Anda di halaman 1dari 10

2.

4 Instrumen Teknik Bedah Plastik


Bedah plastik adalah suatu cabang ilmu yang bertujuan untuk merekonstruksi
atau memperbaiki bagian tubuh manusia melalui operasi.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


INTRUMEN TEKNIK
BEDAH PLASTIK
Skin Graft
Labioplasty

55
POLTEKKES KEMENKES MALANG
Dokumen :
D IV KEPERAWATAN MALANG
SOP PERIOPERATIF
2019
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi :
INSTRUMEN TEKNIK BEDAH Tanggal Terbit :
SKIN GRAFT Halaman :
Petugas/Pelaksana :
Unit :
Perawat, dosen, CI,
Laboratorium Keperawatan
Mhs.
Pengertian Suatu tindakan penutupan luka sederhana dimana kulit dipindahkan dari
lokasi donor dan ditransfer ke lokasi resipien. Kulit yang diambil adalah
epidermis dan sebagian dermis. STSG sering digunakan pada area yang
luas. Lokasi paling sering dari donor STSG adalah diambil dari paha
bagian atas, bokong, dan dinding perut.
Indikasi  Pasien dengan
 Luka bakar / combusio
 Skin loss
 Ulserasi
 Biopsi
 Infeksi luka dengan kehilangan kulit yang luas
SPLIT Ada 3 macam :
THICKNESS a. Thin STSG : dermis yang diambil tipis (0,005-0,012
SKIN GRAFT inchi)
b. Medium/Intermediate STSG : dermisnya agak tebal
(0,012-0,018 inchi)
c. Thick STSG : dermisnya cukup tebal (3/4 dermis)
(0,018-0,030 inchi)
Tujuan 1. Untuk mengatur alat secara sistematis di meja instrument / mayo
2. Memperlancar handling instrument
3. Mempertahankan kesterilan alat-alat instrument selama operasi
berlangsung
Petugas 1. Perawat perioperative
2. Mahasiswa perawat perioperatif
Pengkajian 1. Identitas pasien
2. Kondisi luka operasi
3. Kondisi fisik dan psikis
4. Kelengkapan dari instrumen
Persiapan Klien 1. Surat Persetujuan Operasi (Informed consent)
2. Pasien Puasa
3. Menanggalkan perhiasan dari pasien
4. Pasien kondisi bersih
5. Site mark
6. Antibiotik profilaksis
7. Skiren k/p
Persiapan alat a. Di Meja Instrumen
dan bahan 1. Duk besar : 3 buah
56
operasi 2. Duk panjang : 4 buah
3. Duk kecil : 6 buah
4. Gown steril : 6 buah
5. Handuk steril : 6 buah
6. Sarung meja mayo : 1 buah
7. Tempat jarum dan benang sisa : 1 buah
8. Instrumen set (yang tidak di meja mayo) : 1 set
9. Baskom besar / bengkok : 1 / 1 buah
10. Cucing / kom / Selang suction : 1 / 3 / 1 buah
b. Di Meja Mayo
1. Handle mess no. 3 : 2 buah
2. Gunting metzenboum : 1 buah
3. Gunting jaringan kasar : 1 buah
4. Pinset bebek anatomis / cirurgis : 2 / 2 buah
5. Disinfeksi klem : 1 buah
6. Duk klem : 6 buah
7. Klem mosquito : 2 buah
8. Needle holder : 2 buah
9. Gunting lurus (gunting benang) : 1 buah
10. Spatel kulit : 2 buah
11. Dermatom+blitz+baterei / Hombi : 1/1 buah
12. Knop sonde : 2 buah
13. Curatte : 1 buah
3. Bahan Habis Pakai
1. Handscone no 6½ / 7 / 7½/8 : Secukupnya
2. Paragon mess no. 15/11 : 1/1 buah
3. Mess graft/ mess hombi : 1 buah
4. NS 0,9% : 1000 cc
5. Povidon iodine : 100 cc
6. Epineprin (adrenalin) : 1 Ampul = 1 ml
7. Antibiotik : 1 vial (dari pasien)
8. Monosyn no 4-0 : 5 buah
9. Mirsilk 2-0 cutting : 3 buah
10. Deepers : 5 buah
11. Kassa kecil : 3 bendel
12. Kapas steril : secukupnya
13. Big kass : 5 helai
14. Perban kecil steril 1 gulung
15. Softband 10 cm / 15 cm : 1 / 1 buah
16. Elastumol 10cm / 15 cm : 1 / 1 buah
17. Spuit 10 cc : 1 buah
18. Supratule : 10 lembar
19. U-pad on / steril : 1 / 1 buah
20. Cateter no.16 / Urobag : 1 / 1 buah
57
21. Jelly : secukupnya
Prosedur Instek 1. Lakukan Sign In,Sebelum pasien ditidurkan di meja
operasi pasang upad on (1 buah) di meja extra untuk tempat
resipien yang akan di operasi.
2. Setelah pasien ditidurkan terlentang (supinasi) dan
mendapat General Anestesi, perawat instrumen melakukan surgical
scrub, gowning dan gloving, kemudian membantu operator dan
asisten mengenakan handuk steril + gown + handscone steril sesuai
ukuran.
3. Perawat sirkuler melakukan antisepsis pada lapang
operasi yaitu area donor (paha kanan) + resipien dengan povidone
iodine, kemudian dikeringkan dengan duk kecil steril.
4. Perawat instrumen memberikan disinfeksi klem +
povidone iodine + deepers dalam bengkok dan cucing kepada
asisten untuk dilakukan disinfeksi pada lapang operasi.
5. Perawat instrumen mempersiapkan :
a. Spuit 10 cc yang telah dipotong ujung
jarumnya, kemudian isi spuit tersebut dengan NS 0,9%.
b. Tiga buah kom, kemudian mengisi kom ke-1
dengan NS 0,9% (500cc) + epineprin (1 ampul) untuk
merawat/mengurangi perdarahan pada luka donor, lalu mengisi
kom ke-2 dengan antibiotik (dari pasien) untuk merendam kulit
donor, bila antibiotik berupa serbuk tambahkan NS 0,9%
secukupnya dan mengisi kom ke-3 dengan NS 0,9% (+ 500cc)
untuk disemprotkan ke luka (donor+resipien) dan kulit donor
saat diregangkan pada tegel, agar luka+kulit selalu dalam
keadaan basah.
Nb. Kulit jangan sampai direndam di Adrenalin.
6. Pasang u-pad steril dibawah area donor, kemudian
melakukan draping pada area non steril dan memfiksasi duk
menggunakan duk klem. Pada draping kaki di bawah area donor,
ditambahkan balutan dengan perban steril supaya draping tidak
terbuka.
7. Pasang selang suction, ikat dengan kassa dan fiksasi
pada draping dengan duk klem (1 buah).
8. Lakukan Time Out dan pimpin doa oleh
operator,berikan curatte atau hanvast + mess 15 ke operator jika
area resipien perlu di debredement.
9. Pasang mess graft pada Dermatom dan atur
ketebalannya, operator menentukan luas luka dan luas donor yang
akan diambil.
10. Berikan Dermatom + spatel kulit (1 buah) pada
operator serta pinset anatomis (1 buah) pada asisten.
11. Berikan jelly ke operator untuk melumasi Dermatom
58
dan area donor.
12. Bantu regangkan kulit sekitar donor, kemudian
operator mulai mengambil donor dengan Dermatom + spatel,
asisten membantu meregangkan donor yang telah diambil
menggunakan pinset anatomis,kemudian kulit dimasukkan di kom
antibiotik.
13. Tutup luka donor dengan kassa basah yang
mengandung epineprin dan tekan di daerah luka untuk mengurangi
perdarahan.
14. Operator dan asisten meregangkan kulit / membuat
windows dengan mess 11 yang telah direndam antibiotik
menggunakan knop sonde+pinset cirurgis, perawat instrumen
menyemprot kulit tersebut dengan NS 0,9% dalam spuit 10 cc.
15. Siapkan kertas supratule / kassa sesuai lebar kulit
donor. Setelah kulit diregangkan, tutup bagian luar kulit
(epidermis) dengan kertas supratule / kassa lalu gulung kedalam.
Dan rendam kembali kedalam cairan antibiotik.
16. Operator memasang donor pada daerah resipien,
perawat instrumen menyemprot daerah resipien dengan NS 0,9%
dalam spuit 10 cc supaya dalam kondisi basah.
17. Siapkan benang needle holder+monosyn no 4-0,
berikan pada operator, kemudian operator menjahit donor dan
resipien.
18. Siapkan benang merslik 2-0 dan needle
holder,berikan pada operator untuk menjahit tie over 8 penjuru.
19. Balutan luka :
a. Donor : Sebelum penempelan supratul,kulit
didap dengan kassa betadhine yang sudah diperas kemudian
ditutup dengan supratule – kassa basah antibiotik – big kass –
kassa kering – softband 15 cm – elastumol 15 cm.
b. Resipien : ditutup dengan supratule – kassa
basah antibiotik – big kass – kassa kering – softband 10 cm –
elastumol 10 cm.
c. Resipien untuk yang di Tie over : ditutup
dengan supratule – kassa basah antibiotik – kapas – kassa kering
– diikat dengan menggunakan mirsilk 2-0 secara menyilang –
Hepafik – elastumol 10 cm.
20. Operasi selesai, rapikan pasien.
21. Perawat instrumen menginventaris alat-alat dan
bahan habis pakai pada depo farmasi, kemudian mencuci dan
menata kembali alat-alat pada intrumen set (yang akan
disterilkan), serta merapikan kembali ruangan.
Evaluasi 1. Kelengkapan instrument
2. Proses operasi
3. Bahan untuk pemeriksaan
59
Penutupan Dekontaminasi Alat dan Pengepakan
1. Alat yang sudah dipergunakan dirapikan dan dibawa semua ke
ruang pencucian alat
2. Alat-alat yang kotor (terkontaminasi cairan tubuh pasien) direndam
dengan larutan precept dengan komposisi 9 tablet 2,5 gr didalam 5
liter air selama 10-15 menit, kemudian rendam dalam larutan
Enzimatic Detergen selama 1 menit
3. Cuci alat dengan cara menyikat alat hingga bersih, lakukan
penyemprotan untuk alat berongga
4. Bilas alat dengan air mengalir kemudian di keringkan
5. Lakukan pengepakan alat kemudian diberi indicator dan
keterangan isi dari alat
6. Lakukan sterilisasi
7. Dokumentasi atau inventaris alat dan bahan habis pakai pada depo
farmasi.

POLTEKKES KEMENKES MALANG Dokumen :


D IV KEPERAWATAN MALANG SOP PERIOPERATIF
2019

60
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi :
INSTRUMEN TEKNIK BEDAH Tanggal Terbit :
LABIOPLASTY Halaman :
Petugas/Pelaksana :
Unit :
Perawat, dosen, CI,
Laboratorium Keperawatan
Mhs.
Pengertian Teknik labioplasty adalah Teknik mempersiapkan instrumen untuk
operasi rekonstruksi pada bibir / penyatuan celah pada bibir atas antara
mulut dan hidung
Indikasi Untuk memperoleh bentuk wajah secara morfologi yang normal dan
fungsi yang optimal untuk perkembangan pertumbuhan gigi geligi,
mastikasi, pendengaran, pernapasan serta status psikososial.
Tujuan 1. mengetahui persiapan pasien labioplasty
2. Untuk mengetahui persiapan alat
3. Untuk mengetahui persiapan bahan habis pakai
4. Untuk mengetahui persiapan alat-alat instrumen
Untuk mengetahui teknik instrumentasi
Persiapan alat 1. Handle Mess no.3&7 :1/1 buah
2. Gunting Metzenbaum (metzenboum scissor) : 1 buah
3. Gunting kasar/mayo (surgical scissor) : 1 buah
4. Desinfeksi klem (washing & dressing forcep) : 1 buah
5. Pinset Chirurgis bebek (dissecting forcep) : 2 buah
6. Pinset Anatomis bebek (tissue forcep) : 2 buah
7. Duk Klem (towel klem) : 5 buah
8. Mosquito ( mosquito pean klem) : 1 buah
9. Klem Pean sedang (delicate haemostatic forcep) : 2 buah
10.Kocker lurus (kocher klem) : 2 buah
11. Nald Foeder (needle holder) : 2 buah
12.Baskom besar : 2 buah
13.Bengkok : 2 buah
14.Cucing kecil : 1 buah
15.Cucing besar :1 buah
16.Hak kombinasi kecil (sun miller) : 2 buah
17.Skin hak : 2 buah
18.Hak tumpul/hak hidung : 1 buah
19.Tusuk gigi : 1 buah
Teknik 1. Pasien datang, mengecek kelengkapan pasien
Instrumentasi 2. Tulis Identitas pasien di buku register dan buku kegiatan
3. Sign In: (Identitas pasien,area operasi,tindakan operasi,lembar
persetujuan,penandaan area operasi,kesiapan mesin,obat-obatan
anastesi,pulse oksimetri,riwayat alergi serta penyulit airway atau
resiko operasi)
4. Bantu memindahkan pasien ke meja operasi
5. Atur posisi pasien dengan posisi supine

61
6. Pasien dilakukan pembiusan secara GA
7. Oleskan salep mata pada pasien sebelum dilakukan desinfeksi pada
area operasi
8. Perawat sirkuler membersihkan area operasi dengan hibiscrub
kemudian keringkan dengan duk kassa kering
9. Instrumen melakukan cuci tangan (surgical scrub), memakai scort
(gowning) dan sarung tangan steril (gloving)
10. Instrumen membantu tim operasi mengenakan handuk steril, scort
dan sarung tangan steril pada tim operasi.
11. Antisepsis lapang operasi dengan memberikan washing and
dressing forceps dan cucing berisi deppers dan betadin kemudian
dilanjutkan desinfeksi dengan saflon dan depper dalam bengkok.
12. Lakukan drapping:
Underpad steril dilipat (dijadikan satu) dengan 2 duk kecil
diletakkan dibawah kepala, kemudian duk paling atas dilipat
menutupi kepala dan fiksasi dengan duk klem.
 uk kecil 1 dilipat segitiga untuk menutupi ETT dan fiksasi
dengan duk klem.
 Duk besar untuk menutupi bagian bawah.
 Duk sedang melingkari kepala dan fiksasi dengan duk klem.
Kemudian jika perlu duk sedang untuk merapikan duk bagian
bawah.
13. Dekatkan meja mayo dan meja instrument
14. Pasang selang suction dan couter, fiksasi dengan kassa dan klem
dengan duk klem, cek fungsi kelayakan alat (couter dan selang
suction)
15. Time out: (Perkenalan tim operasi dan tugasnya masing-
masing,konfirmasi nama,jenis tindakan dan area operasi,pemberian
antibiotik profilaksis,antisipasi kejadian kritis dan kebutuhan
instrumen radiologi) kemudian operator memimpin do’a menurut
kepercayaan masing-masing.
16. Memberikan kassa basah dan kering pada operator dan metthilen
blue dan tusuk gigi pada operator untuk dilakukan marker area
operasi
17. Memberikan spuit 1cc yang berisi pehakain, tunggu ±5-10 menit
(setiap tindakan injeksi lapor petugas anastesi). ( Pehacain dioplos
dengan NS dengan Perbandingan 1:1)
18. Memberikan handvat mess no 15 dalam bengkok dan pinset
chirurgis kepada operator, dan berikan moquito dan kassa kepada
asisten operator.
19. Rawat perdarahan dengan couter bipollar dan jangan lupa
dispooling dengan spuit 10 cc yang berisi ns
20. Berikan handvat mess no 11 untuk memperdalam insisi dan

62
memisahkan mukosa luar dan dalam di septum sambil di
hemastusis dan spooling,lebarkan dengan skin hug,
21. Ulangi untuk sebelah yang satunya
22. Berikan gunting metzenboum kecil dan pinset untuk merapikan
jaringan dan menyatukan lapisan luar dan dalam.
23. Berikan pincet chirurgis dan gunting metzemboum untuk
memisahkan mukosa luar dan dalam, berikan skin haak untuk
mengangkat kulit.
24. Berikan kassa basah untuk menaruh jaringan yg dibuang
25. Berikan mess 2 untuk melubangi hidung kiri (nasal sinistra)
sedalam-dalamya biar lubang hidung kanan dan kiri simitris
(koreksi).
26. Pada saat penyayatan hidung berikan haak hidung
27. Sign Out : Mencocokan jenis tindakan dan alat-alat, serta perhatian
khusus pada saat di RR
28. Operator menghubungkan celah kanan dan kiri dengan menjahit
bagian dalam, berikan needle holder dan benang vichryl 5-0 yg
dibasahi NS, dengan jahitan dibuat simpul 1-1 dan simpul dalam,
dan berikan gunting benang lurus + kassa untuk depp kepada
asisten operator
29. Jahit kulit bagian luar dengan memberikan neddle holder dan
benang premielene 6-0 yg dibasahi NS, dengan jahitan dibuat
simpul 1-1, dan berikan gunting benang lurus + kassa untuk depp
kepada asisten operator
30. Jahit kulit dilanjutkan ke bagian nasal kiri dengan premielene 6-0
yg dibasahi NS, dengan jahitan dibuat simpul 1-1, dan berikan
gunting benang lurus + kassa untuk rawat perdarahan kepada
asisten operator
31. Berikan needle holder dan vicryl 4-0 untuk menjahit/ menyambung
bibir kanan kiri atas kepada operator, berikan gunting benang lurus
dan mosquito klem pada asisten dan rawat perdarahan dengan
suction dan kassa.
32. Bersihkan luka dengan kasa basah kemudian keringkan, berikan
salep antibiotik di atas luka. Sambil di cek perdarahannya.
33. Perawat tinstrumen membersihkan dan merapikan pasien.
34. Operasi selesai.
35. Dekontaminasi semua instrumen menggunakan enzymatic detergen
8cc dalam 1liter air, Alat di rendam selama 1 menit, setelah itu
dicuci, sikat, bersihkan dan keringkan. Kemudian di inventaris dan
diset kembali, bungkus menggunaan kain. Alat siap untuk di
sterilkan.
36. Bersihkan ruangan dan lingkungan kamar operasi, rapikan dan
kembalikan alat-alat yang dipakai pada tempatnya
37. Inventaris bahan habis pakai pada depo farmasi.
63
38. Mengantarkan pasien ke ruang recovery room (RR)

64

Anda mungkin juga menyukai