OPTIMALISASI PELAYANAN
SKRINING DAN PENGOBATAN
PASIEN ORANG DENGAN GANGGUAN
JIWA (ODGJ) MELALUI
PENERAPAN STATUS PSIKIATRI
PADA UPT. PUSKESMAS
TUANGGEO KECAMATAN PALUE KABUPATEN SIKKA
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
bimbingan dan perlindungan-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan aktualisasi dan
habituasi serta menyelesaikan penyusunan laporan aktualisasi ini dengan baik. Penulis
menyadari bahwa dalam penyelenggaraan aktualisasi ini, tidak terlepas dari bimbingan dan
bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih kepada:
1. Badan Pengembangan SDM Daerah Provinsi NTT yang telah melaksanakan dan
memfasillitasi kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar).
2. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sikka yang telah memfasilitasi penulis
mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar).
3. Bapak Dr Keron A. Petrus, SE.MA selaku Kepala Badan Pengembangan SDM Daerah
Provinsi NTT.
4. Bapak Yohanes Ali, SH., MM yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran
untuk mengarahkan penulis mulai dari penyususunan rancangan aktualisasi sampai
laporan aktualisasi.
5. Ibu Maria Agustina Longge, A.Md.Keb, Kepala Puskesmas yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan laporan
aktualisasi dan mendampingi penulis selama kegiatan habituasi.
6. Bapak Marcurius H. Bani Haba, SH selaku penguji yang telah memberikan kritik dan
saran kepada penulis.
7. Para Narasumber dan Bapak Ibu Widyaiswara yang telah membekali penulis dalam
pendalaman materi.
8. Penyelenggara dan panitia yang dengan setia dan sabar memberikan layanan yang
terbaik selama kegiatan berlangsung.
9. Rekan-rekan sesama peserta Pelatihan Dasar CPNS angkatan 149, khusunya
kelompok 2 yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan
Aktualisasi ini.
10. Rekan kerja UPT Puskesmas Tuanggeo yang juga turut membantu dalam kegiatan
habituasi.
11. Keluarga besar untuk doa dan dukungan yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan kegiatan aktualisasi.
Penulis
PENDAHULUAN
ASN atau Aparatus Sipil Negara merupakan profesi yang tidak biasa. Para ASN
mendapatkan mandat dan kepercayaan untuk bekerja di instansi pemerintah sebagai
pelayan publik. Sebagai pelayan publik, seorang ASN harus menjunjung tinggi nilai-nilai
dasar profesi ASN (ANEKA) untuk mewujudkan ASN yang profesional dan ber-Akhlak
antara lain; berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan
kolaboratif serta mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang - Undang Dasar Negara Republik
Indonesia.
Pelayanan yang diberikan mengacu pada berbagai aspek di masyarakat. Baik itu
aspek pendidikan, kesehatan, agama, sosial-kultural dan sebagainya. Setiap aspek
pelayanan tersebut memiliki unit pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil hingga unit
terbesar dalam lingkup nasional. Puskesmas merupakan salah satu unit pelayanan
terpadu. Puskesmas menjadi gerbang pertama yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014, Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh puskesmas kepada masyarakat
mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan dituangkan
dalam suatu sistem.
Upaya kesehatan merupakan salah satu subsistem dalam Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) yang dilaksanakan secara berkelanjutan, sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh
bersama subsistem lainnya guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat
Berdasarkan analisis penentuan analisis APKL ( table 1.1), maka rumusan masalah
dalam aktualisasi adalah “ Belum Optimalnya Kegiatan Skrining Dan Pengobatan Pasien
Keterangan :
5 : sangat APKL
4 : APKL
3 : cukup APKL
2 : kurang APKL
1 : tidak APKL
BAB II
Sopan Santun
Hormat
Komitmen
Mutu
Berorientasi
mutu
Efektif
Anti Korupsi
Jujur
Mandiri
2. Membuat 1.Mengumpulkan referensi- 1. Terkumpulnya referensi – Akuntabilitas Visi : Nilai –
Status Psikiatri referensi yang berkaitan. referensi yang sesuai. (foto : Terwujudnya nilai
Berorientasi
mutu
Efektif
Efisien
Disiplin
Mandiri
Efektif
3. Keluarga pasien ODGJ
mengetahui bahwa akan ada
3.Membagikan surat Anti Korupsi
kunjungan rumah untuk
pemberitahuan jadwal
pelayanan skrining dan Mandiri
pelayanan skrining dan
pengobatan pasien ODGJ.
pengobatan pasien ODGJ
(persetujuan lisan dari
pada kader di setiap desa WOG
keluarga).
wilayah kerja UPT. Kerja sama
Puskesmas Tuanggeo,
untuk selanjutnya di
teruskan kepada keluarga
pasien.
Komitmen
6. Terdapatnya rekam medik Mutu
6.Mencatat seluruh hasil pasien yang berisi status
Efektif
pelayanan pasien ODGJ psikiatrik pasien ODGJ.
Berorientasi
(skrining, diagnosa, (print out / hardcopy)
mutu
pengobatan dan KIE) pada Inovasi
status psikiatri untuk Anti Korupsi
dijadikan rekam medik
Peduli
pasien.
WOG
Kerja sama
Menjaga
rahasia
Cermat
Komitmen
Mutu
Efektif
Berorientasi
mutu
Anti Korupsi
Peduli
WOG
Kerja sama
6. Melakukan 1. Mengumpulkan semua 1. Terkumpulnya semua data Akuntabilitas: Visi : Nilai – nilai
kegiatan data hasil kegiatan laporan kegiatan aktualisasi. Tanggung Terwujudnya organisasi
evaluasi aktualisasi yang telah (print out / hardcopy) masyarakat palue yang sesuai
Etika Publik:
Menjaga
rahasia
Cermat
Taat perintah
Komitmen
Mutu
Berorientasi
mutu
Efisien
Anti
Jujur
Mandiri
Sopan Santun
Hormat
………
Komitmen
Mutu
Berorientasi
mutu
Efektif
Anti Korupsi
Jujur
Mandiri
2. Membuat 1. Mengumpulkan 1. Terkumpulnya referensi – Akuntabilitas: Visi : Terwujudnya Nilai – nilai
Status Psikiatri referensi-referensi referensi yang sesuai. (foto masyarakat palue organisasi
Tanggung
pasien ODGJ yang berkaitan. dan daftar pustaka) sehat dan cerdas yang sesuai
Berorientasi
mutu
Efektif
Efisien
Anti Korupsi
Mandiri
3. Membuat 1. membuat jadwal 1. Tersedianya jadwal Akuntabilitas Visi : Terwujudnya Nilai – nilai
jadwal dan pelayanan pelayanan skrining dan masyarakat palue organisasi
Tanggung
surat skrining dan pengobatan pasien ODGJ. sehat dan cerdas yang sesuai
jawab
pemberitahuan pengobatan (print out /hardcopy jadwal dengan
Misi organisasi
Kejelasan ……….
jadwal pasien ODGJ pelayanan) kegiatan
yang ke-1 yaitu
target
pelayanan untuk setiap desa yaitu
menyelenggarakan
skrining dan di wilayah kerja Siap
Pelayanan yang
pengobatan UPT. Puskesmas Nasionalisme Handal
profesional dan
ODGJ Tuanggeo. Menghargai Tepat
berorientasi pada
hak orang lain masalah dan ……….
4. Melaksanakan 1. Meyiapkan format 1. Tersedianya format Akuntabilitas Visi : Terwujudnya Nilai – nilai
pelayanan kunjungan rumah kunjungan rumah (print out / masyarakat palue organisasi
Kejelasan target
skrining dan hardcopy) sehat dan cerdas yang sesuai
Tanggung jawab
pengobatan dengan
Menjaga
rahasia
Cermat
Sopan
Komitmen
Mutu
Efektif
Berorientasi
mutu
Inovasi
Peduli
WOG
Kerja sama
6. Melakukan 1. Mengumpulkan 1. Terkumpulnya semua data Akuntabilitas: Visi : Terwujudnya Nilai – nilai
kegiatan semua data hasil laporan kegiatan aktualisasi. Tanggung masyarakat palue organisasi
evaluasi kegiatan aktualisasi (print out / hardcopy) sehat dan cerdas yang sesuai
jawab.
aktualisasi yang telah dengan
Misi organisasi
Kejelasan target
habituasi dilaksanakan. kegiatan
yang ke-1 yaitu
2. Terkumpulnya dokumentasi
yaitu
2. Mengumpulkan menyelenggarakan
seluruh kegiatan. (foto)
Nasionalisme: Siap
seluruh dokumentasi Pelayanan yang ………..
Handal
kegiatan aktualisasi Kerja keras profesional dan
Tepat
yang telah berorientasi pada
Disiplin
dilaksanakan 3. Adanya hasil yang tercapai masalah dan
(print out / hardcopy) kebutuhan
3. Membandingkan
Etika Publik: masyarakat.
keadaan sebelum
dan sesudah Cermat
……….
aktualisasi layanan
Komitmen
masyarakat. ………..
Etika Publik:
Menjaga
rahasia
Cermat
Taat perintah
Berorientasi
mutu
Efisien
Anti korupsi
Jujur
Mandiri
Penulis dan mentor menyetujui daftar nama sasaran yang akan di skrining dan
diberikan pengobatan, yaitu :
1. Martina tia
2. Bernadetha tia
3. Alexius ware
4. Eva siregar
2) Setelah penulis menemukan dan menentukan menggunakan kedua buku diatas sebagai
referensi, penulis lalu menyusun status psikiatri. Isi dari status psikiatri ini terdiri dari
identitas pasien, anamnesa (riwayat perjalanan penyakit), pemeriksaan fisik, status
mentalis, pemeriksaan penunjang, diagnosis, terapi dan tindak lanjut (evaluasi). Status
psikiatri yang sudah tersusun, kemudia di dicetak untuk di konsultasikan pada mentor.
3) Pada hari yang sama, status psikiatri yang sudah di cetak tadi, digunakan untuk di
konsultasikan pada mentor. Mentor menyutujui status psikiatri tersebut, serta
mengijinkan untuk dicetak dan digunakan pada kegiatan aktualisasi habituasi nanti.
Selain berkonsultasi dengan mentor, penulis juga berkonsultasi dengan coach.
Konsultasi dilakukan via whattsapp messenger. Coach pun menyetujui status psikiatri
tersebut.
2) Penulis mencetak jadwal kegiatan dan surat pemberitahuan jadwal pelayanan skrining
dan pengobatan pasien ODGJ. Kemudian penulis melaporkan pada kepala puskesmas
serta meminta tanda tangan kepala puskesmas dan cap puskesmas sebagai bentuk
kesahan surat tersebut.
A B C D
Gambar 4.2.8. Pembagian surat pemberitahuan jadwal kunjungan rumah kepada sahabat sehat
untuk diteruskan pada keluarga pasien ODGJ Alexius Ware (A), Martina Tia
(B), Bernadetha Tia (C) dan Eva Siregar (D). (Petugas dari kiri-kanan :
Akulina Poke, Egidius Cawa Tala, Helena Lenga dan Maria Wea).
(C) (D)
Gambar 4.2.9. Memberikan surat pemberitahuan kunjungan rumah kepada keluarga pasien
ODGJ Eva siregar (A), Martina Tia (B), Bernadetha Tia (C) dan Alexius Ware
(D). sekaligus mendapat persetujuan lisan dari keluarga.
Gambar 4.2.11. (A) kegiatan skrining, (B) kegiatan KIE keluarga Pasien, dan (C) kegiatan
pengobatan pasien Alexius Ware.
A B
Gambar 4.2.12. (A) kegiatan skrining, (B) kegiatan pengobatan, dan (C)
kegiatan KIE keluarga pasien Martina tia.
c) Pasien Bernadetha Tia
Sabtu, tanggal 6 november 2021 pukul 11.00 wita, penulis melakukan kunjungan
ke rumah pasien ODGJ atas nama bernadetha tia. Saat kunjungan rumah pasien
penulis melakukan skrining pada pasien ODGJ, lalu menegakan diagnosa sesuai
dengan hasil pemeriksaan. Penulis pun memberikan pengobatan kepada pasien
A
B
Gambar 4.2.13. (A) kegiatan skrining, (B) kegiatan pengobatan, dan (C)
kegiatan KIE keluarga pasien Bernadeta tia.
3) Penulis mencatat seluruh hasil pemeriksaan, pengobatan dan kegiatan konseling,
informasi dan edukasi pada keluarga pasien ke dalam status psikiatri. Status psikiatri
yang sudah lengkap tadi disimpan dalam map dan menjadi rekam medik pasien.
Gambar 4.2.14. Penulis mencatat seluruh hasil pemeriksaan (A), form kunjungan rumah (B),
status psikiatri (C), dan rekam medik pasien (D).
A B
Gambar 4.2.15. (A) kegiatan evaluasi Martina Tia, (B) pasien Martina Tia
menerima vaksin covid-19.
b) Pasien alexius ware
A
B
Gambar 4.2.16. (A) pasien Alexius Ware menerima vaksin covid - 19, (B)
kegiatan skrining vaksinasi sekaligus evaluasi pengobatan ODGJ.
c) Pasien bernadetha tia
Pasien bernadetha tia menerima pengobatan pada hari sabtu, 6 november 2021.
Kegiatan evaluasi dilaksanakan hari senin, 15 november 2021 secara lisan pada
keluarga pasien dan sahabat sehat di wilayah kerja pasien. Keluarga pasien
mengatakan pasien sudah membaik, sudah tidak mendengar suara-suara, dan
sudah dapat tidur di malam hari. Menurut sahabat sehat, saudari Helena lenga
mengatakan pasien sudah membaik dan sudah kembali berinteraksi dengan
tetangga.
Gambar 4.2.17. (A) Kegiatan pemantauan post terapi pada keluarga pasien ,
(B) Kegiatan pemantauan post terapi pada sahabat sehat.
2) Penulis mencatat hasil pemantauan di dalam rekam medik. Penulis juga mencatat
rencana tindakan dan pengobatan selanjutnya yang akan diberikan pada pasien ODGJ di
dalam rekam medik untuk selanjutnya menjadi catatan kesehatan perjalanan penyakit
pasien.
4) Penulis melaksanakan kegiatan tahap keempat dan kelima pada hari yang sama, yaitu
pada hari selasa 16 november 2021. Penulis melaporkan hasil pelayanan ODGJ ke
pimpinan dihadiri oleh seluruh staf Puskesmas Tuanggeo.kegiatan pelayanan ODGJ
mendapat apresiasi dari kepala puskesmas beserta seluruh staf puskesmas tuanggeo.
Apresiasi yang diberikan untuk penulis, diakhiri dengan komitmen Bersama seluruh staf
puskesmas tuanggeo. Kegiatan komitmen Bersama ini di pimpin oleh kepala puskesmas
A B
C
D
Gambar 4.2.21. Penulis melaporkan hasil pelayanan ODGJ (A), kepala puskesmas
memberikan apresiasi (B), membangun komitmen Bersama (C dan D).
Penyusunan laporan merupakan kegiatan akhir dari setiap kegiatan yang telah
dilaksanakan. Hal tersebut dilakukan dengan penuh tanggung jawab, cermat, kerja keras,
disiplin, jujur dan mandiri. Hasil yang diperoleh menentukan efektifitas dan mutu dari
puskesmas dimana kejelasan target yang tercapai.
7. Menyusun laporan
17 sd 26 Nov
Tahapan kegiatan;
Output kegiatan terhadap
pemecahan isu; 2
Keterkaitan subtansi November
mata pelatihan; ACC Format Status Psikiatri 2021
Kontribusi terhadap visi- Tatap
misi organisasi; Muka
Penguatan nilai
organisasi;
Penyelesaian Catatan mentor Waktu
kegiatan 3 : dan media
Membuat Jadwal dan mentor
Surat Pemberitahuan
28
Oktob
er
2021
WA
Konsultasi 18
Laporan Nove
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan aktualisasi habituasi selama kurang lebih 21 hari di UPT.
Puskesmas Tuanggeo, maka penulis menyimpulkan bahwa :
5.2 Saran
Penulis merasa Adapun saran dari hasil kegiatan Aktualisasi Habituasi yang telah
dilakukan yaitu :
1. Bagi instansi
Diharapakan kegiatan pelayanan pada Orang Dengan Gangguan Jiwa terus
dilakukan dan ditingkatkan dari hari ke hari. Kegiatan skrining pasien ODGJ
wajib diilakukan untuk penjaringan pasien ODGJ, sehingga seluruh pasien ODGJ
di wilayah kerja UPT. Puskesmas Tuanggeo dapat diberi pengobatan. Pengobatan
yang diberikan juga harus berkelanjutan agar mencengah kekambuhan.
2. Bagi ASN
Diharapkan sebagai seorang ASN dan agen perubahan nilai – nilai ANEKA ini
bukan hanya diterapkan saat mengikuti Pendidikan dan pelatihan latsar, namun
terus wujudnyatakan saat memberikan pelayanan kepada masyarakat.
3. Bagi masyarakat
Diharapkan agar masyarakat tidak diskriminasi dan menganggap bahwa Orang
Dengan Gangguan Jiwa merupakan aib di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Melainkan mendukung mereka dan memperhatikan mereka.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur. 2021.
Pedoman teknis penulisan rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Kupang: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
NTT.
Dr. Rusdi Maslim, SpKJ. 2007. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik Edisi Ketiga, Panduan
Praktis. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.
Dr. Rusdi Maslim, SpKJ. 1993. Diagnosis Gangguan Jiwa, Buku Saku. Jakarta : Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 2018. Modul Mata Pelatihan ANEKA.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.