalui hewan
perantara (vektor). Menurut Permenkes No 374 Tahun 2010, penyakit tular
vektor hingga kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia
dengan angka kesakitan dan kematian yang cukup tinggi dan berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Pengendalian Vektor adalah semua
kegiatan atau tindakan yang ditujukan untuk menurunkan populasi vektor
serendah mungkin, sehingga keberadaannya tidak lagi berisiko untuk
terjadinya penularan penyakit di suatu wilayah. Strategi pengendalian vektor
secara garis besar meliputi pengamatan, penyelidikan, menentukan metode
pengendalian, serta monitoring dan evaluasi.
Rumah sakit sebagai institusi yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat dapat
menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya
pencemaran lingkungan. Adanya lalat yang berkeliaran di rumah sakit
berpotensi menjadi vektor mekanik dalam menyebarkan berbagai macam
bibit penyakit artinya lalat membawa atau memindahkan penyakit dari satu
tempat ke tempat lain. Beberapa agen penyakit yang dapat ditularkan oleh
lalat antara lain protozoa, cacing, bakteri, virus dan fungi. Potensi yang tinggi
dari lalat dalam menyebarkan agen penyakit didukung oleh kemampuan
reproduksi yang tinggi, jarak terbang yang jauh dan perilaku memuntahkan
sebagian makanan (regurgitasi) dan buang kotoran (defekasi) saat hinggap

2
dan makan. Penyakit lambung dan usus (enterogastrik) pada manusia seperti
disentri, salmonellosis (thypoid, parathypoid fever), enteritis, keracunan
makanan dan cholera juga dapat ditularkan oleh lalat.
Angka kepadatan lalat adalah salah satu indikator tingkat derajat
kesehatan dan kebersihan serta merupakan salah satu cara yang digunakan
untuk mengetahui perlu tidaknya dilakukan pengendalian lalat di suatu
tempat. UPT RSUD Deli Serdang telah melakukan pengendalian vektor lalat
untuk memberikan pelayanan yang baik di rumah sakit, namun dirasa masih
belum optimal dikarenakan belum adanya monitoring dan evaluasi
pengendalian vektor secara rutin. Salah satu cara untuk dapat mengetahui
fluktuasi kepadatan vektor dan efektifitas pengendalian vektor adalah dengan
cara melakukan pengamatan rutin dan pengendalian berdasarkan sumber
masalah. Dengan adanya pengamatan dan survei kepadatan vektor lalat
secara rutin maka diharapkan dapat tercapai pengendalian vektor lalat yang
terintegrasi sehingga standar baku mutu kesehatan lingkungan dalam lingkup
UPT RSUD Deli Serdang dapat tercapai.

1.2. Visi, Misi dan Tupoksi

Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang merupakan Unit


Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah Dinas Kesehatan
Kabupaten Deli Serdang, terletak di Provinsi Sumatera Utara berdasarkan
Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 445/1311/DIS PM
PPTSP/6/VI.3/VII/2018 tentang Pemberian Izin Operasional Rumah Sakit
Umum dengan Klasifikasi. UPT Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang
menjadi rumah sakit pendidikan bagi calon dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/I/1121.2017
tanggal 20 April 2017 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Deli
Serdang Sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Untuk Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Saat ini Rumah
Sakit Umum Daerah Deli Serdang adalah satu-satunya rumah sakit umum

3
milik Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan merupakan Pusat Rujukan
Pelayanan dengan status Kelas B Pendidikan. Berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1069/MENKES/SK/XI/2008. Pada Desember 2016 UPT RSUD Deli
Serdang telah menerima sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Nomor :
KARS-Sert/361/XII/2016 dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
UPT RSUD Deli Serdang berada di Jalan Thamrin No 126 Lubuk
Pakam, berjarak sekitar 29 km dari Ibu Kota Sumatera Utara (Medan)
dengan jarak tempuh ± 30 menit.
UPT Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang mempunyai jumlah
tempat tidur sebanyak 218 buah yang didukung dengan jumlah pegawai
per Januari 2019 sebanyak 672 orang dengan pelayanan yang diberikan
adalah sebagai berikut Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Rawat Jalan,
Pelayanan Rawat Inap, Pelayanan Bedah/Kamar Operasi, Pelayanan
Kebidanan/PONEK, Pelayanan Perawatan Intensif, Pelayanan VCT,
Pelayanan TB MDR-DOTS, Pelayanan Radiologi, Pelayanan
Laboratorium Patologi Klinik, Pelayanan Patologi Anatomi, Pelayanan
Bank Darah, Pelayanan Rehabilitasi Medik, Pelayanan Farmasi, Pelayanan
Gizi, Pelayanan Loundry, Pelayanan Rekam Medis, Pelayanan
Administrasi Manajemen, Pelayanan Pemulasaran Jenazah, Pelayanan
Ambulance dan Mobil Jenazah, Pelayanan Pengelolaan Limbah, dan
Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.

1.2.1. Visi
Visi dan Misi UPT RSUD Deli Serdang ditetapkan Berdasarkan
Surat Keputusan Direktur UPT RSUD Deli Serdang tentang Penetapan Visi
dan Misi UPT RSUD Deli Serdang Nomor : 403/800-RSUD/SK/V/2017
Tanggal 5 Mei 2017.
Visi UPT RSUD Deli Serdang adalah :
“Menjadi rumah sakit pendidikan yang berdaya saing dengan
mengutamakan pelayanan professional, inovatif dan berbudaya menuju
rumah sakit berstandar internasional.”

4
1.2.2. Misi

Visi UPT RSUD Deli Serdang diwujudkan melalui misi sebagai


berikut :
1. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia melalui
pendidikan, pelatihan dan penelitian secara berkesinambungan.
2. Mengembangkan pelayanan unggulan untuk meningkatkan daya saing
serta membangun jejaring dengan institusi lain dalam pelayanan
kesehatan.
3. Mengedepankan rasa kemanusiaan serta pengabdian dalam melayani
masyarakat.
4. Menyediakan sarana dalam mendidik mahasiswa fakultas kedokteran
menjadi dokter yang memiliki kompetensi medik, kepekaan sosial dan
berguna bagi nusa dan bangsa.
1.2.3. Tugas Pokok
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
No 18 tahun 2000 tentang Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan dan
Angka Kreditnya, tugas pokok Entomolog Kesehatan yaitu melaksanakan
pengamatan, penyelidikan, pemberantasan dan pengendalian terhadap
vektor penyakit untuk mencegah penularan penyakit, serta terhadap
serangga pengganggu untuk meningkatkan kenyamanan hidup manusia dan
lingkungannya.
Kegiatan Entomolog Kesehatan dalam sub unsur pemberantasan
vektor antara lain :
1. Melaksanakan persiapan pelaksanaan kegiatan
entomologi/pemberantasan vektor;
2. Melaksanakan pengamatan vektor dan serangga pengganggu;
3. Melaksanakan penyelidikan vektor dan serangga pengganggu;
4. Melaksanakan uji coba pengendalian/pemberantasan vektor dan
serangga pengganggu;
5. Melaksanakan pemberantasan/pengendalian vektor dan serangga
pengganggu;
6. Melaksanakan pencarian dan penemuan/surveilan pendarita;
7. Melaksanakan pengobatan penderita;
8. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan entomologi
kesahatan dan pemberantasan/pengendalian vektor serta serangga
pengganggu;
9. Membuat perencanaan materi peningkatan pemberdayaan masyarakat
dalam kegiatan entomologi kesehatan/pemberantasan vektor;
10. Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan entomologi
kesehatan/pemberantasan vektor;
11. Menggerakkan dan mengarahkan kelompok potensial dan masyarakat
dalam kegiatan entomologi kesehatan/pemberantasan vektor;
12. Melakukan pemantauan dan evalusi pemberdayaan masyarakat dalam
kegiatan entomologi kesehatan/pemberantasan vektor.

1.2. 4. Nilai-Nilai Organisasi UPT RSUD Deli Serdang

Janji Layanan :
“3 S”
Sambut dengan senyuman
Sapa dengan ramah
Sentuh dengan kasih dan sayang
Nilai-Nilai :
Kita kembangkan dan wujudkan pikiran, ucapan serta tindakan
untuk membangun budaya kerja yang berlandaskan pada 3 (tiga) sendi,
yaitu :
1. Profesionalisme
 Bekerja secara baik dan giat.

 Berkemampuan memadai untuk melakukan tugas.

 Bermodal ilmu pengetahuan dengan semangat ilmu yang kuat.

 Perhitungan yang matang serta berani mengambil risiko.

2. Integritas
 Dilandasi iman dan taqwa, jujur, ikhlas dan setia, rela berkorban.

 Menunjukkan pengabdian, tertib dan disiplin.

 Tegar dan bertanggung jawab.

5
 Lapang hati dan bijaksana.

3. Kerjasama
 Menghormati dan menghargai pendapat orang lain.

 Memupuk saling pengertian dengan sesama rekan sekerja.

 Memahami dan menghayati dirinya sebagai bagian dari sistem.

6
Struktur Organisasi UPT RSUD Deli Serdang

7
1.3. Permasalahan
Lingkungan yang sehat, bersih dan bebas dari vektor penyakit
merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang pelayanan
kesehatan yang prima di rumah sakit. Seorang Entomolog Kesehatan
diharapkan dapat melaksanakan fungsi dalam melakukan pengamatan,
penyelidikan, pemberantasan dan pengendalian terhadap vektor penyakit
untuk mencegah penularan penyakit sesuai dengan nilai-nilai dasar PNS
yaitu ANEKA.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di UPT RSUD Deli
Serdang, beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pengendalian vektor
antara lain : Kurang optimalnya pengendalian beberapa vektor yang dapat
menularkan penyakit yaitu vektor nyamuk, lalat dan kecoa. Syarat vektor
dapat hidup berdampingan dengan manusia adalah adanya makanan, air dan
tempat bersembunyi. Ketiga syarat tersebut terpenuhi di lingkungan UPT
RSUD Deli Serdang. Maka sangat memungkinkan adanya vektor di
lingkungan rumah sakit, sehingga perlu dilakukan pengendalian yang tepat
agar vektor tersebut tidak menimbulkan kerugian baik pada pasien, keluarga
pasien maupun pegawai rumah sakit.
Pembersihan tempat penampungan air khususnya di kamar mandi rumah
sakit sudah dilakukan secara rutin, namun penulis merasa ada tempat-tempat
potensial lain yang dapat menampung air dan dapat dijadikan tempat
perkembangbiakan nyamuk di sekitar lingkungan rumah sakit contohnya
genangan air bekas AC (Air Conditioner), wadah yang dapat menampung air
hujan yang kurang diperhatikan dan selokan yang tergenang. Perlu dilakukan
pengamatan secara teliti dan menyeluruh untuk mengurangi bahkan
menghilangkan tempat potensial perkembangbiakan nyamuk. Penyakit yang
dapat ditularkan oleh nyamuk antara lain demam berdarah, filariasis, malaria
dan chikungunya. Adanya pasien yang menderita penyakit tersebut dan
adanya vektor perantara akan memperbesar potensi penularan penyakit yang
telah disebutkan tadi. Diharapkan dengan adanya pengamatan dan intervensi
terhadap tempat potensial perkembangbiakan nyamuk, maka dapat
mengurangi populasi vektor nyamuk di UPT RSUD Deli Serdang.

9
Selain permasalahan mengenai nyamuk penulis juga mengamati bahwa
pengendalian lalat di UPT RSUD Deli Serdang juga belum optimal. Selama
ini tidak ada perhatian khusus terhadap vektor lalat, namun pihak rumah
sakit sudah berusaha untuk menghindarkan kontak lalat dengan manusia
maupun makanan yang akan diberikan kepada pasien. Di instalasi gizi juga
sudah diberlakukan jadwal pengambilan sampah organik sisa bahan
masakan yaitu sehari dua kali, namun penulis mengamati bahwa masih ada
investasi lalat terutama di sekitar instalasi gizi. Sampah organik merupakan
habitat yang disukai oleh lalat. Adanya lalat yang berkeliaran di rumah sakit
berpotensi menjadi vektor mekanik dalam menyebarkan berbagai macam
penyakit pada manusia seperti disentri, salmonellosis (thypoid, parathypoid
fever), enteritis, keracunan makanan dan cholera juga dapat ditularkan oleh
lalat. Dapat dibayangkan masalah yang akan terjadi jika lalat sampai
mencemari makanan yang akan diberikan kepada pasien. Dengan adanya
pengamatan dan survei kepadatan vektor lalat secara rutin maka diharapkan
dapat tercapai pengendalian vektor lalat yang terintegrasi sehingga populasi
lalat dapat terpantau dan dikendalikan.
Pemasalahan lain yang dapat diidentifikasi oleh penulis berdasarkan
pengamatan adalah adanya potensi investasi kecoa terutama di instalasi gizi
UPT RSUD Deli Serdang. Tempat yang disukai kecoa adalah dapur dan area
persiapan makanan lain karena mereka akan mendapat sumber makanan dari
tumpahan bahan makanan dan memiliki akses untuk mendapatkan air.
Adapaun tempat persembunyian kecoa yang memungkinkan adanya investasi
kecoa di instalasi gizi adalah retakan dinding, perabotan dapur yang tidak
sering digunakan, lemari dapur, bawah wastafel dan saluran air. Kecoa
berkontribusi dalam kontaminasi makanan, perkembangbiakan bakteri
penyebab penyakit, beberapa literature menyebutkan bahwa kecoa dapat
menimbulkan reaksi alergi seperti ruam, bersin dan mata berair. Selain itu
kecoa juga dapat memperburuk kondisi orang yang terkena asma. Serangga
ini dapat memindahkan beberapa mikro organisme patogen antara lain,
Streptococcus, Salmonella dan lain-lain sehingga mereka berperan dalam
penyebaran penyakit antara lain disentri, diare, Cholera dan virus hepatitis A.

10
Penularan penyakit dapat terjadi melalui organisme patogen sebagai bibit
penyakit yang terdapat pada sampah atau sisa makanan, dimana organisme
tersebut terbawa oleh kaki atau bagian tubuh lainnya dari kecoa, kemudian
melalui organ tubuh kecoa, organisme sebagai bibit penyakit tersebut
menkontaminasi makanan. Kecoa biasanya aktif di malam hari ketika sudah
tidak terdapat aktifitas manusia, namun jika terlihat kecoa berkeliaran di
siang hari itu artinya populasi kecoa sangat banyak. Di instalasi gizi UPT
RSUD Deli Serdang berdasarkan informasi staf, tidak terdapat kecoa yang
berkeliaran di siang hari namun mengingat perilaku hidup kecoa yang aktif di
malam hari maka perlu kiranya dilakukan pengamatan terkait investasi kecoa
di UPT RSUD Deli Serdang terutama di instalasi gizi. Dengan pengamatan
yang menyeluruh diharapkan tidak ada lagi investasi kecoa yang dapat
menimbulkan kerugian bagi manusia.
Dari permasalahan tersebut diatas maka diharapkan adanya
penyelesaiaan masalah yang bisa dilakukan melalui kegiatan – kegiatan yang
kreatif yang memiliki nilai – nilai profesi ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi ditambah lagi
Manajemen ASN, Pelayanan Publik serta Whole Of Government dan tidak
melanggar peraturan perundang – undangan yang telah ditetapkan.

1.4. Tujuan dan Manfaat


1.4.1. Tujuan Aktulasisasi
Berdasarkan latas belakang di atas pelaksanaan aktualisasi melalui
agenda habituasi ini memiliki beberapa tujuan yang dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1. Menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA dalam melaksanakan
tugas dan fungsi dalam jabatan entomolog kesehatan ahli pertama di
unit kerja UPT RSUD Deli Serdang.
2. Menerapkan kedudukan dan peran PNS dalam melaksanakan tugas dan
fungsi dalam jabatan entomolog kesehatan ahli pertama di unit kerja
UPT RSUD Deli Serdang.

11
3. Membentuk PNS sebagai pelayan publik yang profesional,
berkarakter dan berdaya saing global berdasarkan pemahaman
terkait inovasi pada bidang teknologi, informasi dan komunikasi.

1.4.2 Manfaat Aktualisasi


Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar ASN serta
aktualisasi peran dan kedudukan PNS adalah sebagai berikut :

1.4.2.1 Manfaat Bagi Peserta


Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN berupa ANEKA dalam
melaksanakan tugas jabatan entomolog kesehatan ahli pertama serta
membiasakan diri terhadap pemahaman mengenai manajemen ASN,
pelayanan publik, dan WoG. Peserta juga mampu memahami,
menginternalisasi, dan melakukan implementasi nilai-nilai tersebut
melalui proses aktualisasi pada unit kerja UPT RSUD Deli Serdang.
Selain itu, peserta dapat memahami kegunaan proses agenda habituasi
dan aktualisasi pada visi dan misi organisasi dalam hal ini unit kerja
peserta.

1.4.2.2 Manfaat Bagi Organisasi


1. Menjadi bahan referensi Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia untuk meningkatkan mutu kegiatan latihan dasar CPNS
Golongan III angkatan selanjut dan turut membantu peningkatan
pengetahuan dan keterampilan CPNS peserta latihan dasar angkatan
berikutnya.
2. Memberikan solusi terhadap isu yang berkembang dan menanamkan
nilai-nilai dasar ANEKA ASN pada unit kerja UPT RSUD Deli
Serdang sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat sesuai visi dan misi organisasi.

12
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH

2.1 Identifikasi Isu


Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada poin 1.3 pada
bab sebelumnya, penulis telah mendapatkan gambaran terkait isu yang
perlu diselesaikan, antara lain :

1. Kurang optimalnya pengendalian vektor nyamuk di UPT RSUD Deli


Serdang.
2. Kurang optimalnya pengendalian vektor lalat di UPT RSUD Deli
Serdang.
3. Kurang optimalnya pengendalian vektor kecoa di UPT RSUD Deli
Serdang.

2.2 Analisis Isu


Isu-isu yang telah diidentifikasi tersebut di atas perlu dianalisis lebih
lanjut untuk mengetahui apakah isu tersebut memenuhi kriteria isu dengan
menggunakan alat analisis kriteria isu APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Layak). Keempat kriteria dalam analisis kriteria APKL yang
digunakan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang terjadi
2. Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang
kompleks sehingga butuh dicarikan solusi permasalahannya.
3. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
4. Layak artinya isu yang diangkat realistis dan masuk akal untuk
dipecahkan masalahnya.

13
Tabel 2.1 Penilaian Isu dengan Kriteria APKL
KRITERIA ISU
NO ISU
A P K L

Kurang optimalnya pengendalian vektor nyamuk di UPT


1 √ √ √ √
RSUD Deli Serdang.
Kurang optimalnya pengendalian vektor lalat di UPT
2 √ √ √ √
RSUD Deli Serdang.
Kurang optimalnya pengendalian vektor kecoa di UPT
3 √ √ √ √
RSUD Deli Serdang.
Keterangan:
A : Aktual K : Kekhalayakan
P : Problematik L : Layak

Berdasarkan alat bantu penetapan isu diatas dapat disimpulkan


bahwa semua isu tersebut memenuhi kriteria APKL dan oleh karena itu
layak diangkat sebagai isu.

2.3 Penetapan Isu dan Dampak


2.3.1 Penetapan Isu
Berdasarkan hasil dari analisis isu menggunakan metode APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) pada Tabel 2.1, terdapat tiga
isu yang memenuhi kriteria untuk diangkat menjadi isu. Isu tersebut
kemudian akan dianalisis untuk menetapkan masalah prioritas
menggunakan metode USG. USG digunakan untuk menilai isu berdasarkan
3 aspek, yaitu:
1. Urgency artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera
dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti.
2. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu untuk segera dibahas
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
3. Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.
Masing-masing aspek pada metode USG diberikan nilai berdasarkan
skala Likert (1-5) dengan rincian sebagai berikut: 1 = sangat kecil; 2 = kecil;
14
3 = sedang; 4 = besar; 5 = sangat besar. Skor pada masing-masing aspek
metode USG kemudian dijumlahkan dimana isu yang menjadi prioritas
adalah isu dengan jumlah skor tertinggi dibandingkan isu lainnya
Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Penilaian Isu Melalui Kriteria USG


PENILAIAN ISU TOTAL
NO ISU PRIORITAS
U S G SKOR
Kurang Optimalnya pengendalian
1 vektor nyamuk di UPT RSUD Deli 3 5 5 13 II
Serdang.
Kurang Optimalnya pengendalian
2 vektor lalat di UPT RSUD Deli 4 5 5 14 I
Serdang.
Kurang Optimalnya pengendalian
3 vektor kecoa di UPT RSUD Deli 2 5 4 11 III
Serdang.

Berdasarkan penilaian isu menggunakan metode USG pada Tabel 2.2


dapat disimpulkan bahwa isu yang dianggap layak untuk dicari solusinya adalah
“Kurang optimalnya pengendalian vektor lalat di UPT RSUD Deli Serdang”
dengan skor 14.

15
2.3.2 Dampak Isu
Berdasarkan hasil analisis isu dengan metode USG pada Tabel 2.2, isu
yang menjadi prioritas atau isu terpilih adalah : “Kurang optimalnya
pengendalian vektor lalat di UPT RSUD Deli Serdang”. Isu ini perlu diatasi
dan jika intervensi terhadap isu tersebut tidak dilakukan maka akan muncul
beberapa dampak, antara lain :
 Peningkatan risiko penularan penyakit melalui vektor lalat.

 Tidak adanya sistem kewaspadaan dini terhadap peningkatan populasi
lalat.

 Tidak ada menitoring dan evaluasi upaya pengendalian lalat.

 Tidak diketahui apakah standar baku mutu lingkungan sudah tercapai.

 Lingkungan rumah sakit akan terlihat kumuh dan mengurangi estetika.

 Menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan UPT RSUD
Deli Serdang.

 Tidak terlaksananya visi UPT RSUD Deli Serdang yaitu menjadi rumah
sakit pendidikan yang berdaya saing dengan mengutamakan pelayanan
professional, inovatif dan berbudaya menuju rumah sakit berstandar
internasional; dan misi no 3 yaitu : Mengedepankan rasa kemanuasiaan
serta pengabdian dalam melayani masyarakat.

2.4 Penetapan Gagasan Kegiatan


Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan dua metode yaitu APKL
dan metode USG maka penulis mengangkat isu “Kurang optimalnya
pengendalian vektor lalat di UPT RSUD Deli Serdang”, untuk segera
diatasi. Sesuai dengan tugas pokok, maka penulis menetapkan gagasan
kreatif dan kegiatan kreatif pemecahan isu sebagaimana tersebut pada
Tabel 2.3 berikut :

16
Tabel 2.3 Gagasan Pemecahan Isu dan Kegiatan Kreatif
Gagasan Kreatif
No Isu Kegiatan Kreatif
Pemecahan Isu
1 Kurang Optimalisasi 1. Pembuatan SPO pengamatan
optimalnya pengendalian vektor dan survei kepadatan lalat di
lalat yang terintegrasi di
pengendalian UPT RSUD Deli Serdang.
UPT RSUD Deli
vektor lalat di Serdang 2. Melakukan pemetaan wilayah
UPT RSUD Deli potensial terdapat vektor lalat
Serdang dalam lingkup UPT RSUD Deli
Serdang.
3. Mempersiapkan instrumen
pengamatan dan survei
kepadatan lalat di UPT RSUD
Deli Serdang.
4. Melakukan pengamatan dan
survei kepadatan vektor lalat di
UPT RSUD Deli Serdang.
5. Melakukan analisis dan
pelaporan hasil pengamatan dan
survei kepadatan lalat di UPT
RSUD Deli Serdang.
6. Melakukan upaya pengendalian
vektor lalat di UPT RSUD Deli
Serdang.
7. Monitoring dan evaluasi upaya
pengendalian vektor lalat di
UPT RSUD Deli Serdang.

17
2.5 Role Model
2.5.1 Identitas Role Model
Nama: dr Hanip Fahri, MM. M.Ked (KJ), Sp. KJ
Jabatan : Direktur UPT RSUD Deli Serdang
Pendidikan : Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa
Pangkat : Pembina Tk I
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 10 November 1971
Agama : Islam

2.5.2 Alasan Pemilihan Role Model


Alasan utama saya memilih Direktur UPT RSUD Deli Serdang
sebagai role model dalam rancangan aktualisasi ini karena dr Hanip Fahri
Sp.KJ memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Direktur selalu memberikan
motivasi untuk melakukan pelayanan maksimal kepada pasien.

Direktur juga selalu mendukung kegiatan-kegiatan inovasi dari


petugas kesehatan lainnya untuk mempercepat penyelesaian masalah baik
masalah kesehatan masyarakat dan masalah kesehatan perorangan demi
tercapainya visi dan misi UPT RSUD Deli Serdang. Beliau memberikan
teladan yang baik dari segi kehadiran, disiplin dalam melaksanakan tugas,
memiliki sifat yang mengayomi dan ramah kepada staf. Beliau juga selalu
memberikan dukungan serta semangat dalam melaksanakan tugas.

18
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Nilai-Nilai Dasar PNS


Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai
dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar
yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang harus
di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator
dari kelima kata tersebut, yaitu:

3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar,
namun seringkali kita susah untuk membedakannya dengan
responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal
tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan
dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/institusi.
19
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d Tanggung Jawab
Tanggung Jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
akan melahirkan akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang
baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya
dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran
dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun
organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.

3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain

20
sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa
yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme
merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan
persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap
rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai
bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah
diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.

3.1.3 Etika Publik


Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau
apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik,
etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;

21
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

3.1.4 Komitmen Mutu


Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara
lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan pemborosan.
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
pembaharuan. Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi
di sekitarnya.
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk menurut persepsi individu
terhadap produk atau jasa. Sehingga sangat penting dilakukan
perencanaan mutu termasuk membuat standar mutu (mulai dari input,
proses sampai hasil) yang akan menjadi pedoman dalam proses
implementasi, sampai ke pengawasan dan perbaikan mutu.

3.1.5 Anti Korupsi


Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara
atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak

22
pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
b. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan
orang lain;
c. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
d. Tanggung Jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang
kita kerjakan dalam bentuk apapun;
e. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya
target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk
korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih
kecil;
f. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas
terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
g. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
h. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-
undung yang mengatur;
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan
maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

3.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


3.2.1 Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

23
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain
atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip
mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik
yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk
mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut

24
dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang
sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan
dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan
akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok
yang kuat.

3.2.2 Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan


Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut makan ASN berfungsi
sebagai :
25
a. Pelaksana kebijakan publik;
b. Pelayan publik; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa.

3.2.3 Whole of Government


Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Terdapat beberapa
cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan baik dari sisi penataan
institusi formal maupun informal, antara lain :
a. Penguatan Koordinasi Antar Lembaga
Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga yang
dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable. Jumlah lembaga
yang rasional akan mempermudah dalam melakukan koordinasi.
b. Membentuk Lembaga Koordinasi Khusus
Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan status kelembagaan
setingkat lebih tinggi atau setidaknya setara dengan kelembagaan yang
dikoordinasikannya.
c. Membentuk Gugus Tugas
Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar
sumber daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut
sementara dari lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam
proses koordinasi.
d. Koalisi Sosial
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk
pelembagaan khusus dalam koordinasi ini.

26
3.3 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

Unit kerja : UPT RSUD Deli Serdang


Identifikasi isu :
1. Kurang optimalnya pengendalian vektor nyamuk di UPT RSUD Deli Serdang.
2. Kurang optimalnya pengendalian vektor lalat di UPT RSUD Deli Serdang.
3. Kurang optimalnya pengendalian vektor kecoa di UPT RSUD Deli Serdang.
Isu Yang Akan diangkat : Kurang optimalnya pengendalian vektor lalat di UPT RSUD Deli Serdang.

Gagasan kreatif pemecahan isu: Optimalisasi pengendalian vektor lalat yang terintegrasi di UPT RSUD Deli Serdang.

Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

1 Pembuatan SPO 1. Meminta arahan dan Output dari kegiatan ini Agenda III Pembuatan SPO ini Pembuatan SPO
pengamatan dan saran dari atasan dalam adalah Manajemen ASN dilakukan agar ada dilakukan dengan
survei kepadatan pembuatan SPO tersedianya SPO pengamatan panduan dalam sungguh-sungguh dengan
lalat di UPT 2. Mengumpulkan data dan survei kepadatan lalat di Agenda II melakukan survei dalam memperhatikan referensi
RSUD Deli penunjang/referensi yang UPT RSUD Deli Serdang Akuntabilitas : teliti, rangka pengendalian lalat, relevan dan masukan dari
Serdang. relevan dalam merancang detail, akurat untuk menciptakan atasan maupun teman
SPO (Saya akan berusaha lingkungan rumah sakit sejawat agar hasil SPO
3. Membuat SPO membuat SPO dengan teliti yang sehat dan sesuai berkualitas dan dapat

27
1 2 3 4 5 6 7
pengamatan dan survei dan detail sehingga SPO standar. Kegiatan ini akan dilaksanakan di rumah
kepadatan lalat yang saya buat jelas tujuan memberikan kontribusi sakit. Kegiatan ini akan
4. Pengesahan SPO dan prosedurnya, tidak pada visi dan misi rumah memberikan penguatan
5. Mensosialisasikan SPO ambigu dan mudah sakit yaitu : nilai organisasi yaitu :
pada pihak yang terkait dimengerti serta  Menjadi rumah sakit Profesionalisme (bekerja
dan teman sejawat dilaksanakan) pendidikan yang secara baik dan giat;
berdaya saing dengan berkemampuan memadai
Nasionalisme : kerja mengutamakan untuk melakukan tugas,
sama, musyawarah, pelayanan professional, bermodal ilmu
transparan inovatif dan berbudaya pengetahuan dengan
(Dalam membuat SPO saya menuju rumah sakit semangat ilmu yang kuat)
akan bekerja sama dan berstandar Integritas (dilandai iman
bermusyawarah baik internasional. dan taqwa, jujur, ikhlas
dengan atasan maupun  Mengedepankan rasa dan setia, rela berkorban;
teman sejawat untuk dapat kemanusiaan serta menunjukan pengabdian,
membuat SPO yang baik. pengabdian dalam tertib dan disiplin; tegar
Kemudian saya akan melayani masyarakat. dan bertanggung jawab)
mensosialisasikan SPO Kejasama (mengormati
secara jelas dan transparan dan menghargai pendapat
kepada pihak pihak yang orang lain; memahami

28
1 2 3 4 5 6 7
terkait dalam pengendalian dan menghayati dirinya
vektor) sebagai bagian dari
sistem)
Etika Publik : sopan;
santun; menghargai
komunikasi, konsultasi
dan kerja sama
(Dalam meminta saran dan
arahan dari atasan saya
akan bersikap sopan dan
berbicara dengan santun.
Saya akan berusaha
berkomunikasi dengan baik
agak mendapat kesepatakan
dalam rangka membuat
SPO)

Komitmen Mutu : efektif,


efisien, orientasi mutu
(Saya akan berusaha

29
1 2 3 4 5 6 7
membuat SPO yang sesuai
dengan pedoman
pengendalian dengan
mempertimbangkan
referensi yang relevan agar
SPO yang saya buat efektif
dan efisien untuk
dilaksanakan serta memiliki
kualitas yang baik)
2 Melakukan 1. Meminta arahan dan Output dari kegiatan ini Agenda III Peta titik potensial vektor Pembuatan peta dilakukan
pemetaan wilayah saran kepada atasan adalah Manajemen ASN dan lalat akan mempermudah dengan teliti dan detail
potensial terdapat sebelum melakukan tersedia peta titik potensial Whole of Government dalam melakukan kontrol sebagai bentuk
vektor lalat dalam kegiatan terdapat vektor lalat UPT terhadap habitat vektor profesionalisme dan
lingkup UPT 2. Meminta ijin untuk RSUD Deli Serdang Agenda II yang pada akhirnya kreatifitas serta dengan
RSUD Deli melakukan pengamatan Akuntabilitas : diharapkan pengendalian bekerjasama dengan unit
Serdang. titik potensial vektor profesional, teliti lalat di rumah sakit dapat lain. Kegiatan ini akan
lalat di unit terkait (Saya akan melakukan terlaksana dengan baik. menguatkan nilai
3. Melakukan pengamatan pemetaan dengan sungguh- Kegiatan ini akan organisasi yaitu :
wilayah potensial sungguh dan teliti, sehingga memberikan kontribusi Profesionalisme (bekerja
vektor lalat tidak ada titik potensial pada visi dan misi rumah secara baik dan giat;

30
1 2 3 4 5 6 7 777

4. Membuat peta titik vektor lalat yang sakit yaitu berkemampuan memadai
potensial terdapat terlewatkan. Saya akan  Menjadi rumah sakit untuk melakukan tugas,
vektor lalat menuangkan hasil pendidikan yang bermodal ilmu
pengamatan tersebut dalam berdaya saing dengan pengetahuan dengan
bentuk peta sebaran titik mengutamakan semangat ilmu yang kuat)
potensialvektor lalat pelayanan professional, Integritas (dilandai iman
sebagai bentuk laporan inovatif dan berbudaya dan taqwa, jujur, ikhlas
telah dilaksankannya menuju rumah sakit dan setia, rela berkorban;
kegiatan) berstandar menunjukan pengabdian,
internasional. tertib dan disiplin; tegar
Nasionalisme : kerja  Mengedepankan rasa dan bertanggung jawab)
sama, musyawarah kemanusiaan serta Kejasama (mengormati
(Dalam melakukan pengabdian dalam dan menghargai pendapat
pemetaan saya akan bekerja melayani masyarakat. orang lain; memahami
sama dan bermusyawarah dan menghayati dirinya
baik dengan atasan, sebagai bagian dari
maupun teman sejawat dan sistem)
pihak terkait agar pemetaan
berjalan dengan lancar dan
tidak ada titik yang

31
1 2 3 4 5 6 7
terlewatkan. Saya juga akan
meminta informasi terkait
keberadaan vektor lalat di
unit tersebut dengan sopan.
Saya akan berusaha
membangun kerjasama
yang baik dengan saling
menghormati dan
menghargai)

Etika Publik : sopan;


santun; menghargai
komunikasi, konsultasi
dan kerja sama
(Dalam meminta saran dan
arahan dari atasan saya
akan bersikap sopan dan
berbicara dengan santun.
Sikap seperti itu juga yang
akan saya terapkan ketika

32
1 2 3 4 5 6 7
meminta ijin survei titik
potensial lalat di unit
terkait)

Komitmen Mutu : efektif,


efisien, kreatifitas dan
orientasi mutu
(Saya akan melakukan
pemetaan dengan cermat
agar tidak terjadi kesalahan
saat penentuan titik survei
sehingga pengendalian
efektif dan efisien. Saya
akan membuat peta sebaran
titik potensial vektor lalat
yang mudah dimengerti
bukan hanya oleh saya tapi
juga orang lain yang
berkepentingan. Peta ini
merupakan bagian dari

33
1 2 3 4 5 6 7
kreatifikas untuk
mempermudah melihat
sebaran vektor)

Anti Korupsi : jujur


(Saya akan mengamati dan
mencatat seluruh titik
potensial vektor lalat
dengan jujur dan tidak
memanipulasi data)
3 Membuat 1. Mengumpulkan data Output dari kegiatan ini Agenda III Tersedianya alat Instrumen dibuat dengan
instrumen penunjang pembuatan adalah Manajemen ASN pengukur kepadatan lalat detail dan teliti agar
pengamatan dan formulir pengamatan tersedia instrumen ini diharapkan dapat pengukuran dengan alat
survei kepadatan dan survei kepadatan pengamatan dan survei Agenda II menjadi dasar untuk tersebut menghasilkan
vektor lalat di vektor lalat kepadatan vektor lalat Akuntabilitas : teliti, melakukan pengamatan data yang akurat.
UPT RSUD Deli 2. Membuat formulir detail, akurat, bertanggung kepadatan lalat secara Instrumen juga dibuat
Serdang. pengamatan dan survei jawab rutin yang pada akhirnya berdasarkan referensi
kepadatan vektor lalat (Saya akan berusaha dapat memberi kontribusi yang relevan. Kegiatan ini
3. Memperbanyak membuat instrumen dalam mengontrol akan memberikan
formulir pengamatan pengamatan dan survei fluktuasi kepadatan lalat penguatan nilai organisasi
dengan teliti dan
34
1 2 3 4 5 6 7

dan survei kepadatan memperhatikan detail agar dan mutu kebersihan yaitu :
lalat instrumen yang dihasilkan lingkungan rumah sakit. Profesionalisme (bekerja
4. Membuat flygrill sesuai dengan standar Kegiatan ini akan secara baik dan giat;
5. Menyediakan counter sehingga hasil survei yang memberikan kontribusi berkemampuan memadai
6. Menyediakan stopwatch diperoleh menggunakan pada visi dan misi rumah untuk melakukan tugas,
7. Menyediakan alat tersebut dapat sakit yaitu bermodal ilmu
thermohygrometer dipertanggungjawabkan  Menjadi rumah sakit pengetahuan dengan
kebenarannya dan akurat) pendidikan yang semangat ilmu yang kuat)
Komitmen Mutu : berdaya saing dengan Integritas (dilandai iman
orientasi mutu mengutamakan dan taqwa, jujur, ikhlas
(Saya akan berusaha pelayanan professional, dan setia, rela berkorban;
menyediakan instrumen inovatif dan berbudaya menunjukan pengabdian,
yang berkualitas dan menuju rumah sakit tertib dan disiplin; tegar
memenuhi standar agar berstandar dan bertanggung jawab;
hasil pengukuran akurat) internasional. perhitungan yang matang
Anti Korupsi : mandiri  Mengedepankan rasa serta berani mengambil
(Saya akan membuat kemanusiaan serta risiko)
instrumen secara mandiri pengabdian dalam
dan tidak meminta biaya melayani masyarakat.
dari pihak manapun)

35
1 2 3 4 5 6 7

4 Melakukan 1. Meminta arahan dan Output dari kegiatan ini Agenda III Terdapatnya data hasil Pengamatan dan survei
pengamatan dan saran dari atasan sebelum adalah Manajemen ASN dan pengamatan kepadatan kepadatan lalat dilakukan
survei kepadatan melakukan survei tersedia data hasil Whole of Government lalat nantinya akan dengan teliti dan sesuai
vektor lalat di 2. Mengurus perijinan pengamatan dan survei digunakan untuk analisis dengan SPO yang telah
UPT RSUD Deli pelaksanaan survei kepadatan lalat Agenda II apakah kepadatan lalat dibuat dan disepakati
Serdang. dengan unit terkait Akuntabilitas : teliti, sudah sesuai standar atau bersama. Kegiatan ini
3. Pengamatan dan survei bertanggung jawab belum. Kemudian akan akan memberikan
kepadatan lalat di titik terhadap hasil digunakan untuk dasar penguatan nilai organisasi
yang telah ditentukan (Saya melakukan pengambilan keputusan yaitu :
sesuai dengan SPO pengamatan dan survei pengendalian yang Profesionalisme (bekerja
dengan teliti agar bertujuan untuk secara baik dan giat;
memperolah hasil yang meningkatkan mutu berkemampuan memadai
akurat sesuai dengan kesehatan lingkungan untuk melakukan tugas,
keadaan yang sebenarnya di rumah sakit. Kegiatan ini bermodal ilmu
lapangan. Pada saat akan memberikan pengetahuan dengan
pelaksanaan survei saya kontribusi pada visi dan semangat ilmu yang kuat)
juga akan mengamati misi rumah sakit yaitu Integritas (dilandai iman
lingkungan sekitar untuk  Menjadi rumah sakit dan taqwa, jujur, ikhlas
mengatahui akar pendidikan yang dan setia, rela berkorban;
permasalahan adanya berdaya saing dengan menunjukan pengabdian,

36
1 2 3 4
5 6 7

vektor lalat di lokasi mengutamakan tertib dan disiplin; tegar


tersebut) pelayanan professional, dan bertanggung jawab)
inovatif dan berbudaya Kejasama (mengormati
Nasionalisme : kerja menuju rumah sakit dan menghargai pendapat
sama, musyawarah berstandar orang lain; memahami
(Dalam melakukan internasional. dan menghayati dirinya
pengamatan dan survei  Mengedepankan rasa sebagai bagian dari
kepadatan lalat saya akan kemanusiaan serta sistem)
bermusyawarah baik pengabdian dalam
dengan atasan, teman melayani masyarakat.
sejawat, maupun unit
terkait agar pengamatan
yang dilakukan berjalan
dengan baik. . Saya akan
berusaha membangun
kerjasama yang baik
dengan saling menghormati
dan menghargai)

37
Etika Publik : sopan;
santun; menghargai
komunikasi, konsultasi
dan kerja sama
(Dalam meminta saran dan
arahan dari atasan serta
meminta ijin pada unit
terkait saya akan bersikap
sopan dan berbicara dengan
santun)

Komitmen Mutu :
orientasi mutu
(Saya akan melakukan
pengamatan dengan cermat
dan sesuai dengan tahapan
yang ada pada SPO agar
tidak terjadi kesalahan
sehingga data yang
diperoleh akurat)

38
Anti Korupsi : jujur,
disiplin, tanggung jawab,
kerja keras
(Saya akan melakukan
survei vektor lalat dengan
penuh kesadaran bahwa
kegiatan tersebut adalah
kewajiban saya. Saya akan
bersikap disiplin dengan
melakukan pengamatan
sesuai SPO yang telah
dibuat dan saya akan
bersikap jujur dengan tidak
melakukan manipulasi data
hasil survei)

39
5 Melakukan 1. Rekap data pengamatan Output dari kegiatan ini Agenda III Laporan dan analisis hasil Analisis data dilakukan
analisis dan dan survei kepadatan adalah Manajemen ASN pengamatan dan survei dengan teliti agar didapat
pelaporan hasil vektor lalat tersedia laporan hasil vektor lalat akan informasi yang diperlukan
pengamatan dan 2. Membuat analisis data pengamatan dan survei yang Agenda II membantu dalam untuk menentukan
survei kepadatan dan laporan hasil diserahkan pada atasan Akuntabilitas : teliti, menentukan kegiatan pengendalian yang efektif
lalat di UPT pengamatan dan survei detail, tanggung jawab, pengendalian yang sesuai dan efisien. Kegiatan ini
RSUD Deli vektor lalat kejelasan dengan sumber masalah. akan memberikan
Serdang. 3. Melaporkan hasil analisis (Saya akan mengerjakan Pengendalian yang tepat penguatan nilai organisasi
kepada atasan analisis dan membuat akan menurunkan indeks yaitu :
laporan dengan teliti dan populasi lalat dan Profesionalisme (bekerja
detail sehingga diperoleh berdampak pada secara baik dan giat;
informasi penting yang kesehatan lingkungan berkemampuan memadai
diperlukan untuk upaya rumah sakit. Kegiatan ini untuk melakukan tugas,
pengendalian. Laporan akan memberikan bermodal ilmu
tersebut juga sebagai kontribusi pada visi dan pengetahuan dengan
bentuk pertanggung misi rumah sakit yaitu semangat ilmu yang kuat)
jawaban saya terhadap  Menjadi rumah sakit Integritas (dilandai iman
kegiatan yang telah saya pendidikan yang dan taqwa, jujur, ikhlas
kerjakan, sehingga hasil berdaya saing dengan dan setia, rela berkorban;
survei tidak hanya menjadi mengutamakan menunjukan pengabdian,

40
data mentah melainkan pelayanan professional, tertib dan disiplin; tegar
diolah menjadi bentuk inovatif dan berbudaya dan bertanggung jawab)
informasi yang bermakna) menuju rumah sakit
Etika Publik : sopan; berstandar
santun; menghargai internasional.
komunikasi, konsultasi  Mengedepankan rasa
dan kerja sama kemanusiaan serta
(Saya akan melaporkan pengabdian dalam
hasil analisis yang saya melayani masyarakat.
kerjakan kepada atasan
dengan sopan dan bahasa
yang santun. Saya akan
berdiskusi dan menerima
masukan dan arahan dari
atasan untuk perbaikan
laporan saya)
Komitmen Mutu : oriemtasi
mutu
(Saya akan melakukan
analisis dengan detail agar
laporan berkualitas)
41
1 2 3 4 5 6 7

6 Melakukan upaya 1. Meminta arahan dan Output dari kegiatan ini Agenda III Tujuan dari pengendalian Upaya pengendalian
pengendalian saran kepada atasan adalah Manajemen ASN, vektor lalat di rumah sakit dilakukan sesuai dengan
vektor lalat di mengenai upaya apa saja penurunan indeks populasi Pelayanan Publik dan adalah untuk menciptakan analisis akar masalah agar
UPT RSUD Deli yang sesuai untuk lalat di UPT RSUD Deli Whole of Government lingkungan yang sehat pengendalian efektif dan
Serdang. diterapkan dalam rangka Serdang bagi pasien, keluarga efisien, sehingga kegiatan
mengurangi indeks Agenda II pasien dan staf. Jika ini akan memberikan
populasi vektor lalat Akuntabilitas : tujuan ini tercapai makan penguatan nilai organisasi
2. Mengurus perijinan bertanggung jawab pada kegiatan ini memberikan yaitu :
pelaksanaan pengendalian hasil yang dicapai kontribusi pada visi dan Profesionalisme (bekerja
vektor lalat di unit terkait (Saya akan melakukan misi rumah sakit yaitu secara baik dan giat;
3. Mempersiapkan alat dan pengendalian vektor  Menjadi rumah sakit berkemampuan memadai
bahan yang dibutuhkan dengan teliti, detail sesuai pendidikan yang untuk melakukan tugas,
untuk melakukan standar dan kesepakatan berdaya saing dengan bermodal ilmu
pengendalian hasil musyawarah dengan mengutamakan pengetahuan dengan
4. Melakukan pengendalian atasan dan pihak pihak pelayanan professional, semangat ilmu yang kuat)
vektor lalat sesuai dengan yang berkepentingan, inovatif dan berbudaya Integritas (dilandai iman
arahan dan hasil analisis sebagai bentuk tanggung menuju rumah sakit dan taqwa, jujur, ikhlas
survei dan pengamatan jawab saya sebagai berstandar dan setia, rela berkorban;
entomolog kesehatan) internasional. menunjukan pengabdian,
 Mengedepankan rasa tertib dan disiplin; tegar

42
Nasionalisme : tidak kemanusiaan serta dan bertanggung jawab)
diskriminatif, adil pengabdian dalam Kejasama (mengormati
terhadap sesama, fungsi melayani masyarakat. dan menghargai pendapat
ASN sebagai pelayan orang lain; memahami
publik dan menghayati dirinya
(Dalam melakukan upaya sebagai bagian dari
pengendalian vektor, saya sistem)
akan melakukan intervensi
dengan tidak membeda
bedakan kualitas
pengendalian di masing
masing titik atau unit.
Semua unit akan
mendapatkan perlakuan
yang sama sesuai dengan
akar masalah yang ada
untuk mengatasi
permasalahan lalat secara
menyeluruh. Pengendalian
vektor lalat ini juga

43
merupakan bentuk
pelayanan publik sebagai
seorang ASN yaitu
menciptakan lingkungan
yang sehat untuk pasien,
keluarga pasien dan staf
UPT RSUD Deli Serdang)

Etika Publik : sopan;


santun; menghargai
komunikasi, konsultasi
dan kerja sama
(Dalam meminta saran dan
arahan dari atasan saya
akan bersikap sopan dan
berbicara dengan santun.
Sikap seperti itu juga kan
saya terapkan ketika
meminta ijin pengendalian
vektor lalat di unit terkait.

44
Saya akan berusaha
membangun kerjasama
yang baik dengan saling
menghormati dan
menghargai)
Komitmen Mutu : efektif
dan efisien, orientasi
mutu
(Saya akan memastikan
metode yang saya gunakan
berorientasi pada kualitas
serta efektif dan efisien
untuk mengurangi indeks
populasi lalat dan
mengatasi akar masalah)

45
7 Monitoring dan 1. Meminta saran dan Output dari kegiatan ini Agenda III Adanya monitoring dan Monitoring dan evaluasi
evaluasi upaya arahan dari atasan adalah Manajemen ASN dan evaluasi yang pengendalian dilakukan
pengendalian sebelum pelaksanaan laporan hasil monitoring dan Whole of Government berkesinambungan akan dengan teliti agar didapat
vektor lalat di monitoring dan evaluasi evaluasi pengendalian vektor memberikan dampak pada informasi yang diperlukan
UPT RSUD Deli pengendalian vektor lalat Agenda II peningkatan kualitas untuk menentukan apakah
Serdang. lalat Akuntabilitas : dalam pengendalian kegiatan pengendalian
2. Mengurus perijinan bertanggung jawab pada vektor lalat. Harapan dari sudah efektif dan efisien.
pelaksanaan survei hasil yang dicapai kegiatan ini adalah lalat Serta berupaya untuk
dengan unit terkait (Saya akan melakukan tidak lagi menjadi sumber terus mencari solusi dan
terkalit pelaksanaan monitoring dengan teliti masalah di UPT RSUD inovasi dalam rangka
monitoring dan evaluasi dan melakukan telaah yang Deli Serdang. Kegiatan perbaikan pengendalian
3. Pengamatan dan survei mendalam agar ini akan memberikan vektor lalat. Kegiatan ini
kepadatan lalat setelah memperolah hasil akurat kontribusi pada visi dan memberikan penguatan
dilakukan upaya mengenai keberhasilan misi rumah sakit yaitu nilai organisasi yaitu :
pengendalian maupun kendala  Menjadi rumah sakit Profesionalisme (bekerja
4. Melakukan analisis dan pengendalian sebagai pendidikan yang secara baik dan giat;
membuat laporan hasil bentuk tanggung jawab berdaya saing dengan berkemampuan memadai
monitoring dan evaluasi saya terhadap kegiatan mengutamakan untuk melakukan tugas,
pengendalian vektor yang telah saya lakukan) pelayanan professional, bermodal ilmu
lalat inovatif dan berbudaya pengetahuan dengan

46
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

5. Melaporkan analisis Nasionalisme : kerja menuju rumah sakit semangat ilmu yang kuat)
hasil pengendalian sama, musyawarah berstandar Integritas (dilandai iman
vektor lalat kepada (Dalam melakukan internasional. dan taqwa, jujur, ikhlas
atasan pengamatan dan monitoring  Mengedepankan rasa dan setia, rela berkorban;
kepadatan lalat saya akan kemanusiaan serta menunjukan pengabdian,
bekerja sama dan pengabdian dalam tertib dan disiplin; tegar
bermusyawarah untuk melayani masyarakat. dan bertanggung jawab)
dapat mengevaluasi Kejasama (mengormati
kegiatan yang telah saya dan menghargai pendapat
lakukan dengan atasan, orang lain; memahami
teman sejawat, maupun unit dan menghayati dirinya
terkait agar didapat sebagai bagian dari
pemecahan masalah) sistem)

Etika Publik : sopan;


santun; menghargai
komunikasi, konsultasi
dan kerja sama
(Dalam meminta saran dan
arahan dari atasan saya

47
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

akan bersikap sopan dan


berbicara dengan santun.
Sikap seperti itu juga kan
saya terapkan ketika
meminta ijin survei di unit
terkait. Saya akan berusaha
membangun kerjasama
yang baik dengan saling
menghormati dan
menghargai)

Komitmen Mutu :
orientasi mutu
(Saya akan melakukan
pengamatan dengan cermat
agar tidak terjadi kesalahan
sehingga data yang
diperoleh akurat dan
berkualitas. Saya akan
mengerjakan analisis dan

48
membuat laporan dengan
teliti sehingga diperoleh
informasi penting yang
diperlukan untuk evaluasi
upaya pengendalian)

Anti Korupsi : jujur,


disiplin, tanggung jawab,
kerja keras
(Saya akan melakukan
monitoring vektor lalat
dengan penuh kesadaran
bahwa kegiatan tersebut
adalah kewajiban saya.
Saya akan bersikap disiplin
dengan melakukan
pengamatan sesuai dengan
tahapan yang ada pada SPO
yang telah dibuat dan saya
akan bersikap jujur dengan

49
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

tidak melakukan
manipulasi data hasil survei
untuk keperluan evaluasi
dan perbaikan)

50
3.4 Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di UPT RSUD Deli Serdang pada tanggal 21 Oktober 2019 sampai dengan 30 November
2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi


Oktober November
NO KEGIATAN
IV V I II III IV
1 Pembuatan SPO pengamatan dan survei kepadatan lalat di UPT RSUD
Deli Serdang.
2 Melakukan pemetaan wilayah potensial terdapat vektor lalat dalam
lingkup UPT RSUD Deli Serdang.
3 Mempersiapkan instrumen pengamatan dan survei kepadatan lalat di
UPT RSUD Deli Serdang.
4 Melakukan pengamatan dan survei kepadatan vektor lalat di UPT
RSUD Deli Serdang.
5 Melakukan analisis dan pelaporan hasil pengamatan dan survei
kepadatan lalat di UPT RSUD Deli Serdang.
6 Melakukan upaya pengendalian vektor lalat di UPT RSUD Deli
Serdang.
7 Monitoring dan evaluasi upaya pengendalian vektor lalat di UPT
RSUD Deli Serdang.
Menyusun laporan kegiatan aktulasisasi

51
BAB IV

PENUTUP

Isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi adalah kurang optimalnya


pengendalian vektor lalat di UPT RSUD Deli Serdang. Dari isu tersebut muncul
gagasan kreatif pemecah isu yang tertuang dalam tujuh kegiatan yang
dilaksanakan dengan mengimplementasikan nilai ANEKA, yaitu: Pembuatan
SPO pengamatan dan survei kepadatan lalat di UPT RSUD Deli Serdang;
Melakukan pemetaan wilayah potensial terdapat vektor lalat dalam lingkup UPT
RSUD Deli Serdang; Mempersiapkan instrumen pengamatan dan survei
kepadatan lalat di UPT RSUD Deli Serdang; Melakukan pengamatan dan survei
kepadatan vektor lalat di UPT RSUD Deli Serdang; Melakukan analisis dan
pelaporan hasil pengamatan dan survei kepadatan lalat di UPT RSUD Deli
Serdang; Melakukan upaya pengendalian vektor lalat di UPT RSUD Deli
Serdang; Monitoring dan evaluasi upaya pengendalian vektor lalat di UPT RSUD
Deli Serdang.
Masukan dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk
perbaikan dalam rancangan aktualisasi ini. Penulis berharap kegiatan aktualisasi
ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
serta mencapai hasil yang memuaskan.

52
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. XXIII, No. 3, Desember 2007 Korespondensi:


Pudji Hastutik; Lab. Entomologi dan Protozoologi, Departemen
Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No 18 tahun 2000 tentang
Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan dan Angka Kreditnya
Lembaga Administrasi Negara RI, Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. LAN RI, Jakarta, 2015
Lembaga Administrasi Negara RI, Nasionalisme: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. LAN RI, Jakarta, 2015
Lembaga Administrasi Negara RI, Etika Publik: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. LAN RI, Jakarta, 2015
Lembaga Administrasi Negara RI, Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. LAN RI, Jakarta, 2015
Lembaga Administrasi Negara RI, Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. LAN RI, Jakarta, 2015
Lembaga Administrasi Negara RI, Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar
Kader PNS. LAN RI, Jakarta, 2016
Lembaga Administrasi Negara RI, Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar
Kader PNS. LAN RI, Jakarta, 2016
Lembaga Administrasi Negara RI, Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar
Kader PNS. LAN RI, Jakarta, 2016
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
374/MENKES/PER/III/2010 Tentang Pengendalian Vektor
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS

53

Anda mungkin juga menyukai