Grade IIIC
Dorsum Pedis
Dextra
2. Wound
1.Debridement
closure
3. Wound
dressing
1. Debridement
adalah proses mengangkat jaringan mati dan benda asing dari dalam luka untuk
memaparkan jaringan sehat di bawahnya. Jaringan mati bisa berupa pus, krusta, eschar
(pada luka bakar), atau bekuan darah.
Debridement harus dilakukan karena:
a. Jaringan mati akan mengganggu penyembuhan luka, meningkatkan risiko infeksi dan
menimbulkan bau.
b. Debridement akan memicu drainase yang inadekuat, menstimulasi penyembuhan
dengan menciptakan milieu luka yang optimal.
c. Microtrauma akibat debridement mekanis menstimulasi rekruitmen trombosit yang
akan mengawali fase penyembuhan luka.
Teknik debridement
1. Surgical debridement
Diperlukan pembersihan luka secara tajam (sharp debridement)
untuk mengangkat jaringan luka dan debris yang menempel erat di dasar
luka.Merupakan teknik debridement yang paling cepat dan paling efisien.
2. Mechanical debridement
a. Wet-to-dry dressing
b. Irigasi dengan saline bertekanan tinggi lebih menguntungkan karena
tidak menyakitkan dan tidak merusak jaringan.
3. Chemical debridement
4. Biological debridement
2. Wound closure
Nama : Tn. EF
TTL : Kupang,13-09-1986
Alamat : Oesapa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Agama : Kristen Protestan
Status Perkawinan : belum menikah
No RM : 116356
Tanggal masuk : 6 Mei 2018
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan luka robek pada punggung
kaki kanan sejak 1 jam yang lalu akibat jatuh dari sepeda motor saat sedang
berkendara. Pada luka robek keluar darah segar yang mencuat, kaki kanan
membengkak,dan terasa sangat nyeri. Setelah jatuh,pasien mengatakan tidak ada
mual dan muntah. Riwayat kepala terbentur aspal (-). Tidak ada tanda-tanda
deformitas.
Status presens:
• Kesadaran: compos mentis, tampak nyeri hebat
• TD: 110/70mmHg
• HR: 87x/menit
• RR: 22x/menit,
• T: 36,5°C
Kepala:
Mata : CA (-/-), SI (-/-), Injeksi konjungtiva (-)
Hidung : deformitas (-), discharge (-)
Mulut : darah (-)
Leher : kaku kuduk (-)
Lain-lain : Luka (-)
Kesimpulan : dalam batas normal
Thorax
Pulmo/
Inspeksi : Simetris, ketinggalan gerak (-)
Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+), suara tambahan (-)
Cor/
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC IV 2 jari LMCS,
Perkusi : Kesan kardiomegali (-)
Auskultasi : S1-S2 regular, bising jantung (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, tidak terlihat massa, luka bekas operasi (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) N
Perkusi : Timpani (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
• WBC: 10.2
• HGB: 12,4
• HCT: 37,5
• PLT: 181
• CT: 8 menit
• BT: 1 menit 30 detik
• HbsAg non reaktif
• Golongan darah AB (Rhesus +)
1. Medikamentosa
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x 1 gr IV
Inj. Ketorolac 3x 30mg IV
Inj. ATS 1500 UI IM
Tanggal 6 Mei 2018
Konsul dokter Spesialis Bedah dr. Benny Gunawan, Sp. B, M.Kes
a. KIE keluarga untuk RUJUK , jika pasien menolak rujuk maka tanda
tangan surat penolakan rujuk
b. Rencana debridement di OK besok tgl. 7 Mei 2018 pukul 10.00
c. Edukasi jika tendon tidak bisa diperbaiki, perawatan luka membutuhkan
waktu yang lama, luka tidak bisa ditutup
d. Patah tulang terbuka menyebabkan resiko tinggi terkena infeksi
e. Terapi yang bisa diberikan:
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr IV
Inj. Ketorolac 3x30 mg IV
Inj. ATS 1500 UI IM
f. Siram luka terbuka dengan NaCl sebanyak 3 kolf
g. Persiapkan Operasi besok tgl. 7 Mei 2018
Inform konsen
Daftar OK
Konsultasi Spesialis Anestesi
Puasakan lebih dari 6 jam
Cek DL, UL, CT, BT, HbsAg, Golongan Darah
Debridemen dan rawat luka
Tanggal 7 Mei 2018
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam IV
Inj. Ketorolak 30 mg/8 jam IV
Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam IV
Awasi KU, VS dan tanda pendarahan
Cek saturasi berkala/ 8 jam
FOLLOW UP
Rawat luka
Dengan modern dressing cutimed gel+cutimed sorbact untuk
menumbuhkan jaringan granulasi.
Tgl. 10 Mei 2018 (Hari Ke-3 Post OP)
S : Nyeri luka operasi (+), demam(-)
O : Sakit sedang, TD: 100/70mmHg, Nadi: 86x/menit, RR: 21x/menit, T: 36,3°C
Status lokalis: terdapat luka bekas operasi di daerah dorsum pedis dextra,
kering, tertutup kassa bersih (+), teraba hangat (CRT < 2detik)
A : Post debridement, repair arteri dan tendon dorsum pedis dextra
P :
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj. Ketorolak 30mg/8 jam IV
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
Awasi KU, VS
Tgl. 11 Mei 2018 (Hari Ke-4 Post OP)
S : Nyeri luka operasi (+) sampai sulit tidur malam, demam(-), pasien
mengatakan belum BAB 5 hari
O : Sakit sedang, TD: 110/70mmHg, Nadi: 85x/menit, RR: 20x/menit, T: 36,5°C
Status lokalis: terdapat luka bekas operasi di daerah dorsum pedis dextra,
kering, tertutup kassa bersih (+), teraba hangat (CRT < 2detik)
A : Post debridement, repair arteri dan tendon dorsum pedis dextra
P :
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj. Ketorolak 30mg/8 jam IV
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
Awasi KU, VS, CRT
Rawat luka
Dengan modern dressing cutimed gel+cutimed sorbact untuk
menumbuhkan jaringan granulasi.
Extra diazepam ½ ampul bolus
Extra diazepam ½ ampul drip
Extra tramadol drip bila nyeri
Tgl. 12 Mei 2018 (Hari Ke-5 Post OP)
S : Nyeri luka operasi (+) berkurang, luka bekas operasi terasa gatal ,mual (-),
muntah(-), demam(-)
O : Sakit sedang, TD: 100/60mmHg, Nadi: 82x/menit, RR: 20x/menit, T: 36,0°C
Status lokalis: terdapat luka bekas operasi di daerah dorsum pedis dextra,
kering, tertutup kassa bersih (+), teraba hangat.