Anda di halaman 1dari 12

2.

7 Instrumen Teknik Bedah Ortopedi

Bedah ortopedi adalah sub-bagian dari cabang ilmu bedah kedokteran yang
dikhususkan untuk penanggulangan gangguan kesehatan yang terjadi pada sistem gerak
tubuh. Bedah ortopedi memerlukan tindakan dan instrumen, yang dilakukan khusus
oleh dokter bedah ortopedi.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


INTRUMEN TEKNIK
BEDAH ORTOPEDI
- Plate screw
- ORIF (Open Reduction Internal
Fixation)

93
POLTEKKES KEMENKES MALANG
Dokumen :
D IV KEPERAWATAN MALANG
SOP PERIOPERATIF
2019
STANDARD OPERASIONAL
No. Revisi :
PROSEDUR
INSTRUMEN TEKNIK BEDAH Tanggal Terbit :
PLATE SCREW FEMUR Halaman :
Unit : Petugas/Pelaksana :
Laboratorium Keperawatan Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Koreksi patah tulang dengan jalan membuka dan memasang sesuatu
alat yang dapat membuat fragmen tulang tidak dapat bergerak.

Indikasi - Fraktur yang tidak dapat di reduksi kecuali dengan operasi


- Fraktur yang cenderung ditarik terpisah oleh otot, misalnya fraktur
melintang pada patela atau olecranon
- Fraktur patologi akibat penyakit tulang

Kontraindikasi Kasus fraktur yang telah terinfeksi


Tujuan 1. Untuk mengatur alat secara sistematis di meja instrument / mayo
2. Memperlancar handling instrument
3. Mempertahankan kesterilan alat-alat instrument selama operasi
berlangsung
Petugas 1. Perawat perioperative
2. Mahasiswa perawat perioperatif
Pengkajian 1. Identitas pasien
2. Kondisi luka operasi
3. Kondisi fisik dan psikis
4. Kelengkapan dari instrumen
Persiapan Klien 1. Persetujuan tindakan operasi
2. Pasien telah puasa kurang lebih 6 – 8 jam sebelum dilakukan insisi
3. Profilaksis antibiotik di berikan kurang lebih 1 jam sebelum
dilakukan insisi
4. Pasien memakai baju operasi khusus pasien, pasien menanggalkan
gigi palsu dan perhiasan
5. Pasien diposisikan pada posisi supine kemudian dibawah kaki diberi
bantal diberi sabuk untuk fiksasi setelah itu dialasi dengan u-pad on
6. Pasien diberikan General Anastesi
7. Memasang plat diathermi / arde pada tungkai kaki kanan
Persiapan alat INSTRUMENTASI OPERASI
dan bahan a. Alat di meja mayo
1. Desinfeksi klem :1
2. Pinset chirurgis :2
94
3. Pinset anatomis :2
4. Gunting metzemboum :1
5. Gunting kasar bengkok :1
6. Handle mess no. 3 dan 4 :2
7. Mosquito klem :1
8. Kockher lurus :1
9. Pean manis/chrome klem :1
10. Nald voeder :2
11. Gunting benang :1
12. Langenbeck :2
13. Canule suction logam :2
14. Knable tang :2
15. Disector :1
16. King kocher :2
17. Spreader/retraktor : 2
b. Alat di meja instrument 1 (Extra set)
1. Bone curettage (besar/kecil) : 1/1
2. Raspatorium besar/kecil : 1/1
3. Elevator :1
4. Reduction forcep (besar/kecil) : 2/2
5. Langencak :2
6. Drill sleave (d=2,5 & 4,5) :1
7. Bonetang besar/kecil : 1/1
8. Hoffman/cobra besar/kecil : 2/2
9. Ferbuger :2
10. Plate narrow (dynamic compression plate) 12 hole/6 hole (1/3
tubular) : 1/1
11. Mata boor Ø 4,5 / 3,2 mm : 1/1
12. Sleave looking :1
13. Depth gauge / pengukur besar : 1/1
14. Tapper for cortex & conselous (d = 3,5 & 4,0) : 1/1
15. Screw driver besar (d=4,5) : 1/1
16. Canule suction :1
17. Screwing set small :1
18. Bor listrik :1
c. Persiapan Bahan Habis Pakai
1. Mess no.10 :2
2. Handscoen semua ukuran : Seperlunya
3. Water for irigasi :3
4. Tensocrap/softband : 1/1
5. Spuit 10cc :1
6. Kassa kecil : 40
7. Sufratule/peran gulung : 1/1
95
8. Hipafix :1
9. T-vio 2, 2-0 (polyglycoiide, violet, braided, coated, synthetic
absorbable): 2/2
10. Nylon 3-0 (nylon, black monofilament, non absorbable) : 2
11. Cairan desinfektan : 100 cc
12. Opsite 45 x 28 (steril drape) :1
13. Povidone iodine 10% : secukupnya
14. Deppers : 10
15. Kateter no.16 / urobag : 1/1
16. Selang suction :1
d. Persiapan Linen Steril
1. Duk besar :4
2. Duk panjang :4
3. Duk kecil :4
4. Sarung meja mayo :1
5. Handuk :5
6. Scort :5

Prosedur Instek Sign in


1. Pasien datang, cek kelengkapan data pasien
2. Menulis identitas pasien di buku register
3. Bantu memindahkan pasien ke meja opererasi
4. Pasang arde di tungkai kaki sebelah kiri
5. Tim anestesi melakukanan induksi dengan anestesi GA
6. Perawat sirkuler memasang folley catheter no 16
7. Mengatur posisi pasien supine kemudian dibawah kaki diberi
bantal diberi sabuk untuk fiksasi setelah itu dialasi dengan u-pad
on
8. Mengangkat kaki kiri dan mencuci area operasi serta disinfeksi
9. Mencuci area operasi dengan microshiel, keringkan dengan duk
steril
10. Perawat instrumen surgicall scrubing, gowning, dan gloving
11. Operator dan asisten melakukan surgical scrub, instrumen
membantu gowning dan gloving
12. Memberikan disinfeksi klem dan larutan desinfektan betadine
10%/povidone iodine 10% untuk disinfeksi lapangan operasi
kepada operator/ asisten
13. Melakukan drapping :
- Berikan U-pad steril dibawah kaki sebelah kiri, pasang duk
besar diatasnya
- Pasang duk kecil buat segi empat kanan dan kiri, berikan
duk klem untuk fiksasi

96
- Pasang duk besar bagian bawah
- Tutup jari-jari kaki sebelah kanan dengan duk steril fiksasi
dengan verban gulung steril
- Pasang duk besar untuk bagian atas kemudian fiksasi
dengan duk klem
14. Pasang op site pada daerah operasi
15. Dekatkan meja mayo dan meja instrumen, pasang cauter dan
selang suction, lalu ikat dengan kasa dan fiksasi dengan towel
klem. Pasang canul suction, cek fungsi cauter dan suction

Time Out
1. Time out dipimpin oleh perawat sirkuler dilanjutkan berdoa
yang dipimpin oleh dokter operator
2. Berikan mess 1 (handvatmess dan paragon no.10) untuk insisi
kulit sampai subkutis
3. Berikan double pinset kepada operator dan asisten serta couter
untuk merawat perdarahan
4. Berikan mess 2 (handvat mess dan paragon no.10) untuk
membuka fasia dan otot , kalau perlu berikan gunting jaringan
kasar atau mayo untuk memperlebar fasia pada oto gunakan
mess bagian yang tumpul . Berikan langenback kepada asisten
untuk memperluas lapang pandang operasi saat insisi sampai
terlihat tulang
5. Setelah tulang terllihat berikan cobra besar pada operator untuk
elevasi tulang agar terlihat lebih jelas. Berikan raspatorium
untuk membersihkan periosteum
6. Berikan bone reduction besar pada operator untuk memegang
tulang yang patah agar fragmennya terlihat jelas
7. Berikan kuret tulang untuk membersihkan fragmen tulang dari
kalus yang timbul supayatidak ada ganjalan saat menyatukan
tulang yang patah , spoel dengan cairan NS 0,9% dalamspuit 10
cc
8. Setelah fragmen tulang bersih, ulangi langkah no 20-22
untukfragmen tulang satunya
9. Satukan kedua fragmen tulang yang patah dengan mencocokkan
garis fraktur hinffa sesuai satu dengan yang lain menggunakan
bone reduction (fase reposisi)
10. Operator melakukan evaluasi kemudian operator memutuskan
untuk memasang broad plate 11 hole karena posisi sudah benar.
Basang broad plate pada femur 1/3 tengah sinistra, berikan
elevator atau oker untuk mempermudah memasukkan kemudian
fiksasi dengan bone reduction atau verburrgh
11. Berikan bor listrik yang telah dipasang mata bor berukuran 3,2
97
mm kepada operator, berikan juga sleave ϕ3,2 untuk
melindungi jaringan di sekitarnya. Berikan pengukur screw
untuk menentukan ukuran screw, lalu berikan cortical screw
tapper ϕ 4,5 untuk membuat alur. Berikan cortical screw ϕ 4,5
dan cortical screw ϕ 5,5 sesuai dengan hasil pengukuran hal ini
dilakukan berulang sesuai dengan lubang plate yang dipasang.
Pada lubang ke 11 tidak dilakukan pengeboran karena fraktur
site selama pengeboran
12. Cuci denga NS 0,9% hisap dengan suction. Berikan pean manis
dan kasa kepada operator serta couter kepada asisten untuk
merawat perdarahan. Setelah selesai tutup sementara luka
operasi dengan menggunakan kasa basah

Sign Out
13. Hitung jumlah alat dan kasa sebelum area operasi ditutup.
Pastikan semua dalam keadaan lengkap
14. Jahit luka operasi lapis demi lapis. Siapkan naldvoeder dan
pinset chirurgis, berikan pada operator. Bagian otot dan subcutis
dijahit dengan benang vicril 0 dan 1-0 dan bagian kulit dijahit
dengan menggunakan benang premiline 3-0. Perikan pean manis
dan gunting benang pada asisten.
15. Bersihkan luka dengan kasa basah dan keringkan
16. Berikan sofratulle dan kasa kering, fiksasi dengan hipafix dan
terkhir balut dengan softband 10cm dilanjutkan dengan
tensocrepe 20cm
17. Bereskan alat-alat

Evaluasi 1. Kelengkapan instrument


2. Proses operasi
3. Bahan untuk pemeriksaan
Penutupan Dekontaminasi Alat dan Pengepakan
1. Alat yang sudah dipergunakan dirapikan dan dibawa semua ke
ruang pencucian alat
2. Alat-alat yang kotor (terkontaminasi cairan tubuh pasien) direndam
dengan larutan precept dengan komposisi 9 tablet 2,5 gr didalam 5
liter air selama 10-15 menit, kemudian rendam dalam larutan
Enzimatic Detergen selama 1 menit
3. Cuci alat dengan cara menyikat alat hingga bersih, lakukan
penyemprotan untuk alat berongga
4. Bilas alat dengan air mengalir kemudian di keringkan
5. Lakukan pengepakan alat kemudian diberi indicator dan
keterangan isi dari alat
6. Lakukan sterilisasi
98
7. Dokumentasi atau inventaris alat dan bahan habis pakai pada depo
farmasi.

POLTEKKES KEMENKES MALANG


Dokumen :
D IV KEPERAWATAN MALANG
SOP PERIOPERATIF
2019
STANDARD OPERASIONAL
No. Revisi :
PROSEDUR
INSTRUMEN TEKNIK BEDAH Tanggal Terbit :
ORIF RADIUS ULNA Halaman :
Petugas/Pelaksana :
Unit :
Perawat, dosen, CI,
Laboratorium Keperawatan
Mhs.
Pengertian Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang dan
ditentukan sesuai jenis dan luasnya ( Smeltzer S.C & Bare B.G. 2001)
atau setiap retak atau patah pada tulang yang utuh(Reeves C.J.,Roux G
& Lockhart R, 2001)
ORIF (Open Reduction Internal Fixation) adalah suatu tindakan untuk
melihat fraktur langsung dengan tehnik pembedahan yang mencakup di
dalamnya pemasangan pen, skrup, logam atau protesa untuk
memobilisasi fraktur selama penyembuhan (Depkes, 1995)
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah dalam tehnik
instrument orif radius ulna dalam pelayanan kamar operasi.
Indikasi 1) Close fraktur radius
2) Close fraktur ulna
3) Close fraktur radius ulna

Persiapan Alat a. Linen :

1. Doek tebal : 3 buah


2. Doek besar : 4 buah
3. Doek kecil : 6 buah
4. Sarung meja mayo : 1 buah
5. Gaun Operasi : 5 buah
6. Handuk kecil steril : 5 buah
7. Bengkok/cucing/kom : 2/1/1 buah

b. Meja mayo
1. Basic Set
1) Desinfeksi klem : 1 buah
2) Duk Klem (Towel Klem) : 4 buah
3) Handle mess no.3 : 2 buah
4) Gunting Metzenboum kecil : 1 buah
5) Gunting jaringan kasar kecil : 1 buah
6) Pinset Anatomis : 2 buah
7) Pinset Chirurgis : 2 buah
99
8) Klem pean (mosquito) : 2 buah
9) Klem pean sedang : 1 buah
10) Needle holder : 1 buah
11) Bengkok : 1 buah
12) Kom besar : 1 buah
13) Cucing : 1 buah

2. Extra Set
1) Hak kombinasi / sanmiller : 2 buah
2) Langenbeck / retractor us army : 2 buah
3) Cobra / hohmann / bone lever : 3 buah
4) Raspatorium / raspatories : 1 buah
5) Elevatorium / elevatories : 1 buah
6) Bone tang / bone holding forcep ( kecil ) : 2 buah
7) Knable tang / bone rongeurs : 1 buah
8) Bone curret / scrappellapple : 1 buah
9) Verburgge / bone holder : 2 buah
10) Bor listrik : 1 buah
11) Jack cob / kepala bor : 1 buah
12) Mata bor / drill 2.5 mm : 2 buah
13) Chucky key / kunci bor / drilling chuck : 1 buah
14) Sleave 2.5 mm / 3,5 mm : 1 buah
15) Dept gauge small / penduga : 1 buah
16) Cortical Tapper 3,5 mm : 1 buah
17) Kotak implan beserta isinya : 1 set
18) Pinset implan : 1 buah
19) Screw drivers : 1 buah
20) Radius Plate : Small DCP (Dinamic Compresion Plate) : 1 buah
21) Ulna Plate : ⅓ Turbuller : 1 buah

A. PERSIAPAN BAHAN HABIS PAKAI


1) Handscoen maxitech : 3 pasang
2) Handscoen steril : 3 pasang
3) Handscoen non steril : 5 pasang
4) Under pad on/ steril : 2 / 2 buah
5) Chlorhexidine :
secukupnya
6) Folley catheter no.16 : 1 buah
7) Urobag : 1 buah
8) Spuit 10cc : 2 buah
9) Water for Injection : 25 cc
10) Jelly :
secukupnya
11) Povidone iodine10% : 100 cc
12) Kasa steril : 20 buah
13) Deppers steril : 10 buah
14) Opsite (ukuran 45 x 28) : 1 buah
15) Mess no. 15 : 1 buah
16) Mess no. 10 : 1 buah
100
17) NS 0.9 % : 1000 cc
18) Benang absorbable, polyfilament (vicryl 2-0 ) : 2 buah
19) Benang nonabsorbable, monofilament (Prolene 3-0) : 2 buah
20) Softband no. 10 : 1 buah
21) Tensocrep no. 10 : 1 buah
22) Antibiotic tule (bactigras) :
secukupnya
23) Plester Hipavix :
secukupnya
Prosedur Persiapan :
1. Membuat daftar kebutuhan alat dan bahan habis pakai
2. Mengecek dan memepersiapkan lampu operasi, mesin electro
cauter, suction pump
3. Mengatur posisi meja mayo, meja instrument dan tempat sampah
4. Meletakkan set instrument steril yang masih terbungkus di atas
meja instrumen
5. Mencatat identitas pasien di buku register
6. Menggunakan schort plastic
Pelaksanaan :
1) Pasien datang, cek kelengkapan pasien Serah terima dengan perawat
anastesi Sign in (konfirmasi identitas, informed consent pasien, sign
mark area operasi, kesiapan mesin anastesi dan pulse oksimetri,
konfirmasi riwayat alergi pasien, adanya penyulit airways atau
resiko aspirasi).
2) Bantu pasien memindahkan di meja operasi yang sudah terpasang
arm bot pada kiri pasien.
3) Lapisi arm boot dengan underpad (on)
4) Tim anastesi melakukan induksi (general anesthesi) dengan
memasang ETT.
5) Posisikan pasien dengan supine, bantu pasien untuk melepas baju,
asisten mencuci daerah operasi dengan chlorhexidine, lalu keringkan
dengan doek kecil steril, buang underpad yg sdh terpakai. Ganti
dengan doek kecil steril.
6) Perawat sirkuler memasang folley no 16 yang sudah disambungkan
ke urobag.
7) Pasang ground pada bawah paha pasien, dan pasang tourniquet pada
lengan kiri atas dengan tekanan 200mmHg s.d 240mmHg.
8) Perawat instrumen melakukan scrubbing (cuci tangan), gowning
(memakai gaun steril), dan gloving (memakai handscone lapis
pertama warna kuning)
9) Operator dan asisten cuci tangan, pasangkan gaun operasi dan
handscone ( lapisan pertama warna kuning) kepada keduanya sesuai
ukuran.
10) Asisten mendesinfeksi area operasi dengan desinfeksi
101
klem,povidone iodine 10%, 4 buah deppers kecil di dalam cucing.
11) Berikan underpad steril utnuk alas lengan kiri pasien yang akan
dilakukan operasi.
12) Drapping :
a. Duk besar :bagian bawah pasien.
b. Duk sedang : di bawah tangan kiri pasien sampai ke atas
badan pasien.
c. Duk kecil : untuk melingkari lengan kiri atas pasien dan beri
doek klem.
d. Duk sedang : untuk menutupi bagian atas pasien
e. Duk kecil : melingkari lengan kiri pasien dan direkatkan
pada duk sedang dengan doek klem
f. Duk panjang : untuk menutupi badan pasien.
g. Opsite : untuk menutupi area operasi ( jari sampai lengan
atas)
13) Pasang opsite / steril drapp, ambil Kanul suction dan handpiece
couter, rekatkan pada doek besar dengan menggunakan doek klem.
14) Elevasikan tangan kiri pasien selama 10-15 menit, lalu berikan
waktu selama 2 jam (240 menit)
15) Perhatikan posisi sekitar ketiak, untuk menghindari terjepitnya
neuron di sekitar itu.
16) Lakukan Time out ( konfirmasi nama klien, umur ,ruangan,
deiangnosa, jenis tindakan, tim operasi, lama operasi dan antisipasi
kejadian kritis )
17) Tindakan ORIF Plate + Screw Radius.
18) Berikan mess I (handvad mess no. 10) untuk operator untuk
dilakukan insisi kulit sampai dengan lemak, berikan pean dan kassa
untuk asisten untuk membersihkan perdarahan dan Instrumen
memegang couter.
19) Setelah fasia terlihat berikan mess II (handvad mess no.15 ) dan
pinset chirurgi bagi operator untuk insisi bagian dalam, berikan
pinset chirurgi dan couter bagi asisten untuk merawat perdarahan.
20) Berikan metzemboum untuk membuka lapis demi lapis dan
berikan hak kombinasi atau langen back untuk memerikan lapang
pandang yang lebih luas saat menginsisi sampai terlihat tulang.
21) Rawat perdarahan berikan operator pean manis dan couter,
berikan asisten suction.
22) Setelah tulang terlihat, berikan cobra pada operator untuk
elevasi tulang agar terlihat lebih jelas dan berikan raspatorium pada
operator untuk membersihkan jaringan yang menempel pada tulang.
23) Setelah tulang terlihat bersih dari jaringan yang mengikat
berikan operator bone tang untuk memegang tulang yang patah agar
fragmennya terlihat jelas.
102
24) Berikan knable tang dan kuret untuk membersihkan fragmen
tulang dari kalus yang timbul serta memperhalus patahan tulang
agar mudah menyatukan tulang yang patah dan spoel dengan NS
dengan perlahan menggunakan spuit 10 cc yang sudah dipatahkan
jarumnya.
25) Langkah 22 – 24 dilakukan untuk bagian fragmen distal dan
fragmen proximal.
26) Kedua tulang fraktur yang bersih digabungkan dengan
mencocokkan garis fraktur hingga sesuai satu sama lain
menggunakan bone tang. (fase reposisi)
27) Berikan plate Small DCP 6 hole / sesuai kebutuhan, lalu berikan
kocher untuk menempatkan plate sesuai posisi.
28) Berikan verburgee untuk memfiksasi plate pada tulang
29) Berikan bor listrik yang telah dipasang mata bor ukuran 2.5 mm
pada operator .Pada saat mengebor semprot dengan cairan NS
menggunakan spuit 10 cc agar tidak terjadi combus pada tulang
serta membersihkan serpihan tulang yang di bor.
30) Setelah dibor, berikan pengukur atau penduga untuk
menentukan ukuran screw, lalu berikan tapper cortical ukuran 3,5
mm untuk membuat alur, kemudian berikan screw sesuai ukuran
kedalaman saat pengukuran dan berikan screw driver. Hal ini
diulang sampai jumlah screw yang diminta terpasang semua.
31) Letakkan bengkok dibawah tangan yang dilakukan operasi ,
cuci dengan NS 0,9%, berikan suction untuk assisten dan operator
membersihkannya dengan kassa.
32) Berikan kasa basah untuk menutup luka operasi
33) ORIF Plate + Screw Ulna : Teknik Instrumentasi pada fraktur
ulna sama dengan Teknik Instrumentasi ORIF Plate + Screw Radius,
hanya berbeda pada plat yang digunakan yaitu dengan plat ⅓
Turbuller.
34) Buka torniquet , lalu cuci luka operasi daerah ulna.
35) Apabila terjadi perdarahan pada luka operasi area radius dan
ulna ,berikan pean manis dan kasa pada operator serta couter pada
asisten untuk menghentikan perdarahan yang terjadi.
36) Letakkan bengkok di bawah tangan lalu pasien yang dioperasi,
cuci dengan NS 0,9%. assisten menyedot dengan suction dan
operator membersihkan dengan kassa.
37) Lakukan Sign Out ( cocokan jenis tindakan, alat, bahan habis
pakai yang telah digunakan, perhatian khusus saay recovery room).
38) Tutup luka lapis demi lapis. vicryl no 3-0 untuk lemak dan
prolene 3-0 untuk subkutis.
39) Lepas Oppsite dari daerah operasi.
40) Bersihkan area operasi dengan kassa yang dibasahi dengan NS
103
dan keringkan dengan kassa kering.
41) Tutup luka operasi dengan sufratule, kemudian kassa kering,
hypafix secukupnya
42) Bersihkan daerah sekitar operasi dengan Towel.dan terakhir
balut dengan softban 10 dan tensokrep 10 cm.
43) Lepas doek klem, hitunglah kembali alat dan jumlah kassa.
44) Catat bahan habis pakai di lembar depo,dan berikan tanda
tangan
45) Operasi Selesai
46) Dokumentasikan.
Unit Terkait 1. Unit Rekam Medik
2. Bidang Perawatan
3. Kelompok Kerja Fungsional Keperawatan

104

Anda mungkin juga menyukai