ANGKATAN 31
OLEH:
Nareisywari Yudha Kartika, SKM
Penata Muda (III/a)
NIP. 19921119 201903 2 014
Drs. Ikhwan Faizan Nst, M.AP Ahmat Sopian Lubis, S.Sos dr Erizal Kaban, M.Kes
Pembina Utama Madya Pembina Tingkat I Pembina Tingkat I
NIP. 19620723 198301 1 001 NIP. 19690610 198903 1 004 NIP. 19770108 200312 1 012
Mengetahui
An. KEPALA BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SUMATERA UTARA
Plh. KEPALA BIDANG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJERIAL
ii
KATA PENGANTAR
iii
9. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Gelombang X Tahun 2019.
10. Bapak, Ibuk, Seto, Nonik dan Wisnu serta segenap keluarga besar yang selalu
mendukung dan mendoakan sepenuh hati demi terciptanya rancangan
aktualisasi ini.
Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan yang membangun dari
berbagai pihak agar membuat rancangan laporan ini menjadi lebih baik. Sehingga
rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan
aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat berfungsi sebagai tempat
pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan. Rumah sakit memiliki peran
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang
bermutu dan sesuai standar yang sudah ditentukan.
Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelayan publik yang
bekerja di rumah sakit pemerintah, diharapkan dapat memenuhi hak pasien
untuk memperoleh kesehatan. Selain itu, pelayanan publik dijalankan melalui
pajak yang dibayarkan oleh warga negara yang artinya, seorang ASN harus
mengikuti kehendak masyarakat sebagai tuan dan pengguna layanan.
Penyakit tular vektor merupakan penyakit yang menular melalui hewan
perantara (vektor). Menurut Permenkes No 374 Tahun 2010, penyakit tular
vektor hingga kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia
dengan angka kesakitan dan kematian yang cukup tinggi dan berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Pengendalian Vektor adalah semua
kegiatan atau tindakan yang ditujukan untuk menurunkan populasi vektor
serendah mungkin, sehingga keberadaannya tidak lagi berisiko untuk
terjadinya penularan penyakit di suatu wilayah. Strategi pengendalian vektor
secara garis besar meliputi pengamatan, penyelidikan, menentukan metode
pengendalian, serta monitoring dan evaluasi.
Rumah sakit sebagai institusi yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat dapat
menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya
pencemaran lingkungan. Adanya lalat yang berkeliaran di rumah sakit
berpotensi menjadi vektor mekanik dalam menyebarkan berbagai macam
bibit penyakit artinya lalat membawa atau memindahkan penyakit dari satu
tempat ke tempat lain. Beberapa agen penyakit yang dapat ditularkan oleh
lalat antara lain protozoa, cacing, bakteri, virus dan fungi. Potensi yang tinggi
dari lalat dalam menyebarkan agen penyakit didukung oleh kemampuan
reproduksi yang tinggi, jarak terbang yang jauh dan perilaku memuntahkan
sebagian makanan (regurgitasi) dan buang kotoran (defekasi) saat hinggap
2
dan makan. Penyakit lambung dan usus (enterogastrik) pada manusia seperti
disentri, salmonellosis (thypoid, parathypoid fever), enteritis, keracunan
makanan dan cholera juga dapat ditularkan oleh lalat.
Angka kepadatan lalat adalah salah satu indikator tingkat derajat
kesehatan dan kebersihan serta merupakan salah satu cara yang digunakan
untuk mengetahui perlu tidaknya dilakukan pengendalian lalat di suatu
tempat. UPT RSUD Deli Serdang telah melakukan pengendalian vektor lalat
untuk memberikan pelayanan yang baik di rumah sakit, namun dirasa masih
belum optimal dikarenakan belum adanya monitoring dan evaluasi
pengendalian vektor secara rutin. Salah satu cara untuk dapat mengetahui
fluktuasi kepadatan vektor dan efektifitas pengendalian vektor adalah dengan
cara melakukan pengamatan rutin dan pengendalian berdasarkan sumber
masalah. Dengan adanya pengamatan dan survei kepadatan vektor lalat
secara rutin maka diharapkan dapat tercapai pengendalian vektor lalat yang
terintegrasi sehingga standar baku mutu kesehatan lingkungan dalam lingkup
UPT RSUD Deli Serdang dapat tercapai.
3
milik Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan merupakan Pusat Rujukan
Pelayanan dengan status Kelas B Pendidikan. Berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1069/MENKES/SK/XI/2008. Pada Desember 2016 UPT RSUD Deli
Serdang telah menerima sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Nomor :
KARS-Sert/361/XII/2016 dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
UPT RSUD Deli Serdang berada di Jalan Thamrin No 126 Lubuk
Pakam, berjarak sekitar 29 km dari Ibu Kota Sumatera Utara (Medan)
dengan jarak tempuh ± 30 menit.
UPT Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang mempunyai jumlah
tempat tidur sebanyak 218 buah yang didukung dengan jumlah pegawai
per Januari 2019 sebanyak 672 orang dengan pelayanan yang diberikan
adalah sebagai berikut Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Rawat Jalan,
Pelayanan Rawat Inap, Pelayanan Bedah/Kamar Operasi, Pelayanan
Kebidanan/PONEK, Pelayanan Perawatan Intensif, Pelayanan VCT,
Pelayanan TB MDR-DOTS, Pelayanan Radiologi, Pelayanan
Laboratorium Patologi Klinik, Pelayanan Patologi Anatomi, Pelayanan
Bank Darah, Pelayanan Rehabilitasi Medik, Pelayanan Farmasi, Pelayanan
Gizi, Pelayanan Loundry, Pelayanan Rekam Medis, Pelayanan
Administrasi Manajemen, Pelayanan Pemulasaran Jenazah, Pelayanan
Ambulance dan Mobil Jenazah, Pelayanan Pengelolaan Limbah, dan
Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.
1.2.1. Visi
Visi dan Misi UPT RSUD Deli Serdang ditetapkan Berdasarkan
Surat Keputusan Direktur UPT RSUD Deli Serdang tentang Penetapan Visi
dan Misi UPT RSUD Deli Serdang Nomor : 403/800-RSUD/SK/V/2017
Tanggal 5 Mei 2017.
Visi UPT RSUD Deli Serdang adalah :
“Menjadi rumah sakit pendidikan yang berdaya saing dengan
mengutamakan pelayanan professional, inovatif dan berbudaya menuju
rumah sakit berstandar internasional.”
4
1.2.2. Misi
Janji Layanan :
“3 S”
Sambut dengan senyuman
Sapa dengan ramah
Sentuh dengan kasih dan sayang
Nilai-Nilai :
Kita kembangkan dan wujudkan pikiran, ucapan serta tindakan
untuk membangun budaya kerja yang berlandaskan pada 3 (tiga) sendi,
yaitu :
1. Profesionalisme
Bekerja secara baik dan giat.
Berkemampuan memadai untuk melakukan tugas.
Bermodal ilmu pengetahuan dengan semangat ilmu yang kuat.
Perhitungan yang matang serta berani mengambil risiko.
2. Integritas
Dilandasi iman dan taqwa, jujur, ikhlas dan setia, rela berkorban.
Menunjukkan pengabdian, tertib dan disiplin.
Tegar dan bertanggung jawab.
5
Lapang hati dan bijaksana.
3. Kerjasama
Menghormati dan menghargai pendapat orang lain.
Memupuk saling pengertian dengan sesama rekan sekerja.
Memahami dan menghayati dirinya sebagai bagian dari sistem.
6
Struktur Organisasi UPT RSUD Deli Serdang
7
1.3. Permasalahan
Lingkungan yang sehat, bersih dan bebas dari vektor penyakit
merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang pelayanan
kesehatan yang prima di rumah sakit. Seorang Entomolog Kesehatan
diharapkan dapat melaksanakan fungsi dalam melakukan pengamatan,
penyelidikan, pemberantasan dan pengendalian terhadap vektor penyakit
untuk mencegah penularan penyakit sesuai dengan nilai-nilai dasar PNS
yaitu ANEKA.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di UPT RSUD Deli
Serdang, beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pengendalian vektor
antara lain : Kurang optimalnya pengendalian beberapa vektor yang dapat
menularkan penyakit yaitu vektor nyamuk, lalat dan kecoa. Syarat vektor
dapat hidup berdampingan dengan manusia adalah adanya makanan, air dan
tempat bersembunyi. Ketiga syarat tersebut terpenuhi di lingkungan UPT
RSUD Deli Serdang. Maka sangat memungkinkan adanya vektor di
lingkungan rumah sakit, sehingga perlu dilakukan pengendalian yang tepat
agar vektor tersebut tidak menimbulkan kerugian baik pada pasien, keluarga
pasien maupun pegawai rumah sakit.
Pembersihan tempat penampungan air khususnya di kamar mandi rumah
sakit sudah dilakukan secara rutin, namun penulis merasa ada tempat-tempat
potensial lain yang dapat menampung air dan dapat dijadikan tempat
perkembangbiakan nyamuk di sekitar lingkungan rumah sakit contohnya
genangan air bekas AC (Air Conditioner), wadah yang dapat menampung air
hujan yang kurang diperhatikan dan selokan yang tergenang. Perlu dilakukan
pengamatan secara teliti dan menyeluruh untuk mengurangi bahkan
menghilangkan tempat potensial perkembangbiakan nyamuk. Penyakit yang
dapat ditularkan oleh nyamuk antara lain demam berdarah, filariasis, malaria
dan chikungunya. Adanya pasien yang menderita penyakit tersebut dan
adanya vektor perantara akan memperbesar potensi penularan penyakit yang
telah disebutkan tadi. Diharapkan dengan adanya pengamatan dan intervensi
terhadap tempat potensial perkembangbiakan nyamuk, maka dapat
mengurangi populasi vektor nyamuk di UPT RSUD Deli Serdang.
9
Selain permasalahan mengenai nyamuk penulis juga mengamati bahwa
pengendalian lalat di UPT RSUD Deli Serdang juga belum optimal. Selama
ini tidak ada perhatian khusus terhadap vektor lalat, namun pihak rumah
sakit sudah berusaha untuk menghindarkan kontak lalat dengan manusia
maupun makanan yang akan diberikan kepada pasien. Di instalasi gizi juga
sudah diberlakukan jadwal pengambilan sampah organik sisa bahan
masakan yaitu sehari dua kali, namun penulis mengamati bahwa masih ada
investasi lalat terutama di sekitar instalasi gizi. Sampah organik merupakan
habitat yang disukai oleh lalat. Adanya lalat yang berkeliaran di rumah sakit
berpotensi menjadi vektor mekanik dalam menyebarkan berbagai macam
penyakit pada manusia seperti disentri, salmonellosis (thypoid, parathypoid
fever), enteritis, keracunan makanan dan cholera juga dapat ditularkan oleh
lalat. Dapat dibayangkan masalah yang akan terjadi jika lalat sampai
mencemari makanan yang akan diberikan kepada pasien. Dengan adanya
pengamatan dan survei kepadatan vektor lalat secara rutin maka diharapkan
dapat tercapai pengendalian vektor lalat yang terintegrasi sehingga populasi
lalat dapat terpantau dan dikendalikan.
Pemasalahan lain yang dapat diidentifikasi oleh penulis berdasarkan
pengamatan adalah adanya potensi investasi kecoa terutama di instalasi gizi
UPT RSUD Deli Serdang. Tempat yang disukai kecoa adalah dapur dan area
persiapan makanan lain karena mereka akan mendapat sumber makanan dari
tumpahan bahan makanan dan memiliki akses untuk mendapatkan air.
Adapaun tempat persembunyian kecoa yang memungkinkan adanya investasi
kecoa di instalasi gizi adalah retakan dinding, perabotan dapur yang tidak
sering digunakan, lemari dapur, bawah wastafel dan saluran air. Kecoa
berkontribusi dalam kontaminasi makanan, perkembangbiakan bakteri
penyebab penyakit, beberapa literature menyebutkan bahwa kecoa dapat
menimbulkan reaksi alergi seperti ruam, bersin dan mata berair. Selain itu
kecoa juga dapat memperburuk kondisi orang yang terkena asma. Serangga
ini dapat memindahkan beberapa mikro organisme patogen antara lain,
Streptococcus, Salmonella dan lain-lain sehingga mereka berperan dalam
penyebaran penyakit antara lain disentri, diare, Cholera dan virus hepatitis A.
10
Penularan penyakit dapat terjadi melalui organisme patogen sebagai bibit
penyakit yang terdapat pada sampah atau sisa makanan, dimana organisme
tersebut terbawa oleh kaki atau bagian tubuh lainnya dari kecoa, kemudian
melalui organ tubuh kecoa, organisme sebagai bibit penyakit tersebut
menkontaminasi makanan. Kecoa biasanya aktif di malam hari ketika sudah
tidak terdapat aktifitas manusia, namun jika terlihat kecoa berkeliaran di
siang hari itu artinya populasi kecoa sangat banyak. Di instalasi gizi UPT
RSUD Deli Serdang berdasarkan informasi staf, tidak terdapat kecoa yang
berkeliaran di siang hari namun mengingat perilaku hidup kecoa yang aktif di
malam hari maka perlu kiranya dilakukan pengamatan terkait investasi kecoa
di UPT RSUD Deli Serdang terutama di instalasi gizi. Dengan pengamatan
yang menyeluruh diharapkan tidak ada lagi investasi kecoa yang dapat
menimbulkan kerugian bagi manusia.
Dari permasalahan tersebut diatas maka diharapkan adanya
penyelesaiaan masalah yang bisa dilakukan melalui kegiatan – kegiatan yang
kreatif yang memiliki nilai – nilai profesi ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi ditambah lagi
Manajemen ASN, Pelayanan Publik serta Whole Of Government dan tidak
melanggar peraturan perundang – undangan yang telah ditetapkan.
11
3. Membentuk PNS sebagai pelayan publik yang profesional,
berkarakter dan berdaya saing global berdasarkan pemahaman
terkait inovasi pada bidang teknologi, informasi dan komunikasi.
12
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
13
Tabel 2.1 Penilaian Isu dengan Kriteria APKL
KRITERIA ISU
NO ISU
A P K L
15
2.3.2 Dampak Isu
Berdasarkan hasil analisis isu dengan metode USG pada Tabel 2.2, isu
yang menjadi prioritas atau isu terpilih adalah : “Kurang optimalnya
pengendalian vektor lalat di UPT RSUD Deli Serdang”. Isu ini perlu diatasi
dan jika intervensi terhadap isu tersebut tidak dilakukan maka akan muncul
beberapa dampak, antara lain :
Peningkatan risiko penularan penyakit melalui vektor lalat.
Tidak adanya sistem kewaspadaan dini terhadap peningkatan populasi
lalat.
Tidak ada menitoring dan evaluasi upaya pengendalian lalat.
Tidak diketahui apakah standar baku mutu lingkungan sudah tercapai.
Lingkungan rumah sakit akan terlihat kumuh dan mengurangi estetika.
Menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan UPT RSUD
Deli Serdang.
Tidak terlaksananya visi UPT RSUD Deli Serdang yaitu menjadi rumah
sakit pendidikan yang berdaya saing dengan mengutamakan pelayanan
professional, inovatif dan berbudaya menuju rumah sakit berstandar
internasional; dan misi no 3 yaitu : Mengedepankan rasa kemanuasiaan
serta pengabdian dalam melayani masyarakat.
16
Tabel 2.3 Gagasan Pemecahan Isu dan Kegiatan Kreatif
Gagasan Kreatif
No Isu Kegiatan Kreatif
Pemecahan Isu
1 Kurang Optimalisasi 1. Pembuatan SPO pengamatan
optimalnya pengendalian vektor dan survei kepadatan lalat di
lalat yang terintegrasi di
pengendalian UPT RSUD Deli Serdang.
UPT RSUD Deli
vektor lalat di Serdang 2. Melakukan pemetaan wilayah
UPT RSUD Deli potensial terdapat vektor lalat
Serdang dalam lingkup UPT RSUD Deli
Serdang.
3. Mempersiapkan instrumen
pengamatan dan survei
kepadatan lalat di UPT RSUD
Deli Serdang.
4. Melakukan pengamatan dan
survei kepadatan vektor lalat di
UPT RSUD Deli Serdang.
5. Melakukan analisis dan
pelaporan hasil pengamatan dan
survei kepadatan lalat di UPT
RSUD Deli Serdang.
6. Melakukan upaya pengendalian
vektor lalat di UPT RSUD Deli
Serdang.
7. Monitoring dan evaluasi upaya
pengendalian vektor lalat di
UPT RSUD Deli Serdang.
17
2.5 Role Model
2.5.1 Identitas Role Model
Nama: dr Hanip Fahri, MM. M.Ked (KJ), Sp. KJ
Jabatan : Direktur UPT RSUD Deli Serdang
Pendidikan : Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa
Pangkat : Pembina Tk I
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 10 November 1971
Agama : Islam
18
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar,
namun seringkali kita susah untuk membedakannya dengan
responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal
tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan
dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/institusi.
19
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d Tanggung Jawab
Tanggung Jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
akan melahirkan akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang
baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya
dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran
dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun
organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
20
sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa
yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme
merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan
persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap
rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai
bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah
diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
21
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
22
pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
b. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan
orang lain;
c. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
d. Tanggung Jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang
kita kerjakan dalam bentuk apapun;
e. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya
target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk
korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih
kecil;
f. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas
terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
g. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
h. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-
undung yang mengatur;
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan
maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
23
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain
atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip
mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik
yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk
mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut
24
dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang
sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan
dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan
akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok
yang kuat.
26
3.3 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Gagasan kreatif pemecahan isu: Optimalisasi pengendalian vektor lalat yang terintegrasi di UPT RSUD Deli Serdang.
1 Pembuatan SPO 1. Meminta arahan dan Output dari kegiatan ini Agenda III Pembuatan SPO ini Pembuatan SPO
pengamatan dan saran dari atasan dalam adalah Manajemen ASN dilakukan agar ada dilakukan dengan
survei kepadatan pembuatan SPO tersedianya SPO pengamatan panduan dalam sungguh-sungguh dengan
lalat di UPT 2. Mengumpulkan data dan survei kepadatan lalat di Agenda II melakukan survei dalam memperhatikan referensi
RSUD Deli penunjang/referensi yang UPT RSUD Deli Serdang Akuntabilitas : teliti, rangka pengendalian lalat, relevan dan masukan dari
Serdang. relevan dalam merancang detail, akurat untuk menciptakan atasan maupun teman
SPO (Saya akan berusaha lingkungan rumah sakit sejawat agar hasil SPO
3. Membuat SPO membuat SPO dengan teliti yang sehat dan sesuai berkualitas dan dapat
27
1 2 3 4 5 6 7
pengamatan dan survei dan detail sehingga SPO standar. Kegiatan ini akan dilaksanakan di rumah
kepadatan lalat yang saya buat jelas tujuan memberikan kontribusi sakit. Kegiatan ini akan
4. Pengesahan SPO dan prosedurnya, tidak pada visi dan misi rumah memberikan penguatan
5. Mensosialisasikan SPO ambigu dan mudah sakit yaitu : nilai organisasi yaitu :
pada pihak yang terkait dimengerti serta Menjadi rumah sakit Profesionalisme (bekerja
dan teman sejawat dilaksanakan) pendidikan yang secara baik dan giat;
berdaya saing dengan berkemampuan memadai
Nasionalisme : kerja mengutamakan untuk melakukan tugas,
sama, musyawarah, pelayanan professional, bermodal ilmu
transparan inovatif dan berbudaya pengetahuan dengan
(Dalam membuat SPO saya menuju rumah sakit semangat ilmu yang kuat)
akan bekerja sama dan berstandar Integritas (dilandai iman
bermusyawarah baik internasional. dan taqwa, jujur, ikhlas
dengan atasan maupun Mengedepankan rasa dan setia, rela berkorban;
teman sejawat untuk dapat kemanusiaan serta menunjukan pengabdian,
membuat SPO yang baik. pengabdian dalam tertib dan disiplin; tegar
Kemudian saya akan melayani masyarakat. dan bertanggung jawab)
mensosialisasikan SPO Kejasama (mengormati
secara jelas dan transparan dan menghargai pendapat
kepada pihak pihak yang orang lain; memahami
28
1 2 3 4 5 6 7
terkait dalam pengendalian dan menghayati dirinya
vektor) sebagai bagian dari
sistem)
Etika Publik : sopan;
santun; menghargai
komunikasi, konsultasi
dan kerja sama
(Dalam meminta saran dan
arahan dari atasan saya
akan bersikap sopan dan
berbicara dengan santun.
Saya akan berusaha
berkomunikasi dengan baik
agak mendapat kesepatakan
dalam rangka membuat
SPO)
29
1 2 3 4 5 6 7
membuat SPO yang sesuai
dengan pedoman
pengendalian dengan
mempertimbangkan
referensi yang relevan agar
SPO yang saya buat efektif
dan efisien untuk
dilaksanakan serta memiliki
kualitas yang baik)
2 Melakukan 1. Meminta arahan dan Output dari kegiatan ini Agenda III Peta titik potensial vektor Pembuatan peta dilakukan
pemetaan wilayah saran kepada atasan adalah Manajemen ASN dan lalat akan mempermudah dengan teliti dan detail
potensial terdapat sebelum melakukan tersedia peta titik potensial Whole of Government dalam melakukan kontrol sebagai bentuk
vektor lalat dalam kegiatan terdapat vektor lalat UPT terhadap habitat vektor profesionalisme dan
lingkup UPT 2. Meminta ijin untuk RSUD Deli Serdang Agenda II yang pada akhirnya kreatifitas serta dengan
RSUD Deli melakukan pengamatan Akuntabilitas : diharapkan pengendalian bekerjasama dengan unit
Serdang. titik potensial vektor profesional, teliti lalat di rumah sakit dapat lain. Kegiatan ini akan
lalat di unit terkait (Saya akan melakukan terlaksana dengan baik. menguatkan nilai
3. Melakukan pengamatan pemetaan dengan sungguh- Kegiatan ini akan organisasi yaitu :
wilayah potensial sungguh dan teliti, sehingga memberikan kontribusi Profesionalisme (bekerja
vektor lalat tidak ada titik potensial pada visi dan misi rumah secara baik dan giat;
30
1 2 3 4 5 6 7 777
4. Membuat peta titik vektor lalat yang sakit yaitu berkemampuan memadai
potensial terdapat terlewatkan. Saya akan Menjadi rumah sakit untuk melakukan tugas,
vektor lalat menuangkan hasil pendidikan yang bermodal ilmu
pengamatan tersebut dalam berdaya saing dengan pengetahuan dengan
bentuk peta sebaran titik mengutamakan semangat ilmu yang kuat)
potensialvektor lalat pelayanan professional, Integritas (dilandai iman
sebagai bentuk laporan inovatif dan berbudaya dan taqwa, jujur, ikhlas
telah dilaksankannya menuju rumah sakit dan setia, rela berkorban;
kegiatan) berstandar menunjukan pengabdian,
internasional. tertib dan disiplin; tegar
Nasionalisme : kerja Mengedepankan rasa dan bertanggung jawab)
sama, musyawarah kemanusiaan serta Kejasama (mengormati
(Dalam melakukan pengabdian dalam dan menghargai pendapat
pemetaan saya akan bekerja melayani masyarakat. orang lain; memahami
sama dan bermusyawarah dan menghayati dirinya
baik dengan atasan, sebagai bagian dari
maupun teman sejawat dan sistem)
pihak terkait agar pemetaan
berjalan dengan lancar dan
tidak ada titik yang
31
1 2 3 4 5 6 7
terlewatkan. Saya juga akan
meminta informasi terkait
keberadaan vektor lalat di
unit tersebut dengan sopan.
Saya akan berusaha
membangun kerjasama
yang baik dengan saling
menghormati dan
menghargai)
32
1 2 3 4 5 6 7
meminta ijin survei titik
potensial lalat di unit
terkait)
33
1 2 3 4 5 6 7
kreatifikas untuk
mempermudah melihat
sebaran vektor)
dan survei kepadatan memperhatikan detail agar dan mutu kebersihan yaitu :
lalat instrumen yang dihasilkan lingkungan rumah sakit. Profesionalisme (bekerja
4. Membuat flygrill sesuai dengan standar Kegiatan ini akan secara baik dan giat;
5. Menyediakan counter sehingga hasil survei yang memberikan kontribusi berkemampuan memadai
6. Menyediakan stopwatch diperoleh menggunakan pada visi dan misi rumah untuk melakukan tugas,
7. Menyediakan alat tersebut dapat sakit yaitu bermodal ilmu
thermohygrometer dipertanggungjawabkan Menjadi rumah sakit pengetahuan dengan
kebenarannya dan akurat) pendidikan yang semangat ilmu yang kuat)
Komitmen Mutu : berdaya saing dengan Integritas (dilandai iman
orientasi mutu mengutamakan dan taqwa, jujur, ikhlas
(Saya akan berusaha pelayanan professional, dan setia, rela berkorban;
menyediakan instrumen inovatif dan berbudaya menunjukan pengabdian,
yang berkualitas dan menuju rumah sakit tertib dan disiplin; tegar
memenuhi standar agar berstandar dan bertanggung jawab;
hasil pengukuran akurat) internasional. perhitungan yang matang
Anti Korupsi : mandiri Mengedepankan rasa serta berani mengambil
(Saya akan membuat kemanusiaan serta risiko)
instrumen secara mandiri pengabdian dalam
dan tidak meminta biaya melayani masyarakat.
dari pihak manapun)
35
1 2 3 4 5 6 7
4 Melakukan 1. Meminta arahan dan Output dari kegiatan ini Agenda III Terdapatnya data hasil Pengamatan dan survei
pengamatan dan saran dari atasan sebelum adalah Manajemen ASN dan pengamatan kepadatan kepadatan lalat dilakukan
survei kepadatan melakukan survei tersedia data hasil Whole of Government lalat nantinya akan dengan teliti dan sesuai
vektor lalat di 2. Mengurus perijinan pengamatan dan survei digunakan untuk analisis dengan SPO yang telah
UPT RSUD Deli pelaksanaan survei kepadatan lalat Agenda II apakah kepadatan lalat dibuat dan disepakati
Serdang. dengan unit terkait Akuntabilitas : teliti, sudah sesuai standar atau bersama. Kegiatan ini
3. Pengamatan dan survei bertanggung jawab belum. Kemudian akan akan memberikan
kepadatan lalat di titik terhadap hasil digunakan untuk dasar penguatan nilai organisasi
yang telah ditentukan (Saya melakukan pengambilan keputusan yaitu :
sesuai dengan SPO pengamatan dan survei pengendalian yang Profesionalisme (bekerja
dengan teliti agar bertujuan untuk secara baik dan giat;
memperolah hasil yang meningkatkan mutu berkemampuan memadai
akurat sesuai dengan kesehatan lingkungan untuk melakukan tugas,
keadaan yang sebenarnya di rumah sakit. Kegiatan ini bermodal ilmu
lapangan. Pada saat akan memberikan pengetahuan dengan
pelaksanaan survei saya kontribusi pada visi dan semangat ilmu yang kuat)
juga akan mengamati misi rumah sakit yaitu Integritas (dilandai iman
lingkungan sekitar untuk Menjadi rumah sakit dan taqwa, jujur, ikhlas
mengatahui akar pendidikan yang dan setia, rela berkorban;
permasalahan adanya berdaya saing dengan menunjukan pengabdian,
36
1 2 3 4
5 6 7
37
Etika Publik : sopan;
santun; menghargai
komunikasi, konsultasi
dan kerja sama
(Dalam meminta saran dan
arahan dari atasan serta
meminta ijin pada unit
terkait saya akan bersikap
sopan dan berbicara dengan
santun)
Komitmen Mutu :
orientasi mutu
(Saya akan melakukan
pengamatan dengan cermat
dan sesuai dengan tahapan
yang ada pada SPO agar
tidak terjadi kesalahan
sehingga data yang
diperoleh akurat)
38
Anti Korupsi : jujur,
disiplin, tanggung jawab,
kerja keras
(Saya akan melakukan
survei vektor lalat dengan
penuh kesadaran bahwa
kegiatan tersebut adalah
kewajiban saya. Saya akan
bersikap disiplin dengan
melakukan pengamatan
sesuai SPO yang telah
dibuat dan saya akan
bersikap jujur dengan tidak
melakukan manipulasi data
hasil survei)
39
5 Melakukan 1. Rekap data pengamatan Output dari kegiatan ini Agenda III Laporan dan analisis hasil Analisis data dilakukan
analisis dan dan survei kepadatan adalah Manajemen ASN pengamatan dan survei dengan teliti agar didapat
pelaporan hasil vektor lalat tersedia laporan hasil vektor lalat akan informasi yang diperlukan
pengamatan dan 2. Membuat analisis data pengamatan dan survei yang Agenda II membantu dalam untuk menentukan
survei kepadatan dan laporan hasil diserahkan pada atasan Akuntabilitas : teliti, menentukan kegiatan pengendalian yang efektif
lalat di UPT pengamatan dan survei detail, tanggung jawab, pengendalian yang sesuai dan efisien. Kegiatan ini
RSUD Deli vektor lalat kejelasan dengan sumber masalah. akan memberikan
Serdang. 3. Melaporkan hasil analisis (Saya akan mengerjakan Pengendalian yang tepat penguatan nilai organisasi
kepada atasan analisis dan membuat akan menurunkan indeks yaitu :
laporan dengan teliti dan populasi lalat dan Profesionalisme (bekerja
detail sehingga diperoleh berdampak pada secara baik dan giat;
informasi penting yang kesehatan lingkungan berkemampuan memadai
diperlukan untuk upaya rumah sakit. Kegiatan ini untuk melakukan tugas,
pengendalian. Laporan akan memberikan bermodal ilmu
tersebut juga sebagai kontribusi pada visi dan pengetahuan dengan
bentuk pertanggung misi rumah sakit yaitu semangat ilmu yang kuat)
jawaban saya terhadap Menjadi rumah sakit Integritas (dilandai iman
kegiatan yang telah saya pendidikan yang dan taqwa, jujur, ikhlas
kerjakan, sehingga hasil berdaya saing dengan dan setia, rela berkorban;
survei tidak hanya menjadi mengutamakan menunjukan pengabdian,
40
data mentah melainkan pelayanan professional, tertib dan disiplin; tegar
diolah menjadi bentuk inovatif dan berbudaya dan bertanggung jawab)
informasi yang bermakna) menuju rumah sakit
Etika Publik : sopan; berstandar
santun; menghargai internasional.
komunikasi, konsultasi Mengedepankan rasa
dan kerja sama kemanusiaan serta
(Saya akan melaporkan pengabdian dalam
hasil analisis yang saya melayani masyarakat.
kerjakan kepada atasan
dengan sopan dan bahasa
yang santun. Saya akan
berdiskusi dan menerima
masukan dan arahan dari
atasan untuk perbaikan
laporan saya)
Komitmen Mutu : oriemtasi
mutu
(Saya akan melakukan
analisis dengan detail agar
laporan berkualitas)
41
1 2 3 4 5 6 7
6 Melakukan upaya 1. Meminta arahan dan Output dari kegiatan ini Agenda III Tujuan dari pengendalian Upaya pengendalian
pengendalian saran kepada atasan adalah Manajemen ASN, vektor lalat di rumah sakit dilakukan sesuai dengan
vektor lalat di mengenai upaya apa saja penurunan indeks populasi Pelayanan Publik dan adalah untuk menciptakan analisis akar masalah agar
UPT RSUD Deli yang sesuai untuk lalat di UPT RSUD Deli Whole of Government lingkungan yang sehat pengendalian efektif dan
Serdang. diterapkan dalam rangka Serdang bagi pasien, keluarga efisien, sehingga kegiatan
mengurangi indeks Agenda II pasien dan staf. Jika ini akan memberikan
populasi vektor lalat Akuntabilitas : tujuan ini tercapai makan penguatan nilai organisasi
2. Mengurus perijinan bertanggung jawab pada kegiatan ini memberikan yaitu :
pelaksanaan pengendalian hasil yang dicapai kontribusi pada visi dan Profesionalisme (bekerja
vektor lalat di unit terkait (Saya akan melakukan misi rumah sakit yaitu secara baik dan giat;
3. Mempersiapkan alat dan pengendalian vektor Menjadi rumah sakit berkemampuan memadai
bahan yang dibutuhkan dengan teliti, detail sesuai pendidikan yang untuk melakukan tugas,
untuk melakukan standar dan kesepakatan berdaya saing dengan bermodal ilmu
pengendalian hasil musyawarah dengan mengutamakan pengetahuan dengan
4. Melakukan pengendalian atasan dan pihak pihak pelayanan professional, semangat ilmu yang kuat)
vektor lalat sesuai dengan yang berkepentingan, inovatif dan berbudaya Integritas (dilandai iman
arahan dan hasil analisis sebagai bentuk tanggung menuju rumah sakit dan taqwa, jujur, ikhlas
survei dan pengamatan jawab saya sebagai berstandar dan setia, rela berkorban;
entomolog kesehatan) internasional. menunjukan pengabdian,
Mengedepankan rasa tertib dan disiplin; tegar
42
Nasionalisme : tidak kemanusiaan serta dan bertanggung jawab)
diskriminatif, adil pengabdian dalam Kejasama (mengormati
terhadap sesama, fungsi melayani masyarakat. dan menghargai pendapat
ASN sebagai pelayan orang lain; memahami
publik dan menghayati dirinya
(Dalam melakukan upaya sebagai bagian dari
pengendalian vektor, saya sistem)
akan melakukan intervensi
dengan tidak membeda
bedakan kualitas
pengendalian di masing
masing titik atau unit.
Semua unit akan
mendapatkan perlakuan
yang sama sesuai dengan
akar masalah yang ada
untuk mengatasi
permasalahan lalat secara
menyeluruh. Pengendalian
vektor lalat ini juga
43
merupakan bentuk
pelayanan publik sebagai
seorang ASN yaitu
menciptakan lingkungan
yang sehat untuk pasien,
keluarga pasien dan staf
UPT RSUD Deli Serdang)
44
Saya akan berusaha
membangun kerjasama
yang baik dengan saling
menghormati dan
menghargai)
Komitmen Mutu : efektif
dan efisien, orientasi
mutu
(Saya akan memastikan
metode yang saya gunakan
berorientasi pada kualitas
serta efektif dan efisien
untuk mengurangi indeks
populasi lalat dan
mengatasi akar masalah)
45
7 Monitoring dan 1. Meminta saran dan Output dari kegiatan ini Agenda III Adanya monitoring dan Monitoring dan evaluasi
evaluasi upaya arahan dari atasan adalah Manajemen ASN dan evaluasi yang pengendalian dilakukan
pengendalian sebelum pelaksanaan laporan hasil monitoring dan Whole of Government berkesinambungan akan dengan teliti agar didapat
vektor lalat di monitoring dan evaluasi evaluasi pengendalian vektor memberikan dampak pada informasi yang diperlukan
UPT RSUD Deli pengendalian vektor lalat Agenda II peningkatan kualitas untuk menentukan apakah
Serdang. lalat Akuntabilitas : dalam pengendalian kegiatan pengendalian
2. Mengurus perijinan bertanggung jawab pada vektor lalat. Harapan dari sudah efektif dan efisien.
pelaksanaan survei hasil yang dicapai kegiatan ini adalah lalat Serta berupaya untuk
dengan unit terkait (Saya akan melakukan tidak lagi menjadi sumber terus mencari solusi dan
terkalit pelaksanaan monitoring dengan teliti masalah di UPT RSUD inovasi dalam rangka
monitoring dan evaluasi dan melakukan telaah yang Deli Serdang. Kegiatan perbaikan pengendalian
3. Pengamatan dan survei mendalam agar ini akan memberikan vektor lalat. Kegiatan ini
kepadatan lalat setelah memperolah hasil akurat kontribusi pada visi dan memberikan penguatan
dilakukan upaya mengenai keberhasilan misi rumah sakit yaitu nilai organisasi yaitu :
pengendalian maupun kendala Menjadi rumah sakit Profesionalisme (bekerja
4. Melakukan analisis dan pengendalian sebagai pendidikan yang secara baik dan giat;
membuat laporan hasil bentuk tanggung jawab berdaya saing dengan berkemampuan memadai
monitoring dan evaluasi saya terhadap kegiatan mengutamakan untuk melakukan tugas,
pengendalian vektor yang telah saya lakukan) pelayanan professional, bermodal ilmu
lalat inovatif dan berbudaya pengetahuan dengan
46
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
5. Melaporkan analisis Nasionalisme : kerja menuju rumah sakit semangat ilmu yang kuat)
hasil pengendalian sama, musyawarah berstandar Integritas (dilandai iman
vektor lalat kepada (Dalam melakukan internasional. dan taqwa, jujur, ikhlas
atasan pengamatan dan monitoring Mengedepankan rasa dan setia, rela berkorban;
kepadatan lalat saya akan kemanusiaan serta menunjukan pengabdian,
bekerja sama dan pengabdian dalam tertib dan disiplin; tegar
bermusyawarah untuk melayani masyarakat. dan bertanggung jawab)
dapat mengevaluasi Kejasama (mengormati
kegiatan yang telah saya dan menghargai pendapat
lakukan dengan atasan, orang lain; memahami
teman sejawat, maupun unit dan menghayati dirinya
terkait agar didapat sebagai bagian dari
pemecahan masalah) sistem)
47
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
Komitmen Mutu :
orientasi mutu
(Saya akan melakukan
pengamatan dengan cermat
agar tidak terjadi kesalahan
sehingga data yang
diperoleh akurat dan
berkualitas. Saya akan
mengerjakan analisis dan
48
membuat laporan dengan
teliti sehingga diperoleh
informasi penting yang
diperlukan untuk evaluasi
upaya pengendalian)
49
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
tidak melakukan
manipulasi data hasil survei
untuk keperluan evaluasi
dan perbaikan)
50
3.4 Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di UPT RSUD Deli Serdang pada tanggal 21 Oktober 2019 sampai dengan 30 November
2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel berikut :
51
BAB IV
PENUTUP
52
DAFTAR PUSTAKA
53