tentang penyakit, kondisi penderita dan jenis operasi yang paling tepat. • Diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan yang dianggap perlu seperti potret roentgen. • Perlu diperhatikan keadaan mental penderita. Pembedahan elektif : operator menentukan waktu pembedahan, setelah segala persiapan selesai Pembedahan darurat (emergency) : tindakan operasi sesegera mungkin, bila ditunda akan lebih membahayakan penderita Pembedahan paliatif : bertujuan untuk mengurangi penderitaan pasien, tidak untuk menyembuhkan Pembedahan percobaan : dilakukan untuk mendapat kepastian tentang jenis penyakit Indikasi Pembedahan Ginekologi
2. Tindakan untuk mengangkat tumor jinak atau ganas. 3. Tindakan untuk mengoreksi kelainan bawaan, atau kelainan akibat persalinan, trauma, dan/atau radang. Persiapan Pra Pembedahan
Pemeriksaan yang teliti untuk menegakkan
diagnosis penyakit Nilai keadaan pasien Jika terdapat penyakit lain, sebaiknya disembuhkan terlebih dahulu, untuk mengurangi risiko operasi Jika operasi darurat : pemeriksaan yang esensial perlu dilakukan Persiapan pasien: • Malam sebelum operasi pasien diberi makanan yang mudah dicerna • 6 jam sebelum operasi, pasien dianjurkan puasa • Dapat diberikan obat tidur agar bisa tidur dengan baik • Sebelum operasi perlu diberi klisma untuk mengosongkan usus besar …Persiapan Pasien
• Obat pramedikasi yang diatur oleh dokter anestesi
• Kandung kencing dikosongkan/pasang kateter • Operasi vagina : vagina dibersihakan dan didesinfeksi • Operasi histerektomi : dilakukan toilet vagina yaitu pencucian vagina, pengolesan antiseptik, tampon Penanganan Masa Pasca Bedah
Perubahan pada tubuh pasca operasi :
1) Kehilangan darah dan air yang menyebabkan berkurangnya volume cairan dalam sirkulasi. Perlu pemantauan tanda vital. 2) Diuresis pascaoperasi agak berkurang. Pengukuran volume urin sangat diperlukan, oliguri merupakan tanda syok mengancam. 3) Saat operasi terjadi penghancuran protein jaringan, sehingga ekskresi kalsium meningkat, pengeluaran natrium dan klorida menurun • Setelah operasi : penderita perlu dipantau sampai sadar • Perhatikan jalan nafas • Setelah bebas efek bius : nyeri, berikan obat tahan nyeri Pantau pemberian cairan terutama melalui infus. Hitung balance cairan. Jangan terjadi dehidrasi ataupun kelebihan cairan (edema paru). Pasca operasi, pasien biasanya mual. Tidak boleh makan dan minum, tunggu flatus (terutama pasien dengan anestesi general) atau dalam 24-48 jam pascaoperasi diberi makanan cairan. Pemberian antibiotika pascaoperasi tergantung dari jenis operasi yang dilakukan. Setelah sadar dari pembiusan dan telah dapat bergerak, pasien dapat tidur miring (merubah posisi tidur). Buka jahitan hari 7 - 10 pascaoperasi. Syok Hemoragi Gangguan saluran kencing : o Retensi urin o Infeksi jalan kencing o Distensi perut : hati-hati terjadi dilatasi lambung, ileus paralitik. Makanan per os dihentikan, masukkan sonde lambung, dan pemberian makanan perenteral. o Ileus paralitik umumnya timbul 48 – 72 jam pasca operasi, tidak terdapat gerakan usus, perut tidak terlalu nyeri Ileus obstruktif : 5 – 7 hari pasca operasi, gerakan usus lebih keras, disertai rasa mules yang keras dan berulang. Infeksi Terbukanya luka operasi dan eviserasi Tromboflebitis TERIMA KASIH