TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Instrumen Teknik Bedah Digestif
Bedah digestif adalah sub-bagian dari cabang ilmu bedah kedokteran yang
dikhususkan untuk penanggulangan gangguan kesehatan yang terjadi pada bagian
pencernaan tubuh manusia. Bedah digestif memerlukan tindakan dan instrumen, yang
dilakukan khusus oleh dokter bedah digestif.
Apendictomy
16
POLTEKKES KEMENKES MALANG
Dokumen :
D IV KEPERAWATAN MALANG
SOP PERIOPERATIF
2019
STANDARD OPERASIONAL
No. Revisi :
PROSEDUR
INSTRUMEN TEKNIK BEDAH Tanggal Terbit :
CHOLECYSTECTOMY Halaman :
Unit : Petugas/Pelaksana :
Laboratorium Keperawatan Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Kolelitiasis atau biasa disebut batu empedu merupakan endapan satu
atau lebih komponen empedu yaitu kolesterol, bilirubin, garam empedu,
kalsium, protein, asam lemak dan fosfolipid (price, 2006)
Kolelitiasis adalah suatu kondisi medis dimana batu empedu terbentuk
didalam kandung empedu (vesika felia), yang mana dapat menyebabkan
nyeri perut
Indikasi - Penderita dengan simtomatik batu empedu yang telah dibuktikan
secara imaging diagnostic terutama melalui USG Abdomen
- Penderita kolesterolosis simtomatik yang telah dibuktikan melalui
USG Abdomen
- Adenomyomatosis kantung empedu simtomatik
Tujuan 1. Untuk mengatur alat secara sistematis di meja instrument / mayo
2. Memperlancar handling instrument
3. Mempertahankan kesterilan alat-alat instrument selama operasi
berlangsung
Petugas 1. Perawat perioperative
2. Mahasiswa perawat perioperatif
Pengkajian 1. Identitas pasien
2. Kondisi luka operasi
3. Kondisi fisik dan psikis
4. Kelengkapan dari instrumen
Persiapan Klien 1. Persetujuan tindakan operasi
2. Pasien telah puasa kurang lebih 6 – 8 jam sebelum dilakukan insisi
3. Profilaksis antibiotik di berikan kurang lebih 1 jam sebelum
dilakukan insisi
4. Pasien memakai baju operasi khusus pasien, pasien menanggalkan
gigi palsu dan perhiasan
5. Pasien diposisikan pada posisi supinasi di meja operasi dengan
ditambah ganjalan bantal di bawah Prosesus Xipoideus atau meja
operasi ditekuk pada daerah bawah prosesus xipoideus
6. Pasien diberikan General Anastesi
7. Memasang plat diathermi / arde pada tungkai kaki kanan
Persiapan alat INSTRUMENTASI OPERASI
dan bahan A. INSTRUMENTASI DASAR
Desinfeksi klem : 1 buah
Duk Klem : 5 buah
Pinset Anatomis : 2 buah
17
Pinset Chirurgis : 2 buah
Gunting Metzenbaum : 1 buah
Gunting kasar/mayo : 1 buah
Handle Mess no.4 : 1 buah
Mosquito : 1 buah
Klem Pean sedang : 4 buah
Kocker lurus sedang : 2 buah
Nald Foeder kecil/besar : 1/1 buah
Gunting benang lurus : 1 buah
Canule Suction : 1 buah
Langenbeck : 2 buah
Klem pean cantik : 1 buah
Pinset Cantik : 1 buah
B. INSTRUMENTASI TAMBAHAN
Ring Klem : 1 buah
Peritoneum Klem : 4 buah
Handle mess no.7 : 1 buah
Timan : 2 buah
Klem 90 : 1 buah
Stone Tang lurus/bengkok : 1/1 buah
Sonde CBD no 4-13 : @ 1 buah
C. INSTRUMENTASI PENUNJANG
Selang suction : 1 buah
Bengkok : 1 buah
Cucing : 1 buah
Kom : 1 buah
SET LINEN
Skort Operasi : 4 buah
Doek besar : 4 buah
Doek Sedang : 3 buah
Doek kecil : 2 buah
Sarung meja mayo : 1 buah
Handuk steril : 4 buah
BHP
Handscoen steril no 6,5/7/7,5 : sesuai kebutuhan
Mess no. 22/11 : 1/1 buah
NaCl 0,9 % : 1 liter
Povidon Iodine : 50 cc
Spuit 20/10/3 cc : 1/1/1 buah
Benang Mersilk no.2-0 : 1 buah
Benang Vicryl no.1/3-0 : 1/1 buah
Benang Premilene no. 3-0 : 1 buah
Deepers/ Kasa/ Big Kass : 5/ 10/ 3 buah
Sofratul : 1 buah
NGT no.8 : 1 buah
Hipavik : secukupnya
Cateter no 16 : 1 buah
Urobag : 1 buah
Prosedur Instek 1. Pasien datang, mengecek kelengkapan pasien
2. Menulis Identitas pasien di buku register
18
3. Perawat sirkuler membacakan Sign In (Identitas pasien, area
operasi, tindakan operasi, lembar persetujuan, penandaan area
operasi,kesiapan mesin, obat-obatan anastesi, pulse oksimetri,
riwayat alergi serta penyulit airway atau resiko aspirasi dan
kemungkinan kehilangan darah ˃500 ml atau 3 cc/kgBB)
4. Membantu memindahkan pasien ke meja operasi
5. Mengatur posisi pasien terlentang (supine) dengan di tekuk pada
letak tumpu pada Px (prosesus xifoideus)
6. Pasien dilakukan General anastesi
7. Memasang ground diatermi pada tungkai kaki kanan pasien
8. Memasang kateter no.16
9. Dilakukan pencucian lapangan operasi dengan sabun disinfektan
dan dikeringkan dengan duk kecil steril
10. Instrumen melakukan cuci tangan bedah (surgical scrub), memakai
scort (gowning) dan sarung tangan steril (gloving)
11. Instrumen membantu memakaikan scort dan sarung tangan steril
pada tim operasi.
12. Berikan kepada operator bengkok yang berisi povidone iodine 10
% dan deppers steril dan desinfeksi klem untuk antiseptik.
13. Memasang Drapping:
- 1 Duk sedang tebal (extremitas bawah)
- 1 Duk sedang tebal (dada s/d leher)
- 2 Duk besar panjang (kanan dan kiri)
- 1 Duk besar panjang untuk melapisi bagian bawah
- Fiksasi duk dengan menggunakan duk klem 4 buah
14. Dekatkan meja instrumen dan meja mayo
15. Pasang selang suction dan couter, ikat dengan kasa dan fiksasi
dengan duk klem
16. Perawat sirkuler membacakan Time Out (Perkenalan tim operasi
dan tugas masing-masing, konfirmasi nama,jenis tindakan dan area
operasi, pemberian antibiotik profilaksis, antisipasi kejadian kritis
dan kebutuhan instrumen radiologi)
17. Memberikan pinset Chirurgis kepada Operator untuk menandai
area insisi (marker), area insisi kokher dibawah costae kanan
18. Memberikan handvat mess no. 22 kepada operator untuk
menginsisi kulit, dan memberikan kassa kering dan klem mosquito
untuk merawat perdarahan
19. Operator menginsisi kulit dengan menggunakan hand vat mess
no.22, rawat perdarahan
20. Memberikan Pincet Chirurgis dan Couter untuk perdalam (lemak)
21. Memberikan langenbeck untuk memperluas lapang operasi
22. Setelah tampak facia, berikan mess untuk membuka fasia, berikan
dobel kokher lurus sedang dan gunting jaringan untuk melebarkan
facia sampai otot
23. Pada lapisan otot, di buka dengan pean cantik dan dipotong dengan
cauter
24. Berikan Double Pincet Anatomi dan gunting Metzenbaum untuk
19
menggunting peritoneum
25. Berikan double Mikulicz untuk peritonium
26. Memberikan dan masukkan bigkas basah secukupnya kedalam
untuk melindungi bagian usus, omentum dan gaster.
27. Pasang retraktor (timan), asisten memposisikan lapangan operasi
hingga terlihat jelas kantung empedu.
28. Setelah kantong empedu terlihat, berikan ring klem untuk
memegang kantong empedu. Operator mengidentifikasi CBD
dengan menggunakan spuit 3 cc
29. Berikan handvat dengan mess 11 untuk membuka CBD, lalu
dilebarkan dengan metzembaum. Berikan stone tang untuk
mengeksplor apakah ada batu di dalam CBD
30. Berikan NGT no.8 sambungkan dengan spuit 20cc dengan di isi
cairan Ns 0,9% spooling kantong sampai bersih, pegang dengan
ringklem
31. Berikan sonde untuk membuka duktus koledokus secara berurutan
dari yang kecil sampai duktus terbuka
32. Berikan NGT + spuit 20cc untuk spooling CBD lagi
33. Berikan nald voeder + benang vicryl 3-0 untuk menjahit CBD
setelah selesai di eksplore
34. Berikan pincet cantik dan cas (couter) untuk memisahkan kantung
empedu dari hepar, sampai tampak duktus sistikus.
35. Berikan klem 90 untuk digunakan pada duktus sistikus beserta
arterinya
36. Ligasi dengan mersilk 2-0 pada pangkal duktus dan kantung, bila
perlu gunakan klem 90 untuk mempermudah
37. Berikan gunting metzembaum lalu potong di antara 2 ligasi tsb.
38. Diatermi dengan couter membakar ujung dari potongan kantong
39. Keluarkan big kasa serta pastikan tidak ada kassa dan alat yang
tertinggal di dalamnya
40. Melakukan evaluasi perdarahan
41. Cuci dengan NS sampai bersih
42. Memberikan 4 peritoneum klem pada operator untuk menjepit
peritoneum
43. Memberikan nald foder + benang vicryl no.1 + pinset chirurgis
pada operator untuk menjahit peritoneum sampai fat
44. Memberikan nald foder + benang premilene no 3-0 + pinset
chirurgis pada operator untuk menjahit kulit
45. Perawat sirkuler membacakan Sign Out (Jenis tindakan,
Kecocokan jumlah instrumen, kassa jarum sebelum dan sesudah
operasi, Permasalahan pada alat dan Perhatian khusus pada masa
pemulihan)
46. Membersihkan daerah incisi dengan kassa di basahi NS lalu
dikeringkan dengan kassa kering
47. Menutup luka dengan Sofratul sesuai panjang luka, dan tutup
dengan kassa dan selanjutnya dengan hepavix
48. Setelah merapikan pasien
20
49. Semua instrumen di cuci lalu diinventaris kembali, kemudian di
lakukan pengepakan untuk sterilisasi
50. Merapikan kamar operasi dan menginventaris bahan habis pakai
pada Depo Farmasi
Evaluasi 1. Kelengkapan instrument
2. Proses operasi
3. Bahan untuk pemeriksaan
Penutupan Dekontaminasi Alat dan Pengepakan
1. Alat yang sudah dipergunakan dirapikan dan dibawa semua ke
ruang pencucian alat
2. Alat-alat yang kotor (terkontaminasi cairan tubuh pasien) direndam
dengan larutan precept dengan komposisi 9 tablet 2,5 gr didalam 5
liter air selama 10 - 15 menit, kemudian rendam dalam larutan
Enzimatic Detergen selama 1 menit
3. Cuci alat dengan cara menyikat alat hingga bersih, lakukan
penyemprotan untuk alat berongga
4. Bilas alat dengan air mengalir kemudian di keringkan
5. Lakukan pengepakan alat kemudian diberi indicator dan
keterangan isi dari alat
6. Lakukan sterilisasi
7. Dokumentasi atau inventaris alat dan bahan habis pakai pada depo
farmasi.
22
dipotong.
19. Klem dan pita tegel dilepas , bagian tengan kantong diberi mersyln
mess, dijahit ke vesikuli dengan vicryl 2-0.
20. Fasia dan fat dijahit dengan vicryl 2-0, kulit dijahit dengan tlene 3-0.
21. Bersihkan luka post operasi dengan kassa dibasahi NaCl 0,9% ,
keringkan, beri sofratule tutup dan kassa steril, tutup hepafix.
22. Operasi selesai alat-alat dihitung dan dibersihkan dan di set kembali.
16. Hitung alat dan bahan habis pakai dan catat dalam blangko depo
Unit Terkait 1. Unit Rekam Medik
2. Bidang Perawatan
3. Kelompok Kerja Fungsional Keperawatan
23
3. Kondisi fisik dan psikis
4. Kelengkapan dari instrumen
Persiapan 1. Persiapan pasien
a) Puasa
b) Personal Higiene
c) Informed consent
d) Persiapan psikologis
2. Persiapan ruangan
a) Menata ruangan mesin suction, mesin cauter, meja operasi, meja
instrument, troli waskom dan meja mayo.
b) Memberi alas linen dan underpad pada meja operasi
c) Menempatkan tempat sampah medis dan sampah non medis
Persiapan Alat Meja Mayo :
1) Washing and dressing forcep (desinfeksi Klem : 1 buah
2) Towel klem(duk klem) : 5 buah
3) Dissecting forcep (pinset cirurgis) : 2 buah
4) Tissue forcep (pinset anatomis) : 2 buah
5) Scalp blade and handle (handvant mess) no 3 : 1 buah
6) Delicate hemostatic forcep pean curve : 6 buah
7) Delicate hemostatic forcep cocher curve : 4 buah
8) Metzenboum scissor curve : 1 buah
9) Sugircal scisor ( Gunting kasar jaringan) : 1 buah
10) Gunting benang : 1 buah
11) Needle holder (nald foeder) : 1 buah
12) Miculicz (peritoneum klem) : 4 buah
13) Langenbeck kecil : 2 buah
Meja Instrumen
1) Duk kecil : 4 buah
2) Duk besar : 2 buah
3) Duk sedang : 2 buah
4) Sarung meja mayo : 1 buah
5) Schort : 4 buah
6) Selang suction : 1 buah
7) Bengkok + kom : 1 / 1 buah
8) Handuk steril : 4 buah
9) Cauter : 1 buah
26
POLTEKKES KEMENKES MALANG
Dokumen :
D IV KEPERAWATAN MALANG
SOP PERIOPERATIF
2019
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi :
INSTRUMEN TEKNIK BEDAH Tanggal Terbit :
HEMOROIDECTOMY Halaman :
Petugas/Pelaksana :
Unit :
Perawat, dosen, CI,
Laboratorium Keperawatan
Mhs.
Pengertian Hemoroid adalah kumpulan dari pelebaran satu segmen atau lebih vena
hemoroidalis di daerah anorektal. Hemoroid bukan sekedar pelebaran
vena hemoroidalis, tetapi bersifat lebih kompleks yakni melibatkan
beberapa unsur berupa pembuluh darah, jaringan lunak dan otot di
sekitar anorektal
Indikasi - Perdarahan melalui anus yang berupa darah segar tanpa rasa nyeri.
- Prolaps yang berasal dari tonjolan hemoroid sesuai gradasinya.
- Nyeri sebagai akibat adanya infeksi sekunder atau trombus.
- Iritasi kronis sekitar anus oleh karena anus selalu basah.
- Anemia yang menyertai perdarahan kronis yang terjadi.
Tujuan - Memperlancar jalannya operasi
- Dapat mempertahankan kesterilan alat-alat instrumen
- Dapat mengatur alat secara sistematis dimeja mayo
Persiapan Pasien Persiapan Pasien :
a. Meja operasi bagian bawah kaki ditekuk di bawah
b. Pasang benower (penopang kaki), posisi tidur litotomy
c. Pasang plat diatermi di bawah lekukan kaki
d. Letakkan tempat sampah di bawah meja operasi di depan operator
Persiapan Alat Persiapan Alat non steril:
- Meja operasi
- Meja mayo
- Meja instrument
- Lampu opersi
- Tempat waskom
- Gunting hipafix/verban
- Mesin diathermi dan ground
- Tempat sampah medis
Persiapan Alat steril :
a. Di meja instrument
Scort steril 4 buah
Handuk kecil steril 4 buah
Doek besar 3 buah
Doek sedang 2 buah
Doek kecil 4 buah
27
Doek kombinasi 1 buah
Sarung meja mayo 1 buah
Bengkok 1 buah
Cooter 1 buah
b. Di meja mayo
Handvad mess no.3 1 buah
Gunting metzembaum 1 buah
Gunting mayo/kasar 1 buah
Pinset chirurgis 2 buah
Pinset anatomis 2 buah
Disinfeksi klem 1 buah
Duk klem 5 buah
Arteri klem van kocher bengkok 2buah
Arteri klem van kocher kecil 2 buah
Nald voelder 1 buah
Gunting lurus 1 buah
Alise klem/beckock 1 buah
Cuching/kom 1 buah
Langenbeck 2 buah
Speculum anus 1 buah
Anuscop 1 buah
Arteri klem van kocher kecil 1 buah
28
4. Berikan desinfeksi klem (1), deepres dan povidon iodine
10% dalam cucing pada asisten untuk melakukan desinfeksi pada
lapangan operasi
5. Lakukan drapping dengan memberikan :
a. Duk kombinasi (1) untuk bagian
bawah badan
b. Duk kecil (1) untuk bagian bawah area
operasi
c. Duk kecil (1) untuk bagian belakang
gaun operator
d. Fiksasi dengan duk klem (4)
6. Dekatkan meja mayo dan linen lalu pasang kabel
coutter.
7. Berikan kasa basah dan kering pada operator untuk
membersihkan lapangan operasi dari povidon iodine
8. Berikan pada operator kasa tampon yang sudah difiksasi
dengan mersilk 2.0 untuk menyumbat lubang anus, supaya feses
tidak keluar mengotori area operasi. Dan berikan arteri klem van
kocker untuk memfiksasi benang pada duk.
9. Berikan speculum anus yang sudah diolesi dengan jelly.
Berikan injeksi ph cain kepada operator. Berikan allis klem untuk
menjepit hemorroid. Kemudian berikan ateri klem van pean sedang
kepada operator untuk menjepit hemorroid. Kemudian berikan
gunting meszembum kepada operator untuk memotong hemorrid.
Kemudian berikan nald foeder dengan benang cromic no 0 dengan
jarum ron kecil kepada operator untuk melakukan ligasi. Berikan
gunting mayo kepada asisten untuk memotong sisa benang ligasi.
Hal ini dilakukan pada tiga tempat yaitu arah jam 11, 3, 7.
10. Setelah proses pemotongan selesai, berikan kasa basah
pada operator untuk mengevaluasi perdarahan. Setelah perdarah
tidak ditemukan lagi berikan kasa basah untuk membersihkan sisa/
bekas darah lalu kasa kering. Kemudian tutup dengan kasa kering
dan fiksasi dengan hipafik.
11. Operasi selesai, alat-alat dibersihkan
12. Perawat instrument menginventaris alat – alat dan bahan
habis pakai, kemudian mencuci dan menata alat-alat pada
instrument set, serta merapikan kembali ruangan
29
POLTEKKES KEMENKES MALANG
Dokumen :
D IV KEPERAWATAN MALANG
SOP PERIOPERATIF
2019
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi :
INSTRUMEN TEKNIK BEDAH Tanggal Terbit :
HEMOROIDECTOMY STAPLER Halaman :
Petugas/Pelaksana :
Unit :
Perawat, dosen, CI,
Laboratorium Keperawatan
Mhs.
Pengertian Suatu cara melakukan instrumentasi pada operasi Haemoroidectomy
dengan stapler
Indikasi - Perdarahan melalui anus yang berupa darah segar tanpa rasa nyeri.
- Prolaps yang berasal dari tonjolan hemoroid sesuai gradasinya.
- Nyeri sebagai akibat adanya infeksi sekunder atau trombus.
- Iritasi kronis sekitar anus oleh karena anus selalu basah.
- Anemia yang menyertai perdarahan kronis yang terjadi.
Tujuan - Memperlancar jalannya operasi
- Dapat mempertahankan kesterilan alat-alat instrumen
- Dapat mengatur alat secara sistematis dimeja mayo
Persiapan Pasien Persiapan Pasien :
a. Persetujuan operasi
b. Alat – alat dan obat – obatan
c. Puasa
d. Lavement Mengatur posisi lithotomy
e. Pasang plat diathermi
Persiapan Alat Persiapan Alat non steril:
- Hypafix
- Gunting verband / bandage scissors
- Mesin diatermi dan platnya
- Mesin suction
- Lampu operasi
- Meja operasi
- Meja mayo
- Meja linen dan instrument
- Standart infus
- Tempat sampah
35