Angkatan : 16
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI UPT. PUSKESMAS DESA LAMA SEI LEPAN
KABUPATEN LANGKAT
Oleh:
Telah diseminarkan pada hari Kamis, 13 Februari 2020 di hadapan Coach dan
Penguji di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera
Utara.
Nurmayana Siregar, SE, MSI Prof. Dr. Zainuddin. MPd Muharramah Taroreh, SKM, MKM
NIP. 19621020 199203 2 001 NIP. 19550703 198403 1 001 NIP. 19760131 199603 2 001
Mengetahui :
An. KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SUMATERA UTARA
Plh.KABID PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJERIAL
KATA PENGANTAR
i
Penulis mengucapkan puji dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena hanya dengan limpahan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
Laporan Aktualisasi ini.
Penulisan laporan aktualisasi ini disusun sebagai syarat untuk melakukan
aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara pada Pelatihan Dasar
(LATSAR) golongan II di Kabupaten Langkat.
Dalam penyusunan penelitian ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu ucapan terima kasih dengan tulus dan ikhlas penulis
ucapkan kepada :
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya manusia (BPSDM)
2. Bapak Prof. Dr. Zainuddin. MPd sebagai penguji seminar Laporan
Aktualisasi ini.
3. Ibu Nurmayana Siregar, SE. MSI, selaku Coach yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam penyusunan LaporanAktualisasi ini
4. Ibu Muharramah Taroreh, SKM,MKM sebagai mentor dalam penyusunan
Laporan Aktualisasi ini
5. Kepala Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Sumatera Utara.
6. Seluruh Bapak / Ibu Widyaiswara yang telah menuangkan ilmunya.
7. Pegawai LPP yang telah menyediakan fasilitas dalam terlaksananya Diklat
Latsar.
8. Teman-teman Peserta Diklat Latsar CPNS Golongan II, Gelombang V,
terutama Angkatan 16 yang telah membantu dan bekerjasama selama
berjalannya Latsar.
9. Keluarga yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materi
10. Rekan kerja di Puskesmas Desa Lama Sei Lepan.
ii
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada laporan aktualisasi
ini, akan tetapi dengan kerendahan hati penulis berharap laporan aktualisasi ini
dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan penerapan yang baik bagi nilai-nilai
dasar ANEKA sebagai Pegawai Negeri Sipil. Dan penulis memohon masukan
demi perbaikan dimasa yang akan datang dan memohon kritik dan saran dari para
pembaca
Rizky Famalahayati
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI……………………………………………………….............. iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang................................................................................... 1
1.2. DeskripsiOrganisasi........................................................................... 4
1.2.1 ProfilOrganisasi................................................................... 4
1.2.2 Visi, Misi dan Tugas Pokok Organisasi………………….. 5
1.2.2.1 Visi Organisasi.............................................................. 5
1.2.2.2 Misi Organisasi.............................................................. 5
1.2.2.3 Motto Organisasi........................................................... 5
1.2.2.4 Tugas Pokok dan Fungsi............................................... 5
1.2.2.5 Nilai-nilai Organisasi.................................................... 6
1.2.2.6 Profil Unit Kerja dan Struktur Organisasi..................... 7
1.3. Permasalahan.................................................................................... 9
1.4. Tujuan Dan Manfaat......................................................................... 9
1.4.1 Tujuan.................................................................................. 9
1.4.2 Manfaat................................................................................ 10
1.4.2.1 Bagi peserta................................................................... 10
1.4.2.2 Bagi sub bagian............................................................. 10
1.4.2.3 Bagi organisasi.............................................................. 10
BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH............................... 11
2.1. Identifikasi Isu................................................................................... 11
2.2. Analisis Isu........................................................................................ 12
2.3. Penetepan Isu Dan Dampak............................................................... 14
2.3.1. Penetapan Isu.................................................................... 14
iv
2.3.2. Dampak Isu...................................................................... 15
2.4. Penetapan Gagasan Kegiatan............................................................ 16
2.5. Role Model........................................................................................ 18
2.5.1 Identitas Role Model.......................................................... 18
2.5.2 Alasan Pemilihan Role Model............................................ 18
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI..................................................... 19
3.1. Nilai-Nilai Dasar PNS....................................................................... 19
3.1.1 Akuntabilitas........................................................................ 19
3.1.2 Nasionalisme....................................................................... 21
3.1.3 Etika Publik......................................................................... 21
3.1.4 Komitmen Mutu.................................................................. 22
3.1.5 Anti Korupsi........................................................................ 23
3.2. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI.......................................... 23
3.2.1 Manajemen ASN................................................................. 23
3.2.2 Pelayanan Publik................................................................. 24
3.2.3 Whole of Government.......................................................... 26
3.3. Rancangan Aktualisasi...................................................................... 27
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
satuan/unit kerja, penetapan masalah dan pemecahan isu untuk kemudian merujuk
penerapan nilai-nilai dasar dalam kegiatan tersebut. Proses inilah yang disebut
aktualisasi, yang nantinya setelah on kampus , peserta akan melaksanakan
Habituasi( menerapkan dan menjalankan nilai nilai dasartersebut), sehingga akan
menjadi satu kebiasaan di lingkungan kerja ( instansi tempat bekerja).
CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
diklat yang terintegrasi untuk membentuk integritas moral, kejujuran, semangat,
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Penyelenggaraan pelatihan dilakukan secara inovatif dan terintegrasi, yaitu
memadukan metode pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat pelatihan
dan tempat kerja sehingga memungkinkan peserta untuk menginternalisasi,
menerapkan, mengaktualisasikan, dan membuatnya menjadi suatu kebiasaan
(habituasi), sehingga terbentuk karakter PNS yang profesional sesuai bidang
tugas.
Bidang kesehatan menjadi salah satu bagian pelayanan publik yang sering
menjadi sorotan masyarakat banyak. Beberapa faktor menjadi pemicu timbulnya
polemik yang berkembang di masyarakat, seperti fasilitas yang kurang memadai,
prosedur pelayanan yang tidak baik, atau tenaga kesehatan yang dianggap tidak
kompeten, Meningkatnya perhatian masyarakat terhadap kualitas pelayanan di
bidang kesehatan, dapat dijadikan motivasi bagi tenaga kesehatan untuk
memperbaiki kualitas pelayanan dimulai dari diri sendiri. Sebagai tenaga
2
kesehatan, harus dapat memberikan pelayanan baik bersifat preventif, promotif,
kuratif, maupun rehabilitatif.
Menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018, sebesar 93% anak usia dini di
Indonesia mengalami gigi berlubang. Hal ini menunjukkan hanya sebesar 7% saja
anak Indonesia yang bebas gigi berlubang/ karies.Kondisi ini dapat menyebabkan
anak menolak makan sehingga badan kurus dan kekurangan nutrisi. Salah satu
penyebab dari kondisi ini adalah kurangnya edukasi tentang cara merawat gigi
anak serta ketidakpedulian anak untuk menjaga kesehatan gigi.Penyebab lainnya
adalah sarana di poli gigi yang tidak mendukung seperti dental unit dan alat
tambal gigi yang rusak dan tidak tersedianya bahan habis pakai. Selain itu
penyebab lainnya adalah tidak ada kesadaran orang tua untuk mengajarkan anak
cara merawat gigi sejak dini. Apabila isu ini tidak segera diatasi, maka akan
semakin banyak anak yang mengalamigigi berlubang dan bahkan kehilangan gigi
sejak dini. Oleh karena itu, diperlukan optimalisasi cara merawat gigi pada anak
serta didukung oleh pelayanan dari tenaga medis yang bersifat tepat dan akurat
serta didasari nilai-nilai dasar PNS melalui mata pelatihan Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Hal tersebut akan
menjadi dasar pelaksanaan aktualisasi ini di UPTPuskesmas Desa Lama Sei
Lepan Kab.Langkat.
3
1.2. Deskripsi Organisasi
4
1.2.2. Visi, Misi, Motto dan Tugas Pokok Organisasi
1.2.2.1 Visi Puskesmas Desa Lama Sei Lepan
“Menjadi Puskesmas dengan Pelayanan Bermutu dan Berkuaitas”.
1.2.2.2. Misi Puskesmas Desa Lama Sei Lepan
1. Mewujudkan pelayanan yang sigap, mudah, adil, ramah, dan
bertanggung jawab
2. Menyelenggarakan pelayanan usaha kesehatan perorangan ( UKP )
dan usaha kesehatan masyarakat ( UKM ) secara prima.
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat.
4. Memotivasi masyarakat Kecamatan Sei Lepan untuk memanfaatkan
Puskesmas Desa Lama sebagai sarana kesehatan dasar.
5
adalah melakukan kegiatan pengamatan, penyelidikan,tindakan
pengamanan,penanggulangan, penyebaran/penularan penyakit dan faktor-faktor
yang sangat berpengaruh secara cepat dan tepat dengan melakukan pengumpulan,
pengolahan, analisa data dan interpretasi serta penyebaran informasi serta
pengembangan strategi dan metoda, yang diuraikan dalam unsur dan sub unsur
kegiatan masing-masing. Dengan kata lain Tugas Pokok Profesi Perawat Gigi
Terampil Golongan IIC di Puskesmas Desa Lama adalah:
1. Menyusun rencana kerja penyuluhan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut kelompok anak usia 6 - 14 tahun.
2. Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut kelompok anak usia 6 -
14 tahun.
3. Membuat alat peraga penyuluhan asuhan kesehatan gigi dan mulut
kelompok anak usia 6 - 14 tahun.
4. Melakukan pemeliharaan alat kesehatan gigi yang meliputi : Pemyimpanan
alat / hand instrument.
5. Melakukan penyuluhan asuhan kesehatan gigi dan mulut kelompok anak
usia 6 - 14 tahun.
6. Melakukan demonstrasi sikat gigi massa / bersama kelompok anak usia 6 -
14 tahun.
7. Melakukan tugas sebagai asisten pelayanan medik gigi dan mulut dasar
umum.
1.2.2.5. Nilai-nilai Organisasi
SMART ,yaitu :
6
A : ADIL dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan adil tidak
membedakan status sosial.
3. RT / RW : 0/0
9. Negara : Indonesia
7
B. Struktur Organisasi UPT Puskesmas Desa Lama Sei Lepan (Gambar 1)
PJ. UKM ESENSIAL PJ. UKM PENGEMBANGAN PJ. UKP PJ. BANGUNAN,PRASARANA,
PJ. JEJARINGAN YANKES DAN JARINGAN FASKES PJ. MUTU
PERALATAN
PRIYANTI,SKM dr. FERNANDO C drg. ADI WIKA
VERA NINGSIH,SKM dr. FRIMANETY Z ZULIAN SYAHPUTRA PRASETYA
LABORATORIUM PJ. ADMIN
PROMKES UKS PUSKESMAS PEMBANTU
PROMKES AHMAD SUHADA,AMD.AK MUHAMMAD HIJRAH
PRIYANTI,SKM ELIASNA BR SRI DORMAWATI
SEMBIRING,AMK
SYAHPUTRA
FARMASI PJ. UKM
JIWA PUSKESMAS KELILING/
GIZI
SITI HAJAR,AMK
FORMAN ANDRI
AMBULANCE Muhammad
VERA NINGSIH
SINAGA,S.FARM
ZULIAN SYAHPUTRA
1.4.1 Tujuan
9
1.4.2 Manfaat
10
BAB II
11
4. Belum optimalnya kesehatan gigi pasien lansia di poli gigi UPT.
Puskesmas Desa Lama Sei Lepan.
Isu ini berkaitan erat dengan pemikiran pasien lansia bahwa kondisi gigi akan
memburuk seiring dengan bertambahnya usia. Padahal jika para lansia melakukan
langkah merawat gigi yang baik dan benar maka kondisi gigi akan baik walaupun
mencapai usia tua.
5. Masih tingginya angka karies gigi dan gigi hilang pada pasien di UPT
Puskesmas Desa Lama.
Isu ini berkaitan erat dengan cara pikir masyarakat dan kesediaan alat dan bahan
di Puskesmas. Padahal dengan adanya kesediaan alat akan mencegah hal tersebut.
12
Tabel 1. Analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak)
N ISU KRITERIA ISU
A P K L
o
1. Belum adanya pemahaman siswa Sekolah
Dasar Kelas I dan IV tentang merawat
kesehatan gigi dan mulut.
2. Kurang optimalnya penyuluhan mengenai
gigi berlubang pada anak usia 6 sampai 7 - -
tahun di Sekolah Dasar.
3. Peningkatan kesehatan gigi dan mulut anak
-
di wilayah UPT Puskesmas Desa Lama
4. Belum optimalnya kesehatan gigi pasien
lansia di poli gigi UPT. Puskesmas Desa
Lama Sei Lepan.
5. Masih tingginya angka karies gigi dan gigi
hilang pada pasien di UPT Puskesmas
Desa Lama
Keterangan :
A = Aktual P = Problematika K = Kekhalayakan L = Kelayakan
Berdasarkan alat bantu penetapan isu diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga
isu tersebut memenuhi semua kriteria aktual, problematik, kekhalayakan, dan
layak/kelayakan.
13
Berdasarkan analisis isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses
identifikasi isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat
dicarikan solusi oleh penulis. Proses identifikasi isu tersebut menggunakan alat
bantu USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) untuk menentukan 1 dari kelima
isu teratas. Analisa dilakukan dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) pada
tiap poin, isu yang memiliki skor tertinggi adalah Core Issue ( isu
prioritas ).Metode yang dipakai adalah metode USG untuk memilih isu yang akan
dicarikan solusinya.
Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode USG dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
14
Skala Likert (1-5)
Skor 5 : sangat besar
Skor 4 : besar
Skor 3: sedang
Skor 2: kecil
Skor 1: sangat kecil
15
teman-teman sebaya baik di sekolah maupun di lingkungan rumah. Anak-anak
akan diedukasi tentang cara merawat gigi dengan cara dan waktu yang tepat agar
mereka mampu membiasakan diri untuk merawat baik gigi sulung maupun gigi
permanen mereka agar tetap bersih dan sehat. Jika hal ini tidak dilakukan, maka
akan semakin banyak anak sekolah dengan kondisi gigi dewasa/permanen yang
rusak dan bahkan harus dicabut sehingga kedepannya banyak anak-anak yang
mengalami kehilangan gigi. Kondisi ini menyebabkan menurunkan kualitas hidup
seorang anak. Pertama, pengunyahan tidak optimal sehinga proses penyerapan
nutrisi akan rendah. Anak akan mempunyai kondisi badan yang tidak sesuai
dengan umurnya dan rentan sakit. Kemudian, kehilangan gigiakan menyebabkan
gigi-gigi lain berantakan (berjejal maupun berjarak) sehingga proses pembersihan
dengan sikat gigi juga akan sulit. Oleh karena itu, anak-anak harus merawat gigi
mereka sedini mungkin untuk menghindari dampak-dampak buruk yang dapat
mempengaruhi kualitas hidup mereka kelak.
16
Kelas I dan IV - Kurangnya inisiatif merawat dan menjaga
tentang merawat tenaga medis untuk kesehatan gigi dan
kesehatan gigi melakukan edukasi mulut anak melalui
dan mulut. pada pasien anak media audio visual
- Rendahnya b. Melakukan penyuluhan
pemahaman siswa tentang cara merawat
untuk merawat gigi kesehatan gigi dan
sejak dini mulut anak di sekolah
- Tidak tersedianya alat dasar
dan bahan untuk c. Membuat leaflet ntuk
perawatan gigi anak media penyuluhan di
- Belum optimalnya sekolah dasar dan
kerja program UKGS dibagikan ke anak-
anak untuk edukasi
dirumah.
d. Melakukan
pemeriksaan gigi dan
mulut anak di Sekolah
Dasardan menyarankan
untuk pemeriksaan
ulang ke Puskesmas
e. Melakukan kegiatan
sikat gigi bersama di
sekolah dasar
17
Nama : Muharramah Taroreh, SKM, MKM
NIP : 19760131 199603 2001
Pangkat/Golongan :Penata Tingkat I/ IIId
Jabatan : Kepala Puskemas Desa Lama
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
18
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan antikorupsi, atau yang sering
disingkat dengan ANEKA. Adapun penjelasan terhadap nilai-nilai ASN tersebut
adalah sebagai berikut:
3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya . Amanah
seorang ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publikdiantaranya :
19
dilakukan dalam memberikan contoh kepada orang lain (lead by example)
adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga
memberikan efekpositif bagipihak lain untuk berkomitmen pula.
2. Transparan : Tujuannyaadalahuntukmendorongkomunikasi yang
lebihbesar dan kerjasamaantarakelompok internal dan
eksternalsertamemberikanperlindunganterhadappengaruh yang
tidakseharusnya dan korupsidalampengambilankeputusan
3. Integritas :
Denganadanyaintegritasmenjadikansuatukewajibanuntukmenjunjungtinggi
dan mematuhisemuahukum yang berlaku, undang-undang, kontrak,
kebijakan dan peraturan yang berlaku.
4. Tangungjawab : Responsibilitasinstitusi dan
responsibilitasperoranganmemberikankewajibanbagisetiapindividu dan
lembagabahwaadakonsekuensidarisetiaptindakan yang telahdilakukan,
karenaadanyatuntutanuntukbertanggungjawabatassetiapkeputusan yang
telahdibuat.
5. Keadilan : Keadilanadalahlandasanutamadariakuntabilitas,
sehinggaketidakadilanharusdihindarikarenadapatmenghancurkankepercaya
an dan kredibilitasorganisasi yang mengakibatkankinerjaakanmenjaditidak
optimal.
6. Kepercayaan : Rasa keadilanakanmembawasebuahkepercayaan
7. Keseimbangan : Untukmencapaiakuntabilitasdalamlingkungankerja,
makadiperlukanadanyakeseimbanganantaraakuntabilitas dan kewenangan,
sertaharapan dan kapasitas.
8. Kejelasan : Fokus
utamauntukkejelasanadalahmengetahuikewenangan, peran dan
tanggungjawabmisiorganisasi, kinerja yang diharapkan dan system
pelaporankinerjabaikindividumaupunorganisasi.
9. Konsistensi : Konsistensimenjaminstabilitas, penarapan yang
konsistenakanmenjadikanlingkungankerja yang akuntabel.
3.1.2 Nasionalisme
20
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN, bahkan
tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan
nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih
penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN
memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan
negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar
yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari
bagaimana aktualisasi sila demi sila Pancasila agar memiliki karakter yang kuat
dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai
kebangsaan.Nasionalis mememiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan
individu terhadap bangsanya. Salah satucara untuk menumbuhkan semangat
nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap
penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah.
3.1.3 EtikaPublik
Konsep etika sering disamakan dengan moral, padahal ada perbedaan antara
keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau benar. Sedangkan
moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Etika juga dipandang sebagai karakter atau etos
individu/kelompok berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur. Adapun nilai-
nilai etika publik antara lain:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
21
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna dan santun.
3.1.4 KomitmenMutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang
apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder.Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas,
efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan yaitu:
a. Efektif: berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan
efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien: berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan
realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan
sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang ke
luar alur.
c. Inovasi: hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi
setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalisme layanan publik.
22
d. Mutu: suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses,
dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.Mutu merupakan salah
satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
Adapun yang termasuk dalam kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu
sebagai berikut:
3.2.1 ManajemenASN
Berdasarkan jenisnya pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK).Pegawai ASN
berkedudukan sebagai aparatur sipil negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik.Untuk menjalankan kedudukannya
tersebut, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksanan kebijakan publik; pelayan
publik; dan perekat dan pemersatu bangsa.ASN sebagai profesi berlandaskan pada
23
kode etik dan kode perilaku.Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN.
3.2.2 PelayananPublik
1. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah perlu melibatkan
masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya;
2. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya.
Masyarakat juga harus diberi akses yang sebesar-besarnya untuk
mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila mereka merasa tidak
puas dengan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah.
3. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan
24
bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan akan tetapi juga
terkait dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur,
dan biaya penyelenggaraan pelayanan. Sebagai klien masyarakat, birokrasi
wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat yang menduduki posisi
sebagai agen;
4. Tidak diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan
antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan
identitas warga negara, seperti: status sosial, pandangan politik, enisitas,
agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual, difabel, dan sejenisnya;
5. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang
mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah, artinya berbagai persyaratan
yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah untuk dipenuhi.Murah dalam
arti biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan
tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan
untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi;
6. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang
hendak dicapainya (untuk melaksanakan mandat konstitusi dan mencapai
tujuan-tujuan strategis negara dalam jangka panjang) dan cara mewujudkan
tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang
sedikit, dan biaya yang murah;
7. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau
oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau
dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang ditemukan, dan lain-lain.)
dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan
tersebut.
25
8. Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas
dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang
mereka bayar. Oleh karena itu semua bentuk penyelenggaraan pelayanan
publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan (pejabat
atau unit organisasi yang lebih tinggi secara vertikal) akan tetapi yang lebih
penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas
melalui media publik baik cetak maupun elektronik. Mekanisme
pertanggungjawaban yang demikian sering disebut sebagai social
accountability.
9. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah memiliki
berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga
negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga negara yang lain. Oleh
karena itu penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3.2.3Whole of Government (WoG)
26
baik secara formal maupun informal, berfokus pada pengembangan kebijakan,
manajemen program serta penyampaian pelayanan.
3.3. Rancangan Aktualisasi
RANCANGAN AKTUALISASI
Isu yang diangkat : Belum adanya pemahaman siswa Sekolah Dasar Kelas I
dan IV tentang merawat kesehatan gigi dan mulut.
27
Tabel 4. Rancangan Aktualisasi
Tahapan Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Koordinasi Terlaksananya Meminta izin kepada Misi UPT Puskesmas Memberikan
edukasi kepada Kepala pemberian pihak terkait dengan Desa Lama Sei Lepan: edukasi
menggunakan Puskesmas edukasi ssenyum, sapa, dan 1. Menyelenggara kan menggunakan
video mengenai tentang materi menggunakan salam, (Etika Publik) pelayanan usaha video tentang cara
cara merawat edukasi video Kegiatan kesehatan merawat gigi akan
dan menjaga 2. Meminta izin mengenai cara dilakukan dengan perorangan mendukung nilai-
kesehatan gigi kepada pihak merawat gigi sungguh – sungguh ( UKP ) dan usaha nilaiorganisasi
dan mulut anak sekolah anak yang (Akuntabilitas) kesehatan Puskesmas yaitu
melalui media 3. Mempersiapkan ditampilkan Menayangkan masyarakat Ramah dalam
audio visual materi melalui laptop video yang berkualitas ( UKM ) secara memberikan
kesehatan gigi baik kepada siswa siswi Prima pelayanan kepada
dan mulut anak sehingga materi dan masyarakat harus
untuk video penjelasan dapat dengan senyum
4. Mencari video tersampaikan secara dan ramah.
yang relevan. efektif dan
5. Mengunduh efisien(Komitmen
28
Tahapan Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
video tersebut mutu)
dan Pemberian
memindahkan edukasi dilakukan pada
ke laptop seluruh siswa siswi
6. Menayangkan tanpa membeda-
video edukasi bedakan
tersebut kepada (Nasionalisme)
siswa siswi SD
2. Melakukan 1.Meminta izin Terlaksananya Sebelum memulai Misi UPT Puskesmas Memberikan
penyuluhan kepada atasan kegiatan kegiatan saya meminta Desa Lama Sei Lepan: edukasi
tentang cara 2.Meminta izin penyuluhan izin kepada atasan 2. Menyelenggara kan menggunakan
merawat kepada Kepala tentang cara dan kepala sekolah pelayanan usaha video tentang cara
kesehatan gigi Sekolah merawat gigi (etika publik) kesehatan merawat gigi akan
dan mulut anak 3.Menyiapkan anak di perorangan mendukung nilai-
di sekolah dasar sarana sekolah dasar Kegiatan penyuluhan ( UKP ) dan usaha nilaiorganisasi
penyuluhan dilakukan dengan kesehatan Puskesmas yaitu
seperti poster penuh tanggung jawab masyarakat Ramah dalam
dan alat peraga (Akuntabilitas) ( UKM ) secara memberikan
(model gigi dan Prima pelayanan kepada
sikat gigi) Pemberian penyuluhan masyarakat harus
4.Melakukan dilakukan pada seluruh dengan senyum
penyuluhan siswa tanpa dan ramah.
29
Tahapan Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
membeda-bedakan
(Nasionalisme)
Penyuluhan dilakukan
tanpa pungutan biaya
(Anti Korupsi)
3. Membuat leaflet 1. Koordinasi Tersedianya Sebelum memulai Misi UPT Puskesmas Edukasi dengan
untuk media leaflet kegiatan saya meminta Desa Lama Sei Lepan: media leaflet
kepada Kepala
penyuluhan di mengenai cara izin kepada atasan Mendorong tentang cara
sekolah dasar Puskesmas merawat (etika publik) kemandirian merawat kesehatan
dan dibagikan kesehatan gigi Seluruh tahapan masyarakat untuk gigi dan mulut
tentang materi
ke anak-anak anak pembuatan leaflet berperilaku hidup anak akan
untuk edukasi leaflet dilakukan dengan bersih dan sehat mendukung nilai-
dirumah bersungguh – nilai organisasi
2. Meminta izin
sungguh dan teliti Puskesmas yaitu
kepada pihak (Akuntabilitas) Mudah dalam
memberikan
sekolah
Desain leaflet akan pelayanan kepada
3. Menyiapkan dibuat semenarik masyarakat dengan
mungkin agar mudah kemudahan dan
materi yang
dipahami dan sesuai dengan
akan dibuat di penyampaian materi proedur yang
efektif (Komitmen berlaku.
leaflet
mutu)
4. Menyusun isi
30
Tahapan Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
materi secara Pembiayaan leaflet
yang dikeluarkan
menarik agar
sesuai dengan apa yang
mudah sudah ditetapkan (Anti
Korupsi)
dimengerti
5. Evaluasi desain
leaflet
6. Mencetak
leaflet
4 Melakukan 1. Meminta izin Terlaksananya Saat memberikan Melakukan 1. Melakukan
kepada atasan
pemeriksaan pemeriksaan penyuluhan pemeriksaan kesehatan pemeriksaan
2.Meminta izin
kesehatan gigi kepada Kepala gigi dan mulut disertaisenyum dan gigi dan mulut anak di gigi dan mulut
Sekolah
dan mulut anak anak sapa. (Etika publik) Sekolah Dasar dan 2. Mencatat hasil
3. Melakukan
di Sekolah pemeriksaan Seluruh tahapan menyarankan utuk pemeriksaan
gigi dan mulut
Dasar dan kegiatan pada saat pemeriksaan ulang ke pada lembar
4. Mencatat hasil
menyarankan pemeriksaan pemeriksaan dilakukan Puskesmas pemeriksaan
pada lembar
utuk dengan penuh
pemeriksaan
pemeriksaan ketelitian dan
31
Tahapan Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
ulang ke tanggung jawab
Puskesmas (Akuntabilitas)
Pemeriksaan kepada
siswa/siswi dilakukan
tanpa membeda- .
. bedakan suku, agama,
dan ras serta golongan
tertentu(Nasionalisme)
5. Melakukan 1. Meminta izin Terlaksananya Sebelum memulai Misi UPT Puskesmas Melakukan
kegiatan sikat kepada atasan kegiatan kegiatan saya meminta Desa Lama Sei Lepan: kegiatan sikat gigi
gigi bersama di 2. Meminta izin demonstrasi izin kepada atasan 1. Memberikan bersama di sekolah
sekolah dasar kepada kepala cara menyikat dan kepala sekolah pelayanan prima dasar akan
sekolah gigi (etika publik) yang meliputi mendukung nilai-
3. Menyiapkan kegiatan promotif, nilai organisasi:
alat peraga Kegiatan sikat gigi preventif, kuratif, Adil dalam
seperti model bersama dilakukan rehabilatif memberikan
gigi dan sikat dengan penuh pelayanan kepada
gigi tanggung jawab masyarakat dengan
4. Memperagakan (akuntabilitas) adil tanpa
kepada siswa membedakan status
cara menyikat Kegiatan social.
gigi yang baik memperagakan sikat
32
Tahapan Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dan benar gigi dilakukan pada
5. Melaksanakan seluruh siswa tanpa
kegiatan sikat membeda-bedakan
gigi bersama (Nasionalisme)
Kegiatan dilakukan
tanpa pungutan biaya
(Anti Korupsi)
33
3.4. Rencana Jadwal Aktualisasi Kegiatan
34
DAFTAR PUSTAKA